Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Selain sebagai tugas, makalah yang
kami buat ini bertujuan memberi informasi kepada para pembaca tentang Periodisasi,
Jenis dan Perkembangan Teori Komunikasi Dari Masa ke Masa.
Dengan demikian tidak akan tertinggal informasi mengenai teori komunikasi ini.
Dalam kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada
pihak-pihak yang telah membantu.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
3.1 KESIMPULAN..................................................................................... 12
3.2 SARAN................................................................................................. 13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan membentuk alat
dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak dilaksanakan Dalam proses
komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah komunikasi yang hendak dibuat.
Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa teori komunikasi akan dibuat.
1
1. Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Komunikasi
2. Memberikan Informasi Tentang Periodisasi, Jenis-Jenis Teori Komunikasi Dan
Teori Komunikasin dari Masa ke Masa
3. Mengetahui Lebih Dalam Tentang Teori Komunikasi Behaviorisme
2
BAB II
PEMBAHASAN
Periode pertama adalah Mazhab Retorika yang berkembang sejak periode klasik
hingga awal abad ke-19. Mazhab ini sangat mengakar di masyarakat Yunani dimana
negara tersebut merupakan tempatnya para ilmuan masa itu. Masyarakat Yunani
mazhab ini sebagai upaya mencari kebenaran melalui dialog. Tiga unsur penting dalam
mazhab ini yang sangat terkenal yaitu Etos, Pathos, dan Logos.
3
2.2 JENIS-JENIS TEORI KOMUNIKASI
[box title=”” align=”centerSiapa (Who) – Berbicara apa (Says What) – Dengan media
apa (In Which Channel) – Kepada Siapa (To Whom) – Dan dengan Efek apa (With
What Effect)[/box]
Jenis teori komunikasi yang satu ini mungkin sangat sering anda dengar. Teori
ini dikembangkan oleh ilmuan asal Amerika Serikat bernama Jhon B. Watson (1878 –
1958). Menurutnya Teori Behaviorisme ini mencakup semua perilaku, termasuk
tindakan balasan atau respon terhadap suatu rangsangan atau stimulus. Artinya bahwa
selalu ada kaitan antara stimulus dengan respon pada perilaku manusia. Jika suatu
stimulus atau rangsangan yang diterima seseorang telah teramati, maka dapat
diprediksikan pula respon dari orang tersebut.
Teori ini dikembangkan oleh Ncneil (1977) yang diilhami oleh perkembangan
psikologi humanisme. Komunikasi humanisme pernah diimplementasikan dalam dunia
pendidikan melalui Humanistic curriculum. Isi teori lebih menekankan pada pembagian
pengawasan dan tanggung jawab bersama antar peserta didik. Dengan harapan, nantinya
peserta didik dapat menyesuaikan dalam kehidupan masyarakat.
4
4. Teori Informatif
Teori ini dikembangkan oleh Sannon dan Weaver (1949). Teori informasi
merupakan salah satu teori klasik, dimana teori ini menitikberatkan pada komunikasi
sebagai suatu transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan media dalam
berkomunikasi. Dalam hal ini, jika sinyal media yang digunakan baik, maka komunikasi
akan berjalan efektif, begitu pula sebaliknya. Apabila sinyal media tidak baik, maka
komunikasi tidak akan berjalan dengan lancar.
Teori ini dikembangkan oleh Blummer dan Kutz (1974). Mereka berpendapat
bahwa pengguna media memiliki peran aktif dalam memilih media yang digunakannya.
Sehingga, pengguna media dapat dikatakan sebagai pihak utama dalam suatu proses
komunikasi. Dalam hal ini, pengguna mempunyai pilihan untuk menentukan media
yangs sesuai dengan kebutuhanya.
Teori ini dikembangkan oleh Mc combs dan Shaw (1972). Teori Agenda Setting
beranggapan apabila media memberikan tekanan pada suatu peristiwa maka, media
tersebut akan membuat masyarakat menganggap peristiwa itu penting. Dalam hal ini,
media mempunyai efek yang sangat kuat dalam mempengaruhi asumsi masyarakat.
