Disusun Oleh :
NINA CHOIRUNNISA
NPM : 190404010107
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Desain produk merupakan hal yang sangat penting dalam bidang manufaktur.
Desain produk yang baik akan dapat meningkatkan jumlah dan harga jual dari produk.
Sehingga dapat meningkatkan keuntungan secara optimal
Strategi produk disusun dengan melakukan seleksi atas keinginan pelanggan,
baik pelanggan tingkat lokal, regional maupun tingkat dunia yang sesuai dengan
acuan patokan (benchmarking) yang ditetapkan perusahaan. Selanjutnya
mendefinisikan produk yang akan dihasilkan ke dalam sistem manajemen operasional
dan implikasinya, dilanjutkan dengan membuat desain produk yang akan diproduksi
melalui manajemen operasional. Terdapat banyak pilihan dalam pemilihan,
penetapan, dan perancangan produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan
produk atau jasa untuk dapat disajikan kepada pelanggan atau klien. Seperti
contohnya rumah sakit melakukan spesialisasi pada berbagai jenis pasien dan
prosedur Kesehatan
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengetian desain produk dan jasa
2. Bagaimana pemilihan produk dan jasa
3. Apa saja tujuan desain produk dan jasa
4. Apa saja strategi produk dengan keunggulan pesaing
5. Apakah Tahapan Siklus Hidup Produk
6. Apa yang dimaksud Analisis Produk Berdasarkan Nilai
7. Bagaimana Pengembangan Produk
8. Bagaimana Perancangan Produk
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Desain Produk dan Jasa
2. Untuk mengetahui pemilihan produk dan jasa
3. Untuk mengetahui tujuan desain produk dan jasa
4. Untuk mengetahui strategi produk dengan keunggulan pesaing
5. Untuk mengetahui tahapan siklus hidup produk
6. Untuk mengetahui ap aitu analisis produk berdasarkan nilai
7. Untuk mengetahui perkembangan produk
8. Untuk mengetahui perancangan produk
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
B. Pemilihan Produk dan Jasa
Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan
kepada pelanggan atau klien. Contoh : rumah sakit melakukan spesialisasi pada
berbagai jenis pasien dan prosedur kesehatan. Beberapa rumah sakit dapat
memutuskan untuk mengoperasikan rumah sakit umum, rumah sakit bersalin, dll
5
harus mengerti konsumen dan siapa konsumen itu. Pengertian konsumen menurut
Philip Kotler adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau
memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi.
Tujuan tambahan
a. Fungsi dari produk/jasa
b. Biaya/keuntungan
c. Mutu
d. Penampilan
e. Mengurangi produksi/perakitan
f. Mengurangi perawatan/jasa
6
3) Kapasitas produksi masih rendah
4) Biaya per unit yang masih tinggi
5) Cash Flow Negatif
6) Distribusi yang masih terbatas
7) Diperlukannya promosi secara besar-besaran dalam rangka memperkenalkan
produknya (biaya promosi yang lumayan tinggi)
8) Persaingan masih relatif kecil
Strategi yang sering digunakan dalam Tahap Perkenalan:
a) Mendorong adopsi pelanggan
b) Mengeluarkan biaya yang besar dalam promosi untuk menciptakan kesadaran
pada produk dan juga untuk memberitahukan produk barunya kepada
masyarakat
c) Menggunakan strategi harga peluncura (skimming) atau harga penetrasi
(penetration)
d) Distribusi yang terfokus (pada wilayah yang terbatas)
7
2) Memiliki laba yang besar bagi mereka yang dapat memimpin pasar
3) Cash Flow akan berada dalam kondisi positif yang kuat
4) Pesaing yang lemah dan kalah bersaing akan mulai keluar dari pasar
5) Harga produk mulai turun
Strategi yang sering di lakukan dalam Tahap Kedewasaan
a) Memperbaiki dan memodifikasi produk dan memperbanyak pilihan (model,
warna, bau, rasa, estetika)
b) Meningkatkan varian produk yang tidak kuat di pasar. Untuk memperpanjang
siklus hidup produk dapat dilakukan upaya-upaya seperti; mendidik pasar,
beriklan, menjaganya dengan penjualan,dsb. Ada juga istilah daur ulang siklus
produk yang diterapkan untuk menarik proyek dari penurunan dengan
memperbaiki atau dengan perubahan lainnya, seperti pengemasan ulang dan
pemotongan harga
c) Kapasitas produksi pada kondisi yang rasional
d) Menerapkan harga yang lebih bersaing
e) Menggunakan iklan yang persuasuf, mempengaruhi konsumen untuk
menggunakan produknya
f) Menarik pengguna-pengguna baru
g) Distribusi yang intensif
h) Memasuki segmen pasar yang baru
i) Repositioning
4. Tahap Penurunan (Decline)
Pada Tahap Penurunan, penjualan dan keuntungan akan semakin menurun dan
jika tidak melakukan strategi yang tepat, produk yang ditawarkan mungkin akan
hilang dari pasar
Ciri-ciri Tahap Penurunan yaitu:
1) Laba menurun secara signifikan dan Cash Flow akan melemah
2) Pasar menjadi jenuh
3) Akan banyak pesaing-pesaing yang keluar pasar
4) Kapasitas produksi akan menurun
5) Penjualan perusahaan semakin menurun. Disebabkan oleh faktor2 seperti
perubahan selera pasar, perubahan teknologi, contoh produk elektronik yg
mengalami penurunan adalah CPU atau personal computer yg saat ini sudah
hampir terlibas oleh laptop.
Strategi yang sering digunakan pada tahap penurunan :
a) Melalukan promosi untuk mempertahankan pelanggan yang setia
b) Mempersempit saluran distribusi
c) Menurunkan harga uang menjaga daya saingnya
8
strategi yang mungkin untuk setiap produk. Laporan memfokuskan perhatian
manajemen pada arahan strategi untuk setiap produk.
G. Pengembangan Produk
1. System Pengembangan Produk
Sebuah strategi pengembangan produk yang efektif menghubungkan keputusan
produk dengan arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan
organisasi. Sebuah perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembangkan
produk, memahami perubahan yang terus terjadi di pasar, mempunyai potensi
yang diperlukan, dan juga sumber daya.
Sistem pengembangan produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk,
tetapi juga masa depan perusahaan.
2. Quality Function Deployment (QFD)
QFD adalah proses menetapkan permintaan pelanggan dan menerjemahkan
keinginan pelanggan ke dalam atribut yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh
setiap bagian fungsional.
Suatu perangkat QFD adalah Rumah Kualitas, yaitu bagian dari proses
penyebaran fungsi kualitas yang menggunakan matriks perencanaan untuk
menghubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana perusahaan akan
memenuhi keinginan tersebut.
QFD digunakan diawal proses desain untuk membantu menetapkan apa yang
dapatmemuaskan pelanggan dan kemana penyebaran usaha-usaha
berkualitas.Terdapatenam langkah dasar :
1. Kenali keinginanpelanggan
2. Kenali bagaimana produk/jasa akan memuaskan keinginan pelanggan.
3. Hubungan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk
memenuhi keinginan pelanggan tersebut.
4. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan.
5. Buat tingkat kepentingan
6. Evaluasi produk pesaing
3. Tim Pengembangan Produk
Tim Pengembangan produk bertanggung jawab untuk mengubah
permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat mencapai penghasilan
produk. Tugas Tim pengembangan produk adalah untuk membuat suatu
produk atau jasa yang sukses, yaitu yang dapat dipasarkan (Markettability),
diproduksi (manufaktur ability) dan kemampuan pelayanannya (service ability).
Tim ini terdiri atas perwakilan dari pemasaran, produksi, pembelian,
penjaminan, kualitas dan pelayanan lapangan. Banyak juga tim yang memasukkan
perwakilan dari para penyedia barang atau jasa.
4. Kemampuan Untuk Di Produksi dan Rekayasa Nilai
Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai adalah aktifitas yang
menolong memperbaiki desain, produksi, pemeliharaan dan penggunaan sebuah
produk.
9
Selain pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat desain agar barang
dapat diproduksi dan rakayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain,
diantaranya adalah :
1. Mengurangi kompleksitas Produk
2. Standardisasi tambahan komponen
3. Perbaikan aspek fungsioanal produk
4. Memperbaiki desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan
5. Memperbaiki kemudahan pemeliharaan produk
6. Desain yang Tangguh
H. Perancangan Produk
Kesuksesan ekonomi sebuah perusahaan manufaktur tergantung pada kemampuan
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, kemudian secara tepat menciptakan
produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut dengan biaya yang rendah.
Untuk membuat sebuah produk biasanya kita akan melewati tahap-tahap sebagai
berikut:
1) Market Research dan Feasibility Study Market Research
Dilakukan untuk mengetahui selera pasar pada umumnya. Di market research
inibisa didapatkan produk seperti apa yang konsumen butuhkan atau inginkan.
2) Brainstorming
Yaitu proses mengumpulkan ide-ide untuk mencari solusi/jalan keluar dari
masalah yang di diskusikan. Dari proses berdiskusi ini akan didapatkan garis
besar barang yang akan dibuat, cara kerja, komponen yang akan dipakai, dan lain
sebagainya. Misalnya kita ingin membuat mesin penghisap debu, akan terbayang
untuk membuatnya dibutuhkan motor, chasing/wadah, filter/saringan, hose/pipa,
mulut pipa dan sebagainya.
3) Menentukan Tujuan dan Batasan Produk
Tujuan dan Batasan diperlukan agar kita tidak kelebihan dalam merancang produk
tersebut yang akan berakibat mahalnya harga jual ke konsumen. Konsumen tentu
saja menginginkan nilai tambah yang ditawarkan dalam produk tersebut sepadan
dengan biaya yang dikeluarkannya (reasonable price).
4) Menggambar Produk
Dengan menggambarkan produk berdasarkan hubungan dimensi komponen-
komponen yang sudah ditentukan dalam tahap-tahap di atas, kita aka mendapatka
ilustrasi produk jadi. Produk bisa Digambar dalam 2 dimensi atau 3 dimensi,
biasanya gambar 3 dimensi lebih mudah dimengerti oleh Sebagian besar orang.
Merancang produk dalam 3 dimensi bisa dilakukan dengan menggunakan
software SolidWorks, Investor, Catia, dll
5) Review Produk
Produk review dilakukan untuk mengevaluasi apakah ada kekurangan pada
rancangan yang sudah dibuat desainnya. Pada tahap ini kembali dilakukan
brainstorming untuk mendapatkan hasil optimal dan meminimalisir masalah yang
akan timbul Ketika produksi masal nanti.
10
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual oleh
perusahaan untuk pelanggannya. Salah satu strategi produk adalah membangun
kemampuan tertentu dalam kustomisasi keluarga produk atau jasa yang sudah ada.
Pendekatan ini memungkinkan pelanggan untuk memilih variasi produk sekaligus
mendorong kekuatan organisasi.
Desain jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai karakteristik yang
unik. Satu alasan kenapa produktivitas dalam jasa begitu rendah adalah karena baik
desain dan pengantaran produk jasa memasukkan adanya interaksi pelanggan.
Perancangan jasa melibatkan sumberdaya-sumberdaya fisik, barang-barang yang
dibeli dan dikonsumsi oleh konsumen, pelayanan secara jelas, pelayanan secara
lengkap.
B. Saran
Dalam keputusan-keputusan yang harus di buat tentang tipe proses desain produksi da
jasa, harga yang akan diputuskan, mesin atau alat yang akan digunakan harus
menyangkutkan pertimbangan-pertimbangan sosial, ekonomi, dan lingkungan
11
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/369069485/Makalah-Desain-Produk-Dan-Jasa?
language_settings_changed=Bahasa+Indonesia
https://docplayer.info/51956856-Makalah-manajemen-operasional-desain-produk-dan-
jasa.html
http://aboutstudy12.blogspot.com/2017/09/manajemen-operasional-i-desain-produk.html
12