Anda di halaman 1dari 12

Laporan Akhir Eksperimen Mata Kuliah Listrik dan Magnet

Identitas Laporan
Nama : Bella Radisa Cahyaning
NIM : K2320020
Kelas :A
Program Studi : Pendidikan Fisika
Judul Eksperimen : Hukum Ohm
Tanggal Eksperimen : 15 Maret 2021
A. Judul Praktikum
Hukum Ohm
B. Tujuan Praktikum
Menganalisis hubungan antara arus listrik dan beda potensial yang melewati suatu
hambatan
C. Teori Dasar
Hukum Ohm bukanlah sebuah hukum alam yang fundamental, melainkan suatu
hubungan empiris yang hanya berlaku untuk beberapa prubahan tertentu.
Kita dapat memperoleh persamaan yang dapat digunakan dalam penerapan praktis
dengan membayangkan sebuah potongan kawat yang memiliki luas penampang
panjang A dan panjang l yang homogen. Beda potensial 𝛥V=Vb- Va terdapat di
sepanjang kawat menghasilkan suatu medan listrik dan arus dalam kawat tersebut.
Jika medan tersebut diasumsikan homogen, maka beda potensial berhubungan
dengan medan melalui persamaan:

Besar R = 𝑙/𝜎𝐴 disebut hambatan dari hambatan sebagai perbandingan beda arus
dalam konduktor tersebut:

Kita akan menggunakan persamaan ini berulang kali ketika mempelajari


rangkaian listrik. Dari hasil ini, kita mengetahui bahwa hambatan memiliki satuan SI
volt per ampere. Satu volt per ampere didefinisikan sebagai satu ohm (Ω):
Persamaan ini menunjukkan bahwa jika beda potensial di dalam suatu
konduktor sebesar 1 V menyebabkan suatu arus sebesar 1 A, maka hambatan
konduktor tersebut adalah 10 Ω. Sebagai contoh, jika suatu peralatan listrik yang
dihubungkan dengan sumber listrik bertegangan 120 V dan dilalui oleh arus sebesar
6 A, maka hambatannya adalah 20 Ω. (Serway & Jewett,2010: 365-366.)

Atau “Arus yang mengalir pada kawat sebanding dengan tegangan dan
berbanding terbalik dengan tegangan pada rangkaian tersebut” (Tipler, 2001 : 142).

V=I.R

V = Tegangan Listrik (Volt)

I = Arus Listrik (Ampere)

R = Hambatan (Resistansi) pada rangkaian (Ω)

Seperti yang diketahui bahwa Hukum Ohm bukanlah merupakan sebuah hukum
fundamental dari keelektromagnetan karena hukum tersebut bergantung pada sifat-
sifat medium pengantarnya. Bentuk hukum tersebut sangat sederhana, dan adalah
merupakan hal yang aneh bahwa banyak penghantar yang menuruti hukum tersebut
dengan baik, sedangkan penghantar lainnya tidak menuruti hukum tersebut sama
sekali, seperti bunyi pernyataan hukum ohm diatas “untuk suatu konduktor logam
pada suhu konstan” (Halliday, 1984 :196).

Material konduktor-konduktor logam yang temperaturnya tidak banyak berubah


atau mengikuti Hukum Ohm disebut Ohmik, sedangkan material konduktor-
konduktor logam yang tidak mengikuti Hukum Ohm disebut non-ohmik (Giancoli,
2014 :75).
D. Metode Eksperimen
1. Tempat Eksperimen : Rumah tinggal di Tawen RT 02/RW07, Bolopleret,
Juwiring, Klaten
2. Waktu Eksperimen : Senin, 15 Maret 2021 pukul 19.30 WIB
3. Alat dan Bahan :
Laptop
Jaringan internet
Simulasi PhET
Kertas
Pensil
4. Tahapan Eksperimen :
• Masuk kedalam halaman simulasi PhET Colorado
https://phet.colorado.edu/en/simulation/circuit-construction-kit-dc

• Memilih pada bagian Lab


• Menggunakan komponen disisi kiri untuk membuat rangkaian seperti pada
gambar

• Mengubah nilai resistor menjadi 5 Ω (R1)

• Mengubah tegangan baterai menjadi 120 V


• Mengeklik voltmeter disisi kanan layar kemudian letakkan pada rangkaian
untuk mengukur tegangan yang melewati R1

• Mengeklik ampermeter disisi kanan layar kemudian letakan secara seri


dengan R1 untuk mengukur kuat arus yang melewati R1

• Memvariasikan rheostat dengan menambah 5 Ω secara berkala hingga


didapatkan 6 data kuat arus dan tegangan
• Mencatat di tabel data pengamatan
• Mengambil screen shoot pada tiap pengambilan data dan lampirkan pada
tabel pengamatan
• Mengubah R1 menjadi 10 Ω (R2)
• Memvariasikan rheostat dengan menambah 5 Ω secara berkala hingga
didapatkan 6 data kuat arus dan tegangan
• Mencatat di tabel data pengamatan
• Mengambil screen shoot pada tiap pengambilan data dan lampirkan pada
tabel pengamatan
E. Data Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan dan simulasi Hukum Ohm didapatkan data sebagai
berikut :

R1 () R2 ()
Screen Shoot Screen Shoot

V(V) I (A) V(V) I (A)


40,00 8,00 30,00 3,00

60,00 6,00 40,00 2,67


72,00 4,80 48,00 2,40

80,00 4,00 54,55 2,18

85,71 3,43 60,00 2,00

90,00 3,00 64,62 1,85


F. Analisis Hasil
1. Analisis kuantitatif
• Percobaan 1

I
9
8
7
6
5
4
3 y = -0.1x + 12
2
1
0
0 20 40 60 80 100

Grafik di atas menytakan hubungan antara tegangan dan arus listrik.


Pada grafif hubungan V dan I dengan besar hambatan 10 Ω maka persamaan
garis linear nya y = -0,1x + 12, maka diketahui gradien garis nya 𝑚0 = −0,1
- Anlisis satuan
𝑦 = 𝑚. 𝑥
𝐼 = −0,1. 𝑉
Masukkan satuan ke dalam persamaan
𝐴 = −0,1. 𝑉
1
Mengkalikan kedua ruas dengan −0,1𝐴

1 𝑉
=
−0,1 𝐴
𝑉
−10 =
𝐴
𝑅 = 10 Ω
• Percobaan 2

I
3.5
3
2.5
2
y = -0.0333x + 3.9997
1.5
1
0.5
0
0 10 20 30 40 50 60 70

Grafik di atas menytakan hubungan antara tegangan dan arus listrik.


Pada grafif hubungan V dan I dengan besar hambatan 30 Ω maka persamaan
garis linear nya y = -0,0333x + 3,9997, maka diketahui gradien garis nya 𝑚0 =
−0,0333
- Anlisis satuan
𝑦 = 𝑚. 𝑥
𝐼 = −0,0333. 𝑉
Masukkan satuan ke dalam persamaan
𝐴 = −0,0333x. 𝑉
1
Mengkalikan kedua ruas dengan −0,0333A

1 𝑉
=
−0,0333 𝐴
𝑉
−30 =
𝐴
𝑅 = 30 Ω
2. Analisis kualitatif
Percobaan pertama menyatakan bahwa dengan menambah besar hambatan
pada kawat maka tegangan pada rangkaian tersebut akan semakin besar juga, dan
untuk arus listriknya akan semaik kecil. Hasilnya bisa dilihat pada tabel percobaan
satu.

Percobaan kedua menyatakan bahwa dengan menambah besar hambatan


pada kawat maka tegangan pada rangkaian tersebut akan semakin besar juga, dan
untuk arus listriknya akan semaik kecil. Hasilnya bisa dilihat pada tabel percobaan
dua.

G. Pembahasan
Hukum Ohm adalah besar arus listrik yang mengalir melalui sebuah
penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan
kepadanya. Praktikum kali ini yaitu Hukum Ohm yang bertujuan untuk
Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah
rangkaian.
Dari data yang diperoleh selanjutnya kita dapat menentukan besarnya
hambatan. Nilai hambatan di dapat dengan analisis satuan. Untuk sumber tegangan
sebesar 60 volt nilai hambatan yang diperoleh adalah 10Ω, sumber tegangan
60 volt nilai hambatannya 30 Ω .
Dari hasil yang diperoleh dari percobaan , maka dapat ditunjukkan bahwa
tegangan (V) berbanding dengan kuat arus listrik (I) di mana semakin besar
tegangan (V) maka semakin besar pula kuat arus (I) yang dihasilkan.. Hal ini
dapat ditunjukkan dengan kurva yang menurun ke kanan dari grafik hubungan
antara V dan I.Sehingga hipotesis yang dibuat terbukti benar sebagaimana
hasil yang ditunjukkan dari percobaan hukum ohm ini.
H. Penutup
• Kesimpulan
1. Tegangan (V) sebanding dengan kuat arus listrik (I) di mana semakin besar
tegangan (V) maka semakin besar pula kuat arus (I) yang dihasilkan.
2. Hukum Ohm adalah Perbandingan antara perbedaan potensial ∆ V antara
duatitik dari konduktor dengan arus listrik I yang melalui konduktor
tersebut adalah konstan. Konstan ini disebut tahanan listrik (hambatan) R.
3. Berdasarkan grafik diperoleh bahwa kuat arus (I) sebanding tegangan
(V) dimana grafiknya garis lurus condong ke atas sehingga hipotesis
terbukti benar.
• Saran
1. Hendaknya praktikan lebih menguasai langkah-langkah percobaan dan
materiyang diberi
2. Hendaknya praktikan tidak tergesa-gesa dalam mengambil/ memperoleh
data saat praktikum.
3. Bekerjasama dengan kelompok supaya lebih mudah menganalisis data dan
melakukan sebanyak mungkin percobaan sehingga mendapatkan hasil yang
benar benar valid.
4. Daftar Pustaka
Giancoli. (2014). Physics Principles with Applications. America: Pearson Printice-
hall.

Serway & Jewett. (2007). Physics for Scientists and Enggineers with Modern
Physics.

David Halliday and Robert Resnick., 1984, Fisika Edisi ke-3, Jilid 2, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Tipler, Paul A. 2001, Physics for Scientists and Engineers, Penerbit Erlangga,
Jakarta.

Surakarta, 22 Maret 2021


Mahasiswa

Bella Radisa Cahyaning


NIM. K2320020

Anda mungkin juga menyukai