Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENGAMBILAN GAMBAR

DISUSUN OLEH :

ENJELINA KRISTIANI EMOR

KELAS :

XI BROADCAST

GURU PENGAJAR :

HERRY SETIAWAN S.PD

TAHUN AJARAN
2018/2019
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah dengan judul “Teknik Pengambilan Gambar.”

Makalah ini disusun sebagai pelengkap tugas mata pelajaran Editing Video,saya mengucapkan
terimakasih kepada Bapak Hariyanto selaku guru mata pelajaran Editing Video yang telah
membimbing saya dalam pembuatan makalah ini.

Informasi yang saya sajikan dalam makalah ini membahas tentang Teknik Pengambilan
gambar.Saya menyadari bahwa makalah ini dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu saya mengucapkan terima kasih atas dukungannya sehingga saya mampu
menyelesaikan makalah ini.

Terlepas dari segala kekurangan, saya berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
pihak – pihak yang memerlukan.

Banjarmasin, 20 Februari 2018


A.Latar Belakang
Masyarakat pada umumnya hanya mengetahui secara umum mengenai teknik pengambilan
gambar. Baik bagian – bagian dari kamera video maupun cara penggunaannya. Dalam makalah
ini penulis akan memberi informasi secara mendetail tentang Teknik Pengambilan Gambar.

B.Rumusan Masalah
Apa saja teknik dalam pengambilan gambar dan bagian-bagian teknik pengambilan gambar.

C.Tujuan
Pembuatan makalah ini bertujuan untuk :

1. Bagi para pelajar, untuk menambah wawasan mengenai Teknik Pengambilan Gambar
dalam Pembuatan Film Dokumenter.

2. Memberi informasi kepada pembaca bagaimana cara pengoperasian kamera video yang
sesuai prosedur yang telah ditentukan.

3. Menambah pengetahuan mengenai bagaimana langkah – langkah dalam Pembuatan Film


Dokumenter.

4.Melengkapi tugas mata pelajaran Editing Video

D.Pembahasan Penerapkan Teknik Pengambilan Gambar


Kamera merupakan salah satu aspek penting dalam suatu pembuatan film, fungsi kamera yaitu
mengambil/merekam adegan-adegan yang diarahkan oleh sang sutradara kemudian
divisualisasikan oleh pemain-pemain yang melakukan adegan-adegan. Kamera dioperasikan oleh
kru film yang biasa disebut kameramen, kameramen mengoperasikan kamera sesuai dengan
arahan sutradara.

Untuk menjadi seorang kameramen harus mengetahui jenis-jenis kamera, mengenal cara-cara
atau teknik memegang kamera, teknik pengambilan gambar, unsur-unsur dalam pengambilan
gambar, dll.

Jenis kamera yang digunakan dalam film sangat beragam jenisnya, namun secara garis besar
kamera terbagi tiga yaitu :

1. Kamera foto (still photography)


Kamera foto menghasilkan gambar-gambar yang tidak bergerak ( still single picture). Bahan
baku penyimpanan gambar berasal dari pita selluloid, sehingga setelah melakukan perekaman
harus diproses lagi dengan pemrosesan secara kimiawi. Contoh : kamera analog, kamera digital.

2. Kamera film (cinema photography)

Kamera film memiliki bahan yang sama dengan kamera foto namun hasil yang didapat berbeda,
kamera film menghasilkan gambar yang bergerak atau biasa disebut still motion. Contoh :
kamera 8 mm, 16 mm, 35 mm.

3. Kamera video (video photography)

Untuk kamera vide sendiri memiliki persamaan dengan kamera film karena menghasilkan
gambar bergerak (still motion), namun yang membedakan yaitu bahan bakunya yang berupa
kaset video yang setelah pengambilan gambar hasilnya dapat langsung dilihat karena terjadinya
gambar secara optis dan elektronis. Contoh : kamera Betacam, MiniDV, HDCam.

Teknik-teknik yang terdapat pada pengambilan gambar sangat bervariasi, sehingga saat kita
menonton suatu film tampak macam-macam sudut pandang pengambilan gambar yang
merupakan hal penting dalam film. Penonton akan merasa jenuh apabila gambar yang disajikan
terlihat monoton.

Adapun teknik-teknik yang ada dalam pengambilan gambar yaitu :

1. Sudut pengambilan gambar (Camera Angle)

a. Bird Eye View

Pengambilan gambar dilakukan dari atas dari ketinggian tertentu sehingga memperlihatkan
lingkungan yang sedemikian luas dengan benda-benda lain yang tampak dibawah sedemikian
kecil. Pengambilan gambar biasanya menggunakan helikopter maupun dari gedung-gedung
tinggi.

b. High Angle

Sudut pengambilan gambar tepat diatas objek, pengambilan gambar seperti ini memiliki arti
yang dramatik yaitu kecil atau kerdil.

c. Low Angle

Pengambilan gambar diambil dari bawah si objek, sudut pengambilan gambar ini merupakan
kebalikan dari high angle. Kesan yang ditimbulkan dari sudut pandang ini yaitu keagungan atau
kejayaan.
d. Eye Level

Pengambilan gambar ini mengambil sudut sejajar dengan mata objek, tidak ada kesan dramatik
tertentu yang didapat dari eye level ini, yang ada hanya memperlihatkan pandangan mata
seseorang yang berdiri.

e. Frog Level

Sudut pengambilan gambar ini diambil sejajar dengan permukaan tempat objek berdiri, seolah-
olah memperlihatkan objek menjadi sangat besar.

2. Ukuran gambar (frame size)

a. Extreem Close-up (ECU)

Pengambilan gambar sangat dekat sekali, hanya menampilkan bagian tertentu pada tubuh objek.
Fungsinya untuk kedetailan suatu objek.

b. Big Close-up (BCU)

Pengambilan gambar hanya sebatas kepala hingga dagu objek. Fungsi untuk menonjolkan
ekpresi yang dikeluarkan oleh objek.

c. Close-up (CU)

Ukuran gambar sebatas hanya dari ujung kepala hingga leher. Fungsi untuk memberi gambaran
jelas terhadap objek.

d. Medium Close-up (MCU)

Gambar yang diambil sebatas dari ujung kepala hingga dada. Fungsinya untuk mepertegas profil
seseorang sehingga penonton jelas.

e. Mid Shoot (MS)

Pengambilan gambar sebatas kepala hingga pinggang. Fungsinya memperlihatkan sosok objek
secara jelas.

f. Knee Shoot (KS)

Pengambilan gambar sebatas kepala hingga lutut. Fungsinya hampir sama dengan Mid Shot.

g. Full Shoot (FS)

Pengambilan gambar penuh objek dari kepala hingga kaki. Fungsinya memperlihatkan objek
beserta lingkungannya.

h. Long Shoot (LS)


Pengambilan gambar lebih luas dari pada Full Shoot. Fungsinya menunjukkan objek dengan latar
belakangnya.

i. Extreem Long Shoot (ELS)

Pengambilan gambar melebihi Long Shoot, menampilkan lingkungan si objek secara utuh.
Fungsinya menunjukkan bahwa objek tersebut bagian dari lingkungannya.

j. 1 Shoot

Pengambilan gambar satu objek. Fungsinya memperlihatkan seseorang/benda dalam frame.

k. 2 Shoot

pengambilan gambar dua objek. Fungsinya memperlihatkan adegan dua orang yang sedang
berkomunikasi.

l. 3 shoot

pengambilan gambar tiga objek. Fungsinya memperlihatkan adegan tiga orang sedang
mengobrol.

m. Group Shoot

Pengambilan gambar sekumpulan objek. Fungsinya memperlihatkan adegan sekelompok orang


dalam melakukan suatu aktifitas.

3. Gerakan kamera (moving camera)

a. Zooming (In/Out)

Gerakan yang dilakukan oleh lensa kamera mendekat maupun menjauhkan objek, gerakan ini
merupakan fasilitas yang disediakan oleh kamera video dan kameramen hanya
mengoperasikannya saja.

b. Panning (Left/Right)

Yang dimaksud dengan gerakkan panning yaitu kamera bergerak dari tengah ke kanan atau dari
tengah ke kiri, namun bukan kameranya yang bergerak tapi tripodnya yang bergerak sesuai arah
yang diinginkan.

c. Tilting (Up/Down)
Gerakan tilting yaitu gerakan ke atas dan ke bawah, masih menggunakan tripod sebagai alat
bantu agar hasil gambar yang didapat memuaskan dan stabil.

d. Dolly (In/Out)

Gerakan yang dilakukan yaitu gerakan maju mundur, hampir sama dengan gerakan Zooming
namun pada dolly yang bergerak adalah tripod yang telah diberi roda dengan cara mendorong
tripod maju ataupun menariknya mundur.

e. Follow

Pengambilan gambar dilakukan dengan cara mengikuti objek dalam bergerak searah.

f. Framing (In/Out)

Framing adalah gerakan yang dilakukan oleh objek untuk memasuki (in) atau keluar (out)
framming shot.

g. Fading (In/Out)

Merupakan pergantian gambar secara perlahan-lahan. Apabila gambar baru masuk menggantikan
gambar yang ada disebut fade in, sedangkan jika gambar yang ada perlahan-lahan menghilang
dan digantikan gambar baru disebut fade out.

h. Crane Shoot.

Merupakan gerakan kamera yang dipasang pada alat bantu mesin beroda dan bergerak sendiri
bersama kameramen, baik mendekati maupun menjauhi objek.

4. Gerakan objek (moving object)

a. Kamera sejajar objek. Kamera sejajar mengikuti pergerakan objek, baik ke kiri maupun ke
kanan.

b. Walking (In/Out) Objek bergerak mendekati (in) maupun menjauhi (out) kamera.

Setelah mengetahui teknik-teknik dalam pengambilan gambar, ada beberapa elemen penting
yang harus ada di dalam gambar. Adapun elemen-elemen tersebut yaitu :

a. Motivasi

b. Informasi

c. Komposisi

d. Suara

e. Sudut Kamera
f. Kontinuitas

Selain teknik-teknik maupun tata cara pengambilan gambar yang harus dimiliki oleh seorang
kameramen yaitu sense of art atau rasa seni, karena gambar yang diambil oleh kameramen
merupakan karya seni. Setiap orang memungkinkan untuk menguasai teknik-teknik pengambilan
gambar namun apabila tidak memiliki rasa seni atau keindahan maka hasil yang didapatpun
kurang maksimal.

Jadi rasa seni yang tinggi dapat dijadikan modal utama untuk menjadi kameramen. Gali terus
potensi diri, selamat berkarya, bangun perfilman Indonesia menjadi lebih maju dan sukses.

E.Simpulan
Dalam makalah ini penulis telah menjelaskan mengenai hal – hal yang berkaitan dengan teknik
pengambilan gambar serta penerapan dalam pembuatan film dokumenter. Dalam makalah ini
penulis juga memberikan informasi lebih mendetail mengenai tema makalah ini. Mengenai
pertanyaan yang diajukan di rumusan masalah semuanya sudah dijelaskan dalam makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai