Disusun Oleh:
Christy Angelina Tjanra
Pembimbing:
Anie Apriani, drg., Sp. KGA
ABSTRACT
Rampant caries is a common tooth problem found among children under five
years old. The occurence of rampant caries can cause various problems mainly
related to the general health of children who are in the growth period. Rampant
caries is caused by lack of oral hygiene, poor dental structure, presence of high
bacterial activity caries, frequent consumption of cariogenic foods and drinks, as
well as time that influences the growing of rampant caries.
Keywords: rampant caries, multifactorial disease, children
Abstrak
Rampan karies merupakan masalah yang sering ditemukan pada anak usia balita.
Adanya rampan karies dapat menyebabkan berbagai masalah terutama yang
berhubungan dengan kesehatan umum anak yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Rampan karies merupakan penyakit multifaktorial dengan faktor penyebabnya antara
lain, yaitu kurangnya kebersihan mulut, struktur gigi yang kurang baik, adanya
aktifitas bakteri karies yang tinggi, sering mengonsumsi makanan dan minuman
kariogenik, serta waktu yang memengaruhi terjadinya karies rampan.
Kata kunci: rampan karies, penyakit multifaktorial, anak-anak
PENDAHULUAN
Karies merupakan proses patologi berupa kerusakan pada jaringan keras gigi
dimulai dari email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas
kerusakan bahan organik. Karies dapat mengenai gigi sulung dan gigi permanen,
namun proses kerusakan gigi sulung lebih cepat dan lebih parah dibandingkan gigi
permanen. Faktor penyebab adalah perbedaan struktur email gigi sulung yang kurang
padat dan lebih tipis dibandingkan gigi permanen. Karies yang sering dijumpai pada
Rampan karies memiliki pola terjadi yang sangat cepat bila dibandingkan karies
mineralisasi dalam waktu lama di dalam rongga mulut yang diakibatkan oleh
konsumsi makanan tinggi karbohidrat yaitu makanan dan minuman kariogenik tinggi
terjadinya karies pada anak-anak antara lain anak masih tergantung pada orang
dewasa dalam hal kesehatan mulut. Belum adanya kesadaran anak dalam menjaga
kebersihan mulut dan kurangnya pengetahuan anak serta orangtua tentang makanan
Penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan bahwa prevalensi karies gigi pada
anak sangat bervariasi jika didasarkan atas golongan umur dimana anak berusia 1
tahun sebesar 5%, anak usia 2 tahun 10%, anak usia 3 tahun 40%, anak 4 tahun
55%, anak usia 5 tahun 75%. Dengan demikian golongan umur balita merupakan
golongan rawan terjadinya karies gigi. Pada balita dan anak prasekolah sering
dijumpai kelainan karies gigi yang menyeluruh (rampan karies) yaitu karies yang
terjadi tiba-tiba, mengenai banyak gigi dalam waktu singkat, dan cepat melibatkan
dan motivasi orang tua dan anak dalam mendapatkan perawatan gigi, usia, serta
keseluruhan.3,5-7
LAPORAN KASUS
ibunya dengan keluhan gigi kiri depan atas terdapat sisa akar sejak 1 tahun lalu. Ibu
pasien juga mengatakan bahwa gigi lainnya banyak yang berlubang. Ibu pasien
mengaku anaknya kadang rewel saat makan, makanan disimpan dalam mulut
Kondisi sistemik pasien dalam keadaan baik. Pasien tidak memiliki riwayat
makanan saat makan, makanan lama dihabiskan, dan disimpan dalam mulut sambil
bermain.
pemalu namun kooperatif dan usia mental pasisen seusai dengan usia kronologis
pasien. Perilaku pasien saat di kursi gigi positif, pasien menerima perawatan dengan
baik namun tetap waspada dan mengikuti instruksi yang diberikan operator dengan
baik. Dari pemeriksaan intraoral pasien diperoleh kondisi gigi pasien dalam masa
V
5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
Gambar 2. Odontogram
rencana perawatan.
perawatan apa saja yang dapat dilakukan, didahului dengan instruksi dan edukasi
mengenai kebersihan dan kesehatan rongga mulut kepada pasien dan orangtua
pasien. Namun setelah kunjungan awal pendataan pasien, orangtua pasien menolak
untuk datang kembali melanjutkan perawatan dengan alasan pasien belum mau
PEMBAHASAN
1. Karies Gigi
Karies merupakan proses patologik berupa kerusakan pada jaringan keras gigi
dimulai dari email, dentin, dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas bakteri. 1,2
dan remineralisasi. Faktor yang berperan mempengaruhi aktivitas karies gigi adalah
terdapat tiga faktor tersebut maka karies akan terbentuk. Seiring bertambahnya
waktu maka timbulah karies.8,9 Host terdiri dari gigi, mikroba, dan diet yang
dilakukan oleh pasien. Bakteri terdiri dari adanya akumulasi plak dan aktivitas
terdapat banyak S. mutans, maka risiko karies tinggi. Aktivitas bakteri dapat
kebersihan mulut. Hal ini dapat diketahui dari oral hygiene pasien termasuk sedang.
makanan yang berserat dapat membersihkan gigi geligi merupakan faktor lain
timbulnya karies.
Bentuk anatomis gigi sulung dan letaknya pada lengkung gigi dapat memicu
terbentuknya karies. Gigi molar jauh lebih rentan terhadap karies dibandingkan
gigi lain.
Rampan karies adalah lesi karies yang muncul tiba-tiba, terjadi cepat, menyebar
secara luas dan menyeluruh sehingga dengan cepat mengenai pulpa. Karies ini
mengenai beberapa gigi, termasuk gigi yang biasanya bebas karies yaitu gigi anterior
bawah, dan banyak dijumpai pada gigi sulung anak karena mengonsumsi makanan
dan minuman kariogenik atau pada anak balita yang sering mengudap makanan
kariogenik di antara makanan utamanya.9 Rampan karies juga merupakan lesi akut
yang meliputi sebagian atau semua gigi yang telah erupsi, menghancurkan jaringan
mahkota gigi dengan cepat termasuk permukaan yang biasanya tahan terhadap
Rampan karies yang spesifik ialah baby bottle caries. Terdapat pada anak-anak
yang berhubungan dengan riwayat masa bayi, misalnya tertidur dengan botol susu
masih di dalam rongga mulut yang berisi sirup atau jus (mengandung gula),
pemberian air susu ibu dalam waktu yang lama, atau memakai dot kosong yang
dicelupkan dalam madu, sirup, atau gula. Frekuensi makanan karbohidrat yang tinggi
pada anak dengan kebiasaan tidur minum susu botol merupakan penyebab utama dari
penularan bakteri kariogenik. Tingkat keparahan rampan karies mengikuti suatu pola
1) gigi insisiv sentral rahang atas permukaan labial, palatal, mesial, dan distal
2) gigi insisiv lateral rahang atas permukaan labial, palatal, mesial, dan distal
3) gigi molar pertama rahang atas dan rahang bawah permukaan oklusal
4) gigi kaninus rahang atas dan rahang bawah permukaan labial, palatal, mesial,
dan distal
5) gigi molar kedua rahang atas dan rahang bawah permukaan oklusal
Tabel. 2.1 Perbedaan Nursing Bottle Caries (NBC) dengan Rampan Karies12
Nursing Bottle Caries Rampan Karies
Tipe Bentuk spesifik dari Akut dan keterlibatan
karies pulpa diseluruh gigi
rampan dan
penyebarannya
akut serta adanya
keterlibatan pulpa pada
gigi
yang terserang karies ini.
Usia Bayi dan balita Terjadi pada rentang
umur yang lebih besar
termasuk anak-anak
diatas usia balita baik
yang sudah memiliki
gigi permanen maupun
yang masih memiliki
gigi susu.
Penyebab/etiologi Pemberian botol susu Sering adanya asupan
pada makanan yang manis,
bayi saat tertidur dan bergula, dan lengket
pemberian ASI secara sepanjang hari. Juga
berkepanjangan pada bayi dipengaruhi oleh
tanpa memperhitungkan faktor kecenderungan
waktu dan durasi. Juga genetik dari orang tua
terjadi karena pemberian dan anggota keluarga
dot pada bayi yang berisi lainnya.
madu atau cairan manis
buatan untuk
menenangkan
bayi saat menangis.
Karakteristik Spesifikasi gigi yang Tidak ada spesifikasi
terlibat yakni gigi seri gigi yang terlibat,
mandibula tidak semua gigi memiliki
terpengaruh sama sekali peluang terkena
(karena adanya aliran karies termasuk gigi
konstan air liur dari seri mandibula.
kelenjar submandibula
dan
gerakan pembersihan
ujung
lidah yang teratur).
