Anda di halaman 1dari 40

Agustus 2017

T0

LAPORAN
NERACA PEMBAYARAN
INDONESIA
RealisasiTriwulan II 2017

1
Alamat Redaksi:
Grup Neraca Pembayarandan Pengembangan Statistik Departemen Statistik
Bank Indonesia
Menara Sjafruddin Prawiranegara, Lantai 15Jl. M.H. Thamrin No. 2
Jakarta 10350
Telepon: (021) 29816688
Faksimili: (021) 3501935
E-mail:
Website:

2
Agustus 2017

LAPORAN
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Realisasi TriwulanII 2017

3
DAFTAR ISI

RINGKASAN 1

PERKEMBANGAN NERACA PEMBAYARAN


INDONESIA TRIWULANII 2017 3

TRANSAKSI BERJALAN 4

Neraca Perdagangan Barang 4

Neraca Perdagangan Nonmigas 4

Neraca Perdagangan Migas 10

Neraca Perdagangan Jasa 11

Neraca PendapatanPrimer 12

Neraca Pendapatan Sekunder 13

TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL 13

Investasi Langsung 14

Investasi Portofolio 16

Investasi Lainnya 18

INDIKATOR SUSTAINABILITAS EKSTERNAL 21

PROSPEK NERACA PEMBAYARAN INDONESIA 23


Boks 1: Perubahan Angka Statistik NPI
25
Dibandingkan Publikasi Triwulan I 2017

LAMPIRAN 27

4
DAFTAR TABEL
Hal Hal

Tabel 1 Ekspor Nonmigas menurut Kelompok Barang 5 Tabel 6 Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama 10
(Berdasarkan SITC)

Tabel 2 Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama 6 Tabel 7 Perkembangan Ekspor Minyak 11

Tabel 3 Perkembangan Ekspor Komoditas Nonmigas Utama 8 Tabel 8 Perkembangan Impor Minyak (f.o.b) 11
(Berdasarkan HS)

Tabel 4 Impor Nonmigas (c.i.f)menurut Kelompok Barang 9 Tabel 9 Perkembangan Ekspor Gas 11

Tabel 5 Impor (c.i.f) Komoditas Nonmigas Utama 10 Tabel 10 Indikator Sustainabilitas Eksternal 21

DAFTAR GRAFIK
Hal Hal

Grafik 1 Neraca Pembayaran Indonesia 3 Grafik 14 Perkembangan Investasi Langsung 14

Grafik 2 Transaksi Berjalan 4 Grafik 15 Perkembangan PMA menurut SektorEkonomi 15

Grafik 3 Neraca Perdagangan Nonmigas 5 Grafik 16 Perkembangan PMA menurut Negara Asal 15

Grafik 4 Pertumbuhan Ekspor Nonmigas 5 Grafik 17 Perkembangan Investasi Portofolio 16

Grafik 5 Neraca Perdagangan Migas 10 Grafik 18 Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN 17
oleh Asing

Grafik 6 Perkembangan Harga Minyak Dunia 11 Grafik 19 Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG 17

Grafik 7 Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa 12 Grafik 20 Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara 17
ASEAN

Grafik 8 Pembayaran JasaFreight 12 Grafik 21 Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi 18

Grafik 9 Neraca Jasa Travel 12 Grafik 22 Perkembangan Investasi Lainnya 18

Grafik 10 Perkembangan Neraca Pendapatan 13 Grafik 23 Transaksi Aset Investasi Lainnya Sektor Swasta 18

Grafik 11 PerkembanganTransfer Personal 13 Grafik 24 Transaksi Kewajiban Investasi Lainnya Sektor Swasta 19

Grafik 12 Posisi Tenaga Kerja IndonesiaTriwulan II 2017 13 Grafik 25 Perkembangan PinjamanLN Sektor Publik 19

Grafik 13 Transaksi Modal dan Finansial 14

5
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

6
RINGKASAN

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) triwulan II 2017 mencatat surplusebesar USD0,7 miliar
ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansialyang lebih besar dari defisit transaksi berjalan.
Surplus NPItersebut mendorong peningkatan posisi cadangan devisadari USD121,8 miliar pada akhir
triwulan I 2017 menjadi USD123,1 miliar pada akhir triwulan II 2017. Jumlah cadangan devisa tersebut
cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeir pemerintah selama 8,6
bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional.

Surplus transaksi modal dan finansial didukung oleh kuatnya kepercayaan investor terhadap
perekonomian Indonesia seiring pencapaian investment grade. Transaksi modal dan finansial pada
triwulan II 2017 mencatat surplusUSD5,9 miliar didukung oleh meningkatnya surplus investasi langsung
dan investasi portofolio. Surplus transaksi modal dan finansial tersebut lebih rendah dibandingkan
dengan surplus pada triwulan I 2017 sebesar USD8,0 miliar maupun surplus pada triwulan II 2016
sebesar USD6,9 miliar. Lebih rendahnya surplus disebabkan olehmeningkatnya defisit investasi lainnya,
terutama kebutuhan untuk pembayaran utang luar negeri serta antisipasi perbankan untuk memenuhi
kebutuhan likuiditas valas perbankan yang bersifat temporer dalam menghadapi libur panjang lebaran.
Sementara itu, defisit transaksi berjalan tercatat lebih besar seiring menurunnya surplus
neraca perdagangan nonmigasdisertai meningkatnya defisit neraca jasa dan pendapatan prime.r
Defisit transaksi berjalanpada triwulan II 2017 tercatat sebesarUSD5,0 miliar (1,96% PDB), meningkat
dari USD2,4 miliar (0,98% PDB) pada triwulan I 2017, namun masih lebih rendah jika dibandingkan
dengan defisit pada triwulan II 2016 sebesar USD5,2 miliar (2,25% PDB). Penurunan surplus neraca
perdagangan nonmigas disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas di tengah tingginya impor
nonmigas, baik bahan baku dan barang konsumsi, untuk memenuhi permintaan dometsik selama bulan
puasa dan lebaran. Sementara itu,meningkatnya defisit neraca jasa bersumber dari turunnya surplus
jasa travel dan naiknya defisit neraca pendapatan primer karena meningkatnya pembayaran dividen
sesuai dengan pola musimannya. Peningkatandefisit transaksi berjalan lebih lanjut tertahan oleh
menurunnya defisit neraca perdagangan barang migas sejalan denganturunnya harga dan volume
impor minyak.
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

2
PERKEMBANGANNERACA PEMBAYARAN INDONESIA TRIWULAN I 2017

Neraca Pembayaran Indonesia (NPIp) ada triwulan besar dibandingkan dengan defisit pada triwulan I
II 2017 mencatat surplus sebesar USD0,7 miliar
2017 sebesar miliar (0,98% dari PDB).
USD24,
ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial
Penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas
yang dapat membiayai keseluruhan defisit transaksi
disebabkan menurunnya ekspor nonmigas di saat
berjalan. Sejalan dengan surplus NPI pada triwulan
impor nonmigas tercatat meningkat yang didukung
laporan tersebut, posisi cadangan devisa meningkat
kuatnya permintaan domestik selama periode puasa
dari USD121,8 miliar pada akhir triwulan I 2017
dan lebaran. Sementara itu, peningkatan defisit neraca
menjadi USD123,1 miliar pada akhir triwulanlaporan.
jasa dan neraca pendapatan primer terutama
Perkembangan NPI secara keseluruhan tersebut
dipengaruhi oleh pola musiman menurunnya surplus
menunjukkan terpeliharanya keseimbangan eksternal
jasa perjalanan danmeningkatnya pembayaran dividen
perekonomian sehingga turut menopang berlanjutnya
pada triwulan laporan. Peningkatan defisit transaksi
stabilitas makroekonomi (Grafik 1).
berjalan lebih lanjut tertahan oleh penurunan defisit
neraca perdaganganmigas seiring menurunnya
volume impor produk minyak dan harga minyak
dunia. Meski secara triwulanan mengalami
peningkatan, defisit transaksi berjalan triwulanII 2017
tersebut lebih rendah dibandingkan dengan defisit
pada triwulan yang sama tahun 2016 sebesar USD5,2
miliar (2,25% dari PDB) terutama didukung oleh
surplus neraca perdagangan nonmigas yang
meningkat signifikan.
Di sisi lain, surplus transaksi modal dan finansial

Grafik 1 pada triwulan II 2017 tercatat sebesar USD5,9 miliar


Neraca Pembayaran Indonesia (2,32% dari PDB), ditopang oleh surplus investasi
langsung dan investasi portofolio yang meningkat
Surplus NPI pada triwulan II 2017 tersebut lebih
seiring dengan masih kuatnya kepercayaan investor
rendah dibandingkan dengan surplus pada triwulan
terhadap perekonomian domestik dan pencapaian
sebelumnya karena meningkatnya defisit transaksi
berjalan dan menurunnya surplus transaksi modal dan investment grade. Namun demikian, peningkatan

finansial. Defisit transaksi berjalan meningkat seiring surplus transaksi modal dan finansial lebih lanjut

menurunnya surplus neraca perdagangan barang tertahan oleh meningkatnya defisit investasi lainnya,

nonmigas serta meningkatnya defisit neraca jasa dan terutama dipengaruhi antisipasi perbankan untuk

pendapatan primer. Sementara itu, surplus transaksi memenuhi kebutuhan likuiditas valasnyayang bersifat

modal dan finansial menurun terutama karena temporer dalam menghadapi libur panjang lebaran.

meningkatnya defisit investasi lainnya. Surplus transaksi modal dan finansial triwulan II 2017
tercatat lebih rendah dibandingkan dengan surplus
Defisit transaksi berjalan pada triwulan II 2017
pada triwulan I 2017 sebesar USD8,0 miliar (3,30%
tercatat sebesar USD5,0 miliar (1,96% dari PDB), lebih
dari PDB) dan surplus pada triwulan II 2016 sebesar membaik dan menahan peningkatan defisit transaksi
USD6,9 miliar (2,99% dari PDB). berjalan lebih lanjut. Defisit neraca perdagangan migas
tercatat lebih rendah dipengaruhi oleh menurunnya
TRANSAKSI BERJALAN
volume dan harga impor minyak.
Pada triwulan II 2017, defisit transaksi berjalan
meningkat di tengah membaiknya prospek Neraca Perdagangan Barang

pertumbuhan ekonomi domestik. Meningkatnya Neraca perdagangan barang triwulan II 2017


defisit tersebut dipengaruhi oleh penurunan surplus mencatat surplus sebesar USD4,8 miliar, turun 15,2%
neraca perdagangan nonmigas serta peningkatan dibandingkan dengan surplus triwulan I 2017 sebesar
defisit neraca jasa dan pendapatan primer. Defisit USD5,6 miliar. Penurunan kinerja neraca perdagangan
transaksi berjalan pada triwulan II 2017 tercatat barang tersebut dipengaruhi oleh penurunan surplus
sebesar USD5,0 miliar (1,96% dari PDB), lebih tinggi neraca perdagangan nonmigas yang melebihi
dibandingkan dengan defisit triwulan I 2017 sebesar penurunan defisit neraca perdagangan migas.Namun
USD2,4 miliar (0,98% dari PDB), namun demikian demikian, surplus neraca perdagangan barangpada
lebih rendah bila dibandingkan dengan defisit triwulan laporan lebih tinggi 27,6% dibandingkan
triwulan II 2016 sebesar USD5,2 miliar (2,25% dari dengan surplus pada periode yang sama tahun
PDB) (Grafik 2). sebelumnya sebesar USD3,8 miliar didukung

miliar USD
peningkatan kinerja neraca perdagangan nonmigas.
15
10
5 Neraca Perdagangan Nonmigas
0
-5
-10
Surplus neraca perdagangan nonmigas
-15
-20 pada triwulan II 2017 tercatat sebesar USD6,3 miliar,
lebih rendah dibandingkan dengan surplus triwulan
sebelumnya sebesar USD7,8 miliar namun lebih tinggi
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV

dibandingkan dengan surplus triwulan II 2016


20102011 2012 2013 2014 2015 2016* 2017
sebesar USD5,2 miliar. Menurunnya surplus
* angka sementara
** angka sangat sementara
Pend. Sekunder
Jasa
Pend. Primer
Neraca Perd. Migas neraca perdagangan nonmigas
Neraca. Perd. Nonmigas Trans. Berjalan
Grafik 2 tersebut disebabkan oleh ekspor nonmigasyang
Transaksi Berjalan
terkontraksi sebesar 2,9% (qtq), antara lain
Pada triwulan I 2017, surplus neraca dipengaruhi pendeknya waktu kerja karena liburan
perdagangan nonmigas menurun dibandingkan panjang Lebaran di bulan Juni 2017, sementara impor
dengan triwulan sebelumnya karena ekspor nonmigas meningkat 1,5% (qtq) seiring masih
nonmigas turun 2,9% (qtq) sementara impor kuatnya permintaan domestik selama bulan puasa
nonmigas meningkat 1,5% (qtq). Sementara itu, dan Lebaran. Di sisi lain, lebih tingginya surplus
defisit neraca jasa meningkat terutama dipengaruhi neraca perdagangan nonmigas triwulan
oleh penurunan surplus jasa perjalanan, sedangkan laporan dibandingkan dengan
defisit neraca pendapatan primer meningkat surplus triwulan II 2016 sebesar USD5,2 miliar karena
terutama karena pembayaran dividen yang lebih ekspor nonmigas tumbuh lebih tinggi (8,1% yoy)
besar. Sebaliknya, perkembangan neraca dibandingkan dengan peningkatan impor nonmigas
perdagangan migasrelatif (5,4% yoy) (Grafik 3).
miliar USD miliar USD rendahnya capaian ekspor bulan Juni 2017 terkait
50 12 liburan panjang Lebaran(Grafik 4).
40
10
30
20
Perlambatan laju pertumbuhan ekspor nonmigas
10
0
8 secara tahunan disebabkan oleh turunnya ekspor ri,il
-10
-20 6
terutama karena kontraksi ekspor riil produk
-30
-40 manufaktur yang lebih dalam, yang disertai dengan
-50 4
pertumbuhan harga ekspor yang lebih terbatas,
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV

2
terutama harga ekspor produk primer (Tabel 1.)
2011 2012 2013 2014 2015 2016* 2017
0
Impor Ekspor Neraca Perdag. Nonmigas (RHS)
* angka sementara ** angka sangat sementara

Grafik 3
Neraca Perdagangan Nonmigas
2010

Ekspor Nonmigas

Ekspor nonmigas pada triwulan II 2017 tercatat


sebesar USD35,7 miliar atau tumbuh 8,1% (yoy),
melambat dibandingkan dengan pertumbuhan
triwulan sebelumnya sebesar 21,9% (yoy). Secara
triwulanan, ekspor nonmigas turun 2,9% (qtq)
dibandingkan dengan ekspor nonmigas triwulan I Grafik 4
2017 sebesar USD36,8 miliar, terutama dipengaruhi Pertumbuhan Ekspor Nonmigas

Tabel 1
Ekspor Nonmigas menurut Kelompok Barang
(BerdasarkanSITC)

17**

Nominal 100.0 100.0 -9.7 -5.7 -2.4 18.1 -0.3 21.9 8.1
Riil 100.0 100.0 -4.2 -5.7 -5.6 4.9 -2.6 3.7 -4.7
Indeks Harga - - -5.8 0.0 3.4 12.6 2.4 17.6 13.4
*angka sementara **angka sangat sementara

Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama Ekspor nonmigas ke sepuluh negara tujuan utama
pada triwulan II 2017 tumbuh 13,3% (yoy), melambat
dibandingkan dengan pertumbuhan triwulan I 2017 16,7%) karena adanya shut down beberapa PLTN
sebesar 28,7% (yoy). Perlambatan pertumbuhan sehingga meningkatkan kebutuhan akan batubara.
ekspor terjadi pada semua negara tujuan utama, dan
Selanjutnya, ekspor ke Singapura yang
bahkan ekspor ke Amerika Serikat serta Singapura
terkontraksi lebih dalam dibandingkan triwulan I 2017
mengalami kontraksi (Tabel 2).
disebabkan oleh turunnya ekspor alat listrik, mesin
Tabel 2
Ekspor Nonmigas menurut Negara Tujuan Utama dan alat mekanik, dan barang dari logam mulia yang
Pangsa (%) Pertumbuhan (%, yoy) memiliki pangsa 37,9% dari keseluruhan ekspor ke
Negara 2016* 2017**
2016* 2017**
Singapura. Selain itu, perlambatan ekspor ke
Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV* TOTAL Tw. I* Tw. II**

1 Tiongkok 11.5 12.6 -9.4 -6.9 11.7 61.9 14.4 66.6 35.0 Singapura juga dipengaruhi oleh perlambatan ekspor
2 Amerika Serikat 11.9 11.5 -4.0 4.4 -1.8 10.7 2.3 18.1 -4.0
3 India 7.6 9.4 -28.5 -32.4 3.4 7.8 -14.3 60.7 47.7 minyak nabati.
4 Jepang 10.0 9.2 -6.0 -2.2 -2.0 15.7 1.2 4.3 3.6
5 Singapura 6.6 5.8 -3.3 5.4 -4.6 1.6 -0.3 -5.0 -8.1
6 Malaysia 4.5 4.6 -12.9 -15.4 -4.5 17.2 -4.5 24.0 11.9 Melambatnya pertumbuhan ekspor batubara
7 Korea Selatan 4.0 4.3 -12.5 -7.5 -4.5 15.0 -3.0 28.6 14.8
8 Filipina 4.0 4.0 7.6 34.6 30.8 63.8 33.9 46.5 11.8 dan minyak nabati serta penurunan ekspor makanan
9 Thailand 3.5 3.6 -12.3 0.1 -0.7 16.5 0.4 18.3 11.1
10 Belanda 2.4 2.7 -25.6 -18.6 7.5 20.3 -5.6 52.0 23.1 olahan mendorong perlambatan ekspor ke Malaysia
Total 10 Negara 65.9 67.7 -10.5 -5.9 2.5 22.2 1.7 28.7 13.3
*angka sementara
**angka sangat sementara pada triwulan II 2017. Perlambatan pertumbuhan

Melambatnya pertumbuhan ekspor ke Tiongkok ekspor lebih lanjut tertahan oleh akselerasi

dipengaruhi penurunan ekspor minyak nabati dan pertumbuhan ekspor barang dari logam tidak mulia.

perlambatan ekspor batubara, barang dari logam Perlambatan ekspor ke Korea Selatan pada
tidak mulia, dan bahan kimia dengan pangsa sebesar triwulan laporan disebabkan oleh perlambatan ekspor
40,5% dari keseluruhan ekspor ke Tiongkok. batubara, barang dari logam tidak mulia, dan karet

Kontraksi ekspor ke Amerika Serikat terutama alam olahan (pangsa 44,5% dari keseluruhan ekspor

disebabkan turunnya ekspor tekstildan alat listrik yang ke Korea Selatan) dan turunnya ekspor tekstil (pangsa

menyumbang 32,1% dari keseluruhan ekspor ke sebesar 9,3% dari total ekspor).

negara tersebut, serta melambatnya pertumbuhan Melambatnya ekspor ke Filipina terutama


ekspor karet olahan dan minyak nabati. disebabkan oleh turunnya ekspor kendaraan dan bijhi

Perlambatan ekspor ke India terjadi seiring tembaga (pangsa 34,7% dari total ekspor ke Filipina).

melambatnya pertumbuhan ekspor minyak nabati, Perlambatan ekspor lebih lanjut tertahan olehnaiknya

batubara, bijih tembaga, dan barang dari logam tidak pertumbuhan ekspor batubara dan makanan olahan

mulia yang menyumbang 81,3% dari total ekspor ke dengan total pangsa 28,6% dari keseluruhan ekspor

India. ke negara tersebut.

Perlambatan ekspor ke Jepang dipengaruhi oleh Penurunan ekspor kendaraan dan bagiannya

perlambatan ekspor alat listrik dan karet alam olahan yang merupakan komoditas ekspor utama ke Thailand

serta menurunnya ekpor tekstil (pangsa 26,7% dari (pangsa 17,0% dari keseluruhan ekspor ke Thailand)

total ekspor ke Jepang). Perlambatan penurunan mendorong perlambatan ekspor ke Thailand.

ekspor lebih lanjut tertahan oleh peningkatan Perlambatan ekspor lebih lanjut tertahan oleh

pertumbuhan ekspor batubara yang merupakan kenaikan pertumbuhan ekspor batubara, barang dari

komoditas ekspor nonmigas utama keJepang (pangsa logam tidak mulia, dan alat listrik dengan total pangsa
34,5% dari keseluruhan ekspor ke Thailand.
Sementara itu, perlambatan ekspor ke Belanda
terutama dipengaruhi oleh perlambatan ekspor
minyak nabati dan asam berlemah yang merupakan
dua komoditas ekspor utama ke Belanda.
Perlambatan
ekspor lebih lanjut tertahan oleh akselerasi Sementara itu, ekspor batubara pada triwulan II
pertumbuhan ekspor bahan kimia dan alat listrik. 2017 tumbuh meningkat menjadi 48,7% (yoy)
ditopang oleh kenaikan harga ekspor sementara
Ekspor Nonmigas menurut Komoditas Utama
ekspor riil melambat. Perlambatan ekspor batubara
Perlambatan pertumbuhan ekspor nonmigas terjadi pada semua negara tujuan utama, kecuali
triwulan II 2017 juga tercermin dari nilai ekspor Jepang yang masih mencatat kenaikan pertumbuhan
sepuluh komoditas utama yang tumbuh 15,1% (yoy), ekspor.
melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya Di sisi harga, harga ekspor batubara triwulan
sebesar 35,1% (yoy). Perlambatan ekspor ini laporan tumbuh 45,6% (yoy), meningkat
disebabkan oleh penurunan ekspor riil dan dibandingkan triwulan I 2017 yang tumbuh 39,2%
peningkatan harga komoditas yang lebih terbatas. (yoy) sejalan dengan perbaikan harga batubara dunia.
Penurunan ekspor riil terjadi pada komoditas tekstil Turunnya produksi batubara Indonesia, Australia, dan
dan produk tekstil, alat listrik, barang dari logam tidak Afrika Selatan akibat faktor cuaca menyebabkan
mulia, makanan olahan, kendaraan dan bagiannya, penurunan suplai di tengah meningkatnya permintaan
serta mesin dan alat mekanik. Adapun melambatnya khususnya dari Tiongkok.
pertumbuhan harga ekspor terutama dipengaruhi Ekspor tekstil pada triwulan II 2017 turun 11,1%
oleh melambatnya pertumbuhan harga ekspor (yoy) disebabkan olehturunnya ekspor riil (-20,7% yoy)
minyak nabati (Tabel 3). di saat harga masih sedikit meningkat. Penurunan
Ekspor minyak nabati, sebagian besar (84,9%) ekspor tekstil terjadi pada ekspor tujuan Amerika
berupa minyak kelapa sawit, tumbuh melambat Serikat, Jepang, dan Korea Selatan yang memiliki
menjadi 29,3% (yoy) di triwulan II 2017. Perlambatan pangsa 49,8% dari keseluruhan ekspor tekstil.
tersebut disebabkan kenaikan harga yang semakin Menurut Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API),
terbatas di saat permintaan ekspor riil masih beberapa faktor yang menghambat ekspor TPT
meningkat. Indonesia adalah biaya utilitas Indonesia yang lebih
Perlambatan ekspor minyak nabati di triwulan II mahal dibandingkan kompetitor, inefisiensi
2017 terutama terjadi pada ekspor tujuan India, infrastruksur, serta penerapan bea masuk di negara
Pakistan, dan Belanda (total pangsa sebesar 36,1% tujuan. Faktor-faktor ini menyebabkan Indonesia lebih
dari keseluruhan ekspor minyak nabati.) Selain itu, tidak kompetitif dibandingkan negara lain, seperti
turunnya ekspor ke Tiongkok juga menyumbang Vietnam dan Bangladesh.
perlambatan pertumbuhan ekspor minyak nabati Ekspor alat listrik pada triwulan II 2017 mengalami
pada triwulan laporan. penurunan sebesar 1,1% (yoy) disebabkan oleh
Di sisi harga, harga ekspor minyak nabati tumbuh penurunan ekspor riil yang lebih dalam (-16,1% yoy) di
2,3% (yoy) di triwulan II 2017, jauh melambat jika saat harga ekspor masih terus meningkat. Penurunan
dibandingkan dengan triwulan I 2017 sebesar 39,9% ekspor alat listrik terutama terjadi pada ekspor tujuan
(yoy). Perlambatan ini disebabkan oleh meningkatnya Singapura dan Amerika Serikat, sementara ekspor ke
produksi kelapa sawit Indonesia dan Malaysia, setelah Thailand tumbuh meningkat.
sebelumnya mengalami penurunan akibat E-lNino. Ekspor barang dari logam tidak mulia pada
Selain itu, produksi kedelai Amerika Serikat yang periode laporan tumbuh melambat menjadi sebesar
merupakan subtitusi kelapa sawit juga meningkatdan 13,6% (yoy) karena turunnya ekspor riil dan kenaikan
turut menekan harga CPO. harga ekspor yang lebih terbatas. Perlambatan ekspor

terjadi pada negara tujuan Tiongkok dan Jepang setelah pada triwulan sebelumnya mengalami kontraksi
serta Singapura yang bahkan mengalami kontraks,i pertumbuhan.
sementara ekspor keMalaysia kembali tumbuh positif Selanjutnya, perlambatan ekspor karet olahan
pada triwulan II 2017 dipengaruhi perlambatan dalam Indian Ocean Rim Association(IORA) diharapkan
pertumbuhan ekspor riil maupun harga ekspor. dapat mendorong ekspor makanan olahan lebih jauh.
Perlambatan pertumbuhan ekspor terjadi pada semua Ekspor kendaraan dan bagiannya turun 0,1% (yoy) di
negara tujuan utama, yaitu Amerika Serikat, Jepang, triwulan II 2017 karena turunnya ekspor riil,
Tiongkok, dan India dengan pangsa mencapai 58,3% sementara harga ekspor masih terus meningka.t
dari total ekspor karet olahan Indonesia. Penurunan ekspor terjadi pada sebagian besar negara
Perlambatan pertumbuhan ekspor makanan tujuan utama, yaitu Filipina, Thailand, dan Arab Saudi
olahan menjadi sebesar 0,6% (yoy) di triwulan II 2017 yang secara total memiliki pangsa 45,5% dari total
terutama disebabkan penurunan ekspor riil di saat ekspor produk ini.
harga ekspor masih sedikit meningkat. Perlambatan Penurunan ekspor mesin danalat mekanik pada
ekspor dipengaruhi oleh penurunan ekspor ke triwulan laporan (-7,8% yoy) juga disebabkan oleh
Amerika Serikat dan Malaysia serta melambatnya turunnya ekspor riil di saat harga ekspor masih terus
pertumbuhan ekspor ke Tiongkok. Sementara itu, meningkat. Penurunan ekspor mesin dan alat mekanik
ekspor ke Filipina kembali tumbuh positif terjadi pada semua negara tujuan utama, yaitu
setelah pada triwulan Singapura, Amerika Serikat, Jepang, dan Thailand yang
sebelumnya mengalami penurunan.Adanya perjanjian menyumbang 45,9% dari keseluruhan ekspor produk
kerja sama antara negara-negara yang tergabung tersebut.
Sementara itu, perlambatan ekspor bahan kimia
pada triwulan II 2017 disebabkan oleh melambatnya
pertumbuhan ekspor riil dan harga. Perlambatan
ekspor terjadi pada seluruh negara tujuan
utama,yaitu Tiongkok, Thailand, Jepang, dan
Singapura.

