Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN KETERAMPILAN KLINIK

PERAWATAN AMPUTASI
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah stase
Keperawatan Medikal Bedah dengan pembimbing klinik Siti Nurlaelah, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh:
Sopia Marlina
220112200563

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XLI


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2021
PERAWATAN AMPUTASI

a. Konsep Ringkas

Amputasi didefinisikan sebagai pengangkatan bagian tubuh melalui pembedahan


seperti kaki, lengan atau bagian tubuh yang terinfeksi atau terluka. Dua penyebab umum
amputasi adalah penyakit oklusi arteri perifer dan infeksi ulserasi kaki diabetik. Dalam kasus
amputasi, perawatan pasca-operasi yang akan diterima kemungkinan besar mencakup
perawatan luka dan manajemen nyeri. Perawatan luka dilakukan sehingga tidak muncul
memar dan bengkak serta mengurangi kemungkinan resiko infeksi. Tahap ini juga melibatkan
penanganan nyeri dan dukungan kepada pasien untuk dapat bergerak kembali sehingga
mempercepat proses pemulihannya (Shakshi & Ranju, 2019).

b. Tujuan

Tujuan dari manajemen luka amputasi adalah adalah untuk mengobati atau
mengurangi risiko infeksi sehingga mempercepat penyembuhan jaringan lunak. Kemudian
juga digunakan untuk mengurangi bengkak dan mulai membentuk sisa anggota tubuh dengan
pembalut kompresi dan pemasangan prostetik sepanjang proses penyembuhan luka.

c. Indikasi

Perawatan pasien amputasi dirancang bagi pasien amputasi, terlepas dari tingkat
amputasinya, sehingga keluarga atau pengasuh, serta tenaga kesehatan dapat bersama-sama
mencapai tujuan pemulihan dan rehabilitasi pasien amputasi.

d. Hal yang perlu diperhatikan sebelum tindakan


1. Perhatikan balutan kotor dan melihat kebocoran drainase
2. Cuci tangan jika menyentuh drainase menggunakan sabun dan air
3. Pastikan orang yang bersentuhan dengan luka memakai sarung tangan dan
mencuci tangan sebelum dan sesudah mengganti perban
4. Perawat perlu mengambil tindakan pencegahan khusus untuk mengurangi
kemungkinan penularan infeksi kepada orang lain
5. Berhati-hati saat bergerak di tempat tidur atau naik turun tempat tidur agar
pembalut atau tabung drainase tidak terlepas.
6. Makan makanan yang baik. Jaringan tidak dapat sembuh jika tidak diberi nutrisi
yang diperlukan. Suplemen makanan sering kali diberikan sebagai tambahan pada
makanan untuk memastikan bahwa kalori dan protein yang cukup tersedia untuk
memfasilitasi proses penyembuhan
7. Perhatikan respon pasien terhadap rasa sakit dan meminimalkan ketidaknyamanan
(Rossbach, 2015).
e. Hal yang perlu diperhatikan sesudah tindakan
1. Perhatikan proses penyembuhan luka dimulai dengan inflamasi, proses inflamasi
akan berlangsung dari awal terluka sampai hari ke 6. Jika tahapan inflamasi
melebihi 6 hari akan menjadi tanda awal dari proses infeksi.
2. Proliferasi tahapan ini berlangsung dari hari 1 sampai hari 21 (3 minggu).
Tahapan ini dangat dipengaruhi oleh keberadaan sel fibroblast yang akan
menyintesis kolagen sebagai bahan dasar membentuk lapisan jaringan granulasi.
3. Maturasi tahapan ini berlangsunghari ke 21 – 2 tahun. Pembentukan serabut
kolagen masih terjadi (Made Sukma Wijaya, 2018)
f. Persiapan Alat Dan Bahan
Alat steril
1. Pinset anatomis 2 buah
2. Pinsel sirulgis 1 buah
3. Kom kecil 2 buah
4. Kassa steril secukupnya
5. Handscoon 2 pasang
6. Lidi wotten secukupnya
7. Perban gulung
Alat tidak steril
1. Gunting perban
2. Plester
3. Obat sesuai resep dokter
4. Perlak dan alas
5. Larutan NaCl 0,9%
6. Kapas alcohol
7. Bengkok 2 buah (1 berisi desinfektan)
8. Korentang
g. Pelaksanaan Tindakan
1. Mengucapkan salam dan memperkenalkan diri
2. Persiapkan lingkungan
3. Menjelaskan prosedur dan tujuan perawatan
4. Dekatkan alat
5. Pasang sampiran
6. Cuci tangan
7. Pasang perlak dan alas pada bagian luka amputasi
8. Dekatkan bengkok
9. Gunting plester lama dengan menggunakan kapas alcohol
10. Basahi plester lama menggunakan kapas alkohol
11. Paket steril dibuka dengan benar
12. Tuangkan larutan NaCl dan betadine ke dalam kom steril
13. Gunakan sarung tangan dengan benar
14. Ambil pinset anatomis dan sirugis
15. Kassa untuk mengompres di peras
16. Balutan lama diangkat dengan pinset anatomis dan di buag ke dalam bengkok
yang berisi larutan desinfektan
17. Tangan kanan memegang pinset sirugis dan tangan kiri memegang pinset sirugis
18. kassa NaCl dengan pinset anatomis dan pindahkan ke pinset sirugis
19. Bersihkan luka dengan benar
- Sirkuler memutar ( dari luar ke dalam)
- Dari atas ke bawah
- Dari samping kiri ke kanan
- Melebarkan kassa lalu gulung kassa tersebut ke bagian luar sekaligus
menekannya
20. Keringkan luka dengan kassa kering yang di ambil oleh pinset anatomis dan
pindahkan ke pinset sirulgis
21. Olesi luka dengan obat luka sesuai resep dokter, mengambilnya dengan cara yang
sama
22. Tutup/kompres luka dengan kassa betadine
23. Tutup luka dengan kasa kering
24. Balut dengan perban gulung
25. Lepas sarung tangan
26. Plester luka
27. Evaluasi respon pasien
28. Rapihkan alat
29. Akhiri interaksi dengan salam
30. Mencuci tangan
31. Dokumentasikan hasil tindakan
32. Rencanakan tindakan selanjutnya
h. Petunjuk Untuk Membungkus Dengan Perban Elastis

