Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Media dan Sumber Belajaran

Dosen Pengampu :
Uli Basa Sidabutar S.Kom., M.Pd

 Disusun Oleh :
NUR APNA PRATAMA NIM: 5191151001
WAHYU KRISMAN SAHAT TUA NIM: 5193151002

PRODI S-1 TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat,
Karunia, Serta Taufik Dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang
“Teknologi Informasi Sebagai Media dan Sumber Belajar” dengan baik meskipun banyak
kekurangan didalamnya. Dan juga penulis berterima kasih kepada ibu selaku Dosen
pengampu mata kuliah Strategi Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini.

Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai “Teknologi Informasi Sebagai Media dan
Sumber Belajar”.Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, penulis berharap adanya kritik,
saran dan usulan demi perbaikan tugas yang telah penulis buat di masa yang akan datang,
mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan tugas makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya.Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya penulis mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan penulis memohon kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Medan, Desember 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1. Latar Belakang Masalah.................................................................................................1
2. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
3. Tujuan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
1. Pengertian Teknologi Infomasi dan Komunikasi...........................................................2
2. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sumber Belajar...............3
3. Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran Di Sekolah.........................................5
4. Pemanfaatan TIK Sebagai Sumber Dan Media Pembelajaran Di Sekolah....................6
5. Pengembangan Pembelajaran Melalui Internet..............................................................7
6. Solusi Meningkatkan Kemampuan Penguasaan TIK Bagi Guru.................................10
7. Faktor-Faktor Pendukung Teknologi Informasi Dalam Pendidikan............................10
8. Masalah Dan Hambatan Dalam Penggunaan Teknologi Informasi.............................11
BAB III....................................................................................................................................13
PENUTUP...............................................................................................................................13
1. Kesimpulan...................................................................................................................13
2. Saran.............................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penggunaan TIK sebagai sumber dan media pembelajaran dapat melalui pemanfaatan
perangkat komputer sebagai sumber dan media pembelajaran yang inovatif. Diharapkan
dengan penggunaan sumber dan media ini dapat merangsang pikiran, perasaan, minat serta
perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat berjalajan
dengan baik. Selain itu, proses pembelajaran akan lebih efektif karena penggunaan TIK
sebagai media pembelajaran memungkinkan teratasinya hambatan dalam proses komunikasi
guru dengan peserta didik seperti hambatan fisiologis, psikologis, kultural, dan lingkungan.
Jenis-jenis sumber dan media pembelajaran berbasis TIK lainnya yang dapat dimanfaatkan
oleh guru dalam proses pembelajaran anatara lain yaitu (1) Komputer, (2) LCD Projector, (3)
Internet, (4) CD Pembelajaran, (5) E-mail, dan (6) Persentasi Power Point,Dll.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari Teknologi Informasi Dan Komunikasi?
2. Bagaimana penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi sebagai sumber
belajar?
3. Bagaimana pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran di sekolah?
4. Bagaimana pemanfaatan TIK sebagai sumber dan media pembelajaran di sekolah?
5. Bagaimana pengembangan pembelajaran melalui internet?
6. Apa solusi meningkatkan kemampuan penguasaan TIK bagi guru?
7. Apa saja faktor-faktor pendukung Teknologi Informasi dalam pendidikan?
8. Apa saja masalah dan hambatan dalam penggunaan Teknologi Informasi?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu Teknologi Informasi Dan Komunikasi.
2. Mengetahui Bagaimana penggunaan Teknologi Informasi Dan Komunikasi
sebagai sumber belajar.
3. Mengetahui pemanfaatan TIK sebagai media pembelajaran di sekolah.
4. Mengetahui pemanfaatan TIK sebagai sumber dan media pembelajaran di sekolah.
5. Mengetahui bagaimana pengembangan pembelajaran melalui internet.
6. Mengetahui solusi meningkatkan kemampuan penguasaan TIK bagi guru
7. Mengetahui faktor-faktor pendukung Teknologi Informasi dalam pendidikan.
8. Mengetahui masalah dan hambatan dalam penggunaan Teknologi Informasi

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Teknologi Infomasi dan Komunikasi


TIK memuat semua teknologi yang berhubungan dengan penanganan informasi
meliputi pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian
informasi. Jadi, TIK adalah teknologi yang berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi. Ditinjau dari susunan
katanya, teknologi informasi dan komunikasi tersusun dari 3 (tiga) kata yang masing-masing
memiliki arti sendiri. Kata pertama, teknologi, berarti pengembangan dan aplikasi dari alat,
mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Istilah
teknologi sering menggambarkan penemuan alat-alat baru yang menggunakan prinsip dan
proses penemuan saintifik.

Kata kedua dan ketiga, yakni informasi dan komunikasi, erat kaitannya dengan data.
Informasi berarti hasil pemrosesan, manipulasi dan pengorganisasian sekelompok data yang
memberi nilai pengetahuan (knowledge) bagi penggunanya. Komunikasi adalah suatu proses
penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi
hubungan. Jadi teknologi informasi dan komunikasi berart merupakan rekayasa manusia
terhadap proses penyampaian suatu informasi dan proses penyampaian pesan (ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain secara lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama
penyimpanannya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu
padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan
yang terkait dengan pemprosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer / pemindahan
informasi antar media.

Dikemukakan oleh Smaldino dalam : (Dewi Salma Prawiradiulaga, dkk, 2013:2), Proses
belajar yang memanfaatkan sumber belajar yang bersifat elektronik, dan bernamtuan computer,
namun tidak selalu harus terhubung dengan internet. Belajar berbasis jaringan (web-bassed
learning), merupakan proses belajar yang menggunaka number dan media internet untuk
memudahkan proses belajar dan mengajar. Sedangkan m-learning atau mobile learning adalah
pola web-bassed learning yang dapat diakses melalui produk computer dalam ukuran yang
lebih kecil, ringan dan mudah dibawa, seperti telepon seluler atau tablet. Dengan m-learning
inilah mengacu kepada kemudahan peserta didik untuk mengakses dan
mengikuti proses belajar tanpa harus membawa perangkat computer cukup dengan membuka
ponsel atau tablet yang jauh lebih ringan, namun sama canggihnya.

2. Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Sebagai Sumber Belajar

Kata teknologi sering dipahami oleh masyarakat pada umumnya sebagai sesuatu yang
berkaitan mesin atau hal-hal yang berkaitan dengan permesinan, namun sesungguhnya
teknologi yang diterapkan dalam pendidikan memiliki makna yang lebih luas. Pembelajaran
melalui bantuan computer merupakan seperangkat computer komprens untuk berinterksi satu
dengan lainnya dengan menggunakan data base, Dapat juga dikatakan sebagai sauatu sarana
pengetahuan kolektif yang dibutuhkan peserta didik untuk mengerjakan perencanaan, tujuan
tertentu dan pemecahan masalah. (Marimis Yamin, 2011:26).

Keberadaan teknologi harus dimaknai sebagai upaya untuk meningkatkan efektivitas


dan efisiensi. Teknologi tidak dapat dipisahkan dari masalah, sebab teknologi lahir dan
dikembangkan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh manusia. Oleh karena
itu, teknologi pendidikan juga dapat dipandang sebagai suatu produk dan proses. Sebagai
suatu produk, teknologi pendidikan mudahlah dipahami karena bersifat konkrit seperti radio,
televisi, proyektor, OHP dan lain-lain. Sebagai sebuah proses, teknologi pendidikan
mempunyai sifat abstrak. Teknologi pendidikan dapat dipahami sebagai proses yang cukup
kompleks, dan terpadu yang banyak melibatkan orang, ide, prosedur, alat-alat, dan organisasi
untuk menganalisis suatu masalah, mencari pemecahan untuk mengatasi permasalahan,
menilai, melaksanakan, dan mengelola pemecahan masalah tersebut yang mencakup semua
aspek belajar manusia.

Penerapan pembelajaran melalui enternet (e-learning), merupakan suatu media baru


yang dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. Menurut Arief S. Sadiman dk., (2006:17),
dengan penggunaan media belajar yang tepat, sangat berguna untuk : a. Menambah
kegairahan dalamm belajar, b. Memungkinkan interaksi secara langsung, c. Memungkinkan
peserta didik belajar secara mandiri. Belajar mandiri adalah suatu cara belajar yang dilakukan
oleh peserta didik secara bebas menentukan tujuan belajar, merencanakan proses belajarnya
sendiri, strategi belajar secara mandiri, menggunakan sumber-sumber belajar yang dipilihnya,
membuat suatu keputusan akademik, dan melakukan kegiatan untuk mencapai tujuan belajar.
Oleh karena itu, belajar mandiri membutuhkan kemauan, keseriusan, motivasi, keuletan,
kedisiplinan, tanggung jawab, dan keinginan tahuan untuk maju dan berkembang dalam
pengetahuan. (Marimis Yamin, 2011:107).
Dengan penerapan e-learning dapat memberikan manfaat pada peserta didik, yaitu: a.
Adanya peningkatan interaksi mahasiswa dengan sesamanya dan dengan dosen, b.
Tersedianya sumber-sumber pembelajaran yang tidak terbatas, c. E-learning yang
dikembangkan akan efektif dalam meningkatkan kualitas lulusan dan kualitas perguruan
tinggi, c. Terbentuknya komunitas pelajar yang saling berinteraksi, saling memberi dan
menerima serta tidak terbatas dalam satu lokasi, d. Meningkatkan kualitas dosen karena dapat
menggali informasi secara lebih luas dan bahkan tidak terbatas., e. Media online; yaitu media
belajar mandiri yang di-deliver dan dapat diakses secara online via podcast/vodcast, media
streaming (video streaming, audio streaming), halaman web, dokumen yang dapat
didownload (slidehsare, dll), ruang chatting, pesan instan (instant messaging), email, forum,
twitter, blog, wiki, dan lain-lain.

Terdapat tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan sebagai acuan dalam
pengembangan dan pemanfaatannya, (https://nurcahyonotrimuda.wordpress.com/ artikel/tik-
sebagai-media pembelajaran) yakni :

1. Pendekatan System, berarti bahwa penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran


perlu didesain / perancangan dengan menggunakan pendekatan sistem. Dalam
merancang pembelajaran yang memerlukan langkah prosedural meliputi :
mengidentifikasi masalah, analisis keadaan, mengidentifikasi tujuan, pengelolaan
pembelajaran, menetapkan metode, menetapkan media evaluasi pembelajaran.
2. Berorientasi pada mahasiswa, Prinsip berorientasi pada mahasiswa beratri bahwa
dalam pembelajaran hendaknya memusatkan perhatiannya pada peserta didik
dengan memperhatikan karakteristik, minat, potensi dari mahasiswa.
3. Pemanfaatan sumber belajar, Sumber belajar berarti dalam pembelajaran
mahasiswa hendaknya dapat memanfaatkan sumber belajar untuk mengakses
pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkannya. Satu hal lagi bahwa teknologi
pendidikan adalah satu bidang yang menekankan pada aspek belajar mahasiswa.
Keberhasilan pembelajaran yang dilakukan dalam satu kegiatan pendidiakan
adalah bagaimana mahasiswa dapat belajar, dengan cara mengidentifikasi,
mengembangkan, mengorganisasi, serta menggunakan segala macam sumber
belajar. Dengan demikian upaya pemecahan masalah dalam pendekatan teknologi
pendidikan adalah dengan mendayagunakan sumber belajar. Hal ini sesuai dengan
ditandai dengan pengubahan istilah dari teknologi pendidikan menjadi teknologi
pembelajaran. Dalam definisi teknologi pembelajaran dinyatakan bahwa teknologi
pendidikan adalah teori dan praktek dalam hal desain, pengembangan.

3. Pemanfaatan TIK Sebagai Media Pembelajaran Di Sekolah

Perkembangan media komunikasi mengalami kemajuan yang sangat pesat di masa


sekarang ini. Sebelumnya ada bermacam-macam media yang dapat dipergunakan dalam
proses belajar mengajar. Dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi
mampu memberikan stimulus kepada peserta didik agar giat dalam belajar. Karena adanya
berbagai manfaat kemajuan media komunikasi bagi pendidikan. Perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi pada tahun-tahun terakhir ini berkembang dengan pesat atau
dengan suatu kecepatan yang sangat tinggi, pekembangan ini telah mengubah paradigma
masyarakat dalam mencari dan mendapatkan informasi, yang tidak lagi terbatas pada
informasi media cetak dan elektronik, namun sekarang sumber-sumber informasi tersebut
dapat diakses melalui jaringan internet.

Proses belajar mengajar adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan
dari sumber pesan melalui saluran media tertentu kepada penerima pesan. Pesan, sumber
pesan saluran/media dan penerima pesan adalah komponen-komponen proses komunikasi.
Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran atau materi pelajaran yang ada dalam
kurikulum, Pemakaian media pembelajaran di dalam proses belajar-mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan
membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap
orientasi pembelajaran akan sangat membantu efektivitas proses pembelajaran dan
penyampaian pesan dan isi pelajaran.

Pemanfaatkan TIK sebaik mungkin adalam bidang pendidikan karena TIK memiliki
banyak manfaat positif dalam upaya menunjang perkembangan pendidikan agar semakin
maju dan berprestasi yakni diantaranya:
a) Menyadarkan peserta didik akan potensi perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi yang terus berubah sehingga peserta didik dapat termotivasi untuk
mengevaluasi dan mempelajari Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai
dasar untuk belajar sepanjang hayat.
b) Memotivasi kemampuan peserta didik untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga peserta didik bisa
melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan seharihari secara mandiri dan
lebih percaya diri;
c) Mengembangkan kompetensi peserta didik dalam menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan
berbagai aktifitas dalam kehidupan seharihari;
d) Mengembangkan kemampuan belajar berbasis TIK, sehingga proses pembelajaran
dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong peserta didik terampil dalam
berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa bekerjasama;
e) Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan
bertanggung jawab dalam penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi
untuk pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari hari.

4. Pemanfaatan TIK Sebagai Sumber Dan Media Pembelajaran Di Sekolah


Sumber belajar adalah segala bentuk penyajian bahan atau materi pembelajaran yang
dapat dijadikan sumber untuk belajar. Untuk dapat menggunakan sumber belajar yang
berkaitan dengan TIK, maka perlu adanya suatu pengetahuan tentang sumber tersebut
sehingga peserta didik mampu mengakses atau mengunduh untuk dipelajari. Penerapan
media dalam Proses belajar mengajar, media mempunyai peranan yang sangat penting,
karena dengan adanya media sehingga materi pembelajaran mudah difahami oleh peserta
didik.

Peran sumber serta media pembelajaran sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas
proses belajar mengajar dengan harapan mampu meningkatkan kualitas hasil belajar siswa.
Sumber dan media pembelajaran sanagt berperan dalam penggunaan metode pembelajaran yang
akan diterapkan oleh guru agar penyampaian materi belajar akan lebih efektif dan efisien.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong upaya-upaya pembaharuan
dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi pada kegiatan pembelajaran. Selain menggunakan alat
bantu yang murah dan sederhana, guru dituntut untuk mampu menggunakan berbagai media
pembelajaran yang canggih dan modern sebagai hasil inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Guru yang professional perlu memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media
pembelajaran, yang meliputi: 1) Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan
proses pembelajaran. 2) Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. 3) Seluk
beluk kegiatan proses pembelajaran. 4) Hubungan antara metode pembelajaran dengan media
pembelajaran. 5) Manfaat media pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran. 6) Pemilihan dan
penggunaan media pembelajaran. 7) Berbagai jenis alat dan teknik media pembelajaran.
8) Media pembelajaran dalam setiap karakteristik bahan pembelajaran. 9) Usaha inovasi dalam
media pembelajaran.

Peran media pembelajaran adalah sebagai penunjang dalam penerapan metode


pembelajaran sehingga merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas interaksi
peserta didik dengan guru/pengajar maupun lingkungan belajarnya sehingga mampu
meningkatkan kualitas kegiatan proses pembelajaran yang pada akhirnya akan meningkatkan
kualitas hasil belajar para peserta didik. Pengembangan dan penerapan media pembelajaran
bisa meliputi: manfaat media pembelajaran, karakteristik media pembelajaran, jenis-jenis
media pembelajaran, dan kriteria-kriteria pemilihan media dalam proses pembelajaran.

Adanya media dan teknologi di dalam proses pembelajaran di kelas, telah mampu
mengubah peran guru dn siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Dengan media
pembelajaran peran guru adalah “pengatur lalu lintas proses pembelajaran siswa”. Siswa
“siswa pencari informasi” yang tersedia dalam sumber informasi yang dapat diakses melalui
internet. Guru bertugas untuk membimbing siswa dalam menyimpulkan pengetahuan,
ketrampilan dan sikap yang telah mereka pelajari, (Marisa, 2011 : 1.9). Dengan melalui TIK
Sebagai Sumber Dan Media Pembelajaran terbentuklah sikap dan kemampuan untuk menjadi
seorang pembelajaran sepanjang hayat dimana, kemampuan yang perlu ditanamkan kepada
peserta didik adalah kemampuan mencari informasi dari sumber yang ada serta mampu
memanfaatkan.

5. Pengembangan Pembelajaran Melalui Internet


a. Model-model Pembelajaran Internet
Ada tiga bentuk system pembelajaran melalui internet yang layak dipertimbangkan
sebagai dasar pengembangan system pembelajaran dengan mendayagunakan internet, yaitu :
1. Web Cource adalah penggunaan internet untuk keperluan pembelajaran, di mana
seluruh bagian bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan, latihan dan ujian
sepenuhnya disampaikan melalui internet. Bentuk pembelajaran model ini
biasanya digunakan untuk keperluan pendidikan jarak jauh (distance
education/learning). Aplikasi bentuk ini antara lain virtual campus/university
ataupun lembaga pelatihan yang menyelenggarakan pelatihan-pelatihan yang bias
diikuti secara jarak jauh dan setelah lulus ujian akan diberikan sertifikat.
2. Web Centric Course merupakan bahan belajar, diskusi, konsultasi, penugasan,
latihan dan ujian sepenuhnya disampaikan melalui internet, sedangkan ujian dan
sebagian kunsultasi, diskusi dan latihan dilakukan secara tatap muka, walaupun dalam
proses belajarnya sebagian dilakukan dengan tatap muka yang biasanya berupa
tutorial, tetapi presentase tatap muka tetap lebih kecil dibandingkan dengan presentase
proses pembelajaran melalui internet. Penerapan ini sebagaimana yang telah
dilakukan pada perguruan tinggi terkemuka yang menggunakan system belajar secara
of campus.
3. Web Enhanced Course merupakan pemanfaatan internet untuk pendidikan, untuk
menunjang peningkatan kualitas belajar mengajar di kelas. Bentuk ini juga dikenal
dengan nama web lite course, karena kegiatan pembelajaran utama adalah tatap muka
di kelas. Peranan internet disini adalah untuk menyediakan sumber-sumber belajar
yang sangat kaya akan informasi.

Pengembangan system pembelajaran berbasis internet, terlebih dahulu perlu


dilakukan pengkajian atau seluruh unsur dan aspek sebagaimana telah diuraikan di atas,
sehingga bias didapatkan pegangan sebagai bahan pengambilan keputusan dalam
pengembangan system pembelajaran berbasis internet. Di samping itu juga diperlukan
pertimbangan dan penilaian atas beberapa hal yang tidak kalah pentingnya antara lain :

1. Keuntungan. Sejauh mana system pembelajaran berbasis internet akan memberikan


keuntungan bagi intuisi, staf pengajar, pengelola, dan terutama keuntungan yang
akandiperoleh siswa dalam meningkatkan kualitas mereka apabila dibandingkan
dengan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka secara konvesional.
2. Biaya pengembangan infrastruktur serta pengadaan peralatan software. Biaya yang
diperlukan untuk mengembangkan infrastruktur, mengadakan peralatan serta software
tidaklah sedikit. Untuk itu perlu dipertimbangkan hal-hal seperti, apakah akan
membangun suatu jaringan secara penuh ataukah secara bertahap, apakah akan
mengadakan peralatan yang sama sekali baru ataukah meng-upgrade yang sudah ada
atau second.
3. Biaya operasional dan perawatan. Suatu system akan bejalan apabila dikelola secara
baik. Dengan demikian, system pembelajaran berbasis internet ini, juga diperlukan
biaya operasional dan perawatan yang tentunya tidaklah sedikit.
4. Sumber daya manusia. Untuk mengembangkan dan mengelola jaringan dan system
pembelajaran, diperlukan sejumlah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi
dan integrasi yang tinggi. Dalam hal ini termasuk guru-guru yang harus memahami
prinsip-prinsip pembelajaran melalui internet.
5. Siswa. Yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah mengetahui
sebagaimana kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan internet yang akan diselenggarakan.

Terdapat beberapa model penerapan yang digunakan dalam implementasi pebelajaran


e-learning , yaitu : Selective Model , Sequential Model Statc Station Model dan Laboratory
Model . Untuk lebih jelasnya , perhatikan uraian dibawah ini.

1. Selective Model
Model ini digunakan apabila media komputer yang tersedia disekolah sangat terbatas ,
misalnya hanya ada satu komputer saja . Maka guru harus dapat memilih salah satu
media yang dirasa tepat untuk menyampikan materi kepada siswa . Dan apabila guru
menemukan bahan ajar yang dinili berkualitas guru harus menyampaikannya dengan
cara demonstrasi saja . Akan tetapi apabila media komputer tersedia lebih dari satu ,
siswa harus diberi kesempatan untuk mendapat pengalaman langsung.
2. Sequential Model
Model ini digunkan apabila jumlah komputer di sekolah terbatas, mislnya hanya ada
dua unit komputer . guru harus pandi mengatur dan mengarahkan siswanya , misalnya
dengan pembagian kelompok kecil agar siswa dapat mencari sumber informasi baru
ataupun rujukan bahan pembelajaran secara bergliran.
3. Static Station Model
Model ini sama halnya dengan model selective dan sequential , yaitu apabila di
sekolah hanya memiliki jumlah komputer yang minim. Namun dalam model ini guru
memiliki beberapa sumber belajar ang berbeda tetapi untuk mencapai tujun
pembelajaran yang sama .
4. Laboratory Model
Dalam model ini, bahan e-learning dapat digunakan oleh seluruh siswa sebagai
pembelajaran, karena di sekolahnya telah memiliki sejumlah kompter (laboratorium)
yang juga dilengkapi dengan jaringan internet.

6. Solusi Meningkatkan Kemampuan Penguasaan TIK Bagi Guru


Menurut Mugara (2011) Sebagai solusi dalam hal meningkatkan kemampuan
penguasaan TIK bagi guru dapat dilakukan beberapa hal sepaerti yang diungkapkan anatara
lain, seperti:
1. Mengirim guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan, penataran, seminar dan
workshop mengenai TIK.
2. Mengadakan kegiatan pelatihan dan sosialisasi TIK bagi seluruh guru dengan
mendatangkan nara sumber ahli.
3. Melengkapi berbagai sarana dan media berbasis TIK yang dapat menunjang
kegiatan pembelajaran.
4. Melaksanakan dan melatih pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi
dan metode berbasis TIK, meskipun tidak semua sekolah mampu melaksanakan
secara efektif.
4. Mengadakan studi banding ke sekolah lain yang dipandang lebih maju bidang TIK
nya.

7. Faktor-Faktor Pendukung Teknologi Informasi Dalam Pendidikan


Teknologi informasi yang merupakan bahan pokok dari e-learning itu sendiri berperan
dalam menciptakan pelayanan yang cepat, akurat, teratur, akuntabel dan terpecaya. Dalam
rangka mencapai tujuan tersebut maka ada beberapa factor yang mempengaruhi teknologi
informasi yaitu:

1. Infrastruktur
Maksud dari faktor diatas adalah agar teknologi informasi dapat berkembang dengan
pesat, pertama dibutuhkan infrastruktur yang memungkinkan akses informasi di
manapun dengan kecepatan yang mencukupi.
2. Sumber Daya Manusia
Faktor SDM menuntut ketersediaan human brain yang menguasai teknologi tinggi.
3. Kebijakan
Faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan berskala makro dan mikro yang
berpihak pada pengembangan teknologi informasi jangka panjang.

4. Finansial
Faktor finansial membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembaga keuangan
lain untuk menyokong industri teknologi informasi.
5. Konten dan Aplikasi
Faktor konten dan aplikasi menuntut adanya informasi yang disampaikan pada orang,
tempat, dan waktu yang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan konten
tersebut dengan nyaman pada penggunanya.

Bishop G. (1989) meramalkan bahwa pendidikan masa mendatang akan bersifat


luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh siapapun juga yang memerlukan tanpa
pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Mason R. (1994)
berpendapat bahwa pendidikan mendatang akan lebih ditentukan informasi interaktif, seperti
CD-ROM Multimedia, dalam pendidikan secara bertahap menggantikan TV dan Video.
Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dalam bidang pendidikan, maka pada saat
ini sudah dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media
internet untuk menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa
secara online, mengecek keuangan, melihat jadwal kuliah, mengirimkan berkas tugas yang
diberikan dosen dan sebagainya, semuanya itu sudah dapat dilakukan.

8. Masalah Dan Hambatan Dalam Penggunaan Teknologi Informasi

Seperti teknologi lain yang telah hadir ke muka bumi ini, TI juga hadir dengan
dialektika. Selain membawa banyak potensi manfaat, kehadiran TI juga dapat membawa
masalah. Khususnya Internet, penyebaran informasi yang tidak mungkin terkendalikan telah
membuka akses terhadap informasi yang tidak bermanfaat dan merusak moral. Karenanya,
penyiapan etika siswa juga perlu dilakukan. Etika yang terinternalinasi dalam jiwa siswa
adalah firewall terkuat dalam menghadang serangan informasi yang tidak berguna. Masalah
lain yang muncul terkait asimetri akses; akses yang tidak merata. Hal ini akan menjadikan
kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan
sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang terbatas. Masalah
lain yang muncul terkait asimetri akses (akses yang tidak merata). Hal ini akan menjadikan
kesenjangan digital (digital divide) semakin lebar antara siswa atau sekolah dengan dukungan
sumberdaya yang kuat dengan siswa atau sekolah dengan sumberdaya yang terbatas.

Selain keuntungan yang dapat diperoleh, penggunanaan teknologi informasi di


perpustakaan dapat menimbulkan masalah seperti:

1. Penggunaan komputer yang bertujuan untuk memperingan dan mempercepat


pekerjaan, di sisi lain bisa menimbulkan pengangguran, karena beban pekerjaan
semakin berkurang dengan adanya komputer.
2. Adanya kemungkinan penyalahgunaan data untuk kepentingan pribadi. Kemudahan
pengelolaan informasi dalam bentuk pangkalan data memberi peluang untuk
memindahkan data yang tadinya milik pribadi atau rahasia dapat diakses oleh orang
lain.
3. Perlindungan terhadap hak cipta seseorang sulit diwujudkan. Sebuah karya atau
kumpulan data dapat dengan mudah dikopi dan dimiliki oleh orang lain tanpa seizin
pemilik informasi tersebut. Terlebih jika tujuannya digunakan untuk mencari
keuntungan pribadi.
4. Ketergantungan pada komputer menimbulkan kelemahan bila listrik mati atau
komputer terserang virus, maka data tidak dapat diakses.
5. Ketidakmampuan sumber daya manusia dalam menguasai teknologi dapat
menimbulkan kendala dan memunculkan anggapan bahwa teknologi justru
menghambat pekerjaan.

Tentu tidak tiap perpustakaan harus memiliki komputer atau menerapkan teknologi
informasi dalam pengelolaannya. Semua tergantung pada kemampuan perpustakaan itu
sendiri dalam mengembangkan sistem pengelolaan informasinya. Pengelolaan secara
tradisional masih dimungkinkan bila sumber daya manusia atau dana belum mencukupi untuk
menunjang penerapan teknologi informasi. Pada intinya besar tidaknya perpustakaan bukan
diukur dari peralatan yang dimiliki, melainkan dari kandungan informasi yang dimiliki dan
bagaimana pengelolaannya sehingga memudahkan pengguna untuk memperoleh informasi
sekecil dan dalam bentuk apapun.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemanfaatan TIK sebagai sumber dan media pembelajaran semakin berkembang dan
cenderung dijadikan salah satu indikasi kemajuan suatu sekolah. Bahwa TIK telah
diintegrasikan dan dikembangkan dalam proses belajar mengajar. Sehingga dengan
penggunaan TIK di sekolah dapat berperan dalam meningkatkan mutu proses dan hasil
belajar mengajar. Keberhasilan pemanfaatan berbagai aneka sumber (termasuk peralatan
TIK), sangat tergantung pada kemampuan, keterampilan, dan kreatifitas guru
mengintegrasikannya dalam proses belajar-membelajarkan. Pada faktanya peranan guru
masih diperlukan dalam proses pendidikan peserta didik serta belum dapat digantikan
sepenuhnya oleh sumber belajar lain, oleh karena itu perlu meningkatkan peran serta guru
dalam merencanakan, mengadakan, dan memanfaatkan aneka sumber belajar. Kemampuan
dan keterampilan guru dalam memanfaatkan aneka sumber belajar perlu terus menerus di
tingkatkan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknolgi pendidikan. Berbagai aneka
sumber belajar yang tersedia di sekolah memerlukan pengelolaan yang dapat menjamin
pemanfaatannya secara tepat guna dan berhasil guna.

Untuk itu perlulah dikembangkan PSB (Pusat Sumber Belajar) di sekolah baik mulai
dari yang sederhana sampai yang maju dan lengkap. Kehadiran PSB yang dikelola secara
professional. dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi pemanfaatan aneka sumber belajar
di sekolah serta dapat membantu guru dan peserta didik dalam mengatasi berbagai masalah
proses belajar mengajar.

B. Saran
Selaku penulis makalah ini, kami menyadari masih banyaknya kesalahan baik dalam
penyampaian atau pun pada format makalah ini.Maka dari itu saya mengharapkan saran yang
bersifat membangun agar kedepannya didapati pengerjaan makalah yang lebih baik. Dan juga
kami menyarankan agar kita terus membaca berbagai sumber pengetahuan khususnya
mengenai teknologi informasi sebagai media dan sumber belajar ini untuk menambah ilmu
pengetahuan kita sebagai akademisi.
DAFTAR PUSTAKA

 Bayu Kelana. 2013.


http://bayulikids.blogspot.com/2013/11/pemanfaatan-teknologi- informasi-
sebagai.html. ( Di akses pada tanggal 28 November 2020).

 Sodiq Anshori. Pemanfaatan Tik Sebagai Sumber Dan Media Pembelajaran Di


Sekolah . Jurnal Ilmu PendidikanPKn dan Sosial
Budaya. https://core.ac.uk/download/pdf/297668721.pdf. ( Di akses pada tanggal 28
November 2020).

 Suci Zakiah Dewi, Irfan Hilman.2018. Penggunaan TIK sebagai Sumber dan Media
Pembelajaran Inovatif di Sekolah Dasar. Indonesian Journal of Primary Education. 2
(2) : 48-53.

 Trimuda Nurcahyono. https://nurcahyonotrimuda.wordpress.com/artikel/tik-sebagai-


media- pembelajaran/. ( Di akses pada tanggal 28 November 2020).

Anda mungkin juga menyukai