ETIKA KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
T.A 2020-2021
A. ETIKA KEPERAWATAN
a. Pengertian
Etika (Yunani kuno: “ethikos“, berarti “timbul dari kebiasaan”) adalah cabang
utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar
dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah,
baik, buruk, dan tanggung jawab.(Wikipedia)
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “ethos” yang berarti adat, kebiasaan,
perilaku atau karakter. Menurut buku “Fundamental Keperawatan” (Potter dan Perry,
tahun 2005), etika adalah terminatologi dengan berbagai makna. Singkatnya, etik
berhubungan dengan bagaimana mereka melakukan hubungan dengan orang lain.
Menurut buku “Ilmu Keperawatan” (Spruyt, Van Mantgem dan De Does BV/Leiden,
tahun 2000), etika berasal dari bahasa yunani “ethoi” yang berarti kesusilaan/moral. Etika
adalah sebagai ilmu tentang moral yang ditentukan oleh opini umum. Menurut buku
“Etika Keperawatan” (Hj.Nila Islami,SKM,tahun 2001), etika adalah peraturan atau
norma yang dapat digunakan sebagai acuan bagi perilaku seseorang yang berkaitan
dengan tindakan yang baik dan buruk yang dilakukan oleh seseorang dan merupakan
suatu kewajiban dan tanggungjawab moral.
Dari semua pengertian etika di atas, dapat di tarik kesimpulan bahwa etika
merupakan pertimbangan keputusan antara yang baik dan buruk yang dilakukan
seseorang terhadap orang lain yang berdasar atas nilai moral dan kesusilaan. Etika
keperawatan merupakan alat untuk mengukur perilaku moral dalam keperawatan. Etika
keperawatan dihubungkan dengan hubungan antar masyarakat dan dengan karakter serta
sikap perawat terhadap orang lain.
B. TEORI UTILITARIARIANISME DAN DEONTOLOGY
Teori Utilitarianisme (Jeremy Bentham, 1748-1832; John Stuart Mill, 1806-1873)Teori
Utilitarianisme (Jeremy Bentham, 1748-1832; John Stuart Mill, 1806-1873)
a. Pengertian
Teori utilitarianisme merupakan teori yang paling mudah digunakan Teori
utilitarianisme merupakan teori yang paling mudah digunakan untuk menganalisauntuk
menganalisa masalah etika. Hal ini dikarenakan teori ini sangat masalah etika. Hal ini
dikarenakan teori ini sangat praktis dan sesuai dengan pikiranpraktis dan sesuai dengan
pikiran rasional dalam memutuskan masalah-masalah moral. Teori utilitarianisme
memandangrasional dalam memutuskan masalah-masalah moral. Teori utilitarianisme
memandang suatu tindakan bermoral atau tidak didasarkan pada konsekuensi yang timbul
darisuatu tindakan bermoral atau tidak didasarkan pada konsekuensi yang timbul dari
tindakan tersebut. Suatu tindakan dianggap benar secara moral jika
mengakibatkantindakan tersebut. Suatu tindakan dianggap benar secara moral jika
mengakibatkan manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang, sedangkan tindakan yang
tidak manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang, sedangkan tindakan yang
tidak mendatangkan manfaat terbesar bagi sebabanyak mungkin orang menurut teori
inimendatangkan manfaat terbesar bagi sebabanyak mungkin orang menurut teori ini
dianggap tidak bermoral.dianggap tidak bermoral.
Mencuri bagi sebagian besar orang dianggap Mencuri bagi sebagian besar orang
dianggap bersalah secara moral, tetapi menurutbersalah secara moral, tetapi menurut
utilitarianisme jika dengan mencuri dapat mendatangkan manfaat bagi banyak
orangutilitarianisme jika dengan mencuri dapat mendatangkan manfaat bagi banyak
orang maka mencuri dapat dibenarkan secara moral. Atau misalkan perbuatan jujur
yangmaka mencuri dapat dibenarkan secara moral. Atau misalkan perbuatan jujur yang
dianggap baik, menurut utilitarianisme bisa saja dikatakan immoral jika akibat
kejujurandianggap baik, menurut utilitarianisme bisa saja dikatakan immoral jika akibat
kejujuran itu banyak orang yang tidak itu banyak orang yang tidak bersalah terbunuh
(cth: memberi tahu lokasi persembunbersalah terbunuh (cth: memberi tahu lokasi
persembunyianyian aktivis pro demokrasi kepada rezim otoriter). Sedangkan
tindakanaktivis pro demokrasi kepada rezim otoriter). Sedangkan tindakan-tindakan yang
tidak -tindakan yang tidak mempunyai konsekuensi apapun pada manusia dianggap
tindakan amoral. Teorimempunyai konsekuensi apapun pada manusia dianggap tindakan
amoral. Teori utilitarianisme menekankan bahwa suatu tindakan (jujur atau
utilitarianisme menekankan bahwa suatu tindakan (jujur atau berbohong)
tidak berbohong) tidak mempunyai nilai yang melekat. Sehingga semua tindakan harus
dilihat dari konsekuensimempunyai nilai yang melekat. Sehingga semua tindakan harus
dilihat dari konsekuensi yang ditimbulkan.yang ditimbulkan.
a. Spesifikasi dengan jelas tindakan yang akan dinilai. Identifikasi tindakan ini
tidak selalu mudah, apalagi mendeskripsikannya. Deskripsi tindakan tersebut harus dalam
bahasa moral yang netral, sehingga tidak memberikan kesan sebelumnya baik atau buruk.
Deskripsi juga harus tidak unik, tetapi memungkinkan untuk aturan umumditerapkan.
b. Spesifikasi semua pihak yang terpengaruh oleh tindakan tersebut. Perlu dihindari
untuk hanya melibatkan pihak-pihak yang terkena langsung saja, akan tetapi semua,
bahkan sangat jauh kemungkinan terkena damapaknya.
c. Formulasikan secara obyektif semua konsekuensi yang baik dan yang buruk
Untuk praktik sebagai perawat profesional, di perlukan nilai-nilai yang sesuai dengan
kode etik profesi, antara lain dengan :
1.menghargai martabat individu tanpa prasangka.
2. melindungi seseorang dalam hal privasi
3. bertanggung jawab dalam segala tindakannya.
Nilai yangat di perlukan oleh perawat :
a. Kejujuran
b. Lemah lembut
c. Ketepatan setiap tindakan
d. Menghargai orang lain
1. Peka budaya menyiratkan bahwa perawat memiliki beberapa pengetahuan dasar dan sikap
konstruktif terhadap tradisi kesehatan yang terobservasi di antara kelompok budaya yang
berbeda yang ditemukan di tatanan tempat praktik mereka.
2. Tepat-budaya menyiratkan bahwa perawat menerapkan latang belakang pengetahuan
dasar yang harus dimiliki guna memberikan layanan kesehatan terbaik kepada klien
tertentu.
3. Kompeten secara budaya menyiratkan bahwa perawat memahami danmemberikan
perhatian terhadap konteks rotal situasi klien dan menggunakan kombinasi kompleks
pengetahuan, sikap, dan keterampiran dalam pemberian asuhan.
F. KODE ETIK PERAWAT INDONESIA
Kodeetik Adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai
pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan. Aturan yang
berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi perawat
adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang
teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat dihindarkan. Kode etik
keperawatan Indonesia :
a. PerawatdanKlien
1) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat
manusia,keunikan kliendan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan,
warnakulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan
sosial.
2) Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana
lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup
beragama klien.
3) Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkan asuhan
keperawatan.
4) Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang dikehendaki sehubungan dengan
tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai
dengan ketentuan hukum yang berlaku.
b. Perawatdanpraktek
1) Perawat memlihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatan melalui
belajar terus-menerus.
2) Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai
kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan
sesuai dengan kebutuhan klien.
3) Perawat dalam membuat keputusan di dasarkan pada informasi yang akurat dan
mempertimbangkan kemampuan sertakualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi,
menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain
4) Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan denganselalu
menunjukkan perilaku profesional.
c. Perawat dan masyarakat
Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
d. Perawatdantemansejawat
1) Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesame perawat Maupun
dengan tenaga kesehatan lainnya, dan dalam memelihara keserasian suasana
lingkungan kerja maupun dalam mencapai tujuan pelayanan kesehatan secara
keseluruhan.
2) Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etisdan ilegal.
e. Perawat dan Profesi
1) Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan
pelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan
pendidikan keperawatan
2) Perawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi keperawatan
3) Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara
kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu
tinggi.
G. PERILAKU ETIK
Perilaku etik adalah perilaku yang sesuai dengan norma-norma sosial yang di terima
secara umum. Perilaku di nilai baik, adil, benar,dan terhormat, akan di dasarkan prinsip atau
panduan dari teori etika tertentu. Namun,teori etika tertentu. Namun, teori etika dapat
bervariasi dari orang ke orang, dari satu negara ke negara lain atau, dari perusahaan ke
perusahaan.
Perilaku yang dapat di ukur:
1. Perawat wajib memperkenalkan diri kepada klien dan keluargannya.
2. Perawat wajib menjelaskan setiap intervensi keperawatan yang di lakukan pada klien dan
keluarga
3. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan dilaran/tidak mencela adat kebiasaan
dan keadaan khusus klien
4. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan dilarang/tidak membedakan pelayanan
atas dasar kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan
agama yang di anut serta kedudukan sosial pada klien.
TERIMAH KASIH.