Anda di halaman 1dari 13

197

Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Gastritis

Penny Oktariana1 , Lucia FirstyPuspita Krishna2

Akademi Keperawatan Pasar Rebo, Departemen Keperawatan Komunitas

Email: Pennyokta123@gmail.com, firsty.lucia@yahoo.com

Abstrak

Keluarga adalah dua orang atau lebih, individu yang saling tergantung satu dengan yang lain
terhadap berbagai dukungan, diantaranya dukungan emosional dan ekonomi keluarga merupakan
unit terkecil dari masyarakat dan sebagai penerima asuhan keperawatan, untuk itu sangat
diperlukan perawatan kesehatan keluarga guna membantu meningkatkan kesehatan masyarakat.
Saat ini masalah kesehatan masayarakat dapat disebabkan oleh pola kebiasaan seperti makan-
makanan junkfood, makanan pedas dan asam, makanan yang mengandung gas, dan makan yang
tidak teratur. Hal ini dapat menyebabkan penyakit salah satunya yaitu Gastritis. Untuk dapat
menanggulangi masalah pada keluarga dengan penyakit Gastritis perawat dapat memberikan
asuhan keperawatan yang komperhensif dengan menggunakan proses keperawatan dimana
perawat mempunyai peranan penting pada aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.

Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Gastritis, Keluarga

Abstract

The family is two or more people, individuals who are interdependent with each other to a
variety of support, including emotional and economic support the family is the smallest unit of
society and as a recipient of nursing care, for that family health care is needed to help improve
public health. Currently, public health problems can be caused by habits such as junk food,
spicy and sour foods, gas-containing foods, and irregular eating. This can cause diseases, one of
which is Gastritis. To be able to overcome problems in families with gastritis, nurses can
provide comprehensive nursing care using a nursing process where nurses have an important
role in the aspects of promotive, preventive, curative, and rehabilitative.

Keywords : Nursing Care, Gastritis, Family


198

Pendahuluan dan terapi radiasi. Gastritis dapat juga


Keluarga adalah sekumpulan orang menjadi tanda pertama infeksi sistemik
dengan ikatan perkawinan, kelahiran, akut. Selain itu terdapat Gastritis kronis
dan adopsi yang bertujuan untuk yaitu inflamasi lambung yang
menciptakan, mempertahankan budaya, berkepanjangan yang mungkin
dan meningkatkan perkembangan fisik, disebabkan autoimun seperti anemia
mental, emosional, serta sosial dari tiap perniosa, faktor diet seperti kafein,
anggota keluarga (Setiawan, alkohol, merokok (Brunner & Suddarth,
2016).Dalam program perawatan 2014). Untuk dapat menanggulangi
kesehatan masyarakat, keluarga masalah tersebut dapat dilakukan
merupakan unit terkecil dari masyarakat dengan memberikan asuhan
dan sebagai penerima asuhan keperawatan yang komprehensif dimana
keperawatan, untuk itu sangat perawat mempunyai peranan penting
diperlukan perawatan kesehatan dalam pemberian pemberian asuhan
keluarga guna membantu meningkatkan keperawatan yaitu pada aspek promotif,
masalah kesehatan masyarakat. Saat ini preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
masalah kesehatan masayarakat dapat Peran promotif dilakukan dengan
disebabkan oleh pola hidup seperti memberikan penyuluhan dan
makan-makanan junkfood, makanan pendidikan kesehatan tentang cara
pedas dan asam, makanan yang mencegah teradinya Gastritis dengan
mengandung gas, dan pola makan yang mengadakan penyuluhan kesehatan
tidak teratur. Hal ini dapat tentang Gastritis dan menjaga pola
menyebabkan penyakit salah satunya hidup sehat. Peran preventif yaitu
yaitu Gastritis. Gastritis adalah dengan melakukan upaya kunjungan
inflamasi pada mukosa lambung, rumah pada kelompok beresikosehingga
gastritis akut berlangsung selama mencegah terjadinya penyakit Gastritis.
beberapa hari dan sering kali Peran kuratif dengan mengajarkan
disebabkan oleh makanan yang dapat keluarga cara membuat obat tradisional
mengiritasi atau makanan yang yang salah satunya dengan air rebusan
terinfeksi, penggunaan aspirin secara daun cincau, rebusan kencur, rebusan
berlebihan dan penggunaan obat anti kunyit dan kolaborasi dengan tenaga
inflamasi nonsteroid (NSAID), asupan medis dalam pengobatan Gastritis.
alkohol yang berlebihan refluk empedu, Peran rehabilitatif yaitu upaya
199

pemulihan terhadap pasien Gastritis lambung. Gastritis dapat disebabkan


seperti mengontrol pola makan, oleh bermacam-macam faktor. Tipe
mengontrol makanan yang memacu paling umum dari gastritis adalah
asam lambung, mengurangi stress, dan Gastritis akut yang biasanya bersifat
istirahat yang cukup. Berdasarkan data- benigna dan dapat sembuh sendiri
data tersebut diatas, penulis sangat terkait dengan ingesti iritan lambung
tertarik untuk membuat asuhan seperti aspirin, alkohol, kafein, atau
keperawatan yang berjudul “Asuhan makanan yang terkontaminasi oleh
Keperawatan Keluarga Gastritis”. bakteri tertentu. Gastritis kronis adalah
kelompok penyakit terpisah yang
Pengertian dicirikan dengan perubahan yang
Gastritis adalah kondisi yang hadir bersifat progresif dan ireversibel pada
dengan inflamasi mukosa lambung, mukosa lambung (LeMone,2016).
kondisi ini diklasifikasikan berdasarkan
waktu perjalanan (baik akut maupun Etiologi
kronis). Insiden gastritis lebih tinggi Menurut Setiati (2014), etiologi dari
pada dekade kelima dan keenam Gastritis adalah stress fisik, Radiasi dan
kehidupan sebagai akibat dari penipisan kemoterapi, Penggunaan alkohol secara
alami mukosa lambung karena usia; pria berlebihan, Penggunaan kokain,
lebih sering terkena dari pada wanita. Pemakaian obat penghilang nyeri secara
Klien yang merupakan peminum berat terus menerus, Infeksi bakteri.
dan perokok juga lebih mungkin
terhadap terjadinya gastritis (Black & Klasifikasi
Hawks, 2014). Gastritis adalah proses Menurut (Brunner & Suddarth, 2014),
inflamasi pada mukosa dan submukosa klasifikasi Gastritis adalah Gastritis
lambung. Gastrtitis merupakan akut dan Gastritis kronik. Gastritis akut
gangguan kesehatan yang paling sering berlangsung selama beberapa jam
dijumpai di klinik, karena diagnosisnya sampai beberapa hari dan sering kali
sering hanya berdasarkan gejala klinis disebabkan oleh makanan yang dapat
bukan pemeriksaan histopatologi mengiritasi atau makanan yang
(Setiati, 2014).Gastritis adalah suatu terinfeksi, penggunaan aspirin secara
inflamasi dinding lambung, yang berlebihan dan penggunaan obat anti
disebabkan oleh iritasi pada mukosa inflamasi nonsteroid (NSAID), asupan
200

alkohol yang berlebihan refluk nekrosis pada dnding lambung. Gastritis


empedu, dan terapi radiasi. kronis dapat menimbulkan keadaan
GastritisAkut dapat juga menjadi tanda dengan atropi kelenjar-kelenjar
pertama infeksi sistemik akut. lambung dan keadaan mukosa terdapat
Sedangkan Gastritis kronik yaitu bercak-bercak penebalan warna abu-
inflamasi lambung yang abu. Hilangnya mukosa lambung
berkepanjangan yang mungkin akhirnya akan berakibat kurangnya
disebabkan oleh ulkus lambung jinak, sekresi lambung dan timbulnya
ganas, dan disebabkan oleh bakteria anemia pernisiosa
seperti Helicobacter pylori. Ulserasi
superfisial dapat terjadi dan dapat Manifestasi klinik
memicu perdarahan.
Menurut Brunner&Suddarth, (2014),
Manifestasi klinis dari gastritis akut
Patofisiologi
dapat bervariasi dari keluhan abdomen
Menurut Lemone, Priscilla, dkk, (2016).
yang tidak jelas, seperti anoreksia atau
Obat-obatan, alkohol, garam empedu
mual, sampai gejala lebih berat seperti
atau enzim – enzim pankreas dapat
nyeri epigastrium, muntah, perdarahan
merusak mukosa lambung (gastritis
dan hematemesis. Pada pemeriksaan
erosif), mengganggu pertahanan
fisis biasanya tidak ditemukan kelainan,
mukosa lambung dan memungkinkan
kecuali mereka yang mengalami
difusi kembali, asam dan pepsin ke
perdarahan yang hebat sehingga
dalam jaringan lambung, hal ini
menimbulkan tanda dan gejala
menimbulkan peradangan respons
gangguan hemodinamik yang nyata
mukosa terhadap kebanyakan penyebab
seperti hipotensi, pucat, keringat dingin,
iritasi tersebut dengan regenerasi
takikardia sampai gangguan kesadaran.
mukosa, karena itu gangguan-gangguan
Klien juga mengeluh kembung, rasa
tersebut seringkali menghilang dengan
asam di mulut. Sedangkan manifestasi
sendirinya. Dengan iritasi yang terus
klinis dari gastritis kronik ; gejala
menerus, jaringan menjadi meradang
defisiensi B12, sakit ulu hati setelah
dan dapat terjadi perdarahan.
makan, bersendawa rasa pahit dalam
Masuknya zat-zat seperti asam dan basa
mulut, mual dan muntah
yang bersifat korosif
mengakibatkan peradangan dan
201

Komplikasi menunjukkan bahwa pasien pernah


Menurut Black & Hawks (2014), kontak dengan bakteri, tapi itu tidak
Komplikasi Gastritis akut ialah, menunjukkan bahwa pasien tersebut
perdarahan saluran cerna bagian atas terkena infeksi. Sedangkan pemeriksaan
yang dapat menyebabkan kematian, Rontgen saluran cerna bagian atas, tes
terjadi ulkus jika prosesnya hebat dan ini meliputi akan adanya tanda-tanda
jarang terjadi perforasi. Komplikasi Gastritis atau penyakit pencernaan
Gastritis kronik ialah, perdarahan, lainnya, pemeriksaan Analisis lambung
anemia pernisiosa, dan kanker lambung. Tes ini untuk mengetahui sekresi asam
Perdarahan bisa terjadi ketika mukosa dan merupakan teknik penting untuk
lambung menjadi terkikis, perdarahan menegakkan diagnosis penyakit
umum nya terjadi pada klien yang lambung, dan terdapat Pemeriksaan
mengkonsumsi alkohol, aspirin, atau fecesTes ini memeriksa apakah terdapat
NSAID. Komplikasi lain yang mungkin bakteri Helicobacter pylori dalam feces
dari Gastritis atrofi adalah hilangnya atau tidak. Hasil yang positif dapat
kemampuan lambung untuk mengindikasikan terjadinya infeksi
mengeluarkan faktor intrinsik, pemeriksaan juga dilakukan terhadap
mengakibatkan malabsorbsi vitamin adanya darah dalam feces, hal ini
B12, yang dipastikan dengan tes menunjukkan adanya perdarahan dalam
Schilling. Kanker lambung mungkin lambung.
dicurigai pada klien yang Gastritisnya
tidak sembuh dengan terapi. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan Gastritis menurut
Pemeriksaan Penunjang Kimberly (2014), terdiri dari:
Menurut Kimberly (2014) pemeriksaan A. Terapi Farmakologi
diagnostik pada klien dengan Gastritis Antikoagulan : di berikan bila ada
meliputi pemeriksaan darah, perdarahan pada lambung. Antasida
pemeriksaan rontgen, pemeriksaan di berikan pada gastritis yang
analisis lambung,pemeriksaan kronik, cairan dan elektrolit
feses.Pemeriksaan darah dapat diberikan intravena untuk
digunakan untuk memeriksa apakah mempertahankan keseimbangan
terdapat Helicobacter pylori dalam cairan sampai gejala-gejala
darah.Hasil tes yang positif membaik, untuk gastritis yang tidak
202

parah di obati dengan antasida dan minuman yang mengandung kafein,


istirahat.Histonin : ranitidin dapat pedas dan alkohol.
diberikan untuk menghambat
pembentukan asam lambung dan Asuhan Keperawatan
kemudian menurunkan iritasi A. Pengkajian Keperawatan
lambung.Sulcralfate : diberikan Pengkajian adalah suatu tahapan
untuk melindungi mukosa lambung ketika perawat mengumpulkan
dengan cara menyeliputinya, untuk informasi tentang keluarga yang
mencegah difusi kembali asam dan dibinanya. Pengkajian merupakan
pepsin yang menyebabkan iritasi. langkah awal pelaksaan asuhan
Penghambat asam ( acid blocker) : keperawatan keluarga, cara
obat penghambat asam antara lain mengumpulkan data tentang
simetidin, ranitidin, atau keluarga dapat dilakukan dengan 2
famotidin.Proton pump inhibitor tahap penjajakan tahap 1 dan
(penghambat pompa proton) : di penjajakan tahap 2. Penjajakn tahap
berikan untuk menghentikan 1 meliputi nama kepala keluarga
produksi asam lambung dan (KK), usia, alamat, dan telepon,
menghambat infeksi bakteri pekerjaan kepala keluarga,
Helicobacter pylori. komposisi keluarga, tipe keluarga,
B. Terapi Non Farnakologi suku bangsa, agama, status sosial
Menurut (Arief, 2011), terapi non ekonomi keluarga, aktivitas
farmakologi yang dapat dilakukan rekreasi keluarga, riwayat dan
yaitu mengurangi atau tahap perkembangan keluarga
menghilangkan stress psikologis, mencakup tahap perkembangan
menghentikan kebiasaan merokok, keluarga saat ini, tahap
tidak menggunakan obat-obat perkembangan keluarga yang
golongan nonstreoidal anti- belum terpenuhi, riwayat keluarga
inflamatory drug (NSAID). Selain inti, riwayat keluarga sebelumnya.
itu penderita gastritis harus Pengkajian lingkungan mencakup
menghindari makanan-makanan karakteristik rumah, karakteristik
yang dapat menyebabkan terjadinya tetangga dan komunitas di RT dan
ulcer (tukak) seperti makanan dan RW, mobilitas geografis keluarga,
perkumpulan keluarga dari
203

interaksi dengan masyarakat, sistem B. Diagnosa Keperawatan


pendukung keluarga. Struktur Diagnosa keperawatan adalah
keluarga mencakup pola penilaian klinik tentang respon
komunikasi keluarga, struktur individu, keluarga, atau komunitas
kekuatan keluarga, struktur peran, terhadap masalah kesehatan atau
nilai atau norma budaya. Fungsi proses kehidupan yang aktual dan
keluarga mencakup fungsi afektif potensial (Allen, 1998 dalam Gusti
fungsi sosialisasi, fungsi 2013). Diagnosa keperawatan
reproduksi, fungsi ekonomi. Stress keluarga dirumuskan berdasarkan
dan koping mencakup stressor data yang didapatkan pada
jangka pendek dan panjang, pengkajian, komponen diagnosa
kemampuan keluarga berespon keperawatan meliputi problem atau
terhadap situasi/ stressor, strategi masalah, rtiologi atau penyebab dan
adaptasi disfungsional. tanda dan gejala atau sign dan
Pemeriksaan fisik seperti symptom. Penentuan prioritas
pemeriksaan fisik dilakukan pada diagnosa keperawatan keluarga
semua anggota keluarga. dilakukan dengan skoring
menggunakan skala yang telah
Penjajakan tahap 2 merupakan dirumusakan oleh Bailon dan
pengumpulan data-data yang Maglaya (1979) dalam Gusti
berkaitan dengan fungsi perawatan (2013). Yaitu sifat masalah,
kesehatan meliputi kemampuan kemungkinan masalah dapat di
keluarga dalam mengenal maslah ubah, potensial maslah dapat di
kesehatan, mengambil keputusan cegah, menonjolnya masalah.
untuk merawat anggota keluarga Proses ini dilakukan untuk setiap
yang sakit, mengambil keputusan diagnosa keperawatan. Setelah itu
untuk merawat anggota keluarga menentukan skoring untuk setiap
yang sakit, merawat anggota yang kriteria yang telah dibuat yang
sakit, memodifikasi lingkungan dan selanjutnya dibagidengan angka
memanfaatkan fasilitas kesehatan. yang tertinggi dan dikalikan dengan
bobobt. Terakhir menjumlahkan
skor untuk semua kriteria.
204

