Npm : 1811050484
Kelas :6G
Matkul : Microteaching
Tugas Individu 3
1. Problem Solving
Problem solving adalah kemampuan untuk menyelesaikan segala masalah dan
mengambil keputusan yang sulit. Problem solving sendiri merupakan salah satu soft skill
yang harus dimiliki oleh setiap orang karena sangat berguna saat sudah bekerja di sebuah
perusahaan.
Meskipun cukup mudah diucapkan, tetapi sebenarnya problem solving akan sulit
dilakukan. Pasalnya, Anda dituntut untuk memiliki pikiran positif dalam menghadapi
masalah. Selain itu, problem solving juga membutuhkan kemampuan Anda untuk berpikir
secara logis dan sistematis di saat sedang menghadapi masalah.
Kemampuan problem solving sendiri sangat berkaitan dengan kemampuan lain yang
melibatkan kemampuan menganalisa, mengeluarkan ide, mendengar, pengambilan
keputusan, komunikasi, hingga kerja sama tim. Saat Anda memiliki beberapa kemampuan
seperti yang telah disebutkan di atas, maka menemukan solusi dari masalah yang dihadapi
akan bisa dilakukan lebih mudah.
2. Problem Posing
Problem posing berasal dari bahasa Inggris, yang terdiri dari kata problem dan pose. Problem
diartikan sebagai soal, masalah atau persoalan, dan pose yang diartikan sebagai mengajukan.
Model problem posing merupakan salah satu model pembelajaran berbasis masalah yang
menekankan pada kegiatan merumuskan masalah, sehingga dapat meningkatkan kemampuan
siswa dalam memecahkan masalah. Pada Model problem posing ini inti yang
membedakannya adalah model pembelajaran problem posing mengharuskan siswa untuk
merumuskan soal sendiri untuk kemudian di selesaikan oleh siswa lainnya.
Model pembelajaran problem posing didukung oleh beberapa teori belajar. Misalnya oleh
teori belajar bruner yang menkankan pada pembelajaran bermakna melalui kegiatan mencari
tahu sendiri jawaban dari suatu masalah. Selain teori belajar bruner, teori belajar lain yang
mendukung model pembelajaran ini adalah teori Belajar Piaget yang menyatakan bahwa
perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif
memanipulasi dan aktif.
1) Pembelajaran problem open ended dimulai dengan memberikan problem terbuka kepada
peserta didik, problem tersebut dirasakan mampu diselesaikan peserta didik dengan banyak
cara dan mungkin juga banyak jawaban sehingga memacu potensi intelektual dan
pengalaman peserta didik dalam proses menemukan pengetahuan baru.
2) Peserta didik melakukan beragam aktifitas untuk menjawab problem yang diberikan
3) Berikan waktu yang cukup kepada peserta didik untuk mengeksplorasi problem
4) Peserta didik membuat rangkuman dari proses penemuan yang mereka lakukan
5) Diskusi kelas mengenai strategi dan pemecahan masalah dari problem serta penyimpulan
dengan bimbingan guru.