Instrumentasi DCS-PLC Dan PC
Instrumentasi DCS-PLC Dan PC
arief_rahman
Sebelumnya saya mohon maaf kalau ada beberapa item yang saya
uraikan yang kurang jelas sehingga menimbulkan salah persepsi.
Yang kedua soal lack the integrity of Open system, Saya ambil contoh
misalnya membandingkan antara feature DCS dan PLC + Wonderware.
Kalau saya membuat konfigurasi I/O di DCS dan menyelesaikan
loopnya, maka alarm (misal Low, High alarm) otomatis tergenerate
tanpa perlu lagi mendefinisikan tag number baru. Ada integrated
(Global ???) database yang off the self disediakan oleh DCS sehingga
mengurangi kemungkinan kesalahan karena mengambil alarm dari tag
yang salah.
Ini beda misalnya dengan Wonderware yang kita harus create tag
number baru untuk masing-masing alarm. Saya anggap Wonderware
sebagai "open", paling tidak relatif lebih open dibandingkan dengan
proprietary DCS, karena manufacture PLC-nya bisa apa saja. Data base
Integrity semacam yang ditawarkan vendor DCS itu yang ada baiknya
juga diconsider ketika memilih control system yang diinginkan. Seperti
yang saya katakan, there must be a good reason for DCS vendor to be
in business for so long.
Balik lagi, open juga punya level of openness. Saya, sebagai user, ingin
supaya setiap system bukan hanya interoperable tapi bisa diganti-
ganti semacam plug & play (bukan plug and Pray). Saya merindukan
FULLY OPEN, persis kaya control valev yang kalau sudah dibilang fully
open pengertiannya bisa disepakati semua orang.
Fakta yang paling jelas : Ada lebih dari satu fieldbuses yang diadopt
oleh fieldbus standard. Perlakuan vendor terhadap user hampir mirip
dengan perlakuan politisi terhadap rakyat kebanyakan. Selalu saja
dijadikan alas an untuk stndarisai, tapi toh akhirnya paling
dikorbankan.
WKundono
waskita
irfan_khomeini
nugrohowibisono
Mas Irfan,
Saya bukan mau mencerahkan nih, malah mau nanya ke mas Irfan
Sabri..
Saya juga ingin tahu, bagaimana Mas Irfan tahu kalau penyebab hang-
nya si PC DPO tersebut diakibatkan pertukaran bit-nya? Apa bukan
karena sebab yang lain? Kalau boleh tahu, bagaimana konfigurasinya
sih? Apakah melalui semacam AD/DA converter yg melalui port serial
PC dan ke DCS-nya diterima dalam bentuk sinyal analog? (kayak di lab
sampeyan dulu hehehe)
irfan_khomeini
Kalo sekarang, si PC yang ada Matlab nya ini udah nggak dipake lagi
karena semua fasilitas perhitungan sudah diakomodasi sama si
Optimizer (DPO), malahan dari update yang kemarin dia juga udah
support VB.NET.
Trus, gimana bisa tau nge hang gara2 pertukaran bit nya? Ya jelas tau
donk...hehe... Karena waktu bikinnya tinggal ngasih semacam alarm
aja kalo nggak ada pertukaran bit selama 5 menit maka di display
DCS langsung keluar warning. Trus, kalo 30 menit nggak respon baru
ngirim sinyal ke pager, dan ini dia yang bikin pusing bunyinya kalo pas
lagi libur. Definisi komunikasi yang biasa saya lakukan sederhana aja :
DCS:
Receive 0 ---> Transmit 0
Receive 1 ---> Transmit 1
DPO:
Receive 0 ---> Transmit 1
Receive 1 ---> Transmit 0
Kalo pengen tau jalan ceritanya, bikin aja tabel sequence dan masukin
aja sebarang keadaan awal.
IDermawan
Wah seru nih APCnya
Ayo Fan ceritakan lebih lanjut ttg apa saja yg dilakukan oleh Si
Optimizer aplication/DPO ? Apakah plant dynamic
modeling?/kontrollernya yg pasti bukan PID ya ?dll.
nugrohowibisono
Perkara nge-hang .. wah ga kebayang nih dari sini... mohon maaf kalo
saya salah lho ya, tapi saya sih mikirnya "tidak terjadi pertukaran bit
itu AKIBAT komputernya nge-hang, bukan PENYEBAB computer nge-
hang"... weleh... ketimbang ndak jelas, saya nyerah aja deh, situ yg
lebih jago kok hehehe... :)
waskita
Maaf saya baru mau menjawab Mas Irfan sudah keduluan pertanyaan
Mas Weby. Sekaligus saja saya memposting email ini untuk berdua dan
rekan-rekan yang lain. Rupanya diskusi terus bergulir menuju
Advanced Process Control.
