Di susun oleh:
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya lah penulis telah mampu menyelesaikan
makalah ini yang bertemakan Survey Meteorologi dan saya beri judul
Aplikasi Meteorologi Pada Aktifitas Manusia . Makalah ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas matrikulasi DIII STTAL.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.3 Tujuan......................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................4
2.1 Meteorologi.............................................................................................................4
3.1 Kesimpulan............................................................................................................19
3.2 Saran......................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................20
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kelima komponen lapisan bumi ini dimiliki oleh bumi Indonesia dan
interaksi kelima komponen ini menghasilkan cuaca dan iklim Indonesia
yang khusus terutama keunikan pembentukan awannya dan kompleksitas
atmosfernya. Bumi sebagai anggota sistem matahari (tata surya)
berevolusi mengelilingi matahari melalui orbit eliptik dengan eksentrisitas
0,017 dan periode 1 tahun (365,3 hari). Bumi juga berotasi mengelilingi
sumbu imaginernya dengan periode 1 hari (23 jam, 56 menit, 42
sekon), sehingga kecepatan sudut rotasinya adalah 7,29 x 10-5 rad.s-1.
Dua gerakan revolusi dan rotasi bumi menyebabkan migrasi tahunan
(gerak semu) matahari dari lintang tropis Cancer (23,5° U) pada tanggal
22 Juni, ke lintang ekuator (0°) pada 23 September, ke lintang tropis
Capricorn (23,5° S) pada tanggal 22 Desember dan ke ekuator kembali
pada tanggal 21 Maret. Dampak dari migrasi tahunan matahari adalah 4
musim. Tetapi meteorologi Indonesia tidak mengenal 4 musim yang
1
disebutkan di atas karena kita pada umumnya tidak tahu kapan bulan
terpanas dan kapan bulan terdingin, sebaliknya kita lebih tahu bulan
dengan jumlah curah hujan berlimpah dan bulan dengan jumlah curah
hujan sedikit. Jadi, Indonesia Iebih lazim mempunyai musim hujan (rainy
season) dan musim kering (dry season). Wilayah Indonesia adalah negara
kepulauan terbesar di bumi yang mempunyai garis pantai 80.791 km,
terdiri dari 17.508 pulau besar dan kecil, dibatasi oleh lintang tempat
sekitar 7° U atau vortisitas bumi 1,8 x 10-5 s-1 dan 10° S atau vortisitas
bumi 2,5 x 10-5 s-1, terletak antara dua benua (Asia dan Australia) dan
antara dua osean (Pasifik dan Hindia), dilalui oleh ekuator geografis,
dilalui oleh ekuator klimatologis (atau zona konvergensi intertropis), dilalui
oleh arus lintas Indonesia (Arlindo) dari samudera Pasifik ke Hindia,
menerima insolasi maksimum dan panas laten dalam jumlah besar,
dikuasai oleh monsun Australasia dan arus monsun Indonesia (The
Indonesian Monsoon Current), dan terjadi ekinoks 2 kali setahun.
2
dan Amerika ekuatorial (Amerika Selatan). Tetapi diantara ketiganya,
Indonesia adalah daerah konvektif sangat aktif, pembentukan awan
Cumulusnya bervariasi secara musiman dan non musiman ataupun
tahunan oleh fenomena monsun, El Nino/La Nina, Osilasi Selatan, Osilasi
Madden Julian, oleh fenomena lokal seperti angin laut darat, arus anabatik
katabatik, angin seperti Föhn dan lain-lain.
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis memberi
tujuan kepada pembaca sebagai berikut :
1. Mengetahui arti dari meteorologi
2. Mengetahui dari segi kegunaannya, meteorologi dapat
dibagi menjadi beberapa bagian
3. Mengetahui jenis – jenis alat ukur meteorologi
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Meteorologi
Dalam arti yang luas, geofisika dapat didefinisikan sebagai sains
(ilmu pengetahuan) yang mempelajari proses dan gejala fisis dari pusat
bumi sampai rumbai-rumbai bumi (fringe of the earth) atau puncak
atmosfer. Meteorologi adalah sains yang mempelajari proses fisis dan
gejala cuaca terutama pada lapisan atmosfer bawah (troposfer). Tubuh
ilmu yang lebih luas dari meteorologi disebut Sains Atmosfer
(atmospheric science) yang mencakup kajian seluruh lapisan atmosfer.
4
jalan raya, membangun gedung bertingkat, membuka hutan untuk
pemukiman atau lahan pertanian dan sebagainya, tetapi yang tidak kalah
pentingnya adalah memperhatikan dan menjaga kelestarian lingkungan
hidup yang sehat dengan memperhitungkan faktor cuaca. Banyak fakta
dan contoh yang menggambarkan pentingnya faktor cuaca
diperhitungkan, misalnya jatuhnya pesawat terbang akibat cuaca buruk,
tanah longsor dan banjir akibat hujan torensial, gagal panen akibat musim
kemarau panjang, dan sebagainya.
5
dan lain-lain, yang berada di sekitar daerah industri. Unsur meteorologi
yang menentukan pencemaran udara ialah arah dan kecepatan angin
dominan seperti angin monsun dan angin lokal, dan kestabilan atmosfer.
Kestabilan atmosfer ditentukan oleh distribusi temperatur dengan
ketinggian. Informasi mengenai cuaca dan iklim yang baik dapat
membantu dalam perencanaan pembuatan jalan raya. sehingga
memungkinkan jalan tersebut tidak melewati daerah-daerah yang
berkabut tebal dan dapat dilengkapi dengan saluran-saluran air yang
memadai guna mencegah terjadinya banjir pada waktu hujan lebat.
6
Bumi adalah salah satu anggota tata surya yang berevolusi
mengelilingi matahari melalui orbit elips yang mempunyai eksentrisitas
0,017 dengan periode satu tahun, dan berotasi mengelilingi sumbu
imajinernya dengan periode 23 jam 56 menit 42 sekon/1 hari. Efek dari
revolusi dan rotasi bumi adalah musim, yaitu musim dingin, musim semi,
musim panas, dan musim gugur. Tetapi, Indonesia tidak mengenal
musim-musim tersebut karena temperatur udara sepanjang tahun hampir
konstan.
7
Dipole Mode bernilai positif menyebabkan kurang hujan dan negatif
menyebabkan banyak hujan di Indonesia. Indonesia berada pada daerah
monsun, karena daerah monsun dibatasi oleh garis lintang 35°U dan 35°S
dan garis bujur 30°B dan 170°T menurut Ramage (1971). Gambar 2.
menunjukkan posisi geografis dan meteorologis bumi Indonesia.
8
Ada 3 unsur utama dari cuaca, yaitu sinar matahari, angin dan air.
Matahari menghasilkan energi yang dapat mengendalikan angin. Energi
ini sangatlah kuat. Energi matahari yang menimpa planet bumi dalam
seminggu lebih besar jumlahnya jika dibandingkan dengan energi yang
dihasilkan oleh batubar, bensin, dan bahan-bahan lain yang pernah
dipergunakan manusia selama ini.
1. Sinar matahari
Sinar matahari yang dipancarkan kebumi hanya sedikit
diserap oleh lapisan atmosfer. Sebagian besar sinar matahari
langsung diterima permukaan bumi, kemudian dipantulkan kembali
sebagian ke atmosfer. Hal ini yang menyebabkan suhu di lapisan
atmosfer bawah (trotosfer) paling tinggi dibagian yang dekat
dengan permukaan bumi dan semakin rendah seiring dengan
naiknya ketinggian.
2. Angin
Setiap orang tahu bahwa udara beredar dalam bentuk
tiupan, pusaran, arah angin,dan lain-lain. Meskipun demikian,
pentingnya peredaran angin ini tidak begitu diketahui orangUdara
juga dapat membawa salju, hujan, hujan es, kekeringan ataupun
banjir. Angin merupakan salah satu unsur cuaca dan iklim. Angin
adalah udara yang bergerak dari daerah tekanan udara tinggi ke
daerah bertekanan udara rendah.
3. Air
Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi
kehidupan makhluk hidup di bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan
tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan air yang
utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum.
Hal ini terutama untuk mencukupi kebutuhanair di dalam tubuh
manusia itu sendiri
9
Perubahan cuaca merupakan salah satu yang dapat menyebabkan
dampak negatif bagi aktivitas yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
beberapa faktor terjadinya perubahan cuaca tersebut tidak lain adalah
karna faktor alam yang terjadi secara alami dan akibat adanya aktifitas
manusia yang terus – menerus mengubah komposisi atmosfer dan tata
guna lahan yang sudah ada.
10
dalam bidang pertanian mengharuskan Organisasi Meteorologi se-
Dunia (OMD) atau World Meteorological Organization (WMO)
sering mengadakan simposium/seminar dalam bidang meteorologi
pertanian sebagai upaya untuk meningkatkan produksi tanaman
pangan.
11
cumulonimbus disebut "jalur maut" bagi dunia penerbangan dan
harus dihindari.
3. Meteorologl Sinoptik
Mempelajari gejala cuaca yang pengamatan unsur
cuacanya dilakukan secara simultan (bersamaan) dan meliputi
daerah yang luas. Kajian ini dipakai untuk meramalkan kondisi
cuaca yang lalu dan sekarang. Pengamatan sinoptik dilakukan
setiap 6 jam yaitu pada jam 00.00, 06.00, 12.00, dan 18.00 waktu
universal. Data cuaca dari setiap daerah kemudian dikirim ke
Kantor Pusat Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Jakarta.
Pengiriman data cuaca dalam bentuk berita yang berisi kode
(sandi) cuaca dalam kelompok-kelompok dengan masing- masing
kelompok terdiri dari 5 dijit, misalnya kelompok Nddff yaitu data N :
perawanan atau jumlah awan yang menutupi langit di atas stasiun
pengamat dalam perdelapanan, N = 2 berarti seperempat langit
tertutup awan, N = 0 langit cerah dan N = 8 langit mendung, dd:
arah angin dalam puluhan derajat, dd = 09 berarti arah angin 90°
atau angin timur, dd = 36 berarti arah angin 360° atau angin utara,
dd = 0 berarti angin tenang (calm). Dalam meteorologi arah angin
yang dinyatakan dengan derajat diubah menjadi 8 penjuru angin
misalnya angin utara, timur laut, timur, dan seterusnya, tetapi dalam
penerbangan diubah menjadi 16 penjuru angin misalnya angin
utara (U), utara timur laut (UTL), timur laut (TL), timur timur laut
(TTL) dan seterusnya. Sandi-sandi cuaca yang lain dapat dilihat
pada stasiun cuaca utama, BMG. Observasi meteorologi yang
paling utama adalah observasi sinoptik yang dilakukan lebih sering
dan lebih rinci, datanya kemudian ditransmisikan ke biro
meteorologi atau ke pusat peramalan secara regional. Jaringan
stasiun meteorologi ditentukan oleh Organisasi Meteorologi se
Dunia (OMD).
12
4. Hidrometeorologi
Aplikasi meteorologi dalam bidang penampungan air (water
supply) seperti bendungan (waduk) air, irigasi dan lain-lain.
Hidrometeorologi dapat didefinisikan sebagai studi (kajian) proses
fisis atmosfer yang mempengaruhi sumber air di bumi, bidang ini
diminati oleh ahli hidrologi. Definisi hidrometeorologi menurut
Organisasi Meteorologi se Dunia (OMD) dalam Kongres ke empat
(1963) adalah studi fasa siklus hidrologi di atmosfer dan di darat
dengan menekankan pada hubungan antara unsur-unsur yang
terlibat. Ahli hidrometeorologi yang mengetahui kebutuhan ahli
teknik dapat memberikan jenis data yang lebih teliti dan
menyajikannya dalam bentuk yang terbaik. Air berubah menjadi
uap melalui penguapan air laut dan tawar atau melalui transpirasi
tanaman. Uap air yang naik menjadi dingin dan mengkondensasi
menjadi tetes awan dan kristal es yang kemudian jatuh sebagai
presipitasi (hujan dan salju). Sebagian presipitasi yang jatuh
kembali ke laut, sebagian dibutuhkan oleh tanaman, hewan dan
manusia. Sebagian besar curah hujan mengalir di darat sebagai
limpasan (run off) yang bergabung dengan lelehan salju, dan
sebagian lagi mengalir ke sungai yang pada akhirnya menuju ke
laut. Semua air tawar (fresh water) di muka bumi berasal dari curah
hujan dan salju. Sebagian air ini merembes ke dalam tanah sebagai
cadangan air tanah dan arus bawah tanah, sisanya akan kembali
ke atmosfer melalui penguapan. Transformasi air melalui semua
fasanya (cair, uap, dan es) di bumi disebut siklus (daur) hidrologi.
5. Meteorologi Bangunan
Aplikasi meteorologi dalam bidang arsitektur, agar
estetikanya lebih indah dan bangunannya terasa lebih nyaman.
Ketika manusia belum mampu untuk membangun tempat tinggal,
maka mereka berlindung secara alam di dalam gua- gua. Di dalam
gua mereka merasa terlindungi bukan saja oleh serangan musuh
13
atau binatang buas tetapi juga terlindungi oleh cuaca dan iklim
buruk. Perkembangan selanjutnya, mereka membuat tenda yang
memberi perlindungan dari curah hujan dan radiasi matahari yang
terik. Ketika orang telah mapan, maka mereka mulai
memperhatikan sumber daya alam yang dimiliki seperti kayu dan
batu yang dipakai sebagai bahan bangunan untuk melindungi
keluarganya agar sesuai dengan musim yang terjadi dan
memperkecil ancaman cuaca ekstrim di daerahnya.
14
geofisika yang dapat bertindak sebagai ilmu murni (meteorology),
ilmu terapan (applied meteorology) dan rekayasa (engineering
meteorology). Tetapi dalam praktek idealisme semacam ini jarang
dilaksanakan kecuali untuk proyek-proyek penelitian khusus. Dalam
praktek seorang arsitek akan menjumpai masalah- masalah yang
berkaitan dengan iklim makro maupun dengan iklim mikro di situs
(site) bangunan. Konsultasi dengan ahli meteorologi yang
kompeten akan segera memberi penguasaan tentang iklim makro,
iklim regional, dan iklim lokal situs bangunan.
6. Meteorologi Kedokteran
Aplikasi meteorologi dalam bidang kedokteran yang
dikaitkan dengan kesehatan manusia. Hubungan iklim dengan
penyakit sangat rumit. Kerjasama penelitian antara ahli meteorologi
dan ahli kedokteran sangat diperlukan untuk menentukan peranan
iklim sebagai penyebab penyakit khusus. Banyak penyakit yang
berkaitan dengan iklim atau musim tertentu, terutama dengan
temperatur dan kelembapan udara. Sejumlah parasit yang
menyerang manusia terbatas pada daerah yang panas dan lembap.
Beberapa penyakit bergantung pada hewan perantara dan terbatas
pada lingkungan yang menguntungkan hewan tersebut, misalnya
demam kuning dan malaria disebabkan oleh jenis nyamuk tertentu
yang berkembang biak dengan pesat di daerah beriklim tropis.
Sebagian besar penyakit mengikuti pola musiman yang berbeda.
Radang paru-paru dan influensa biasanya merupakan penyakit
musiman.
