Modul Praktek Klinik KMB I 2021, Fikk
Modul Praktek Klinik KMB I 2021, Fikk
KMB I
DI MASA ADAPTASI KEBIASAAN BARU PANDEMI
COVID-19
Nama : ...........................................................................
NIM : .................................................
Kelas : .....
POLTEKKESKEMENKES SEMARANG
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN PURWOKERTO
Jl. Pertiwi No. PO BOX 122 Mersi Purwokerto
Telp. (0281) 637356
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
VISI
Menjadi Pusat Pendidikan Vokasi yang menghasilkan Perawat yang
Terampil, Beretika dan Mampu Bersaing di Era Global 2025
MISI
1
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
1. Asrin,MN
Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Muskulo skleletal
2. Supadi, M.Kep, Sp.MB
Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Kardiovaskuler spesialis.
3. Munjiati, SKep, Ns, MH
Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Pencernaan
4. Subandiyo, SPd,S.Kep.Ns M.Kes
Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Pernapasan
5. Widjijati, MN
Depantemen Keperawatan Medikal Bedah,Imunitas
6. Handoyo,MN
Departemen Keperawatan Medikal Bedah, Urologi
Kata Pengantar
Modul praktik klinik ini dibuat untuk memberikan pedoman kepada para pembimbing klinik mata kuliah
keperawatan medikal bedah II dalam merencanakan, menyajikan dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran
kepada mahasiswa dengan menggunakan pendekatan kurikulum berbasis kompetensi.
Berbagai strategi pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran kompetensi digunakan dengan
mempertimbangkan manfaat yang maksimal dari metode yang dipilih dan menghasilkan output sesuai dengan kriteria
unjuk kerja untuk masing-masing kompetensi dan subkompetensi yang dibina dalam mata kuliah.
Pengembangan rencana pembelajaran mengacu kepada pencapaian indikator tujuan pembelajaran dalam
bentuk silabus dengan praktek klinik. Pencapaian tujuan mata ajaran dilakukan dengan berbagai pendekatan yang
sesuai seperti pre-post conference, pembuatan laporan pendahuluan, bedside teaching, mentorship, pengelolaan
kasus, pencapaian target ketrampilan, dan seminar. Sedangkan evaluasi pembelajaran dilakukan sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan kompetensi dan subkompetensi dengan responsi, laporan pendahuluan, laporan kasus, dan ujian
kasus.
Semoga modul praktek klinik ini dapat digunakan sebagai penuntun dalam pembelajaran KBK keperawatan
medikal bedah I di Program Studi keperawatan Purwokerto. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan panduan ini.
Munjiati.,S.Kep.Ns.MH
3
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................................... i
Identitas..................................................................................................................................... ii
Kontributor................................................................................................................................. iii
Kata pengantar.......................................................................................................................... iv
Daftar isi.................................................................................................................................... v
4
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Lampiran-lampiran
5
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
A. TEMA MODUL
MODUL PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
B. MATA KULIAH
PRAKTEK KLINIK KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I
C. JUMLAH SKS
Beban SKS pada mata kuliah ini adalah 2Sks. Jabaran penghitungan beban studi adalah:
Klinik : 2 SkS x 14 minggu x 3 jam
: 2 x 14 x 3
: 84 jam : 7 jam/hari
: 11,25 hari dibulatkan 12 hari/ 7 jam per ship)
D. ALOKASI WAKTU
Waktu praktik klinik :24 Mei s.d 5 Juni 2021. Jadwal dinas pada pagi, sore hari ..
E. SEMESTER/TAHUN AJARAN
6
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Modul praktek klinik KMB I memberikan kesempatan kepada para mahasiswa mempraktekkan
teori dan konsep yang telah dipelajari dl kelas dan telah di uji coba di laboratorium dibawah
pengawasan lnstruktur laboratorium. Pembelajaran dl klinik difokuskan pada pengalaman
belajar dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem
pernapasan, kardiovaskuler, pencernaan, perkemihan dan endokrin. Selain metoda bedside
teaching, brifing (Pre and post conference) diperlukan untuk memberi kesempatan kepada
para mahasiswa mempresentasikan kasus per kasus pasien yang dirawatnya melalui metoda
nursing round. Evaluasi terhadap pencapaian kompetensi melalui ujian setiap kompetensi
dengan berbagai kasus dapat dilakukan secara bertahap atau di akhir pembelajaran di klinik
untuk mencapai kompetensi keperawatan, antara lain:
KOMPETENSI No. .A :
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
oksigen akibat patologis sistem pernafasan :
1. Anamnesa gangguan sistem Pernafasan
2. Pengambilan specimen darah : vena dan arteri
3. Pemeriksaam fisik : kecukupan oksigen dan sirkulasi,perubahan irama nafas,bunyi nafas
4. Memberikan posisi fowler dan semi fowler
5. Memebrikan oksigen simple mask
6. Melakukan postural drainage
7. Melakukan inhalasi ( nebulizer )
8. Melakukan penghisapan lendir
9. Memberikan obat sesuai program therapi
KOMPETENSI No. B :
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
oksigen akibat patologis sistem Cardio Vaskuler :
KOMPETENSI No..C :
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi akibat patologis sistem Pencernaan :
7
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
KOMPETENSI D
Melaksanakan Kebutuhan cairan patologis pada sistem pada sistem perkemihan
1.Merawat kateter
2.Memberikan obat sesuai program therapy
KOMPETENSI E
Melaksanakan Kebutuhan cairan patologis pada sistem metabolik endokri
1.Pemeriksaan gula darah
2.Pemeberian insulin
3.Memberikan obat sesuai program therapy
H. KARAKTERISTIK MAHASISWA
Mahasiswa semester III kelas reguler dan ekstensi sejumlah135 mahasiswa.
No Komponen KKM
1. A: Melaksanakan anamnesa keperawatan pada pasien dengan gangguan 72
pemenuhan kebutuhan oksigen sisem Pernafasan (Pemeriksaan fisik)
2. Sub Kompetensi No. 7.2 : 72
8
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
No Komponen KKM
Pemgambilan specimen darah vena dan arteri
3. : memberikan posisi fowler dan semi fowler 72
4. : memberikan oksigen simple mask 72
5. : Melakukan postural drainage 72
6. : Melakukan inhalasi ( nebulizer ) 72
7. : Melakukan penghisapan lendir 72
10. B : Melaksanakan anamnesa keperawatan pada pasien dengan gangguan 72
pemenuhan kebutuhan oksigen akibat patologis system cardio vaskuler.
(Pemeriksaan fisik )
11. : Perekaman EKG 72
12. : Menyiapkan pasien uyntuk pemeriksaan echocardiographi 72
13. : Menyiapkan pasien untuk pemeriksaan tread mel test 72
14. : Memasang dan memonitor transfusi darah 72
16. C: Melaksanakan anamnesa keperawatan pada pasien dengan gangguan 72
pemenuhan kebutuhan nutrisi patologis system Pencernaan (Pemeriksaan
fisik abdomen)
17. : Merawat NGT 72
18. : Memberikan makan melalui NGT 72
19. : Melakukan manual fekal 72
20. : Merawat kolostomy 72
D.Melaksanakan kebutuhan rasa nyaman dan aman 72
21 :Merawat luka
22 D.: Melaksanakan Kebutuhan cairan patologis pada 72
sistem pada sistem perkemihan
23 1.Merawat kateter 72
E..Kebutuhan cairan patologis pada sistem metabolik endokrin
24 1.Pemeriksaan gula darah 72
25 2.Pemberian insulin 72
J. MATERI PEMBELAJARAN
Materi pembelajaran praktek klinik KMB I meliputi:
9
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
K. STRATEGI PEMBELAJARAN
Metode bimbingan meliputi mini conference ( pre dan post conference ), Bedside Teaching
(dengan topik-topik prioritas), Presentasi kasus kelolaan / studi kasus, Konsultasi individual,
Ronde keperawatan, dan Penugasan.
10
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
11
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
M. PROSEDUR
KOMPETENSI A :
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
SUB KOMPETENSI 1. :
Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen (Pemeriksaan fisik)
Skala Penilaian
No Elemen & Kriteria Pencapaian Kompetensi Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Melakukan kajian kebutuhan pemeriksaan fisik.
