NIM : 041216456
MATA KULIAH : KOMUNIKASI BISNIS 16
UPBJJ-UT YOGYAKARTA
TUGAS. 1
1. Perencanaan
Pada dasarnya, proses perencanaan meliputi tiga tahapan penting yang perlu
diperhatikan, yaitu mendefinisikan tujuan, menganalisis audiens, dan
memilih saluran dan media komunikasi yang akan digunakan.
2. Pengorganisasian
Proses ini dimulai dengan merangkai kata, kalimat, paragraf, dan memilih
ilustrasi yang diperlukan untuk mendukung ide pokok bahasannya. Perlu
diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf yang
sederhana, mudah dipahami, dimengerti, dan dilaksanakan oleh si penerima
pesan.
3. Revisi
Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelaah kembali dari sisi substansi pesan
yang ingin disampaikan maupun dari gaya penulisannya, struktur kalimat
yang digunakan, dan bagaimana tingkat pemahamannya. Kalau belum sesuai,
perlu dilakukan pengecekkan sekaligus revisi, sehingga apa yang telah
direncakan sebelumnya dapat dicapai seefektif mungkin.
B. Penentuan Tujuan
a. Memberi Informasi
Tujuan pertama adalah memberikan informasi yang berkaitan dengan
dunia bisnis kepada pihak lain. Media komunikasi mana yang akan
dipilih sangat bergantung pada kebijakan perusahaan dengan
mempertimbangkan kemampuan internal perusahaan tersebut.
b. Melakukan Persuasi
Tujuan kedua adalah melakukan persuasi kepada pihak lain agar apa
yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar. Terutama
berkaitan dengan negosiasi. Untuk memperoleh hasil maksimal dalam
bernegosiasi, setiap pihak perlu memahami prinsip win-win solution
(kedua belah pihak dalam negosiasi tersebut saling memperoleh manfaat
tanpa merasa harus ada yang dikorbankan atau gagal).
c. Melakukan Kolaborasi
Tujuan ketiga adalah kolaborasi atau kerjasama. Melalui jalinan
komunikasi bisnis tersebut, seseorang dapat dengan mudah melakukan
kerja sama bisnis baik dengan perusahaan domestik maupun asing.
Teknologi komunikasi sangat penting artinya dalam mempererat kerja
sama dalam dunia bisnis.
d. Menghindari stereotype
Ketika kita berkomunikasi dengan orang lain yang memiliki perbedaan budaya
dengan kita, ada baiknya kita menghindari membuat generalisasi atau asumsi-
asumsi tentang latar belakang budaya orang lain. Lebih baik kita mencari tahu
melalui orang yang bersangkutan.
e. Menghindari etnosentrisme
Masing-masing individu memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Tidak
dipungkiri bahwa orang akan merasa bahwa budaya mereka adalah budaya yang
terbaik dibandingkan dengan budaya orang lain. Namun perlu dipahami bahwa
suatu budaya juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Dengan kita mengetahui
dan memahami kelebihan dan kekurangan budaya yang kita miliki dan bersedia
mempelajari budaya orang lain maka kita akan dapat berkomunikasi dengan
efektif dengan orang yang bersangkutan.
f. Mengembangkan kode kepekaan
Kode kepekaan merujuk pada kemampuan untuk menggunakan bahasa verbal dan
bahasa nonverbal yang sesuai dengan norma budaya seseorang yang menjadi
lawan bicara. Semakin banyak kita mengetahui tentang budaya orang lain maka
akan semakin mudah bagi kita untuk beradaptasi.
j. Mau mendengarkan
Hal tersulit yang kita lakukan saat berkomunikasi dengan orang lain adalah
bersedia mendengarkan apa yang dikatakan orang lain. Orang yang memiliki
kekuasaan cenderung tidak memiliki motivasi untuk mau mendengarkan orang
lain. Mendengarkan tidak hanya sekedar menanyakan sesuatu kepada orang lain
melainkan mendidik diri kita sendiri. Jangan sampai kita menunggu orang lain
untuk mendidik diri kita.