Tabel 3
Perkembangan EksporKomoditas Nonmigas Utama (Berdasarkan HS)
Pertumbuhan (%,yoy)
Pangsa(%)
Nominal Riil Indeks Harga
Komoditas
2016* 2017** 2016** 2017** 2016** 2017**
(by HS)
2016* 2017**
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV* Total Tw.I* Tw.II** Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV* Total Tw.I* Tw.II** Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV* Total Tw.I* Tw.II**

1. Minyak Nabati 13.3 15.2 -16.3 -22.6 -3.6 33.1 -3.0 62.5 29.3 -3.7 -29.9 -19.3 -3.8 -13.6 16.2 26.4 -13.2 10.4 19.4 38.4 12.3 39.9 2.3
2. Batubara 11.1 13.1 -28.4 -21.6 -5.9 26.9 -9.0 45.0 48.7 -11.9 -3.1 4.2 5.0 -1.4 4.2 2.2 -18.8 -19.1 -9.6 20.8 -7.7 39.2 45.6
3. Tekstil dan Produk Tekstil 9.03 8.3 -4.71 1.1 -8.55 -2.9 -3.69 4.1 -11.14 -5.6 -2.27 -10.7 -9.30 -6.9 -6.68 -20.7 0.97 3.4 2.43 7.1 3.47 11.6 12.11

4. Alat Listrik, Ukur, Fotografi, dll 6.4 5.9 -8.6 -3.8 -5.5 0.2 -4.5 5.8 -1.1 -9.3 -7.3 -11.4 -10.7 -9.7 -6.1 -16.1 0.7 3.8 6.6 12.2 5.9 12.6 17.9
5. Barang dari Logam tdk Mulia 5.7 5.6 -24.4 -12.5 7.3 27.6 -1.9 32.0 13.6 -18.9 -12.5 0.0 10.7 -5.5 6.4 -5.7 -6.8 -0.1 7.3 15.2 3.8 24.0 20.4

6. Karet Olahan 4.2 5.4 -13.0 -10.4 -10.8 16.1 -5.2 67.3 29.3 3.5 -3.8 -1.0 11.1 2.3 17.9 4.2 -15.9 -6.8 -9.8 4.5 -7.3 41.8 24.1

7. Makanan Olahan 5.0 4.5 1.7 -0.8 7.6 8.7 4.4 9.6 0.6 9.4 5.2 8.8 4.7 7.2 5.1 -3.6 -7.0 -5.7 -1.1 3.9 -2.6 4.3 4.4

8. Kendaraan & Bagiannya 4.5 4.5 -14.1 14.8 2.7 34.7 8.5 37.1 -0.1 -16.4 11.7 -3.7 27.9 4.0 30.1 -6.8 2.7 2.7 6.7 5.3 4.3 5.3 7.2
9. Mesin & Mekanik 4.1 3.7 -9.3 13.4 6.6 9.4 5.1 19.8 -7.8 -7.3 12.2 2.7 1.6 2.4 9.6 -16.3 -2.1 1.1 3.8 7.6 2.6 9.2 10.2

10. Bahan Kimia 2.5 3.1 -13.0 3.2 17.0 58.7 15.4 97.5 40.1 -1.7 13.9 22.9 46.9 21.1 55.2 18.5 -11.5 -9.4 -4.8 8.0 -4.7 27.3 18.2

Total 10 Komoditas 65.6 69.3 -15.1 -9.1 -1.9 19.5 -2.1 35.1 15.1 -9.0 -7.3 -3.9 7.2 -3.1 12.8 -0.2 -6.7 -1.9 2.0 11.5 1.1 19.7 15.3
*angka sementara **angka sangat sementara
**) angka sangat sementara

Impor Nonmigas impor nonmigas triwulan II 2017 tumbuh 5,3% (yoy),


melambat dibandingkan denganpertumbuhan
Secara triwulanan, impor nonmigas (cif) triwulan
triwulan I 2017 (8,2% yoy) karena turunnya ekspor riil
II 2017 tumbuh 1,5% (qtq) seiring dengan
sementaraharga impor masih meningkat. Masih cukup
meningkatnya permintaan domestik selama bulan
besarnya pertumbuhan impor pada periode laporan
puasa dan Lebaran. Namun demikian, secara tahunan
seiring dengan masih cukup kuatnya pertumbuhan
ekonomi domestik pada triwulan II 2017, Peningkatan impor nonmigas terjadi pada
sebagaimana tercermin pada PDB triwulan laporan. barang konsumsi dan bahan baku, sedangkan impor
Tabel 4
barang modal mengalami kontraksi. Meningkatnya
Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Kelompok Barang
impor barang konsumsi dipengaruhi oleh
Pangsa (%) Pertumbuhan (%yoy)
Rincian
meningkatnya volume impor maupun harga,
(by BEC) 2016 2017
2016* 2017**
Tw. I Tw.II Tw.III Tw. IV* TOTAL* Tw. I* Tw.II**
sedangkan naiknya impor bahan baku didorong
Barang Konsumsi peningkatan harga (Tabel 4).
Nominal 10.2 10.8 27.3 6.5 13.0 16.7 15.6 1.0 21.8
Riil 9.3 9.8 25.9 6.9 12.7 11.4 14.0 -6.7 10.3 Pertumbuhan impor barang konsumsi pada
Indeks Harga - - 1.1 -0.4 0.3 4.7 1.4 8.3 10.4
Bahan Baku triwulan II 2017 terakselerasi menjadi 21,8% (yoy) dari
Nominal 69.8 70.8 -9.5 -2.6 1.7 9.2 -0.6 9.0 5.5
Riil 72.3 73.5 0.0 6.4 6.2 8.0 5.1 2.2 -2.9
1,0% (yoy) pada triwulan sebelumnya, didorong oleh
Indeks Harga - - -9.5 -8.5 -4.2 1.1 -5.4 6.7 8.7
naiknya harga dan disertai dengan naiknya impor riil
Barang Modal
Nominal 19.1 17.7 -19.0 -12.2 -7.7 -1.6 -10.2 6.7 -4.4 setelah mengalami penurunan pada triwulan
Riil 17.7 16.4 -18.5 -12.0 -8.4 -3.5 -10.7 -2.9 -10.7
Indeks Harga - - -0.6 -0.2 0.7 1.9 0.5 9.9 7.1 sebelumnya. Peningkatan impor barang konsumsi
Total
Nominal 100.0 100.0 -8.6 -3.4 0.3 8.1 -1.0 8.2 5.3 utamanya disebabkan oleh naiknya impor buah segar,
Riil 100.0 100.0 -2.1 2.8 3.2 6.5 2.6 0.6 -3.0
Indeks Harga - - -6.6 -6.0 -2.8 1.6 -3.5 7.5 8.6
sayuran segar, alat pengangkutan laut, serta oba-t
*angka sementara **angka sangat sementara obatan (Tabel 5).
Impor bahan baku naik 5,5% (yoy) di triwulan II
2017 didukung oleh peningkatan harga.
Pertumbuhan impor lebih lanjut tertahan oleh
menurunnya impor riil. Pertumbuhan impor bahan
baku didukung oleh naiknya impor pesawat
telekomunikasi, bagian dan perlengkapan kendaraan
bermotor, makanan ternak, serta biji gandum dan
meslin (Tabel 5).
Sementara itu, impor barang modal turun 4,4%
(yoy) karena turunnya impor riil serta perlambatan
pertumbuhan harga. Beberapa komoditas penyebab
penurunan impor tersebut adalah pesawat
telekomunikasi dan mesin lainnya untuk industri
tertentu (Tabel 5).
Tabel 5
Impor (c.i.f) Komoditas Nonmigas Utama

Pertumbuhan (y.o.y, %)
Pangsa (%)
Nominal Riil Indeks Harga
Rincian
2016* 2017** 2016* 2017** 2016* 2017**
(by BEC & SITC 3 DG)
2016* 2017**
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV* Total Tw.I* Tw.II** Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV* Total Tw.I* Tw.II** Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV* Total Tw.I* Tw.II**
TOTAL IMPOR 100.0 100.0 -8.6 -3.4 0.3 8.1 -1.0 8.2 5.3 -2.1 2.8 3.2 6.5 2.6 0.6 -3.0 -6.6 -6.0 -2.8 1.6 -3.5 7.5 8.6
I. Barang Konsumsi, a.l: 10.2 10.8 27.3 6.5 13.0 16.7 15.6 1.0 21.8 25.9 6.9 12.7 11.4 14.0 -6.7 10.3 1.1 -0.4 0.3 4.7 1.4 8.3 10.4
Buah-buahan, Segar, atau Dikeringkan 0.7 0.9 39.3 -10.9 52.7 38.5 27.4 42.8 78.9 24.0 -10.8 60.5 38.0 25.4 42.6 82.1 12.3 -0.2 -4.8 0.4 -0.3 0.1 -1.8
Sayur-sayuran Segar, Dingin 0.6 0.7 7.6 3.1 47.8 44.4 24.9 26.8 62.2 1.7 -3.7 38.8 30.2 16.1 16.4 52.8 5.8 7.0 6.5 10.9 5.6 8.9 6.2
Alat Pengangkutan Laut 0.1 0.6 -12.2 -93.4 -86.2 -17.7 -59.4 292.5 4396.5 -16.8 -94.9 -88.3 -35.5 -66.1 159.1 3383.0 5.5 28.7 17.9 27.6 32.4 51.5 29.1
Obat-obatan (Termasuk Obat Hewan) 0.5 0.5 12.1 -11.9 18.4 5.8 5.2 5.7 6.8 -0.3 -7.6 31.7 10.3 7.3 17.9 15.6 12.4 -4.6 -10.1 -4.1 -7.3 -10.3 -7.6
Hasil Olahan yang Dapat Dimakan 0.5 0.5 2.3 4.4 -13.4 -1.5 -2.2 2.4 -7.1 -11.7 -27.2 -34.8 -25.2 -25.2 -18.4 -18.1 15.8 43.5 32.9 31.7 14.2 25.5 13.3
II. Bahan Baku / Penolong, a.l: 69.8 70.8 -9.5 -2.6 1.7 9.2 -0.6 9.0 5.5 0.0 6.4 6.2 8.0 5.1 2.2 -2.9 -9.5 -8.5 -4.2 1.1 -5.4 6.7 8.7
Pesawat Telekomunikasi dan Bagian-bagiannya 2.8 3.3 71.8 40.3 57.0 117.7 72.8 54.3 43.5 84.3 49.0 65.2 108.7 78.8 24.6 16.3 -6.8 -5.9 -5.0 4.3 18.8 23.8 23.4
Bagian Dan Perlengkapan Kendaraan Bermotor 2.2 2.3 -9.1 7.8 3.7 27.4 6.4 17.3 0.8 -9.4 1.8 -3.8 20.3 1.3 9.9 3.6 0.3 6.0 7.8 5.9 0.6 6.8 -2.7
Makanan Ternak 2.1 2.0 -24.1 -20.6 20.1 -9.1 -9.7 2.0 19.2 -31.3 -28.4 4.5 -21.4 -20.2 -21.2 1.1 10.4 11.0 14.9 15.7 17.3 29.4 17.9
Biji Gandum dan Meslin 2.1 2.0 31.3 11.6 18.1 1.6 15.6 -22.6 10.8 30.7 15.7 23.3 0.1 17.3 -14.4 14.1 0.5 -3.5 -4.2 1.5 -4.0 -9.5 -2.9
Bahan Plastik Lainnya, Dalam Bentuk Awal 1.9 1.9 -13.1 1.5 9.2 14.6 2.6 18.8 -0.6 -4.7 15.3 11.2 13.4 8.8 32.3 17.4 -8.8 -12.0 -1.8 1.1 -12.2 -10.2 -15.3
III. Barang Modal, a.l: 19.1 17.7 -19.0 -12.2 -7.7 -1.6 -10.2 6.7 -4.4 -18.5 -12.0 -8.4 -3.5 -10.7 -2.9 -10.7 -0.6 -0.2 0.7 1.9 0.5 9.9 7.1
Mesin Otomatis Pengolah Data dan Satuannya 1.7 1.7 -20.5 -4.9 -6.7 -10.9 -11.6 3.4 12.3 -16.6 6.0 3.3 -14.3 -6.8 -10.0 -14.7 -4.7 -10.3 -9.7 4.0 17.4 14.9 31.6
Kendaraan Bermotor untuk Barang 0.7 1.3 -33.2 -33.6 -5.6 7.7 -17.7 82.2 207.5 -27.0 -29.2 -0.5 1.0 -14.5 73.0 171.9 -8.6 -6.2 -5.2 6.6 10.8 5.3 13.1
Pesawat Telekomunikasi dan Bagian-bagiannya 1.3 1.2 -52.9 -49.6 -47.2 -50.5 -50.3 -18.9 -2.4 -49.4 -46.4 -44.4 -52.6 -48.6 -34.5 -20.8 -6.8 -5.9 -5.0 4.3 18.8 23.8 23.4
Mesin Lainnya Untuk Industri Tertentu 1.4 1.0 -7.8 -22.7 -31.8 -5.9 -17.6 -23.3 -30.7 -12.2 -17.8 -29.3 -2.5 -15.9 -20.4 -31.0 4.9 -5.9 -3.6 -3.5 -1.5 -3.7 0.4
Mesin Bangunan dan Konstruksi 0.5 0.9 -22.5 -7.6 -32.6 16.7 -11.6 128.2 94.0 -25.8 -16.2 -41.3 2.4 -19.5 93.4 67.8 4.4 10.3 14.7 13.9 10.8 18.0 15.6
*angka sementara ** angka sangat sementara

Impor Nonmigas menurut Negara Asal kuartalan didorong oleh penurunan impor migas yang
melebihi penurunan ekspor migas (Grafki 5).
Berdasarkan negara asal, pertumbuhan positif impor
miliar USD miliar USD
pada triwulan II 2017 terjadi pada impor dari sebagian
15 12
besar negara tujuan, meskipun impor dari beberapa 10 10
5 8
negara mengalami perlambatandibandingkan triwulan 6
4
0
sebelumnya. Sementara itu, impor dari Tiongkok dan 2
0
Malaysia menunjukkan kontraksi (Tabel 6). -5 -2
-4
-10
Tabel 6
Impor Nonmigas (c.i.f) menurut Negara Asal Utama
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV

-15

Pangsa (%) Pertumbuhan Tahunan (%, yoy) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016* 2017

Rincian 2016* 2017**


2016* 2017** Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV* Total Tw.I* Tw.II**
Impor Gas Ekspor Gas
* angka sementara Impor Minyak Ekspor Minyak
1 Tiongkok 26.1 25.2 -4.5 7.8 3.1 12.0 4.7 7.6 -0.4
** angka sangat sementara Neraca Perdag. Migas (RHS)
2 Jepang 11.0 11.2 -19.1 -6.7 6.5 14.8 -2.3 13.8 4.8
3 Thailand 7.3 7.0 11.7 5.1 9.1 2.2 7.1 -11.0 2.2
4 Singapura 6.6 6.9 -6.4 -20.4 -23.0 -5.3 -14.0 14.4 15.5 Grafik 5
5 Korea Selatan 5.0 6.0 -18.8 -7.8 -1.2 5.9 -6.2 34.6 16.2 Neraca Perdagangan Migas
6 Amerika Serikat 6.2 6.0 -10.6 -19.7 23.3 -3.6 -4.2 13.1 4.7
7 Australia dan Oseania 4.5 4.7 -11.1 -9.2 -4.5 18.3 -2.2 14.6 7.5
8 Malaysia 4.1 3.9 -12.0 -2.5 -7.0 1.3 -5.0 10.8 -9.4
9 India 2.4 2.9 -10.7 -10.9 16.3 37.2 6.1 29.3 42.8 Ekspor Minyak
10 Jerman 2.7 2.6 -26.0 -13.4 0.8 8.1 -8.6 2.9 11.0
Total 10 Negara 75.9 76.4 -9.0 -4.1 1.8 8.2 -0.9 10.3 5.0
*) angka sementara ** angka sangat sementara Pada triwulan II 2017, ekspor minyak turun
21,1% (qtq) menjadi sebesar USD1,5 miliar dari
Neraca Perdagangan Migas
USD2,0 miliar di triwulan sebelumnya (Tabel 7).
Neraca perdagangan migas triwulan II 2017
Penurunan ekspor minyak terutama dipengaruhi oleh
mencatat defisit yang lebih rendah dibandingkan
turunnya ekspor minyak mentah sebesar 25,2% (qtq)
dengan triwulan sebelumnya, namun lebih tinggi
dan produk kilang sebesar 10,7% (qtq). Turunnya
dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun lalu.
ekspor minyak ini terutama disebabkan olehturunnya
Defisit neraca migas triwulan II 2017 tercatat sebesar
volume ekspor, baik minyak mentah maupun produk
USD1,5 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan
minyak. Selain itu, harga ekspor minyak pada periode
defisit triwulan I 2017 sebesar USD2,2 miliar, namun
laporan juga menunjukkan penurunan jika
lebih tinggi dibandingkan defisit triwulan II 2016
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya.
sebesar USD1,4 miliar. Perbaikan neraca migas
secara

Penurunan volume ekspor minyak mentah triwulan II 2017 terjadi pada saatlifting minyak mentah
meningkat 3,5% (qtq) menjadi 0,816 juta barel/hari Impor Minyak
dari 0,788 juta barel/hari pada triwulan sebelumnya.
Impor minyak triwulan II 2017 turun 18,3% (qtq)
Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan porsi
menjadi USD4,4 miliar dari triwulan sebelumnya
penggunaan lifting minyak mentah untuk memenuhi
sebesar USD5,4 miliar. Penurunan impor minyak
kebutuhan domestik.
didorong oleh turunnya volume impor produk yang
Tabel 7
Perkembangan Ekspor Minyak lebih dalam dibandingkan dengan peningkatan
volume impor minyak mentah. Selain penurunan
volume, harga impor minyak juga tercatat mengalami

2017
penurunan (Tabel 8).

Rincian
Tw. I* Tw. II* * Tabel 8
Nilai Volume Harga¹ Nilai Volume Harga¹ Perkembangan Impor Minyak (f.o.b)
(juta USD) (mbbl) (USD/barel) (juta USD) (mbbl) (USD/barel)
Ekspor 1,962.2 37.8 1,548.4 33.0 2017
Minyak Mentah 1,401.5 27.7 50.5 1,047.8 23.1 45.4 Tw. I* Tw. II*
Rincian
Produk Kilang 560.7 10.1 55.5 500.6 9.9 50.6 Nilai Volume Harga¹ Nilai Volume Harga¹
(juta USD) (mbbl) (USD/barel) (juta USD) (mbbl) (USD/barel)
¹⁾ nilai ekspor dibagi dengan volume ekspor Sumber: SKK Migas dan Impor 5,448.3 89.8 4,450.1 79.7
Pertamina (diolah) Minyak Mentah 1,502.7 28.4 52.9 1,538.5 31.3 49.1
* angka sementara ** angka sangat sementara Produk Kilang 3,945.6 61.4 64.2 2,911.6 48.4 60.2
¹⁾ nilai impor dibagi dengan volume impor
Sumber: SKK Migas dan Pertamina (diolah)
Pada sisi harga, penurunan harga ekspor minyak * angka sementara ** angka sangat sementara

Indonesia tersebut tidak lepas dari penurunan harga


Ekspor Gas
minyak dunia pada triwulan II 2017. Rata-rata harga
minyak jenis SLC, WTI, Brent, dan OPEC turunmasing- Ekspor gas pada triwulan II 2017 turun 5,9% (qtq)

masing dari USD52,0/barel, USD51,8/barel, menjadi USD1,9 miliar disebabkan oleh penurunan

USD54,1/barel, dan USD52,0/barel pada triwulan I ekspor LNG (6,9% qtq) dan ekspor gas alam (1,4%

2017 menjadi USD47,8/barel, USD48,3/barel, qtq). Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh

USD50,3/barel (cek lagi!!), dan USD48,6/barel pada penurunan volume ekspor LNG, sementara volume

triwulan II 2017 (Grafik5). Penurunan harga minyak ekspor gas alam sedikit mencatat peningkatan (Tabel

pada periode laporan terutama dipengaruhi oleh 9).


Tabel 9
peningkatan produksi minyak mentah Amerika Serikat
Perkembangan Ekspor Gas
dan Nigeria di saat masih terbatasnya permintaan
dunia.
USD/barel 140
130
120
110
100
90
80
70
60
50
40
30
20
J A J O J A J O J A J O J A J O J A J O J A J O J A J O J A 2010201120122013201420152016 2017

SLC Neraca Perdagangan Jasa


Sumber: Ditjen Migas, NPI, Bloomberg
Unit Price
Grafik 6 WTI Defisit neraca jasa pada triwulan II2017 tercatat
OPEC
sebesar USD2,3 miliar, lebih tinggi dibandingkan
dengan defisit sebesar USD1,3 miliar pada triwulan
sebelumnya, terutama karena menurunnya surplus jasa
Perkembangan Harga Minyak Dunia
perjalanan mengikuti pola musimannya (Grafik 7).

miliar USD

2
0

-1

-2
pengeluaran wisatawan mancanegara (wisman) yang
-3 2010 2011 2012 2013 2014 20152016* 2017
lebih rendah pada triwulan laporan. Sementara itu,
-4
Jasa Lainnya Perjalanan Transportasi Jasa (net)
jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesiatercatat
* angka sementara; ** angka sangat sementara

Grafik 7 meningkat dari 2,8 juta orang pada triwulan I 2017


Perkembangan Neraca Perdagangan Jasa
menjadi 3,0 juta orang pada triwulan laporan. Secara
Pada triwulan II 2017, surplus neraca jasa tahunan, jumlah wisman meningkat 16,4% (yoy)

perjalanan tercatat sebesar USD0,8 miliar, turun dari sejalan dengan upaya yang terus dilakukan Pemerintah
Tw.IVTw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV

USD1,4 miliar pada triwulan sebelumnya. Penurunan untuk terus meningkatkan pembangunan pariwisata

surplus neraca jasa perjalanan tersebut dipengaruhi Indonesia .


oleh turunnya penerimaan jasa perjalanan -(10,0% qtq) Wisatawan asal Tiongkok, Singapura, dan

dan naiknya pembayaran jasa perjalanan (15,2% qtq) Malaysia merupakan kelompok wisman terbesar yang
(Grafik 8). berkunjung ke Indonesia selama triwulan II 2017.

miliar USD
Adapun tujuan favorit wisman ke Indonesia masih
4
terkonsentrasi pada tiga daerah, yaitu Bali, Jakarat, dan
3 Batam.

2 Sementara itu, perkembangan jasa freight yang


merupakan penyumbang utama defisit neraca jasa
1
relatif stabil. Pembayaran jasa freight neto pada
0
triwulan II 2017 tercatat sebesar USD1,3 miliar, relatif
Tw.I Tw.II

-1 sama dengan triwulan sebelumnya karena kenaikan


Tw.IVTw.III

2010 201120122013 2014 20152016* 2017


pembayaran freight impor nonmigas (2,2% qtq) dapat
Tw.I Tw.II

-2
Tw.IVTw.III

Impor Ekspor Perjalanan (net)


* angka sementara; ** angka sangat sementara diimbangi oleh penurunan pembayaran freight impor
Tw.I Tw.II

-3
Grafik 8 migas (-19,0% qtq) (Grafik 9).
Tw.IVTw.III

Neraca Jasa Travel


Tw.I Tw.II

miliar USD miliar USD


Tw.IVTw.III

Pembayaran jasa perjalanan naik menjadi USD2,0 0 0.0


Tw.I Tw.II

-5 Impor Freight Import (RHS)


Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III

miliar pada triwulan laporan dari USD1,7 miliar pada -10


-15
-0.5

-20
triwulan sebelumnya, terutama karena meningkatnya -25
-1.0

-30
jumlah kunjungan wisatawan nasional (wisnas) ke luar -35 -1.5
-40
negeri. Peningkatan pembayaran jasa perjalanan lebih -45
-2.0
-50
lanjut tertahan oleh lebih rendahnya pengeluaran
-2.5
wisnas selama kunjungan ke luar negeripada triwulan
Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV

laporan sesuai pola musimannya. 2011 20122013


-3.0
2014 2015 2016* 2017

Di sisi lain, penerimaan jasa perjalanan turun * angka sementara; ** angka sangat sementara

menjadi USD2,8 miliar dari sebelumnya sebesar Grafik 9


Pembayaran Jasa
2010
Freight
USD3,1 miliar pada triwulan I 2017 mengikuti pola

Neraca PendapatanPrimer
Defisit neraca pendapatan primerpada triwulan II
tercatat sebesarUSD8,5 miliar, meningkat dari triwulan
sebelumnya sebesar USD7,8 miliar, terutama
dipengaruhi oleh naiknya pembayaran pendapatan
investasi portofolio seiring lebih besarnya pembayaran

dividen. Selain itu, naiknya pembayaran pendapatan pinjaman luar negeri pemerintah dan swasta juga
investasi lainnyamengikuti jadwal pembayaran bunga menyumbang peningkatan defisit neraca pendapatan
miliar USD
0
-1
-2
-3
primer
-4
pada triwulan laporan (Grafik 10). kawasan Timur Tengah dan Afrika yang mencapai
-5
-6 USD0,8 juta.
-7
-8 Pada akhir triwulan II 2017 tercatat 3,5 juta
-9
-10
penduduk Indonesia bekerja menjadi TKI di luar
negeri. Data BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan
2010 2011 2012 2013 20142015 2016* 2017 dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia)
Pend. Inv. Langsung
Pend. Inv. Portofolio
Pend.Inv. Lainnya
Pendapatan Primer (net)
mengindikasikan bahwa 67,8% dari jumlah TKI
* angka sementara; ** angka sangat sementara
tersebut bekerja di wilayah Asia Pasifik dengan porsi
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV

terbesar Malaysia, Taiwan, Hongkong, dan Singapura.


Sementara itu, 31,6% dari total TKI bekerja di
wilayah Timur Tengah dan Afrika, terbesar berada di
Grafik 10
Perkembangan Neraca PendapatanPrimer Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Yordania, dan Kuwait
(Grafik 12).
Neraca Pendapatan Sekunder

Neraca pendapatan sekunder pada triwulan II


2017 mencatat surplus sebesar USD1,1 miliar,relatif
sama dengan capaian triwulan sebelumnya sebesar
USD1,0 miliar, didukung oleh penerimaan transfer
personal neto (berupa remitansi dari tenaga kerja)yang
relatif stabil (Grafik 11).
miliar USD
3.0
2.5
2.0
1.5
1.0 Grafik 12
0.5
0.0
Posisi Tenaga Kerja IndonesiaTriwulan II 2017
-0.5
-1.0
-1.5 TRANSAKSI MODAL DAN FINANSIAL

Optimisme terhadap perekonomian domestik


.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV

yang tetap positif pasca-pencapaian status layak


2010 201120122013 2014 2015 2016* 2017

investasi dari lembaga pemeringkat utama global


Pembayaran Penerimaan Transfer Personal (net)
* angka sementara; ** angka sangat sementara
mendorong masuknya aliran dana asing ke Indonesia.
Grafik 11
Perkembangan Transfer Personal Pada triwulan II 2017, transaksi modal dan finansial
mencatat surplus sebesar USD5,9 miliar ditopang oleh
Pada triwulan laporan, penerimaan remitansi dari aliran masuk modal investasi langsung dan investasi
portofolio. Investasi langsung mencatat surplussebesar
USD4,6 miliar, meningkat dibandingkan dengan
surplus USD2,8 miliar pada triwulan sebelumnya,
sedangkan investasi portofolio mencatat surplus
Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebesar USD2,2 miliar. sebesar USD7,4 milia,r lebih besar dibandingkan
Ditinjau dari negara asal remitansi, TKI yang bekerja di
surplus periode sebelumnya sebesar USD6,6 miliarD. i
kawasan Asia Pasifik menjadi penyumbang remitansi
sisi lain, defisit investasi lainnyameningkat dari
terbesar, yaitu mencapai USD1,3 miliar, diikuti
USD1,3 miliar menjadi USD6,2 miliar sehingga
menyebabkan
surplus transaksi modal dan finansial triwulan II 2017 miliar USD
15
tercatat lebih rendah dibandingkan dengan surplus
10
triwulan sebelumnya sebesar USD8,0 miliar.
Peningkatan defisit investasi lainnyaterutama karena 5

meningkatnya penempatan aset sektor swasta di luar 0

negeri terkait antisipasi perbankan untuk memenuhi -5

kebutuhan likuiditas valas yang bersifat temporer


-10

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV
dalam menghadapi libur panjang lebaran(Grafik 13).
-15
miliar USD 2010 2011 20122013 2014 2015 2016* 2017
20
Inv.Langsung-KewajibanInv.Langsung-Aset Investasi Langsung (net)
* angka sementara; ** angka sangat sementara

15
Grafik 14
10 Perkembangan Investasi Langsung12

5
Di sisi aset, arus keluar neto investasi langsung
0 penduduk Indonesia di luar negeri pada periode
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV

-5 laporan relatif sama dengan triwulan sebelumnya

-10
2010 20112012 2013 2014 2015 2016* 2017 sebesar USD0,3 miliar, namun lebih rendah
Investasi Lainnya Investasi Portofolio
Investasi Langsung Trans. Modal & Finansial dibandingkan dengan periode yang sama tahun
*-15
angka sementara; ** angka sangat sementara

sebelumnya yang tercatat sebesar USD1,2 miliar.


Grafik 13
Transaksi Modal dan Finansial Investasi langsungdi sisi kewajiban mencatat arus
masuk neto (surplus) modal asing sebesar USD4,9
Investasi Langsung
miliar, meningkat dibandingkan dengan triwulan
Persepsi positif investor terhadap prospek sebelumnya sebesarUSD3,1 miliar. Peningkatan arus
perekonomian domestik dan perbaikan iklim investasi masuk investasi langsung tersebut terutama terjadi
Indonesia masih menjadi faktor penarik minat investor pada sektor nonmigas, didukung oleh beberapa
asing untuk menanamkan modalnya secara langsung transaksi akuisisi perusahaan domestik oleh investor
di Indonesia. Pada triwulan II 2017, investasi langsung asing dan penerbitan obligasi global oleh beberapa
mencatat arus masuk neto (surplus) sebesar USD4,6 perusahaan melalui Special Purpose Vehicle(SPV) di
miliar, naik dibandingkan triwulan I 2017 yang luar negeri. Sementara itu, investasi langsung di sektor
tercatat sebesarUSD2,8 miliarmaupun triwulan II 2016 migas masih mencatat arus keluar neto sebagai
sebesar USD3,3 miliar. Peningkatan surplusinvestasi cerminan lesunya investasi di sektor ini seiring
langsung tersebut terutama dipengaruhi oleh rendahnya harga minyak global.
kenaikan aliran masuk investasi langsungdi sisi Secara tahunan, arus masuk kewajiban investasi
kewajiban(Grafik 14). langsung pada triwulan laporan tumbuh 9,8% (yoy)
sejalan dengan meningkatnya aktivitas investasi

asing (outflow di sisi kewajiban investasi langsung), terjadi pula


divestasi oleh investor domestik atas entitas di luar negeri yang
1
Perkembangan investasi langsung pada Tw.IV-2016 sangat memiliki saham perbankan dimaksud (inflow di sisi aset investasi
dipengaruhi oleh transaksi tutup sendiri(crossing)atas saham langsung) dengan nilai yang sama(Bank Indonesia, Laporan Neraca
emiten di sektor perbankan pada bursa saham domestki. Investasi Pembayaran Indonesia Triwulan IV 2016, hal. 15).
langsung asing yang semula tercatat pada sektor perbankan
tersebut awalnya berasal dari dana yang bersumber dari dalam
negeri(round-tripping FDI), sehingga pada saat terjadi divestasi
domestik sebagaimana tercermin pada indikator didorong oleh kegiatan akuisisi saham perusahaan
pembentukan modal tetap bruto (PMTB) triwulan Indonesia yang bergerak di sektor tersebut selama
laporan yang tumbuh 5,35% (yoy). triwulan laporan.
miliar USD
Perkembangan kewajiban investasi langsung
Tw.I-15 Tw.II-15 Tw.III-15 Tw.IV-15 Tw.I-16* Tw.II-16* Tw.III-16* Tw.IV-16* Tw.I-17** Tw.II-17*
pada triwulan laporan tersebut sejalan dengan hasil 4,000

Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia 2,000

yang mengindikasikan adanya peningkatan kegiatan 0

usaha pada triwulan II 2017 dibandingkan dengan -2,000

triwulan sebelumnya. Perkembangan tersebut juga


-4,000

didukung oleh hasil survei United Nations


-6,000

Conference
-8,000
Pertanian, Perikanan Pertambangan dan Kehutanan
Manufaktur
Konstruksi Keuangan (termasuk Perdagangan Lain-lain (tmsk Jasa,
on Trade and Development (UNCTAD3) yang asuransi) Properti)

* angka -10,000
sementara; ** angka sangat sementara
menempatkan Indonesia pada peringkat keempat
negara tujuan investasi yang prospektif tahun 2017- -12,000

2019 di bawah Amerika Serikat, Tiongkok, dan India. -14,000 Grafik 15


Perkembangan PMA menurut Sektor Ekonom4i
Peringkat Indonesia tersebut membaik jika
dibandingkan dengan peringkat tahun sebelumnya Berdasarkan negara asal investasi, aliran masuk
yang berada pada posisikedelapan. Perbaikan modal PMA selama triwulan II 2017 masih didominasi
prospek iklim investasi tersebut juga sejalan dengan oleh aliran investasi asing yangberasal dari negara di
kenaikan peringkat kredit Indonesia menjadi kawasan ASEAN, kemudian disusul oleh Jepan,gdan
investment grade yang diberikan oleh lembaga negara di kawasan Eropa. Ketiga kawasan tersebut
pemeringkat Standard melakukan investasi langsung sepanjang triwulan II
pada bulan Mei 2017. 2017 masing-masing senilai USD4,0 miliar, USD1,0
Berdasarkan arah investasi, arus masuk neto miliar, dan USD0,7 miliar atau total sebesar USD5,7
penanaman modal asing (PMA) di Indonesia pada miliar (Grafik 16).
triwulan II 2017 mencapai USD5,8 miliar, meningkat Juta USD

signifikan dibandingkan dengan triwulan sebelumnya


5,000
yang tercatat sebesarUSD3,0 miliar maupun triwulan Tw.I-15 Tw.II-15 Tw.III-15 Tw.IV-15 Tw.I-16* Tw.II-16* Tw.III-16* Tw.IV-16** Tw.I-17** Tw.II-17*

3,000
yang sama tahun sebelumnya sebesarUSD3,6 miliar.
1,000

Secara sektoral, aliran masuk modal PMA selama -1,000

triwulan II 2017 didominasi oleh aliran PMA di sektor -3,000

manufaktur, sektor perdagangan, sektor pertanian, -5,000

-7,000
perikanan dan kehutanan, serta sektor keuangan
-9,000
(Grafik 15). Aliran PMA pada ke-empat sektor tersebut
-11,000
-13,000
memiliki pangsa sebesar 96,3% dari total PMA atau Jepang AS Eropa Emerging Market Asia ASEAN Lain-lain

(termasuk China)
senilai USD5,6 miliar. Meningkatnya aliran masuk * angka sementara ** angka sangat sementara

Grafik 16
modal PMA di sektor manufaktur terutama didorong Perkembangan PMA menurut Negara Asa5l

oleh aktivitas penarikan utang antar-afiliasi yang Perkembangan PMA pada triwulan II 2017
dilakukan perusahaan-perusahaan di sektor tersebut. tersebut sejalan dengan realisasi PMA yang
Sementara itu meningkatnya arus masuk PMA sektor dipublikasikan oleh Badan Koordinasi Penanaman
perdagangan dan sektor keuangan antara lain

3
Dipublikasikan dalam World Investment Report UNCTAD 4 Bank Indonesia,op.cit.
tanggal 7 Juni 2017
5 Bank Indonesia,op.cit.
Modal (BKPM)6. Berdasarkan data BKPM, realisasi meningkatnya penerbitan obligasi global korporasi
PMA selama triwulan II 2017 tercatat sebesar untuk tujuan ekspansi usaha maupun refinancing
Rp109,9 triliun (ekuivalen dengan USD8,3 milia)r. Nilai utang dengan memanfaatkan suku bunga yang lebih
realisasi tersebut meningkat sebesar 10,6%(yoy) rendah. Selain itu, peningkatan tersebut juga ditopang
dibandingkan dengan triwulan yang sama tahun oleh naiknya arus masuk modal asing pada instrumen
sebelumnya yang tercatat sebesar Rp99,4 triliun surat utang sektor publik berjangka panjang
(ekuivalen dengan USD7,5 miliar) atau berdenominasi rupiah maupun dari hasil penerbitan
meningkat 13,3% jika samurai bond oleh Pemerintah pada Mei 2017.
dibandingkan dengan triwulan I 2017 yang tercatat
Sementara itu, di sisi aset, penduduk Indonesia
sebesar Rp97,0 triliun (ekuivalen dengan USD73,
tercatat masih melakukan neto pembelian surat
miliar).
berharga di luar negeri (outflow ) sebesar USD0,3
Secara sektoral, BKPM mencatat bahwa realisasi
miliar, lebih rendah dibandingkan kondisi triwulan
PMA selama triwulan II 2017 terkonsentrasi pada
sebelumnya dengan neto pembelian surat berharga di
sektor industri logam dasar, barang logam, mesin dan
luar negeri sebesar USD1,0 miliar. Dengan
elektronik senilai USD1,1 miliar (pangsa 13,7% dari
perkembangan tersebut, investasi portofolioneto pada
total PMA), disusul oleh sektor pertambangan senilai
triwulan II 2017 mencatat surplus sebesar USD7,4
USD1,0 miliar (pangsa 12,2%), sektor listrik, gas dan
miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus
air senilai USD1,0 miliar (pangsa 12,0%); dan industri
sebesar USD6,6 miliar pada triwulan sebelumnya
kimia dasar, barang kimia dan farmasi senilai USD0,8
(Grafik 17).
miliar (pangsa 9,7%). Sementara itu, jika ditinjau dari
negara asal investasi, Singapura, Jepang, Tiongkok,
Hongkong, dan Korea Selatan tercatat sebagai negara
dengan nilai realiasasi terbesar dengan nilai investasi
secara berturut-turut tercatat sebesar USD1,6 miliar,
USD1,4 miliar, USD1,3 miliar, USD0,6 miliar, dan
USD0,5 miliar, dengan pangsa mencapai 66,7% dari
total PMA.

Investasi Portofolio

Terjaganyapertumbuhan ekonomi dan positifnya Grafik 17


Perkembangan Investasi Portofolio
keyakinan investor terhadap prospek perekonomian
Indonesia seiring kenaikan peringkat kredit Indonesia
Selama triwulan II 2017, aliran masuk dana asing
oleh lembaga pemeringkat S&P telah mendorong
pada instrumen surat utang pemerintah terutama
modal asing dalam bentuk investasi portofolio (sisi
terjadi pada Surat Utang Negara (SUN) rupiah yang
kewajiban investasi portofolio) mengalir masuk ke
mencapai USD3,4 miliar, lebih tinggi dibandingkan
Indonesia dalam jumlah yang besarmencapai USD7,7
triwulan sebelumnya sebesar USD2,2 miliar. Sejalan
miliar, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan aliran
dengan itu, posisi kepemilikan asing pada SUN rupiah
masuk triwulan sebelumnya sebesar USD7,6 miliar.
Perkembangan tersebut terutama didukung oleh
dari investor langsungnya dan perusahaan dalam satu grup di luar
6 negeri selama suatu periode dan meliputi investasi langsung di
Data realisasi PMA BKPM mencatat keseluruhan nilai proyek yang
seluruh sektor ekonomi.
direalisasikan pada suatu periode dan tidak mencakup investaisdi
sektor migas, perbankan dan lembaga keuangan lainnya, serta
industri rumah tangga. Sementara, data PMA yang tercatat di NPI
mencakup hanya data aliran modal yang diterima perusahaan PMA
meningkat menjadi sekitar USD54,7 miliar (46,1% dari 5.829,7 dari posisi akhir triwulan I 2017 sebesar
total posisi SUN rupiah) di akhir triwulan laporan dari 5.568,1. Sejalan dengan itu, investor nonresiden
posisi akhir triwulan sebelumnya sebesar USD51,3 tercatat membukukan neto beli saham sebesar
miliar (44,5% dari total posisi SUN rupiah). USD0,7 miliar, sedikit meningkat
Pada triwulan II 2017, investor asing juga tercatat dibandingkan dengan triwulan
melakukan pembelian bersih Sertifikat Bank Indonesia sebelumnya yang mencatatkan neto beli sebesar
(SBI)sebesar USD0,1 miliar, lebih rendah USD0,6 miliar(Grafik 19).
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar
USD0,4 miliar. Kondisi ini menyebabkan posisi SBI
yang dimiliki oleh asing meningkat menjadi USD0,6
miliar (20,4% dari total posisi SBI) di akhir triwulan II
2017 dariposisi akhir triwulan sebelumnya sebesar
USD0,5 miliar9(,1% dari total posisi SBI)(Grafik 18).

Grafik 19
Perkembangan Transaksi Asing di BEI dan IHSG

Pada triwulan II 2017, IHSG bergerak searah


dengan pergerakan indeks harga saham di bursa
regional Asia Tenggara yang berada dalam tren
peningkatan. Harga saham di bursa regional ditutup
Grafik 18 menguat dibandingkan dengan hargapenutupan akhir
Perkembangan Posisi Kepemilikan SBI & SUN
oleh Asing triwulan I 2017 (Grafik 20).

Secara keseluruhan, aliran masuk modal asing


neto pada instrumen surat utang sektor publik
sepanjang triwulan II 2017 tercatat sebesar USD4,5
miliar, lebih rendah dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya yang mencapai USD6,4 miliar, terutama
karena berkurangnya kepemilikan asing pada
instrumen surat utang berjangka pendek.
Sementara itu, pasar saham domestik pada
triwulan II 2017 masih menunjukkan kinerja positif di
tengah perkembangan global yang masih diwarnai Grafik 20
sentimen negatif, antara lain terkait arah kebijakan Perkembangan Indeks Bursa di Beberapa Negara ASEAN

bank sentral Amerika Serikat dan perkembangan Aktivitas pasar sahamdi BursaEfek Indonesia (BEI)
geopolitik di beberapa kawasan. Kinerja positif pasar pada triwulan II 2017 ditopang oleh tambahan tujuh
saham tersebut ditunjukkan oleh Indeks Harga Saham belas emiten baru yang melakukan penawaran saham
Gabungan (IHSG) yang secara point-to-point perdana (IPO) dengan total emisi senilai Rp3,4 triliun
mengalami peningkatan dan ditutup pada level atau setara dengan USD254,9 juta.Capaian tersebut
jauh melampaui realisasi triwulan sebelumnya yang

hanya mencatat tambahan satu emiten baru dengan nilai emisi sebesar Rp0,3 triliun atau setara dengan
USD23,1 juta. miliar USD
10
Dengan perkembangan tersebut, surplus 8
6
investasi portofolio neto pada triwulan II 2017 4
2
disumbang baik oleh sektor publik maupun sektor 0
-2
-4
swasta. Sektor publik mencatat arus masuk investasi -6

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV
-8
portofolio neto sebesar USD4,5 miliar, lebih rendah -10
-12
dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar
USD63, miliar. Sementara itu, investasi portofolio sektor
swasta secara neto mencatat surplus sebesar USD2,9 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016* 2017

Inv. Lainnya - Kewajiban Inv. Lainnya - Aset Investasi Lainnya (net)


miliar, meningkat signifikan dibandingkan dengan
* angka sementara; ** angka sangat sementara

surplus pada triwulan sebelumnya sebesar USD0,3 Grafik 22


Perkembangan Investasi Lainnya
miliar (Grafik 21).

Pada sisi aset, transaksi investasi lainnya sektor


swasta pada triwulan laporan mencatat defisit sebesar
USD5,9 miliar, meningkat dibandingkan dengan defisit
USD1,6 miliar pada triwulan sebelumnya.Peningkatan
defisit tersebut terutama dipengaruhi oleh
meningkatnya penempatan simpanan di luar negeri
terkait antisipasi perbankan untuk memenuhi
kebutuhan likuiditas valasnya yang bersifat temporer
dalam menghadapi libur panjang lebaran(Grafik 23).
miliar USD
Grafik 21 8
6
Investasi Portofolio menurut Sektor Institusi 4
2
0
-2
Investasi Lainnya -4
-6
-8
-10
Transaksi investasi lainnya pada triwulan II 2017 -12

mengalami defisit sebesar USD6,2 miliar, lebih tinggi


dibandingkan dengan defisit pada periode
.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV

sebelumnya sebesar USD1,3 miliar dan periode yang 2010 20112012 2013 20142015 2016* 2017

sama tahun sebelumnya sebesar USD4,7 Aset lainnya Uang & Simpanan Pinjaman Investasi Lainnya - Aset
* angka sementara; ** angka sangat sementara

miliar.Peningkatan defisit pada triwulan laporan Grafik 23


Transaksi Aset Investasi LainnyaSektor Swasta
tersebut terutama dipengaruhi oleh meningkatnya
penempatan simpanan sektor swasta domestik di luar
Pada sisi kewajiban, transaksi investasi lainnya
negeri (Grafik 22).
sektor swasta pada triwulan II 2017 mencatat arus
masuk sebesarUSD1,2 miliar, jauh lebih besar

dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar defisit sebesar USD1,4 milia,r meningkat signifikan
USD0,4 miliar, terutama dipengaruhi oleh kenaikan terutama berasal dari kreditur di Singapura, Hongkong,
neto penarikan pinjaman luar negeri. Neto penarikan Jepang, AS, dan Inggris. Selain pinjaman, kewajiban
pinjaman luar negeri sektor swasta mulai terjadi dalam bentuk utang dagang dan simpanan nonresiden
pada triwulan I 2017 setelah selama beberapa pada perbankan domestik juga tercatat surplus(Grafik
periode sebelumnya selalu mengalami neto 24).
pembayaran. Penarikan pinjaman luar negeri
miliar USD
6
5
4
3 dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yang
2
1
0
dipengaruhi oleh tingginya pembayaran pinjaman
-1
-2 luar negeri pemerintah sesuai dengan jadwalnya
-3
-4 (Grafik 25).
miliar USD
3

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV
201020112012 2013 2014 2015 2016* 2017 2

* angka sementara;
Utang Dagang Kewajiban lainnya
** angka sangat sementara Uang
& Simpanan Pinjaman 1
Investasi Lainnya - Kewajiban

0
Grafik 24
Transaksi Kewajiban Investasi LainnyaSektor Swasta -1

Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV
-2
Sementara itu, transaksi kewajiban investasi
lainnya sektor publik pada triwulan II 2017 mencatat -3 201020112012 2013 2014 2015 2016* 2017

Pembayaran Penarikan Pinjaman (net)


* angka sementara; ** angka sangat sementara

Grafik 25
Perkembangan PinjamanLuar Negeri Sektor Publik

Pada triwulan II 2017, penarikan pinjaman luar


negeri pemerintah tercatat sebesar USD0,3 miliar,
sebagian besar(52% ) dalam bentuk pinjaman
program dan sisanya dalam bentuk pinjaman proyek.
Penarikan pinjaman luar negeri pemerintah tersebut
berasal dari Pemerintah Perancis, Korea Selatan,
Tiongkok, dan Jepang, serta dari lembaga
internasional, yaitu IBRD.
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
INDIKATOR SUSTAINABILITASEKSTERNAL

Secara tahunan, keseimbangan eksternal terhadap perekonomian domestik, meskipun derajat


perekonomian Indonesia pada triwulan II 2017 keterbukaan ekonomi Indonesia (ditunjukkan oleh
terpelihara dengan baik dan bahkan sebagian besar rasio akumulasi ekspor dan impor barang serta jasa
terus membaik, tercermin dari perkembangan terhadap PDB) relatif menurun karena peningkatan
beberapa indikator sustainabilitas eksterna.l Rasio besaran perekonomian melampaui peningkatan total
defisit transaksi berjalan terhadap PDBlebih rendah
aktivitas perdagangan internasional.
dibandingkan dengan rasio pada triwulan yang sama
Di samping itu, dilihat secara tahunan, semua
tahun 2016 seiring menyempitnya defisit transaksi
rasio yang terkait denganutang luar negeri (ULN)pada
berjalan di tengah meningkatnya besaran
triwulan II 2017 bergerak lebih baik yang
perekonomian Indonesia, meskipun meningkat
menunjukkan kemampuan untuk memenuhi
dibandingkan dengan triwulan I 2017 terutama
kewajiban ULN relatif meningkat. Hal ini ditunjukkan
karena mengikuti pola musimannya.
antara lain oleh rasio posisi ULN terhadap cadangan
Selain itu, perkembangan rasio net ekspor barang
devisa pada triwulan laporan yang lebih baik
dan jasa terhadap PDB secara tahunan juga
dibandingkan dengan periode yang sama tahun
menunjukkan peningkatan kontribusi sektor eksternal
sebelumnya.

Tabel 10
Indikator Sustainabilitas Eksternal

2015 2016* 2017

Tw. I Tw. II Tw.III Tw.IV Total Tw. I Tw. II Tw.III Tw.IV Total Tw. I* Tw. II**

Transaksi Berjalan/PDB (%) 1) -2.02 -1.96 -1.96 -2.20 -2.03 -2.17 -2.25 -2.04 -0.79 -1.80 -0.98 -1.96
Ekspor - Impor Barang dan Jasa / PDB (%) 0.6 0.7 0.9 0.2 0.6 0.7 0.6 1.0 1.3 0.9 1.8 1.0
1)
Ekspor + Impor Barang dan Jasa / PDB 40.2 40.5 37.6 38.4 39.2 35.1 35.4 32.4 37.4 35.1 36.8 34.4
(%)1) Posisi ULN Total/PDB2) (%) 33.5 34.5 34.9 36.1 36.1 36.7 37.2 36.2 34.1 34.1 34.2 34.2
Posisi ULN Jangka Pendek3)/PDB2) (%) 6.4 6.4 6.5 6.4 6.4 6.6 6.7 6.4 5.9 5.9 5.8 5.9
Posisi ULN Total/Cadangan Devisa (%) 268.1 282.6 297.5 293.3 293.3 295.3 296.9 283.1 273.1 273.1 269.0 272.4
Posisi ULN Jangka Pendek3)/Cadangan Devisa 51.4 52.7 55.3 52.4 52.4 53.4 53.7 50.4 47.0 47.0 45.7 46.8
(%)
Keterangan:
1)
Menggunakan PDB harga berlaku kuartalan 2) Menggunakan PDB harga berlaku annualized (penjumlahan PDB empat triw ulan ke belakang)
* Angka sementara ** Angka sangat sementara
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
PROSPEK NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) di tahun 2017 2017 diperkirakan akan meningkat namun masih
diperkirakan mencatat surplus yang cukup signifikan, dalam batas aman.
didukung oleh proses pemulihan perekonomian global Di sisi transaksi modal dan finansial, aliran masuk
dan prospek terus membaiknya ekonomi domestik
modal asing ke pasar keuangan diperkirakan masih
sejalan dengan pencapaian investment grade dari berlanjut sejalan dengan tetap kuatnya kepercayaan
lembaga rating internasional. investor terhadap perekonomian domestik. Hal
Di sisi transaksi berjalan, meningkatnya volume tersebut diperkirakan mendorong surplus transaksi
perdagangan dunia sejalan dengan perbaikan modal dan finansial yang cukup signifikan sehingga
ekonomi global dan perkiraan harga komoditas yang dapat melampaui defisit transaksi berjalan. Namun
tetap tinggi akan mendorong peningkatan kinerja demikian, sejumlah risiko pada perekonomian global
ekspor. Di sisi lain, berlanjutnya proyek infrastruktur tetap perlu diwaspadai, khususnya yang berasal dari
pemerintah akan mendorong peningkatan impor Amerika Serikat antara lain terkait rencana kenaikan
barang dan sekaligus berdampak terhadap
Fed Fund Rate(FFR), pengurangan besaran neraca bank
meningkatnya defisit jasa transportasi. Namun
sentral, dan ketidakpastian kebijakan fiskal.
demikian, kondisi tersebut akan diimbangi oleh
Ke depan, Bank Indonesia akan terus mewaspadai
peningkatan surplus jasa perjalanan karena
berbagai risiko eksternal dan domestik yang dapat
meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara yang
memengaruhi kinerja NPI. Bank Indonesia meyakini
berkunjung ke Indonesiasejalan dengan program
kinerja NPI akan tetap baik didukung oleh bauran
yang terus digalakkan oleh
kebijakan moneter dan makroprudensial yang berhati-
Pemerintah. Sementara itu, kenaikan harga minyak
hati, serta penguatan koordinasi kebijakan dengan
yang tertahan karena tingginya pasokan di tengah
Pemerintah dalam mendorong percepatan reformasi
relatif terbatasnya permintaan diperkirakan akan
struktural guna meningkatkan iklim investasi dan
menahan peningkatan defisit neraca migas lebih
mendukung pertumbuhan ekonomi yang
lanjut. Secara keseluruhan, defisit transaksi berjalan di
berkesinambungan.
tahun
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
Boks 1:
Perubahan Angka Statistik NPI Dibandingkan Publikasi Triwulan I 2017

Dalam publikasi triwulan II 2017 ini terdapat beberapa perubahan terhadap data yang telah dirilis
sebelumnya pada publikasi triwulan I 2017. Perubahan tersebut disebabkan adanya pengkinian data dari
beberapa sumber data dengan rincian sebagai beriku:t

Tabel 1
Perbandingan Publikasi NPI
Juta USD
2015 2016* 2017
Komponen TOTAL Tw. I Tw. II Tw. III Tw. IV TOTAL Tw. I*
Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru Lama Baru

Transaksi Berjalan -17,519 -17,519 -4,659 -4,708 -5,147 -5,189 -5,003 -4,974 -2,099 -1,897 -16,909 -16,769 -2,397 -2,363
Barang 14,04 14,049 2,648 2,648 3,753 3,753 3,92 3,92 5,11 5,112 15,437 15,437 5,648 5,646
Jasa 9 -8,697 -1,122 -1,122 -2,384 -2,384 3 3 2 -1,928 -7,043 -6,964 -1,349 -1,257
Pendapatan Primer - -28,379 -7,446 -7,439 -7,727 -7,755 -1,530 -1,530 -2,007 -6,148 -29,693 -29,685 -7,474 -7,769
Pendapatan Sekunder 8,697 5,508 1,260 1,205 1,210 1,196 -8,383 -8,343 -6,137 1,067 4,390 4,444 778 1,016
-28,379 987 976 933
5,508
Transaksi Modal dan Finansial 16,86 16,860 4,211 4,09 6,77 6,91 9,78 9,86 7,60 7,88 28,369 28,762 7,855 7,969
Investasi Langsung 0 10,704 2,871 9 0 5 0 2 8 6 16,020 15,943 2,501 2,755
Investasi Portofolio 10,70 16,183 4,438 2,78 3,26 3,33 6,54 6,51 3,33 3,30 18,946 18,995 6,473 6,571
Derivatif Finansial 4 20 -22 6 2 1 9 9 8 8 -9 -9 -72 -72
Investasi Lainnya 16,18 -10,064 - 4,43 8,27 8,30 6,54 6,56 -313 -309 -6,610 -6,209 -1,048 -1,285
3 3,077 8 7 4 4 3 66 66
20 -22 -25 -25 -28 -28 4,50 4,79
-10,064 -3,104 -4,749 -4,700 -3,290 -3,198 6 3
* angka sementara

Transaksi Jasa perubahan data pada triwulan IV 2016 dan triwulan I 2017 karena pengkinian data lalu
lintas devisa (LLD).
Transaksi Pendapatan Primer perubahan data transaksi pendapatan primer sejak tahun 2016 karena
penyempurnaan metode penghitungan data pendapatan investasi langsung.
Transaksi Pendapatan Sekunder perubahan data transaksi pendapatan sekunderpada tahun 2016 dan
triwulan I 2016 karena pengkinian informasi yang digunakan dalamperhitungan remitansi TKI,
khususnyaTKI profesional.
Transaksi Investasi Langsung perubahan data investasi langsungpada tahun 2016 dan triwulan I 2017
terkait dengan penyempurnaan metode penghitungan pendapatan investasi langsung sertapengkinian data
utang luar negeri (ULN) dan data lalu lintas devisa (LLD. )
Transaksi Investasi Portofolio perubahan data investasi portofolio pada triwulan II-IV 2016 dan triwulan I
2017 karena pengkinian data ULN dan LLD.
Transaksi Investasi Lainnya perubahan data investasi lainnyapada 2016 dan triwulan I 2017 karena
pengkinian data ULN dan LLD.
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
LAMPIRAN

NERACA PEMBAYARAN INDONESIA

Tabel 1 NERACA PEMBAYARAN INDONESI:ARINGKASAN ...................... 29


Tabel 2 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, BARANG ...................... 30
Tabel 3 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, JA-JSAASA ...................... 31
Tabel 4 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAN, PENDAPATPARNIMER ...................... 32
Tabel 5 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI BERJALAPNE,NDAPATAN SEKUNDER ...................... 32
Tabel 6 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LANGSUNG ...................... 33
Tabel 7 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI PORTOFOLIO ...................... 33
Tabel 8 NERACA PEMBAYARAN INDONESIA: TRANSAKSI FINANSIAL, INVESTASI LAINNYA ...................... 34
HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN
TABEL 1
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
RINGKASAN
(Juta USD)
Agustus 2017

ITEMS 2015 2016* 2017


Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II**

I. Transaksi Berjalan -4,314 -4,279 -4,224 -4,703 -17,519 -4,708 -5,189 -4,974 -1,897 -16,769 -2,363 -4,963
A. Barang 3,198 4,371 4,248 2,232 14,049 2,648 3,753 3,923 5,112 15,437 5,646 4,788
- Ekspor 37,962 39,931 36,192 35,038 149,124 33,039 36,285 34,891 40,229 144,445 40,760 39,157
- Impor -34,764 -35,561 -31,945 -32,806 -135,076 -30,391 -32,533 -30,967 -35,117 -129,008 -35,114 -34,369
1. Barang Dagangan Umum 2,826 4,056 4,154 2,283 13,319 2,340 3,521 3,706 5,282 14,849 5,481 4,528
37,586 39,612 35,835 34,692 147,725 32,687 35,980 34,554 39,843 143,064 40,436 38,801
- Ekspor, fob.
-34,760 -35,557 -31,680 -32,409 -134,406 -30,347 -32,460 -30,848 -34,561 -128,215 -34,954 -34,273
- Impor, fob.
3,947 5,932 6,158 2,986 19,023 3,244 4,959 5,042 6,401 19,645 7,662 6,068
a. Nonmigas
33,068 34,722 32,038 30,713 130,541 29,836 32,752 31,292 36,293 130,173 36,480 35,376
- Ekspor, fob
-29,122 -28,790 -25,880 -27,727 -111,518 -26,592 -27,793 -26,250 -29,892 -110,527 -28,817 -29,309
- Impor, fob
-1,121 -1,876 -2,004 -702 -5,703 -904 -1,438 -1,336 -1,119 -4,797 -2,181 -1,539
b. Migas
4,518 4,890 3,797 3,979 17,184 2,851 3,228 3,262 3,550 12,891 3,956 3,425
- Ekspor, fob
-5,638 -6,767 -5,801 -4,681 -22,887 -3,755 -4,667 -4,597 -4,669 -17,688 -6,137 -4,964
- Impor, fob 372 315 94 -51 730 308 232 217 -170 588 165 260
2. Barang Lainnya 376 319 358 346 1,400 352 305 337 387 1,381 324 356
- Ekspor, fob. -4 -4 -264 -398 -670 -44 -73 -120 -556 -793 -159 -96
- Impor, fob. -1,823 -2,829 -2,293 -1,752 -8,697 -1,122 -2,384 -1,530 -1,928 -6,964 -1,257 -2,309
B. Jasa - jasa 5,574 5,087 5,408 6,152 22,221 5,775 5,324 5,864 6,405 23,367 5,893 5,648
- Ekspor -7,397 -7,915 -7,701 -7,904 -30,918 -6,897 -7,708 -7,394 -8,333 -30,331 -7,150 -7,956
- Impor -7,116 -7,246 -7,452 -6,565 -28,379 -7,439 -7,755 -8,343 -6,148 -29,685 -7,769 -8,538
C. Pendapatan Primer 468 722 705 926 2,822 711 826 1,203 1,268 4,008 1,344 1,446
- Penerimaan -7,584 -7,969 -8,157 -7,491 -31,201 -8,150 -8,581 -9,546 -7,416 -33,694 -9,113 -9,984
1,428 1,426 1,273 1,382 5,508 1,205 1,196 976 1,067 4,444 1,016 1,095
- Pembayaran
2,521 2,645 2,540 2,655 10,362 2,444 2,536 2,368 2,467 9,815 2,344 2,472
D. Pendapatan Sekunder
-1,094 -1,220 -1,267 -1,273 -4,853 -1,240 -1,340 -1,392 -1,400 -5,371 -1,328 -1,377
- Penerimaan
1 0 2 14 17 1 5 6 29 41 0 5
- Pembayaran
1 0 2 14 17 1 5 6 29 41 0 5
II. Transaksi Modal
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
- Penerimaan
5,611 1,998 60 9,174 16,843 4,098 6,909 9,856 7,858 28,721 7,969 5,857
- Pembayaran -8,294 -9,155 -3,708 -332 -21,489 -831 -4,550 3,078 19,718 17,415 -2,828 -6,462
III. Transaksi Finansial 13,905 11,154 3,768 9,506 38,332 4,929 11,459 6,778 -11,861 11,306 10,797 12,319
- Aset 2,319 3,982 1,608 2,795 10,704 2,786 3,331 6,519 3,308 15,943 2,755 4,575
- Kewajiban -3,392 -3,276 -1,266 -1,141 -9,075 -370 -1,155 457 12,869 11,801 -394 -348
1. Investasi Langsung 5,712 7,258 2,873 3,936 19,779 3,156 4,486 6,062 -9,562 4,142 3,149 4,923
a. Aset 5) 8,509 5,528 -2,188 4,333 16,183 4,438 8,304 6,563 -309 18,995 6,571 7,422
b. Kewajiban 5) 24 -737 -683 127 -1,268 -167 402 1,938 46 2,218 -983 -313
2. Investasi Portofolio 8,484 6,266 -1,505 4,206 17,451 4,605 7,902 4,625 -355 16,777 7,554 7,735
6,942 3,808 908 5,728 17,386 4,919 7,213 3,211 1,492 16,835 6,437 4,525
a. Aset
1,542 2,457 -2,413 -1,522 65 -314 689 1,414 -1,847 -57 1,118 3,210
b. Kewajiban
93 -3 231 -301 20 -22 -25 -28 66 -9 -72 25
- Sektor publik2)
-5,310 -7,510 409 2,346 -10,064 -3,104 -4,700 -3,198 4,793 -6,209 -1,285 -6,164
- Sektor swasta3)
-5,131 -5,371 -1,955 645 -11,812 -570 -3,967 523 6,802 2,788 -1,636 -5,924
3. Derivatif Finansial
-179 -2,138 2,364 1,702 1,748 -2,534 -733 -3,721 -2,009 -8,996 351 -240
4. Investasi Lainnya
-1,144 -1,366 1,665 656 -190 -119 -1,599 -1,242 -319 -3,279 -52 -1,413
a. Aset 964 -772 700 1,046 1,938 -2,414 866 -2,479 -1,690 -5,718 403 1,173
b. Kewajiban 1,298 -2,280 -4,162 4,485 -659 -610 1,725 4,888 5,989 11,993 5,606 899
2)
- Sektor publik 5 -645 -404 605 -439 323 437 820 -1,484 96 -1,092 -161
3)
- Sektor swasta 1,303 -2,925 -4,565 5,089 -1,098 -287 2,162 5,708 4,505 12,089 4,514 739
IV. Total (I + II + III) -1,303 2,925 4,565 -5,089 1,098 287 -2,162 -5,708 -4,505 -12,089 -4,514 -739
V. Selisih Perhitungan Bersih VI. -1,303 2,925 4,565 -5,089 1,098 287 -2,162 -5,708 -4,505 -12,089 -4,514 -739
Neraca Keseluruhan (IV + V) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
VII. Cadangan Devisa dan yang terkait 4) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A. Transaksi Cadangan Devisa
B. Kredit dan Pinjaman IMF
C. Exceptional Financing 111,554 108,030 101,720 105,931 105,931 107,543 109,789 115,671 116,362 116,362 121,806 123,094

6.6 6.8 6.8 7.4 7.4 7.7 8.0 8.5 8.4 8.4 8.6 8.6
Memorandum:
-2.02 -1.96 -1.96 -2.20 -2.03 -2.17 -2.25 -2.04 -0.79 -1.80 -0.98 -1.96
- Posisi Cadangan Devisa

Dalam Bulan Impor dan Pembayaran Utang Luar Negeri Pemerintah

- Transaksi Berjalan (% PDB)


Catatan
1) Berdasarkan BPM6, namun penggunaan tanda "+" and "-" mengikuti BPM5
2) Terdiri dari Pemerintah dan Bank Sentral
3) Terdiri dari Bank and Non Bank
4) Negatif berarti surplus dan positif berarti defisit
5) Besarnya Inflow DI aset dan outflow DI liabilities pada Tw.IV'16 dan 2016 dipengaruhi oleh transaksi divestasi sektor perbankan melalui crossing di pasar negosiasi
*angka sementara ** angka sangat sementara
TABEL 2
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI BERJALAN
BARANG
(Juta USD)

Agustus 2017

ITEMS 2015 2016* 2017


Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II**

Barang 1)
3,198 4,371 4,248 2,232 14,049 2,648 3,753 3,923 5,112 15,437 5,646 4,788
- Ekspor 37,962 39,931 36,192 35,038 149,124 33,039 36,285 34,891 40,229 144,445 40,760 39,157
- Impor -34,764 -35,561 -31,945 -32,806 -135,076 -30,391 -32,533 -30,967 -35,117 -129,008 -35,114 -34,369
A. Barang dagangan umum 2,826 4,056 4,154 2,283 13,319 2,340 3,521 3,706 5,282 14,849 5,481 4,528
1. Nonmigas 3,947 5,932 6,158 2,986 19,023 3,244 4,959 5,042 6,401 19,645 7,662 6,068
a. Ekspor 33,068 34,722 32,038 30,713 130,541 29,836 32,752 31,292 36,293 130,173 36,480 35,376
b. Impor -29,122 -28,790 -25,880 -27,727 -111,518 -26,592 -27,793 -26,250 -29,892 -110,527 -28,817 -29,309
2. Minyak -3,184 -3,658 -3,521 -2,743 -13,106 -2,030 -2,463 -2,621 -2,566 -9,680 -3,486 -2,902
a. Ekspor 1,927 2,611 1,786 1,510 7,833 1,221 1,816 1,631 1,600 6,267 1,962 1,548
b. Impor -5,111 -6,268 -5,307 -4,253 -20,938 -3,250 -4,279 -4,252 -4,166 -15,947 -5,448 -4,450
3. Gas 2,063 1,781 1,517 2,041 7,402 1,126 1,025 1,286 1,447 4,883 1,305 1,363
a. Ekspor 2,591 2,280 2,011 2,469 9,351 1,631 1,413 1,631 1,950 6,624 1,994 1,876
b. Impor -528 -498 -494 -429 -1,949 -505 -388 -345 -503 -1,741 -689 -514
B. Barang lainnya 372 315 94 -51 730 308 232 217 -170 588 165 260
a.l. Emas nonmoneter 372 315 94 -51 730 308 232 217 -170 588 165 260
a. Ekspor 376 319 358 346 1,400 352 305 337 387 1,381 324 356
b. Impor -4 -4 -264 -398 -670 -44 -73 -120 -556 -793 -159 -96

Memorandum:
1. Nominal
a. Total Ekspor (fob) 37,962 39,931 36,192 35,038 149,124 33,039 36,285 34,891 40,229 144,445 40,760 39,157
- Nonmigas 33,445 35,041 32,395 31,059 131,941 30,188 33,057 31,629 36,680 131,554 36,804 35,732
- Migas 4,518 4,890 3,797 3,979 17,184 2,851 3,228 3,262 3,550 12,891 3,956 3,425
b. Total Impor (fob) -34,764 -35,561 -31,945 -32,806 -135,076 -30,391 -32,533 -30,967 -35,117 -129,008 -35,114 -34,369
- Nonmigas -29,126 -28,794 -26,144 -28,125 -112,189 -26,636 -27,866 -26,370 -30,448 -111,320 -28,977 -29,405
- Migas -5,638 -6,767 -5,801 -4,681 -22,887 -3,755 -4,667 -4,597 -4,669 -17,688 -6,137 -4,964
2. Pertumbuhan (% , yoy)
a. Total Ekspor (fob) -13.6 -10.3 -17.0 -19.0 -14.9 -13.0 -9.1 -3.6 14.8 -3.1 23.4 7.9
- Nonmigas -8.0 -5.3 -10.9 -15.7 -10.0 -9.7 -5.7 -2.4 18.1 -0.3 21.9 8.1
- Migas -40.5 -34.9 -47.7 -37.7 -40.2 -36.9 -34.0 -14.1 -10.8 -25.0 38.7 6.1
b. Total Impor (fob) -14.3 -20.8 -24.0 -19.6 -19.7 -12.6 -8.5 -3.1 7.0 -4.5 15.5 5.6
- Nonmigas -3.7 -15.8 -17.4 -11.1 -12.2 -8.5 -3.2 0.9 8.3 -0.8 8.8 5.5
- Migas -45.5 -36.7 -44.2 -48.9 -43.6 -33.4 -31.0 -20.7 -0.3 -22.7 63.4 6.4
3. Harga rata-rata ekspor minyak mentah (USD/barel) 50.7 59.1 45.8 39.6 48.8 28.7 41.3 40.6 46.5 39.3 50.8 45.8
4. Produksi minyak mentah (juta barel per hari) 0.766 0.793 0.794 0.794 0.787 0.836 0.834 0.833 0.823 0.831 0.815 0.803

Catatan:
1)
Dalam free on board (fob).
TABEL3
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI BERJALAN
JASA-JASA
(Juta USD)

Agustus 2017

2015 2016* 2017


ITEMS
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II**

Jasa-jasa -1,823 -2,829 -2,293 -1,752 -8,697 -1,122 -2,384 -1,530 -1,928 -6,964 -1,257 -2,309
- Ekspor 5,574 5,087 5,408 6,152 22,221 5,775 5,324 5,864 6,405 23,367 5,893 5,648
- Impor -7,397 -7,915 -7,701 -7,904 -30,918 -6,897 -7,708 -7,394 -8,333 -30,331 -7,150 -7,956
A. Jasa manufaktur 80 95 101 79 356 83 89 94 84 351 90 86
- Ekspor 80 95 101 79 356 83 89 94 84 351 90 86
- Impor 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
B. Jasa pemeliharaan dan perbaikan -88 -72 -90 -90 -340 -113 -70 -108 -61 -352 -82 -53
- Ekspor 43 87 76 77 284 91 88 99 133 411 101 93
- Impor -131 -159 -166 -168 -624 -204 -158 -207 -194 -763 -183 -146
C. Transportasi -1,520 -1,638 -1,612 -1,375 -6,146 -1,210 -1,375 -1,355 -1,724 -5,665 -1,384 -1,543
- Ekspor 814 838 785 1,019 3,456 887 947 917 821 3,573 832 846
- Impor -2,335 -2,476 -2,396 -2,395 -9,602 -2,098 -2,323 -2,272 -2,545 -9,238 -2,217 -2,389
a. Penumpang -141 -294 -373 -406 -1,215 -141 -251 -313 -427 -1,133 -108 -224
- Ekspor 334 323 325 311 1,293 333 317 387 324 1,361 381 443
- Impor -476 -618 -698 -717 -2,508 -474 -568 -701 -752 -2,494 -489 -667
b. Barang -1,367 -1,371 -1,299 -1,168 -5,204 -1,087 -1,034 -984 -1,276 -4,381 -1,254 -1,283
- Ekspor 354 364 289 398 1,406 412 496 402 366 1,676 330 267
- Impor -1,721 -1,734 -1,588 -1,566 -6,610 -1,499 -1,531 -1,386 -1,642 -6,057 -1,584 -1,551
c. Lainnya -12 27 60 198 273 18 -90 -58 -21 -151 -23 -35
- Ekspor 126 151 171 310 758 143 134 128 131 536 121 136
- Impor -138 -124 -111 -112 -484 -125 -224 -186 -152 -687 -144 -172
D. Perjalanan 1,059 609 827 974 3,469 1,089 595 1,013 991 3,688 1,405 828
- Ekspor 2,756 2,292 2,796 2,916 10,761 2,722 2,364 3,082 3,070 11,238 3,138 2,823
- Impor -1,698 -1,683 -1,969 -1,942 -7,292 -1,633 -1,769 -2,068 -2,079 -7,549 -1,732 -1,995
E. Jasa konstruksi -5 -29 -78 38 -74 38 16 12 43 110 14 34
- Ekspor 117 84 101 77 379 70 55 43 75 243 51 128
- Impor -122 -113 -178 -39 -453 -31 -39 -31 -33 -133 -36 -94
F. Jasa asuransi dan dana pensiun -213 -312 -200 -164 -888 -145 -186 -153 -205 -689 -157 -129
- Ekspor 5 9 12 29 54 5 9 11 28 53 5 8
- Impor -218 -321 -212 -193 -942 -150 -195 -164 -233 -741 -162 -137
G. Jasa keuangan -121 -157 -87 -132 -497 -185 -110 -111 -178 -584 -148 -64
- Ekspor 45 53 83 67 248 71 94 89 78 332 110 113
- Impor -166 -210 -170 -199 -744 -257 -203 -200 -256 -916 -257 -177
H. Biaya penggunaan kekayaan intelektual -328 -463 -292 -518 -1,601 -358 -635 -319 -374 -1,686 -389 -619
- Ekspor 13 17 7 15 52 13 10 8 15 47 9 18
- Impor -340 -479 -299 -534 -1,653 -371 -645 -327 -389 -1,732 -399 -638
I. Jasa telekomunikasi, komputer, dan informasi -193 -233 -212 -182 -820 -205 -467 -200 -302 -1,173 -366 -470
- Ekspor 281 204 180 306 971 194 226 224 327 971 167 187
- Impor -474 -437 -392 -488 -1,791 -398 -693 -424 -629 -2,144 -533 -657
J. Jasa bisnis lainnya -617 -734 -775 -544 -2,670 -275 -423 -600 -333 -1,631 -410 -560
- Ekspor 1,230 1,200 1,099 1,388 4,917 1,454 1,236 1,089 1,604 5,382 1,191 1,130
- Impor -1,847 -1,934 -1,874 -1,932 -7,587 -1,729 -1,658 -1,689 -1,937 -7,013 -1,601 -1,690
K. Jasa personal, kultural, dan rekreasi -12 22 15 20 45 0 11 15 10 37 11 11
- Ekspor 26 32 22 31 111 16 25 26 23 90 25 27
- Impor -38 -11 -7 -11 -67 -16 -14 -11 -12 -53 -14 -16
L. Jasa pemerintah 135 83 109 142 469 158 172 180 119 630 159 169
- Ekspor 163 176 146 147 632 169 182 182 146 678 174 188
- Impor -28 -93 -37 -5 -163 -11 -9 -2 -26 -48 -15 -19

Memorandum:
Jumlah pelawat (ribuan orang)
- Ke dalam negeri 2,328 2,377 2,555 2,535 9,794 2,427 2,551 2,921 2,960 10,860 2,829 2,969
- Ke luar negeri 2,040 2,051 2,228 2,026 8,345 2,068 2,075 2,184 2,182 8,509 2,195 2,304
TABEL4
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI BERJALAN
PENDAPATANPRIMER
(Juta USD)

Agustus 2017

2015 2016* 2017


ITEMS
Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II**

Pendapatan Primer -7,116 -7,246 -7,452 -6,565 -28,379 -7,439 -7,755 -8,343 -6,148 -29,685 -7,769 -8,538
- Penerimaan 468 722 705 926 2,822 711 826 1,203 1,268 4,008 1,344 1,446
- Pembayaran -7,584 -7,969 -8,157 -7,491 -31,201 -8,150 -8,581 -9,546 -7,416 -33,694 -9,113 -9,984
A. Kompensansi tenaga kerja -316 -322 -356 -367 -1,361 -360 -367 -407 -419 -1,553 -366 -334
- Penerimaan 53 61 49 50 213 55 63 50 51 219 57 65
- Pembayaran -370 -383 -405 -416 -1,574 -415 -430 -457 -470 -1,772 -423 -399
B. Pendapatan investasi -6,800 -6,924 -7,095 -6,198 -27,018 -7,079 -7,387 -7,936 -5,730 -28,132 -7,403 -8,203
- Penerimaan 414 661 657 877 2,609 656 763 1,153 1,217 3,789 1,287 1,381
- Pembayaran -7,214 -7,586 -7,752 -7,075 -29,627 -7,735 -8,150 -9,089 -6,947 -31,921 -8,690 -9,585
a. Pendapatan investasi langsung -4,430 -4,570 -4,888 -4,616 -18,504 -4,441 -4,302 -4,974 -3,908 -17,626 -4,949 -4,904
1) Pendapatan modal ekuitas -4,130 -4,307 -4,434 -4,210 -17,081 -4,126 -4,088 -4,642 -3,701 -16,557 -4,654 -4,668
- Penerimaan 23 23 9 17 72 196 199 403 302 1,101 453 516
- Pembayaran -4,153 -4,331 -4,442 -4,227 -17,153 -4,322 -4,287 -5,045 -4,003 -17,658 -5,107 -5,184
2) Pendapatan utang (bunga) -300 -263 -455 -406 -1,423 -315 -214 -332 -208 -1,068 -296 -236
- Penerimaan 8 2 4 2 16 2 0 33 5 40 1 1
- Pembayaran -308 -265 -458 -409 -1,440 -317 -214 -364 -213 -1,108 -297 -237
b. Pendapatan investasi portofolio -1,925 -1,757 -1,856 -922 -6,460 -2,203 -2,405 -2,587 -1,129 -8,324 -2,108 -2,625
1) Pendapatan modal ekuitas -217 -977 -367 -375 -1,936 -200 -1,362 -206 -150 -1,919 -181 -1,557
- Penerimaan 58 88 38 98 283 56 147 306 319 828 115 99
- Pembayaran -275 -1,065 -405 -474 -2,219 -256 -1,510 -512 -469 -2,747 -296 -1,656
2) Pendapatan utang (bunga) -1,709 -780 -1,489 -547 -4,525 -2,003 -1,043 -2,381 -979 -6,406 -1,927 -1,068
- Penerimaan 212 432 517 651 1,812 245 249 241 392 1,126 528 544
- Pembayaran -1,921 -1,212 -2,006 -1,198 -6,337 -2,248 -1,292 -2,622 -1,370 -7,532 -2,456 -1,611
c. Pendapatan investasi lainnya -445 -597 -352 -660 -2,053 -435 -680 -375 -692 -2,182 -346 -674
- Penerimaan 113 115 89 108 426 157 167 171 199 694 189 222
- Pembayaran -558 -712 -441 -768 -2,479 -592 -847 -546 -892 -2,877 -535 -896

TABEL 5
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI BERJALAN
PENDAPATAN SEKUNDER
(Juta USD)
Agustus 2017

ITEMS 2015 2016* 2017


Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II**

Pendapatan Sekunder 1,428 1,426 1,273 1,382 5,508 1,205 1,196 976 1,067 4,444 1,016 1,095
- Penerimaan 2,521 2,645 2,540 2,655 10,362 2,444 2,536 2,368 2,467 9,815 2,344 2,472
- Pembayaran -1,094 -1,220 -1,267 -1,273 -4,853 -1,240 -1,340 -1,392 -1,400 -5,371 -1,328 -1,377
A. Pemerintah 8 2 15 124 149 6 49 52 258 365 -1 42
- Penerimaan 8 3 15 124 150 6 49 53 258 366 1 43
- Pembayaran 0 -1 0 0 -1 0 0 -1 0 -1 -2 0
B. Sektor lainnya 1,419 1,424 1,258 1,258 5,360 1,199 1,147 925 809 4,079 1,017 1,053
1. Transfer personal 1,614 1,642 1,605 1,553 6,415 1,491 1,386 1,295 1,121 5,294 1,340 1,325
- Penerimaan 2,336 2,390 2,356 2,366 9,447 2,267 2,226 2,142 2,038 8,672 2,165 2,161
- Pembayaran -721 -747 -750 -812 -3,031 -775 -840 -847 -916 -3,378 -825 -835
2.Transfer lainnya -195 -218 -347 -295 -1,056 -292 -239 -370 -313 -1,214 -323 -273
- Penerimaan 177 253 169 166 765 172 261 174 171 778 178 269
- Pembayaran -372 -471 -516 -461 -1,821 -464 -500 -544 -484 -1,992 -501 -541

Memorandum:
- Jumlah Tenaga Kerja Indonesia/TKI (ribuan orang) 3,893 3,837 3,755 3,686 3,686 3,678 3,630 3,553 3,509 3,509 3,482 3,459
- Jumlah Tenaga Kerja Asing/TKA (ribuan orang) 77 79 83 86 86 83 89 93 97 97 80 91
TABEL 6
NERACA PEMBAYARANINDONESIA
TRANSAKSI FINANSIAL
INVESTASI LANGSUNG
(Juta USD)
Agustus 2017

ITEMS 2015 2016* 2017


Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II**

Investasi Langsung 2,319 3,982 1,608 2,795 10,704 2,786 3,331 6,519 3,308 15,943 2,755 4,575
A. Aset -3,392 -3,276 -1,266 -1,141 -9,075 -370 -1,155 457 12,869 11,801 -394 -348
1. Modal ekuitas 1) -2,648 -2,368 -1,525 -1,457 -7,998 -659 -1,528 -53 13,134 10,894 -455 -494
2. Instrumen utang -744 -908 260 316 -1,076 289 373 511 -265 907 61 146
B. Kewajiban 5,712 7,258 2,873 3,936 19,779 3,156 4,486 6,062 -9,562 4,142 3,149 4,923
1. Modal ekuitas 1) 4,941 4,802 4,184 4,895 18,822 3,533 5,247 4,428 -8,640 4,568 3,040 4,489
2. Instrumen utang 770 2,456 -1,310 -959 957 -376 -761 1,633 -922 -426 109 434
a. Penerimaan 21,195 22,515 18,139 13,739 75,588 12,034 13,177 13,134 11,970 50,315 11,222 10,861
b. Pembayaran -20,425 -20,059 -19,449 -14,698 -74,631 -12,410 -13,939 -11,501 -12,892 -50,742 -11,113 -10,426

Memorandum:
Investasi langsung berdasarkan arah investasi 2,319 3,982 1,608 2,795 10,704 2,786 3,331 6,519 3,308 15,943 2,755 4,575
A. Ke luar negeri -2,098 -1,122 -2,178 -539 -5,937 56 -263 1,578 11,052 12,423 -276 -1,211
1. Modal ekuitas 1) -1,534 -1,431 -766 -506 -4,237 -192 -601 -60 13,129 12,277 -463 -512
2. Instrumen utang -564 308 -1,411 -33 -1,700 248 338 1,638 -2,077 146 188 -699
B. Di Indonesia (PMA) 4,417 5,105 3,785 3,334 16,641 2,730 3,593 4,941 -7,744 3,521 3,030 5,786
1. Modal ekuitas 1) 3,828 3,864 3,424 3,944 15,060 3,065 4,320 4,435 -8,634 3,186 3,048 4,506
2. Instrumen utang 589 1,240 361 -610 1,581 -335 -726 506 890 335 -18 1,280

Catatan:
1)
Besarnya Inflow DI aset dan outflow DI liabilities pada Tw.IV'16 dan 2016 dipengaruhi oleh transaksi divestasi sektor perbankan melalui crossing di pasar negosiasi

TABEL 7
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI FINANSIAL
INVESTASI PORTOFOLIO
(Juta USD)

Agustus 2017

ITEMS 2015 2016* 2017


Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II**

Investasi Portofolio 8,509 5,528 -2,188 4,333 16,183 4,438 8,304 6,563 -309 18,995 6,571 7,422
A. Aset 24 -737 -683 127 -1,268 -167 402 1,938 46 2,218 -983 -313
1. Sektor publik 713 -13 -180 -128 392 174 -53 1,579 96 1,795 -123 18
a. Modal ekuitas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Surat utang 713 -13 -180 -128 392 174 -53 1,579 96 1,795 -123 18
2. Sektor swasta -689 -724 -503 255 -1,660 -341 455 359 -50 423 -860 -331
a. Modal ekuitas -258 -317 -180 -2 -758 -146 -118 269 -215 -210 -370 -226
b. Surat utang -431 -406 -323 257 -903 -195 573 90 164 633 -490 -105
B. Kewajiban 8,484 6,266 -1,505 4,206 17,451 4,605 7,902 4,625 -355 16,777 7,554 7,735
1. Sektor publik 6,942 3,808 908 5,728 17,386 4,919 7,213 3,211 1,492 16,835 6,437 4,525
a. Modal ekuitas N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A N/A
b. Surat utang 6,942 3,808 908 5,728 17,386 4,919 7,213 3,211 1,492 16,835 6,437 4,525
1) Bank sentral -125 182 -194 2 -135 68 248 86 -287 114 396 66
2) Pemerintah 7,067 3,627 1,102 5,725 17,521 4,851 6,965 3,125 1,779 16,720 6,040 4,459
a) Jangka pendek 296 51 -417 32 -38 -172 176 124 -572 -444 1,731 2
b) Jangka panjang 6,771 3,576 1,519 5,694 17,559 5,022 6,789 3,001 2,351 17,164 4,310 4,458
2. Sektor swasta 1,542 2,457 -2,413 -1,522 65 -314 689 1,414 -1,847 -57 1,118 3,210
a. Modal ekuitas 437 -88 -1,200 -696 -1,547 314 667 1,637 -1,299 1,319 626 677
b. Surat utang 1,105 2,546 -1,213 -826 1,612 -628 23 -223 -548 -1,376 492 2,533
1) Jangka pendek -217 271 -1,154 -1,235 -2,335 -480 35 -89 242 -291 -29 583
2) Jangka panjang 1,322 2,275 -59 409 3,947 -148 -12 -135 -790 -1,085 521 1,950

Memorandum:
Surat Utang Pemerintah, Kewajiban 7,067 3,627 1,102 5,725 17,521 4,851 6,965 3,125 1,779 16,720 6,040 4,459
1. Dalam Rupiah 3,407 2,527 -992 2,575 7,518 3,501 2,862 3,125 -1,441 8,047 4,305 3,558
2. Dalam Valuta Asing 3,660 1,100 2,093 3,150 10,003 1,350 4,103 0 3,221 8,673 1,735 901

Catatan:
N/A : Tidak dapat diterapkan
TABEL 8
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
TRANSAKSI FINANSIAL
INVESTASI LAINNYA
(Juta USD)

Agustus 2017

ITEMS 2015 2016* 2017


Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I Tw.II Tw.III Tw.IV Total Tw.I* Tw.II**

Investasi Lainnya -5,310 -7,510 409 2,346 -10,064 -3,104 -4,700 -3,198 4,793 -6,209 -1,285 -6,164
A. Aset -5,131 -5,371 -1,955 645 -11,812 -570 -3,967 523 6,802 2,788 -1,636 -5,924
1. Sektor publik 0 0 0 0 0 0 -269 0 0 -269 0 0
2. Sektor swasta -5,131 -5,371 -1,955 645 -11,812 -570 -3,698 523 6,802 3,056 -1,636 -5,924
a. Uang dan simpanan -4,237 -3,073 -646 544 -7,411 -1,372 -1,912 836 6,724 4,276 -393 -2,807
b. Pinjaman -168 -443 -325 -99 -1,034 329 -719 -320 233 -477 -833 -1,242
c. Piutang datang dan uang muka -573 -1,433 -436 210 -2,232 118 -723 73 -194 -726 -237 -57
d. Aset lainnya -153 -422 -549 -10 -1,134 355 -344 -66 38 -17 -173 -1,817
B. Kewajiban -179 -2,138 2,364 1,702 1,748 -2,534 -733 -3,721 -2,009 -8,996 351 -240
1. Sektor publik -1,144 -1,366 1,665 656 -190 -119 -1,599 -1,242 -319 -3,279 -52 -1,413
a. Uang dan simpanan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b. Pinjaman -431 -1,380 1,485 528 202 54 -1,653 337 -223 -1,484 -175 -1,395
1) Bank sentral 1) 0 -9 0 -24 -33 0 -24 0 -24 -48 0 0
a) Penarikan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b) Pembayaran 0 -9 0 -24 -33 0 -24 0 -24 -48 0 0
2) Pemerintah -431 -1,371 1,485 552 235 54 -1,628 337 -199 -1,436 -175 -1,395
a) Penarikan 237 382 2,134 2,386 5,139 778 412 1,046 1,473 3,709 531 320
(1) Program 0 74 2,000 1,817 3,891 529 148 900 1,070 2,648 400 168
(2) Proyek 237 308 134 569 1,248 249 264 146 403 1,061 131 153
(3) Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
b) Pembayaran -668 -1,753 -649 -1,835 -4,904 -724 -2,040 -709 -1,672 -5,144 -706 -1,715
c. Kewajiban lainnya -713 13 180 128 -392 -174 53 -1,579 -96 -1,795 123 -18
2. Sektor swasta 964 -772 700 1,046 1,938 -2,414 866 -2,479 -1,690 -5,718 403 1,173
a. Uang dan simpanan -70 120 531 187 768 -820 1,056 -34 -673 -471 -137 86
b. Pinjaman 963 -823 -589 1,332 883 -1,775 -701 -2,691 -895 -6,061 87 718
1) Penarikan 7,973 7,381 5,608 9,410 30,372 3,545 5,574 4,108 6,423 19,651 5,231 4,909
2) Pembayaran -7,010 -8,204 -6,197 -8,077 -29,489 -5,320 -6,275 -6,799 -7,318 -25,712 -5,144 -4,191
c. Utang dagang dan uang muka -36 3 655 -220 401 148 559 275 27 1,008 254 361
d. Kewajiban lainnya 108 -72 104 -253 -114 33 -49 -29 -148 -193 198 9

Catatan:
1)
Tidak termasuk kredit dan pinjaman dengan IMF.

Anda mungkin juga menyukai