Kalau tidak salah tangkap, yang dimaksud Mas Irfan dengan DPO
tersebut adalah system APC/POC (Advanced Process Control / Process
Optimization Control). APC/POC adalah suatu Supervisory Control yang
bekerjasama dengan BPCS (Basic Process Control System) - bisa FCS,
DCS atau PLC. Pada APC/POC system mempunyai model (dalam bentuk
software) dari process unit kita, mengambil historical dan current data
melalui BPCS, melakukan kalkulasi pada process model dan dari hasil
kalkulasi memberikan setpoints kembali kepada BPCS agar plant
beroperasi dalam kondisi optimized.
Menurut pengamatan saya OPC oleh Matrikon OPC baik adanya. Jadi
kemungkinan besar bukan OPC-nya yang bermasalah, melainkan ada
pada jalur / media komunikasi (speed, dsb), cara berkomunikasi (atau
bagaimana DPO PC me-manage data melalui OPC dan jalur
komunikasi), gangguan oleh aplikasi lain pada DPO PC, dan masih
banyak hal lagi yang perlu kita perhatikan. Mungkin beberapa butir
saran / checklist dibawah ini bisa membantu:
waskita
Mohon tanya:
1. Apakah MatLab cukup cepat melakukan semua kalkulasi yang
diperlukan agar bisa secara online bekerjasama dengan DCS?
2. Bagaimana minimum requirements dari PC yang yang menjalankan
MatLab,
Supporting Software, OPC, dan network?
IDermawan
Klo waktu kuliah dulu sih Pernah ada yg menggunakan matlab untuk
kalkulasi pake neural networks tapi lama (berjam2) , kemudian ada
juga yg bikin kalkulasinya pake software yg didevelop sendiri pake
labview (ini cepat /bisa online). Tapi tidak tahu untuk aplikasi kalkulasi
lainnya di matlab?
arief_rahman
Pak Waskita,
linknya : http://www.westinghousepc.com/ovation/details-
controller.cfm
waskita
------------------------------
tjahyo_soenaryono
Bapak-bapak,...
kalo boleh ikut nimbrung masalah ini...
Saya ada pertanyaan mengenai FCS, dan bukan masalah open atau
tidaknya. Seberapa kencang sih kecepatan dari system ini? apakah
untuk fungsi-fungsi digital lebih cepat dari PLC? dan untuk fungsi2
control lebih handal dari DCS? Apakah lebih handal dibandingkan
dengan gabungan PLC untuk fungsi digital dan DCS untuk fungsi2
analog? Apakah cocok digunakan untuk Boiler control & safety
system, karena systemnya harus benar2 independent, antara BMS
dan fungsi controlnya?
waskita
Pada FF System dengan arsitektur FCS dan sensor dan actuator digital,
execution time untuk I/O module (termasuk transmisi I/O-bus) dan A/D
& DA conversion tidak ada (=0). Transmisi PID Function Block ke AO
block (kalau PID block diletakkan pada FF Positioner) juga tidak ada
(=0). Hasilnya, pada test yang saya lakukan kita bisa mendapatkan
macrocycle 132 msec untuk simple control loop pada FF-H1 yang
dedicated untuk loop tersebut.
Di dunia nyata kita tidak hanya mempunyai satu loop, akan tetapi
system meng-handle multiple control loops. Pada FCS jumlah device
per FF-H1 mempengaruhi macrocycle karena communication traffic
menjadi lebih banyak. Jadi untuk control loops yang memerlukan
macrocycle cepat (seperti flow), kita harus membatasi jumlah device
per FF-H1. Pada DCS untuk melayani control loops dengan kebutuhan
macrocycle cepat, banyak hal yang harus kita perhitungkan, seperti
jumlah I/O per CPU, jumlah function block yang dikerjakan oleh CPU,
dsb. Artinya kita harus menambah jumjlah processor agar macrocycle
yang dibutuhkan tercapai.
Secara umum bisa kita katakan performance FCS jauh lebih baik
dibandingkan DCS. Belum lagi membicarakan fitur-fitur lainnya seperti
kehandalan yang diuraikan dalam buku yang saya sebut terdahulu.
FCS sangat cocok untuk Boiler Control sebagai BPCS bukan sebagai SIS
(Safety Instrumented System). Installasi FF komersial pertama didunia
(1984) adalah untuk Boiler Control dan sampai saat ini masih berjalan
dengan baik. SIS tetap harus dipasangkan secara dedicated sebagai
Layer Of Protection diatas BPCS sesuai standard ISA 84, OSHA dan
safety authority lainnya.
FCS tidak dirancang untuk Safety System, jadi kalau toh kita
memaksakan untuk safety related application, waktu kita mengadakan
safety calculation tidak akan menghasilkan angka yang memadai
bahkan untuk SIL 1. Walaupun demikian, Fieldbus Foundation sedang
menggarap teknologinya dengan safety authorities untuk bisa dipakai
sebagai safety system. Pakar SIS, Paul Gruhn percaya bahwa FF akan
bisa menjadi safety system, one day.
gunawan
Dear peserta milis, ijinkan saya ikut serta dalam diskusi ini.
Kalau pendapat saya sih, mau pakai DCS atawa PLC sih itu tergantung
kebutuhan prosesnya. Dari sejarahnya, DCS memang dirancang untuk
menggantikan SLC untuk proses-proses yang kompleks ( menyediakan
complex control schemes ); sedangkan PLC pada awalnya dirancang
untuk menggantikan "electrical relay" pada ESD System. Setahu saya,
dgn DCS dimungkinkan Advanced Process Control (APC) dan Plant
Information System (PIS). Sedangkan PLC lebih banyak dipakai untuk
SS ( Safety - System ).
Sub-system ESD / F&G ( Triconex PLC), HIPS ( HIMA ), PDC ( APRIL ) dsb
semuanya memberikan status ke DCS Foxboro I/A PCS. Ini berlaku
untuk UPSTREAM ( 3 buah WH Platforms, 1 Process Platform dan 1
Process - Utilities Platform ) dan DOWNSTREAM ( Main Control Room ,
Onshore Receiving Control Room , Utilities Control Room dan Storage
& Loading Control Room ).
febry_klanis
Assalamualaikum,
Kalau boleh nih ikut nimbrung menanggapi topik ini. aya sih emang
baru 2 tahun punya experience di bidang DCS, namun saya ingin
sedikit menyumbang pendapat mengenai topik ini.
Apabila ada kata yg kurang berkenan saya mohon maaf. Dan apabila
ada yg salah atau tidak sependapat, mohon pencerahannya. Terima
kasih
mochamadr
febry_klanis@yahoo.com
Cak Rofiq,
Bagi saya DCS adalah continuous control dan PLC adalah Discrete
control. Nah tp yg berkembang skrg PLC seperti Allen Bradley,
Modicon, dll sudah mampu utk melakukan control kontinyu. Apalagi
kalau kita tinjau dari segi pemrogramannya, DCS banyak
menggunakan FBD dan SFC, sedangkan PLC memakai Ladder. Namun
sekali lagi sekarang PLC sudah bisa memakai FBD disisi
pemrogramannya. AKhirnya saya sendiri bingung utk menentukan apa
istilah yg tepat utk semacam DeltaV. Emerson/Fisher Rosemount sih
bilangnya Scalable Process System.
aam
mochamadr
Dari jalan cerita anda sepertinya DeltaV sama dengan produk2 lain yg
mana basic design-nya adalah DCS lalu dikembangkan & dilengkapi dg
fitur2 dari PLC. Seperti yg pernah dibahas Pak Waskita (kalo nggak
salah), DCS punya Honeywell hanya support CPU, arsitechture dll lalu
dilengkapi dg fitur PLC (I/O, PSU dll) yang ternyata dari brand lain,
Rockwell Automation. Kalau nggak salah namanya TPS-
TotalPlantSolution (???)
Permasalahannya apakah istilah yg tepat menyebut kombinasi tsb ?
Karena Hybrid system punya definisi tersendiri seperti yg saya cuplik
sebelumnya.
Apakah itu istilah resmi yg tercantum di 'technical information'nya
Rosemount ? Kalau ya, saya pikir akan leading to confuse nantinya.