C. Intervensi E. Evaluasi
Rencana keperawatan keluarga Evaluasi merupakan tahapan akhir
adalah sekumpulan tindakan yang dari proses keperawatan keluarga.
ditentukan perawat untuk Evaluasi merupakan tahapan yang
dilaksanakan dalam memecahkan menentukan apakah tujuan dapat
masalah kesehatan dan tercapai sesuai yang ditetapkan
keperawatan yang telah dalam tujuan direncana perawatan.
diidentifikasi dari masalah Apabila setelah dilakukan evaluasi
keperawatan yang sering muncul. tujuan tidak tercapai maka ada
Langkah-langkah dalam rencana beberapa kemungkinan yang perlu
keperawatan keluarga adalah, ditinjau kembali seperti tujuan tidak
Menentukan tujuan umum, realistis, tindakan keperawatan
Menentukan tujuan khusus ata tidak tepat, dan faktor-faktor
objektif, Menentukan intervensi, lingkungan yang tidak dapat
Menentukan kriteria dan standar diatasi. Metode evaluasi
kriteria yaitu Pengetahuan keperawatan terbagi menjadi
(kognitif), Sikap (afektif), Tindakan evaluasi formatif (proses) dan
(psikomotor). evaluasi sumatif (hasil).

D. Implementasi Tinjauan Kasus


Menurut Gusti (2014) implementasi Pada pengambilan kasus ini penulis
merupakan salah satu tahap dari memberikan asuhan keperawatan pada
proses keperawatan keluarga keluarga Tn. K khususnya Ny. A pada
dimana perawat mendapatkan tanggal 18-20 Maret 2019 di RT 010
kesempatan untuk membangkitkan RW 10 Kelurahan Gedong Kecamatan
minat keluarga untuk mendapatkan Pasar Rebo Jakarta Timur. Pendekatan
perbaikan ke arah perilaku hidup yang digunakan adalah proses
sehat. Implementasi keperawatan keperawatan yang meliputi lima tahap
keluarga didasarkan kepada asuhan yaitu pengkajian, diagnosa
keperawatan yang telah disusun keperawatan, perencana keperawatan,
implementasi.
205

A. Identitas Klien
Data dasar keluarga
Nama kepala keluarga (KK) Penjajakan tahap 2
yaitu Tn. K berusia 57 tahun
Dalam penjajakan tahap 2
dengan pendidikan terakhir yaitu
penulis, melakukan
Sekolah Menengah Atas(SMA),
pengumpulan data yang
pekerjaan wiraswasta bertempat
berkaitan dengan fungsi
tinggal di Jalan H.Taiman Ujung
perawatan keluarga meliputi
RT 10/RW 10 Kelurahan
kemampuan keluarga mengenal
Gedong Kecamatan Pasar Rebo
masalah Gastritis, ketidak
Jakarta Timur.Ny. A (istri)
mampuan keluarga mengambil
berusia 42 tahun dengan
keputusan untuk merawat
pendidikan terakhir Sekolah
anggota keluarga dengan
Menengah Atas (SMA), Ny. E
Gastritis, kemampuan keluarga
(anak pertama) berusia 22 tahun
dalam merawat anggota keluarga
dengan pendidikan D3 dan Ny.
dengan Gastritis dan
Esudah menikah tidak tinggal
ketidakmampuan keluarga
satu rumah dengan Tn. K,
memodifikasi lingkungan
pekerjaan karyawan swasta, An.
dengan Gastritis
F (anak) berusia 15 tahun
dengan pendidikan terakhir
Data Penunjang
SMP, pekerjaan pelajar.
Pada tanggal 18Maret 2019, Ny,
A dilakukan pemeriksaan
B. Pengkajian
tekanan darah dengan hasil
Penjajakan tahap 1 110/80 mmHg, dan dilakukan
pemeriksaan skala nyeri yang
Dari hasil pemeriksaan fisik
sedang dirasakan saat ini dengan
pada keluarga Tn. K ditemukan
skala nyeri 7 bagian perut.
2 masalah kesehatan yaitu Tn. K
Tanggal 18 Maret 2019,
dengan Asam Urat baru
dilakukan pemeriksaan Asam
diketahui saat pemeriksaan dan
urat pada Tn. K dengan hasil 6,7
Ny. K dengan Gastritis.
mg/dL, dan dilakukan
206

pemeriksaan tekanan darah Gastritis Keluarga mengatakan


dengan hasil 140/80 mmHg. jika sedang kembung dan nyeri
Data Fokus ulu hati minum obat warung
Data subjektif yang ditemukan yaitu promag. Keluarga
pada Ny. A meliputi, Ny. A mengatakan tidak mengetahui
mengatakan Gastritis sejak usia lingkungan yang cocok untuk
35 tahun (sudah 7 tahun hingga penderita Gastritis. Keluarga
saat ini).Ny. A mengatakan mengatakan jika penyakitnya
lambungnya sering terasa nyeri. sudah parah akan berobat ke
Ny. A mengatakan nyeri datang puskesmas atau klinik, jarak
saat telat makan dan kadang rumah ke fasilitas pelayanan
salah makan. Ny. A mengatakan kesehatan dapat di jangkau dan
merasakan perih pada bagian memiliki BPJS.
lambungnya. Ny. A mengatakan
nyeri menyebar dari lambung Data subjektif pada Tn. K
sebelah kiri dan kadang nyeri meliputi Tn. K mengatakan
sampai ke ulu hati. Ny. A kadang sendi lutut terasa nyeri
mengatakan skala nyeri 7. Ny. A dan saat bangun tidur telapak
mengatakan nyeri datang tidak tangan hingga jari-jari terasa
tentu. Ny. A mengatakan tidak kebas.Tn. K mengatakan tidak
tahu apa itu Gastritis Keluarga apa itu Asam UratTn. K
mengatakan penyebab Gastritis mengatakan tidak tahu penyebab
adalah makan yang kurang dari Asam UratTn. K
teratur dan makanan pedas. mengatakan tidak tahu akibat
Klien mengatakan tanda-tanda lanjut dari Asam UratTn. K
Gastritis adalah nyeri ulu hati mengatakan belum mengetahui
dan kembung. Klien mengatakan cara perawatan Asam UratTn. K
tidak tahu tentang akibat lanjut mengatakan tidak mengetahui
dari Gastritis. Keluarga lingkungan yang cocok untuk
mengatakan penyakit Ny. A penderita Asam UratTn. K
parah dan perlu ditangani. mengatakan mengatakan harus
Keluarga mengatakan belum berobat ke klinik terdekat. Tn. K
mengetahui cara perawatan mengatakan Asam Urat belum
207

diobati karena baru tau sekarang ketidakmampuan keluarga untuk


dan penyakit perlu ditangani. merawat anggota keluarganya
Pada tanggal 18 Maret 2019 dengan Gastritis. Kunjungan
dilakukan pemeriksaan Asam pertama mempunyai tujuan agar
Urat dengan hasil 6,7 mg/dL. keluarga mampu mengenal
masalah Gastritis dan mampu
B. Diagnosa Keperawatan mengambil keputusan untuk
Diagnosa dibuat berdasarkan merawat Ny. A dengan Gastritis.
prioritas meliputi Gangguan rasa Hal tersebut dilakukan dengan
nyaman : nyeri pada keluarga carapengertian dari Gastritis,
Tn. K khususnya Ny. A menyebutkan klasifikasi dari
berhubungan dengan Gastritis, mengidintifikasi
ketidakmampuan keluarga untuk klasifikasi klasifikasi Gastritis
merawat anggota keluarganya pada Ny. A, menyebutkan tanda
dengan Gastritis dengan skor 3 dan gejala Gastritis. Kunjungan
1/3 dan Defisit pengetahuan kedua mempunyai tujuan
pada keluarga Tn. K khususnya keluarga mampu merawat Ny. A
Tn. K berhubungan dengan yang menderita Gastritis dengan
ketidak mampuan keluarga menyebutkan cara pencegahan,
merawat anggota keluarga perawatan, langkah-langkah
dengan Asam Urat dengan skor pembuatan obat tradisional
3 1/3. untuk mengatasi Gastritis, serta
mampu mendemontrasikan cara
C. Perencanaan, pelaksanaan dan membuat obat tradisional untuk
evaluasi mengatasi Gastritis. Kunjungan
Pada tahap perencanaan ketiga mempunyai tujuan
dilakukan dengan cara keluarga mampu memodifikasi
kunjungan ke rumah Ny. K lingkungan yang aman untuk
sebanyak 3 kali kunjungan untuk Ny. A yang menderita Gastritis
mengatasi diagnosa Gangguan dan mampu memanfaatkan
rasa nyaman : nyeri pada fasilitas pelayanan kesehatan.
keluarga Tn. K khususnya Ny. A Hal tersebut dilakukan dengan
berhubungan dengan cara memelihara lingkungan
208

yang aman seperti rumah yang keluarga pada saat melakukan


tenang dan aman, jauhkan dari evaluasi sangat kooperatif pada
stress, awasi tanda penyakit pelaksanaan dan asuhan
bertambah parah seperti nyeri keperawatan pada keluarga Tn.
bertambah parah, keluarga K khususnya Ny. A dapat
menyediakan makanan yang dilakukan dengan baik.
mengingatkan untuk pola makan Penggunaan strategi demontrasi
secara teratur. Pada tahap langsung dan menyebutkan
pelaksanaan tindakan asuhan kembali materi yang diberikan
keperawatan keluarga Tn. K saat penyuluhan serta
khususnya Ny. A dilakukan memberikan leaflet sebagai
sesuai perencanaan yang telah media informasi yang dapat
disusun. Secara umum tindakan digunakan keluarga Tn. K
keperawatan yang teah disusun khususnya Ny. A untuk
dapat terlaksana dengan baik mengingatkan kembali apabila
dan sesuai dengan perencanaan. keluarga Tn. K lupa.
Evaluasi keperawatan dilakukan
langsung pada saat melakukan D. Kesimpulan
penyuluhan kesehatan. Pada Pengkajian yang dilakukan
tahap evaluasi didapatkan hasil terdiri dari penjajakan tahap 1
keluarga mampu mengenal dan tahap 2. Dalam penjajakan
maslah kesehatan Gastritis, tahap 1, didapatkan masalah
keluarga mampu mengambil Gastritis sebagai masalah
keputusan untuk merawat prioritas. Pada penjajakan tahap
anggota keluarga dengan 2, dikaitkan dengan 5 tugas
Gastritis, keluarga mampu keluarga. Untuk diagnosa
merawat keluarga dengan keperawatan, diperoleh diagnosa
Gastritis, keluarga mampu Gangguan rasa nyaman : nyeri
memodofikasi lingkungan yang pada keluarga Tn. K khususnya
baik untuk penderita Gastritis Ny. A berhubungan dengan
dan keluarga belum mampu ketidakmampuan keluarga untuk
memanfaatkan fasilitas merawat anggota keluarganya
kesehatan. Faktor mendukung dengan Gastritis. Untuk
209

perencanaan, dibuat berdasarkan LeMone, P., dkk. (2016).


teori dan mempertimbangkan Keperawatan medikal bedah.
sumber-sumber yang ada pada Jakarta: EGC
keluarga. Untuk pelaksanaan
dilakukan sesuai perencanaan. Muhlisin,A.(2012).Keperawatan
Untuk evaluasi didapatkan Keluarga.Yogyakarta: Gosyen
pengetahuan anggota keluarga Publishing
meningkat tentang masalah
Setiati, Siti. (2014). Ilmu
Gastritis, keluarga memutuskan
penyakit dalam Jilid II. Jakarta:
untuk merawat anggota keluarga InternaPublishing
dengan Gastritis dan keluarga
Setiawan, R. (2016). Teori &
mampu memanfaatkan fasilitas praktek keperawatan
keperawatan keluarga.
pelayanan yang ada.
Semarang: Unnes Press

Tusakinah,2017.Http://jurnal.fk.
Daftar pustaka
unand.ac.id. Hubungan pola
makan dan tingkat stress
Achjar, Komang. (2012). terhadap kekambuhan Gastritis
Asuhan keperawatan diwilayah kerja puskesmas tarok
keluarga.Jakarta: CV Agung kota payakumbuh tahun 2017.
Seto Diakses 23 April 2019 Pukul
13.00 WIB
Arief, Hariana. (2011). 812
Resep untuk mengobati 236
penyakit.Depok: Penebar
Swadaya

Black, J. M., Hawks, J.H (2014).


Keperawatan medikal bedah
edisi 8. Jakarta: Salemba Medika

Brunner&Suddarth. (2014).
Keperawatanmedikal bedah.
Jakarta: EGC

Gusti, Salvari. (2013). Buku ajar


asuhan keperawatan keluarga.
Jakarta: Trans Info Media.

Kimberly, A.J. (2014). Kapita


selekta penyakit. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai