Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif-

kulitatif. Menurut Ardianto (2011:60) “Metode deskriptif-kualitatif menitik

beratkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting)”. Peneliti terjun

langsung kelapangan, bertindak sebagai pengamat. Membuat kategori

perilaku, mengamati gejala dan mencatatnya dalam buku observasi. Penelitian

deskripitif ini ditujukan untuk mengumpulkan data, informasi secara aktual

dan rinci yang menggambarkan gejala yang ada, mengidentifikasikan masalah

atau memeriksa kondisi.

Data dari wawancara akan dianalisis melalui analisis deskriptif yang

disajikan dalam bentuk kualitatif dari bahan wawancara. Peneliti bertindak

sebagai pengamat. Disini mengapa peneliti menggunakan metode kualitatif,

karena peneliti ingin menghasilkan data yang deskriptif berupa kata-kata

tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati khususnya

mengenai Strategi yang dilakukan oleh Humas Dinas Pendidikan Provinsi

Jawa Barat melalui Kegiatan Pemberian Hadiah dan Beasiswa.\

61
62

3.2 Informan Penelitian

Peneliti memilih untuk menggunakan dua tipe informan, yaitu

informan kunci dan informan pendukung. Informan kunci adalah informan

yang mengetahui secara mendalam permasalahan yang sedang diteliti,

sedangkan informan pendukung adalah informan yang ditentukan dengan

dasar pertimbangan memiliki pengetahuan dan sering berhubungan baik

secara formal maupun informal dengan para informan kunci.

Adapun Teknik penentuan data yang dilakukan pada penelitian ini

adalah dengan melakukan teknik Purposive, teknik pengambilan sampel

sumber data dengan pertimbangan tertentu. Purposive sampling adalah

pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang

diperlukan. Dalam bahasa sederhana purposive sampling itu dapat dikatakan

sebagai secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika orang maka berarti

orang- orang tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri,

kriteria) sampel (jangan lupa yang mencerminkan populasinya).

Menurut Sugiyono, pertimbangan memilih informan dalam penelitian

kualitatif ini adalah misalnya “orang yang kita jadikan informan tersebut paling

tahu tentang apa yang kita harapkan dan memudahkan peneliti menjelajahi

objek/situasi sosial yang diteliti” (2009:61).

Dengan kata lain unit sampel yang dihubungi disesuaikan dengan

kriteria-kriteria tertentu yang diterapkan berdasarkan tujuan penelitian.

Misalnya akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai, maka sampel

yang dipilih adalah orang yang ahli dalam bidang kepegawaian saja.
63

Pengambilan informan dari penelitian ini berjumlah lima orang. Dua

orang informan kunci dan tiga orang informan pendukung. Alasan peneliti

mengambil informan kunci pada bagian divisi humas sendiri karena dua

informan ini lebih mengetahui mengenai Kegiatan Pemberian Hadiah dan

Beasiswa yaitu Jujun Junard dan Atikah Abdulah.

Sedangkan untuk informan pendukung, peneliti mengambil tiga orang

peserta Olimpiade Sains Nasional yang mengikuti Kegiatan Pemberian Hadiah

dan Beasiswa diantaranya yaitu Petra Michael Siswa SD,Nathania Santoso

siswi SMP, dan Brian Giovanni siswa SMA. Alasan serta kriteria

pengambilannya ini adalah peneliti melihat dari segi umur serta prestasi yang

telah mereka capai lebih baik dari yang lainnya, sehingga peneliti anggap

mereka mampu menjawab pertanyaan. Untuk lebih jelasnya mari kita lihat

tabel informan kunci dan informan pendukung dibawah ini:

Tabel 3.2

Daftar Informan Kunci

No Nama Jabatan Jenis Kelamin Usia

1 Jujun Junardi, Amd Koordinator Humas Laki laki 42 tahun

2 Atikah Abdulah Staf Humas Perempuan 44 tahun

Sumber : Peneliti 2016


64

Tabel 3.3
Daftar Informan Pendukung
No Nama Keterangan Jenis Kelamin Usia

Peserta OSN ( Siswa SD


1 Petra Michael Laki laki 9 tahun
BPK Penabur Holis )

Peserta OSN ( Siswi SMP


2 Nathania Santoso Perempuan 13 tahun
Santa Angela Bandung )

Peserta OSN ( Siswa SMA


3 Brian Giovanni Laki laki 16 tahun
BPK Penabur)

Sumber : Peneliti 2016


3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Studi Pustaka

Teknik ini dilakukan untuk mendapatkan informasi dengan cara

mempelajari buku-buku, membaca media-media cetak yang relevan

dengan penelitian yang sedang dilakukan, mencari sumber dari literatur

atau referensi lain yang relevan untuk meperoleh konsep atau teori yang

diperlukan. Studi pustaka merupakan satu cara mendapatkan sumber

dengan cara menemukan sumber tepat dari suatu spesialis tertentu.

Peneliti di sini dalam melakukan penelitian tentu tidak terlepas dari

adanya pencarian data dengan menggunakan studi kepustakaan. Di sini

peneliti menggunakan studi pustaka dengan mencari berbagai data sebagai

pendukung dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yaitu dengan


65

menggunakan :

a. Referensi Buku

Referensi buku adalah buku yang dapat memberikan keterangan

topik perkataan, tempat peristiwa, data statistika, pedoman, alamat, nama

orang, riwayat orang-orang terkenal. Pelayanan referensi adalah pelayanan

dalam menggunakan buku-buku referensi dan di sebut “koleksi referensi”

sedangkan ruang tempat penyimpanan disebut ruang referensi. Karena

sifatnya yang dapat memberikan petunjuk, harus selalu tersedia di

perpustakaan sehingga dapat dipakai oleh setiap orang pada setiap saat.

b. Skripsi Peneliti terdahulu

Disini peneliti menggunakan studi pustaka dengan melihat hasil

karya ilmiah para peneliti terdahulu, yang mana pada dasarnya peneliti

mengutip beberapa pendapat yang dibutuhkan oleh peneliti sebagai

pendukung penelitian. Tentunya dengan melihat hasil karya ilmiah yang

memiliki pembahasan serta tinjauan yang sama

c. Internet searching

Penelusuran data online menurut Burhan Bungin adalah Tata cara

melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet atau

media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga

memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data informasi online yang

berupa data maupun informasi teori, secepat atau semudah mungkin dan

dapat dipertanggungjawabkan secara akademis .(Bungin,2008:148)


66

3.3.2 Studi Lapangan

a. Wawancara

Wawancara yaitu Menurut Esterberg dalam Sugiyono

(2013:231) wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk

bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancara yang ditujukan

kepada Humas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat berkenaan

dengan hal-hal mengenai Kegiatan Pemberian Hadiah dan Beasiswa

kepada peserta Olimpiade Sains Nasional.

b. Observasi Lapangan

Observasi lapangan adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan,

dengan panca indra yang dimiliki. Selain dengan membaca koran,

mendengarkan radio, menonton televisi atau berbicara dengan orang

lain, kegiatan observasi merupakan salah satu kegiatan untuk

memahami lingkungan (Ardianto 2011:179). Peneliti melakukan

pengamatan dari bulan Februari sampai Juli 2016 di Dinas Pendidikan

Provinsi Jawa Barat.


67

c. Dokumentasi

Adalah penelitian dengan mengambil sejumlah besar fakta dan

data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi misalnya

berupa foto-foto, surat-surat, catatan harian, dan sebagainya, atau juga

peneliti secara langsung mengambil gambar pada kegiatan yang

dilakukan Humas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

3.4 Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi beberapa

pengujian. Peneliti menggunakan uji credibility atau uji kepercayaan terhadap

hasil penelitian. Uji keabsahan data ini diperlukan untuk menentukan absah

atau tidaknya suatu temuan atau data yang dilaporkan peneliti dengan apa

yang terjadi sesungguhnya di lapangan.

Cara pengujian kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil

penelitian menurut Sugiyono dilakukan dengan perpanjangan pengamatan,

peningkatan ketekunan dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman

sejawat, analisis kasus negatif, dan membercheck.( Sugiyono, 2005:270)

1. Perpanjangan pengamatan, berarti peneliti kembali ke lapangan,

melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang

pernah ditemui maupun yang baru.

2. Peningkatan ketekunan, berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan. Dengan cara tersebut maka kepastian data


68

dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis.

3. Triangulasi, diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber

dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi sumber dilakukan

dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa

sumber. Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada

sumber yang sama dengan teknik berbeda. Misalnya data diperoleh

dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi, atau

kuesioner. Triangulasi waktu dilakukan dengan cara melakukan

pengecekan dengan wawancara, observasi,atau teknik lain dalam waktu

atau situasi yang berbeda. (Sugiyono, 2005:270-274)

4. Diskusi dengan teman sejawat, teknik ini dilakukan dengan mengekspos

hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi

dengan rekan-rekan sejawat. Pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan

yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan rekan-rekan sebaya, yang

memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti,

sehingga bersama mereka peneliti dapat me-review persepsi, pandangan

dan analisis yang sedang dilakukan. (Moleong, 2007:334)


69

3.5 Teknik Analisa data

Teknik analisa data yaitu suatu kegiatan yang mengacu pada

penelaahan atau pengujian yang sistematik mengenai suatu hal dalam rangka

mengetahui bagian-bagian, dan hubungan bagian dengan keseluruhan. Oleh

karena data penelitian ini berupa data kualitatif (antara lain berupa pernyataan,

gejala, tindakan nonverbal yang dapat terekam oleh deskripsi kalimat atau

gambar) maka terdapat tiga alur kegiatan yang dapat dilakukan secara

bersamaan, yaitu:

1. Pengumpulan Data (Data collection) yaitu suatu proses pemilihan,

pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan

transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di

lapangan.

2. Reduksi Data (Data reduction) yaitu Data yang dikelompokkan

selanjutnya disusun dalam bentuk narasi-narasi, sehingga berbentuk

rangkaian informasi yang bermakna sesuai dengan masalah penelitian.

3. Penyajian data (Data Display) yaitu susunan sekumpulan informasi yang

memungkinkan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.

4. Penarikan kesimpulan (Conclusion verivications) dimana kesimpulan

tersebut diverivikasi selama proses penelitian. Verivikasi tersebut berupa

tinjauan atau pemikiran kembali pada catatan lapangan yang mungkin

berlangsung sekilas atau malah dilakukan secara seksama dan memakan

waktu lama, serta bertukar pikiran. Sehingga makna-makna yang muncul


70

dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya

sehingga membentuk validitasnya.

5. Evaluasi (Evaluation) Melakukan verifikasi hasil analisis data dengan

informan, yang didasarkan pada kesimpulan tahap keempat. Tahap ini

dimaksudkan untuk menghindari kesalahan interpretasi dari hasil

wawancara dengan sejumlah informan yang dapat mengaburkan makna

persoalan sebenarnya dari fokus penelitian.

Adapun model yang dilukiskan Miles dan Huberman adalah sebagai

berikut:

Gambar 3.2
Komponen-Komponen Analisis Data : Model Kualitatif
Sumber: Miles and Huberman dalam Sugiyono (2010:247)

Dari kelima tahap analisis data diatas setiap bagian-bagian yang ada

didalamnya berkaitan satu sama lainnya, sehingga saling berhubungan antara

tahap yang satu dengan tahap yang lainnya.


71

3.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.6.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

Barat Alamat : Jl. Jl. Dr. Rajiman No. 6 Bandung

Telp : 022 – 4264813

Fax: 022-4624881

Website: www.disdik.jabarprov.go.id

3.6.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan kurang lebih selama 6 bulan terhitung sejak

bulan Februari 2016 hingga Juli 2016


72

Tabel 3.4
Waktu dan Jadwal Penelitian 2016

No Kegiatan Bulan
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuan
Judul
2 Penulisan
BAB I

Bimbingan
3 Penulisan
BAB II

Bimbingan

4 Pengumpul
an Data
Lapangan

5 Penulisan
BAB III

Bimbingan

6 Seminar UP

7 Revisi UP

8 Wawancara
Penelitian
Lapangan

9 Penulisan
BAB IV

Bimbingan

10 Penulisan
BAB V
Bimbingan

11 Penyusunan
Keseluruha
n Draft
12 Sidang
Skripsi

Sumber : Peneliti, 2016

Anda mungkin juga menyukai