(Amputasi Di Bawah Lutut, Dibawah Siku Dan Diatas Siku)

1. Dengan menggunkan perban elastic sebesar 4 inci, luruskan ke ujung tungkai,


regangkan perban sedikit.
2. Relaksasikan peregangan dan kencangkan perban dengan mengelilingi tungkai
satu kali.
3. Tingkatkan regangan dan pergi ke satu sisi tengah
4. Kurangi peregangan, putar balik, naiki sisi lain dari tengah saat meningkatkan
peregangan lagi.
5. Ulangi pola angka delapan ini sampai ujungnya dibalut dengan kuat, lalu
kencangkan perban dengan selotip (jangan kencangkan perban dengan pin)
6. Jika panjang bawah lutut atau siku sangat pendek, perlu membuat pola angka
delapan serupa diatas dan dibawah sendi, lalu kencangkan perbannya

Amputasi dia atas lutut

1. Gunakan du perban elastis selebar 6 inci, (perban bias dijahit)


2. Bungkus pinggang dua kali
3. Bungkus di sekitar ujung dahan
4. Bungkus kembali di sekitar pinggang
5. Bungkus disekitar ujung dahan
6. Lingkarkan pinggang dan kencangkan, (ini adalah jangkar untuk perban berikutnya)
7. Ambil perban elastis selebar 6 inci lagi dan mirip dengan teknik yang digunakan
untuk amputasi di atas
8. Relakskan peregangan dan kencangkan perban dengan mengelilingi anggota tubuh
satu kali, kemudian tingkatkan regangkan dan pergi ke satu lili bagian tengah
9. Kurangi regangan, putar ke belakang, lalu naik ke sisi lain dari tengah saat
meningkatkan regangan lagi

Daftar Pustaka

Made Sukma Wijaya, I. (2018). Perawatan Luka Dengan Pendekatan Multidisiplin.

Rossbach, P. (2015). Care of your wounds after amputation surgery. First Step, 5, 44–48.
http://www.amputee-coalition.org/resources/care_of_wounds_first_step.pdf

Shakshi, S., & Ranju, S. (2019). Nursing Interventions in Improving the quality of life of
Amputees through Rehabilitation: A Literature Review Title of publication Nursing
intervention in improving the quality of life of amputees through rehabilita-tion.: A
Literature Review Degree prog.

Anda mungkin juga menyukai