BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B (x;n,p) ¿ ( nx) p q
x n− x
, x=1,2,3 , … , n (2-1)
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Mulai
Studi Pustaka
Identifikasi
Masalah
Pengambilan Data
Distribusi
Distribusi Diskrit
Kontinyu
Data Data
Distribusi Distribusi
Binomial Normal
Pengolahan Data
Analisis dan
Pembahasan
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Masukan nilai peubah acak, replikasi yang terjadi dan besarnya peristiwa yang terjadi pada
column yang berbeda.
2. Masukan rumus pengolahan data binomial.
3. Output yang didapat.
Tabel 4.3 Perhitungan dengan microsoft excel
X N P Rumus Pengolahan data Microsoft Excel Hasil
1 10 0,33 =BINOMDIST(1;10;0,33;FALSE) 0,089782
3 10 0,33 =BINOMDIST(3;10;0,33;FALSE) 0,261365
4 10 0,33 =BINOMDIST(4;10;0,33;FALSE) 0,225281
5 10 0,33 =BINOMDIST(5;10;0,33;FALSE) 0,133151
6 10 0,33 =BINOMDIST(6;10;0,33;FALSE) 0,054652
1 1 2 10−1
1 10
P ( 1 )=
Xi
∑ fx
B
( 1 ; 10 ,
3 ) ( )( ) ( )
=
1 3 3
=
1 1 1 1 10 ! 1 1 2 9
1
¿ =0.100
10
( )( )
9 ! 1! 3 3
= 0,0897
1 3 2 10−3
1 10
P ( 2 )=
Xi
∑ fx
(
B 3 ; 10 , =
3 ) ( )( ) ( )
3 3 3
=
2 3 2 3 10 ! 1 3 2 7
3
¿ =0.300
10 7 ! 3! ( )( )
3 3
= 0,2613
1 10 1 4 2 10−4
P ( 3 )=
Xi B
( 4 ; 10 ,
3
= ) ( )( ) ( )
4 3 3
=
∑ fx 10! 1 4 2 6
3 4 4 7
¿
4
=0.400 6!4! ( )( )
3 3
10 = 0,2255
5 10−5
1 10 1 2
P ( 4 )=
Xi
∑ fx
B
( 5 ; 10 ,
3 ) ( )( ) ( )
=
5 3 3
=
1 5
4 5 2 9 5
10 ! 2
5
¿ =0.500
10
( )( )
5! 5 ! 3 3
= 0,1321
1 6 2 10−6
1 10
P ( 5 )=
Xi
∑ fx
B
( 6 ; 10 ,
3
= ) ( )( ) ( )
6 3 3
=
5 6 1 10 10! 1 6 2 4
10
6
¿ =0.600 6!4! ( )( )3 3
= 0,0534
Untuk mencari nilai probabilitas distribusi binomial dapat menggunakan dua cara, yaitu
perhitungan dengan software dan perhitungan manual. Hasil yang didapat menggunakan
softrware minitab dan excel adalah sama. Sedangkan menggunakan perhitungan manual, hasil
yang di dapat sedikit berbeda. Ini dikarenakan dalam perhitungan manual hanya menggunakan
dua angka di belakang koma.
0.7
0.6
0.5
0.4
Probabilitas Empiris
0.3 Probabilitas Teoritis
0.2
0.1
0
1 3 4 5 6
Gambar 4.3 Grafik data empiris dan teoritis distribusi binomial
Dari grafik dapat dilihat perbedaan hasil dari probabilitas teoritis dan probabilitas empiris..
Hasil perhitungan empiris selalu meningkat. Probabilitas teoritis hasilnya bersifat fluktuatif. Hal
ini dikarenakan probabilitas empiris hanya melihat dari kenyataan yang terjadi, probabilitas
teoritis melihat dari teori atau rumus yang ada. Selain itu sample yang digunakan pada
perhitungan empiris terbatas, sedangkan pada perhitungan teoritis tidak terbatas.
4. Untuk mencari nilai x = b pilih nilai x ≤ b dan x > b pilih kotak dialog cumulative distribution
kotak dialog probability density function. Untuk mencari function. Untuk mencari nilai A≤ x ≤
B tinggal hitung selisih dari nilai x ≤ b dan x > b.
5. Isikan mean dengan nilai mean, standars deviation dengan nilai standar deviasi, input
constant dengan nilai x yang telah di cari. Untuk x=b dan x ≤ b masukan nilai A= x́ +1. Untuk
x > b masukan nilai B= x́−1.
6. Output distribusi normal yang didapat adalah sebagai berikut:
Langkah pengolahan data distribusi normal dengan Microsoft Excel adala sebagai berikut:
1. Masukan nilai X, rata-rata, dan standar deviasi pada column yang berbeda.
2. Masukan rumus pengolahan data normal.
3. Output yang didapat.
Tabel 4.5 Perhitungan menggunakan Microsoft Excel
Probabilitas Rumus Pengolahan Data Microsoft Excel Hasil
x=b =NORMDIST(30,09;29,09;1,35;FALSE) 0,224609588
x≤b =NORMDIST(30,09;29,09;1,35;TRUE) 0,770574674
x>b =1-NORMDIST(30,09;29,09;1,35;TRUE) 0,229425326
=NORMDIST(30,09;29,09;1,35;TRUE) -
A≤x≤B 0,545616818
NORMDIST(28,09;29,09;1,35;TRUE)
LABORATORIUM STATISTIK DAN REKAYASA KUALITAS 44
DISTRIBUSI PROBABILITAS MODUL III
f ( x ; μ ; σ )= e
σ √2 π
1 x=b 30,09 1 − ( 30,090−29,090 )
2
1 2( 1,35)
2
x−μ
P ( x ≤ b )=
σ
2 x≤b 30,09 27
30,090−29,090
P ( x ≤ 30,090 )= =0,74 P ( Z ≤ 0,74 )=0,774
1,350
x−μ
P ( x> b )=1−
σ
3 x>b 30,09 13
30,090−29,090
P ( x>30,090 )=1− =1−0,74 P ( Z >0,74 )=1−0,77
1,350
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berikut yang dapat disimpulkan dari praktikum distribusi binomial dan distribusi normal:
1. Dalamdistribusi binomialdilakukan pengambilan bola acak dengan pengembalian dalam 10
replikasi, sedangkan padapengukuran diameter plastisin distribusi yang digunakan adalah
distribusi normal dengan 40 replikasi.
2. Pada perhitungan distribusi binomial secara empiris, pada nilai X=1 hasilnya 0,100,
sedangkan perhitungan secara teoritis, pada nilai X=1 hasilnya 0,0897. Pada distribusi
normal, pengolahan data secara manual didapatkan hasil pada nilai X=b hasilnya 0,224,
pada nilai X≤ bhasilnya 0,774, pada nilai X>b hasilnya 0,226, dan nilai A ≤ x ≤ B hasilnya
0,545.Pada pengolahan data menggunakan softwere minitab didapatkan hasil nilai X=b
hasilnya 0,224, pada nilai X≤b hasilnya 0,770, pada nilai X>b hasilnya 0,229, dan nilaiA
≤ x ≤ B hasilnya 0,541, sedangkan pada pengolahan data menggunakan microsoft excel
didapat hasil nilai nilai X=b hasilnya 0,224, pada nilai X ≤b hasilnya 0,770, pada nilai X>b
hasilnya 0,229, dan nilai A≤ x ≤ B hasilnya 0,545, sehingga pada pengolahan data
menggunakan software minitab dan microsoft excel tidak terdapat perbedaan yang
signifikan.
3. Dapat disimpulkan bahwa hasil perhitungan teoritis lebih besar dari hasil perhitungan
empiris dikarenakan probabilitas empiris hanya melihat dari aspek peluang. Sedangkan
probabilitas teoritis melihat nilai peluang berhasil dan gagal. Selain itu sample yang
digunakan pada perhitungan empiris itu terbatas karena sesuai dengan hasil pengamatan,
sedangkan teoritis tidak terbatas.
5.2 Saran
Pada praktikum distribusi probabilitas disarankan untuk:
1. Probabilitas yang digunakan hanya binomial dan normal, alangkah lebih baik ditambah lagi
masing–masing dari distribusi diskrit dan kontinyu 2 distribusi agar pengetahuan lebih
banyak.
2. Media yang digunakan untuk diambil datanya pada distribusi kontinyu kurang efektif
(plastisin), bisa menggunakan media lain yang lebih praktis dan cepat.