BTW, apakah DeltaV murni part of Rosemount, baik DCS mauppun PLC
system-nya
?? Bukan gabungan dg brand lain ??
waskita
Deltav yang tidak menggunakan Linking Device (LD) dan FF-HSE jelas
akan mengalami degradasi performance pada waktu memperbesar
system. Ethernet Network bisa digunakan sebagai Plant/Process
Control Network (PCN) dan menjadi deterministic dengan
menggunakan Industrial Ethernet.
mochamadr
Pak Waskita,
Dari diskusi ini -khususnya tentang FF- ada beberapa point dari
postingan yg masuk belum terbahas. Saya menggaris bawahi
postingan Pak May (tjahyo_soenaryono@yahoo.com) yg
mempertanyakan detail construction secara keseluruhan technologi FF
jika diaplikasikan utk SIS. Setahu saya, shutdown signal pada SIS (baik
ESD atau PSD) adalah menggunakan hardwired link bukan multidrop
system seperti pada FF. Atau mungkin pertanyaannya bisa diganti,
apakah technologi FF hanya bias diaplikasikan pada process control
system dan bukan untuk safety/ shutdown system ?? Kalau
jawabannya tidak, apakah acceptable multidrop system menghandle
shutdown signal yg butuh action 'sangat cepat'? Demikian saya tunggu
pencerahannya. Terima kasih.
gunawan
Rekan-rekan sekalian,
waskita
Rekan-rekan,
febry_klanis
Kalau masalah DeltaV mirip dgn Plantscape saya kurang setuju, krn yg
saya tahu Plantscape adalah utk process system yg medium ke bawah,
dan utk Medium ke atas Honeywell memakai GUS (saya lupa
kepanjangannya), dan saya lebih setuju jika DeltaV disejajarkan dgn
system ini. Mungkin pendapat saya bisa salah, mohon pencerahannya.
waskita
Diskusi semakin seru nih. Ayo donk rekan-rekan PTCS, Honeywell, YEW
angkat suara. Brand Anda banyak disebut dalam diskusi ini. Saya yang
jadi ngga enak seolah-olah lebih mengetahui daripada vendornya
sendiri. Maaf kalau rekan-rekan yang berdiskusi disini sudah ada dari
rekan vendor yang tidak saya ketahui karena email addressnya tidak
menggunakan atribut perusahannya.
Yang saya katakan mirip dari Plantscape dan Deltav, juga LC700
adalah arsitekturnya. Ini bukanlah penyetaraan performance, kapasitas
atau funfgsionalnya.
Seperti yang sudah diutarakan banyak rekan dalam diskusi ini definisi
DCS, PLC, PC-based Controller, SCADA, dan sebagainya sudah kabur
dan tidak bias lagi membuat garis pemisahan yang jelas. Ini adalah
issue international yang berdiskusi mengenai hal ini dan balik-baliknya
tetap masih kabur. Jadi sebaiknya kita anggap saja semua system
sebagai BPCS yang melayani process seperti yang diutarakan
sebelumknya oleh beberapa rekan. User men-specify BPCS
requirements, vendor menawarkan suitable BPCS sesuai requirements.
febry_klanis
Pak Waskita,
waskita
Deltav yang tidak menggunakan Linking Device (LD) dan FF-HSE jelas
akan mengalami degradasi performance pada waktu memperbesar
system. Ethernet Network bisa digunakan sebagai Plant/Process
Control Network (PCN) dan menjadi deterministic dengan
menggunakan Industrial Ethernet.
Ladder adalah salah satu programming language dari IEC 61131-3.
Suatu system yang menggunakan satu atau lebih programming
language IEC 61131-3 bisa dikatakan mempunyai kemampuan sebagai
PLC.
suradi
tjahyo_soenaryono
terus ada juga vendor PLC yang punya software utk membuat
'ladder'nya yang sama brandnya dengan HMInya, misalkan siemens
plc dengan step7 utk laddernya dan Protool, Protool/pro, wincc utk
HMInya demikian juga dengan AB dengan RSLogic dan RS Viewnya
yang juga buatannya sendiri...
tjahyo_soenaryono
febry_klanis
Iya betul pak Tjahyo, untuk DeltaV sendiri memakai Intellution sbg
MMI-nya, Objectivity sbg Databasenya, Sytech utk Report dan sebagian
kecil tools yg ada di softwarenya, Historical data memakai PI system
dari OSI Soft, dll. Ini menandakan bahwasannya pembedaan bukan
terletak pada hal tsb. DeltaV demikian opennya sampai hampir semua
tools-nya memakai outsourcing yg berbeda. Saya kurang tahu apa hal
ini merupakan sebuah kelebihan atau justru kekurangan bagi
systemnya, bahkan harwdare-nya pun menggunakan brand lain seperti
MTL.
Pak Suradi ini dulunya dari Asia Karsa ya ? Titip salam buat PAk Hery
(alumni PTCS), dan pak Munir.
Saya FF tidak akan bisa menggantikan begitu saja sistem DCS dan PLC.
Karena masing2 sistem memiliki aplikasi yg berbeda2 sesuai dgn
kebutuhannya. Masalah SCADA sebenarnya adalah masalah komunkasi
diantara RTU dan master-nya atau supervisory-nya. Sistem SCADA
menggunakan PLC disisi kontroller-nya. Misalnya di Total Peciko sudah
menggunakan sistem SCADA dimana PLC yg digunakan adalah
Modicon dgn Intellution sbg HMI-nya.
suradi
Kalau yamatake saya tidak tahu.
Setahu saya biasanya DCS itu display/HMI dan tools configurasinya
proprietary. Kalau Siemens PLC paketnya dengan ProTool dan AB-PLC
paket dengan RSLogix. Kedua PLC ini dapat menggunakan HMI lain
selain brandnya. Wincc dan RSView adalah HMI umum yang bisa untuk
PLC apapun yang penting protocol dimiliki oleh software tsb. Kalau
DeltaV memakai Intellution FIX yang proprietry untuk DeltaV.
Intellution untuk aplikasi HMI umum versi iFIX (intellution iFix).
wildam
Kalo untuk model yang sederhana (orde-2 dan 3), Matlab cukup OK.
Tapi untuk matriks orde tinggi, saya ngga jamin. Yang pernah saya
tahu, matlab bisa eksekusi sampai matriks ukuran 10x10,Saya tidak
tau jika ada produk matlab terbaru.
Matlab bisa dalam bentuk blok diagram, dipaket simulink nya ada,dan
user friendly sekali.
Semoga Membantu
nugrohowibisono
Yth. Members,
Saya respon borongan deh, mumpung udah lewat jam kantor hehe.
Mas Imam,
Mohon maaf jika salah lho ya.. Kasus yang mas Imam bicarakan itu
adalah tahapan dalam
pencarian model yang tepat dengan cara mengisi konstanta-
konstantanya secara iterasi , atau istilahnya kerennya sih learning
process untuk neural network(NN)-nya (mas Imam pasti sudah paham
ini ya). Dalam tahapan tersebut, si NN-nya belajar untuk menghasilkan
suatu model (bisa model dari proses, bias model dari kontrolnya).
Kalau tahapan itu memang lama mas, tapi kalau dari tahapan itu
ditemukan bahwa galatnya sudah acceptable, berarti sudah dihasilkan
model yang sudah cukup mewakili dari suatu keadaan yg ingin
dimodelkan. Barulah kalau tahapan simulasi dinamika proses, itu yg
bisa cepat... Kasus yg saya bicarakan adalah mengenai simulasi
dinamika proses dan bukan simulasi kontrolnya (lha kalo simulasi
kontrol, DCS-nya buat apa? Hehehe). Saya kurang tahu apakah teman
mas Imam menggunakannya untuk memodelkan prosesnya atau
memodelkan kontrolnya... Labview setahu saya cukup cepat juga
(bahasa C yg berbasiskan grafis kalo ga salah ya?), cuma saya kurang
familiar dengan Labview, jadi kurang begitu paham juga hehe.. Saya
kurang begitu tahu apakah LabView bisa komunikasi dengan OPC
selain punyanya National Instrument sendiri ya.
Pak Waskita,
Jadi idenya ini kurang lebih dapat digambarkan seperti ini pak
Waskita :
wildam
Kalo untuk model yang sederhana (orde-2 dan 3), Matlab cukup OK.
Tapi untuk matriks orde tinggi, saya ngga jamin. Yang pernah saya
tahu, matlab bisa eksekusi sampai matriks ukuran 10x10,Saya tidak
tau jika ada produk matlab terbaru. Tapi kalo untuk yang ngejelimet,
sebaiknya membuat satu modul program sendiri (dalam dalam C++)
untuk menghemat waktu komputasi. Dasar yang penting adalah
algoritma Numerik untuk mencari solusi model Matlab bisa dalam
bentuk blok diagram, dipaket simulink nya ada,dan user friendly sekali.
Semoga Membantu
nugrohowibisono
Mohon koreksinya...