Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Garry dan Anne adalah pasangan suami istri warga negara Inggris yang
berdomisili di Indonesia selama belasan tahun. Keduanya menikah di
Inggris sebelum datang ke Indonesia, tetapi kemudian memutuskan
bercerai pada saat mereka masih tinggal di Indonesia. Hukum Indonesia
mengakui asas nasionalitas sedangkan hukum Inggris mengakui asas
domisili.
Diskusikan :
TUGAS 2 - SESI 5
Dalam hukum perdata internasional paling Tidak Dikenal dua prinsip yang
sampai sekarang masih sangat berpengaruh dalam menentukan status
personal seseorang yaitu prinsip nasionalitas (kewarganegaraan) dan prinsip
domisili, selain juga dengan berkembangnya prinsip habituelle residence.
Masalah akan timbul apabila kedua prinsip ini bertemu satu dengan lainnya.
misalnya berkaitan dengan menentukan status personal seseorang yang
berasal dari negara yang menganut prinsip domisili yang mempunyai tempat
tinggal di negara yang menganut prinsip nasionalitas negara asal orang
tersebut menentukan bahwa status personal seseorang tunduk pada hukum
tempat seseorang itu mempunyai domisili sedangkan negara tempat orang
tersebut mempunyai tempat tinggal menentukan bahwa status personal
seseorang tunduk pada hukum nasionalnya atau hukum dari negara tempat ia
menjadi warga negara. Hal inilah yang menimbulkan permasalahan
penentuan hukum yang berlaku untuk status personal seseorang. masalah ini
dapat diselesaikan menggunakan teori penunjukan kembali atau renvoi.
Pembahasan teori penunjukan kembali atau renvoi ditujukan untuk
menentukan status personal seseorang. dalam beberapa literatur asing, ada
yang menghubungkan Teori ini dengan bidang-bidang hukum yang lain
seperti perbuatan melawan hukum atau kepailitan. Walaupun demikian
tampaknya tidak banyak para akademisi dan praktisi yang mendukungnya
sehingga tetaplah penggunaan teori penunjukan kembali atau renvoi lebih
diutamakan dengan masalah status personal seseorang.
Ketika kita teliti lebih jauh negara Inggris menganut teori double renvoi. Teori
Double renvoi ini merupakan model penunjukan hakim di Inggris ketika
mengadili perkara HPI seolah-olah ia berada di kursi hakim negara asing yang
terkait. Sedangkan teori penunjukan kembali di Indonesia sampai saat ini
masih menganut Pasal 16,17,18 Algemene Bepalingen (AB) berdasarkan S.
1847-23. Pasal tersebut Sampai sekarang masih menjadi acuan karena Sejak
Indonesia merdeka belum ada aturan yang menggantikan keberadaan ketiga
pasar ini. penggunaan ketiga pasal tersebut berdasarkan pasal 2 aturan
peralihan UUD 1945 (Sebelum Amandemen) Yang sekarang ini menjadi pasal
1 aturan peralihan UUD 1945 setelah amandemen keempat titik dalam pasal
16 AB yang mengatur status personal orang Kawula Hindia Belanda
(sekarang warga negara Republik Indonesia) adalah prinsip nasionalitas
(kewarganegaraan).
Pasal 16 AB
PASAL 18 AB
Jadi dapat kita tentukan alur dan penunjukannya bahwa negara Inggris
menganut prinsip domisili Dan juga menganut teori double renvoi sedangkan
Indonesia menganut prinsip nasionalitas sehingga permasalahan penunjukan
kembali atau renvoi muncul apabila pasal 16 AB ini diterapkan kepada orang-
orang asing yang negaranya menganut prinsip domisili dimana dalam kasus
ini adalah Gerry dan Anna yang merupakan Warga Negara Inggris. Bagi
orang asing yang berasal dari negara yang mempunyai sistem HPI
berdasarkan prinsip domisili, apabila dia berdomisili di Hindia Belanda
(sekarang dibaca Indonesia), berdasarkan surat edaran tersebut akan
diberlakukan ketentuan yang berlaku bagi golongan Eropa yaitu berdasarkan
ketentuan-ketentuan yang ada di dalam BW. Hal inilah yang membuktikan
diterimanya teori penunjukan kembali atau renvoi dalam praktik administratif
di Indonesia.
Lebih jauh lagi, dikarenakan Gary dan Anne akan bercerai di Indonesia, maka
Jenis teori yang digunakan dalam kasus perceraian mereka adalah teori
double renvoi yang dianut oleh Inggris yang juga menganut prinsip domisili
dan Indonesia yang menganut prinsip nasionalitas. ini dapat terjadi karena
adanya dua prinsip yang berbeda antara 2 negara ini yakni Indonesia dan
Inggris. karena dalam hal ini terjadi keterkaitan antara prinsip nasionalitas
dengan prinsip domisili dalam satu kasus. ada dua orang warga negara
Inggris yang Sudah berdomisili di Indonesia hampir belasan tahun dan akan
bercerai di Indonesia. dalam hal ini yang akan mengatur segala sesuatu
mengenai perceraian tersebut ditentukan oleh hukum Indonesia. mengapa hal
itu bisa terjadi? Bukankah menurut pasal 16 a b berlaku hukum nasional
masing-masing? jadi dalam hal ini akan berlaku hukum Inggris. air tersebut
dapat dijelaskan sebagai berikut:
A--------------------------B
--------------------------
A: Hukum Indonesia
B: Hukum Inggris
Dalam kasus warga negara Inggris di atas, penunjukan oleh hukum Indonesia
adalah dalam arti Gesamt-verwisung. Sebagaimana diketahui, ketentuan HPI
Inggris mengenai status personal para warganya menganut prinsip domisili.
Dengan demikian bagi warga negara Inggris dimanapun ia berada akan
berlaku hukum domisilinya. Disini kita saksikan pertama kali hukum Indonesia
berdasarkan pasal 16 AB Akan menunjuk hukum Inggris sebagai hukum
yang berlaku tetapi hukum Inggris menunjuk kembali kepada hukum
Indonesia. Terserah kepada Indonesia (dengan yang ditunjuk kembali itu)
Untuk menerima atau menolak penunjukan kembali atau renvoi tersebut. bila
renvoi diterima akan berlaku hukum intern Indonesia Tetapi bila renvoi ditolak
akan berlaku hukum Intern Inggris.
Sumber :
1. Buku Materi Pokok HKUM4304 - Hukum Perdata Internasional : Modul
4 - Teori Penunjukan Kembali (Renvoi) dan Teori Kualifikasi
2. Teori- teori umum hukum perdata internasional yang dapat
mengesampingkan berlakunya hukum asing dengan memberlakukan
hukum nasional sang hakim - Zulfa Djoko Basuki