Anda di halaman 1dari 55

Diagram

Pengendalian
Kelompok 4
Pengendalian Mutu Proses
Our Group

Bima Muhamad Ridho


Fernando Cahya Syakuro
061930400077 061930400568
Pokok Pembahasan

Apa yang dimaksud dengan diagram pengendalian?

Bagaimana sejarah penggunaan diagram pengendalian?

Apa tujuan penggunaan diagram pengendalian?

Apa saja jenis-jenis diagram pengendalian?


Bagaimana cara membuat diagram pengendalian tersebut
Contoh kasus dalam penggunaan diagram pengendalian!
01
Diagram
Pengendalian?
Diagram Pengendalian

Bagan pengendalian (control chart) merupakan grafik


garis dengan mencatumkan batas maksimum dan bahan
minimum yang merupakan batas daerah pengendalian.
Bagan ini menunjukkan perubahan data dari waktu ke
waktu tetapi tidak menunjukkan penyebab penyimpangan,
meskipun adanya penyimpangan itu akan terlihat pada bagian
pengendalian tersebut.
02
History About
This Chart
Diagram Pengendalian
Sejarah Singkat
Diagram Pengendalian

Peta kendali atau biasa dikenal dengan istilah control


chart pertama kali ditemukan oleh Dr. Walter A. Andrew Shewar
Di Amerika serikat pada tahun 1924. dan terus dikembangkan.
Pada tahun 1924 atau 1925, inovasi Shewhart menjadi
perhatian W. Edwards Deming, ia menggunakan dan
menyebarkan pemikiran shewhart sehingga penggunaan peta
kendali digunakan secara luas di industri manufaktur Jepang
Tujuan
Penggunaan?
Diagram Pengendalian

03
Tujuan
Diagram Pengendalian

Tujuan Control Chart adalah untuk menetapkan apakah


setiap titik pada grafik normal atau tidak normal dan dapat
mengetahui perubahan dalam proses dari mana data
dikumpulkan, sehingga setiap titik pada grafik harus
mengindikasikan dengan cepat dari proses mana data diambil.
04 Jenis-jenis
Diagram Pengendalian
Jenis Diagram Pengendalian
Jenis Diagram Pengendalian?
Control Chart atau Peta Kendali yang paling sering dipakai dalam Produksi pada
umumnya terdiri dari 7 Jenis Control Chart dan digolongkan menjadi 2 Kategori
berdasarkan jenis data yang diukurnya yaitu untuk data variabel dan untuk data
attribute. Berikut ini adalah Jenis-jenis Control Chart (Peta Kendali) :

Month Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

Week 1 2 3 4 5 6
Jenis
Diagram Pengendalian

- Control Chart data untuk atribut


Attribute Control Chart atau Peta Kendali Atribut ini
digunakan untuk mengendalikan proses dengan menggunakan
Data Atribut seperti Jumlah unit yang Gagal Produksi (Reject),
Jumlah ketidakhadiran karyawan, Jumlah Komponen yang
defective dan lain sebagainya.
Control Chart Data Atribut
Perbedaan diagram pn dan p :
np-Chart digunakan apabila jumlah sampel (sample
size) yang dikumpulkan adalah konstan atau tetap.
P-chart Sedangkan p-chart digunakan apabila jumlah sampel
01 (sample size) yang dikumpulkan adalah tidak konstan
P-Chart adalah Control Chart (Peta atau tidak tetap.
kendali) yang berfungsi untuk
mengukur jumlah defective NP-chart
(kegagalan/cacat) pada produksi. 02
NP-Chart adalah Control Chart (Peta
kendali) yang berfungsi untuk
C-chart mengukur jumlah defective

C-chart digunakan apabila


03 (kegagalan/cacat) pada produksi.

jumlah kesempatan yang defect


adalah konstan atau tetap. U-chart
04 u-Chart digunakan untuk mengukur
banyaknya jumlah defect atau
ketidaksesuaian dalam unit yang
diproduksi.
Untuk menyusun grafik pengendali proses statistik untuk data
atribut diperlukan beberapa langkah sebagai berikut:

Menentukan sasaran yang akan dicapai

Menentukan banyaknya sampel dan banyaknya observasi

Mengumpulkan data

Menentukan garis
Merevisi garis tengah dan batas-batas pengendali
Jenis
Diagram Pengendalian

- Control Chart untuk data variabel


Variable Control Chart atau Peta Kendali Variabel ini digunakan
untuk mengendalikan proses dengan Data Variabel seperti Panjang Kaki
Komponen, Suhu Solder, Tegangan Power Supply, Dimensi Komponen dan
Data-data variabel lainnya.

Bagan pengendalian yang digunakan adalah bagan X-R


Control chart Data Variabel

01 Xbar – R Chart
Xbar – R Chart adalah Peta
I – MR Chart (Individual
kendali untuk mengendalikan 03 Moving Range Chart)
proses berdasarkan Rata-rata
(Xbar) dan Range (R).
I-MR Chart digunakan
02 Xbar – s Chart apabila data sampel yang
dikumpulkan hanya
Xbar – s Chart adalah Peta berjumlah 1 unit.
kendali untuk mengendalikan
proses berdasarkan Rata-rata
(X-bar) dan Standar Deviasi (s).
Rumus Diagram Pengendalian
Rumus untuk menghitung Control Limit (Batas Kendali) berbeda-beda tergantung
jenis Control Chart (Peta Kendali) yang dipergunakannya, Berikut ini adalah Rumus-rumus
Control Chart yang digunakan untuk menghitung batas kendalinya :
Bagaimana
Pembuatannya?
Diagram Pengendalian

05
Jenis
Diagram Pengendalian

- DIAGRAM X DAN DIAGRAM R

Dalam kegiatan pengendalian mutu diagram X dan R sering


digunakan dengan tujuan:
1. Melihat sejauh mana suatu proses sudah sesuai dengan
standard proses atau belum.
2. Mengetahui penyimpangan kualitas atau hasil produksi dari
suatu proses produksi.
Jenis
Diagram Pengendalian

- DIAGRAM X

Diagram X adalah diagram yang mana data yang dianalisis adalah


nilai rata-rata sub kelompok data. Diagram X digunakan untuk memonitor,
mengendalikan dan menganalisis nilai rata-rata (mean) dari kuantitas yang
diamati dalam sebuah proses yang menggunakan nilai kontinu. Simbol X
adalah simbol atas suatu besaran yang dapat diukur.
Diagram X
UNSUR-UNSUR DIAGRAM X
Batas Kendali Atas (UCL)
UCL = X + A2R

Garis Tengah (CL)


CL = X

Batas Kendali Bawah (LCL)


LCL = X - A2R
Jenis
Diagram Pengendalian

- DIAGRAM R

Diagram R adalah diagram yang memonitor penyebaran


(dispersion) kuantitas yang diamati dalam sebuah proses. Diagram R
merupakan diagram yang mana data yang dianalisis adalah nilai range sub
kelompok data. Diagram kontrol R lebih banyak dipakai bila dibandingkan
dengan diagram simpangan baku, hal ini disebabkan mudah dihitung, mudah
dimengerti, cepat dibuat, menghemat waktu dan biaya.
Diagram R
UNSUR-UNSUR DIAGRAM R
Batas Kendali Atas (UCL)
UCL = D4×R

Garis Tengah (CL)


CL = R

Batas Kendali Bawah (LCL)


LCL = D3×R
A. Diagram Xbar-R
Langkah pembuatannya adalah :
• Langkah 1
Kumpulkan data, umumnya diperlukan lebih dari 100 data. Data dan cara pengambilan serupa dengan yang
akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
• Langkah 2
Bagi data tersebut kedalam beberapa group. Pemilihan sub group tersebut dapat didasarkan pada urutan
pengukuran atau lot dan tiap sub group terdiri atas 2 sampai 5 buah data.
Didalam pengelompokkan data tersebut harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
o Data yang diperoleh dengan kondisi teknis yang sama. Kelompokkan kedalam satu sub group.
o Dalam satu sub group, jangan dimasukkan data dari lot atau sifat yang berbeda.
Karena itu umumnya data yang dikelompokkan dalam sub group menurut hari, waktu, lot dan sebagainya.
Jumlah data di dalam masing-masing sub group dinyatakan sebagai n, sedangkan jumlah sub group = k.
• Langkah 3
Tabelkan data yang ada dan rencanakan lembarannya sehingga hasil perhitungan X-R mudah dicatumkan.
Diagram Xbar-R
X R (Xmax-
No X1 X2 X3 X4 X5
rerata Xmin)
1 42,3 42,4 41,6 38,0 38,0 40.5 4.4
2 41,4 39,6 39,6 40,0 42,9 40.7 3.3
3 40,2 40,4 38,4 38,2 38,4 39.1 2.2 Tabel disamping ini
4 38,8 42,2 38,9 38,4 40,0 39.7 1.6 menunjukkan data
5 41,2 40,4 40,4 40,8 40,4 40.6 0.8 hasil pengukuran berat
6 39,8 38,4 41,6 41,6 41,0 41.5 3.2 perkantong produk
7 37,2 37,5 38,7 38,7 39,4 38.3 2.2
8 38,4 43,0 40,0 40,0 40,0 40.3 4.6 produksi PT.”X”.
9 40,8 40,8 40,0 37,8 37,7 39.4 3
10 37,2 38,6 42,4 42,4 41,0 40.3 5.2
11 39,0 42,4 40,4 40,9 40,0 40.4 3.4
12 40 40,0 39,6 39,4 39,4 39.7 0.6
Total 479,5 34,5
Rata-rata 39,9 2,9
Diagram Xbar-R
• Langkah 4
Hitung harga rata-rata X yaitu X. Hasil akhir X mempunyai ketelitian 1 tingkat lebih tinggi dari
harga X (jumlah desimal satu lebih banyak).
Perhitungan X dilakukan sebagai berikut:
𝑋1+𝑋2+𝑋3+⋯+𝑋𝑛
X=
𝑛
Jadi harga X untuk data dalam sub group no 1 adalah :
42,3+42,4+41,6+38,0
X= = 40,5
5
• Langkah 5
Hitung harga range = R (selisih harga terbesar dan terkecil). Harga R dihitung sebagai berikut :
R = X(terbesar) - X(terkecil)
Untuk sub group no.1 : R = 42,4 – 38,0 = 4,4
no.2 : R = 42,9 – 39,6 = 3,3
Diagram Xbar-R
• Langkah 6
Hitung harga rata-rata total = X yaitu jumlah X dibagi harga k (jumlah sub group)
𝑋1+𝑋2+𝑋3…………..+𝑋𝑛
𝑋ത =
𝑘
50,5+40,7+39,7…………+39,7
𝑋ത =
12
𝑋 = 39,9

• Langkah 7
Hitung harga rata-rata range = 𝑅,
ത yaitu jumlah R seluruh sub group dibagi dengan k.
𝑅1+𝑅2+𝑅3…………..+𝑅𝑛
𝑅ത =
𝑘
4,4+3,3+2,2+1,6+0,8………..+0,6
𝑅ത =
12
𝑅 = 2,9

• Langkah 8
Hitung batas-batas pengendalian. Pakailah rumus berikut untuk bagan pengendalian X dan R.
Diagram Xbar-R
• Bangan pengendalian X :
o Garis tengah (GT) = 𝑋ത
o Batas pengendalian atas BPA = 𝑋ത + A2 .R
o Batas pengendalian bawah BPB = 𝑋ത - A2 . R
• Bagan pengendalian R :
o Garis tengah (GT) = 𝑅ത
o Batas pengendalian atas BPA = D4. R
o Batas pengendalian bawah BPB = D3. R
Koefisien A2, dan D3 yang dipakai dalam rumus tercantum dalam tabel berikut:
Diagram Xbar-R
Subgroup
A2 d2 D3 D4
Size
2 1.880 1.128 ----- 3.268
3 1.023 1.693 ----- 2.574
4 0.729 2.059 ----- 2.282
5 0.577 2.326 ----- 2.114
6 0.483 2.534 ----- 2.004
7 0.419 2.704 0.076 1.924
8 0.373 2.847 0.136 1.864
9 0.337 2.970 0.184 1.816
10 0.308 3.078 0.223 1.777
Diagram Xbar-R
Maka untuk data pada tabel diatas diperoleh :
Bagan pengendalian X
GT = 𝑋ത = 39,9
BPA = 𝑋ത + A2 . R
= 39,9 + (0,557 x 2,9)
= 41,6
BPB = 𝑋ത - A2 . R
= 39,9 – (0,577 x 2,9)
= 38,2
Bagan pengendalian R
GT = 𝑅ത = 2,9
BPA = D4. 𝑅ത
= 2,115 x 2,9
= 6,1
BPB = D3 .𝑅ത (tidak perlu dilanjutkan bila n lebih kecil atau sama dengan 6)
Diagram Xbar-R
• Langkah 9
Gambarkan rangka bagan pengendalian, pakailah kertas grafik dan tentukan skalanya.
Garis tengah digambar dengan garis lurus yang tegas, garis batas pengendalian atas
dan bawah digambar dengan garis yang patah-patah, sedangkan garis pengendalian
digambar memakai garis patah.
• Langkah 10
Gambarkan titik-titik X dan R yang sudah dihitung untuk masimg-masing sub group
rangka bagan pengendalian. Untuk meletakkan titik-titik X pakailah tanda titik (.)
sedangkan untuk R pakailah tanda silang (x).
• Langkah 11
Tuliskan keterangan-keterangan yang perlu disebelah kiri dan masing-masing bagan
tuliskan X dan R sedang harga n dikiri atas.
Cantumkan juga karakteristik dan riwayat pengumpulan data.
Diagram Xbar-R
X Chart
42
41.5
41
40.5 Xbar
Xbar

40
UCL
39.5
39 CL R Chart
38.5 LCL 7
38
6
0 5 10 15
Sampel 5
4 R

R
3 UCL
2 CL
1 LCL
0
0 5 10 15
Sampel
Jenis
Diagram Pengendalian

- DIAGRAM X dan Diagram S


Pada R-chart, kita telah mengukur variabilitas (mengestimasi
standar deviasi) proses secara tidak langsung melalui penggunaan range R.
Dalam kondisi tertentu terutama ketika anggota subgrup analisis di atas 10
atau 12 (n > 10), dan ukuran subgrup tidak konstan, kita perlu
mengestimasi standar deviasi proses secara langsung. S-chart dapat
menggantikan R-chart, yang mana s dalam S-chart berarti sigma (σ) atau
standar deviasi sampel. Seperti halnya Xbar dan R-chart, Xbar dan S-chart
juga terdiri dari sepasang peta kendali, satu untuk memantau standar
deviasi proses dan satu lagi untuk memantau rata-rata proses.
Diagram X
UNSUR-UNSUR DIAGRAM X
Batas Kendali Atas (UCL)
UCL = 𝑋ത + 𝐴3 . 𝑆ҧ

Garis Tengah (CL)


CL =𝑋ത

Batas Kendali Bawah (LCL)


LCL = 𝑋ത - 𝐴3 . 𝑆ҧ
Diagram S
UNSUR-UNSUR DIAGRAM S
Batas Kendali Atas (UCL)
UCL = 𝐵4 . 𝑆ҧ

Garis Tengah (CL)


CL = 𝑆ҧ

Batas Kendali Bawah (LCL)


LCL = 𝐵3 . 𝑆ҧ
B. Diagram Xbar-S
Bagan X bar – S
• Menghitung rata-rata nilai individu, dan rata-rata standar deviasi.
• Menghitung garis pusat, ucl, dan lcl
Untuk bagan X
o Garis pusat (cl) = 𝑋

o UCL = 𝑋ത + 𝐴3 . 𝑆ҧ
o LCL = 𝑋ത - 𝐴3 . 𝑆ҧ
Untuk bagan S
o Garis pusat (cl) = 𝑆ҧ
o UCL = 𝐵4 . 𝑆ҧ
o LCL = 𝐵3 . 𝑆ҧ
Data A3, B3, B4 dilampiran
B. Diagram Xbar-S

Rata-rata dan standar deviasi berat material dalam ons


Sampel 𝑋ത S
1 1,001 0,014
2 1,000 0,010
3 1,021 0,008
4 1,005 0,010
5 1,010 0,005
6 1,001 0,016
7 1,004 0,007
Rata-rata X = 1,006 S = 0,010
B. Diagram Xbar-S
Subgroup Size A3 B3 B4
2 2.659 ----- 3.267
3 1.954 ----- 2.568
4 1.628 ----- 2.266
5 1.427 ----- 2.089
6 1.287 0.030 1.970
7 1.182 0.118 1.882
8 1.099 0.185 1.815
9 1.032 0.239 1.761
10 0.975 0.284 1.716
11 0.927 0.321 1.679
12 0.886 0.354 1.646
13 0.850 0.382 1.618
14 0.817 0.406 1.594
15 0.789 0.428 1.572
16 0.763 0.448 1.552
17 0.739 0.466 1.534
18 0.718 0.482 1.518
19 0.698 0.497 1.503
20 0.680 0.510 1.490
B. Diagram Xbar-S

Untuk bagan X
o CL = 1,006
o UCL = 1,0128
o LCL = 0,9992
Untuk bagan S
o CL = 0,010
o UCL = 0,0149
o LCL = 0,0051
B. Diagram Xbar-S
X Chart
1
1
1
Xbar
Xbar

1
UCL
S Chart
1 CL 0
0
1 LCL 0
1 0
0 2 4 6 8 0 S

S
Sampel 0 UCL
0
CL
0
0 LCL
0
0 2 4 6 8
Sampel
Revisi Diagram Xbar-S
Revisi Rata-rata dan standar deviasi berat material dalam ons
Sampel 𝑋ത Sampel S Untuk bagan X
1 1,001 1 0,014 o CL = 1,0035
2 1,000 2 0,010 o UCL = 1,010164
4 1,005 3 0,008 o LCL = 0,996836
5 1,010 4 0,010
Untuk bagan S
6 1,001 7 0,007
o CL = 0,098
7 1,004
o UCL = 0,014602
Rata-rata X = 1,0035 S = 0,0098
o LCL = 0,004998
B. Diagram Xbar-S
Revisi X Chart
1
1
1
Revisi Xbar

1 Xbar
1
1 ULC
1 CL
1 LCL
Revisi S Chart
1 0
0 2 4 6 8 0
Sampel 0

Revisi S
0 S
0
0 UCL
0 CL
0 LCL
0
0 2 4 6 8
Sampel
Jenis
Diagram Pengendalian
- DIAGRAM I-MR
• Menghitung moving range, rata-rata nilai individu, dan rata-rata moving range.
• Menghitung garis pusat, ucl, dan lcl
Untuk bagan X
o Garis pusat (CL) = 𝑋ത
𝑀𝑅
o UCL = 𝑋ത + 3
𝐷2
𝑀𝑅
o LCL = 𝑋ത - 3
𝐷2
Untuk bagan MR
o Garis pusat (CL) = 𝑀𝑅
o UCL = 𝐷4 . 𝑀𝑅
o LCL = 𝐷3 . 𝑀𝑅
Diagram X
UNSUR-UNSUR DIAGRAM X
Batas Kendali Atas (UCL)
𝑀𝑅
UCL = 𝑋ത + 3 𝐷2
Garis Tengah (CL)
CL =𝑋ത
Batas Kendali Bawah (LCL)
𝑀𝑅
LCL = 𝑋ത - 3
𝐷2
Diagram MR
UNSUR-UNSUR DIAGRAM MR
Batas Kendali Atas (UCL)
UCL = 𝐷4 . 𝑀𝑅

Garis Tengah (CL)


CL = 𝑀𝑅

Batas Kendali Bawah (LCL)


LCL = 𝐷3 . 𝑀𝑅
C. Diagram I-MR
C. Diagram I-MR
Viskositas Moving Range
Sampel
X MR
1 34.05 0
2 34.40 0.35
3 33.59 0,81 Untuk bagan X
4 35.96 2.37 o CL = 34.09
5 34.70 1.26
6 33.51 1.19 o UCL = 35.61
7 33.79 0.28 o LCL = 32.57
8 34.04 0.25
9 34.52 0.48 Untuk bagan MR
10 33.75 0.77 o CL = 0.57
o UCL = 1.86
11 33.27 0.48
12 33.71 0.44
13 34.03 0.32 o LCL = 0
14 34.58 0.55
15 34.02 0.56
16 33.97 0.05
17 34.05 0.08
18 34.04 0.01
19 33.73 0.31
20 34.05 0.32
Rata-rata X = 34.09 MR = 0.57
C. Diagram I-MR
X Chart
37
36
35 X
X

34 UCL

33 CL

32
LCL MR Chart
0 5 10 15 20 25 2.5
Sampel
2
1.5 MR

MR
1 UCL

0.5 CL
LCL
0
0 5 10 15 20 25
Sampel
Revisi Diagram I-MR
Viskositas Moving Range
Sampel
X MR
1 34.05 0
2 34.40 0.35
3 33.59 0,81 Untuk bagan X
5 34.70 1.26
Revisi moving 6 33.51 1.19 o CL = 33.989
range, rata-
7 33.79 0.28 o UCL = 35.18
o LCL = 32.80
8 34.04 0.25
rata nilai 9 34.52 0.48
10 33.75 0.77 Untuk bagan MR
individu, dan 11 33.27 0.48
o CL = 0.448
rata-rata 12 33.71 0.44
o UCL = 1.46
13 34.03 0.32
moving range 14 34.58 0.55
o LCL = 0
15 34.02 0.56
16 33.97 0.05
17 34.05 0.08
18 34.04 0.01
19 33.73 0.31
20 34.05 0.32
Rata-rata X = 34.09 MR = 0.57
C. Diagram I-MR
Revisi X Chart
35.5
35
34.5
X
34
X

UCL
33.5
CL
33
LCL Revisi MR Chart
32.5
0 5 10 15 20 25 2
Sampel
1.5
MR

MR
1
UCL
0.5 CL
LCL
0
0 5 10 15 20 25
Sampel
C. Diagram I-MR
“Everyone makes mistakes. That
is why there is an eraser in every
pencil. When in doubt, rub it out!”
—Someone Famous
THANKS!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,



including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai