Anda di halaman 1dari 28

Nilai Ekonomi

• Industri seni dan kreatif mendukung pembangunan berkelanjutan dan membuka kesempatan kerja yang inklusif. Di
seluruh dunia, sector ini berkontribusi terhadap US$250 milyar penghasilan per tahun serta membuka 29.5 juta
pekerjaan (Cultural Times)

Nilai Sosial
• Seni memberikan ruang kolaborasi dan rasa kebersamaan sehingga meningkatkan kohesi sosial dan rasa
kepercayaan dalam masyarakat

Nilai Kultural
• Modal kultural/cultural capital suatu bangsa yang terdiri dari berbagai macam karya seni, heritage, dan ekspresi
lainnya adalah suatu kekayaan sendiri.

Nilai SDM & Pendidikan


• Pengalaman kultural dan seni meningkatkan kreatifitas, daya inovasi, dan literasi masyarakat sehingga membentuk
SDM yang lebih produktif.

Nilai Kesehatan
• Seni juga berdampak positif kepada kesehatan mental masyarakat sehingga meningkatkan kebahagiaan.
• Transformasi Kampung Kriminal Jadi Kampung Mural
• Lokasi : Kampung Pancuran, Kota Salatiga
• Sebelum transformasi, perjudian, penganiayaan,
tawuran, penipuan hingga pemerasan kerap terjadi di
kampung ini
• Setelah disulap menjadi kampung mural, tingkat
penurunan kriminalitas hingga 90 persen dalam lima
tahun (data 2018)
• Beberapa perguruan tinggi dan organisasi telah
melakukan terapi seni kepada anak-anak korban
bencana di Aceh, Padang, Palu, diantaranya ITB dan
UGM
• Pengembangan terapi seni untuk anak lebih
menekankan kepada melukis dan menggambar.
Terapi ini cukup berhasil untuk memulihkan kembali
(recovery) kondisi psikis mereka pasca Tsunami.
• Seni memang memiliki efek katarsis (pelepasan
stress), sehingga sangat efektif dalam trauma healing
• Beberapa lapas di Indonesia telah memberikan
pelatihan melukis kepada warga binaan
• Pembinaan ini, selain meningkatkan kapasitas
para penghuni lapas, juga meningkatkan
optimism dan mengurangi rasa rendah diri para
lapas.
• Mereka sadar bahwa mereka kembali berdaya
dan memiliki peluang berhasil di masa depan
• Selain itu, seni juga berpotensi mengurangi
tingkat stress para penghuni lapas
“Beyond its conventional concept as a set of reading, writing and counting
skills, literacy is now understood as a means of identification, understanding,
interpretation, creation, and communication in an increasingly digital, text-
mediated, information-rich and fast-changing world.”
UNESCO, 2021
”Sarana kesenian, museum, dan perpustakaan mendukung rasa penasaran
dan kemampuan kritis anak-anak. Tempat-tempat ini memberikan ruang
ekspresi dan imaginasi, selain menjadi tempat belajar dan berkembang.
Tempat-tempat ini membantu anak-anak dan pemuda untuk
mengekslorasi, memahami, serta menantang dunia, dan tempat mereka
masing-masing di dunia”

- Arts Council, United Kingdom


• Karya seni dan karya tulis sama-sama memberikan sarana eksplorasi ide. Literasi
dibutuhkan untuk menyelami, memahami, dan menciptakan karya-karya tersebut.
• Pendidikan seni mengajarkan lebih dari sekedar seni: pendidikan seni membantu
mengembangkan pemikiran kritis dan perkembangan bahasa, yang merupakan
kemampuan dasar literasi.
• Berinteraksi dengan karya seni menjadi sarana melatih keterampilan menulis, membaca,
mendengarkan, atau berbicara.
Lukisan dapat menjadi media untuk meningkatkan literasi siswa dengan berbagai cara,
diantaranya :

• Setiap karya lukisan memiliki story-telling, siswa dapat melatih literasi dengan memahami
cerita dibalik karya lukisan
• Siswa dapat berdiskusi dan berdebat mengenai karya lukisan
• Dalam diskusi atau debat, siswa dapat didorong untuk mengenali detail, mengidentifikasi
dan menganalisis tema, dan mengutip bukti untuk mendukung opini mereka
Dukungan DPR RI Dalam Pengembangan Literasi &
Seni di Indonesia

Legislasi Anggaran Pengawasan


UU No. 23 tahun
2017
Tata kelola perbukuan yang dapat dipertanggungjawabkan
secara menyeluruh dan terpadu, yang mencakup
pemerolehan naskah, penerbitan, pencetakan, Sistem
Perbukuan
pengembangan buku elektronik, pendistribusian,
penggunaan, penyediaan, dan pengawasan buku.

Bertujuan antara lain untuk menumbuhkembangkan budaya


literasi, menghasilkan Buku Bermutu, murah, dan merata, serta
mempromosikan kebudayaan nasional Indonesia

Mengatur diantaranya hak dan kewajiban masyarakat dan


pelaku perbukuan, wewenang pemerintah pusat dan daerah,
penyediaan, pengawasan, serta pendistribusian buku
UU No. 3 tahun
2007
Perpustakaan dijadikan sebagai wahana belajar sepanjang
hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,

Perpustakaan
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional

Rancangan perpustakaan sebagai sistem pengelolaan rekaman


gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat
manusia, mempunyai fungsi utama melestarikan hasil budaya
umat manusia tersebut, khususnya yang berbentuk dokumen
karya cetak dan karya rekam lainnya, serta menyampaikan
gagasan, pemikiran, pengalaman, dan pengetahuan umat
manusia itu kepada generasi-generasi selanjutnya

Mengatur mekanisme penyelenggaraan perpustakaan baik dari


pemerintah pusat, daerah, maupun masyarakat
UU no. 13 tahun
2018
Mengatur lima pokok utama, yaitu penyerahan karya
cetak dan karya rekam, pengelolaan hasil serah
simpan karya cetak dan karya rekam, pendanaan,
Serah Simpan
Karya Cetak dan
peran serta masyarakat, penghargaan kepada
penerbit dan produsen rekam

Bertujuan mewujudkan koleksi nasional dan


melestarikannya sebagai hasil budaya bangsa, serta
Karya Rekam
menyelamatkan karya cetak dan karya rekam dari ancaman
bahaya yang disebabkan oleh alam dan/atau perbuatan
manusia.

Karya cetak / rekam mengenai Indonesia yang dihasilkan


melalui penelitian oleh WNI maupun WNA yang dipublikasikan
di luar negeri wajib diserahkan kepada Perpustakaan Nasional.
UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

UU No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan

UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya


ANGGARAN PERPUSNAS 2021 20

Pagu Setelah
No. Nama Kegiatan Pagu Awal Penghematan
Penghematan
1 Jasa Informasi Perpustakaan dan Pengelolaan Naskah Nusantara 17.516.062.000 17.516.062.000
2 Pendidikan dan Pelatihan Perpustakaan 10.016.531.000 10.016.531.000
3 Pembinaan Pustakawan 6.014.499.000 6.014.499.000
4 Preservasi dan Alih Media Bahan Perpustakaan 8.349.675.000 8.349.675.000
5 Pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Karno (termasuk Gaji + Tunjangan) 29.412.949.000 29.412.949.000
7 Pengelolaan Perpustakaan Proklamator Bung Hatta (termasuk Gaji + Tunjangan) 9.579.438.000 9.579.438.000
8 Perencanaan dan Keuangan Perpustakaan Nasional (termasuk Gaji + Tunjangan) 132.581.409.000 2.913.747.000 129.667.662.000
9 Hukum Organisasi Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Perpustakaan Nasional 13.931.114.000 2.533.622.000 11.397.492.000
Pengelolaan Sumber Daya Manusia dan Umum Perpustakaan Nasional (termasuk 63.688.510.000 1.118.851.000 62.569.659.000
10
operasional perkantoran)
11 Deposit dan Pengembangan Koleksi Perpustakaan 86.814.118.000 86.814.118.000
12 Bibliografi dan Pengolahan Bahan Perpustakaan 4.285.876.000 4.285.876.000
13 Pengelolaan Data dan Informasi 14.499.132.000 14.499.132.000
14 Standardisasi dan Akreditasi Perpustakaan 3.445.120.000 3.445.120.000
15 Pengembangan Perpustakaan Umum dan Khusus 235.139.167.000 235.139.167.000
16 Pengembangan Perpustakaan Sekolah Madrasah dan Perguruan Tinggi 11.714.700.000 11.714.700.000
17 Analisis Perpustakaan Pengembangan Budaya Baca dan Literasi 23.551.500.000 23.551.500.000
18 Pengawasan Intern Perpustakaan Nasional 5.000.000.000 750.067.000 4.249.933.000
JUMLAH 675.539.800.000 7.316.287.000 668.223.513.000
Pagu Anggaran Kemendikbud
T.A 2021
(Per Program) Program
Anggaran 2021
Sesuai NK
Anggaran 2021
Usulan Kemendikbud
(dalam ribu rupiah) (dalam ribu rupiah)

1 PAUD dan Wajib Belajar 12 Tahun 12.351.711.800 11.868.301.547

Pemajuan Pelestarian Bahasa dan 975.927.772 1.087.702.794


2 Kebudayaan

3 Kualitas Pengajaran dan Pembelajaran 11.690.746.000 12.269.248.017

Rp 81,53T 4 Pendidikan Tinggi 27.625.232.540 28.205.232.540

5 Pendidikan dan Pelatihan Vokasi 5.228.161.194 4.669.792.391

6 Dukungan Manajemen 23.662.221.774 23.433.723.791

21
Kegiatan Prioritas Merdeka Belajar: Pemajuan Budaya &
Bahasa
Event dan Program Publik Apresiasi dan Peningkatan SDM dan Lembaga Layanan Kepercayaan dan Masyarakat
Kebudayaan Adat
619.515 Orang, 450 Layanan,
352 Kegiatan, 1 Platfom 5.225 Orang / 994 Satuan Pendidikan 1.031 Orang / 35 Wilayah Adat

Rp 305,13M Ditjen Kebudayaaan Rp 80,54M Ditjen Kebudayaaan Rp 34,9M Ditjen Kebudayaaan

Pengelolaan CB dan WBTB GLN dan Penerjemahan


72.305 Unit 1.745 Judul

Rp 95,08M
Rp 271,77M Ditjen Kebudayaaan Badan Bahasa
Penguatan Bahasa
Penguatan Desa dan Fasilitasi Bidang Pemajuan Budaya & Bahasa Kamus dan Istilah 21.287 Kosakata
Kebudayaan UKBI 217.000 Orang, BIPA 200 Orang,
Banbin dan Perlindungan Bahasa dan
359 Desa / 260 Kelompok Masyarakat
Rp 983,6M Sastra 30 Sastra, 2.500 Orang, 11 Bahasa

Rp 124,89M Ditjen Kebudayaaan Rp 71,3M

22
Beasiswa S2/S3 untuk Pelaku Budaya dari LPDP

• Beasiswa Pendidikan Indonesia Reguler Pelaku Budaya adalah beasiswa


penuh/ full-ride untuk studi jenjang magister dan doctoral untuk warga
negara Indonesia yang aktif di bidang kebudayaan
• Beasiswa dikelola oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
• Beasiswa dapat digunakan untuk universitas dalam maupun luar negeri
• Skema khusus ini merupakan perluasan beasiswa pendidikan LPDB yang baru
diluncurkan pada tahun 2021 untuk mendukung sumber daya manusia
unggul di bidang kebudayaan dan kesenian

23
Beasiswa S2/S3 untuk Pelaku Budaya dari LPDP: Program Studi

24
• Kebijakan dan Pendanaan Pendidikan Kesenian
Meningkatkan akses ke pendidikan kesenian bagi seluruh siswa melalui beasiswa pendidikan
kesenian
• Pemberian Dana Bantuan & Reformasi Pajak
UU Kemitraan Seniman-Museum, yang memungkinkan seniman mengambil potongan pajak
penghasilan dari nilai pasar wajar dari karya mereka saat mereka menyumbangkannya ke
lembaga non-profit
• Dana Abadi untuk Kesenian
Membangun program untuk seni tari, desain, seni rakyat dan tradisional, sastra, lembaga seni
lokal, seni media, seni multidisiplin, musik, teater, seni visual, dan lain-lain melalui dana abadi
• UU Khusus Seniman, Pengusaha, dan Ekonomi Kreatif
Memperluas program pinjaman mikro, pinjaman bisnis, dan bantuan teknis untuk seniman,
serta memastikan akses ke bantuan bencana bagi seniman yang terkena dampak bencana alam

https://www.americansforthearts.org
• Peningkatan akses museum dan galeri nasional
Sejak diberlakukan tiket masuk gratis untuk museum dan galeri nasional,
jumlah pengunjung sebanyak 70 persen. Mengunjungi galeri/museum menjadi
salah satu aktivitas populer di waktu senggang bagi masyarakat Inggris. (MORI
House, 2003). Galeri dan museum juga membuat materi-materi story-telling
yang lebih sederhana dan menarik untuk orang awam. Kebijakan ini juga
meningkatkan status Inggris sebagai pusat kultur dunia. Pengunjung yang
berwisata ke Inggris menyatakan bahwa seni dan kultur menjadi alasan utama
kedatangan mereka.

….

Anda mungkin juga menyukai