15
bermanfaat untuk di terapkan di segala bidang kehidupan. Berikut jenis –
jenis alat meteorogi :
1. Actinograph Bimetal.
Nama Alat : Actinograph Bimetal
Fungsi : Alat pengukur/pencatat
secara automatis Intensitas Radiasi Matahari.
Cara Pengamatan : Awal operasi dimulai pada pukul 06.00
waktu setempat (saat matahari belum belum besinar), buka cover
atau penutup alat, lepaskan drumclock dari shafnya, pasang kertas
pias, sisi pias tepat terhimpit di penjepit drumclock, hidupkan
system drumclock. pasang drumclock kembali pada tempatnya,
putar drumclock agar ujung pena tepat jatuh pada jam dan hari
awal pengukuran, tutup kembali cover atau penutup, setelah
matahari terbenam selama 1,5 jam, pias harus di ambil, Pada hari
berikutnya, mohon diulangi langkah a sampai dengan i.
2. Anemometer
Nama Alat : Anemometer
Fungsi : Pencatat Arah dan Kecepatan
Satuan : Arah Angin (8 mata angin)
Kecepatan Angin : Knots. (1 Knots = 1.8 Km/Jam)
Keterangan : Yang dimaksud arah angin yaitu Arah
dari mana angin berhembus.
16
3. Campbel Stokes
Nama Alat : Campbel Stokes
Fungsi : Mencatat lamanya penyinaran
Satuan : Jam/ Prosentase ( % )
Pias Lengkung Panjang : 11 Oktober sampai dengan 28 Februari
Pias lurus : 11 September sampai dengan 10
Oktober dan 1 Maret sampai dengan 10 April
Pias Lengkung Pendek : 11 April sampai dengan 10 Agustus
17
6. Lysimeter
Nama Alat : Lysimeter
Fungsi : Untuk mengukur evapotranspirasi
Cara Pengamatan :Sedot air perkolasi dan diukur, Jika sebelum
pengamatan ada hujan lebih besar atau sama dengan 10 mm
lysimeter tidak perlu disiram. Jika hujan 5-10 mm siram lysimeter
dengan air 5 liter. Jika tidak ada hujan, siram lysimeter dengan air
10 Liter. Hitung evapotranspirasi.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam arti yang luas, geofisika dapat didefinisikan sebagai sains
(ilmu pengetahuan) yang mempelajari proses dan gejala fisis dari pusat
bumi sampai rumbai-rumbai bumi (fringe of the earth) atau puncak
atmosfer. Meteorologi adalah sains yang mempelajari proses fisis dan
gejala cuaca terutama pada lapisan atmosfer bawah (troposfer). Tubuh
ilmu yang lebih luas dari meteorologi disebut Sains Atmosfer
(atmospheric science) yang mencakup kajian seluruh lapisan atmosfer.
3.2 Saran
Disarankan untuk para pembaca agar katika setelah membaca
pembahasan diatas harap untuk ilmunya saling mengamalkan dan
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dan untuk kita
semua diharapakan untuk lebih memperhatikaan keadaan lingkungan dan
mengurangi pemakaian zat – zat yang dapat memperparah pemanasan
global.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://alriezkha.wordpress.com/makalah-awan-klimatologi-dasar/
(Sumber diakses pada tanggal 28 November 2020, pukul 11.30 WIB)
http://blogmateriperkuliahan.blogspot.com/2016/02/makalah-tentang-
cuaca.html?m=1 (Sumber diakses pada tanggal 28 November
2020, pukul 11.30 WIB)
https://www.slideshare.net/mobile/nandareda/kelompok-11-cuaca-dan-
iklim (Sumber diakses pada tanggal 28 November 2020, pukul
11.30 WIB)
http://hironimasabulidan.blogspot.com/2012/06/makalah-iklim-dan-
cuaca.html?m=1 (Sumber diakses pada tanggal 28 November
2020, pukul 11.30 WIB)
https://www.tagar.id/17-peralatan-klimatologi-yang-digunakan-bmkg
(Sumber diakses pada tanggal 28 November 2020, pukul 11.30
WIB)
20