Salam terapeutik disampaikan pada klien. 2
Kondisi adanya gangguan yang membutuhkan pemeriksaan fisik dikaji 4
2. Melakukan persiapan pasien
Informasi tentang prosedur tindakan disampaikan kepada pasien 4
Lingkungan yang aman dan nyaman diciptakan 2
Posisi yang aman dan nyaman bagi pasien diatur 3
3. Melakukan persiapan alat
Alat dan bahan untuk tindakan disiapkan sesuai kebutuhan 3
Alat dan bahan disajikan secara tepat, rapih dan sistematis 2
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan 5
2. Melakukan inspeksi untuk melihat kesimetrisan dada 5
3. Melakukan inspeksi terhadap postur tubuh 5
4. Melakukan pengukuran ratio diameter anterio-posterior dengan penggaris 5
5. Melakukan palpasi dengan membandingkan ekspansi dada kanan dan kiri 5
6. Melakukan perkusi dengan membandingkan bunyi paru kanan dan kiri 5
7. Melakukan auskultasi pada 6 titik dengan meminta pasien menarik napas dalam 10
dan menghembuskan napas dengan kuat.
8. Posisi pasien diatur kembali ke posisi yang nyaman. 5
9. Cuci tangan dilakukan secara benar 5
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut tindakan.
Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan dengan mengelompokkan data 5
dan analisa data.
Upaya tindak lanjut dirumuskan 5
2. Melakukan pencatatan dalam dokumen keperawatan
Tindakan dan data pengkajian dicatat secara lengkap dalam format yang telah 6
disiapkan.
Paraf dan nama jelas ditulis 4
12
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
13
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
LEMBAR OBSERVASI
Kompetensi A : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
Sub Kompetensi No. 2 : Pemberian oksigen melalui nasal kanul atau masker
Nama : Institusi : Prodi Keperawatan Purwokerto
NIM : :
Ruang : Pembimbing :
Tanggal : Tanda tangan :
Skala Penilaian
No Elemen & Kriteria Pencapaian Kompetensi Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Melakukan kajian kebutuhan pemberian oksigen melalui nasal kanul/
masker
• Salam terapeutik disampaikan pada klien 2
• Kondisi adanya kebutuhan pemberian oksigen melalui nasal 4
kanul/masker dikaji
2. Melakukan persiapan pasien
• Informasi tentang prosedur tindakan disampaikan kepada pasien 4
• Lingkungan yang aman dan nyaman diciptakan 2
• Posisi yang aman dan nyaman bagi pasien diatur 3
3. Melakukan persiapan alat
• Alat dan bahan untuk tindakan disiapkan sesuai kebutuhan 3
• Alat dan bahan disajikan secara bersih, rapih dan sistematis 2
B. FASE KERJA
1. Melakukan Tindakan
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
• Kanul/ masker dihubungkan keselang oksigen dengan benar 6
• Aliran oksigen diatur sampai kecepatan yang diresepkan dengan 7
benar
• Kanul/ masker dipasang pada hidung pasien dan difiksasi sesuai 6
kenyamanan pasien dengan tepat
• Humidifier dipertahankan terisi setiap saat dengan tepat 7
• Cuping, septum dan hidung eksternal pasien dikaji terhadap kerusakan 7
mukosa secara benar
• Kecepatan aliran oksigen diperiksa setiap 8 jam dengan tepat 7
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut tindakan.
• Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa dan 5
pemeriksaan.
• Upaya tindak lanjut dirumuskan 5
2. Melakukan pencatatan dalam dokumen keperawatan
• Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan 6
jelas dan ringkas.
• Paraf dan nama jelas ditulis. 4
14
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
15
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
KOMPETENSI NO. A : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
SUB KOMPETENSI No 3. : Melatih pasien nafas dalam
Nama : Institusi : Prodi Keperawatan Purwokerto
NIM : :
Ruang : Pembimbing :
Tanggal : Tanda tangan :
Skala Penilaian
No Elemen & Kriteria Pencapaian Kompetensi Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Melakukan kajian kebutuhan melatih napas dalam pasien
• Salam terapeutik disampaikan pada klien 5
• Kondisi adanya kebutuhan melatih napas dalam dikaji 5
2. Melakukan persiapan pasien
• Informasi tentang prosedur tindakan disampaikan kepada pasien 5
• Lingkungan yang aman dan nyaman diciptakan 2
• Posisi yang aman dan nyaman bagi pasien diatur 3
B. FASE KERJA
1. Melakukan Tindakan
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
• Pasien diinstruksikan untuk duduk dengan benar 10
• Pasien diinstruksikan untuk menarik napas dalam dan dikeluarkan 15
melalui bibir secara perlahan membentuk huruf O dengan tepat
• Frekuensi dan periode latihan diperagakan dengan benar 15
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut tindakan.
• Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa dan 5
pemeriksaan.
• Upaya tindak lanjut dirumuskan. 5
2. Melakukan pencatatan dalam dokumen keperawatan
• Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan 6
jelas dan ringkas.
• Paraf dan nama jelas ditulis. 4
16
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
LEMBAR OBSERVASI
Kompetensi No A.: Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
Sub Kompetensi No4 : Melatih pasien batuk efektif
Nama : Institusi : Prodi Keperawatan Purwokerto
NIM : :
Ruang : Pembimbing :
Tanggal : Tanda tangan :
Skala Penilaian
No Elemen & Kriteria Pencapaian Kompetensi Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Melakukan kajian kebutuhan melatih pasien batuk efektif
• Salam terapeutik disampaikan pada klien 2
• Kondisi adanya kebutuhan latihan batuk efektif dikaji 4
2. Melakukan persiapan pasien
• Informasi tentang prosedur tindakan disampaikan kepada pasien 4
• Lingkungan yang aman dan nyaman diciptakan 2
• Posisi yang aman dan nyaman bagi pasien diatur 3
3. Melakukan persiapan alat
• Alat dan bahan untuk tindakan disiapkan sesuai kebutuhan 3
• Alat dan bahan disajikan secara bersih, rapih dan sistematis 2
B. FASE KERJA
1. Melakukan Tindakan
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
• Tarik napas dalam 4-5 kali diajarkan secara tepat 8
• Pada tarikan selanjutnya napas ditahan selama 1-2 detik dengan 8
benar
• Intruksi kepada klien tentang bahu diangkat, dada dilonggarkan dan 8
dibatukkan dengan kuat diberikan dg tepat
• Setiap satu periode latihan dilakukan 4 kali, frekuensi sesuaikan 8
dengan kebutuhan secara tepat
• Kondisi pasien diperhatikan 8
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut tindakan.
• Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa dan 5
pemeriksaan.
• Upaya tindak lanjut dirumuskan. 5
2. Melakukan pencatatan dalam dokumen keperawatan
• Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan 6
jelas dan ringkas.
• Paraf dan nama jelas ditulis. 4
17
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Kompetensi A.: Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
Sub Kompetensi No 5 : Melakukan penghisapan lendir
Ruang : Pembimbing :
Tanggal : Tanda tangan :
Skala Penilaian
No Elemen & Kriteria Pencapaian Kompetensi Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Melakukan kajian kebutuhan penghisapan lendir
• Salam terapeutik disampaikan pada klien 2
• Kondisi adanya kebutuhan tindakan penghisapan lendir dikaji 4
2. Melakukan persiapan pasien
• Informasi tentang prosedur tindakan disampaikan kepada pasien 4
• Lingkungan yang aman dan nyaman diciptakan 2
• Posisi yang aman dan nyaman bagi pasien diatur 3
3. Melakukan persiapan alat
• Alat dan bahan untuk tindakan disiapkan sesuai kebutuhan 3
• Alat dan bahan disajikan secara bersih, rapih dan sistematis 2
B. FASE KERJA
1. Melakukan Tindakan
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
• Pengaturan posisi terlentang dengan kepala miring ke arah perawat 3
dilakukan dengan tepat
• Sarung tangan dipakai secara benar 3
• Kateter penghisap dengan slang penghisap disambung 3
• Mesin penghisap dihidupkan 3
• Kateter penghisap dimasukkan ke dalam kom berisi NaCl 0,9%. 3
• Lubang udara pada pangkal kateter dijepit dengan tangan kiri 3
• Ujung kateter dimasukkan ke dalam mulut/ hidung sampai terasa ada 5
tahanan dengan tangan kanan, lalu ditarik 1 cm
• Jepitan lubang udara dilepaskan dan menghisap lendir dengan 5
perlahan-lahan dengan arah diputar
• Penghisapan dilakukan selama 10-15 detik diselingi istirahat 3 detik 3
untuk mencegah hipoxia
• Kateter ditarik dan dicelupkan ke dalam NaCl 0,9% sampai bersih 3
• Prosedur diulang sampai jalan napas bebas dari lendir atau sampai 3
napas tidak berbunyi
• Mesin dimatikan dan kateter dilepaskan dari slang penghisap, 3
kemudian dimasukkan ke dalam kom berisi cairan desinfektan
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut tindakan.
• Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa dan 5
pemeriksaan.
• Upaya tindak lanjut dirumuskan. 5
2. Melakukan pencatatan dalam dokumen keperawatan
• Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan 6
jelas dan ringkas.
• Paraf dan nama jelas ditulis. 4
18
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
19
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Kompetensi No A. : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
Sub Kompetensi No 6 : Melakukan fisioterapi dadadanpostural drainage
Nama : Institusi : Prodi Keperawatan Purwokerto
NIM : :
Ruang : Pembimbing :
Tanggal : Tanda tangan :
Skala Penilaian
No Elemen & Kriteria Pencapaian Kompetensi Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Melakukan kajian kebutuhan pemberian oksigen melalui nasal masker
• Salam terapeutik disampaikan pada klien 2
• Kondisi adanya kebutuhan pemberian oksigen melalui masker dikaji 4
2. Melakukan persiapan pasien
• Informasi tentang prosedur tindakan disampaikan kepada pasien 4
• Lingkungan yang aman dan nyaman diciptakan 2
• Posisi yang aman dan nyaman bagi pasien diatur 3
3. Melakukan persiapan alat
• Alat dan bahan untuk tindakan disiapkan sesuai kebutuhan 3
• Alat dan bahan disajikan secara bersih, rapih dan sistematis 2
B. FASE KERJA
1. Melakukan Tindakan
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
• Posisi pasien diatur sesuai kebutuhan 10
• Clapping dilakukan dengan cara yang benar 10
• Vibrasi dilakukan dengan cara yang benar 10
• Pakaian dan lingkungan pasien dirapikan 5
• Alat-alat dikembalikan ke tempatnya 5
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut tindakan.
• Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui observasi 5
terhadap warna kulit muka dan nadi, anamnesa dan pemeriksaan.
• Upaya tindak lanjut dirumuskan. 5
2. Melakukan pencatatan dalam dokumen keperawatan
• Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan 6
jelas dan ringkas.
• Paraf dan nama jelas ditulis. 4
20
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Kompetensi No A: Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
Sub Kompetensi No 7 : Melakukan inhalasi (nebulizer)
Nama : Institusi : Prodi Keperawatan Purwokerto
NIM : :
Ruang : Pembimbing :
Tanggal : Tanda tangan :
Skala Penilaian
No Elemen & Kriteria Pencapaian Kompetensi Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Melakukan kajian kebutuhan pemberian obat melalui nebulizer
• Salam terapeutik disampaikan pada klien 2
• Kondisi adanya kebutuhan pemberian obat melalui nebulizer dikaji 4
2. Melakukan persiapan pasien
• Informasi tentang prosedur tindakan disampaikan kepada pasien 4
• Lingkungan yang aman dan nyaman diciptakan 2
• Posisi yang aman dan nyaman bagi pasien diatur 3
3. Melakukan persiapan alat
• Alat dan bahan untuk tindakan disiapkan sesuai kebutuhan 3
• Alat dan bahan disajikan secara bersih, rapih dan sistematis 2
B. FASE KERJA
1. Melakukan Tindakan
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
• Denyut nadi dan rerata pernapasan diperiksa 4
• Obat dimasukkan pada nebulizer dengan benar 4
• Hidung ditutup dan pasang sungkup pada mulut pasien kemudian 5
pasien dipersilahkan menghidup napas melalui sungkup
• Pasien dituntun terhadap langkah pemakaian nebulizer yang benar 5
sampai dapat melakukan sendiri dengan tepat
• Mesin dihidupkan sesuai dengan manufaktur alat 4
• Ekspansi dada pasien diobservasi 4
• Pasien disokong untuk latihan batuk secara periodik untuk melepaskan 4
sekret
• Isi wadah yang berisi obat pada nebulizer diamati secara seksama 4
• Toleransi pasien terhadap tindakan diamati. 4
• Mesin dimatikan setelah selesai tindakan. 4
• Nadi, TD, dan pernapasan dicek pada akhir tindakan 4
• Posisi yang nyaman bagi pasien diatur. 4
• Cuci tangan dilakukan secara benar 5
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut tindakan.
• Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa dan 5
pemeriksaan.
• Upaya tindak lanjut dirumuskan. 5
2. Melakukan pencatatan dalam dokumen keperawatan
• Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat dengan 6
jelas dan ringkas,
• Paraf dan nama jelas ditulis. 4
21
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
22
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
23
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
24
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Kompetensi No A : Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
Sub Kompetensi No 9 : Melakukan perawatan trakheostomi (pasien dewasa)
Nama : Institusi : Prodi Keperawatan Purwokerto
NIM :
Ruang : Pembimbing :
Tanggal : Tanda tangan :
Skala Penilaian
No Elemen & Kriteria Pencapaian Kompetensi Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Melakukan kajian kebutuhan perawatan trakheostomi
Salam terapeutik disampaikan pada klien 2
Kondisi adanya kebutuhan perawatan trakheostomi dikaji 4
2. Melakukan persiapan pasien
Informasi tentang prosedur tindakan disampaikan kepada pasien 4
Lingkungan yang aman dan nyaman diciptakan 2
Posisi semi Fowler diatur 3
3. Melakukan persiapan alat
Alat dan bahan untuk tindakan disiapkan sesuai kebutuhan 3
Alat dan bahan disajikan secara bersih, rapih dan sistematis 2
B. FASE KERJA
1. Melakukan Tindakan
Cuci tangan dilakukan secara benar 3
Bengkok diletakkan disamping pasien dan pengalas diletakkan 3
dibawah leher pasien
Sarung tangan steril dipakai dengan benar 3
Set steril dibuka dengan benar 3
Duk steril diletakkan di dada dengan tepat 3
Kasa kotor dibawah trakhea kanul diangkat secara tepat 4
Kulit disekitar lubang dibersihkan 4
Salep antibiotika/ salep betadine diberikan (sesuai prosedur 4
setempat) secara merata.
Kassa digunting bagian tengah, ¾ bagian. 3
Kasa diletakkan mengelilingi lubang 4
Plester diberikan 3
Tali pengikat diganti (melepaskan tali dari sisi ke sisi) 4
Pasien dan lingkungan dirapikan 3
Alat-alat dikembalikan ke tempatnya 3
Cuci tangan dilakukan secara benar 3
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut tindakan.
Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan melalui anamnesa dan 5
pemeriksaan.
Upaya tindak lanjut dirumuskan. 5
2. Melakukan pencatatan dalam dokumen keperawatan
Tindakan dan respon pasien saat dan setelah tindakan dicatat 6
dengan jelas dan ringkas.
Paraf dan nama jelas ditulis. 4
D. PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Melakukan komunikasi terapeutik selama tindakan 2.5
2. Peka terhadap perasaan klien 2.5
3. Tindakan dilakukan secara sistematis 2.5
4. Melakukan tindakan dengan aman 2.5
Jumlah 100
25
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
26
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Bagian B
LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI
Kompetensi No B:
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah
Sub Kompetensi No 1:
Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah. (Pemeriksaan fisik
kardiovaskuler)
Nilai
No Aspek Yang Dinilai Bobot
Ya Tidak
A. Fase Pra Interaksi
1 Mempersiapkan alat ( Stateskop, alat tulis, penggaris bila perlu ) 2
2 Mempersiapkan lingkungan 2
B. Fase Orientasi
1 Mengucapkan salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Menjelaskan tujuan tindakan 2
4 Menjelaskan langkah prosedur 2
C. Fase Kerja
1 Mencuci tangan 2
2 Mengatur posisi supinasi 2
3 Mengkaji kesadaran 2
4 Mengkaji keadaan umum dari kepala sampai kaki (temukan tanda-tanda 5
kelainan kardiovaskuler seperti oedema,peningkatan JVP atau sianosis)
5 Membebaskan pakaian daerah dada 2
6 Melakukan inspeksi dada, amati ictus cordis pada apeks jantung dan 10
kesimetrisan dada
7 Melakukan palpasi dada anterior terhadap pulsasi atau denyutan pada apeks 10
(point maximum impuls)
8 Melakukan perkusi batas jantung 10
9 Melakukan auskultasi bunyi jantung I dan II ( pada 4 titik interkosta 2 kanan dan 15
kiri, intercosta 4 parasternal kiri dan intercosta 5 midklavikula kiri)serta
kemungkinan bunyi jantung abnormal
D. Fase Terminasi
1 Merapikan pasien dan alat 2
2 Melakukan evaluasi tindakan 5
3 Mencuci tangan 2
4 Mendokumentasikan tindakan 3
5 Berpamitan 2
27
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
28
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
29
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Nilai
No Aspek Yang Dinilai Bobot
Ya Tidak
A. Fase Pra Interaksi
1 Cek dokumen/data klien 2
2 Mempersiapkan alat :
Alat tulis 5
Gelas ukur jika diperlukan
3 Mempersiapkan lingkungan 5
B. Fase Orientasi
1 Mengucapkan salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Melakukan validasi data/kondisi klien 3
4 Menjelaskan tujuan tindakan 4
5 Menjelaskan langkah prosedur 4
6 Mempersiapkan pasien 2
C. Fase Kerja
1 Mencuci tangan 4
2 Menghitung cairan masuk 12
3 Menghitung cairan keluar 12
Menentukan balance cairan selama 24 jam dengan rumus 15
4
Balans cairan = intake-(output+IWL)
D. Fase Terminasi
1 Merapikan pasien dan alat 2
2 Melakukan evaluasi tindakan (subyektif dan obyektif) 5
3 Mencuci tangan 4
4 Mendokumentasikan tindakan 3
30
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Nilai
No Aspek Yang Dinilai Bobot
Ya Tidak
A. Fase Pra Interaksi
1 Cek dokumen/data klien 2
2 Mempersiapkan alat :
Darah sesuai terapi
1 botol NaCl
Alat untuk memeriksa tanda vital 5
Bengkok
Alat tulis
Jam tangan
3 Menyiapkan darah, sesuaikan dengan data klien : Identitas klien, jenis darah,
golongan, nomor kantong darah, tanggal kadaluwarsa, jumlah darah, kaji warna 5
darah
4 Mempersiapkan lingkungan 3
B. Fase Orientasi
1 Mengucapkan salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Memvalidasi data/kondisi klien 5
4 Menjelaskan tujuan tindakan 3
5 Menjelaskan langkah prosedur 3
6 Mempersiapkan pasien 3
C. Fase Kerja
1 Mencuci tangan 3
2 Menanyakan keluhan 2
3 Mengobservasi tanda vital 10
4 Mengganti cairan infuse dengan cairan NaCl, jika belum terpasang 10
5 Setelah 15 menit pasang darah dan alirkan slang tranfusi dari NaCl ke Darah 10
6 Atur tetesan darah sesuai terapi 5
D. Fase Terminasi
1 Merapikan pasien dan alat 3
2 Melakukan evaluasi tindakan (subyektif dan obyektif) 5
3 Mencuci tangan 3
4 Mendokumentasikan tindakan 5
31
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Nilai
No Aspek Yang Dinilai Bobot
Ya Tidak
A. Fase Pra Interaksi
1. Melakukan kajian kebutuhan monitoring pemberian cairan parenteral dan darah
Kondisi adanya kebutuhan monitoring cairan parenteral dan darah dikaji 4
2. Mempersiapkan lingkungan
Lingkungan yang aman dan nyaman diciptakan 2
3. Melakukan persiapan alat
Alat dan bahan untuk tindakan disiapkan sesuai kebutuhan 2
Alat dan bahan disajikan secara tepat, rapih dan sistematis 2
B. Fase Orientasi
1. Melakukan persiapan pasien
Salam terapeutik disampaikan pada klien. 2
Informasi tentang prosedur tindakan disampaikan kepada pasien 5
Posisi yang aman dan nyaman bagi pasien diatur 3
C. Fase Kerja
1. Cuci tangan dilakukan dengan benar 5
2. Monitor letak insersi slang IV terhadap tanda dan gejala infiltrasi, phlebitis, dan 5
infeksi local
3. Monitor tanda-tanda vital sebelum, selama dan sesudah transfusi 5
4. Monitor kelebihan cairan dan reaksi transfusi 5
5. Monitor dan mengatur tetesan selama transfusi 5
6. Menghindari pemberian cairan dan obat lewat IV, selain NaCl ke dalam darah 5
atau produk darah dalam satu slang.
7. Mengganti transfusi set setiap 4 jam atau sesuai prosedur setempat 5
8. Memberikan larutan normal saline jika transfusi sudah selesai 5
Menghentikan transfusi jika terjadi reaksi darah dan mempertahankan vena tetap 5
9.
terbuka dengan larutan normal saline
10. Mengambil sampel darah untuk memonitor kadar Haemoglobin 5
11. Posisi pasien diatur kembali ke posisi yang nyaman 5
12. Cuci tangan dilakukan dengan benar 5
D. Fase Terminasi
Melakukan evaluasi dan tindak lanjut tindakan.
1. Tindakan untuk mengevaluasi hasil dilakukan dengan mengelompokkan data 2
dan analisa data.
2. Upaya tindak lanjut dirumuskan 3
Melakukan pencatatan dalam dokumen keperawatan
1. Tindakan dan data pengkajian dicatat secara lengkap dalam format yang telah 3
disiapkan.
2. Paraf dan nama jelas ditulis 2
32
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
33
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Nilai
No Aspek Yang Dinilai Bobot
Ya Tidak
A. Fase Pra Interaksi
1 Cek dokumen/data klien 2
2 Mempersiapkan alat :
Alat tulis 3
CVP terpasang dengan stopkok 3 jalur
3 Mempersiapkan lingkungan 5
B. Fase Orientasi
1 Mengucapkan salam 2
2 Memperkenalkan diri 2
3 Melakukan validasi data/kondisi klien 3
4 Menjelaskan tujuan tindakan 4
5 Menjelaskan langkah prosedur 4
6 Mempersiapkan pasien 2
C. Fase Kerja
1 Mencuci tangan 4
2 Mengatur posisi pasien datar atau semifowler jika tidak memungkinkan, dengan 5
titik “nol” pada manometer setinggi area interkostal keempat. Ketinggian ini tepat
pada garis mid aksilla.
3 Tutup semua line ke pasien 5
4 Alirkan cairan infus kemanometer CVP, untuk menaikkan kolom cairan sampai 5
titik nol sebelum tekanan vena diukur.
5 Pastikan tidak ada udara di manometer 5
6 Hubungkan kateter intravena pasien dengan manometer, untuk mengukur CVP. 15
Tekanan vena diukur dengan melihat tekanan pada kolom cairan manometer.
Titik pada saat cairan diam dicatat sebagai CVP
7 Hubungkan kembali sumber cairan dengan pasien, jika pemberian cairan infus 5
akan dilanjutkan
D. Fase Terminasi
1 Merapikan pasien dan alat 2
2 Melakukan evaluasi tindakan (subyektif dan obyektif) 2
3 Mencuci tangan 3
4 Mendokumentasikan tindakan: posisi pasien, hasil pengukuran dalam satuan 6
cmH2O dan interpretasi hasil pengukuran.
34
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam/ menyapa klien 2.5
2. Memperkenalkan diri 2.5
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2.5
4. Menjelaskan langkah prosedur 2.5
5. Mendekatkan alat ke dekat klien 2.5
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan 2.5
2. Mengatur posisi klien 2.5
3. Menjaga privacy 2.5
4. Memasang pengalas didada 2.5
5. Memakai sarung tangan 2.5
6. Mengukur slang dari dari ke prosesus xypoideus 2.5
7. Memberi jelly pada ujung slang ± 10 cm 2.5
8. Memasukkan slang pada hidung yang dirasakan lebih lapang 10
9. Setelah slang masuk kerongkongan, klien diajak menelan 10
• Mengetes apakah slang masuk ke lambung
• Mendengarkan udara di lambung dengan stetoskop
10. Melakukan aspirasi cairan lambung 10
11. Mempertahankan posisi slang supaya tidak bergeser posisi 10
memakai plester
C. FASE TERMINASI
1. Merapikan klien 2.5
2. Melakukan evaluasi tindakan 2.5
3. Merapikan alat 2.5
4. Mencuci tangan 2.5
5. Berpamitan 2.5
JUMLAH 100
35
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam/ menyapa klien 2
2. Memperkenalkan diri 2
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2
4. Menjelaskan langkah prosedur 2
5. Menanyakan kesiapan pasien 2
6. Mencuci tangan 2
B. FASE KERJA
1. Mengatur posisi semi fowler 5
2. Memasang perlak dan pengalas pada dada klien 3
3. Melakukan aspirasi isi lambung untuk memastikan posisi NGT 5
4. Menutup klem dan memasang corong 4
5. Memasukkan air matang, membuka slang dan meninggikan 30 cm 10
6. Menutup kembali klem sebelum air habis 5
7. Memasukkan makanan cair, membuka klem dan meninggikan 30 15
cm, kemudian menutup kembali klem sebelum makanan cair habis
8. Membilas slang dengan memasukkan air matang 5
9. Menutup kembali ujung NGT dengan klem 5
10. Membersihkan sisa makanan pada klien 5
C. FASE TERMINASI
1. Merapikan klien 2
2. Melakukan evaluasi tindakan 2
3. Merapikan alat 2
4. Mencuci tangan 2
5. Berpamitan 2
E. DOKUMENTASI
1. Mendokumentasikan kegiatan yang telah dilakukan 2
JUMLAH 100
36
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam/ menyapa klien 2
2. Memperkenalkan diri 2
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2
4. Menjelaskan langkah prosedur 2
5. Menanyakan kesiapan pasien 2
6. Mencuci tangan 2
B. FASE KERJA
1. Mengatur posisi semi fowler, kepala ekstensi 5
2. Memasang perlak dan pengalas pada dada klien 3
3. Melakukan aspirasi isi lambung untuk memastikan posisi NGT 5
4. Menutup klem dan memasang corong 4
5. Memasukkan air matang, membuka slang dan meninggikan 30 cm 10
6. Menutup kembali klem sebelum air habis 5
7. Memasukkan makanan cair, membuka klem dan meninggikan 30 15
cm, kemudian menutup kembali klem sebelum makanan cair habis
8. Membilas slang dengan memasukkan air matang 5
9. Menutup kembali ujung NGT dengan klem 5
10. Membersihkan sisa makanan pada klien 5
C. FASE TERMINASI
1. Merapikan klien 2
2. Melakukan evaluasi tindakan 2
3. Merapikan alat 2
4. Mencuci tangan 2
5. Berpamitan 2
JUMLAH 100
37
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam/ menyapa klien 2,5
2. Memperkenalkan diri 2,5
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2,5
4. Menjelaskan langkah prosedur 2,5
B. FASE KERJA
1. Memperhatikan keadaan rambut 5
2. Memperhatikan keadaan kulit 5
3. Memperhatikan keadaan mata 5
4. Memperhatikan keadaan lidah 5
5. Memperhatikan mukosa 5
6. Melakukan palpasi otot 5
7. Menanyakan nafsu makan, eliminasi 5
8. Memonitor respon emosi 5
9. Memonitor tingkat vitalitas (gesit, energik, tidur) 5
10. Menimbang berat badan 5
11. Mempersepsikan tingkat keseimbangan Berat Badan terhadap 5
Tinggi Badan
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi tindakan 5
2. Merapikan alat 2,5
3. Berpamitan kepada klien/ keluarga 2,5
38
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam 2,5
2. Memperkenalkan diri 2,5
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2,5
4. Menjelaskan langkah prosedur 2,5
5. Menempatkan alat ke dekat klien 2,5
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan 2,5
2. Mengatur posisi klien 5
3. Menjaga privasi klien 5
4. Membuka baju daerah abdomen (4 kuadran terlihat) 2,5
5. Melakukan inspeksi dari depan dan samping klien 10
6. Melakukan auskultasi untuk mendengarkan bising usus selama ± 10
30 detik)*
7. Melakukan perkusi 10
8. Melakukan palpasi pada 4 kuadran 10
9. Mengukur lingkar perut dengan meteran 5
C. FASE TERMINASI
1. Merapikan klien 2,5
2. Melakukan evaluasi terhadap respons pasien dan tindakan 2,5
3. Merapikan alat 2,5
4. Mencuci tangan 2,5
5. Berpamitan kepada klien 2,5
JUMLAH 100
Catatan: Auskultasi harus dilakukan setelah inspeksi, jika tidak dianggap tidak melakukan
39
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
LEMBAR OBSERVASI
Kompetensi No B:
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi fekal
Sub Kompetensi No 11:
Melaksanakan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan eliminasi urin dan fekal.
a.2. Pengkajian riwayat eliminasi fekal
Nama : Institusi : Prodi Keperawatan Purwokerto
NIM : :
Ruang : Pembimbing :
Tanggal : Tanda tangan :
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam/ menyapa klien 3
2. Memperkenalkan diri 3
3. Menjelaskan tujuan tindakan 4
4. Menyiapkan alat tulis dan kertas atau format pengkajian 3
B. FASE KERJA
1. Menanyakan apakah pasien bisa flatus/ kentut 8
2. Menanyakan apakah pasien merasa mual 8
3. Menanyakan apakah pasien muntah 8
4. Menanyakan sejak kapan pasien tidak bisa BAB 8
5. Menanyakan, sebelumnya BAB berapa kali sehari 8
6. Menanyakan riwayat konstipasi sebelumnya 8
7. Menanyakan kebiasaan makan berserat 8
8. Menanyakan daerah nyeri 8
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan resume anamnese (balikan kepada pasien) 5
2. Berpamitan 3
JUMLAH 100
40
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam/ menyapa klien 2,5
2. Memperkenalkan diri 2,5
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2,5
4. Menjelaskan langkah prosedur 2,5
5. Mencuci tangan 5
B. FASE KERJA
1. Memasang NGT, bila terjadi distensi usus 10
2. Memonitor cairan secara ketat 5
3. Melakukan massage perut dari kanan ke kiri 10
4. Menyiapkan/ memberi injeksi Prostigmin 0,3 mg 5
5. Melakukan stimulasi elektrik 5
6. Melakukan stimulasi digital
a. Menggunakan sarung tangan 5
b. Menggunakan pelicin yang banyak 5
c. Memasukkan 1 jari ke rektum 5
d. Memutar jari secara pelan 5
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi tindakan 3
2. Merapikan alat 2,5
3. Mencuci tangan 2
4. Berpamitan kepada klien/ keluarga 2,5
41
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam/ menyapa klien 2,5
2. Memperkenalkan diri 2,5
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2,5
4. Menjelaskan langkah prosedur 2,5
5. Mendekatkan alat ke dekat klien 2,5
B. FASE KERJA
1. Mencuci tangan 5
2. Mengatur posisi 5
3. Memasang pengalas 5
4. Membuka pakaian daerah abdomen 5
5. Memakai sarung tangan 5
6. Membuka kantong feses dengan benar 10
7. Membersihkan feses disekitar luka dengan benar 10
8. Membersihkan luka ostomi dengan benar 10
9. Memasang kantong feses dengan benar 10
C. FASE TERMINASI
1. Merapikan klien 3
2. Melakukan evaluasi tindakan 3
3. Merapikan alat 3
4. Mencuci tangan 3
5. Berpamitan kepada klien/ keluarga 3
42
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam/ menyapa klien 2,5
2. Memperkenalkan diri 2,5
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2,5
4. Menjelaskan langkah prosedur 2,5
5. Menanyakan kesiapan pasien 2,5
6. Mencuci tangan 2,5
B. FASE KERJA
1. Memasang alas bokong/ perlak 2.5
2. Membantu pasien pada posisi Sim, miring ke kiri 2.5
3. Memakai sarung tangan 2.5
4. Mengeluarkan cairan untuk mengecek slang dan kanul dalam 5
kondisi baik, kemudian melakukan klem pada slang.
5. Mengolesi ujung kanul dengan jelly/lubricant 5
6. Membuka anus dengan tangan kiri dan mengamati adanya 10
hemoroid atau tidak, tangan kanan memegang kanul*
7. Memasukkan kanul ke dalam anus 6
8. Menganjurkan pasien untuk rileks dan menarik napas panjang saat 6
kanul dimasukkan
9. Mengalirkan cairan sambil memonitor respon pasien 7.5
10. Memasang pispot dibawah bokong pasien 7.5
11. Melepas kanul 2.5
12. Mengambil pispot dan pengalasnya. 2.5
13. Melepas sarung tangan, kemudian dimasukkan ke bengkok 2.5
C. FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien 2
2. Melakukan evaluasi tindakan 2
3. Merapikan alat 2
4. Mencuci tangan 2
5. Berpamitan 2
43
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
JUMLAH 100
44
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam 5
2. Memperkenalkan diri 5
3. Menjelaskan tujuan instruksional umum 5
4. Menjelaskan tujuan instruksional khusus 5
5. Memilih media yang sesuai ( disiapkan) 5
B. FASE KERJA
1. Menanyakan apakah pasien sudah tahu penyakitnya 5
2. Menjelaskan bahwa pasien menderita penyakit tertentu 5
3. Menjelaskan penyebab penyakitnya 10
4. Menanyakan apakah sudah tahu cara penularan (bila penyakitnya 5
menular)
5. Menjelaskan cara penularan (bila penyakitnya menular) 10
6. Menjelaskan cara pencegahan dengan mencuci tangan 10
7. Menjelaskan cara pencegahan dengan pola hidup sehat 10
8. Tidak melakukan donor atau menerima donor dari penderita 5
hepatitis
C. FASE TERMINASI
1. Melakukan evaluasi:
a. Pasien mampu menyebutkan tentang penyebab 2,5
b. Pasien mampu menjelaskan kembali penularan 2,5
c. Pasien mampu menjelaskan kembali pencegahan 2,5
2. Merapikan alat/ media 2,5
3. Berpamitan 2,5
Catatan: bila No. 2, 5, dan 7 tidak dilakukan, maka bobot No.2 masuk ke No.3; bobot No.5 masuk ke No.4; Bobot No.7 masuk ke
No.6.
45
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
46
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
47
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam 2,5
2. Memperkenalkan diri 2,5
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2,5
4. Menjelaskan langkah prosedur 2,5
5. Menanyakan kesiapan pasien 2,5
B. FASE KERJA
1. Melakukan pengecekan informed consent 6
2. Melakukan pencukuran rambut pada daerah operasi 7
3. Melakukan cek status puasa 6
4. Melakukan premedikasi (Jika ada) 6
5. Melakukan enema (jika ada) 7
6. Memeriksa hasil pemeriksaan laboratorium rutin dan pemeriksaan 7
diagnostik
7. Melakukan desinfeksi area operasi atau higine perorangan 7
8. Mengenakan pakaian operasi kepada klien. 6
9. Mengkonfirmasi kesiapan tim bedah melalui pesawat phone. 6
C. FASE TERMINASI
1. Merapikan klien 2,5
2. Melakukan evaluasi terhadap respons pasien dan tindakan 2,5
3. Merapikan alat 2,5
4. Mencuci tangan 2,5
5. Berpamitan kepada klien 2,5
JUMLAH 100
48
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
49
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
15. Jelaskan kepada keluarga tentang status umum klien, macam dan 2.
kegunaan peralatan di ruangan, dan jelaskan bahwa observasi dan
prosedur akan sering dilakukan.
16. Lihat catatan dari ruang pemulihan jika obat pereda nyeri telah 2.5
diberikan atau belum. Berikan analgesik jika TTV masih
berlangsung.
17. Lakukan oral higine dan ulangi sesuai kebutuhan 2.5
18. Jika pasien sudah stabil beberapa jam atau hari, lakukan tindakan 2.5
sebagai berikut:
19. Anjurkan pasien berpartisipasi dalam latihan postoperasi 2.
20. Sokong penggunaan insenstif spirometer. Awasi klien ketika 2.5
menggunakan spirometer beberapa saat awal pemakaian dan
putuskan efektifitas penggunaannya.
21. Mulai latih aktivitas berurutan (kaji TTV ketika klien melakukan 2.5
duduk atau berdiri pertama kali)
22. Mulai tingkatkan order diet secara bertahap sesuai toleransi 2.5
23. Bantu klien berkemih secara wajar 2.5
24. Monitor kemajuan penyembuhan luka dan penggantian balutan 2.
sesuai order.
25. Sokong keterlibatan klien dalam pengambilan keputusan tentang 2.
hasil pembedahan dan implikasinya.
26. Diskusikan rencana pemulangan bersama klien dan keluarga. 2.
C. FASE TERMINASI
1. Bandingkan pengukuran TTV terhadap TTV dasar 2
2. Evaluasi dampak tindakan pengelolaan nyeri (seperti posisi, 2
pemberian analgesia)
3. Monitor suara paru setelah latihan postoperasi 2
4. Melakukan auskultasi suara usus setiap shift 2
5. Monitor keseimbangan cairan dan elektrolit pada setiap shift 2
6. Diskusikan tingkat kenyamanan secara umum dan kemajuan 2
menuju penyembuhan.
7. Lakukan pemeriksaan fisik menurut jenis pembedahan yang 2
dilakukan.
JUMLAH 100
50
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
1. Sub Kompetensi C :
Melakukan perawatan luka
LEMBAR OBSERVASI KOMPETENSI
Kompetensi No. 10 :
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan rasa aman dan nyaman pada sistem pernapasan,
kardiovaskuler, pencernaan, peerkemihan dan endokri
Sub Kompetensi No 10.8 : Melakukan perawatan luka
Skala Penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. FASE ORIENTASI
1. Mengucapkan salam 2.5
2. Memperkenalkan diri 2.5
3. Menjelaskan tujuan tindakan 2.5
4. Menjelaskan langkah prosedur 2.5
5. Menanyakan kesiapan pasien 2.5
6. Mencuci tangan 2.5
B. FASE KERJA
1. Mengatur posisi klien sehingga luka terlihat jelas 2.5
2. Memasang perlak 2.5
3. Membuka peralatan 2.5
4. Meletakkan bengkok 2.5
5. Memakai sarung tangan 2.5
6. Membasahi plester dengan alkohol/ bensin 2.5
7. Membuka balutan luar 2.5
8. Membersihkan sekitar luka dan sisa plester 5
9. Membuka balutan dalam 5
10. Menekan sekitar luka dengan deppers untuk mengeluarkan pus 10
11. Membersihkan luka dengan cairan NaCl 0,9% 10
12. Mengeringkan luka dengan kassa 5
13. Melakukan kompres desinfektan 10
14. Menutup luka dengan balutan 5
C. FASE TERMINASI
1. Merapikan pasien 2.5
2. Melakukan evaluasi tindakan 2.5
3. Merapikan alat 2.5
4. Mencuci tangan 2.5
5. Berpamitan 2
D. PENAMPILAN SELAMA TINDAKAN
1. Melakukan komunikasi teraupetik selama tindakan 2
2. Menjaga keamanan klien selama tindakan 2
3. Melakukan tindakan dengan teliti 2
4. Melakukan tindakan dengan tenang 2
51
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
JUMLAH 100
Kompetensi D :
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan rasa aman dan nyaman pada sistem pernapasan,
kardiovaskuler, pencernaan, peerkemihan dan endokri
Sub Kompetensi No 1 : Melakukan perawatan kateter
PERAWATAN KATETER MENETAP
53
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Dilakukan
No Prosedur Tindakan Ya Tidak
1 Mencuci tangan
2 Menyiapkan insulin dari vial dan aspirasi sebanyak dosis yang diperlukan
3 Siapkan klien dan bantu pada posisi nyaman untuk injeksi
4 Jelaskan tujuan prosedur pemberian obat pada klien
5 Jaga privasi klien (gunakan sampiran)
6 Pilih area injeksi yang tepat. Hindari area kulit yang terdapat jaringan parut, kemerahan,
memar, bengkak, melepuh dan terdapat lesi atau infeksi
7 Melakukan rotasi tempat/lokasi penyuntikan insulin. Lihat catatan perawat
sebelumnya.
8 Gunakan sarung tangan
9 Bersihkan kulit dengan kapas alkohol secara sirkuler dari bagian tengah ke luar ± 5 cm
( )
Dilakukan
No Prosedur Tindakan Ya Tidak
1 Mencuci tangan
2 Menyiapkan insulin (insulin Pen): cek tanggal kadaluarsa, warna insulin, kejernihan
(sesuai jenis insulin), adanya endapan.
3 Penggunaan pertama kali:
a. gulung insulin pen pada telapak tangan sebanyak 10-15 kali secara perlahan (10- 15
detik)
b. Kemudian gerakkan pen ke atas dan ke bawah, lakukan sampai suspen cairan tercampur
rata (lakukan tindakan ini setiap kali akan ijeksi)
4 Memasang jarum insulin pen:
a. Buka protective tab dari jarumnya kemudian pasang ke insulin pen (jarum ini dilindungi
oleh inner needle cap (tutup jarum dalam) dan big outer needle cap (tutup jarum luar))
b. Tarik atau lepaskan tutup jarum luar dan dalamnya. Jangan membuang tutup jarum luar.
6 Tulis tanggal dan waktu kadaluarsa (4 minggu setelah dibuka) pada insulin pen
( )
N. METODE EVALUASI
55
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Evaluasi program praktik klinik Keperawatan Medikal Bedah I, meliputi evaluasi proses dan evaluasi
hasil. Evaluasi proses merupakan evaluasi untuk mengukur proses pengelolaan program pembelajaran
dari perencanaan sampai dengan hasil. Evaluasi hasil merupakan evaluasi pencapaian kompetensi
program pembelajaran peserta didik, yang terdiri dari penilaian dalam aspek kognitif menggunakan
daftar tilik unjuk kerja, sedangkan untuk aspek psikomotor dan afektif menggunakan lembar observasi
kompetensi.
O. METODE PENILAIAN
Metode penilaian meliputi kehadiran praktek, pencapaian target ketrampilan, laporan
pendahuluan, asuhan kasus, dan ujian pengelolaan kasus. Jadwal evaluasi praktik
dilaksanakan pada 2 minggu terakhir praktik. Bobot penilaian sebagai berikut:
No Komponen %
1. Kehadiran 10
2. Target keterampilan minimal 30
3. Laporan Pendahuluan ( 4 sistem ) 20
4. Laporan askep kasus kelolaan ( 4 sistem ) 20
5. Ujian akhir praktik 20
Jumlah 100
Format penilaian KMB I.
Format penilaian KMB I menggunakan lembar observasi kompetensi yang terdapat dalam
buku ini. Secara umum lembar observasi menilaia aspek pada fase orientasi, fase kerja, fase
terminasi, dan penampilan selama tindakan.
P. DAFTAR PUSTAKA
Diyono & Mulyati, S. (2013). Keperawatan medical bedah: Sistem pencernaan. Jakarta: Kencana
Ignatavicius, D. D. (2008). Medical-surgical nursing: a nursing process approach. Mosby: St. Louis.
Perry, A. G. & Potter, P.A. (2006). Clinical nursing skills and techniques (3rd ed.). Princetown: Mosby.
Potter, P. A. & Perry, A.G. (2010). Fundamentals of nursing (4th ed.). St. Louis: Lippincott.
56
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Lampiran A
TARGET KOMPETENSI
Bagian A
KOMPETENSI No. 6 :
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan oksigen
Membantu Mandiri Ket.
No Kompetensi Tempa Tgl Paraf CI Tempat Tgl Paraf CI
t
1. Sub Kompetensi A 1. 1.
Melaksanakan pengkajian
keperawatan pada pasien dengan 2. 2.
gangguan pemenuhan kebutuhan
oksigen (Pemeriksaan fisik) 3. 3.
2. Sub Kompetensi A 1. 1.
Pemberian oksigen melalui nasal kanul
atau masker 2. 2.
3. 3.
3. Sub Kompetensi A 1. 1.
Melatih pasien nafas dalam
2. 2.
3. 3.
4. Sub Kompetensi A 1. 1.
Melatih pasien batuk efektif
2. 2.
3. 3.
5. Sub Kompetensi A 1. 1.
Melakukan penghisapan lendir
2. 2.
3. 3.
6. Sub Kompetensi A 1. 1.
Melakukan fisioterapi dada dan
postural drainage 2. 2.
3. 3.
7. Sub Kompetensi A 1. 1.
Melakukan inhalasi (nebulizer)
2. 2.
3. 3.
8. Sub Kompetensi A 1. 1.
Melakukan perawatan WSD
2. 2.
3. 3.
9. Sub Kompetensi A 1. 1.
Melakukan perawatan trakheostomi
(pasien dewasa) 2. 2.
3. 3.
57
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Bagian B
KOMPETENSI No. 7 :
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan cairan, elektrolit dan darah cardio
vaskuler
3. 3.
3. Sub Kompetensi No. 7.5. : 1. 1.
Menilai keseimbangan cairan dan
elektrolit (kasus kardiovaskuler) 2. 2.
3. 3.
4. Sub Kompetensi B: 1. 1.
Tindakan kolaboratif dalam pemberian
nutrisi parenteral dan darah ( transfusi 2. 2.
darah)
3. 3.
5. Sub Kompetensi B 1. 1.
Monitoring pemberian cairan
parenteral dan darah 2. 2.
3. 3.
6. Sub Kompetensi B 1. 1.
Menilai CVP (Central Venous
Pressure) 2. 2.
3. 3.
Bagian C
KOMPETENSI No. 8 :
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan nutrisi
KOMPETENSI No. 9 :
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan eliminasi fekal
58
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Membantu Mandiri
Tempa Tgl Paraf CI T Tgl Paraf CI
t e
No Kompetensi m Ket.
p
a
t
1. Sub Kompetensi C 1. 1
Melaksanakan pengkajian
keperawatan pada pasien dengan 2. .
gangguan pemenuhan kebutuhan
eliminasi fekal (Pemeriksaan fisik 3. 2
abdomen)
.
.
2. Sub Kompetensi 1. : 1. 1
Memasang NGT
2. .
3. 2
.
3. Sub Kompetensi B 1. 1
Memberikan makan melalui NGT
2. .
3. 2
.
4. Sub Kompetensi 1. : 1. 1
Melaksanakan tindakan kolaboratif
pemberian nutrisi parenteral dan 2. .
enteral
3. 2
.
59
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Membantu Mandiri
Tempa Tgl Paraf CI T Tgl Paraf CI
t e
No Kompetensi m Ket.
p
a
t
5. Sub Kompetensi .: 1. 1
Menilai kecukupan nutrisi
2. .
3. 2
.
6. Sub Kompetensi B 1. 1
Melakukan bowel training
2. .
3. 2
.
7. Sub Kompetensi B 1. 1
Melakukan perawatan ostomi
2. .
3. 2
.
8. Sub Kompetensi B 1. 1
Melakukan evakuasi fekal
2. .
3. 2
60
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Bagian C
Kompetensi 1
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman
Membantu Mandiri
No Kompetensi Ket.
Tempat Tgl Paraf CI Tempat Tgl Paraf CI
1. 1. 1.
Sub Kompetensi C :
Melakukan perawatan luka
2. 2.
3. 3.
Bagian D
Kompetensi 10
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman perkemihan
Membantu Mandiri
No Kompetensi Ket.
Tempat Tgl Paraf CI Tempat Tgl Paraf CI
1. 1. 1.
Sub Kompetensi D :
Melakukan perawatan kateter
2. 2.
3. 3.
Bagian E
Kompetensi 10
Melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan pemenuhan kebutuhan rasa aman dan nyaman endokrin
Membantu Mandiri
No Kompetensi Ket.
Tempat Tgl Paraf CI Tempat Tgl Paraf CI
1. 1. 1.
Sub Kompetensi E :
Pemeriksaan gula darah
2. 2.
3. 3.
2 1. 1.
Sub kompetensi
Pemberian insulin 2. 2.
3. 3.
61
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Lampiran B
Halaman judul
Halaman isi
A. Konsep Dasar
1. Difinisi
2. Patofisiologi
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian keperawatan
2. Rumusan Diagnosa keperawatan (Menggunakan NANDA terbaru)
3. Perencanaan (Buat rencana dengan mencantumkan rasional tindakan)
4. Evaluasi
Referensi
Halaman Lampiran (kalau ada, misalnya format pengkajian nyeri, prosedur tindakan)
62
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Lampiran C
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN PENDAHULUAN
SISTEM PERNAFASAN/CARDIOVASKULER/PENCERNSSN/PERKEMIHAN/ENDOKRIN :
………………………………………………
NIM : ………………………………………………
JUDUL KASUS : ………………………………………………
RUANG : ………………………………………………
2. Manajemen medis 10
3. Pengkajian keperawatan 15
4. Diagnosa keperawatan 15
5. Perencanaan 25
6. Evaluasi 15
6. Referensi 10
Jumlah 100
Nilai:
Purwokerto,
Penilai,
…………………………
NIP:
63
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Lampiran C
64
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Lampiran E
FORMAT PENILAIAN
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KASUSSISTEM
PERNAFASAN,CARDIOVASKULER/PENCERNAAN/PERKEMIHAN/ENDOKRIN
Nama mahasiswa:
NIM :
Judul kasus :
Tanggal :
No Elemen dan Kriteria unjuk kerja Poin Komentar
1 Melakukan pengkajian keperawatan pada pasien dengan gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar
a. Pemeriksaan fisik (Lembar pengkajian) (10 poin)
- Pemeriksaan kepala ke kaki (data fokus)
- Data mutakhir
- Status diet/nutrisi dan kebutuhan diidentifikasi pada lembar
pengkajian
- Tahap perkembangan dan kebutuhannya diidentifikasi pada
lembar pengkajian
- Keluarga/orang yang dekat dimintai keterangan jika sesuai
- Informasi dari sumber lain dikaji jika sesuai
b. Hasil pemeriksaan Lab dan Diagnostik (10 poin)
- Semua nilai lab abnormal ditulis (untuk serangkaian
pemeriksaan gunakan hasil pemeriksaan 72 jam terakhir
atau laporan pertama dan terakhir)
- Nilai Abnormal dikaitkan dengan proses penyakit pada
kasus yang dirawat
- Analisis nilai lab menunjukkan hubungan antara proses
penyakit dan nilai lab
- Seluruh tes diagnostik (selain pemeriksaan lab)
diuraikan dengan singkat tentang prosedur dan tanggung
jawab perawat
c. Kartu pengobatan (8 poin)
- Semua obat ditulis dalam daftar pengobatan
- Kartu dibuat dengan format yang tepat dan semua
informasi yang diperlukan telah diisi
- Kartu obat mencakup setiap obat yang diberikan
2 Menegakkan diagnosa keperawatan pada pasien yang mengalami (10 poin)
gangguan pemenuhan kebutuhan dasar
a. Diagnosa keperawatan
- Diagnosa keperawatan ditulis dengan format yang
standar (minimal 5 diagnosa keperawatan)
- Daftar diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien
(tidak lebih dari 10 diagnosa)
- Semua diagnosa keperawatan disokong oleh data
pemeriksaan fisik dengan batasan karakteristiknya.
b. Perencanaan pemulangan (10 poin) (10 poin)
- Kebutuhan belajar pasien yang berhubungan dengan
status kesehatan saat ini diidentifikasi menggunakan
metode yang tepat
- Pokok materi yang diajarkan kepada pasien disusun
dengan merujuk kepada sumber pustaka & halaman
yang dikutip
65
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Lampiran F
FORMAT PENILAIAN
PRESENTASI KASUS
Topik : …………………………………………………
Tanggal : ………………………………………………..
Petunjuk:
Skala penilaian
No ASPEK YANG DINILAI Bobot
Ya Tidak
A. Pengetahuan ( 30 % )
1. Sistematika disusun secara berurutan 5
2. Terdapat pokok isi yang ditulis 10
3. Keseluruhan materi disampaikan dengan logis dan jelas 7
4. Sumber yang digunakan sah dan dapat dipercaya 8
B. Kemampuan berkomunikasi ( 30 % )
1. Presentasi dilakukan selama 5 menit 10
2. Pokok materi kasus disajikan dengan tepat 10
3. Alat bantu digunakan secara efektif 10
C. Pengembangan sikap profesional ( 40 % )
1. Menjawab pertanyaan dengan tepat 10
2. Argumentasi yang disampaikan sesuai dengan pokok masalah 10
3. Pengorganisasian diskusi dibagi dalam kelompok 5
4. Kemampuan berpikir kritis diterapkan dalam diskusi 10
5. Hasil diskusi dirangkum secara singkat dan jelas 5
JUMLAH 100
Penilai,
……………………………………………….
67
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Lampiran G
Lampiran H
DAFTAR KASUS SISTEM PERNAFASAN
1. Bronchitis
2. Pnemonia
3. TBC
4. Empisema
5. Efusi Pleura
6. Gagal Nafas
7. Asthma
8. PPOM
9. Ca Paru
68
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
11.
Silahkan ditambah nama penyakit yang ditemukan di bangsal dan berilah tanda
69
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Lampiran I
DAFTAR KASUS SISTEM CARDIOVASACULER
1. Angina Pektoralis
3. STEMI/AMI
4. NSTEMI
5. Hipertensi
6. Dysritmia
7. Decompensasi cordis
8. Gagal jantung
9. Shock cardiogenic
10.
Silahkan ditambah nama penyakit yang ditemukan di bangsal dan berilah tanda
1. DIABETES MILITUS
2.
3.
Silahkan ditambah nama penyakit yang ditemukan di bangsal dan berilah tanda
1. PIELONEPRITIS
2. GLUMERULONEPRITIS
3.
Silahkan ditambah nama penyakit yang ditemukan di bangsal dan berilah tanda
70
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Lampiran K
DAFTAR KASUS SISTEM PENCERNAAN
1. Gastritis E
2. Ulkus peptikum
3. Typus abdominalis
4. Hepatitis
5. Chirosis hepatica
6. Ileus
7. Hernia
8. Hemoroid
9. Kanker kolon
11. Colitis
Silahkan ditambah nama penyakit yang ditemukan di bangsal dan berilah tanda
71
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
REKAPITULASI NILAI
Rerata Nilai
Prosentase Nilai
No Komponen yang diperoleh
(AxB)
A B
1. Kehadiran 10 %
72
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
Lampiran :
Lampiran:
JADWAL DAN DAFTAR MAHASISWA PRAKTIKAN KMB I MAHASISWA SEMESTER IV, TK II PRODI KEPERAWATAN
PURWOKERTO,POLTEKKES KEMENKES SEMARANG
KMB I
NO TEMPAT PRAKTEK : MG I MG II :
24/5 – 29/5 31/5 – 5/6
1 RS. SIAGA MEDIKA PBG = 15 mhs V V
2 RSU.DR.GOETENG T,PBG = 17 mhs V V
3 RSUD BANYUMAS , PKMS I SKJ = 5 mhs RS RS
4 RSUD AJIBARANG = 5 mhs V V
5 RSU DADI KELUARGA = 12 mhs V V
6 RS.ISLAM PWT = 8 V V
7 RS. AGHISNA, KROYA=15 mhs V V
8 RS.PKU.MUH.SRUWENG=14 mhs V V
9 RSUD.BANJARNEGARA = 12 MHS V V
10 RSUD MAJENANG = 14 mhs V V
11 RSUD KARDINAH ,TEGAL=8 mhs V V
12 RSUD BUMIAYU = 9 mhs V V
13 RSUD KRATON,PEKALONGAN = 1 mhs V V
3. RSUD. BANYUMAS :
NO NIM NAMA J.K
1. P1337420219024 NIMAS AZIZAH ZULFANI W
2. P1337420219021 YANUAR TRI PAMUNGKAS P
3. P1337420219104 RESTYAS SETIO RAHAYU W
4. P1337420219134 SIWI YUANITA PALUPI W
5. P1337420219135 INAS DHIYA ARIBAH W
4. RSUD AJIBARANG :
NO NIM NAMA J.K
1. P1337420219055 HESTI INTAN PRATIWI W
2. P1337420219061 LAELIN MAGHFIROTUL KHOLQI W
3. P1337420219092 INESA SALSABILA JOTI W
4. P1337420219027 BRILYAN PRALADI WANANDA W
5. P1337420219067 SUCI MAULITA SARI W
6. RS DADI KELUARGA :
NO NIM NAMA J.K
1. P1337420219002 SHINTA FATIKHATUL NURFIAH W
2. P1337420219004 RACHMA AYU APRILIA W
3. P1337420219013 MUHAMMAD FAWWAZ ARIFIN P
4. P1337420219017 WANTI ADILIA W
5. P1337420219020 NOVAN DWI NUGROHO P
6. P1337420219030 TRIANA PUJI ASTUTI W
7. P1337420219034 LUSIANA ROSITA DEWI W
8. P1337420219038 RAHMA NAZLINA W
9. P1337420219045 SITI MUYASSAROH W
10. P1337420219087 ANISA YULIA UTAMI W
11. P1337420219101 DWI VANISSA ANASTASYA AZZALIA W
12. P1337420219102 HERDITYA PUTRI RAHMA W
7. RS ISLAM PURWOKERTO :
74
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
10.RSUD BANJARNEGARA :
NO NIM NAMA J.K
1. P1337420219028 SEKAR CITRA NINGSIH W
2. P1337420219039 TITAN ATHAILLAH PRAYUDHI PUTRA P
3. P1337420219040 PRAMESTA ARIA FIRMANSYAH W
4. P1337420219070 SAMUEL TITIS ELPRIYANTO P
5. P1337420219072 SIWI BAGUS KUSUMA WARDHANA P
6. P1337420219094 TIARA ANGGRAENI W
7. P1337420219095 SASMITA NOVALIS ARRIZQI W
8. P1337420219096 WIDIANA NUR FARIDA W
9. P1337420219133 FERLINA NOVENDA LISTIANTI W
10. P1337420219123 DESHYNTA RARA SIRDIANTY W
11. P1337420219011 SEPTIA HIDAYATUNNISA W
12. P1337420219113 RENI VANESA NORMA NINGSIH W
75
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
12.RSUD MAJENANG :
NO NIM NAMA J.K
1. P1337420219014 WISNU ARIF WIBOWO P
2. P1337420219015 NANDA YOSIEKA PANGESTI W
3. P1337420219016 LATIFATUL KHOTIJAH W
4. P1337420219041 HARI PRASETYO WIDODO P
5. P1337420219051 LINDA AYU PURWANTI W
6. P1337420219057 IVANDY ARDIANSYAH W
7. P1337420219026 ARMILDA ISNA AMAYLA W
8. P1337420219097 FIA AYU SAFITRI W
9. P1337420219107 SELLA MITHA FATIMAH W
10. P1337420219132 SAPTA MARIYADHI TASYRIK W
11. P1337420219115 CHEBYTA MAUDRA PANGESTI W
12. P1337420219099 INAS KUSUMA OKIYANTI W
13. P1337420219093 INTAN DWI RAHAYU W
14. P1337420219114 VELIA RAHMADANI PRASETYANTI W
14.RSUD BUMIAYU
NO NIM NAMA J.K
1. P1337420219032 ZAHWA QORINA FALUQI P
2. P1337420219001 INAYATI FADLIYAH MAJID W
3. P1337420219009 GALUH KARTIKA DAMAR W
76
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
77
POLTEKKES KEMENKES
SEMARANG IK-POLTEKKES-SMG-01010-03-UPM-08
78