Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
OLEH :
1905113515
Dosen Pengampu :
Dra.Arnentis M.s
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapatmeyelesaikan makalah yang berjudul “AYAT-AYAT AL-QUR’AN TENTANG
PENCIPTAAN MANUSIA” ini sesuai waktu yang diberikan. Makalah ini berisi tentang ayat-
ayat Al Quran yang yang menjelaskan penciptaan/ pembentukan manusia atau organ .Pada
kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada :
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
meminta saran dan kritik yang membangun agar kedepannya kami dapat membuat suatu makalah
yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan menambah
pengetahuan untuk pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................
2.1 Proses penciptaan manusia dalam Al-Qur’an
2.2 Ayat-ayat Al Quran tentang pembentukan Manusia
BAB III PENUTUP .........................................................................................
3. 1 Kesimpulan.........................................................................................
3. 2 Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Artinya:
"Yang membuat sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai
penciptaan manusia dari tanah". (QS. As Sajdah (32) : 7
Artinya:
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk". (QS. Al Hijr (15) : 26)
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu
sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.
Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik”.
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda : "Telah bersabda
Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang
diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya
(embrio) selama empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari)
dijadikan segumpal darah. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan
sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa malaikat untuk meniupkan ruh
kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) : rezekinya, ajal
(umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim)
Ungkapan ilmiah dari Al Qur’an dan Hadits 15 abad silam telah menjadi bahan
penelitian bagi para ahli biologi untuk memperdalam ilmu tentang organ-organ jasad
manusia. Selanjutnya yang dimaksud di dalam Al Qur’an dengan "saripati berasal
dari tanah" sebagai substansi dasar kehidupan manusia adalah protein, sari-sari
makanan yang kita makan yang semua berasal dan hidup dari tanah. Yang kemudian
melalui proses metabolisme yang ada di dalam tubuh diantaranya menghasilkan
hormon (sperma), kemudian hasil dari pernikahan (hubungan seksual), maka
terjadilah pembauran antara sperma (lelaki) dan ovum (sel telur wanita) di dalam
rahim. Kemudian berproses hingga mewujudkan bentuk manusia yang sempurna
(seperti dijelaskan dalam ayat diatas)
Para ahli dari barat baru menemukan masalah pertumbuhan embrio secara
bertahap pada tahun 1940 dan baru dibuktikan pada tahun 1955, tetapi dalam Al
Qur’an dan Hadits yang diturunkan 15 abad lalu hal ini sudah tercantum. Ini sangat
mengagumkan bagi salah seorang embriolog terkemuka dari Amerika yaitu Prof. Dr.
Keith Moore, beliau mengatakan : "Saya takjub pada keakuratan ilmiyah pernyataan
Al Qur’an yang diturunkan pada abad ke-7 M itu". Selain itu beliau juga mengatakan,
"Dari ungkapan Al Qur’an dan hadits banyak mengilhami para scientist (ilmuwan)
sekarang untuk mengetahui perkembangan hidup manusia yang diawali dengan sel
tunggal (zygote) yang terbentuk ketika ovum (sel kelamin betina) dibuahi oleh
sperma (sel kelamin jantan).
Artinya
“Sesungguhnya perumpamaan (penciptaan) ‘Isa bagi Allah, seperti (penciptaan)
Adam. Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Dia berkata kepadanya,
“Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu”.
Pada ayat tersebut, Allah SWT menyatakan kepada nabi Muhammad Saw
bahwa penciptaan nabi Isa a.s. sama dengan penciptaan nabi Adam a.s yaitu
sama-sama dari tanah. Penciptaan nabi Isa a.s memang dari unsur sel telur yang
berasal dari ibunya. Tetapi perlu diingat bahwa sel telur itu berasal dari darah,
sedangkan darah dari makanan, dan makanan tumbuh dari tanah. Maka, nabi isa
a.s juga berasal dari tanah. (Salman Harun 2016).
Surat al-Kahfi: 37
Artinya:
“Kawannya (yang beriman) berkata kepadanya sambil bercakap-cakap
dengannya, Apakah engkau ingkar kepada (Tuhan) yang menciptakan engkau
dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan engkau seorang
laki-laki yang sempurna?”
Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad Saw untuk menceritakan
kepada kaum muslimin tentang kisah seorang yang sombong, pemilik pertanian
yang hasilnya melimpah ruah. Orang tersebut telah ditegur oleh kawannya dan
diingatkan bahwa dia diciptakan dari tanah dan pasti akan kembali kepadanya.
Tetapi ia terus saja membangkang. Dia baru sadar setelah seluruh kekayaannya
sirna.
Surat al-Hajj: 5
Artinya:
“Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) Kebangkitan, maka sesungguhnya
Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian
dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna
kejadiannya dan yang tidak sempurna agar Kami jelaskan kepada kamu; dan
Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada
yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia
sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah
diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami
turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan
menumbuhkan berbagai jenis pasangan tetumbuhan yang indah”.
Dalam ayat ini Allah menyapa Manusia dan menerangkan bahwa mereka
diciptakan dari tanah, kemudian berproses dari zigot sampai janin. Lalu Manusia
lahir menjadi kanakkanak dan dewasa. Ada yang kemudian meninggal dan ada
pula yang diberi usia lanjut.
2. Penciptaan manusia dari thin
Menurut Al-Asfahani, kata thin bermakna tanah yang sudah bercampur air atau tanah
basah.
surat al-An’am: 2
Artinya:
“Dialah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Dia menetapkan ajal
(kematianmu), dan batas waktu tertentu yang hanya diketahui oleh-Nya. Namun
demikian kamu masih meragukannya”.
surat al-‘Araf: 12
Artinya :
(Allah) berfirman, “Apakah yang menghalangimu (sehingga) kamu tidak
bersujud (kepada Adam) ketika Aku menyuruhmu?” (Iblis) menjawab, “Aku
lebih baik daripada dia. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau
ciptakan dari tanah.”
surat as-Sajadah: 7
Artinya :
“Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai
penciptaan manusia dari tanah”.
surat ash-Shaffat: 11
Artinya :
“Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah): ‘Apakah mereka yang
lebih kukuh kejadiannya ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?’
Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat”.
Artinya :
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, “Sesungguhnya Aku
akan menciptakan manusia dari tanah”.
Artinya :
“(Iblis) berkata, “Aku lebih baik daripadanya, karena Engkau ciptakan aku dari
api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”
Artinya :
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering
dari lumpur hitam yang diberi bentuk”.
Artinya :
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sungguh, Aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang
diberi bentuk”.
Artinya :
“Ia (Iblis) berkata, “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang
Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi
bentuk.”
Isyarat tentang proses penciptaan manusia melalui satu tahapan ‘alaqah lebih jauh
dijabarkan dalam Q.S Al-Mu’minun ayat 12-14:
Artinya :
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kukuh (rahim). Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu
sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu
Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.
Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik”.
Dalam ayat diatas jelas terlihat bagaimana proses penciptaan manusia dimulai dari tahap sulalah
(saripati makanan) kemudian nutfah (sperma) lalu terjadi konsepsi (pembuahan) dan masuk
kedalam rahim (menjadi embrio) kemudian berkembang membentuk ‘alaqah kemudian
berproses menjadi mudhghah, ‘izaman (tumbuh tulang belulangnya) kemudian tulang-tulang itu
dibungkus dengan daging. Setelah terbentuk manusia yang utuh, kemudian Allah SWT
meniupkan (nafakha) kepadanya ruh nya kemudian jadilah ia makhluk yang unik (khalqan
Akhar). Disebut demikian karena manusia memiliki substansi psikis yang berasal dari substansi
tuhan sama sekali tidak dimiliki makhluk-makhluk lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada penciptaan manusia, mengenai dengan sejumlah rumusan yang berbeda-beda
menyangkut penciptaan manusia didalam Al-Qur’an. Ada ayat yang menyatakan
bahwa manusia diciptakan dari tanah liat, tembikar, saripati tanah, saripati air yang
hina, air yang tertumpah dan mani yang terpancar. Tetapi hal tersebut dapat di
jelaskan mengenai proses penciptaan manusia dalam kitab Al-Qur’an sebagaimana
yang tertera dalam surat AlMu’minun ayat 12-14 yang menjelaskan bahwa dalam
ayat tersebut jelas terlihat bagaimana proses penciptaan manusia dimulai dari tahap
sulalah (saripati makanan) kemudian nutfah (sperma) lalu terjadi konsepsi
(pembuahan) dan masuk kedalam rahim (menjadi embrio) kemudian berkembang
membentuk ‘alaqah kemudian berproses menjadi mudhghah, ‘izaman (tumbuh tulang
belulangnya) kemudian tulang-tulang itu dibungkus dengan daging. Setelah
terbentuk manusia yang utuh, kemudian Allah SWT meniupkan (nafakha) kepadanya
ruh nya kemudian jadilah ia makhluk yang unik (khalqan Akhar). Disebut demikian
karena manusia memiliki substansi psikis yang berasal dari substansi tuhan sama
sekali tidak dimiliki makhluk-makhluk lain.
3.2..............................................................................................................Saran
Penulis mengharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca dan
penulis. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca
karena penulis menyadari masih terdapat banyak kesalahan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Okativani, Rita. 2018. Penciptaan Manusia dalam Perspekitf AL Quran dan Sains.
Badan Litbang & Diklat Kementerian Agama RI.2016. Penciptaan Manusia dalam
Perspekitf AL Quran dan Sains. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Gedung Bayt
Al-Qur'an dan Museum Istiqlal Jl. Raya TMII Pintu I Jakarta Timur 13560