NIM : 0502191024
Kelas : AKS 3 F
Jawaban Soal A
1. Menurut Anda, apakah yang dilakukan pabrik sepatu tersebut sudah tepat dengan
memindahkan pabrik dan merumahkan 1800 pegawainya ? Jelaskan !
Jawab :
Menurut saya sendiri , disisi lain saya tidak setuju dan disi lainnya saya setuju
karena ada sisi baiknya. Sebelum membahas secara rinci, seblumnya saya akan
menjelaskan bagaimana sikap dalam menghadapi PHK dalam kedua belah pihak (sebagai
perushaan dan karyawan yang di PHK). Dalam Islam untuk mengukur apakah
memberikan mutasi atau PHK secara sepihak itu dibenarkan atau tidak, tentu harus
kembali kepada aturan yang berlaku di perusahaan tersebut. Kalau dalam aturannya
dalam hal mutasi atau PHK harus disetujui kepada kedua belah pihak atau ada
prosesnya tersendiri, maka apabila salah satu melanggar tentu dapat digugat secara
perdata karena merugikan orang lain, akan tetapi apabila aturan tersebut tidak
mengatur demikian, melainkan hak penuh sebuah perusahaan, tentunya sebagai
bawahan mau tidak mau, suka tidak suka harus menuruti aturan tersebut, karena setiap
pekerjaan tentu ada resiko masing-masing, taat kepada aturan atau atasan atau
diberhentikan.Akan tetapi apabila terjadi mutasi atau PHK tersebut tanpa landasan yang
jelas dan pasti itu sudah tentu salah.
2. Faktor apakah yang menyebabkan perbedaan besaran upah dari daerah satu dengan
daerah lainnya? Jelaskan !
Jawab :
Penetapan Upah Minimum didasarkan pada Kebutuhan Hidup Layak (KHL)
dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi. Adapun KHL itu
sendiri dihitung berdasarkan kebutuhan hidup pekerja dalam memenuhi kebutuhan
mendasar yang meliputi kebutuhan akan pangan 2100 kkal perhari, perumahan,
pakaian, pendidikan dan sebagainya. Untuk menetapkan KHL tersebut, Dewan
Pengupahan biasanya melakukan survei terlebih dahulu di wilayahnya. Sehingga KHL
yang dimaksud merupakan kebutuhan hidup yang ada berada dalam konteks wilayah
tersebut. Itu yang menjadi dasar penetapan upah minimum. Untuk itu, upah minimum
akhirnya bisa berbeda-beda di tiap wilayah. Karena KHL di setiap wilayah juga berbeda-
beda nilainya. Hal tersebut juga dipengaruhi oleh daya beli dan inflasi di daerah
tersebut.
Dengan demikian, upah minimum tidak dapat disamakan di setiap daerah karena
daya beli masyarakat dan nilai kebutuhannya juga berbeda-beda. Misalnya, sebuah
keluarga di Jakarta rata-rata menghabiskan biaya hingga 300-400 ribu rupiah untuk
makan dalam sehari, sedangkan di Jawa Tengah, misalnya, hanya menghabiskan biaya
sekitar 100 ribu rupiah. Jakarta sebagai pusat aktivitas ekonomi dan politik tentunya
memiliki biaya hidup yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan di Jawa Tengah.
Perbedaan itu akhirnya mempengaruhi nilai nominal upah minimum yang ditetapkan
oleh pemerintah. Sehingga tampak di hadapan publik bahwa upah minimum berbeda-
beda di tiap wilayah.
Di sisi lain, upah minimum di atas juga tidak bisa diperbandingkan dengan upah
di negara lain. Karena faktor pembandingnya bisa lebih kompleks. Tak hanya soal daya
beli dan inflasi, namun juga harus dihitung nilai kursnya terhadap dollar. Selain itu juga
harus dinilai aspek produktivitas negara tersebut dan kondisi perekonomiannya. Oleh
karena itu membandingkan upah minimum di Indonesia yang terlihat lebih rendah
dengan upah di luar negeri, jelas harus memperhatikan aspek itu. Tak bisa dibandingkan
secara langsung.
Pemicunya adalah kebutuhan mendasar dari masyarakat yang tinggal di kawasan
itu. Jika dinilai di bawah kebutuhan, sudah pasti masyarakat akan menjerit. Minimnya
gaji akan membuat masyarakat kesulitan untuk mensejahterakan hidup keluarganya.
Melihat perbedaan kebutuhan masyarakat, tentunya acuan UMK di masing-masing
kabupaten atau kota adalah pilihan yang tepat. Meskipun ada perbedaan dalam besaran
gaji, nyatanya masyarakat sudah mampu memenuhi kebutuhan primernya dengan baik.
Kesimpulannya, besaran upah minimumprovinsi untuk para pekerja ditentukan
oleh kelayakan hidup masyarakat di suatu daerah. Sementara upah minimum provinsi
hanya sebagai acuan standar yang nantinya bisa digunakan bila suatu daerah dinilai
sesuai untuk menggunakan standar tersebut.
Jawaban Soal B :
Jawab :
Upaya Pemerintah :
Banyak upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan daya saing tenaga
kerja di Indonesia, antara lain dengan mendirikan pusat latihan kerja. Hal ini dilakukan
untuk menciptakan tenaga kerja uang terampil inisiatif dan kreatif.
Selain itu dalam peningkatan kualitas pendidikan untuk menghasilkan tenaga kerja
berkualitas, pemerintah dapat melakukan hal-hal berikut:
Pemanfaatan media belajar yang lebih inovatif agar penyampaian materi lebih
mudah dimengerti dan di pahami.
Upaya Perusahaan :
Hal lain yang perlu diketahui adalah ada beberapa aspek pasar tenaga kerja yang mungkin
harus dievaluasi kembali oleh pemerintah untuk membuat industri padat karya lebih kompetitif
dan menarik:
pekerja, yang mencakup penyediaan pendidikan dasar bagi pekerja, dan pemberian
pelatihan oleh industri untuk pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang lebih
khusus. Menerapkan konsep aglomerasi, dimana perusahaan terletak di klaster sektor
yang sama, juga akan membantu pemerintah dan sektor swasta dalam merancang
program pelatihan yang komprehensif untuk sektor tertentu.
Di bawah skema ini, para pemberi kerja akan membayarkan presentase yang
lebih kecil dari anggaran gaji mereka ke dalam dana asuransi, dengan jumlah yang
disepakati oleh pekerja, serikat buruh/pekerja, dan pemberi kerja, sementara
pemerintah menawarkan subsidi awal untuk membangun dana tersebut. Hal ini pada
akhirnya akan berujung pada tenaga kerja yang lebih stabil dalam jangka panjang,
karena tidak akan ada lagi keuntungan untuk menggunakan pekerja kontrak, jika
dibandingkan dengan pekerja tetap.
Terakhir, penting untuk dicatat bahwa isu-isu yang menyelimuti industri padat
karya di Indonesia tidaklah terbatas pada pasar tenaga kerja saja. Faktor lain seperti
birokrasi yang rumit, infrastruktur, dan biaya transportasi juga memainkan peran
penting, dan harus terus ditangani oleh pemerintahan yang sekarang.
Indonesia juga harus ingat bahwa negara ini tidak berada di ruang vakum. Liberalisasi
perdagangan yang telah berlangsung selama berpuluh-puluh tahun di pusat manufaktur
lainnya berarti investor dapat memilih kondisi yang paling baik untuk menempatkan
bisnis mereka. Karena itu, Indonesia menghadapi persaingan berat dalam hal menarik
investasi.
2. Rendahnya latar pendidikan, sedikit banyak akan mmpengaruhi besaran upah yang akan
akan didapat, disatu sisi tingkat produktivitas pekerja juga salah satu hal yang menjadi
pertimbangan dalam menentukan komponen pemberian upah. Bagaimana konsep
produktivitas kerja dalam Ekonomi Islam?
Jawab :
Produktivitas, secara terminologi sangat erat kaitannya bekerja. Jadi, bisa
simpulkan bahwa produktivitas dalam Islam, khususnya yang dibahas didalam Al-qur’an
merupakan sesuatu konsep yang sangat penting. Adapun ayat –ayat yang membahas
mengenai produktivitas yaitu firman Allah dalam Al-qur’an Q.S An-Nisa’ ayat 95.
Terjemahnya: “Tidaklah sama antara orang beriman yang duduk (yang tidak turut
berperang) tanpa mempunyai uzur (halangan) dengan harta dan jiwanya. Allah
melebihkan derajat orang –orang yang berjihad dengan harta dan jiwanya atas orang-
orang yang duduk (tidak ikut berperang tanpa halangan). Kepada masing –masing,
Allah menjanjikan (pahala) yang baik (surga) dan Allah melebihkan orang-orang yang
berjihad atas orang yang duduk dengan pahala yang besar”.
Kata kunci dari ayat diatas, terkait produktivitas adalah kata “berjihad”. Akan
tetapi,ayat tersebut harusdipahamisecarakonseptualbukan secara kontekstual.
Seandainya kita memahami ayat tersebut secara kontekstual, kata “berjihad” dalam
ayat tersebut cenderung dekat dengan kata “berperang”, atau dengan kata lain bahwa
jihad itu diartikan perang secara fisik. Akan berbeda seandainya kita memahami ayat
tersebut secara konseptual karena kata ‘berjihad” dalam ayat tersebut akan mempunyai
makna yang lebih luas dan mendalam. Secara konseptual, kata “berjihad” dalam ayat
tersebut dapat diartikan “bekerja”. Makna bekerja disini bukan dalam arti bekerja saat
terjadi peperangan, tetapi bekerja dalam arti yang sangat luas, sebagai contoh misalnya;
bekerja untuk mencari nafkahbagi keluarga.Dengan catatan, bahwa proses bekerja
yangdilakukan diridhoi oleh Allah SWT (halal hukumnya). Islam melarang menyia-
nyiakan apapun bahkan menuntut untuk memanfaatkan apa saja menjadi sesuatu yang
lebih baik.