Anda di halaman 1dari 4

3.1.

1 Daerah pengawasan yaitu daerah yang memungkinkan pekerja menerima dosis


radiasi kurang dari 15 mSv (1.500 mrem) dalam setahun dan bebas kontaminasi.
Pemegang Izin menetapkan daerah pengawasan dengan mempertimbangkan
kriteria potensi penerimaan paparan radiasi individu lebih dari NBD anggota
masyarakat dan kurang dari 3/10 (tiga per sepuluh) NBD Pekerja Radiasi, dan
bebas dari kontaminasi. Batas daerah kerja harus ditandai dengan memberikan
tanda yang jelas. Setiap titik akses masuk daerah pengawasan harus dipasang
tanda radiasi.rev7 Daerah Pengawasan, dibagi lagi menjadi:
a. Daerah radiasi sangat rendah yaitu yang memungkinkan pekerja menerima
dosis 1 mSv atau lebih dan kurang dari 5 mSv dalam satu tahun.
b. Daerah radiasi rendah yaitu yang memungkinkan pekerja menerima dosis 5
mSv atau lebih dan kurang dari 15 mSv dalam satu tahun untuk seluruh tubuh
atau nilai yang sesuai untuk organ tertentu.
3.1.2 Daerah pengendalian yaitu daerah yang memungkinkan pekerja menerima dosis
radiasi 15 mSv atau lebih dalam setahun. Daerah Pengendalian, dibagi lagi menjadi
:
a. Daerah radiasi
Daerah radiasi sedang, yaitu yang memungkinkan pekerja menerima dosis 15
mSv atau lebih dan kurang dari 50 mSv dalam satu tahun untuk seluruh tubuh
atau nilai yang sesuai untuk organ tertentu. Daerah radiasi tinggi, yaitu yang
memungkinkan pekerja menerima dosis 50 mSv atau lebih dalam satu tahun
atau nilai yang sesuai terhadap organ tertentu.
b. Daerah kontaminasi
Kontaminasi radioaktif dapat didefinisikan sebagai adanya zat radioaktif yang
tidak terwadahi dan yang tidak dikehendaki berada di suatu lokasi atau tempat
tertentu. Radiasi tidak akan mengakibatkan kontaminasi, akan tetapi
kontaminasi radioaktif akan menimbulkan bahaya radiasi eksterna apabila
jumlahnya besar dan memancarkan radiasi yang dapat menembus jaringan
tubuh, dan bahaya radiasi interna apabila kemudian masuk ke dalam tubuh.
3.1.3 Pemegang izin harus melakukan kaji ulang radiologik secara berkala maksimal 3
tahun sekali sesuai dengan pemanfaatan tenaga nuklir dalam hal terdapat indikasi
perlunya perubahan terhadap:
a. Tindakan proteksi dan keselamatan radiasi,
b. Batas daerah pengendalian; atau
c. Batas daerah pengawasan.
3.1.4 Dalam rangka membatasi dosis radiasi pekerja, pengendalian dilakukan pada
daerah kerja yang secara signifikan mempunyai paparan radiasi tinggi. Daerah ini
disebut dengan daerah pengendalian. Tindakan proteksi dan keselamatan radiasi
yang diperlukan untuk bekerja di daerah pengendalian meliputi:
a. Menandai dan membatasi daerah pengendalian yang ditetapkan dengan tanda
fisik yang jelas misalnya berupa papan tanda radiasi, tali kuning, bendera
radiasi, dan/atau lampu tanda radiasi.
b. Memasang atau menempatkan tanda peringatan atau petunjuk pada titik akses
dan lokasi lain yang dianggap perlu di dalam daerah pengendalian.
c. Memastikan akses ke daerah pengendalian hanya untuk pekerja radiasi dan
pengunjung yang masuk ke daerah pengendalian didampingi oleh petugas
proteksi radiasi.
d. Menyediakan peralatan pemantauan misalnya berupa surveymeter, pendose
dan TLD.
e. Menyediakan peralatan protektif radiasi misalnya berupa pelat Pb dan/atau
penghalang lainnya.
Sedangkan daerah pengawasan merupakan daerah di luar daerah pengendalian,
dimana perlu dilakukan pemantauan parameter keselamatan secara periodik.
Daerah pengawasan umumnya terdapat pada radiografi industri dalam ruangan
atau fasilitas tertutup.
Daerah Daerah Supervisi
Dosis
Pengendalian (mSv) (mSv)
Dosis efektif 20 1
Dosis pada mata 150 15
Dosis pada kulit 500 50
Dosis pada tangan, lengan, kaki 500 50
Table 1. Nilai batas dosis sebagai penentu pembagian daerah kerja

3.1.5 Pelaksanaan pemantauan daerah kerja di PT. AUSNDT Indonesia dilakukan oleh
suatu tim yang dikoordinasi oleh PPR (Petugas Proteksi Radiasi). Selain
pemantauan radiasi juga dilakukan pemantauan kontaminasi daerah kerja. Dalam
pemantauan tingkat radiasi di daerah kerja diukur secara langsung dengan survey
meter radiasi, sedang tingkat kontaminasi daerah kerja diukur secara langsung
dengan survey meter kontaminasi. Pengukuran tersebut hanya dilakukan pada
laboratorium/fasilitas kerja yang diperkirakan mempunyai potensi memberikan
penyinaran terhadap pekerja. Apabila dalam pelaksanaan tersebut ditemukan hasil
pemantauan radiasi ataupun kontaminasi yang cukup tinggi yang dapat
membahayakan pekerja, maka tempat tersebut segera dilokalisir dan memasang
tanda-tanda radiasi maupun kontaminasi, dan jika perlu segera dilakukan tindak
lanjut.

Apakah ada pekerja yang dapat Ya


menerima dosis radiasi > NBD?

Tidak Daerah Pengendalian

Apakah ada pekerja yang dapat Ya


menerima dosis radiasi >
pembatas dosis (bila ada)?

Tidak

Apakah ada risiko penerimaan


dosis radiasi yang signifikan bagi
Ya
pekerja dan masyarakat apabila
terjadi keadaan abnormal (paparan
potensial)?

Tidak
Bukan daerah
pengendalian

Gambar 2. Diagram alir penentuan daerah pengendalian


3.1.6 Daerah pengendalian harus dibatasi secara fisik. Dengan kata lain, dapat dipetakan
dengan tepat. Dalam keadaan tertentu, daerah pengendalian dijaga oleh operator
yang mengawasi secara terus menerus dan memberitahukan secara lisan kepada
setiap orang yang berada dekat dengan daerah tersebut untuk tetap menjaga jarak
tertentu.
3.1.7 PT. AusNDT Indonesia tidak boleh menempatkan:
a. Pekerja yang berumur kurang dari 18 (delapan belas) tahun, di daerah
pengendalian,
b. Pekerja radiasi wanita dalam kondisi hamil, di daerah kerja yang memungkinkan
menerima dosis lebih dari atau sama dengan 1 mSv (satu milisievert) per tahun,
dan harus melaporkan kondisinya sejak yang bersangkutan mengetahui
kehamilannya kepada PT. AusNDT Indonesia.
c. Pekerja radiasi wanita dalam kondisi menyusui di daerah menyusui di daerah
kerja dengan risiko kontaminasi radioaktif; dan atau
d. Pekerja magang untuk pelatihan kerja, pelajar, atau mahasiswa yang berumur
di bawah 16 tahun di daerah kerja.

Anda mungkin juga menyukai