،ات ك
َ ر بل
ْ ا و ات ر ي خْلا لُ ز
َّ ن
َ ت ت
َ ِ ِض ل
ه ْ فَ ِ
ب و ، ات الص احِل
َّ م
ُّ ِاحْل م ُد لِل ِه الَّ ِذي بِنِعمتِ ِه تَت
ُ َ َ َ ُ َ َْ َ َ ُ َ َْ ْ َْ
َ َْش َه ُد أَ ْن اَل إِلَ هَ إِاَّل اهللُ َو ْح َدهُ اَل َش ِري ِ ِِِ
ُك لَ ه ْ أ.ات ُ ََوبَِت ْوفْيق ه َتتَ َح َّق ُق الْ َم َقاص ُد َوالْغَاي
ص ِّل َو َس لِّ ْم َوبَا ِر ْك َعلَى َس يِّ ِدنَا َ اللهم.َُوأَ ْش َه ُد أَ ْن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ َو َر ُس ْولُهُ اَل نَيِب َّ َب ْع َده
اض ُر ْو َن ِ َفي ا آيُّه ا احل، أ ََّما بع ُد.اه ِرين ِ َّاه ِدين الط ِ حُم َّم ٍد وعلَى آلِ ِه وص حبِ ِه الْمج
َ َ َ َْ َْ َْ َ ُ ْ َ َ ََ َ
.اعتِ ِه لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح ْو َن ِ
َ َاي بَِت ْق َوى اهلل َوطَ َْ ي
َّ ِأ ُْو ِصْي ُكم وإ
ين َآمنُ وا َّات ُق وا اللَّهَ َح َّق ُت َقاتِ ِه َواَلذِ َّال اهلل َتع اىَل يِف كِتابِ ِه الْ َك ِرمْيِ ي ا أَيُّه ا ال
َ َ َ َ َ ُ َ ََف َق ْد ق
. يم ِ ص َد َق اهلل الع.مَتُوتُ َّن إِاَّل وأَْنتُم مسلِمو َن
ظ
ْ َ ُ َ ُ ُْْ َ
Hadirin Sidang Jumah, yang dimuliakan Allah Subhanahu wata’ala.
Dari mimbar khutbah ini, terlebih dahulu saya berwasiat kepada diri saya pribadi dan
mengajak para hadirin jamaah sekalian, Marilah kita senantiasa meningkatkan iman dan
taqwa kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala , dengan taqwa yang sebenar-benar taqwa,
dengan senantiasa menunaikan perintah serta menjauhi larangan-larangan-Nya, dalam
keadaan seperti apapun, dimanapun dan kapanpun. Agar kita senantiasa mendapatkan
rahmat dan kebahagiaan hidup didunia ini sampai di akherat kelak .Amiin..
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Jum’ah Rahimakumullah,
Di sisa bulan Sya'ban ini, marilah kita persiapkan diri menghadapi bulan Ramadhan,
bulan paling mulia dari segala bulan. Bentuk persiapan itu tentunya boleh berbeda-beda.
Bagi pedagang pakaian segeralah mengumpulkan modal dagangnya, untuk menyambut
bulan Ramdhan dan hari yang fitri. Bagi pengusaha hendaklah segera mempersiapkan diri
mengatur jadwal kerja yang tidak merusak hidmat bulan Ramadhan tetapi juga tidak
mengurangi kualitas produksi. Bagi para pengajar, guru dan dosen juga para ustadz,
bersiaplah dengan materi seputar tema ramadhan, mulai dari sisi fiqih, hikmah dan rahasia
Ramadhan.
Namun bagi siapapun saja, hendaknya menyiapkan diri memasuki Ramadhan dengan
bermuhasabah mengintropeksi diri. Menghitung dan mengkalkulasi amal yang telah kita
lakukan selama hidup hingga kini. Jikalau kita merasa amal baik lebih mendominasi dalam
kehidupan kita, maka janganlah besar hati, karena itu menunjukkan buruknya amal hati kita.
LDNU_TARAKAN
1
April 26, 2019
Dan biasanya perasaan tersebut (merasa diri baik) akan menyeret manusia dalam kehinaan
dan ketakabburan. Ingatlah sebuah maqalah (pesan) yang menyatakan bahwa "orang baik
adalah merasa dirinya buruk, dan orang buruk adalah mereka yang mengaku dirinya baik"
Namun jika hasil kalkulasi itu menjadikan diri kita semakin merasa kurang baik, maka
segeralah menambahkan berbagai amal kebaikan, selagi umur masih di kandung badan,
semoga Allah Yang Maha Kuasa memanjangkan umur kita hingga menikmati bulan
Ramadhan yang suci.
Hadirin Jama'ah Jum'ah Rahimakumullah
Para orang tua kita menyebutkan bulan Sya'ban dengan nama bulan ruwah, yang
sangat identik dengan kata arwah. Sebenarnya kata ruwah atau arwah hanyalah sebagai
penanda bahwa bulan sya'ban adalah bulan paling tepat untuk mengingatkan manusia akan
wacana akhirat mulai dari sakaraul maut, kematian, alam kubur dan alam akhirat.
Sesungguhnya mengenang kematian dengan datang ke kuburan atau mengirim doa
arwahan adalah banyak faedahnya bagi kita yang masih ada umur di dunia. Karena hal itu
bisa menyemangati diri meningkatkan dan melipatgandakan amal di bulan Ramadhan nanti,
dan akan menambah rasa takut dalam diri hingga senantiasa menghindari segala dosa amin.
Mengenai keadaan alam kubur, ada sebuah hikayat yang patut untuk disimak.
Hikayat yang diceritakan melalui Abu Bakar al-Ismaili bahwasannya Sayyidina Utsman bin
Affan tidak meneteskan air mata ketika digambarkan kepedihan neraka dengan segala
siksanya. Beliau juga tidak menangis ketika dijabarkan mengenai kedahsyatan hari kiamat.
Dan beliau juga tetap kuat mendengarkan gambaran tentang kehidupan di akhirat. Akan
tetapi beliau menangis ketika diterangkan tentang kehidupan di alam kubur. Kenapa bisa
demikian?
Sayyidina Utsman menjawab "jika saya berada di dalam neraka, saya masih bersama-
sama manusia. Jika saya di hari kiamat nanti, saya juga masih bersama-sama dengan
manusia lainnya. Tapi jika saya di dalam kuburan, maka saya sendirian tidak ada teman yang
menemani. Sedangkan kunci kuburan itu ada pada malaikat Israfil yang hanya akan
membukanya ketika kiamat tiba"
Jama'ah Jum'ah yang Dirahmati Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Demikianlah sayyidina Utsman gentar dengan kehidupan di dalam kubur. Karena
sesungguhnya kuburan itu adalah salah satu lubang dari lubang neraka (tempat yang
menyengsarakan bagi mereka yang hidupnya penuh dengan dosa). Dan menjadi bagian dari
taman surga (bagi mereka yang beramal saleh). Demikianlah hadits Rasulullah Shollallohu
'Alaihi Wasallam
قال رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم إمنا القرب روضة من رياض اجلنة أو حفرة من
. حفر النار
Maka kuburan adalah serambi akhirat atau miniature akhirat yang penuh dengan
pembalasan amal. Jika amal kita di dunia baik, maka kuburan akan menjadi surga yang
LDNU_TARAKAN
2
April 26, 2019
bersahabat. Tetapi jika amal kita di dunia penuh maksiat, maka kuburan menjadi neraka dan
musuh yang sangat jahat. Demikianlah keterangan hadits Rasulullah saw
Bersumber dari Abi Said Al-Khudry radhiyallohu anhu. Bahwa Rasulullah Shollallohu
'Alaihi Wasallam pernah masuk ke Mushallanya. Di situ beliau bertemu dengan orang-
orang yang sedang tertawa-tawa.
Kemudian Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam berkata kepada mereka "andaikan
kalian mau mengingat kematian, tentu saja akan menyibukkanmu tentang kedahsyatan apa
yang pernah aku lihat, maka perbanyaklah mengingat kematian karena setiap hari kuburan
berkata "aku adalah rumah pengasingan, aku adalah rumah kesendirian, aku adalah rumah
tanah, aku adalah rumah cacing. Maka jikalau yang dikebumikan adalah orang mukmin
kuburan akan menyambutnya "Marhaban ahlan wa sahlan (selamat datang), engkau adalah
salah satu orang yang kucinta dari sekian orang yang berjalan di atas punggungku. Sekarang
engkau telah berada di dalam kekuasaanku, maka engkau akan tahu bagaimana caraku
memperlakukanmu". Kemudan kuburan akan memperluas rongganya untuk mayit seolah-
olah panjang dan luas sepanjang penglihatannya, dan juga di buka pintu surga banginya,
Dan apabila yang dikebumikan adalah orang kafir, atau orang yang durhaka, maka
kuburan itu menyambutnya "la marhaban wala ahlan wala sahlan (tidak ada kata selamat
datang bagimu), engkau adalah salah satu orang yang kubenci dari sekian orang yang
berjalan di atas punggungku. Sekarang kau berada di bawah kekuasaanku. Sekarang kau
akan tahu sendiri apa yang akan aku lakukan kepadamu" Maka kuburanpun menghimpitnya,
sehingga tulang-tulang rusuknya akan patah berlawanan".
Kemudian periwayat mengatakan "lalu Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam
berisyarat dengan memasukkan jari-jari tangan ke dalam jari-jari tangan yang lain" (dan
kemudian Rasulullah Shollallohu 'Alaihi Wasallam melanjutkan perkataannya). Kemudian
Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengirimkan kedalam kubur itu tujuh puluh naga yang
andaikan salah satu naga itu mengembus bumi, niscaya bumi tidak akan menumbuhkan
tumbuhan selamanya. Tujuh puluh naga tersebut lalu menguis-nguis dan mencakar-
cakarnya sehingga kuburan menjadi kosong sampai besok hari hisab.
Demikianlah perlakuan kuburan bagi mayit yang diceritakan Rasulullah Shollallohu
'Alaihi Wasallam kepada kita sebagai pelajaran agar kita selalu ingat akan mati. Karena
dengan demikian akan menjadiakan kita bersemangat menjalankan ibadah dan amal saleh.
Jama'ah Jum'ah Rahimakumullah
Lalu bagaimanakah jika ternyata memang amal-amal buruk kita terlalu banyak? Maka
bertaubatlah, sesungguhnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyukai orang-orang yang
bertaubat 'innallaha yuhibbut tawwabina wa yuhibbul mutathohhiriin.
Demikianlah khutbah jumah kali ini, semoga sisa bulan Sya'ban ini dapat kita
manfaatkan sebagai media muhasabah yang nantinya kita gunakan sebagai bahan
pertimbangan menindak lanjuti kehidupan kita di bulan Ramadhan "Allahumma bariklana fi
Rajaba wa Sya'bana wa ballighna Ramadhan"Semoga kita semua termasuk orang-orang
yang tidak menyia-nyiakan bulan Sya’ban, meski di tengah kesibukan duniawi yang luar
biasa. Al-faqir mengajak pada diri pirbadi dan kepada jamaah sekalian untuk menyisihkan
waktu guna meningkatkan kedekatan kita kepada Allah, melalui dzikir, dan amal kebaikan,
lebih-lebih di bulan mulia ini. Amiin yaa robbal alamin
LDNU_TARAKAN
3
April 26, 2019
الذ ْك ِرات و ِّ آن الْع ِظي ِم ,و َن َفعيِن وإيَّا ُكم مِب َا فِي ِه ِمن اآلي ِ
ب ار َك اللّ ه يِل ولَ ُكم يِف الْ ُق ر ِ
َ َ َ ْ ْ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ََ
اس َت ْغ ِفُر ْواهُ إِنَّ ُهف
َ م يالس ِميع الْعلِ و ه هَّ
ن احْل ِكي ِم ,وتقبَّل ِميِّن و ِمن ُكم تِاَل وت ه اِ
ُْ َ ْْ ْ َّ َ ْ َ ََ َ َ ْ ْ َ َ ُ ُ ُ َ
الر ِحْي ِم .
ُهوالْغَ ُف ْو ُر َّ
Khutbah II
LDNU_TARAKAN
4
April 26, 2019
LDNU_TARAKAN
5