Puji syukur yang dalam penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nyalah makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan. Dalam makalah ini, penulis membahas mengenai “Sarana dan Prasarana dalam
Pendidikan”. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai sarana
dan prasarana yang digunakan dalam proses pembelajaran.
Hanya kepada Tuhan Maha Kuasa jualah penulis memohon doa sehingga bantuan dari
berbagai pihak bernilai ibadah. Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa tidak luput
dari kesalahan dan kekurangan sehingga hanya yang demikian sajalah yang dapat penulis
berikan. Penulis juga sangat mengaharapkan kritikan dan saran dari para pembaca sehingga
penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Demikian makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Padang, 14 Maret 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.....................................................................................................................ii
Daftar Isi..............................................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................5
B. Dinamika Relatifistik...............................................................................................20
1. Momentum dan Energi......................................................................................20
2. Kesetaraan Massa dan Energi............................................................................22
C. Bla bla......................................................................................................................
1. Ggfdf..................................................................................................................
A. Kesimpulan..............................................................................................................25
B. Saran.......................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................26
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Tersedianya sarana dan prasarana yang cukup dengan kualitas yang baik, sangat
dibutuhkan setiap organisasi dimanapun dalam menyelenggarakan kegiatannya untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Tanpa adanya sarana dan prasarana, mustahil tujuan akan
dapat dicapai. Demikian halnya kantor, tempat berlangsungnya kegiatan yang berkaitan
dengan ketatausahaan atau administrasi yang sangat memerlukan sarana dan prasarana kantor.
Agar semua kegiatan yang berhubungan dengan perbekalan kantor baik yang bersifat
administrasi maupun teknis operasional dapat dijalankan dengan baik dan efisien, maka
pelaksanaan atau pengelolaan sarana dan prasarana kantor harus dilakukan dengan baik.
Administrasi sarana dan prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara
langsung maupun tidak langsung menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai
tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Terbatasnya pengetahuan dari personal tata usaha sekolah akan administrasi sarana dan
prasarana pendidikan, serta kurangnya minat dari mereka untuk mengetahui dan
memahaminya dengan sungguh sungguh, maka dari itu kami menyusun makalah ini
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi Sarana dan Prasarana
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia sarana adalah segala sesuatu yang dapat
dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. Sedangkan prasarana adalah segala
sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses
(usaha, pembangunan, proyek).
Sedangkan secara etimologis (bahasa) prasarana berarti alat tidak langsung untuk
mencapai tujuan dalam pendidikan. misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan
olahraga, uang, dsb. Sedangkan sarana berarti alat langsung untuk mencapai tujuan
pendidikan. misalnya; ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dsb.
Menurut rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembakuan Media Pendidikan Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, maka yang dimaksud dengan: “Sarana pendidikan adalah semua
fasilitas yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik yang bergerak maupun tidak
bergerak agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan
efisien”.
Dengan demikian dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa Administrasi sarana dan
prasarana pendidikan adalah semua komponen yang sacara langsung maupun tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan untuk mencapai tujuan dalam pendidikan itu sendiri.
Sarana pendidikan diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu :
1. Ditinjau dari habis tidaknya dipakai
Dilihat dari habis tidaknya dipakai, sarana pendidikan ada dua yaitu: sarana
pendidikan yang habis dipakai dan sarana pendidikan tahan lama.
a. Sarana pendidikan yang habis dipakai adalah segala bahan atau alat yang apabila
digunakan bisa habis dalam waktu yang relatif singkat. Seperi : Kapur, bahan kimia
dan sebagainya.
b. Sarana pendidikan yang tahan lama adalah keseluruhan bahan atau alat yang dapat
digunakan secara terus menerus dan dalam waktu yang relatif lama. Seperti : Kursi,
meja, papan tulis dan sebagainya.
2. Ditinjau dari bergerak tidaknya pada saat digunakan
Terbagi dua yaitu : sarana pendidikan yang bergerak dan sarana pendidikan tidak
bergerak.
a. Sarana pendidikan yang bergerak adalah sarana pendidikan yang bisa digerakkan atau
dipindah sesuai dengan kebutuhan pemakainya, contohnya: almari arsip sekolah,
bangku sekolah, dsb.
b. Sarana pendidikan tidak bergerak adalah semua sarana pendidikan yang tidak bisa atau
relatif sangat sulit untuk dipindahkan, misalnya saluran dari Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM).
3. Ditinjau dari hubungannya dengan proses belajar mengajar
Dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu : alat pelajaran, alat peraga, dan media
pengajaran. Adapun Prasarana pendidikan di sekolah bisa diklasifikasikan menjadi dua
macam, yaitu:
a. Prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar,
seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praktek keterampilan, dan ruang
laboratorium.
b. Prasarana sekolah yang keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar
mengajar, tetapi secara langsung sangat menunjang terjadinya proses belajar mengajar,
misalnya ruang kantor, kantin sekolah, tanah dan jalan menuju sekolah, kamar kecil,
ruang guru, ruang kepala sekolah, dan tempat parkir kendaraan.
2. Pengadaan
Pengadaan adalah semua kegiatan penyediaan sarana dan prasarana untuk menunjang
pelaksanaan tugas. Karena fungsi dan kegiatan setiap organisasi berbeda, maka pengadaan
sarana dan prasarana kantor juga tidak selalu sama antara organisasi yang satu dengan
organisasi yang lain. Dalam mengadakan sarana dan prasarana tersebut harus dilakukan
perencanaan terlebih dahulu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun
perencanaan sarana dan prasarana kantor, antara lain :
1) Gunakan prosedur pengelolaan sarana dan prasarana.
2) Tentukan jenis, kuantitas, dan kualitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan.
3) Sesuaikan antara kebutuhan sarana dan prasarana dengan biaya yang tersedia.
4) Sediakan dan gunakan sarana dan prasarana dalam kegiatan operasional.
5) Penyimpanan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
6) Kumpulkan dan kelola data sarana dan prasarana.
7) Penghapusan sarana dan prasarana sesuai dengan prosedur yang berlaku.
Dalam pengadaan sarana dan prasarana kantor, maka ada seksi perbekalan yang
memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :
a. Penelitian kebutuhan perlengkapan kerja, baik mengenai jumlah maupun mutu.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penelitian dan penentuan kebutuhan
perlengkapan kerja adalah faktor fungsional, faktor ongkos, faktor prestise, faktor
standarisasi dan normalisasi.
b. Standarisasi dan perincian benda. Langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk
mengusahakan standarisasi ialah :
Klasifikasi alat-alat, menggolong-golongkan alat-alat yang berfungsi sejenis atau
menghasilkan barang-barang tertentu yang sama.
Spesifikasi dan perincian alat-alat dengan menggunakan kemampuannya.
Standarisasi alat-alat dengan pertimbangan untuk penggunaan dalam jangka waktu
lama dan pertimbangan efisiensi kerja.
c. Pembelian benda perbekalan. Beberapa pertimbangan pokok dalam pembelian alat-
alat atau barang-barang ialah:
Sedapat mungkin mengurangi pembiayaan baru dengan mencari benda-benda yang
dibutuhkan dari benda-benda yang merupakan kelebihan.
Menimbulkan kompetensi diantara produsen dengan membuat spesifikasi atas
benda-benda yang akan dibeli , dan mengadakan penelitian yang seksama diantara
produsen dengan baik.
Mendapatkan keterangan-keterangan terbaru atas benda-benda, keadaan pasar dan
harga.
Mendapatkan keterangan-keterangan mengenai perkembangan baru atas barang-
barang, dan cara yang telah disempurnakan mengenai cara pengepakan.
Mempertimbangkan semua biaya bagi barang-barang perbekalan tersebut sampai
siap digunakan.
d. Pengiriman barang. Dalam pengadaan barang perbekalan dibutuhkan aktivitas
pengiriman yang dapat dilakukan melalui jalan darat, laut maupun udara.
3. Inventaris
Pengadaan semua sarana dan prasarana kantor memerlukan biaya tinggi, termasuk
semua kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaannya. Untuk itu diperlukan kegiatan
inventarisasi. Inventarisasi sarana dan prasarana kantor adalah semua kegiatan dan usaha
untuk memperoleh data yang diperlukan mengenai sarana dan prasarana yang dimiliki.
Secara singkat inventarisasi dapat diartikan sebagai pencatatan terhadap sarana dan
prasarana. Inventarisasi yang dilakukan di setiap organisasi bisa saja berbeda, namun pada
dasarnya semua dilakukan dengan tujuan yang sama. Tujuan inventarisasi sarana dan
prasarana antara lain :
a. Agar peralatan tidak mudah hilang.
b. Adanya bukti secara tertulis terhadap kegiatan pengelolaan barang sehingga dapat
dipertanggungjawabkan.
c. Memudahkan dalam pengecekan barang.
d. Memudahkan dalam pengawasan.
e. Memudahkan ketika mengadakan kegiatan mutasi/penghapusan barang.
4. Penyaluran
Penyaluran merupakan kegiatan yang menyangkut pemindahan barang dan tanggung
jawab dari instansi / pemegang yang satu kepada instansi / pemegang yang lain. Kegiatan
penyaluran barang meliputi tiga bagian yaitu :
a. Penyusunan Alokasi
Untuk menghindari pemborosan dalam pembagian / pendistribusian barang
sehingga merata dan seimbang dengan kebutuhan pemakainya masing-masing, maka
perlu disusun alokasi kuantitas dan frekuensi pendistribusiannya, sehingga sungguh-
sungguh dapat menunjang kegiatan instruksional
b. Pengiriman Barang
Pengiriman barang dari pusat-pusat penyalur barang perlu memperhatikan
beberapa hal sebagai berikut : cara pengiriman, pengemasan, pemuatan, pengangkutan
dan pembongkarang.
c. Penyerahan Barang
Dalam penyerahan barang hendaklah tidak dilupakan untuk mengisi daftar
penyerahan barang, surat pengantar, faktur, tanda terima peyerahan barang, biaya
pengiriman dan sebagainya.
6. Penghapusan
Penghapusan merupakan suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk mengeluarkan/
menghilangkan barang-barang milik Negara dari daftar inventaris negara berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apabila biaya rehabilitasi barang terlalu besar sedangkandaya pakainya terlalu singkat
maka barang tersebut lebih baik tidak dipakai lagi dan dikeluarkandari daftar inventaris.
Sebagai salah satu fungsi dari pengelolaan perlengkapan, penghapusan mempunyai arti:
a. Mencegah atau sekurang-kurangnya membatasi kerugian yang jauh lebih besar yang
disebabkan oleh:
1) Pengeluaran yang semakin besar untuk biaya perawatan dan perbaikan /
pemeliharaan terhadap barang yang semakin buruk kondisinya.
2) Pemborosan biaya untuk pengamanan barang-barang kelebihan atau barang lain
yang karena beberapa sebab, tidak dapat dipergunakan lagi.
b. Meringankan beban kerja inventarisasi karena banyaknya barang-barang
yang tinggal menyusut.
7. Pengawasan
Seluruh kegiatan Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan tidak bisa berjalan
sendiri tanpa dikendalikan dan diawasi, artinya setiap kegitan masing-masing
akandimonitoring setiap saat oleh pimpinan organisasi serta diperhatikan kerja samanya
satu sama lain.
Pengawasan bukan merupakan suau pengaturan yang kaku dan akan membatasi
ruang gerak masing-masing fungsi pengelolaan, tetapi merupakan koordinasi serta
akselerasi bagi seluruh fungsi pengelolaan administrasi, sehingga pemborosan waktu,
tenaga dan biaya dapat dihindarkan.
2. Saran
Dengan membaca makalah ini dan mengetahui apa itu sarana dan prasarana,
administrasi sarana dan prasarana, proses administrasi sarana dan prasarana, dan peran guru
dalam administrasi sarana dan prasarana diharapkan mahasiswa (calon guru/tenaga pendidik)
dapat memahami dan mengaplikasikannya dalam dunia pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA