Anda di halaman 1dari 5

BAB I 

PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
     Laboratorium merupakan suatu tempat dimana mahasiswa atau praktikan, dosen, dan peneliti
melakukan percobaan. Bekerja di Laboratorium Mikrobiologi tidak lepas dari berbagai
kemungkinan yang dapat mengakibatkan bahaya, tidak jarang beresiko tinggi bagi praktikan
apabila tidak mengetahui cara, dan prosedur penggunaan alat-alat yang akan digunakan.
Pengenalan alat ini sangat penting untuk menunjang kelancaran praktikum selanjutnya. Dalam
sebuah praktikum, tentu saja praktikan tidak dapat secara langsung menggunakan alat-alat yang
akan digunakan dalam praktikum tanpa mempunyai pengetahuan dan kemampuan cukup untuk
menggunakannya. Pada dasarnya praktikan harus mengetahui bagaimana cara menggunakan
alat-alat tersebut dengan tepat sehingga tidak akan mengganggu kelancaran praktikum dan tidak
terjadi kecelakaan akibat dari kesalahan praktikum. 
1.2 Tujuan 
    Adapun tujuan diadakan praktikum adalah: 1. Praktikan dapat mengenal alat-alat yang akan
digunakan dalam laboratorium mikrobiologi 2. Praktikan dapat mengetahui fungsi masing-
masing alat. 

BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
 Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang khusus mempelajari jasad-jasad renik.
Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani (Micros: kecil, Bios: hidup, dan Logos: pengetahuan)
sehingga secara singkat dapat diartikan bahwa mikrobiologi merupakan ilmu yang mempelajari
tentang mahluk hidup yang berukuran kecil atau biasa disebut dengan mikroorganisme, mikroba,
dan jasad renik. (Gunawan, 2014) Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan
memahami cara kerja serta fungsi dari alat-alat yang terdapat pada laboratorium mikrobiologi.
Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja serta fungsi
masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna. (Rukmana,
2013) Pengenalan alat-alat ini meliputi macam-macam alat, mengetahui nama-namanya,
memahami bentuk, fungsi, serta cara kerja alat-alat tersebut. Setiap alat dirancang atau dibuat
dengan bahan yang berbeda satu sama lain dan mempunyai fungsi yang sangat spesifik.
Kebanyakan peralatan untuk percobaan-percobaan di dalam laboratorium terbuat dari bahan
gelas. Meskipun peralatan-peralatan tersebut telah siap untuk dipakai, tetapi di dalam
pemasangan alat untuk suatu percobaan kadang kala diperlukan sambungan khusus sesuai
dengan kebutuhan. (Imam khasani, 2010) Peralatan yang digunakan di laboratorium
mikrobiologi selain mikroskop, adalah tabung reaksi, beaker glass, labu ukur, gelas ukur, cawan
petri, pipet labu, metric, buret, jarum inokulasi/ose, oven, autoclave, lampu spirtus, alat timbang,
pH meter, inkubator, water bath, refrigator, freezer, haemocytometer, spektronik 200, colony
counter, hot plate, water mixer, shaker, gelas benda, pipet tetes, jarum enter, dan sebagainya.
Peralatan tersebut hanya sebagian kecil dari peralatan yang terdapat pada laboratorium
mikrobiologi. (Irianto, 2007) 

 
BAB III 
PELAKSANAAN PRAKTIKUM 
 3.1 Waktu dan Tempat Praktikum 
Waktu dan Tempat dilaksanakannya praktikum adalah: 
Hari/Tanggal : Selasa, 21 Februari 2017 
Pukul : 14.40 – 16.20 WIB 
Tempat : Laboratorium Kesehatan Tanaman Lantai I Fakultas Pertanian, Universitas
Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur. 

3.2 Alat dan Bahan 


A. Alat-alat Praktikum 
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum adalah: 
1.Autoclave.         13. Mikroskop 
2.Beaker Glass    14. Mortar dan Penumbuk 
3.Cawan Petri      15. Pengaduk
4.Drygalski           16. Penjepit 
5.Erlenmeyer        17. PH Indikator Universal 
6.Gelas Ukur         18. Pinset 
7.Inkubator           19. Pisau Skalpel 
8.Jarum Ose        20. Pipet Tetes 
9.Kompor              21. Shaker 
10.Lamina Air Flow 22. Tabung Reaksi dan Rak 11.Lampu Bunsen        23. Tip dan Rak Tip 
12.Mikro Pipet              24. Water Bath 

 B. Bahan-bahan Praktikum 


Pada praktikum ini tidak menggunakan bahan apapun karena hanya pengenalan alat-alat
praktikum. 

3.3 Prosedur Kerja Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah: 


1. Menyiapkan alat-alat yang digunakan dalam praktikum mokrobiologi 
2. Mengamati bagian-bagian dan fungsi masing-masing alat 
3. Mendokumentasikan alat-alat tersebut menggunakan kamera. 

 BAB IV 
HASIL DAN PEMBAHASAN 
4.1 Hasil Pengamatan 
            Alat Nama Alat Fungsi 
1. Autoclave Mensterilkan alat dan bahan dengan menggunakan uap air yang bertekanan. 
2. Beaker glass Untuk peparasi media, menampung aquades, dll. 
3. Cawan Petri Tempat membiakkan mikroba dan sebagai tempat pengujian sampel. 
4. Drygalski Untuk meratakan suspensi dalam cawan supaya koloni tumbuh merata pada media
dalam cawan. 
5. Erlenmeyer Menampung larutan, bahan, atau caira. Wadah untuk mereaksikan suatu zat kimia,
dan wadah dalam proses titrasi. 
6. Pipet Mikro Berfungsi untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil. 
7. Mikroskop Digunakan untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran yang sangat
kecil. 
8. Mortar dan Penumbuk Digunakan untuk menumbuh atau menghancurkan materi cuplikan
sebelum diproses lebih lanjut. 
9. Pengaduk Berfungsi untuk mengaduk suatu laritan. 
10. Penjepit Untuk menjepit tabung reaksi. 
11. PH Indikator Universal Berfungsi untuk mengukur atau mengetahui kadar pH suatu larutan. 
12. Inkubator Alat dengan kelembapan atau suhu tertentu yang berfungsi untuk menginkubasi
atau memeram mikroba. 
13. Tabung Ukur Digunakan untuk mengukur volume suatu cairan. 
14. Jarum Ose Digunakan untuk mengambil dan menggores sampel yang akan diamati untuk
dikembangkan pada media baru. 
15. Kompor Berfungsi untuk memanaskan zat dan meningkatkan efektivitas kerja. 
16. Lamina Air Flow Tempat pengerjaan mikroba khususnya bakteri secara aseptik. 
17. Lampu Bunsen Menciptakan kondisi yang steril seperti membakar kontaminan dan
mensterilkan alat. 
18. Pinset Digunakan untuk mengambil benda yang kecil. 
19. Pisau Skalpel Sebagai alat yang digunakan untuk membedah suatu benda. 
20. Pipet Tetes Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil dari suatu tempat
ke tempat lain. 
21. Shaker Untuk menggoyang larutan atau suspensi mikroba supaya tercampur merata
(homogen). 
22. Tabung Reaksi dan Rak Tabung Reaksi Tabung reaksi sebagai tempat uji mikroba,
sedangkan rak sebagai tempat tabung reaksi. 
23. Tip dan Rak Tip Tip: sebagai tempat untuk cairan dalam ukuran 1 µI – 20 µI, rak tip
digunakan sebagai wadah tip. 
24. Water Bath Untuk menciptakan suhu yang konstan dan digunakan untuk inkubasi pada
analisis mikrobiologi. 

4.2 Pembahasan 
   Praktikum yang berjudul “Pengenalan Alat “ membahas mengenai alat-alat yang akan
dipergunakan pada praktikum mikrobiologi, diantaranya adalah: mikroskop, tabung reaksi,
autoclave, oven, pipet tetes, gelas ukur, cawan petri, erlenmeyer, pH indikator universal, batang
L, lampu bunsen, lamina air flow, gelas beaker, pisau skalpel, freezer, dan pinset. 
      Mikroskop dapat dikatakan sebagai alat penting dalam laboratorium ini, dikarenakan yang
diteliti merupakan mahluk-mahluk berukuran mikro (sangat kecil). Mikroskop berfungsi untuk
membesarkan benda sehingga dapat membantu dalam pengamatan atau melihat benda kecil.
Mikroskop pertama dibuat oleh Antonio Van Leeuwenhoek, mikroskop ini awalanya masih
sangat sederhana, namun sekarang mikroskop jauh lebih modern dan sudah mempunyai tingkat
ketelitian dan akurasi yang tinggi. (Rukmana, 2013) 
    Dalam praktikum pengenalan alat, terdapat beberapaalat yang terbuat dari bahan gelas,
diantaranya: tabung reaksi, pipet tetes, cawan petri, gelas ukur, erlenmeyer, dan gelas beaker.
Tabung reaksi digunakan untuk uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Tabung reaksi dapat
diisi dengan media padat maupun media cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup
metal, tutup plastik, atau alumunium foil. Pipet tetes digunakan untuk mengambil dan
memindahkan bahan. Cawan petri berfungsi sebagai tempat untuk menumbuhkan mikroba secara
kuantitatif dan digunakan sebagai tempat pengujian sampel. Gelas ukur berguna untuk mengukur
volume suatu cairan. Erlenmeyer berfungsi sebagai tempat untuk menampung larutan, bahan,
atau cairan, fungsi lainnya sebagai wadah untuk untuk mereaksikan suatu zat kimia dan wadah
dalam proses titrasi. Sedangkan gelas beker dapat digunakan sebagai peparasi media, dan
menampung aquades. Adapun yang termasuk alat-alat sterilisasi yaitu : oven, bunsen, dan
autoklaf. Oven adalah alat sterilisasi yang menggunakan prinsip panas kering. Oven digunakan
untuk mensterilkan alat gelas yang berongga atau material seperti minyak, kondisi sterilisasi
yang umumnya adalah c dalam waktu satu jam. (Irianto,2007) c-170160
      Autoclave adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada
umumnya 15 psi atau sekitar 2 c selama kurang lebihatm dengan suhu 121 15-20 menit untuk
mensterilkan alat dan untuk bahan hanya kurang dari 10 sampai 15 menit. Autoclave digunakan
untuk sterlisasasi bahan yang tahan terhadap suhu panas tinggi. (Dwidjosaputro, 2010) 
      Sedangkan bunsen digunakan untuk sterilisasi alat inokulasi dengan pembakaran seperti
sterilasasi jarum inokulum atau ose. Dan menurut Saputri (2016) pada praktikum mikrobologi
bunsen salah satu alat yang berfungsi untuk menciptakan suatu kondisi yang steril. Api yang
menyala dapat membuat aliran udara karena oksigen dikonsumsi dari bawah dan diharapkan
kontaminan kut terbakar dalam pola aliran tersebut. Pengerjaan aseptik yaitu dengan
mendekatkan disekitar tempat pengerjaan mkroba yaitu dengan jarak 30cm dari bunsen.

 BAB V
 PENUTUP 
5.1 Kesimpulan 
  Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan dapat dsimpulkan bahwa : 
1. Alat-alat yangterdapat pada laboratorium mkrobiologi sebagianbesarterbuat dari gelas,akan
tetapi ada juga yang terbuat dar logam, atau besi. 
2. Setiap alat yang terdapat dilaboratorium mikrobiologi memilk fungsi masing-masing serta cara
kerja yangberbeda dalam carapenggunaannya. 3. Ala-alat yang terbuat dari gelas yaitu tabung
reaksi, pipettetes, cawan petri, gelas ukur, gelas beker dan erlenmeyer. 
4. Alat yang digunakan untuk sterilisasi adalah autocalve, oven dan bunsen. 
    Setelah melakukan kegiatan ini mahasiswa mampu mengenal dan mengetahui fungsi-fungsi
alat yang umum digunkan pada praktikum mikrobologi. Pengguasaan dan pemahaman dalam
penggunaan alat-alat akan sangat membantu dan menghindar kesalahan maupun kegagalan
dalam praktikum mikrobiologi.

 DAFTAR PUSTAKA 
Dwijosaputro.2010. Dasar - dasar mikrobiologi. Bambatang. Jakarta. 
Gunawan.2014. Pengertian Mikrobologi. Tersedia
(http://www.pengertianilmu/2014/12/pengertian-mikroblogi.html?m=l) diakses pada tanggal 25
Februari 2017. Surabaya 
Imam, khasani.2010. Biokima Nutrisi Dan Metabolisme. UI Press . Jakarta 
Irianto.2007. Mikrobiologi. Yrama Widya.Bandung. Rukmana,2013. Alat Laboratorum
Mikrobiologi. Universitas Tadulako. Palu. 
Saputri, Eka W . 2016. Laporan Pengenalan Alat. Tersedia
(http://ekawidianti16.blogspot.co.d/2016/06/laporan-pengenalan-alat.html) diakses pada tanggal
23 februari 2017 pukul 11.43 wib

Anda mungkin juga menyukai