Anda di halaman 1dari 14

SEMINAR KEUANGAN A

ANALISIS PENGUKURAN RISIKO PORTFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN


SINGLE INDEX MODEL DAN METODE SIMULASI MONTE CARLO PADA
SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DALAM IDX30 TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :
CLARA SONYA
09111840000008

DOSEN PENGAMPU :
AANG KUNAIFI, S.E., MSA.Ak.
PUTI SINANSARI, S.T., M.M.

DEPARTEMEN MANAJEMEN BISNIS


FAKULTAS DESAIN KREATIF DAN BISNIS DIGITAL
INSITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
SEMINAR KEUANGAN A

ANALISIS PENGUKURAN RISIKO PORTFOLIO DENGAN MENGGUNAKAN


SINGLE INDEX MODEL DAN METODE SIMULASI MONTE CARLO PADA
SEKTOR PERBANKAN YANG TERDAFTAR DALAM IDX30 TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :
CLARA SONYA
09111840000008

DOSEN PENGAMPU :
AANG KUNAIFI, S.E., MSA.Ak.
PUTI SINANSARI, S.T., M.M.

DEPARTEMEN MANAJEMEN BISNIS


FAKULTAS DESAIN KREATIF DAN BISNIS DIGITALINSITUT TEKNOLOGI
SEPULUH NOPEMBERSEPULUH NRABAY2019
SURABAYA
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan Tugas Metodologi Penelitian dengan tepat waktu. Tugas
Penyusunan Penelitain Bab 1 disusun untuk memenuhi mata kuliah Seminar Manajemen
Keuangan. Saya harap Tugas Penyusuan Proposal Penelitian ini akan memberikan banyak
manfaat bagi mahasiswa Manajemen Bisnis maupun pembaca. Ucapan terimakasih juga
tak lupa kami ucapkan kepada para pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan
hingga terselesaikannya pembuatan Tugas Besar Metodologi Penelitian untuk Bisnis,
diantaranya :
1. Aang Kunaifi, S.E., MSA.Ak. dan Puti Sinansari, S.T., M.M.selaku dosen
pengampu mata kuliah Seminar Manajemen Keuangan.
2. Teman teman yang telah banyak membantu dalam segala hal.
Penulis berharap dengan adanya Tugas penyusana Proposal Penelitian ini dapat menambah
pengetahuan para pembaca. Penulis pun menyadari bahwa didalam Penyusunan Tugas ini
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritis serta saran yang bersifat membangun demi tercapainya hasil
yang lebih baik.

Surabaya, 03 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.........................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................5
1.4.1 Manfaat Teoritis....................................................................................5
1.4.2 Manfaat Praktis......................................................................................5
1.5 Ruang Lingkup.............................................................................................6
1.5.1 Batasan...................................................................................................6
1.5.2 Asumsi...................................................................................................6
1.6 Sistematika Penulisan...................................................................................7
REFERENSI............................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan pasar modal Indonesia mengalami peningktatan yang


lumayan pesat, baik dalam wujud saham ataupun wujud sekuritas yang lain.
Kalangan milenial diera moder ini banyak yang tertarik buat berinvestasi. Makna
investasi bagi( Agus D. Hardjito, 2002) merupakan penanaman dana oleh sesuatu
industri atau perseorangan kedalam sesuatu asset( aktiva) dengan harapan
mendapatkan pemasukan pada suatu waktu. Saham( stock) ialah salah satu
instrumen pasar keuangan yang sangat terkenal. Saham diketahui menjadi
instrument investasi yang banyak diseleksi para investor sebab saham sanggup
membagikan tingkatan keuntungan yang menarik.

Dikutip dari Bursa Financial, jumlah investor saham pada Februari 2021
menggapai 4, 4 juta orang( KONTAN. CO. ID, 2021). Total investor pasar modal(
saham, pesan utang, reksadana) mencapai angka 4, juta dengan investor, dengan
komposisi investor saham sebanyak 2, 1 juta, dimana jumlah Investor saham ini
bertambah sebesar18% dibanding pada tahun 2020.

Ketika kita melakukan Investasi, yang menajdi dasar merupakan risk


ataupun resiko dan juga hasil imbal yang diharapkan. Dalam teori
investasi( Bodie, Z., Kane, A.,& Marcus, 2011), resiko( risk) serta
keuntungan( return) selalu berhubungan erat. Ikatan dan hubungan antara risk and
return terletak pada seberapa besar resiko ataupun keuntungan yang hendak
terjalin. Resiko yang menjadi besar berbanding lurus dengan besar pula tingkatan
keuntungan yang hendak diperoleh. Oleh karena itu, investor butuh memprediksi
return serta resiko saham yang hendak dibelinya.

Salah satu tempat berinvestasi di Indonesia merupakan pasar modal, pasar


modal di Indonesia bernama Bursa Efek Indonesia( BEI) atau( IDX). Berinvestasi
pada saham perbankan menjadi salah satu investasi yang banyak diminati, karena

1
saham perbankan menjadi salah satu zona penopang kuat bobot Indeks Harga
Saham Gabungan(IHSG), sehingga investor menilai jika saham perbankan
mempunyai prospek baik atau cerah terang kedepannya. Tetapi, Bersumber pada
riset yang dicoba pada tahun 2019 oleh Ida Ayu Agung Idawati serta I Gede Surya
Pratama yaitu penelitian dengan judul Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Zona
Keuangan Bank Yang Terdaftar Di Bei Memakai Multiple Discriminant Analysis,
Hasil riset membuktikan kalau dari 100 Bank, 8 bank dinyatakan terletak dalam
grey zona, 1 bank diprediksi terletak dalam zona kebangkrutan serta 1 bank
diprediksi terletak dalam zona nyaman( Idawati, I. A.,& Pratama, 2019).

Kebutuhan pengukuran resiko industri terus menjadi kebutuhan seiring


dengan tingkat resiko aktivitas usaha perbankan. Bersumber pada pada Peraturan
Bank Indonesia Nomor. 13/ 1/ 2011, profil efek pada operasional bank meliputi 8
resiko. Efek tersebut merupakan selaku berikut; efek kredit, efek pasar, efek
likuiditas, efek kepatuhan, efek hukum, efek operasional, efek reputasi serta efek
strategis. Pengelolaan atas resiko serta data atas resiko industri baik secara
finansial serta nonfinansial jadi sangat dibutuhkan oleh manajemen industri
perbankan serta pihak yang lain semacam investor( Devi, Budiasih and Badera,
2017).

Bersumber pada pada PEFINDO ataupun Pemeringkat Dampak Indonesia


yang sudah melaksanakan observasi pada 1996– 2015, PEFINDO melaporkan
kalau kemampuan pemicu terbanyak kepailitan yakni industri dengan jumlah
resiko yang besar. Hasil observasi tersebut pula membuktikan kalau industri
dengan zona perbankan ialah zona industri dengan tingkatan resiko yang
terbanyak no 2 setelah zona properti.

Tidak hanya itu, Permasalahan Enron, WorldCom serta kasus- kasus


akuntansi yang lain dan terbentuknya krisis keuangan global di tahun 2008 yang
menimbulkan banyaknya industri yang bangkrut membagikan andil besar untuk
industri sebagai bahan untuk mencermati pelaksanaan manajemen risikonya,

2
sehingga investor dapat bertahan dan melakukan tindakan dalam mengelola
resiko yang dihadapinya.

Upaya seseorang investor bisa menganalisis serta mengukur suatu resiko


yaitu dengan menganalisis resiko seperti melakukan pengukuran portfolio
optimum dan perhitungan Value at Risk( VaR). Buat membentuk portofolio yang
maksimal, investor wajib memastikan portofolio yang efektif terlebih dulu.
Portofolio efektif merupakan portofolio yang menciptakan tingkatan return
optimal dengan resiko tertentu, ataupun tingkatan return tertentu dengan resiko
minimun( Astuti and Suryawati, 2020).

Dasar dalam melakukan investasi merupakan risk ataupun resiko dan hasil
imbal yang diharapkan. Dalam teori investasi( Bodie, Z., Kane, A.,&
Marcus, 2011), resiko( risk) serta keuntungan( return) selalu berhubungan erat.
Ikatan antara risk and return terletak pada seberapa besar resiko ataupun
keuntungan yang hendak terjalin. Terus menjadi besar tingkatan efek yang hendak
dialami terus menjadi besar pula tingkatan keuntungan yang hendak diperoleh.
Buat itu investor butuh memprediksi return serta resiko saham yang hendak
dibelinya.

Salah satu tempat berinvestasi di Indonesia merupakan pasar modal, pasar


modal di Indonesia bernama Bursa Dampak Indonesia( BEI) ataupun Indonesia
Stock Exchange( IDX). Berinvestasi pada saham perbankan yang jadi salah satu
zona penopang bobot Indeks Harga Saham Gabungan( IHSG), dikira mempunyai
prospek terang kedepannya. Tetapi, Bersumber pada riset yang dicoba pada tahun
2019 oleh Ida Ayu Agung Idawati serta I Gede Surya Pratama ialah menimpa
Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada Zona Keuangan Bank Yang Terdaftar Di
Bei Memakai Multiple Discriminant Analysis, Hasil riset membuktikan kalau dari
1oo Bank, 8 bank dinyatakan terletak dalam grey zona, 1 bank diprediksi terletak
dalam zona kebangkrutan serta 1 bank diprediksi terletak dalam zona
nyaman( Idawati, I. A.,& Pratama, 2019).

3
Teori Index model( Singh and Gautam, 2014), menerangkan hubungan
antara return dari tiap sekuritas individual dengan return indeks pasar( mempunyai
return posistif dan tidak terdapatnya short sales). Single Index Model menjelaskan
ikatan antara return dari tiap sekuritas individual dengan return indeks pasar.
Model ini membagikan alternatif menghitung varian dari portofolio, dimana
metode ini merupakan metode yang lebih simpel dihitung bila dibanding dengan
tata cara perhitungan Markowitz.

Tidak hanya menentukan portfolio optimalizm, Value at Risk sesuai


diterapkan dalam mengukur resiko pada industri dengan kandungan sensitivity
risk yang besar. VaR ialah salah satu analisis tepat untuk mengukur resiko
menggunakan notional amount, sensivity measures, dan scenario( Jorion, 2007).
Notional amount cuma bisa membagikan gejala dari potensi kerugian yang bisa
jadi terjadi. VaR bisa menjelaskan seberapa besar kerugian investor bisa terjadi

dengan probabilitas X% dalam waktu yang sudah ditetapkan.

Bagi( Jorion, 2007) terdapat 3 tata cara utama buat menghitung VaR ialah
tata cara parametric( disebut cara varians- kovarians), tata cara simulasi historis
serta tata cara simulasi monte carlo. Berdasarkan riset oleh( Halkos and Tsirivis,
2019) dalam Value at risk methodology for effective energy portfolio risk
management yang bertujuan buat mengenali tipe metodologi VaR apa yang sangat
tepat digunakan dalam menghitung portfolio. Hasil riset membuktikan kalau
secara universal, model VaR yang memakai distribusi return yang benar, ialah
perlengkapan manajemen resiko yang baik.

Tata cara simulasi Monte Carlo yang dirasa oleh penulis lebih relevan
digunakan dalam riset kali ini, hal ini dikarenakan simulasi Monte Carlo memeliki
percobaan yang kesekian dengan pembangkitan bilangan acak sehingga
didapatkan nilai random pada probabilitas frekuensi tertentu. Perihal ini bisa
digunakan buat ditaksir prediksi pergerakan harga saham di masa depan.

4
Penelitian ini dapat dapat menjadi pelengkap penelitian terdahlu mengenai
pengukuran manajemen efek bank yang lain dalam penentuan portfolio optimum
bank serta value at risk dari portofolio bank. Penelitian ini dilakukan pada sektor
perbankan, mengingat bank ialah pihak pembiayaan yang sangat dekat dengan
kehidupan kita. Oleh sebab itu,bersumber pada sebagian kasus yang dijabarkan
diatas, penulis melaksanakan Penelitian dengan judul:“ Analisis Pengukuran
Resiko Portfolio dengan memakai Single Index model serta Tata cara Simulasi
Monte Carlo pada Zona Perbankan yang terdaftar dalam IDX30 tahun 2021”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang maka rumusan masalah yang dibahas dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana analisis Portfolio Optimum pada masing masing Portfolio


dengan menggunakan Single Index model?

2. Bagaimana analisis risiko portofolio menggunakan perhitungan Value at


Risk dengan metode simulasi Monte Carlo pada saham-saham perbankan
indeks IDX30 di Indonesia?

3. Berapa nilai Value at risk masing masing portfolio menggunakan simulasi


monte carlo?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

5
1. Untuk mengetahui bagaimana Pengukuran dan analisis portfolio dalam
kategori optimal menggunakan Single Index Model
2. Untuk menguji dan mengetahui berapa besar potensi kerugian dari setiap
saham perbankan kategori IDX30 dengan pendekatan Value at Risk
(VaR) menggunakan metode Monte Carlo Simulation
3. Untuk mengatahui Nilai Valu at Risk (VaR) Portfolio Saham Sektor
Perbankan dalam IDX30

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini terbagi menjadi dua,
yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis
1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil pemelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi bagi para
akademisi serta sebagai bahan bagi penelitian selanjutnya yang berkaitan
dengan hal hal yang dapat menjadi faktor dalam pengukuran risiko
portfolio bank serta untuk memperluas wawasan Investor dalam
pengambilan keputusan terkait pemilihan portfolio saham.
1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tambahan


bagi Investor saham mengenai kondisi manajemen risiko perbankan dan
mengetahui batas kerugian maksimum yang mungkin dialami ketika akan
melakuakn investasi, sehingga Investor saham dapat memberikan
keputusan terkait dengan meminimalisir potensi kerugian dan resiko.

6
1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini terdiri dari batasan dan asumsi yang akan
digunakan selama penelitian berlangsung :
1.5.1 Batasan

Batasan uang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Mandiri
Variabel mandiri dalam penelitian ini adalah penentuan risiko portfolio
yang meliputi Optimal portfolio with Single Index model dan Monte
Carlo Simulation
2. Indikator Variabel
Indikator variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
a. Optimal portfolio with Single Index model
1. Return
2. Risiko Saham Individual
3. intercept realized return
4. Varian Kesalahan
5. ERB (Excess Return to Beta) & CutOff &Ci & Skala Tertimbang
b. Monte Carlo Simulation
1. Return On Asset
2. Harga Saham
3. Risk Free Rate
4. Expected Volality
5. Tingkat Kepercayaan
1.5.2 Asumsi

Asumsi dalam penelitian ini digunakan untuk anggapan dasar penelitian.


Asumsi penelitian ini adalah pengukuran risiko portfolio dapat digambarkan

7
dan dideskripsikan melalui perhitungan optimum portfolio serta melalui nilai
risiko ( menggunakan Value at Risk)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disusun memiliki tujuan untuk mempermudah penulisan


serta mempermudah pembahasan penelitian. Penulisan laporan penelitian ini akan
dibagi menjadi lima bagian sistematika berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang penelitian mengenai pengaruh ukuran


bank dan kerugian maksimum bank terhadap manajemen resiko bank
sebagai fenomena yang mendasari penelitian ini, perumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, serta sistematika
penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini, Penulis menguraikan landasan teori dan penelitian terdahulu
sebagai acuan dasar dalam penelitian. Beberapa teori yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi definisi resiko dan return, Teori terkait investasi,
Single Index Model dan value at risk.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dijelaskan metode serta prosedur yang akan dilakukan dalam
melakukan penelitian yang berisi pendekatan penelitian, identifikasi

8
variabel, jenis dan sumber data, prosedur pengumpulan data, dan teknik
analisis yang digunakan dalam penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan inti dari penelitian yaitu analisis hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh penulis. Bagian bagian dari bab ini antara lain
gambaran umum hasil penelitian, analisis statistik deskriptif, pengujian
hipotesis, dan pembahasan yang menjelaskan hasil penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini menyajikan hasil kesimpulan dari penelitian yang sesuai
dengan tujuan penelitian dan sara sebagai bahan kajian demi perkembangan
penelitian sejenis di masa yang akan datang.

REFERENSI

Agus D. Hardjito, M. (2002) Manajemen Keuangan, Edisi Pertama. Yogyakarta:


Ekonisia.

Astuti, I. And Suryawati, B. N. (2020) ‘Metode Simulasi Monte Carlo ( Studi


Pada Perusahaan Yang Terdaftar Indeks Lq45 Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2015-2018 )’, Jurnal Distribusi, 8(1), Pp. 105–124.

Bodie, Z., Kane, A., & Marcus, A. (2011) Investments And Portofolio
Management. Global Edition. New York: The Mcgraw-Hill Companies,
Inc.

Devi, S., Budiasih, I. G. N. And Badera, I. D. N. (2017) ‘Pengaruh Pengungkapan


Enterprise Risk Management Dan Pengungkapan Intellectual Capital
Terhadap Nilai Perusahaan’, Jurnal Akuntansi Dan Keuangan Indonesia,
14(1), Pp. 20–45. Doi: 10.21002/Jaki.2017.02.

9
Halkos, G. E. And Tsirivis, A. S. (2019) ‘Value-At-Risk Methodologies For
Effective Energy Portfolio Risk Management’, Economic Analysis And
Policy. Elsevier B.V., 62, Pp. 197–212. Doi: 10.1016/J.Eap.2019.03.002.

Idawati, I. A., & Pratama, I. S. (2019) ‘Analisis Prediksi Kebangkrutan Pada


Sektor Keuangan Bank Yang Terdaftar Di Bei Menggunakan Multiple
Discriminant’, Jurnal Lingkungan Dan Pembangunan, 3(1), Pp. 45–48, Issn
2597-7555.

Jorion, P. (2007) Value At Risk : The New Benchmark For Managing Financial
Risk 3rd Ed.

Kontan.Co.Id (2021) ‘Terdorong Domestik Retail, Jumlah Investor Pasar Modal


Tembus 4,4 Juta’, Investasi.Kontan.Co.Id, 23 February. Available At:
Https://Investasi.Kontan.Co.Id/News/Terdorong-Domestik-Retail-Jumlah-
Investor-Pasar-Modal-Tembus-44-Juta.

Singh, S. And Gautam, J. (2014) ‘The Single Index Model & The Construction Of
Optimal Portfolio : A Case Of Banks Listed On Nse’, 4(2), Pp. 110–115.
Doi: Https://Doi.Org/10.22495/Rgcv4i2c1art3.

10

Anda mungkin juga menyukai