Terdapat berbagai faktor penyebab rampan karies, tetapi faktor utama ialah
membentuk asam sehingga pH plak akan menurun sampai di bawah 5 dalam tempo
karies dimulai.13
Etiologi dari rampan karies adalah anak dengan risiko tinggi karies dengan oral
yang mempercepat pembentukan karies, gangguan emosional seperti rasa takut, rasa
cemas, pemberontak, trauma, tegang yang menyebabtkan anak menjadi lapar dan
ingin makan manis, makanan ringan, dan saliva berubah dalam proses
radiasi. Rampan karies terjadi pada anak-anak dan orang dewasa dari segala usia,
Rampan karies sering menimbulkan masalah dan yang tersering dialami oleh
anak yaitu adanya rasa nyeri. Kesulitan makan dapat menyebabkan asupan nutrisi
merupakan fokus infeksi untuk bagian tubuh lainya. Selain itu, akibat rampan
karies mulut berbau tidak enak karena adanya plak dan debris makanan yang
ditumbuhi bakteri.15
erupsi yang dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu menurut Syaifudin9 dan
Rohaeni8.
1. Setelah diberi makan, bersihkan gusi anak dengan kain atau lap bersih.
Bersihkan atau sikat gigi anak jika giginya sudah erupsi. Bersihkan dan pijat
gusi pada area yang ompong dan mulai flossing semua gigi anak yang telah
2. Jangan membiarkan anak tertidur sambil minum melalui botol yang berisi
3. Jika anak membutuhkan dot untuk pemberian makan yang regular pada
malam hari atau hingga tertidur, berilah anak dot bersih yang direkomendasi-
kan oleh dokter gigi atau dokter anak. Jangan pernah memasukkan dot
4. Jika air yang diberikan kepada anak tidak mengandung fluoride, tanyakan
5. Mulai berkunjung ke dokter gigi sejak tahun pertama kelahiran secara teratur.
gigi.
1. Pemilihan diet: Diet adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-
hari oleh individu. Diet merupakan salah satu faktor utama permulaan
perkembangan karies sehingga pemilihan diet penting untuk diperhati- kan.
Orang tua terutama ibu harus mencatat kuantitas dan kualitas makanan dan
minuman yang dikonsumsi anak sewaktu dan diantara jam makan. Diet
vitamin dalam bentuk suplemen dan obat mulut juga harus dicatat. Orang
tua dianjurkan untuk mengurangi frekuensi gula bagi anak- anak terutama
2. Instruksi kebersihan mulut: Perawatan gigi anak sejak dini sangat penting
untuk menghindari proses kerusakan gigi, seperti karies rampan. Salah satu
yaitu menjaga kebersihan mulut. Cara paling mudah dan umum dilakukan
ialah dengan menyikat gigi secara teratur dan benar; hal tersebut merupakan
3. Perawatan dengan fluor: Fluor diperoleh dari alam atau dari bentuk sediaan.
Sumber fluor alami yaitu air sumur, air kali, garam, ikan, dll. Dalam bidang
penggunaan secara local dan sistemik. Fluor masuk secara oral sehingga
mempunyai efek topikal pada gigi. Penggunaan fluor secara sistemik yaitu
Menurut Rohaeni, pencegahan rampan karies dilakukan bila gigi susu anak telah
erupsi agar diperoleh suatu kesehatan gigi dan mulut yang optimal dengan cara
memperhatikan diet makanan anak yaitu mengurangi konsumsi makanan kariogenik
fluor bagi anak-anak dalam beberapa tingkatan usia, sesuai dengan level fluor yang
Tindakan yang dilakukan pada kunjungan pertama ialah menghilangkan rasa nyeri
pada kavitas.16
Pemberian obat dapat dilakukan secara lokal maupun oral. Pemberian obat secara
lokal dilakukan langsung dengan zinc oxide eugenol, sedangkan pemberian secara
oral yaitu obat-obatan sedatif dan analgesik. Obat ini diberikan terutama pada nyeri
yang telah lanjut, dan bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan bakteri penyebab
karies. Bila rasa nyeri telah hilang, maka perawatan dapat dilanjutkan.16,17
serta adanya bau mulut. Juga perlu dilakukan oral profilaksis dengan cara menyikat
bersahabat sehingga tidak terkesan bahwa dokter gigi itu akan menyakiti.19 Dalam
melakukan perawatan khusus pada penderita karies rampan yang umumnya masih
sangat muda, harus dihindarkan kesan nyeri. Bila melakukan perawatan pilih pertama
yang tidak menyakitkan atau bahkan yang dapat menyenangkan hati anak. Perawatan
harus sesingkat mungkin agar anak tidak bosan. Selain itu pula perlu dipersiapkan
berkembang hingga tidak terjadi infeksi pada gigi dan jaringan lain yang akan
menimbulkan nyeri, rasa tidak nyaman, kekurangan fungsi gigi, serta mencegah
maloklusi.16
Menurut Heriandi, pada anak yang terkena rampan karies dan sudah tidak dapat
penting dalam penanganan kasus rampan karies. Dental health education dilakukan
pada anak dan orang tua pasien. Pasien dianjurkan untuk membersihkan gigi 2
kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Perawatan gigi anak
sejak dini sangat penting untuk menghindari proses kerusakan gigi seperti rampan
karies.12,13 Pemilihan diet makanan dan minuman yang dikonsumsi juga penting.
