Anda di halaman 1dari 33

TUGAS MATRIKULASI

PERSEBARAN ARAH ARUS AIR LAUT DI DUNIA

Di susun oleh:

Susilo Budi Santoso


Serka Eko Nrp. 115006

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI ANGKATAN LAUT


PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA III
TEKNIK HIDRO OSEANOGRAFI
SURABAYA
2021

ii
KATA PENGANTAR

           Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah penulis telah mampu menyelesaikan
makalah ini yang bertemakan Oceanografi dan saya beri judul Persebaran
arah arus di dunia. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
matrikulasi DIII STTAL.

Dalam kesempatan ini, penulis juga ingin mengucapkan terima


kasih dengan hati yang tulus kepada seluruh senior DIII STTAL Angkatan
XVI, senior serta rekan-rekan DIII STTAL Angkatan XVII dan pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah ini  semoga Allah SWT
senantiasa membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda.
           
Dan harapan saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya
dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman
saya, saya yakin masih banyak kekurangan  dalam makalah ini. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 12 Mei 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

1.1Latar Belakang.....................................................................................1

1.2Rumusan Masalah...............................................................................4

1.3Tujuan..................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................5

2.1Pengertian arus air laut.......................................................................5

2.2Jenis – jenis arus air laut.....................................................................9

2.3Arus-Arus Di Permukan Dunia Dan Indonesia..................................13

2.4Arus Indonesia...................................................................................22

2.5Pemanfaatan potensi arus air laut.....................................................25

BAB III PENUTUP.....................................................................................29

3.1Kesimpulan........................................................................................29

3.2Saran.................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................31

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oceanografi. Objek
yang dipelajarinya adalah mengenai keadaan fisik air laut tersebut, arus,
gelombang, kedalaman, serta pasang naik dan pasang surut. Samudra
adalah bentangan air asin yang menutupi cekungan yang sangat luas,
sedangkan laut adalah merupakan bagian dari samudra. Permukaan bumi
yang ditutupi oleh air samudra meliputi sekitar 70%.

Penyebarannya tidak merata di antara belahan bumi utara dan


selatan. Belahan bumi utara 60% terdiri atas air permukaan dan 40%
daratan, sedangkan belahan bumi selatan 83% terdiri atas air permukaan
dan 17% terdiri atas daratan. Di Indonesia perbandingan antara lautan
dan daratan adalah 6 : 4, jadi lebih luas lautan dibandingkan daratan
(Hartono,2007). Laut seperti halnya daratan dihuni oleh biota, yakni
tumbuh-tumbuhan, hewan dan mikroorganisme hidup. Biota laut
menghuni hampir semua bagian laut mulai dari pantai, permukaan laut
sampai dasar laut yang teluk sekalipun.

Keberadaan biota laut ini sangat menarik perhatian manusia,


bukan saja karena kehidupannya yang penuh rahasia, tetapi juga karena
manfaatnya yang besar bagi kehidupan manusia (Romimohtarto, 2001).
Indonesia merupakan wilayah atau negara yang mempunyai luas daerah
lautnyalebih luas dari luas daratanya dan mempunyai posisi geografis
yang sangat strategis,dimana indonesia berada diantara dua benua yaitu
Asia dan Australia dan diapit duasamudera yaitu Samudera Pasifik dan
Samudera Hindia. Letak Indonesia dipotong oleh garis maya khatulistiwa
yang menandakan bagian paling dekat dengan matahari danmenerima
siraman sinarnya sepanjang tahun.

1
Letak geografis yang demikian membuatIndonesia menjadi
penghubung dua samudera besar dan memiliki pola iklim yang berbeda
dengan daerah-daerah lintang sedang dan tinggi maupun dengan daerah
lain dikhatulistiwa yang tidak bersinggungan dengan samudera (Sakinah,
2012). Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan
horisontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang
sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia (Hutabarat dan Evans,
1986).

Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang


dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan
gelombang panjang (Nontji,1987). Pergerakan arus dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan
densitas air,gaya Coriolisdan arusekman, topografi dasar laut, arus
permukaan, upwellng , downwelling.

Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang pengertian


arus laut, pengertian pembangkit listrik, bagaimana kondisi arus laut yang
berpotensi sebagai pembangkit listrik di Indonesia bagian timur, serta
bagaimana proses dan cara pengubahan arus laut menjadi listrik dengan
turbin. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di bumi.

Laut dan atmosfer bergandengan sangat erat (strongly coupled),


sehingga perubahan salah satu komponen akan merubah komponen
sistem iklim lain. Karakteristik iklim wilayah Indonesia adalah campuran
antara darat dan laut yang membentuk benua maritim. Indonesia yang
terletak di antara benua Asia dan Australia berada dalam suatu sistem
pola angin yang disebut sistem angin Monsun (monsoon).

2
Angin Monsun bertiup ke arah tertentu pada suatu periode
sedangkan pada periode lainnya angin bertiup dengan arah yang
berlawanan. Terjadinya angin Monsun ini karena terjadi perbedaan
tekanan udara antara daratan Asia dan Australia (Wyrtki, 1961). Pada
bulan Desember – Februari di belahan bumi utara terjadi musim (season)
dingin sedangkan di belahan bumi selatan terjadi musim panas sehingga
pusat tekanan tinggi di daratan Asia dan pusat tekanan rendah di daratan
Australia. Keadaan ini menyebabkan angin berhembus dari daratan Asia
menuju Australia.

Angin ini dikenal di sebelah selatan katulistiwa sebagai angin


Muson Barat Laut atau Angin Monsun Barat. Sebaliknya pada bulan Juli –
Agustus berhembus angin Monsun Tenggara atau Angin Monsun Timur
dari daratan Australia yang bertekanan tinggi ke daratan Asia yang
bertekanan rendah. (Sugiarta ,dkk,2011) Sirkulasi air laut di perairan
Indonesia dipengaruhi oleh sistem angin Monsun.

Oleh karena sistem angin Monsun ini bertiup secara tetap,


walaupun kecepatan relatif tidak besar, maka akan tercipta suatu kondisi
yang sangat baik untuk terjadinya suatu pola arus. Pada musim barat,
pola arus permukaan perairan Indonesia memperlihatkan arus bergerak
dari Laut Cina Selatan menuju Laut Jawa. Di Laut Jawa, arus kemudian
bergerak ke Laut Flores hingga mencapai Laut Banda. Sedangkan pada
saat Monsun Tenggara, arah arus sepenuhnya berbalik arah menuju ke
barat yang akhirnya akan menuju ke Laut Cina Selatan (Wyrtki, 1961)

3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan pergerakan arus laut ?
2. Apakah jenis – jenis arus air laut?
3. Apakah ada pemanfaatan dari arus air laut?

1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis memberi
tujuan kepada pembaca sebagai berikut :
1. Mengetahui arti dari pergerakan arus laut.
2. Mengetahui jenis – jenis arus laut
3. Mengetahui potensi pemanfaatan arus air laut

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian arus air laut


Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan
horisontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang
sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan
gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angin atau
perbedaan densitas atau pergerakan gelombang panjang.

Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah


angin, perbedaan tekanan air, perbedaan densitas air, gaya Coriolis dan
arus ekman, topografi dasar laut, arus permukaan, upwellng, downwelling.
Selain angin, arus dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu:

1. Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada


di sekitarnya, Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi
oleh massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial
counter di sisi yang keempat. Batas – batas ini menghasilkan
sistem aliran yang hampir tertutup dan cenderung membuat aliran
mengarah dalam suatu bentuk bulatan.
2. Gaya Coriollis dan arus Ekman. Gaya Corriolis memengaruhi
aliran massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka
dari arah yang lurus. Gaya corriolis juga yang menyebabkan
timbulnya perubahan – perubahan arah arus yang kompleks
susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya
kedalaman suatu perairan.
3. Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking. Perbedaan
densitas menyebabkan timbulnya aliran massa air dari laut yang
dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah daerah
tropik.

5
Indonesia merupakan wilayah atau negara yang mempunyai luas
daerah lautnyalebih luas dari luas daratanya dan mempunyai posisi
geografis yang sangat strategis, dimana indonesia berada diantara dua
benua yaitu Asia dan Australia dan diapit duasamudera yaitu Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia (Sakinah, 2012).

Limpahan alam yang dimiliki Indonesia dapat dimanfaatkan untuk


kehidupan sehari-hari danlistrik merupakan salah satu yang utama dalam
kehidupan. Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertikal dan
horisontal sehingga menuju keseimbangannya, atau gerakan air yang
sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia (Hutabarat dan Evans,
1986). Arus juga merupakan gerakan mengalir suatu massa air yang
dikarenakan tiupan angin atau perbedaan densitas atau pergerakan
gelombang panjang (Nontji,1987). Pergerakan arus dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain arah angin, perbedaan tekanan air, perbedaan
densitas air, gaya Coriolis dan arusekman, topografi dasar laut, arus
permukaan, upwellng, downwelling.

Pembangkit listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai


untuk memproduksi dan membangkitkan tenaga listrik dari berbagai
sumber tenaga, seperti PLTU,PLTN,PLTA, dan lain-lain (Babcock and
Wilcox, 2005). Bagian utama dari pembangkit listrik ini adalah generator,
yakni mesin berputar yang mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik dengan menggunakan prinsip medan magnet dan penghantar listrik.

Mesin generator ini diaktifkan dengan menggunakan berbagai


sumber energi yang sangat bemanfaat dalam suatu pembangkit listrik
(Thomas et. al, 1997). Lautan di kawasan timur Indonesia tak hanya
berpotensi akan minyak dan gas bumi, tapi juga penghasil arus listrik.
Studi para dosen dan alumni ITB menemukan potensi energi terbarukan di
sejumlah selat di sana sebagai penghasil listrik.

6
Turbin arus laut yang pernah dirintis ITB bekerja sama dengan
Politeknik Negeri Bandung sempat berhenti, tetapi kini pembuatan turbin
itu dilanjutkan oleh sebuah perusahaan lokal di Jakarta yang
pendanaannya dibantu Bank Dunia dan telah diuji coba di Selat Bali
(Siswadi,2012). Pengalihan arus laut menjadi tenaga pembangkit listrik
merupakan proyek yangsedang diujicobakan di Indonesia, tepatnya di laut
Indonesia bagian timur. Lautan dikawasan timur Indonesia adalah
penghasil arus listrik. Studi para dosen dan alumni ITB menemukan
potensi energi terbarukan di sejumlah selat di sana sebagai penghasil
listrik. Sumbernya berasal dari arus laut.

Batas minimal arus laut yang bisa menghasilkan listrik yaitu arus
berkecepatan 2 meter per detik. Arus sekencang itu hingga 3 meter per
detik ditemukan di sejumlah selat di Indonesia timur yaitu Selat Lombok,
Selat Alas antara Lombok dan Sumbawa, Larantuka, dan Selat Bali. Dan
ujicoba telah dilakukan di Setal Bali dengan turbin yang dibuat oleh salah
satu perusahaan lokal dengan bantuan Bank Dunia. Perkembangan
teknologi pemanfaatan energi samudera khususnya arus laut sebagai
energi baru terbarukan di dunia saat ini berkembang dengan pesat, seiring
dengan meningkatnya tuntutan akan kebutuhanenergi listrik masyarakat
kawasan pesisir serta semakin maraknya issu pemanasanglobal yang
mendorong untuk membatasi penggunaan bahan bakar hidrokarbon
(Lubisdan Ai, 2005).

Pada dasarnya, arus laut merupakan gerakan horizontal massa air


laut, sehingga arus laut memiliki energi kinetik yang dapat digunakan
sebagai tenaga penggerak rotor atau turbin pembangkit listrik. Secara
global, laut dunia mempunyai sumber energi yang sangat besar yaitu
mencapai total 2,8 x 10 (280 Triliun) Watt-jam. Selain itu, arus laut ini juga
menarik untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik karena sifatnya
yang relatif stabil, periodik dan dapat diprediksi pola atau karakteristiknya.

7
Pengembangan teknologi ekstraksi energi arus laut lazimnya
dilakukan dengan mengadopsi prinsip teknologi energi angin yang telah
lebih dulu berkembang, yaitu dengan mengubah energi kinetik arus laut
menjadi energi rotasi dan energi listrik. Arus laut adalah gerakan air laut
yang mempunyai sirkulasi / peredaran tetap. Faktor-faktor yang
menyebabkan arus laut :

a. Adanya angin yang arahnya tetap (misalnya angin pasad)


yang mengakibatkan terjadinya arus barat, dan angin muson yang
menyebabkan arus muson.
b. Adanya pasang surut air laut, dapat menimbulkan aliran
pasang surut terutama di daerah pantai.
c. Adanya perbedaan kadar garan. Semakin besar kadar garan
air laut akan semakin besar pula berat jenis (BJ) air tersebut. Air
laut yang lebih besar berat jenisnya akanb selalu mengalir ke
berat jenis yang lebih rendah.
d. Adanya rintangan yang berupa daratan., apabila arus itu
membentur pantai, maka terpaksa akan membelok se arah garis
pantau atau membelok menjadi arus belahan.

Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di


sekitarnya. Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa
daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang
keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir
tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk
bulatan. Gaya Coriollis dan arus ekman. Gaya Corriolis mempengaruhi
aliran massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari
arah yang lurus.

8
Gaya corriolis juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan –
perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai
dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.Pembelokan itu
akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mengarah ke kiri di
belahan bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre
yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan
berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan
arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan
spiral ekman (Pond dan Pickard, 1983).

2.2 Jenis – jenis arus air laut


Bentuk Topografi dasar lautan dan pulau – pulau yang ada di
sekitarnya. Beberapa sistem lautan utama di dunia dibatasi oleh massa
daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di sisi yang
keempat. Batas – batas ini menghasilkan sistem aliran yang hampir
tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah dalam suatu bentuk
bulatan. Gaya Coriollis dan arus ekman. Gaya Corriolis mempengaruhi
aliran massa air, di mana gaya ini akan membelokkan arah mereka dari
arah yang lurus.

Gaya corriolis juga yangmenyebabkan timbulnya perubahan –


perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai
dengan semakin dalamnya kedalaman suatu perairan.Pembelokan itu
akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mengarah ke kiri di
belahan bumi selatan. Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre
yang searah jarum jam (ke kanan) pada belahan bumi utara dan
berlawanan dengan arah jarum jam di belahan bumi selatan. Perubahan
arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh gaya coriolis dikenal dengan
spiral ekman (Pond dan Pickard, 1983).

9
Menurut letaknya arus laut dibedakan menjadi :

1. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut.


Faktor pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin
yang bertiup diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh
terhadap arus permukaan (atas) sekitar 2% dari kecepatan angin
itu sendiri. Kecepatan arus ini akan berkurang sesuai dengan
makin bertambahnya kedalaman perairan sampai pada akhirnya
angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter
(Bernawis,2000).Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut
permukaan (atas) mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di
Asia Tenggara karena arah angin musim sangat terlihat
perubahannya antara musim barat dan musim timur maka
aruslaut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim
barat ditandai oleh adanya aliran air dari arah utara melalui
laut Cina bagian atas, laut Jawa, dan laut Flores. Adapun
pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah selatan.
2. Sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah
permukaan laut. Selain pergerakan arah arus mendatar, angin
dapat menimbulkan arus air vertikal yang dikenal dengan upwelling
dan downwelling di daerah-daerah tertentu. Proses upwelling
adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas dari
kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang mendorong
lapisan air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas,
akibatnya air yang berasal dari bawah menggantikan kekosongan
yang berada di atas.

10
Oleh karena air yang dari kedalaman lapisan
belumberhubungan dengan atmosfer, maka kandugan oksigennya
rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan suhu air
permukaan lainnya. Walaupun sedikit oksigen, arus ini
mengandung larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga
cederung mengandung banyak fitoplankton. Fitoplankton
merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan, dengan
demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan.

Manfaat Arus Laut :

a. Perikanan
Gerakan air laut berpengaruh pada gerakan plankton
(fitoplankton). Tempat-tempat yang banyak planktonnya biasanya di
situ banyak berkumpul ikan. Oleh karena itu bagi para nelayan,
informasi tentang gerakan air laut dapat dimanfaatkan untuk
mendetek si tempat-tempat berkumpulnya berbagai jenis ikan.
b. Pariwisata
Olahraga selancar, dayung, diving, lomba perahu layar dan
lain-lain yang banyak memperhitungkan faktor gerakan air laut
sangat diminati oleh para wisatawan. Olahraga selancar angin
misal nya, memerlukan tempat yang gelombangnya besar.
c. Pertanian Laut
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan bagi
para petani yang bergerak di bidang pertanian laut. Sebagai contoh
para petani yang melakukan usaha di bidang pertanian laut (seperti
budidaya rumput laut, budidaya kerang, mutiara dan lainlain), kalau
tidak memperhitungkan gerakan air laut, maka hasil pertaniannya
akan hanyut terbawa oleh air laut sehingga mengalami gagal
panen.

11
d. Pelayaran
Informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan dalam
bidang pelayaran terutamakapal/perahu yang menggunakan layar.
Kapal besar sekalipun pada prinsipnya dalamperjalanan
pelayarannya tidak mau berbenturan dengan ombak maupun arus
sehingga informasi tentang gerakan air laut sangat diperlukan.
e. Energi (pembangkit tenaga listrik)
Belanda dan Perancis merupakan contoh negara yang telah
memanfaatkan gerakan air laut sebagai sumber energi (yaitu
sebagai pembangkit tenaga listrik). Sedangkan di Indonesia hal ini
masih dalam tahap uji coba. Badan Pengkajian dan
PenerapanTeknologi (BPPT) bekerja sama dengan pemerintah
Belanda kini sedang melakukan uji coba membangun proyek
pembangkit tenaga listrik dengan memanfaatkan gerakan air laut di
selat Bali.

2.3 Arus-Arus Di Permukan Dunia Dan Indonesia


Arus air laut adalah pergerakan massa air secara vertical dan
horizontal sehingga menuju keseimbangannya atau gerakan air yang
sangat luas yang terjadi di seluruh lautan dunia. Arus juga merupakan
gerakan mengalir suatu massa air yang dikarenakan tiupan angina tau
perbedaan densitas atau pergrakan gelombang panjang.

Pergerakan arus dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain arah


angin perbedaan tekanan air, erbedaan densitas air, gaya Coriolis dan
arus ekman, topografi dasar laut , arus permukaan, upwelling,
downwelling. Adapun jenis-jenis arus dibedakan mnjadi 2 bagian, yaitu:

a. Berdasarkan penyebab terjadinya Arus ekman: arus yang


dipengaruhi oleh angin. Arus Termohaline : arus yang dipengaruhi
oleh densitas dan gravitasi. Arus pasut : arus yang dipengaruhi
oleh pasut. Arus geostropik : arus yang dipengaruhi oleh gradient

12
tekanan mendatar dan gaya coriollis. Wind driven current : arus
yang dipengaruhi oleh pola pergerakan angin dan terjadi pada
lapisan permukaan.
b. Berdasarkan kedalaman
Arus permukaan : terjadi pada beberapa ratus meter dari
permukaan bergerak dengan arah horizontal dan dipengaruhi oleh
pola sebaran angin.Arus dalam : terjadi jauh di dasar kolom
perairan, arah pergerakannya tidak dipengaruhi oleh pola sebaran
angin dan membawa massa air dari daerah kutub ke daerah
ekuator.

Selain angin, arus juga dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor, yaitu:

1. Bentuk sekitarnya topografi, dasar lautan dan pulau-pulau


yang ada di beberapa system lautan utama di dunia dibatasi oleh
massa daratan dari tiga sisi dan pula oleh arus equatorial counter di
sisi yang ke empat. Batas-batas ini menghasilkan system aliran
yang hamper tertutup dan cenderung membuat aliran mengarah
dalam suatu bentuk bulatan.
2. Gaya Coriollis dan arus Ekman Gaya coriollis memengaruhi
aliran massa air, dimana gaya ini akan membelokkan arah mereka
dari arah yang lurus. Gaya Coriollis juga yang menyebabkan
timbulnya perubahan-perubahan arah arus yang kompleks
susunannya yang terjadi sesuai dengan semakin dalamnya
kedalaman suatu perairan.
3. Perbedaan Densitas serta upwelling dan sinking
Perbedaan densitas menyababkan timbulnya aliran massa air dari
laut yang dalam di daerah kutub selatan dan kutub utara ke arah
daerah tropik.

13
Arus laut di perairan Indonesia sangat dinamis. Hasil pantauan
satelit, yang diverifikasi lewat pengukuran oceanografis di laut, ternyata
memperlihatkan pola arus laut yang bergerak dari Samudera Pasifik
menuju Samudera Hindia melewati selat-selat di perairan Nusantara kita
ini. Pergerakan arus lintas Indonesia, dikenal sebagai Arlindo,
mempengaruhi perubahan iklim global, memicu kehadiran variabilitas iklim
ekstrem, seperti El Nino dan La Nina, serta berdampak pada kondisi
pertanian, perikanan, dan kebakaran hutan.Pada Oktober 2003, ahli-ahli
oceanografi berkumpul di Denpasar , Bali, guna membahas Arlindo serta
kaitannya terhadap interaksi laut atmosfer. Para ahli sepakat untuk lebih
menggencarkan kegiatan pemantauan laut di perairan Indonesia, sebagai
kelanjutan kegiatan pemantauan Laut Pasifik di sepanjang Khatulistiwa.

Apalagi bila mengacu pada keputusan KTT-Bumi di Johannesburg,


Afrika Selatan, pada September 2002, System Pemantauan Laut Global
(Global Ocean Observing System/GOOS) harus dibangun dan
dikembangkan. Ini menyangkut kelangsungan Planet Bumi beserta
seluruh mahluk hidup di dalamnya. Kemampuan memantau laut secara
terus-menerus memungkinkan diprediksinya kehadiran bencana El Nino
dan La Nina secara lebih awal. Menurut Kepala Badan Atmosfer dan
Kelautan Amrika Serikat (National Oceanic and Atmospheric
Administration /NOAA) Laksamana Conrad Lautenbacher, kemampuan
memprediksi kehadiran El Nino dan La Nina bias menyelamatkan
kerugian sampai 500 juta dollar AS untuk wilayah Pasifik saja. Angka itu
bukan main-main. Data Bappenas Tahun 1999 memperlihatkan bahwa
bencana El Nino yang terjadi di Indonesia pada 1997-1998
mengakibatkan kerugian sebesar RP9,5 triliun, termasuk gagal panen,
kebakaran hutan, meningkatnya penderita penyakit pernapasan (ISPA)
dan terpuruknya bindustri pariwisata.

14
Bahkan, asap akibat kebakaran hutan sudah menyebar sampai ke
Negara tetangga sehingga mengganggu operasi transportasi darat, laut
dan udara. Belum lagi keanekaragaman hayati di darat dan di laut,
utamanya terumbu karang yang juga hancur. Guna menekan dampak
bencana iklim ekstrem sampai seminimal mungkin tadi, pemantauan laut
di wilayah perairan Indonesia menjadi sangat penting.

Inti dari pergerakan, sirkulasi dan stratifikasi massa air laut di


perairan Indonesia ini ternyata bersumber di wilayah Laut Banda. Laut
Banda juga berperan sebagai sumber dan wahana tempat bercampurnya
massa air dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta mengontrol
massa air yang masuk dari samudera Pasifik serta massa air yang keluar
ke Samudera Hindia. Kesemuanya ini berdampak pada perubahan iklim
global.

Disaat kondisi normal, laju Arlindo bergerak dari Samudera Pasifik


ke Samudera Hindia, dengan volume massa air rata-rata sekitar 10,5 juta
m3/detik. Massa air laut tadi bergerak dari samudera Pasifik ke Samudera
Hindia melewati selat-selat di perairan Nusantara kit. Alat pantau dipasang
di selat-selat Indonesia guna mengetahui kecepatan arus massa air
besaran volumenya. Hasil pantauan pelampung memperlihatkan bahwa
massa Arlindo yang melewati Selat Makassarmencapai 9 juta
m3/detiknya.

Massa air kemudian bergerak ke Selatan , menuju Selat Lombok.


Namun, ternyata tidak semua massa air bisalangsung menerobos Selat
Lombok yang sempit itu. Hanya 1,7 juta m3/detik massa air dari Selat
Makassar yang bias langsung lewat. Sisanya sebesar 7,3 juta m3/detik,
harus berbelok dahulu ke Timur, ke arah Laut Banda. Di sini massa air
laut tadi bercampur lagi dengan massa air Samudera Pasifik yang tiba di
Laut Banda lewat Laut Halmahera dan Laut Flores.

15
Seusai berputar putar di Laut Banda, massa air tadi melanjutkan
perjalanan melewati Laut Flores dan Laut Timor menuju Samudera Hindia.
Total ada 4,5 juta m3/detik massa air yang melewati Laut Flores sedang
4,3 juta m3/detik sisanya melewati Laut Timor. Penjelasan tadi dalam
kondisi normal. Jika El Nino terjadi, pergerakan sebagian dari massa air
tadi berbalik arah dari wilayah perairan Indonesia menuju Samudera
Pasifik. Saat itu, terjadi penurunan volume mass air yang bergerak dari
samudera Pasifik ke samudera Hindia. Kosongnya massa air di wilayah
perairan Indonesia tadi kemudian mendorong munculnya up welling atau
naiknya massa air dari bawah permukaan ke atas permukaan, yang juga
kaya nutrien.

Oleh sebab itu, saat El Nino, Selatan Jawa, Bali dan Nusa
Tenggara. El Nino memang bisa mengakibatkan gagal panen, kekeringan,
serta kebakaran hutan. Namun, El Nino di perairan Indonesia justru
meningkatkan jumlah khlorofil dan jumlah wilayah up welling. Ini bisa
berarti, saat El Nino Indonesia justru panen ikan. Program pemantauan
laut Indonesia semakin digencarkan agar kita mampu memprediksi
kehadiran El Nino dan La Nina untuk 12 bulan sampai 24 bulan ke depan.

Ini penting karena menyangkut gagal panen atau pan raya, perlu
atau tidak impor beras, kekeringan atau kebanjiran, menyangkut
kebakaan hutan dan sebaran asap yang bisa meningkatkan penyakit
pernapasan serta mengganggu Negara tetangga. Pada 17 Desember
2003 mendatang, bersamaan dengan Peringatan Hari Nusantara 2003 ,
dua kapal riset Indonesia, yaitu Baruna Jaya III-BPPT dan Baruna Jaya
VII-LIPI, memulai ekspedisi INSTANT (International Nusantara
Stratification and Transport). Ekspedisi yang diikuti oleh ahli-ahli kelautan
dari Indonesia,Australia, Perancis, Belanda, dan Amerika Serikat.

16
Ini akan memantau pergerakan Arlindo di wilayah Selat Makassar,
Laut Banda, Laut Flores dan Laut Timor, sekaligus pula memasang alat-
alat pantau dibeberapa lokasi perairan Nusantara. Harapannya tentu
bahwa kemunculan El Nino dan La Nina sudah bisa diprediksi seawall
mungkin. Ekspedisi INSTANT juga akan dimanfaatkan sebagai wahana
pengembangan sumber daya manusia ahli-ahli oceanografi Indonesia
agar suatu saat bisa duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi dengan
ahli-ahli caliber dunia dibidang ini. Berikut ini adalah persebaran arus laut
di dunia:

1. Di Samudera Pasifik.

a. Di Sebelah utara khatulistiwa Arus Khatulistiwa Utara,


Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke arah barat sejajar
dengan garis khatulistiwa dan ditimbulkan serta didorong oleh angin
pasat timur laut.
b. Arus Kuroshio, Merupakan lanjutan arus khatulistiwa utara
karena setelah sampai di dekat Kepulauan Filipina, arahnya
menuju ke utara. Arus ini merupakan arus panas yang mengalir
dari utara Kepulauan Filipina, menyusur seblah timur Kepulauan
Jepang dan terus ke pesisir Amerika Utara (terutama Kanada).
Arus ini didorong oleh angin barat.
c. Arus Kalifornia, Mengalir di sepanjang pesisir barat
Amerika Utara ke arah selatan menuju ke khatulistiwa. Arus ini
merupakan lanjutan arus kuroshio, termasuk arus menyimpang
(pengaruh daratan) dan arus dingin.
d. Arus Oyashio, Merupakan arus dingin yang didorong oleh
angin timur dan mengalir dari Selat Bering menuju ke selatan dan
berakhir di sebelah timur Kepulauan Jepang karena di tempat ini
arus tersebut bertemu dengan arus Kuroshio (terhambat arus
kuroshio).

17
Di tempat pertemuan arus dingin Oyashio dengan arus panas
Kuroshio terdapat daerah perikanan yang kaya , sebab
plankto –plankton yang terbawa oleh arus Oyashio berhenti pada
daerah pertemuan arus panas Kuroshio yang hangat dan tumbuh
subur.
e. Di sebelah selatan khalustiwa arus Khatulistiwa Selatan,
Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat sejajar
dengan garis khatulistiwa. Arus ini ditimbulkan atau didorong oleh
angin pasat tenggara.
f. Arus Humboldt atau Arus Peru, Merupakan lanjutan dari
sebagian arus angin barat yang mengalir di sepanjang barat
Amerika Selatan menyusur ke arah utara. Arus ini merupakan arus
menyimpang serta didorong oleh angin pasat tenggara dan
termasuk arus dingin.
g. Arus Australia Timur, Merupakan lanjutan arus khatulistiwa
selatan yang mengalir di sepajang pesisir Australia Timur dari arah
utara ke selatan (Sebelah timur Great Barrier Reef).
h. Arus Angin Barat, Merupakan lanjutan dari sebagian arus
Australia timur yang mengalir menuju k timur (pada lintang 30
derajat-40 derajat LS) dan sejajar dengan garis ekuator. Arus ini
didorong oleh angin barat.

2. Di Samudera Atlantik sebelah Utara Khatulistiwa:

a. Arus khatulistiwa UtaraMerupakan arus panas yang


mengalirmenuju ke barat sejajar dengan garis khatulistiwa. Arus ini
ditimbulkan dan didorong angin pasat timur laut.
b. Arus Teluk GulfstreamMerupakan arus menyimpang yang
segera diperkuat oleh dorongan angin besar dan merupakan arus
panas. Arus khatulistiwa utara (ditambah dengan sebagian arus
khatulistiwa selatan) semula masuk ke Laut Karibia terus ke Teluk
Mexiko dan keluar dari teluk ini melalui Selat Florida (sebagai Arus

18
Florida). Arus Florida yang segera bercampur dengan Arus Antillen
merupakan arus besar yang mengalir di sepajang pantai timur
Amerika Serikat ke arah timur. Arus inilah yang disebut arus teluk
sebab sebagian dari arus ini keluar dari teluk Meksiko.
c. Arus Tanah Hijau Timur atau Arus Greenland Timur,
Merupakan arus dingin yang mengalir dari laut Kutub Utarake
selatan menyusun pantai timur timur)
d. Arus Labrador Tanah Hijau. Arus ini didorong oleh angin
timur (yang berasal dari daerah Berasal dari laut Kutub Utara yang
mengalir ke selatan menyusuri pantai timur Labrador. Arus ini
didorong oleh angin timur dan merupakan arus dingin, yang pada
umumnya membawa “gunung es” yang ikut dihanyutkan.
e. Arus Canari, Merupakan arus menyimpang dan termasuk
arus dingin. Arus ini merupakan lanjutan sebagian arus teluk yang
mengubah arahnya setelah pengaruh daratan Spanyol dan
mengalir ke arah selatan menyusur pantai barat Afrika Utara.
f. Di Sebelah Selatan Khatulistiwa arus Khatulistiwa Selatan,
Merupakan arus panas yang mengalir menuju ke barat, sejajar
dengan gars khatulistiwa. Sebagian dari arus ini masuk k utara
(yang bersama-sama dengan arus Khatulistiwa Utara ke Laut
Karibia) sedangkan yang sebagian lagi membelok ke selatan. Arus
iji ditimbulkan dan didorong oleh angin pasat tenggara.
g. Arus Brazilia, Merupakan lanjutan dari sebagian arus angin
barat yang mengalir ke arah selatan meyusuri pantai timur Amerika
Selatan (khususnya Brazilia). Aus ini termasuk aus menyimpang
dan merupakan arus panas.
h. Arus Benguela, Merupakan lanjutan dari sebagian arus
angin barat yanag mengali ke arah utara menyusuri pantai barat
Afrika Selatan. Arus ini merupakan arus dingin, yang akhirnya
kembali menjadi Arus Khatulistiwa Selatan.

19
i. Arus Angin Barat, Merupakan lanjutan dari sebagian Arus
Brazilia yang mengalir ke arah timur (pada lintang 300-400 LS).
Sejajar dengn garis ekuator. Arus ini didorong oleh angin barat dan
merupakan arus dingin.

3. Di Samudera Hindia sebelah Utara Khatulistiwa.


Arus laut samudera ini keadaannya berbeda dengan samudera
lain, sebab arah gerakan arus tak tetap dalam setahun melainkan berganti
arah dalam ½ tahun, sesuai dengan gerakan angin musim yang
menimbulkannya. Arus-arus tersebut adalah sebagai berikut:

a. Arus Musim Barat Daya, Merupakan arus panas yang


mengalir menuju ke timur menyusuri Laut Arab dan Teluk
Benguela. Arus ini ditimbulkan dan didorong oleh angin musim
barat daya. Arus ini berjalan kurang kuat sebab mendapat
hambatan dari gerakan angin pasat timur laut.
b. Arus Musim Timur Laut, Merupakan arus panas yang
mengalir menuju ke barat menyusuri Telik Benguela dan Laut Arab.
Arus ini ditimbulkan dan idoong oleh angin musim timur laut. Arus
yang terjadi bergerak agak kuat sebab didorong oleh dua angin
yang saling memperkuat, yaitu angin pasat timur laut dan angin
musim timur laut.

2.4 Arus Indonesia


Arus laut di perairan Indonesia sangat dinamis. Hasil pantauan
satelit, yang diverifikasi lewat pengukuran oceanografis di laut, ternyata
memperlihatkan pola arus laut yang bergerak dari Samudera Pasifik
menuju Samudera Hindia melewati selat-selat di perairan Nusantara kita
ini. Pergerakan arus lintas Indonesia, dikenal sebagai Arlindo,
mempengaruhi perubahan iklim global, memicu kehadiran variabilitas iklim
ekstrem, seperti El Nino dan La Nina, serta berdampak pada kondisi
pertanian, perikanan, dan kebakaran hutan.

20
Pada Oktober 2003, ahli-ahli oceanografi berkumpul di Denpasar ,
Bali, guna membahas Arlindo serta kaitannya terhadap interaksi laut
atmosfer. Para ahli sepakat untuk lebih menggencarkan kegiatan
pemantauan laut di perairan Indonesia, sebagai kelanjutan kegiatan
pemantauan Laut Pasifik di sepanjang Khatulistiwa. Apalagi bila mengacu
pada keputusan KTT-Bumi di Johannesburg, Afrika Selatan, pada
September 2002, System Pemantauan Laut Global (Global Ocean
Observing System/GOOS) harus dibangun dan dikembangkan.

Ini menyangkut kelangsungan Planet Bumi beserta seluruh mahluk


hidup di dalamnya. Kemampuan memantau laut secara terus-menerus
memungkinkan diprediksinya kehadiran bencana El Nino dan La Nina
secara lebih awal. Menurut Kepala Badan Atmosfer dan Kelautan Amrika
Serikat (National Oceanic and Atmospheric Administration /NOAA)
Laksamana Conrad Lautenbacher, kemampuan memprediksi kehadiran
El Nino dan La Nina bias menyelamatkan kerugian sampai 500 juta dollar
AS untuk wilayah Pasifik saja.

Angka itu bukan main-main. Data Bappenas Tahun 1999


memperlihatkan bahwa bencana El Nino yang terjadi di Indonesia pada
1997-1998 mengakibatkan kerugian sebesar RP9,5 triliun, termasuk gagal
panen, kebakaran hutan, meningkatnya penderita penyakit pernapasan
(ISPA) dan terpuruknya bindustri pariwisata. Bahkan, asap akibat
kebakaran hutan sudah menyebar sampai ke Negara tetangga sehingga
mengganggu operasi transportasi darat, laut dan udara. Belum lagi
keanekaragaman hayati di darat dan di laut, utamanya terumbu karang
yang juga hancur.

21
Guna menekan dampak bencana iklim ekstrem sampai seminimal
mungkin tadi, pemantauan laut di wilayah perairan Indonesia menjadi
sangat penting. Inti dari pergerakan, sirkulasi dan stratifikasi massa air
laut di perairan Indonesia ini ternyata bersumber di wilayah Laut Banda.
Laut Banda juga berperan sebagai sumber dan wahana tempat
bercampurnya massa air dari Samudera Pasifik dan Samudera Hindia,
serta mengontrol massa air yang masuk dari samudera Pasifik serta
massa air yang keluar ke Samudera Hindia. Kesemuanya ini berdampak
pada perubahan iklim global.

Disaat kondisi normal, laju Arlindo bergerak dari Samudera Pasifik


ke Samudera Hindia, dengan volume massa air rata-rata sekitar 10,5 juta
m3/detik. Massa air laut tadi bergerak dari samudera Pasifik ke Samudera
Hindia melewati selat-selat di perairan Nusantara kit. Alat pantau dipasang
di selat-selat Indonesia guna mengetahui kecepatan arus massa air
besaran volumenya. Hasil pantauan pelampung memperlihatkan bahwa
massa Arlindo yang melewati Selat Makassarmencapai 9 juta
m3/detiknya. Massa air kemudian bergerak ke Selatan , menuju Selat
Lombok. Namun, ternyata tidak semua massa air bisalangsung
menerobos Selat Lombok yang sempit itu. Hanya 1,7 juta m3/detik massa
air dari Selat Makassar yang bias langsung lewat. Sisanya sebesar 7,3
juta m3/detik, harus berbelok dahulu ke Timur, ke arah Laut Banda.

Di sini massa air laut tadi bercampur lagi dengan massa air
Samudera Pasifik yang tiba di Laut Banda lewat Laut Halmahera dan Laut
Flores. Seusai berputar putar di Laut Banda, massa air tadi melanjutkan
perjalanan melewati Laut Flores dan Laut Timor menuju Samudera Hindia.
Total ada 4,5 juta m3/detik massa air yang melewati Laut Flores sedang
4,3 juta m3/detik sisanya melewati Laut Timor. Penjelasan tadi dalam
kondisi normal. Jika El Nino terjadi, pergerakan sebagian dari massa air
tadi berbalik arah dari wilayah perairan Indonesia menuju Samudera
Pasifik

22
Saat itu, terjadi penurunan volume mass air yang bergerak dari
samudera Pasifik ke samudera Hindia. Kosongnya massa air di wilayah
perairan Indonesia tadi kemudian mendorong munculnya up welling atau
naiknya massa air dari bawah permukaan ke atas permukaan, yang juga
kaya nutrien. Oleh sebab itu, saat El Nino, Selatan Jawa, Bali dan Nusa
Tenggara. El Nino memang bisa mengakibatkan gagal panen, kekeringan,
serta kebakaran hutan. Namun, El Nino di perairan Indonesia justru
meningkatkan jumlah khlorofil dan jumlah wilayah up welling.

Ini bisa berarti, saat El Nino Indonesia justru panen ikan. Program
pemantauan laut Indonesia semakin digencarkan agar kita mampu
memprediksi kehadiran El Nino dan La Nina untuk 12 bulan sampai 24
bulan ke depan. Ini penting karena menyangkut gagal panen atau pan
raya, perlu atau tidak impor beras, kekeringan atau kebanjiran,
menyangkut kebakaan hutan dan sebaran asap yang bisa meningkatkan
penyakit pernapasan serta mengganggu Negara tetangga.

Pada 17 Desember 2003 mendatang, bersamaan dengan


Peringatan Hari Nusantara 2003 , dua kapal riset Indonesia, yaitu Baruna
Jaya III-BPPT dan Baruna Jaya VII-LIPI, memulai ekspedisi INSTANT
(International Nusantara Stratification and Transport). Ekspedisi yang
diikuti oleh ahli-ahli kelautan dari Indonesia,Australia, Perancis, Belanda,
dan Amerika Serikat, ini akan memantau pergerakan Arlindo di wilayah
Selat Makassar, Laut Banda, Laut Flores dan Laut Timor, sekaligus pula
memasang alat-alat pantau dibeberapa lokasi perairan Nusantara.

Harapannya tentu bahwa kemunculan El Nino dan La Nina sudah


bisa diprediksi seawall mungkin. Ekspedisi INSTANT juga akan
dimanfaatkan sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia
ahli-ahli oceanografi Indonesia agar suatu saat bisa duduk sama rendah
dan berdiri sama tinggi dengan ahli-ahli caliber dunia dibidang ini.

23
2.5 Pemanfaatan potensi arus air laut
Indonesia memiliki potensi energi arus laut sekitar 41 gigawatt yang
dapat menghasilkan daya listrik hingga 240.000 megawatt. Potensi besar
ini belum termanfaatkan, baru satu perusahaan Belanda menawarkan
investasi tahun ini. Surya Darma, Ketua Masyarakat Energi Terbarukan
Indonesia (METI) mengatakan, selama ini pemanfaatan energi arus laut di
Indonesia baru sebatas kajian (feasibility study).

Pemanfaatan energi yang mengadopsi teknis pembangkit listrik


tenaga angin ini, terkendala teknologi dan investasi besar. Baca juga: RI-
Belanda Kerjasama Bangun Pembangkit Listrik Arus Laut di NTT Kondisi
inilah, katanya, bikin tawaran harga beli listrik dari pembangkit ini lebih
mahal dari energi lain. Seiring waktu, teknologi mampu memangkas biaya
produksi hingga hasilkan harga jual listrik kompetitif untuk Indonesia.
“Teknologi lima tahun lalu berbeda dengan sekarang. Sekarang lebih
efisien hingga bisa dijual lebih murah,” katanya di sela perhelatan Indo
EBTKE Conex 2017, pekan lalu di Jakarta. Lampu hijau pembangkit listrik
arus laut di Indonesia ditandai diterimanya penawaran Tidal Bridge BV,
perusahaan Belanda berkongsi dengan Strukton International dan Dutch
Expansion Capital.

Kerja sama ini bermula dari kesepakatan ditandatangani oleh


Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Belanda Mark Rutte April
2016. Saat itu, kedua pemimpin negara sepakat kerjasama
pembangunan Jembatan Pantai Paloh-Tanah Merah (Palmerah) yang
menghubungkan Pulau Flores dengan Pulau Adonara di atas Selat
Gonzalo, Larantuka. Setelah kesepakatan, Tidal Bridge BV uji kelayakan
untuk proyek US$200 juta tahap pertama selama dua tahun. Akhir 2016,
Tidal Bridge mendatangi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
(ESDM) mempresentasikan hasil kajian pertama mereka dan menawarkan
tarif dasar listrik US$16 sen per kwh.

24
Menteri ESDM Ignasius Jonan menilai, harga lebih US$10 sen tak
kompetitif untuk industri listrik dalam negeri, seketika menolak perusahaan
ini. “Kalau lebih US$10 sen silakan Anda minum lalu pulang,” katanya
dalam acara sama. Beberapa bulan kemudian, Tidal Bridge kembali
dengan hasil kajian kedua. Kali ini, menurut kajian mereka tarif dasar
listrik dapat ditekan hingga US$7,16 sen per kwh.

Kajian pertama mencatat arus laut di bawah 2,8 meter per detik.
Kajian kedua ditemukan arus laut menghasilkan kecepatan empat sampai
lima meter per detik. Dengan hasil ini, katanya, PLN bisa membangun
pembangkit hingga 20 mw di Nusa Tenggara Timur. Tahap pertama
proyek terdiri dari konstruksi jembatan sepanjang 800 meter dengan
pembangkit listrik terintegrasi di bawah dengan kapasitas 18-23 Mw.
Pembangkit ini bisa menyuplai listrik lebih 100.000 orang. Setelah
konstruksi pertama selesai, pembangunan lanjut dengan penambahan
danfinalisasi pembangkit berkapasitas 90-115 Mw yang bisa
termanfaatkan lebih setengah juta orang.

Proyek dengan durasi empat tahun ini mencapai nilai kontrak


hingga US$550 juta. Tidal Bridge menyatakan proyek akan berkontribusi
terhadap pengembangan wilayah timur Indonesia dan hubungan antara
pulau-pulau dengan perbaikan infrastruktur. Selain itu, akan berdampak
langsung pada perikanan dan agro budidaya di daerah. Jembatan yang
terkoneksi dengan pembangkit listrik ini akan merangsang pariwisata dan
memperbaiki akses terhadap pendidikan dan perawatan kesehatan dalam
jangka panjang.

Desain Jembatan Pancasila NTT yang akan dibangun ini bakal


dilengkapi turbin-turbin buat listrik tenaga arus laut. Foto: Dinas PU NTT
Arus laut jadi listrik. Pengembangan teknologi energi arus laut
mengadopsi teknologi energi angin. Dengan mengubah energi kinetik arus
laut jadi energi rotasi dan listrik.

25
Daya yang dihasilkan turbin arus laut lebih besar dari turbin angin
karena massa air laut hampir 800 kali rapat massa udara. Beberapa
negara sudah pakai teknologi ini antara lain Skotlandia, Swedia, Perancis,
Norwegia, Inggris, Irlandia Utara, Australia, Italia, Korea Selatan dan
Amerika Serikat.

Di Indonesia, menurut Penelitian dan Pengembangan Geologi


Kelautan KESDM kecepatan arus pasang surut di pantai Indonesia sekitar
1,5 meter per detik kecuali di selat antara Bali, Lombok dan Nusa
Tenggara bisa 3,4 meter per detik. Arus terkuat tercatat di selat antara
Pulau Taliabu dan Mangole di Kepulauan Sula, Maluku Utara, kecepatan
sampai lima meter per detik dengan durasi dua sampai tiga jam perhari.
Pengembangan arus laut penting sebagai pembangkit listrik karena relatif
stabil, periodik dan pola dan karakteristik dapat diprediksi.

KESDM berharap, pada 2025 energi arus laut dari PLTA laut akan
menunjang pencapaian proporsi 5% berbagai energi terbarukan dari
sasaran kebijakan energi 25% bauran energi Indonesia. Dalam Permen
ESDM No 50/2017, menggantikan Permen 12/2017, pemerintah mengatur
harga beli listrik dari PLTA laut maksimal 85% dari biaya pokok produksi
(BPP) setempat. Seperti pembangkit energi terbarukan lain PLTA laut
pakai sistem build, own, operate and transfer (BOOT) di mana setelah
masa kontrak habis pembangkit akan dialihkan jadi milik pemerintah.

Pembangkit listrik tenaga arus laut memanfaatkan energi arus laut


menjadi energi listrik melalui turbin dan generator. Energi potensial yang
terkandung dalam arus laut dimanfaatkan untuk penggerak turbin air dan
bila turbin air ini dihubungkan dengan generator dapat menghasilkan
listrik. Data yang digunakan adalah data kecepatan arus laut tahun 2014
dan peta batimetri yang dikeluarkan oleh Dinas Hidro Oseanografi TNI AL.

26
Data kecepatan arus laut tersebut menunjukkan bahwa kecepatan
arus laut maksimum untuk daerah Sekupang mencapai 4,16 knot dengan
kecepatan arus rata – rata 3,2 knot pada saat pasang dan 0,8 knot pada
saat surut dan Dumai mencapai 3 knot dengan kecepatan arus rata – rata
2,4 knot pada saat pasang dan 0,6 knot pada saat surut yang dapat
dimanfaatkan untuk merancang pembangkit listrik tenaga arus laut.. Hasil
analisa potensi energi listrik yang dapat dihasilkan di Sekupang dan
Dumai setiap tahunnya diperkirakan mencapai 226 MWh untuk Sekupang
dan 58 MWh untuk Dumai.

Energi listrik tersebut cukup untuk digunakan masyarakat di daerah


pesisir pantai atau di pulau-pulau terpencil dan pulau-pulau di daerah
perbatasan yang belum terjangkau listrik PLN. Berdasarkan hasil
perhitungan, diperoleh perkiraan biaya investasi yang dibutuhkan untuk
merealisasikan PLTAL Sekupang dan Dumai kurang lebih sebesar Rp
258.230.000.000,00 dengan tarif listrik yang dijual sebesar Rp
11.439/kWh untuk Sekupang dan Rp 44.655/kWh untuk Dumai.

Perkembangan teknologi pemanfaatan energi samudera khususnya


arus laut sebagai energi baru terbarukan di dunia saat ini berkembang
dengan pesat, seiring dengan meningkatnya tuntutan akan kebutuhan
energi listrik masyarakat kawasan pesisir serta semakin maraknya issu
pemanasan global yang mendorong untuk membatasi penggunaan bahan
bakar hidrokarbon. Prinsip yang dikembangkan pada aplikasi teknologi
pemanfaatan energi dari laut adalah melalui konversi tenaga kinetik masa
air laut menjadi tenaga listrik. Tercatat beberapa negara telah berhasil
melakukan instalasi pembangkit energi listrik dengan memanfaatkan
energi arus dan pasang surut, mulai dari prototype turbin pembangkit
hingga mencapai turbin skala komersial dengan kapasitas 1,2 MW/turbin,
seperti yang telah dibangun di Skotlandia, Swedia, Perancis, Norwegia,
Inggris, Irlandia Utara, Australia, Italia, Korea Selatan dan Amerika
Serikat.

27
Kecepatan arus pasang-surut di perairan pantai-pantai Indonesia
umumnya kurang dari 1,5 m/detik, kecuali di selat-selat diantara pulau-
pulau Bali, Lombok, dan Nusa Tenggara Timur, kecepatan signifikannya
bisa mencapai 2,5 - 3,4 m/detik. Arus pasang-surut terkuat yang tercatat
di Indonesia adalah di Selat antara Pulau Taliabu dan Pulau Mangole di
Kepulauan Sula, Propinsi Maluku Utara, mencapai kecepatan 5,0 m/detik,
namun durasinya hanya mencapai 2-3 jam per hari. Berbeda dengan
energi gelombang laut yang hanya terjadi pada kolom air di lapisan
permukaan saja, arus laut bisa terjadi sampai pada lapisan yang lebih
dalam dan bahkan sampai ke dasar laut.

Kelebihan karakter fisik arus laut ini memberikan peluang yang


lebih optimal dalam pemanfaatan konversi energi kinetic menjadi energi
listrik. Pada dasarnya, arus laut merupakan gerakan horizontal massa air
laut, sehingga arus laut memiliki energi kinetik yang dapat digunakan
sebagai tenaga penggerak rotor atau turbin pembangkit listrik. Secara
global, laut dunia mempunyai sumber energi yang sangat besar yaitu
mencapai total 2,8 x 1014 (280 Triliun) Watt-jam. Selain itu, arus laut ini
juga menarik untuk dikembangkan sebagai pembangkit listrik karena
sifatnya yang relatif stabil, periodik dan dapat diprediksi pola atau
karakteristiknya.

Pengembangan teknologi ekstraksi energi arus laut lazimnya


dilakukan dengan mengadopsi prinsip teknologi energi angin yang telah
lebih dulu berkembang, yaitu dengan mengubah energi kinetik arus laut
menjadi energi rotasi dan energi listrik. Daya yang dihasilkan oleh turbin
arus laut jauh lebih besar dari pada daya yang dihasilkan oleh turbin
angin, karena rapat massa air laut hampir 800 kali rapat massa udara.
Kapasitas daya yang dihasilkan dapat dihitung dengan pendekatan
matematis yang memformulasikan daya yang melewati suatu permukaan
atau luasan. Misalkan suatu aliran fluida yang menembus suatu
permukaan A dalam arah yang tegak lurus permukaan.

28
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas maka dapat di tarik kesimpulan bahwa:

1. Yang di maksud dengan Arus air laut adalah pergerakan


massa air secara vertical dan horizontal sehingga menuju
keseimbangannya atau gerakan air yang sangat luas yang terjadi di
seluruh lautan dunia.
2. Berdasarkan hasil pantauan satelit Arus laut di perairan
Indonesia bersifat dinamis.Yang diverifikasi lewat pengukuran
oceanografis di laut, ternyata memperlihatkan pola arus laut yang
bergerak dari Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia melewati
selat-selat di perairan Nusantarakita ini. Pergerakan arus lintas
Indonesia, dienal sebagai Arlindo, mempengaruhi perubahan iklim
global, memicu kehadiran variabilitas iklim ekstrem, seperti El Nino
dan La Nina,
3. Berdasarkan pengetahuan tentang pergerakan arus air laut
di dunia maupun di Indonesia, ternyata masih banyak sekali potensi
yang bisa dimanfaatkan dari pergerakan arus air laut tersebut.
Terutama utk kelangsungan kehidupan manusia saat ini.

3.2 Saran
Disarankan untuk para pembaca agar katika setelah membaca
pembahasan diatas harap untuk ilmunya saling mengamalkan dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dan untuk kita
semua diharapakan untuk lebih memperhatikaan keadaan lingkungan dan
mengurangi pemakaian zat – zat yang dapat memperparah pemanasan
global.

29
DAFTAR PUSTAKA

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/23034#:~:text=Pembangkit%
20listrik%20tenaga%20arus%20laut,dengan%20generator%20dap
at%20menghasilkan%20listrik. (Sumber diakses pada tanggal 12
Mei 2021, pukul 11.30 WIB)
https://mgi.esdm.go.id/content/prospek-arus-laut-sebagai-energi(Sumber
diakses pada tanggal 12 Mei 2021, pukul 11.35 WIB)
https://id.wikipedia.org/wiki/Arus_air_laut(Sumber diakses pada tanggal 12
Mei 2021, pukul 11.40 WIB)
http://pinterdw.blogspot.com/2012/03/persebaran-arus-laut-di-dunia.html
(Sumber diakses pada tanggal 12 Mei 2021, pukul 11.50 WIB)
https://www.academia.edu/11258570/ARUS_LAUT_DUNIA (Sumber
diakses pada tanggal 12 Mei 2021, pukul 12.10 WIB)

30

Anda mungkin juga menyukai