Sehingga akan muncul asumsi bahwa apa yang dianggap penting oleh media akan
dianggap penting oleh masyaraka
7. Teori Kontruktivisme
Piaget dan Vigotski adalah dua nama yang selalu dikaitkan dengan teori ini.
Teori kontruktivisme beranggapan bahwa manusia selalu memiliki pandangan sendiri
terhadap kenyataan, Mereka senantiasa mencari dan mempelajara untuk menemukan
bahasa pertama dan kedua. Di sisi lain, teori ini juga didefinisikan sebagai pembelajaran
generatif. Pembelajaran yang merupakan suatu tindakan untuk menciptakan suatu
makna dari apa yang telah dipelajari.
8. Teori Nativisme
5
Chomsky dan Hadley (1993) dalah tokoh pendukung teori nativisme. Teori ini
berpandangan bahwa manusia satu-satunya makhluk Tuhan yang dapat berkomunikasi
melalui verbal. Disisi lain, bahasa merupakan suatu yang kompleks, oleh karenanya
manusia senatiasa belajar untuk dapat berkomunikasi dengan makhluk Tuhan yang lain
9. Teori Sibernetik
Wiener (1945) adalah tokoh dibalik teori ini. Teori ini tergolong teori baru
sejalan dengan berkembangnya teknologi informasi dan ilmu sosial. Teori sibernatik
merupakan suatu sistem pengontrol yang didasarkan pada komunikasi, antara sistem
dengan lingkungan dan antar sistem itu sendiri. Pengontrol dari sistem berfungsi dalam
memperhatikan lingkungan. Penerapan teori sibernetik biasanya diperuntukkan kepada
siswa agar mencapai hasil yang efektif.
Teori ini dikemukakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Malvin Defluer (1976).
Fokus dari teori ini terletak pada kondisi struktural yang ada dimasyarakat. Fokus ini
sangat cenderung mudah untuk dipengaruhi oleh media massa. Teori ini dapat
disematkan pada komunitas masyarakat modern, dimana pada masyarakat modern,
media massa dianggap suatu hal yang sangat penting dalammencapai tujuan beberapa
proses. Di antaranya yaitu proses memelihara, perubahan, serta konflik dalam tataran
masyarakat dan masalah perorangan dalam suatu aktivasi sosial.
6
Teori ini pada mulanya disampaikan oleh Mc Guaire, dimana inokulasi dapat
pula disebut sebagai suntikan yang mengambil analogi pada ilmu medis. Ibaratkan
orang yang tidak siap menahan penyakit maka dia harus disuntikan vaksin untuk
memperkuat daya tahan tubuhnya. Teori ini mengemukakan bahwa lebih baik
membekali terbujuk dengan argumen sanggahan daripada membiarkanya tidak siap
menyangkal perspektif lawan.
Teori kultivasi merupakan teori komunikasi yang membahas mengenai efek dari
komunikasi masa. Pandangan dari teori ini adalah bahwa media masa memiliki efek
yang bersifat kumulatif dan lebih berdampak pada tataran sosial budaya dalam
masyarakat dari pada personal seseorang. Teori ini di kembangkan oleh George Gabner.
Teori ini berkaitan dengan bagaimana terbentuknya suatu pendapat umum dalam
masyarakat. Spiral of Silence menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum dalam
masyarakat di tentukan oleh proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa,
komunikasi antar pribadi, dan presepsi masing-masing individu serta hubungannya
dengan pendapat orang lain dalam masyarakat. Teori ini di kembangkan oleh Elizabeth
Noelle dan Neuman (1976).
Teori ini beranjak dari pada pengaruh media massa yang kuat mengenai suatu
hal. Hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi sosial budaya dalam masyarakat. Pesan
dari media massa mampu mengubah norma yang sudah ada dalam masyarakat, disisi
lain juga mampu memperkuat norma yang ada dalam masyarakat. Lebih dari itu,
mampu menciptakan norma baru dalam masyarkat.
7
menarik minat masyarakat desa untuk berbondong-bondong ke kota demi mendapatkan
pekerjaan. Sejalan dengan ini teknologi dalam bidang percetakan juga mulai
berkembang sehingga dicetaklah media massa seperti koran yang menyasar para pekerja
yang mulai meningkat populasinya di perkotaan.
Para teoretikus terbagi dalam dua pendapat, ada yang melihatnya secara optimis dan ada
pula yang pesimis. Adanya industrialisasi, perluasan kota, serta perkembangan media
massa terutama media cetak tentu membawa banyak manfaat dan harapan akan masa
depan yang lebih baik.
Namun ada pula teoretikus yang memandang pesimis karena melihat dampak buruk
yang ditimbulkan seperti rusaknya komunitas pedesaan karena banyaknya masyarakat
desa yang pindah ke kota, tingginya tingkat kriminalitas di kota, politik yang tidak
stabil, serta potensi masalah akibat benturan beragam budaya yang berbeda.
Menurut perspektif efek terbatas diketahui bahwa pengaruh media massa kepada
masyarakat tidaklah sebesar yang selama ini dibayangkan. Masyarakat bisa memfilter
pengaruh media sehingga tidak akan menelan mentah-mentah apa yang disampaikan.
Selain itu ada pula pengaruh dari pendapat teman, keluarga, dan pandangan agama yang
dianut individu tersebut yang turut membantu memfilter pengaruh media massa.
Meskipun demikian ternyata teori efek terbatas tidak disetujui oleh semua pihak.
Teori ini mendapat penentangan dari perspektif budaya. Di Eropa teori komunikasi
massa dari perspektif budaya terus berkembang dan menjamur karena mereka
8
merasakan sendiri akibat yang ditimbulkan dari propaganda media selama perang dunia
ke-2.
9
Ketika seorang guru ingin mengajarkan bagaimana mengajarkan tanggan nada
kepada muridnya, ia akan mengamati terlebih dahulu bagaimana keadaan fisik jari
murid – muridnya dan kemampuan dasar yang dimiliki oleh tiap murid dengan sikap
berjarak. Guru akan berfikir ia sebagai subjek dan murid – murid adalah sebagai objek.
fakta netral harus dimiliki oleh sang guru dalam menghadapi muridnya. Sebuah
pemikiran yang bersih dari unsur- unsur subjektifnya. Ditahap ini materi – materi
pembelajaran akan diberikan sebagai bentuk stimulus dari guru terhadap muridnya.
Guru akan menjelaskan dan mencotohkan tentang bagaimana musik rangkaian sebab –
akibat dalam pengajaran akan didapatkan sebagai hasil. Rangkaian sebab (pemberian
stimulus) – akibat ini akan menghasilkan sebuah respon dari murid dimana respon ini
akan membentuk sebuah perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pembelajaran. teori –
teori tersebut akan dipraktekkan secara instrumental dan universal di kelas – kelas
selanjutnya.
Kasus singkat diatas adalah contoh dari sebuah pengajaran di kelas dengan
penerapan teori behaviorisme. Guru memberikan sebuah stimulus berupa materi –
materi pengajaran dan mengharapkan akan mendapatkan sebuah respon yang berupa
perubahan tingkah laku dari murid – muridnya. Perubahan tingkah laku dalam bentuk
dari ketidaktahuan dan ketidakmampuan untuk mempraktekkan pelajaran yang
diberikan berubah menjadi mampu untuk mempraktekkannya. Guru tidak melihat
bagaimana proses murid – murid mencerna materi pengajaran, guru hanya melihat
bagaimana hasil akhir yang diperoleh. Reinforcement positive atau negative yang akan
diberikan tergantung dari bagaimana perubahan tingkah laku yang dihasillkan.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jenis-Jenis Teori Komunikasi yaitu berupa Teori Nativisme, Teori Sibernetik, Teori
Ketergantungan,Teori Kultivasi
3.2 Saran
Teori kounikasi ini sangat penting bagi kehidupan manusia oleh karena itu kita harus
mempelajari agar berguna di kehidupan sehari-hari.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/pakarkomunikasi.com/teori-komunikasi-menurut-para-
ahli/amp
https://www.google.com/amp/s/pakarkomunikasi.com/sejarah-perkembangan-teori-
komunikasi-massa/amp
https://www.kompasiana.com/arum.tri.subarkah/55003145a33311bb7450ff52/teori-
behaviorisme-dan-implikasinya
12