Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Public relation artinya hubungan masyarakat (humas) merupakan proses interaksi


dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan
kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi
publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian,
dan citra yang baik dari publiknya.
Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan
menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi-organisasi media ini
akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan mempengaruhi dan mencerminkan
kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini kaan mereka hadirkan serentak pada
khalayak luas yang beragam. Dalam komunikasi massa, media massa menjadi otoritas
tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikanya pada khalayak.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian public relation?
2. Sejarah public relation?
3. Apa pengertian komunikasi massa?
4. Ciri-ciri komunikasi massa?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGETIAN PUBLIC RELATION

Setiap kali berbicara mengenai defenisi, kita hampir tidak akan pernah
menemukan sebuah defenisi tunggal tentang suatu istilah. Demikian pula dengan
istilah humas (public relation), dimana konsep ini memiliki pengertian yang berbeda-
beda terutama di kalangan akademisi dan praktisi. Hal ini dikarenakan bidang ini
memiliki usia yang masih relatif muda sehingga msih mempunyai ruang pemaknaan
yang luas.

Di ranah akademik, pengertian public relation paling banyak merujuk pada


pendapat Harlow. Ia menyebutkan ada 472 buah defenisi public relation yang muncul
sepanjang tahun 1900-1976. Setelah menginventarisasi ratusan defenisi tersebut, pada
akhirnya Harlow membuat sintesis dari berbagai defenisi yang pernah ada,
“hubungan masyarakat adalah sebuah fungsi manajemen yang khas yang membantu
dalam membangun dan memelihara hubungan mutualistik dari komunikasi,
pemahaman, penerimaan, dan kerja sama antara organisasi dan publik, melibatkan
manajemen masalah atau isu, membantu manajemen untuk terus memperoleh
informasi dan responsif terhadap opini publik; mendefenisikan dan menekankan
tanggung jawab manajemen untuk melayani kepentingan umum, membantu
manajemen untuk terus mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif,
berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk membantu mengantisipasi tren serta
memanfaatkan penelitian dan teknik komunikasi etis sebagai alat utamanya.1

Defenisi Harlow tersebut dinilai sudah paling komprehensif karena mengandung


keseluruhan proses, tugas, dan tujuan dari konsep humas. Selain itu, defenisi tersebut
memposisikan profesi humas sebagai bagian dari manajemen organisasi.

Jika defenisi Harlow termasuk yang paling panjang dan lengkap, maka defenisi
dari J.E. Grunig dan T. Hunt termasuk yang terpendek tetapi paling sering dikutip
oleh para sarjana di bidang ini. Mereka berpendapat bahwa public relation adalah
“the management of communication between an organization and its publics”
(manajemen komunikasi antara organisasi dan publik2).

B. SEJARAH PUBLIC RELATION


1
Johanna Fawkes. What is public relation? Dalam Alison Theaker. 2001. The public relation handbook. London:
Rountledge, hal. 3.
2
J.E. Grunig dan T. Hunt. Managing public relation. 1984. Fort worth, TX: Harcourt Brace Jovanovich college
publishers.

2
Jika public relation secara substansif dimaknai sebagai sebuah aktivitas yang
bertujuan untuk membangun dan memelihara hubungan baik antar sesama manusia,
maka bisa dikatakan bahwa public relation sesungguuhnya merupakan fitrah setiap
manusia sebagai makhluk sosial. Public relation telah eksis dalam bentuknya yang
paling tradisional sejak pertama kali muncul peradaban manusia. Namun dalam
pengertian modern, public relation berkembang sejak munculnya organisasi, di mana
sekumpulan manusia berhimpun untuk sebuah tujuan bersama. Public relation harus
dimaknai dalam perspektif organisasi bukan individual.3

1. ERA TRADISIONAL

Public relation memiliki sejarah yang cukup panjang, mulai dari era
tradisional hingga zaman modern dan post-modern (digital). Di era tradisional,
sejarah public relation dapat ditelusuri sejak penemuan arkeologis berupa tablet
tanah liat di Irak yang berangka tahun 1800 sebelum Masehi, di mana tablet
tersebut menjelaskan teknik pertanian yang membantu petani memaksimalkan
hasil panen mereka. Penemuan ini menyebutkan bahwa tablet tersebut berfungsi
sebagai teknik awal dalam melakukan komunikasi persuasif yang didesain untuk
meraih tujuan, yakni produktivitas nasional dan kesejahteraan hidup masyarakat.

2. ERA MODERN

Di zaman modern, literatur public relations banyak diproduksi oleh orang-


orang Amerika. Literatur tersebut berangkat dari taktik public relation yang
dipakai selama era kolonialisme dan revolusi Amerika pada abad ke-18, yang
kemudian memunculkan banyak tokoh terkemuka dalam perkembangan praktik
modern dari public relations, misalnya Amos Kendall, P. T. Barnum, lvy
Ledbetter Lee, dan lain-lain.

Sejak dimulainya abad 21 literatur public relation sudah mengalami banyak


perubahan. Hal ini karena aktivitas kehumasan sudah banyak dilakukan dengan
media digital, terutama media sosial. Menurut Amy Reitz ada fungsi media sosial
dalam public relation, yakni sebagai berikut:
a. Untuk memelihara identitas organisasi (maintenance of organizational
identity).
b. Peluang untuk membangun relasi dengan masyarakat luas (opportunity to
build relationship with publics).
c. Untuk mengontrol manajemen isu (ability to control issues management).
d. Peluang untuk mempromosikan tanggung jawab sosial perusahaan (the
chance to promote social corporate responsibility).

3
Prof. Dr. H. Suwatno, M. Si. Pengantar Public Relation Kontemporer. 2018. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Hal. 3.

3
Media sosial seperti facebook, twitter, youtube, instagram, dan berbagai jenis
situs interaktif lainnya menyediakan sebuah platform teknologi untuk
membangun multirelasi antara organisasi dengan khalayak secara lebih luas.
Hari ini, hampir semua organisasi atau perusahaan yang dikelola dengan
sistem digital memanfaaatkan media sosial sebagai alat untuk menjalankan
aktivitas public relations.
C. DEFENISI KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi merupakan suatu proses untuk menerima dan mencari informasi yang
dilakukan oleh seorang komunikator kepada komunikan dengan menggunakan media
yang berisi pesan yang akan disampaikan sehingga mendapatkan feedback sesuai
dengan tujuannya. Massa merupakan khalayak orang banyak. Jadi komunikasi massa
adalah kegiatan untuk menerima dan mencari informasi melalui media massa (cetak
atau elektronik) untuk ditujukan kepada khalayak banyak atau masyarakat.
Khalayak yang dimaksudkan tersebut merupakan sasaran penyebaran pesan-pesan
media massa. Khalayak komunikasi media massa terdiri atas individu dan kelompok
yang berbeda-beda. Khalayak komunikasi massa sangatlah luas sasarannya, tidak
hanya luas namun memiliki aneka ragam dan memiliki kepentingan yang berbeda
pula. Pesan yang terkandung di dalam komunikasi massa memiliki makna yang luas.
Pesan-pesan tersebut berisi tentang ide, gagasan, pikiran dan maksud dari komunikan
tersebut. Pesan yang disampaikan kepada komunikan bersifat umum dan terbuka.
Setiap komunikator yang akan menyampaikan pesan kepada komunikan harus dengan
jelas menyampaikan pesan agar tidak ada kesalahpahaman.
Dalam komunikasi, bahasa yang baik sangat dibutuhkan agar enak terdengar,
maka bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik dan tidak menyakiti perasaan
orang lain. Bahasa adalah salah satu yang digunakan dalam komunikasi yang
memiliki lambang pesan didalamnya. Bahasa disini sebagai lambang verbal berupa
ucapan atau tulisan. Setiap orang memiliki kesempatannya masing-masing untuk
mencari atau menemukan pesan-pesan yang ia tuju melalui media massa. Komunikasi
berlangsung secara hubungan sosial dan memiliki timbal balik antara komunikator
dan komunikan yang mempengaruhi media massa dengan masyarakat. Kebanyakan
orang memandang bahwa media massa membawapengaruh bagi masyarakatnya,
media massa membawa kesadaran, menimbulkan ide, gagasan-gagasan baru terhadap
masyarakat, begitu juga dengan masyarakat yang membawa pengaruh bagi media
massa.
Media massa adalah sarana utama dalam melakukan kegiatan komunikasi massa,
dengan media massa pesan-pesan yang akan disampaikan dengan menyebar secara
cepat dan luas. Media massa yang digunakan ada 3 jenis, yaitu media massa cetak,
media massa elektronik, dan media digital. Contoh dari media massa cetak adalah,
majalah, surat kabar dan berbagai macam buku. Contoh dari media massa elektronik
adalah televsi dan radio. Contoh dari media massa digital adalah internet.

4
Pengertian komunikasi massa dapat dibagi menjadi dua, secaraluas dan sempit.
Komunikasi massa secara luas merupakan kegiatan yang dilakukan antara satu orang
atau lebih untuk menyampaikan pesan melalui media massa cetak, elektronik ataupun
digital dengan mengharapakan adanya timbal balik. Komunikasi massa secara sempit
merupakan komunkasi yang ditujukan kepadaorangbanyak.
Banyak sekali para peneliti yang menafsirkan apa itu komunikasi massa. Pada
intinya komunikasi massa merupakan proses mencari dan menemukan informasi
dengan media massa yang ditujukan pada khalayak masyarakat. Media massa ini
menjadikan ciri utama pembeda antara komunikasi massa dengan komunikasi
lainnya. Pihak yang menjadi penerima pesan dalam komunikasi media massa ini tidak
harus selalu ada dalam posisi atau tempat yang sama. Jadi, pada tempat yang berbeda
atau jauh sekalipun, komunikasi media massa ini bisa digunakan. Namun, dalam
melakukan komunikasi massa ini setiap komunkator dan komunikan sebaiknya
memiliki ikatan yang kuat seperti memiliki kesamaan dalam akan melakukan
komunikasi sehingga dapat terjadinya komunikasi massa yang baik.
Komunikasi massa ini ditujukan kepada masyarakat umum, secara terbuka yang
disebarkan secara luas melalui media massa yang digunakannya sehingga dapat
dengan cepat ditetima oleh masyarakat luas dengan cepat dan serentak. Namun, akan
memiliki perbedaan penerimaan pesan ketika media komunikasi yang digunakannya
memiliki hambatan seperti, padam listrik, baterai habis, tidak ada sinyal dan
sebagainya. Dapat kita sadari atau tidak, orang-orang sudah banyak tergantung dan
terbiasa dengan komunikasi media massa. Banyak sekali pengaruh dari adanya
komunikasi massa pada masyarakat luas ini. Berbagai macam media komunikasi
massa yang sudah dapat kita gunakan saat ini. Dengan adanya komunikasi massa
dapat mebantu dan memperlancar proses komunikasi di kehidupan sehari-hari.
D. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MASSA
1. Komunikasi terlembaga / terstruktur
Ciri utama pada komunikasi massa adalah komunikatornya. Wright
mengemukakan pendapatnya bahwa komunikator pada sebuah komunikasi massa
merupakan individu yang bergerak sebagai komponen yang kompleks.
Jika ditinjau dari media yang digunakan dalam proses komunikasi ini adalah surat
kabar, maka akan terjadi proses sebagai berikut:
Komunikator akan membuat pesan atau informasi berupa artikel. Pesan dalam
bentuk artikel tersebut terdapat dua kategori yaitu:
I) Keinginan komunikator.
II) Permintaan media massa yang bersangkutan.

5
Komunikator ini disebut sebagai wartawan atau penulis berita yang berupa
artikel tersebut. Berbeda halnya dengan media komunikasi yang menggunakan
media berupa televisi. Dalam media komunikasi massa berupa televisi ini
tentunya akan melibatkan banyak orang dan crew nantinya. Karena nantinya akan
melibatkan beberapa crew seperti juru kamera, lighting, stage manager, make up,
wardrobe, floor manager, dan lain sebagainya yang merupakan komponen dari
broadcasting pada umumnya. Selain melibatkan banyak orang, dalam media
televisi ini juga melibatkan banyak alat dan tentunya pasti melibatkan dana yang
cukup relative mahal.
2. Pesan bersifat umum / publik
Komunikasi massa merupakan jenis komunikasi yang bersifat terbuka.
Dengan kata lain bahwa komunikasi massa itu ditujukan ke semua orang bukan
pada kelompok tertentu. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kojmunikasi massa
itu merupakan jenis komunikasi yang bersifat umum dan publik. Pesan dalam
komunikasi massa itu di antaranya:
I. Fakta merupakan pesan yang disampaikan sesuai dengan realita yang ada
tanpa adanya unsur tambahan yang sifatnya mengada-ada.
II. Peristiwa
III. Opini
Pesan dalam komunikasi massa pun haruslah dikemas dengan menarik dan
penting. Walaupun masih banyak artikel atau pesan informasi tersebut yang
dikemas dari salah satu unsur saja yaitu, kalau tidak menarik ya penting. Sehingga
artikel yang menarik itu merupakan artikel yang dikemas dengan menarik dan
penting.
3. Komunikan Anonim dan Heterogen
Komunikan pada komunikasi massa itu bersifat anonim dan heterogen.
Anonim artinya bahwa pembaca atau penerima pesan itu tidak ada yang tahu
siapa dan di mana.
Sedangkan sifat heterogen ini merupakan sifat yang beragam dan berbeda-beda
alias luas pemaknaan sifatnya. Namun, seorang komunikator harus dapat mengerti
sifat dan karakter dari pembacanya yang berperan sebagai komunikan. Dengan

6
kata lain, komunikator pada media massa haruslah mengerti status dari
pembacanya. Entah dari pendidikannya, sikapnya hingga perilakunya. Sehingga
komunikator dapat menyampaikan pesan sesuai dengan sasarannya.
4. Pesan serempak / waktu yang bersamaan
Komunikasi massa selalu memiliki komunikan yang relative lebih banyak
dibandingkan dengan komunikasi jenis lainnya. Hal itulah yang merupakan salah
satu kelebihan dari komunikasi massa.Selain memiliki komunikan atau penerima
pesan yang banyak, komunikasi massa juga memiliki kelebihan yaitu memiliki
waktu yang serempak alias bersamaan dalam waktu tertentu ketika pesan
disampaikan melalui media massa dalam bentuk artikel tersebut. Hal ini dapat
menguntungkan adanya jarak yang relative jauh dan tidak terbatas antara
komunikator dengan komunikannya. 
Sifat waktu yang serempak pada komunikasi massa itu dapat kita lihat pada
komunikasi yang terjadi pada pertelevisian. Informasi yang ditayangkan di
televisi pastinya akan ditayangkan setiap hari atau stripping dan disaksikan oleh
jutaan penonton sebagai komunikannya. Dalam waktu yang sama tentunya juga
mereka menyaksikan dan menerima pesan tersebut dari komunikator.
5. Mengutamakan isi daripada hubungan / timbal balik
Di dalam setiap komunikasi selalu memiliki unsur isi konten atau pesan dan
hubungan atau timbal balik dari komunikan. Jika di dalam komunikasi antar
personal, hubungan merupakan unsur yang sangat penting dalam berkomunikasi.
Karena pesan yang disampaikan tidak harus terstruktur dan terkesan bebas juga
tanpa adanya karakteristik. Berbeda halnya dengan komunikasi massa yang
memiliki karakteristik dan haruslah tersusun, sehingga dalam komunikasi massa
haruslah melibatkan isi yang berkualitas dan tidak memandang hubungan dengan
komunikan. Itu sebabnya konmunikasi massa selalu terdapat adanya propaganda
alias sering mengundang controversial yang timbul dari masyarakat.
6. Bersifat satu arah
Seperti halnya pada pengertian bahwa komunikasi massa, pesan disampaikan
melalui media massa. Sehingga terdapat perantara berupa media massa atau cetak.
Dengan adanya perantara pesan tersebut ini membuat antara komunikator dengan

7
komunikan tidak dapat bertatap secara langsung dalam proses komunikasi.Dalam
komunikasi massa, sebenarnya antara komunikator dengan komunikan yang
berperan aktif, namun keduanya tidak bisa berdialog atau berkomunikasi secara
langsung seperti yang terjadi pada proses komunikasi antar personal. Hal inilah
yang membuat komunikasi massa ini bersifat satu arah.
7. Stimulasi alat indera terbatas
Stimulasi alat indera pada komunikasi massa bergantung pada jenis media
massa yang ada. Seperti halnya pada media massa melalui surat kabar seperti
Koran atau majalah yaitu hanya menggunakan indera penglihatan yaitu mata,
untuk media melalui radio menggunakan pendengaran yaitu telinga karena berupa
audio sedangkan pada media televisi, komunikan menerima pesan dengan dua
indera yaitu penglihatan dan pendengaran yaitu mata dan telinga karena bersifat
auditif dan visual. Berbeda halnya dengan komunikasi antarpersonal yang bersifat
ketemu langsung atau bertatap muka. Maka alat indera yang digunakan dalam
proses komunikasi ini dapat digunakan secara optimal dan maksimal. Karena
selain menggunakan pendengaran dan penglihatan, antara komunikan dengan
4
komunikator dapat menggunakan indera perasa.

E. CIRI-CIRI KOMUNIKASI MASSA


Komunikasi massa ini juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Ditujukan untuk masyarakat luas
2) Pesan yang disampaikan dilakukan secara terbuka
3) Memiliki khalayak yang banyak
4) Komunikasi massa bersifat tidak langsung
5) Kemungkinan memiliki feedback yang tertunda
6) Komunikasi massa bersifat satu arah, tidak ada dialog antara komunikator
dengan komunikan karena tidak bertatap muka.
7) Masyarakat yang menggunakan media komunikasi massa bersifat sukarela,
tidak memaksakan kehendak.
8) Komunikan bersifat anonim dan heterogen

4
John Vivian. Teori Komunikasi Massa. 2008. Jakarta: Prenadamedia group. Hal 9

8
9) Pesan yang disampaikan melalui media massa akan tiba serentak.
10) Komunikasi massa lebih merujuk pada isi pesan yang akan disampaikan
11) Proses penyampaian informasi bergerak dengan cepat.
F. FUNGSI KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa juga memiliki fungsi sebagaiberikut:
1. Fungsi Informasi
Fungsi Informasi merupakan komunikasi media massa ini dapat
menyampaikan informasi yang didapat dari sumber terpercaya agar disebar
luaskan kepada masyarakat.
2. Fungsi Hiburan
Selain sebagai sumber informasi, komunikasi massa juga dapat digunakan
sebagai media hiburan. Bisa kita lihat di Televisi banyak sekali acara-acara
musik, rumor dan lainnya yang dapat menghibur masyarakat.
3. Fungsi Meyakinkan
Dengan adanya media komunikasi massa ini, masyarakat dapat yakin dan
percaya terhadap apa yang disampaikan oleh media komunikasi massa tersebut.
Karena, sebagian masyarakat sudah kebergantungan sehingga mereka akan yakin
terhadap informasi yang disampaikan oleh komunikasi media massa.
4. Fungsi Persuasi
Fungsi Persuasi ini memiliki sisi positif yang sangat besar di dalam media
komunikasi massa. Dengan adanya fungsi ini, masyarakat mampu melakukan apa
yang ditawarkan oleh media massa
5. Fungsi Pengawasan
Dalam melakukan komunikasi massa, tentunya juga harus selalu ada dalam
pengawasan agar media komunikasi massa ini tidak melewari batas prosedur yang
dimiliki, sehingga dapat berjalan dengan baik sesuai dengan prosedur yang telah
ditentukan
6. Fungsi Korelasi
Fungsi korelasi merupakan fungsi yang memiliki manfaat sangat besar.
Karena, pada fungsi ini bertujuan untuk menjembatani antara masyarakatdengan
pemerintah. Jadi, masyarakat bisa menyampaikan saran dan aspirasinya kepada

9
pemerintah melalui media massa. Dengan adanya fungsi ini sangat membantu
masyarakat yang ingin mengetahui lebih jauh dengan pemerintah.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Public relation artinya hubungan masyarakat (humas) merupakan proses
interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang
menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan
motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik,
kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.
Komunikasi massa memiliki peranan penting dalam membantu kelancaran
hidup seseorang, baik individu ataupun kelompok. Dalam komunikasi massa tidak
akan terjadi dialog antara komunikatordengankomunikan.Karena, dalam
komunikasi massa ini bersifat satu arah. Dengan satu arah ini, maka komunikator
harus bisa menyampaikan pesannya dengan jelas dan sesuai dengan sumber yang
sudah ada. Dan untuk komunikan, harus siap untuk mernerima pesan yang
disampaikan oleh komunikator
Media massa merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi. Media
massa ini berisi informasi yang disebarkan kepada khalayak masyarakat luas.
Sehingga proses komunikasi kantor akan mengalami beberapa hambatan yang
mungkin terjadi dan akan merusak komunikasi massa. Media massa yang
digunakan ini memiliki 3 jenis. Pertama, media massa elektronik, media massa
cetak, dan media massa digital seperti internet. Pada saai ini, orang-orang lebih
banyak menggunakan media massa digital yang berupa internet. Dalam
komunikasi melalui internet, informasi akan lebih banyak diakses dan dicari.
Karena, jangkauan informasi melalui internet ini sangat luas, maka jangan heran
jika informasi yang kita butuhkan sangat mudah untuk ditemukan. Kita hanya
butuh modal data untuk bisa mengakses di internet. Semua yang kita cari akan
cepat ditemukan di dalam internet. Media komunikasi internet ini memiliki
kelebihan yang paling banya jika dibandingkan dengan media komunikas massa
lainnya.

11
DAFTAR PUSTAKA
Fawkes, Johanna. What is public relation? Dalam Alison Theaker. 2001. The public relation
handbook. London: Rountledge, hal. 3.
J.E. Grunig dan T. Hunt. Managing public relation. 1984. Fort worth, TX: Harcourt Brace
Jovanovich college publishers.
Prof. Dr. H. Suwatno, M. Si. Pengantar Public Relation Kontemporer. 2018. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Hal. 6
Vivian, John. Teori Komunikasi Massa. 2008. Jakarta: Prenadamedia group. Hal 9
Jurnal Komunikasi Massa

12

Anda mungkin juga menyukai