Anda di halaman 1dari 52

SISTEMATIK HEWAN

ANGGOTA KELAS
MAMMALIA
(IV)
Oleh
Bambang Agus Suripto
17. ORDO PRIMATA
(Bangsa kera)
Distribusi:
• Asia, Afrika dan Amerika Selatan
Habitat :
• daerah berhutan
Cara hidup:
• terresterial dan arboreal;
• umumnya aktif di siang hari (diurnal);
• berlompok kecil atau besar, dan juga
soliter.
Pola makan:
• Omnivorus, memakan tumbuhan dan hewan.
Ciri-ciri morfologi:
Anatomi luar :
• cerebral hemispher berkembang dan berukuran
besar,
• tidak berekor atau berekor, jika ada prehensil;
• kumis bervariasi;
• jari pertama kaki belakang opposabel, ibu jari
mungkin opposable, untuk menggenggam dan
memanjat;
• plantigrade (dengan perkecualian);
• jari tangan dan jari kaki berkuku pipih atau
berupa kuku menyerupaii cakar;
• hidung pendek (alat penciuman juga
kurang berfungsi dengan tajam
seperti halnya alat peraba, indera
penglihatan dan pendengaran);
• mata besar;
• telinga dengan pinna;
• kebanyakan dengan 2 mammae di
abdominal;
• memiliki tulang penis dan scrotum.
Sistem rangka –
• modifikasi untuk hidup arboreal sampai tipe
pergerakan terrestrial.(di darat)
Tengkorak dan gigi –
• tulang mata (orbital) membulat dan
menghadap ke bagian muka (untuk
penglihatan yang stereoskopis, membantu
melihat bentuk tiga dimensi);
• I 2/2; premolar bervariasi dari bentuk
sederhana menjadi menyerupai molar;
• gigi molar untuk mengunyah; dengan 4
tuberculum yang utama (bunodont).
• Lain-lain - beberapa jenis diantaranya
mempunyai warna yang luar biasa pada bagian
pantatnya selama musim kawin (ischial
callosities)
Perilaku reproduksi:
• Melahirkan satu ekor anak; pada betina
• menunjukkan siklus menstruasi; yang
jantan tidak menunjukkan
• aktivitas seksual yang khusus; mampu
melakukan perkawinan setiap
• saat (sangat istomewa dibdaning mamal
lain); masa kehamilan
• bervariasi pertumbuhan yang muda
relatif lambat.
Nilai ekonomi
• Binatang kesayangan; binatang
pengganggu, makanan, hewan percobaan,
penyebar penyakit, dipamerkan di kebun
binatang.
Klasifikasi:
1. Fam.Lorisidae,
2. Fam.Tarsiidae,
3. Fam. Cercopithecidae,
4. Fam. Lemuridae,
4. Fam. Indridae,
5. Fam. Daubentonidae,
6. Fam. Cebidae,
7. Fam. Callithricidae,
8. Fam. Pongidae (+ Hylobatidae)
18. ORDO ARTIODACTYLA
(Bangsa mamal berkuku genap)
• Meliputi sekitar 220 species, 10 familia.
• Distribusi: ada di seluruh benua kecuali
Australia dan Antartika.
• Habitat: savanna, hutan, semiakuatik,
• Cara hidup: terestrial, pejalan kaki,
pelari, nokturnal atau diurnal, berkoloni,
berkelompok, soliter, berpasangan atau
dalam kelompok kecil atau kelompok
besar.
• Kebiasaan makan: herbivorous
Ciri-ciri morfologi :
a. Anatomi luar :
ukuran tubuh bervariasi, sumbu utama dari tungkai
melalui antara jari ketiga /keempat, beberapa glandula
mammae terpahat di paha, mempunyai tanduk.

b. Sistem rangka :
jari pertama tidak ada, jari samping lebih kecil
daripada jari ketiga dan keempat.

c. Tengkorak dan geligi :


tulang nasal tidak meluas ke bagian posterior, gigi seri
bagian atas mengalami reduksi, ada diastema.

d. Mempunyai lambung yang kompleks.


Perilaku reproduksi :
bervariasi menurut genera

Nilai ekonomi :
sebagai bahan makanan, penghasil
baju, alat transportasi.
Artiodactyla versus Perissodactyla :

Artiodactyla
 berat tubuh bertumpu pada 2 jari.

Perissodactyla
 satu jari untuk memikul berat tubuh..
Bubalus bubalis
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Order : Artiodactyla
Family : Bovidae
Subfamily : Bovinae
Genus : Bubalus
Species : Bubalus bubalis
• Distribusi : India tengah sampai Nepal bagian
utara, Vietnam, Malaysia.
• Habitat : tropical & subtropical forest, lebih
banyak meluangkan waktu di lumpur.
• Cara hidup : berkelompok, diurnal, nokturnal.
• Kebiasaan makan : herbivor.
• Ciri – ciri morfologi : mempunyai kaki yang besar
dimana kukunya merenggang keluar, mukanya
lonjong, tanduk ada pada betina & jantan, panjang
badan 240 – 300 cm, panjang ekor 60 – 100 cm,
punya rambut yang tipis, formula gigi I 0/3, C 0/1,
Pm 3/3, M 3/3 x 2 = 32
• Perilaku reproduksi :
tipe polygynous, anak 1 – 2, periode gestasi 300 – 340
hari.

• Status konservasi :
IUCN Red List endangered
US Federal list  no special status

• Kepentingan ekonomi :
diambil susunya ( kaya akan laktosa & protein ),
kulitnya digunakan sebagai bahan dasar untuk
membuat suatu produk.
19.ORDO PINNIPEDIA
(Mamalia Air Pemakan Daging)
ORDO PINNIPEDIA
Pinnipedia
Latin pinna = seperti sayap
pedia = kaki

Anjing Laut Singa Laut


Beruang Laut Walrus
Ciri Karakteristik
Badan langsing; kaki depan dan belakang
berubah menjadi sirip
Ekor pendek; daun telinga luar tidak atau
hampir tidak ada
Kulit berbulu
Suhu tubuh 36,5-37,5ºC
Tubuh diliputi lapisan lemak tebal
Penglihatan disesuaikan di atas maupun di
dalam air
Pendengaran : indera terpenting
Distribusi
Daerah polar dan sub polar
Perairan daerah iklim sedang-tropik
Habitat
Semi akuatik

Makan di air
Berkembangbiak di darat
Cara Hidup
Berenang-terestrial
Diurnal & Nocturnal
Berkelompok besar-kecil
Poligami-monogami
Makanan
Karnivorus

Invertebrata
Ikan
Burung
Anjing Laut muda
Nilai Ekonomi
Lemak & Daging konsumsi
Kulit pakaian
Taring Walrus hiasan
Ordo Pinnipedia

3 Famili; 17 Genera; 33 Spesies.

Phocidae Otariidae Odobenidae


hooded seal southern elephant seal
Cystophora cristata harbor seal South American fur seal
Mirounga leonina
Phoca vitulina Arctocephalus australis

Australian sea lion California sea lion


Neophoca cinerea Zalophus californianus walrus
Odobenus rosmarus

Monachus spp. Phoca vitulina California sea lion


Zalophus californianus
gray seal crabeater seal
Halichoerus grypus Lobodon carcinophaga

southern elephant seal northern elephant seal harp seal


Mirounga leonina Mirounga angustirostris Pagophilus groenlandicus

harbor seal
Phoca vitulina
Baikal seal
Pusa sibirica
Antarctic fur seal
Galápagos fur seal
Arctocephalus gazella
Arctocephalus galapagoensis
South African fur seal
Arctocephalus pusillus

northern fur seal


Callorhinus ursinus Australian sea lion
Steller sea lion
Neophoca cinerea
Eumetopias jubatus

New Zealand sea lion


Phocarctos hookeri
Macan Tutul Laut (Hydrurga leptonyx)
20. ORDO TUBULIDENTATA
(Aadvark)
Diwakili oleh satu jenis

Orycteropus afer
(Aadvark)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Subphylum : Vertebrata
Class : Mammalia
Order : Tubulidentata
Family : Orycteropodidae
Genus : Orycteropus
Species : Orycteropus afer
Deskripsi
Hewan endotermik
Tubuh simetri bilateral
Memiliki kemiripan morfologi seperti babi dengan
moncong panjang
Berat badan 40 – 100 kg
Kulitnya tebal tertutup rambut jarang berwarna
putih kecoklatan hingga putih kekuningan
…….Lanjut
Tengkorak panjang, relatif rendah, rahang bawah
lurus dan ujung anteriornya berbentuk seperti mata
pisau
Daun telinga lebar, berukuran 150 – 210 mm dan
dapat dilipat
Moncong tumpul dengan lubang hidung sirkular di
bagian ujung
Ujung lidah meruncing
…….Lanjut
Gigi dewasa umumya berjumlah 20 dengan rumus
0/0 0/0 2/2 3/3
…….Lanjut

Gigi terdiri atas banyak prisma dentin bersudut


enam, yang tegaklurus kepada occlusal permukaan.
Masing-masing prisma ditembus oleh suatu
bangunan bentuk tabung yang mirip rongga pada
kayu

Tubulidentata
Persebaran
Terdapat di sebagian besar sub-Sahara Afrika kecuali
di hutan hujan Afrika Barat-Tengah. Merupakan
hewan asli Ethiopia.
Habitat
Semak
Daerah berhutan
Savana
(Ketersediaan jumlah pakan yang mencukupi
menjadi faktor pembatas)
Kebiasaan
Penggali, umumnya sejauh 2 – 3 m
Hewan nocturnal
Hidup soliter
Jantan dan betina berada di lubang yang terpisah
Di dalam wilayahnya, aardvark menggunakan alur
kerja yang sama sekitar beberapa minggu
Khas : mengubur tinja, yang mereka lakukan secara
teratur di dalam lubang sedalam 10 cm
Perilaku Reproduksi
Poligami
Masa kehamilan berlangsung 7 bulan
Kelahiran tunggal, namun adakalanya kembar
Waktu kelahiran bervariasi
Berat anak yang baru lahir 1,8 – 2 kg dengan panjang
sekitar 550 mm
Aadvark mencapai masa kedewasaan pada usia 2
tahun
Anaknya tetap berada di dalam lubang selama
beberapa minggu setelah kelahiran. Aadvark muda
menggali lubang mereka sendiri pada bulan ke-6.
Aadvark mencapai masa kedewasaan pada usia 2
tahun.
Perilaku Makan
Omnivorus
Makanan
 Rayap dan semut
 Serangga lain juga bisa menjadi makanan alternatif
 Pernah dilaporkan memangsa tikus
 Buah dari tanaman liar semacam labu
…….Lanjut

• Aardvark menggunakan luasan lahan sekitar 30 m


dengan alur berkelok-kelok
• Telinga selalu mengarah ke depan dan moncongnya
dekat dengan tanah (mengendus)
• Menggali ke dalam gundukan tanah dengan kaki
depannya yang kuat
• Menangkap mangsanya dengan lidah yang lengket
Nilai Penting
Positif : binatang buruan (untuk dagingnya, kulitnya
dan untuk olahraga). Beberapa bagian tubuhnya
dianggap bernilai tinggi seperti benda bertuah.
Aadvark juga berperan mengendalikan populasi
hama.
Negatif : Lubang yang digali aadvark dapat
menyebabkan kerusakan lahan pertanian dan jalan.
Status Konservasi
CITES (Convention on International Trade in
Endangered Spesies of Wild Fauna and Flora),
Appendix II
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai