Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diabetes melitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai oleh

hiperglikemia akibat kegagalan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya. DM

dapat disebut juga dengan the silent killer sebab penyakit ini dapat menyerang

beberapa organ tubuh dan mengakibatkan berbagai macam keluhan. Penyakit ini

bersifat kronis dan jumlah penderitanya terus meningkat di seluruh dunia seiring

dengan bertambahnya jumlah populasi, usia, prevalensi obesitas dan penurunan

aktivitas fisik. Akibatnya, jumlah penderita akan menjadi dua kali lipat pada

dekade berikutnya sehingga akan menambah beban harga pelayanan di bidang

kesehatan terutama di negara berkembang. DM juga merupakan salah satu

masalah kesehatan yang berdampak pada produktivitas dan dapat menurunkan

Sumber Daya Manusia. Penyakit ini tidak hanya berpengaruh secara individu,

tetapi sistem kesehatan suatu negara. 1,2

Menurut National Diabetes Fact Sheet 2014, total prevalensi diabetes di

Amerika tahun 2012 adalah 29,1 juta jiwa (9,3%). Dari data tersebut 21 juta

merupakan diabetes yang terdiagnosis dan 8,1 juta jiwa atau 27,8% termasuk

kategori diabetes melitus tidak terdiagnosis. International Diabetes Federation

(IDF) tahun 2012 menyatakan bahwa prevalensi diabetes melitus di Indonesia

sekitar 4,8% dan lebih dari setengah kasus DM (58,8%) adalah diabetes mellitus

tidak terdiagnosis. IDF juga menyatakan bahwa sekitar 382 juta penduduk dunia

1
2

menderita Diabetes Melitus pada tahun 2013 dengan kategori Diabetes Melitus

tidak terdiagnosis adalah 46%, diperkirakan prevalensinya akan terus meningkat

dan mencapai 592 juta jiwa pada tahun 2035.6 Dalam jumlah prevalensi

penduduk dunia dengan DM di perhitungkan mencapai 125 juta pertahun dengan

DM, dengan prediksi berlipat ganda mencapai 250 juta dalam 10 tahun

mendatang. 3,4

DM sebenarnya merupakan penyakit yang lebih banyak dicetuskan karena

gaya hidup. Perubahaan gaya hidup tidak mudah untuk dilakukan, karenanya

memerlukan pendekatan komprehensif yang secara terus menerus harus dilakukan

untuk mencapai hasil yang diharapkan. Fokus program pengendalian DM secara

terintegrasi mencakup pelayanan yang komprehensif (promotif-preventif, kuratif

rehabilitatif).1,4

Salah satu pilar dalam penanganan diabetes adalah intervensi farmakologi

berupa pemberian obat hipoglikemik oral. Keberhasilan dalam pengobatan

dipengaruhi oleh kepatuhan pasien terhadap pengobatan yang merupakan faktor

utama dari outcome terapi. Upaya pencegahan komplikasi pada penderita Diabetes

Melitus dapat dilakukan dengan meningkatkan kepatuhan untuk memaksimalkan

outcome terapi.5

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas bahwa banyak

faktor-faktor yang mempengruhi Diabetes Melitus tipe 2, maka peneliti ingin

mengetahui bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi angka

kejadian Diabetes Melitus di wilayah kerja Puskesmas Tambarangan Tapin

periode 22 Januari 2018 – 10 Februari 2018.


3

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan yaitu

bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian Diabetes

Melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Tambarangan Tapin periode 22 Januari

2018 – 10 Februari 2018.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang

mempengaruhi angka kejadian Diabetes Melitus tipe 2 di wilayah kerja

Puskesmas Tambarangan Tapin periode 22 januari 2018 – 10 februari 2018.

Tujuan Khusus

Menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi angka kejadian

Diabetes Melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Tambarangan Tapin periode

22 januari 2018 – 10 februari 2018 ditinjau dari usia, jenis kelamin, pola makan,

gaya hidup, keturunan dan kepatuhan minum obat.

1.4 Manfaat Penelitian

1 Memberikan informasi dan masukan kepada Dinas Kesehatan Tapin dan

Puskesmas Tambarangan tentang gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi

angka kejadian Diabetes Melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas

Tambarangan Tapin periode 22 januari 2018 – 10 februari 2018 agar dapat


4

menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil kebijakan ataupun program

penatalaksanaan penderita Diabetes Melitus tipe 2.

2 Memberikan informasi terhadap masyarakat setempat tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi angka kejadian Diabetes Melitus tipe 2 agar dapat

dicegah dan mengurangi angka kejadian Diabetes Melitus tipe 2.

3 Menambah ilmu pengetahuan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi

angka kejadian Diabetes Melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas

Tambarangan Tapin periode 22 januari 2018 – 10 februari 2018.

Anda mungkin juga menyukai