Peran orang tua adalah mengurangi frekuensi makanan dan minuman yang
keparahan karies serta pencegahan yang dilakukan pasien di rumah dengan bantuan
orang tua. Pit & fissure sealant merupakan perawatan preventif dengan cara
meletakan bahan GIC atau kompomer flowable pada pit & fissure gigi yang
bertujuan untuk mencegah proses karies. Indikasi dari aplikasi pit & fissure sealant
menurut Council on Scientific Affairs adalah pasien dengan risiko karies gigi tinggi
sedang atau tinggi, karies baru di area pit & fissure sealant, anatomi pit & fissure
merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk mencegah kerusakan email.
Fluoride diaplikasikan pada permukaan email dapat berupa pasta gigi, obat kumur,
gel, dan fluoridasi air. Aplikasi fluoride secara topikal dapat diberikan dalam bentuk
Masalah utama yang berhubungan dengan perawatan karies pada anak adalah
perilaku yang tidak kooperatif disebabkan keadaan mental anak yang belum matang,
seperti kerjasama yang terbatas dan ketakutan terhadap orang asing dan situasi yang
KESIMPULAN
Pencegahan rampan karies dilakukan pada anak dengan memperhatikan diet dan
Pencegahan rampan karies dilakukan bila gigi anak telah erupsi dengan
Perawatan karies rampan mengacu pada penghilangan bagian gigi yang rusak,
yaitu dengan penumpatan yang diberikan pada kavitas dengan menggunakan
bahan-
bahan tumpatan yang sesuai dengan kedalaman dan letak karies (gigi anterior atau
REFERENSI
1. Mc Donald dan Avery. Dentistry for the child and adolescent. 10th ed. Mosby
2. Welburry R, Duggal MS, Hosy MT. Peadiatric Dentistry. 4th ed. Oxford:
NewYork; 2012.
5. Anggraini LD. Penatalaksanaan total care rampan karies pada pasien anak.
http://www.pediatriccare.online.org/pco/chapter 33.com
7. Cameron AC, Widmer RP. Handbook of pediatric dentistry. 4th ed. Mosby
Elsevier. 2013.
8. Mariati, Ni Wayan. 2015. Pencegahan dan Perawatan Karies Rampan. Jurnal
Ratulangi Manado.
9. Fajerskov O, Nyvad B, Kidd E. Dental caries the disease and its clinical
10. Heriandi S. Penanggulangan karies rampan serta keluhannya pada anak. J Ked
12. Yiu CKY, Wei SHY. Management of rampant caries in children. Quintessence
Int. 1992;23(3):159-68
13. Boedi OR. Immunologi oral kelainan di dalam rongga mulut (Skripsi). Jakarta:
14. Suwelo IS. Karies Gigi Pada Anak Dengan Berbagai Faktor Etiologi. Kajian
15. Riani D, Sarasati. Peranan pola waktu makan terhadap karies gigi pada anak.
16. Siska DH. Pentingnya kesehatan gigi dan mulut anak. [online] [cited 2009
dan- mulut-anak.com.
17. British Dental Association. Rampant caries in the primary dentition. [online
18. Berkovits RJ. Textbook of Pediatric Care Prevention of Dental Caries. [online
online.org/pco/chapter33.com
19. Tarigan R. Kesehatan Gigi dan Mulut (Edisi 2). Jakarta: EGC, 2005.