Anda di halaman 1dari 2

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan republic Indonesia No.

23 Tahun 2015 Tentang Organisasi Dan Tata


Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

1. Unit Pelaksana Teknis Bidang Keselamatan dan Kesehatan


1.1. Kedudukan (pasal 1, ayat 1 ) : Dibawah Direktorat Jenderal Pengawasan Ketenagakerjaan Dan
Keselamatan Kerja
1.2. Tugas (pasal 2): melaksanakan pengujian dan pemeriksaaan keselamatan dan kesehatan kerja, serta
peningkatan kapasitas tenaga keselamatan dan Kesehatan kerja.
1.3. Fungsi ( Pasal 3 ) :
a. penyusunan rencana, program dan anggaran;
b. pelaksanaan pengujian dan pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja;
c. pelaksanaan analisis, perekayasaan, penerapan teknologi dan uji coba keselamatan dan kesehatan
kerja;
d. pelaksanaan peningkatan kapasitas tenaga keselamatan dan kesehatan kerja;
e. pelaksanaan pemberdayaan keselamatan dan Kesehatan kerja;
f. evaluasi dan penyusunan laporan; dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
2. Unit Pelaksana Teknis Bidang Keselamatan dan Kesehatan diklarifikasikan menjadi 2 kelas ( Pasal 4 ):
2.1. Balai Besar Pengembangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( Lokasi Di Makasar)
2.1.1. Tugas ( Pasal 5 ): melaksanakan pengembangan pengujian dan pemeriksaaan keselamatan dan
kesehatan kerja, peningkatan kapasitas tenaga keselamatan dan Kesehatan kerja, serta
pemberdayaan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
2.1.2. Fungsi (Pasal 6):
a. penyusunan rencana, program dan anggaran;
b. pelaksanaan pengujian dan pemeriksaan keselamatan dan kesehatan kerja;
c. pelaksanaan analisis, perekayasaan, penerapan teknologi dan uji coba keselamatan dan kesehatan
kerja;
d. pelaksanaan peningkatan kapasitas tenaga keselamatan dan kesehatan kerja;
e. pelaksanaan pemberdayaan keselamatan dan Kesehatan kerja;
f. evaluasi dan penyusunan laporan; dan
g. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
2.1.3. Unit Pelaksana Teknis Bidang Keselamatan Terdiri Dari ( Pasal 7):
a. Bagian Tata Usaha;
b. Bidang Pelayanan Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
c. Bidang Penyelenggaraan dan Pemberdayaan;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
2.2. Balai Keselamatan dan Kesehatan Kerja. (Lokasi di Bandung,Medan, Samarinda dan Jakarta)
2.2.1. Tugas (Pasal 20): melaksanakan pengujian dan pemeriksaaan keselamatan dan kesehatan kerja,
peningkatan kapasitas tenaga keselamatan dan kesehatan kerja, serta pemberdayaan di bidang
keselamatan dan kesehatan kerja.
2.2.2. Fungsi (Pasal 21):
a. penyusunan rencana, program dan anggaran;
b. pelaksanaan pengujian dan pemeriksaan di bidang K3;
c. pelaksanaan peningkatan kapasitas tenaga keselamatan dan kesehatan kerja di bidang K3,
d. pelayanan konsultasi, promosi dan pemasaran, serta kerja sama kelembagaan di bidang K3;
e. evaluasi dan penyusunan laporan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja;dan
f. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
2.2.3. Terdiri dari bagian ( Pasal 22) :
a. Subbagian Tata Usaha;
b. Seksi Pelayanan Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
c. Seksi Penyelenggaraan dan Pemberdayaan;
d. Kelompok Jabatan Fungsional.
3. Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Bidang K3 harus menyusun peta bisnis proses, menyusun analisis jabatan,
peta jabatan, uraian tugas, dan analisis beban kerja terhadap seluruh jabatan, serta menerapkan prinsip
koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi antar bidang dan instansi

Anda mungkin juga menyukai