Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Hidrologi
Berbagai macam air dapat kita lihat di sekitar kita, misalnya air
sumur, air sungai, air hujan, air rawa, air telaga, air danau, air laut, air es,
dan sebagainya. Seperti kita ketahui bahwa permukaan bumi kita ini lebih
banyak ditutupi oleh air daripada daratan. Bumi sebagai tempat tinggal
merupakan salah satu planet dalam sistem tata surya yang hampir tiga
perempat permukaannya tertutup oleh air, baik air yang ada di darat
maupun yang ada di laut. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi kita
ini disebut hidrosfer. Lapisan air yang menutupi permukaan bumi akan
membentuk samudera, laut, rawa, telaga, danau, sungai, tumpukan es,
awan, uap, dan sebagainya.
Perairan darat adalah semua bentuk perairan yang terdapat di darat.
Bentuk perairan yang terdapat di darat meliputi, mata air, air yang
mengalir di permukaan dan bergerak menuju ke daerah-daerah yang lebih
rendah membentuk sungai, danau, telaga, rawa, dan lain-lain yang
memiliki suatu pola aliran yang dinamakan Daerah Aliran Sungai (DAS).
Dari berbagai penjelasan di atas dapat kita ketahui bahwa air sumur, air
sungai, rawa, telaga, danau, empang dan sejenisnya termasuk jenis
perairan darat. Tata air yang berada di wilayah daratan tersebut dipelajari
oleh suatu ilmu yang disebut hidrologi.
Air permukaan tanah dan air tanah yang dibutuhkan untuk
kehidupan dan produksi adalah air yang terdapat dalam proses daur/siklus
hidrologi. Jika peredaran siklus hidrologi atau siklus air tidak merata (hal
mana memang terjadi demikian), maka akan terjadi berbagai kesulitan.
Peredaran air yang berlebih dapat mengakibatkan permasalahan banjir,
untuk ini harus diupayakan segera pengendalian banjir. sementara itu jika
peredaran air sedikit/kurang dapat mengakibatkan permasalahan
kekeringan. Untuk mengatasinya maka kekurangan air ini harus ditambah
dalam suatu usaha pemanfaatan air.
Berdasarkan uraian di atas, Hidrologi dapat didefinisikan sebagai
ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, proses terjadinya, peredaran dan
agihannya, sifat-sifat kimia dan fisikanya, dan reaksi dengan
lingkungannya, termasuk hubungannya dengan makhluk-makhluk hidup.
Hidrologi juga dapat disebut ilmu yang mempelajari presipitasi
(precipitation), evaporasi dan transpirasi (evaporation), aliran permukaan
(surface steamflow), dan air tanah (groundwater).
Dalam perkembangannya hidrologi menjadi ilmu dasar dari
pengelolaan sumberdaya air (rumah tangga air) yang merupakan
pengembangan, agihan, dan penggunaan sumberdaya air secara terencana. 1
B. Cabang Ilmu Hidrologi
Cabang-cabang ilmu hidrologi, antara lain:
1. Potamologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari air yang
mengalir di permukaan tanah.
2. Limnologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang
menggenang di permukaan tanah.
3. Geohidrologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari air yang
terdapat di bawah permukaan tanah.
4. Kriologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang salju dan
es.
5. Hidrometeorologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang
pengaruh aspek meteorologi terhadap aspek hidrologi.
Cabang-cabang ilmu di atas tidak berdiri sendiri-sendiri, tetapi
saling berkaitan satu sama lain. Mempelajari hidrologi berarti juga
mempelajari bagian-bagian Potamologi, Limnologi, Geohidrologi,
Kriologi, dan Hidrometeorologi.

1
Chay Asdak, Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Airan Sungai, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2007), hal. 56
C. Unsur-Unsur Hidrologi
Dalam hidrologi, penguapan dari badan air secara langsung disebut
evaporasi, sedangkan penguapan air yang terakandung dalam tumbuhan
disebut transpirasi. Jika meyebutkan dua istilah sekaligus disebut
evapotranspirasi. Jika evapotranspirasi adalah gabungan hasil penguapan
air yang terkandung dalam tumbuhan dan juga badan air secara tidak
langsung.
Selain itu, penguapan air yang membasahi dedaunan dan batang
pohon disebut intersepsi. Proses intersepsi dapat terjadi selama
berlangsungnya curah hujan dan setelah hujan berhenti. Intersepsi bukan
menguapkan air yang terkandung dalam tumbuhan, tetapi air juga
menempel di bagian luar tumbuh-tumbuhan, yaitu ada air yang membasahi
batang, aun, dan kelopak bunga.
Uap air hasil evapotranspirasi dan intersepsi mengisi udara dan
menjadi awan. Akibat proses angin yang berhembus, awan dibawa ke
puncak-puncak pegunungan. Sebagaian ada awan yang sebelum sampai di
daerah pegunungan sudah diturunkan sebagai hujan. Sebagian lainnya
diturunkan di daerah pegunungan. Hujan dalam istilah Hidrologi disebut
presipitasi. Presipitasi adalah tetes air dari awan yang jatuh ke permukaan
tanah. Jika tetes air tidak sampai ke permukaan tanah di sebut virga.
Gejala virga terjadi akibat tetes air yang akan jatuh sebagai hujan menguap
kembali menjadi awan.Virga banyak terjadi di daerah panas, seperti di
gurun pasir.
Hujan yang turun ke permukaan bumi mengenai langsung ke
permukaan tanah, permukaan air danau, sungai, dan laut, di hutan atau
perkebunan. Hujan yang turun dan langsung mengenai permukaan air
sungai disebut intersepsi saluran (channel interception). Hujan yang turun
di hutan ada yang mnegenai tajuk pohon, mengalir melalui pelepahnya,
lalu turun melalui batang pohon. Aliran air hujan yang jatuh melalui
batang pohon disebut stemflow. Namun, karena di hutan tidak selamanya
terdapat oleh pepohonan, air hujan ada juga yang jatuh langsung ke tanah
melalui celah-celah antar tumbuhan. Air yang mengenai langsung ke
permukaan tanah disebut air lolos atau throughfall.
Air hujan yang mengenai permukaan tanah dan meresap ke dalam
tanah disebut infiltras. Akan tetapi, sebelum masuk ke dalamtanah, air
huja biasanya menggenang sementara dalam cekunga-cekungan kecil.
Proses penampungan semacam ini disebut surface detention.2
Jadi dapat disimpulkan unsur-unsur hidrologi, berdasarkan siklus
hidrologi terbagi dari beberapa macamyaitu:
 Angin: merupakan sesuatu yang menentukan sebuah kekuatan
temperatur udara dan kondisi uap air di suatu tempat.
 Awan: merupakan kumpulan dari beberapa titik air atau es
denngan jumlah yang cukup banyak dan juga merupakan bagian
dari inti kondensasi.
 Air tanah: merupakan sesuatu air yang bergerak didalam tanah
yang memiliki beberapa lapisan batu pasir yang disebut dengan
istilah akifer, sedangkan air tanah yang bergerak didalam retakan
batuan disebut air celah.
 Evaporasi: merupakan sebuah peristiwa yang terjadi karena
adanya perubahan air menjadi uap dan bergerak dari permukaan
tanah dan permukaan air ke udara.
 Evapotranspirasi: merupakan gabungan dari beberapa hasil
penguapan melalui tubuh air dan tanaman.
 Infiltrasi: merupakan suatu air, es, salju yang jatuh ke permukaan
bumi kemudian meresap ke kedalam tanah.
 Kondensasi: merupakan sebuah proses perubahan uap air menjadi
air hujan uang disebabkan adanya pendingnan atmosfer.
 Presipitasi: merupakan sesuatu yang berbentuk cairan yang
berasal dar atmosfer kemudian akan tercurah kepermukaan bumi.

2
Ahmad Yani, Geografi Menyingkap Fenomena Geosfer, (Bandung : Grafindo Media Pratama).
Hal. 159
 Run Off: merupakan sebuah pergerakan air dari permukaan tanah
yang disebabkan karena adanya presipitasi air hujan, es atau salju,
sehingga akan meresap kedalam tanah tidak termasuk run off.
Biasanya hal tersebut terjadi pada suatu tempat-tempat tertentu
pada dataran tinggi.
 Tubuh air: merupakan bagian yang paling rendah di permukaan
bumi yang dapat menampung air. Tubuh air tersebut terdiri dari
beberapa macam, seperti sungai, danau, waduk, rawan dan lain
sebagainya.
D. PENGERTIAN ATMOSFER
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti
permukaan padat dan cair pada bumi. Atmosfer tersusun dari campuran
berbagai unsur dan senyawa kimia. Unsur penyusun atmosfer paling
banyakadalah nitrogen, oksigen, dan argon. Selainitu juga terdapat uap
airm karbon dioksida, dan ozon. Atmosfer bersifat selektif terhadap
panjang gelombang, sehingga mempengaruhi energi radiasi
elektromagnetik yang sampai ke permukaan bumi. Radiasi gelombang
elektromagnetik akan mengalami hambatan, disebabkan oleh partikel-
partikel yang ada di atmosfer.
Proses penghambatannya terjadi dalam bentuk serapan, pantulan,
dan hamburan (scattering), komponen atmosfer yang merupakan penyerap
afektif radiasi matahari adalah uap air, karbon dioksida, dan ozon.
Menurut sinambela, dkk. 2006, berkurangnya kosentrasi ozon stratosfer
akan menaikkan intensitas radiasi UV berbahaya yang sampai di
permukaan bumi. Ozon terdapat di dua lapisan terbawah atmosfer, yaitu
lapisan stratosfer dan troposfer. Ozon stratosfer (lapisan ozon) berfungsi
melindugi bumi dari radiasi UV, sedangkan ozon di troposfer bersifat
polutan dan dapat membahayakan kesehatan manusia. Berdasarkan citra
satelit yang direkam oleh national aeronautics and space admininstrasion
(NASA), diketahui bahwa dalam beberapa tahun terakhir (1981-2006)
lubang ozon semakin hari semakin meningkat. Kondisi ini akan
menyebabkan tingginya tingkat radiasi matahari yang mencapai
permukaan bumi.
Adanya proses fotokimia di atmosfer yang memungkinkan
terjadinya pembentukan ozon dengan bantuan radiasi UV matahari akan
membahayakan kehidupan di bumi. Hal ini dikarenakan konsentrasi ozon
yang tinggi di troposfer dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan, serangan jantung dan kematian. Oleh karena itu penelitian
yang berkaitan dengan ozon di troposfe sangat diperlukan. Ozon troposfer
disebut juga ozon permukaan (ground level ozone) dimana konsentrasinya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya jumlah gas- gas pencemar
udara di atmosfer seperti Nox, CO,CH4,VOCs ( volatile organic
coumpunds/ zat- zat organik yang mudah menguap), intensitas radiasi UV
matahari, temperatur permukaan, kelembapan udara, arah dan kecepatan
angin. Saat ini pemantauan monitoring ozon di indonesia telah dilakukan
oleh badan meteorologi klimatologi dan geofisika (BMKG) serta lembaga
penerbangan dan antariksa nasional (LAPAN). BMKG sendiri telah
mengoperasikan alat monitoring ozon di jakarta dan bukit kototabang,
sementara LAPAN telah memantau konsentrasi ozon permukaan profil
ozon dan total column ozon di bandung dan watukosek3.
Lapisan udara yang melindungi bumi disebut atmosfer.4 Atmosfer
juga melindungi manusia dari sinar matahari dan meteor- meteor,
keberadaan atmosfer memperkecil perbedaan temperatur siang dan malam.
Atmosfer yang menutupi bumi dan menjerat panas sehingga lebih lambat
bergerak ke ruang angkasa dan mengurangi angin udara malam hari.
Atmosfer bumi sangatlah berpengaruh bagi kehidupan manusia, selain
sebagai pelindung bumi dari panasnya matahri, atmosfer juga mempunyai

3
Mairis dawenti dkk, Analisis Pengaruh Intensitas Radiasi Matahari, Temperatur Dan
Kelembaban Udara Terhadap Fluktuasi Konsentrasi Ozon Permukaan Di Bukit Kototabang, (
Jurnal Fisika Unand Vol. 3, No. 3, Juli 2014)
4
Muhyidin Khazin, Kamus Ilmu Falak, Jogjakarta: Buana Pustaka, 2005, Cet Ke-1 Hlm.40.
dampak negatif dalam kehidupan, terutama dalam hal pelaksaan rukyat al-
hilal.5
Atmosfer bumi merupakan selubung gas yang menyelimuti
permukaan padat dan cair pada bumi. Selubung itu membentang ke atas (
vertikal) sejauh beratus- ratus kilometer, dan akhirnya bertemu dengan
medium antar planet yang berkerapatan rendah dalam sistem tata surya,
yang sebaliknya dapat dianggap sebagai perluasan korona matahari.6
Wilayah indonesia dikenal dalam terminologi ilmu atmosfer
dengan nama benua maritim ( the maritime continent). Istilah ini pertama
kali dikemukakan oleh Ramage (1968) yang menunjukkan luasnya
wilayah indonesia seperti benua, tetapi didominasi oleh air (laut), dan juga
dibatasi oleh dua samudra ( hindia dan pasifik) serta dua benua asia di
utara dan australia di selatan. Dengan kondisi seperti itu, maka atmosfer di
sebagian besar wilayah indonesia relatif basah hampir sepanjang tahun ,
akibat banyak kandungan uap air yang terbentuk, sehinggan
mempermudah terbentuknya kumpulan awan- awan kumulonimbus (Cb)
yang dikenal dengan istilah super cloud cluster (SCC) yang menunjukkan
besarnya perubahan energi yang terjadi sebagai dasar penggerak dari
sirkulasi permukaan bumi secara keseluruhan ( global circulation). Energi
istilah yang menggerakkan faktor- faktor pengendali sistem iklim di
wilayah indonesia dan sekitarnya.7
Atmosfer Bumi berperan dalam menjaga keindahan bumi serta
memungkinkan bumi layak dihuni oleh makhluk hidup, indahnya
pemandangan matahari terbit dan tenggelam, munculnya warna- warni
pelangi, merdunya nyanyian burung, dan suara gemercik air sungai hanya
bisa terjadi karena keberadaan atmosfer bumi. Selain itu, dengan

5
Ibid, Hlm. 69
6
Ardina Purbo, Memahami Lingkungan Atmosfer Kita, Bandung: ITB Bandung, 1995, Edisi II,
Hlm. 30.
7
Sri Woro B, Harijono, Analisis Dinamika Atmosfer Di Bagian Utara Ekuator Sumatera Pada
Saat Peristiwa El- Nino Dan Dipole Mode Positif Terjadi Bersamaan, Jakarta: Badan Meteorologi
Dan Geofisika (BMKG), (Jurnal Sains Dirgantara, Vol 5, No 2, 2008, Hlm. 131-132).
keberadaan atmosfer suhu di bumi tidak turun secara drastis pada saat
malam dan tidak memanas dengan cepat pada saat siang.
Atmosfer membuat ketersediaan air di bumi lebih terjaga dan
melindungi kita dari radiasi matahari, selain itu, atmosfer menyediakan
medium untuk menyebarkan gelombang bunyi dan gelombang radio ke
segala bagian di permukaan bumi. Atmosfer bumi berisi campuran
berbagai macam gas, termasuk uap air hasil penguapan yang utamanya
berasal dari laut, atmosfer bumi ibarat selimut yang berfungsi untuk
melindungi kulit bumi termasuk makhluk hidup yang tinggal di atasnya
dari serangan sinar- sinar kosmik, sinar ultraviolet matahari, dan partikel-
partikel (material) luar angkasa. Sinar- sinar tersebut sangat berbahaya
bagi makhluk hidup karena bersifat merusak bahkan bisa mematikan.
Untuk itu, perlu usaha- uasaha dari semua pihak, utamanya bagi pemangku
kepentigan untuk secara bersama- sama menjaga kualitas atmosfer bumi,
jangan sampai rusak, karena kalau sudah rusak, ibarat selimut yang
berlubang tentunya sudah tidal lagi bisa melindungi tubuh secara
sempurna.8
E. Manfaat dan Fungsi Atmosfer
Planet bumi dikelilingi oleh lapisan-lapisan gas yang disebut atmosfer.
Atmosfer adalah lapisan yang terdiri atas campuran berbagai gas yang
tidak berwarna dan tidak terlihat oleh mata. Unsur utama atmosfer adalah
nitrogen dan oksigen.
Volume
NO Unsur Simbol Fungsi dan Manfaat
(%)
1. Nitrogen N 78,0 Untuk pertumbuhan tanaman
2. Oksigen O 20,94 Pernapasan
3. Argon Ar 0,39 Lampu listrik (argon)
4. Karbondioksida CO 0,03 Fotosintesis
5. Neon Ne 0,0018 Lampu Listrik (neon)

8
Wiwit Suryanto, Alutsyah Luthfian, Pengantar Meteorologi, Yogyakarta: Gajah Mada
University Press, 2019, Hlm. 1-2.
6. Helium He 0,0005 Mengisi balon udara
7. Ozon 0,00006 Menyerap sebagian ultra ungu dari
O
matahari
8. Hidrogen H 0,00005 Bahan Bakar
Manfaat atmosfer, yaitu sebagai berikut :

1. Menjaga temperatur bumi agar tetap hangat. Atmosfer menjaga


agar suhu antara siang dan malam hari tidak terlalu jauh berbeda.
2. Melindungi bumi dan jatuhnya benda-benda langit, seperti meteor,
komet, dan benda-benda langit lainnya.
3. Menahan radiasi matahari yang sangat berbahaya bagi kesehatan
makhluk hidup yang ada di bumi.
4. Memantulkan gelombang radio yang penting dan berguna untuk
perhubungan dan komunikasi di bumi.

Lapisan atmosfer yang membalut bumi terdiri dari gas dan uap.
Campurannya terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas lainnya
dengan adanya gas oksigen inilah kita bisa hidup didalamnya. Fungsi
atmosfer ialah sebagai berikut :

1. Menyaring efek buruk sinar matahari.


2. Mengandung gas-gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup.
3. Mencegah jatuhnya meteor-meteor ke permukaan bumi.
4. Mempersiapkan kondisi agar tercapai iklim yang sesuai bagi
kehidupan.
5. Mencegah agar suhu bumi tidak terlalu panas atau dingin.
6. Menyebarkan sinar matahari sehingga cahaya terbagi rata.
7. Mencegah terjadinya ledakan dan kebakaran yang disebabkan oleh
gesekan ketika bumi berputar.9

9
IPA TERPADU, hal.45
F. Lapisan-Lapisan Atmosfer
Lapisan atmosfer terdiri dari Troposfer, Stratosfer, Mesosfer,
Tremosfer, dan Eksosfer berikut adalah penjelasannya:
1. Troposfer
Lapisan ini berada pada level yang terendah dengan ketinggian 0-
15km, campuran gasnya paling ideal untuk menopang kehidupan di
bumi. Dalam lapisan ini kehidupan terlindung dari sengatan radiasi
yang dipancarkan oleh benda-benda lagit lain. Dibandingkan dengan
lapisan atmosfer yang lain, lapisan ini adalah yang paling tipis (kurang
lebih 15 Km dari permukaan tanah). Dalam lapisan ini, hampir semua
jenis cuaca, perubahan suhu yang men dadak, angin, tekanan dan
kelembaban yang kita rasakan sehari-hari berlangsung. Suhu udara
pada permukaan air laut sekitar 27° Celcius, dan semakian naik ke
atas, suhu semakin turun dengan laju penurunan sebesar 6,5° Celcius
tiap kilometer. Sehingga setiap kenaikan 100 M suhu berkurang 0,61°
Celcius (sesuai dengan Teori Braak). Pada lapisan ini terjadi peristiwa
cua seperti hujan, angin, musim salju, kemarau, dan sebagainya.
Lapisan inilah yang menopang kehidupan manusia. 10
2. Stratosfer
Perubahan cauca bertahap dari troposfer ke stratosfer dimulai dari
ketinggian sekitar 15-40 km. Suhu di lapisan stratosfer yang paling
bawah relatif stabil dan sangat dingin yaitu -70° Fahrenhet atau sekitar
-57° Celcius pada lapisan ini angin yang sanhat kencang terjadi dengan
pola aliran yang tertentu. Lapisan ini juga merupakan tempat
terbangnya pesawat. Awan tingi jenis cirrus kadang-kadang terjadi di
lapisan paling bawah, namun tidak ada pola cuaca yang signifikan
yang terjadi pada lapisan ini. Lapisan ini banyak mengandung ozon
walupun kadang ozon di atmosfer hanya berkisar 6x10¯⁷, walaupun

10
Susilo Prawirowardoyao, Meteorologi, (Bandung: Penerbit ITB Bandung, 1996), hal.5
hanya sebagaian kecil namun pranan ozon sangat penting yaitu
melindungi bumi dari radiasi sinar ultraviolet.11
3. Mesosfer
Lapisan udara ketiga , dimana suhu atmosfer akan berkurang
dengan pertambahan ketinggian hingga lapisan keempat. Udara yang
di sini akan mengakibatkan pergeseran berlaku dengan objek yang
datang dari angkasa dan menghasilkan suhu yang tinggi. Kebanyakan
meteor yang sampai ke bumi terbakar lapisan ini. Kurang lebih 25 mil
atau 40 km (50-80 km) di atas permuikaan bumi, saat suhunya
berkurang dari 290 ribu hingga 200 ribu, suhu kembali turun ketika
ketinggian bertambah, hingga menjadi sekitar -143° Celcius (dekat
bagian atas dari lapisan ini, yaitu kurang lebih 81 Km di atas
permukaan bumi.12
4. Termosfer
Transisi dari mesosfer dimulai pada ketinggian sekitar 81 Km.
Lapisan ini berada di atas mesopause sampai pada ketinggian 650 Km,
lapisan ini terkadang dianmai inosfer, karena pada lapisan ini gas-gas
akan mengalami ionisasi. Dianai termosfer karena terjadi kenaikan
temperatur yang cukup tinggi pada lapisan ini yaitu sekitar 1982°
Celcius. Perubahan ini terjadi karena serapan radiasi sianr ultara volet.
Radia ini menyebabkan reaksi kimia sehingga membentuk lapisan
bermuatan listrik yang dikenal dengan nama ionosfer, yang da[at
memantulkan gelombang radio. Sebelum munculnya era satelit,
lapisan ini berguna untuk membantu memancarkan gelombang radio
jarak jauh. 13
5. Eksosfer
Eksosfer adalah lapisan bumi yang terletak paling luar. Pada
lapisan ini terdapat refleksi cahaya matahari yang dipantulkan oleh

11
Handoko (ed), Klimatologi Dasar, (Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995, edisi kedua), hal. 20.
12
Mrris Nebburger, Understanding Our Atmospheric Environment, Ardianto Purbo, “ Memahami
Lingkiungan Atmosfer Kita”, (Bandung: ITB Bandung,1995, edisi II), hal. 34.
13
Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Klimatologi, (Jakarta: Rajawali Pers, 1994), hal. 11-12.
partikel debu meteorik. Cahaya matahari yang dipantulkan tersebut
juga dikenal sebagai cahaya Zodiakal. 14
G. Penyelidikan Kegunaan Atmosfer Bumi Untuk Kehidupan Dan
Pertanian
Secara keseluruhan atmosfer memegang peran penting dalam
sistem bumi-atmosfer. Empat peranan utama atmisfer terhadap proses fisik
dan kehidupan makhluk di dalamnya dapat dikemukaakn sebagai berikut:
1. Antosfer merupakan sumber gas dan air presipitasi untuk permukaan
bumi. Dalam mememuhi keperluan metabolisme makhluk hidup,
atmosfer merupakan sumber gas nitrogen (N²), oksogen (O²), dan
karbondioksida (CO²) yang berlimpah. Nitrogen merupakan unsur
esensial bagi pertumbuhan tanaman. Proses fotosintesis tumbuhan di
seluruh permukaan bumi akan mengurangi konsentrasi CO² dan
menambah konsentrasi O² secara alami. Sebaliknya proses respirasi
tumbuhan akan mengakibatkan hak-hal yang sebaliknya yaitu
menambah konsentrasi CO² dan mengurangi konsentrasi O².
2. Atmosfer adalah penyaring (filter) radiasi surya. Melalui sifat-siaft
kimia dan fisika tertentu, atmiosfer mengatur jumlah dan jenis energi
radiasi surya yang mencapai permukaan bumi. Ozon (O³) sebagai
contoh, yang terkonsentrasi di lapisan atmosfer pada ketingian antara
20-35 Km tetapi masih ada dalam jumlah besar sampai ketiunggian 50
Km, berperan untuk melindungi kehidupan terestrial dari radiasi surya
yang merusak organ tubuh makhluk hidup (mematikan).
3. Pada sistem neraca energi radiasi, atmosfer merupakan penyangga
(buffer). Tanpa ada proses penyanggaan (penyerapan =, penerusan,
dan pemantulan) radiasi oleh atmosfer, suhu bumi pada siang hari akan
mencapai lebih dari 93° Celcius dan malam hari akan mencapai-184°
Celcius. Secara alami karbindioksida sangat efektif dalam memilah
penyerapan sejumlah radiasi terestrial yang terpancar keluar, yang
apabila tidak, radiasi tersebut akan hilang begitu saja ke angkasa.

14
Benyamin Lakitan, Dasar-Dasar Klimatologi, (Jakarta: Rajawali Pers, 1994). Hal. 12.
Begitu juga dengan uap air , di samping dapat menyerap sebagaian
radiasi suray, juga merupakan bahan penyerap yang snagat bagus
untuk radiasi yang dikelurkjan permukaan Bumi (radiasi terestrial).
Lebih lanjut, jumlah panas yang besar yang digunakan untuk evaporasi
air permukaan aka dilepaskan kembali ke atmosfer ketika uap air
berkondendasi membentuk awan dan hujan. Dengan demikian
permukaan bumi akan terhindar dari pemanasan dan pendinginan
berlebihan.
4. Pada proses fisika di permukaan bumi, atmosfer merupakan pengatur
kelestarian mekanisme proses cuaca dan iklim. Dalam mekanisme
proses pembentukan awan dan hujan, keberadaan kotoran-kotoran di
atmosfer (aerosol) memegang peranan yang penting dengan bertindak
sebagai inti sehingga kondensasi terjadi di sekitarnya.15
H. Surat tentang Hidrologi dan Atmosfer
Ayat tentang Hidrologi
Qs. Ar Ruum ayat 48
‫سفًا فَت ََرى‬ َ ‫شا ٓ ُء َويَ ْجعَلُهُۥ ِك‬ َ ‫س َما ٓ ِء َكي‬
َ َ‫ْف ي‬ ُ ‫س‬
‫طهُۥ فِى ٱل ه‬ ُ ‫س َحابًا فَيَ ْب‬
َ ‫ير‬ ّ ِ ‫ٱَّللُ ٱلهذِى ي ُْر ِس ُل‬
ُ ِ‫ٱلر َٰيَ َح فَتُث‬ ‫ه‬
َٰ
َ‫شا ٓ ُء ِم ْن ِعبَا ِد ِهۦٓ إِذَا ُه ْم يَ ْست َ ْب ِش ُرون‬
َ َ‫اب بِ ِهۦ َمن ي‬
َ ‫ص‬َ َ ‫ْٱل َو ْدقَ يَ ْخ ُر ُج ِم ْن ِخلَ ِل ِهۦ ۖ فَإِذَآ أ‬
Artinya: “Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu
menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang
dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal, lali kamu lihat
hujan keluar dari celah-celahya, maka apabila hujan itu turun mengenai
hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba0tiba mereka menjadai
gembira”.
Qs. Al Mu’minun ayat 18
َ‫َاب بِ ِهۦ لَ َٰمَد ُِرون‬ ِ ‫س َما ٓ ِء َما ٓ ًۢ ًء بِمَدَر فَأ َ ْس َك َٰنههُ فِى ْٱْل َ ْر‬
ٍۭ ‫ض ۖ َوإِنها َعلَ َٰى ذَه‬ ‫َوأَنزَ ْلنَا ِمنَ ٱل ه‬
Artinya: “Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran, lalu
Kami jadikan air itu menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-
benar berkuasa menghilangkannya”.

15
MODUL 1 “Pengertian Dan Ruang Lingkup Klimatologo Pertanian, Pengaruh Atmosfer
Terhdapa Kehidupan Dan Pertanian”, hal 17, diaksses selasa
Ayat tentang Atmosfer

Qs. Al-Baqarah ayat 29

ۚ ‫س َٰ َم َٰ َوت‬ َ َ‫س َما ٓ ِء ف‬


َ ‫س هو َٰى ُه هن‬
َ ‫س ْب َع‬ ِ ‫ه َُو ٱلهذِى َخلَكَ لَ ُكم هما فِى ْٱْل َ ْر‬
‫ض َج ِميعًا ث ُ هم ٱ ْست ََو َٰ ٓى ِإلَى ٱل ه‬
‫ش ْىء َع ِليم‬ َ ‫َوه َُو بِ ُك ِّل‬
Artinya: “Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk
kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lali dijadikan-Nya tujuh
langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu”.

Qs. Fussilat Ayat 11

‫ط ْو ًعا أ َ ْو َك ْرهًا لَالَتَا ٓ أَت َ ْينَا‬ ِ ‫ِى دُخَان فَمَا َل لَ َها َو ِل ْْل َ ْر‬
َ ‫ض ٱئْتِيَا‬ ‫ث ُ هم ٱ ْست ََو َٰ ٓى إِلَى ٱل ه‬
َ ‫س َما ٓ ِء َوه‬
َ‫طآئِعِين‬ َ
Artinya: “Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu
masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi:
“Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau
terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami satang dengan suka hati”.16

16
https://tafsirweb.com/7412-quran-surat-ar-rum-ayat-48.html, diakses pada sabtu, 19 September
2020, pukul 19.00 WIB
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai