BAB I. PENDAHULUAN
Kompetensi Dasar:
Mahasiswa mampu memahami konsep–konsep dasar dalam menyelesaikan
ketaksamaan, sistem koordinat cartesius dalam penerapannya secara luas
(rumus jarak, persamaan lingkaran, kemiringan garis, persamaan garis sejajar
dan tegak lurus, perpotongan antar grafik dan skets grafik).
Indikator Pencapaian:
Mahasiswa dapat:
Memahami sistem Bilangan Riil: Definisi dan sifat-sifatnya;
Menyelesaikan Ketaksamaan dengan mencari himpunan pemecahannya;
Menjelaskan definisi dan sifat-sifat dari Nilai Mutlak
Memahami Sistem Koordinat Cartesius ;
Menentukan Kemiringan garis dan Menentukan Persamaan Garis: melalui
dua titik; garis-garis sejajar & garis-garis tegak lurus;
1
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
2
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
a
(iii). 1 , untuk setiap bilangan a 0 .
a
7) Hukum kanselasi
(i). Jika a.c b.c dan c 0 maka a b .
a.c a
(ii). Jika b, c 0 maka .
b.c b
8) Sifat pembagi nol
Jika a.b 0 maka a 0 atau b 0 .
Garis Bilangan
Secara geometris, sistem bilangan real (R) dapat digambarkan dengan garis
lurus. Mula-mula diambil sebarang titik untuk dipasangkan dengan bilangan 0. Titik
ini dinamakan titik asal (origin), ditulis dengan O. Pada kedua sisi dari O dibuat
skala sama dan disepakati arah positif disebelah kanan O sedangkan arah negatif
disebelah kiri O. Selanjutnya, bilangan-bilangan bulat positif 1, 2, 3, … dapat
dipasangkan dengan masing-masing titik di kanan O dan bilangan-bilangan
1, 2, 3, ... dengan titik-titik di sebelah kiri O. Dengan membagi setiap segmen,
1 2
maka dapat ditentukan lokasi untuk bilangan-bilangan , , 2, dst.
2 3
Perhatikan gambar berikut.
12
2 1 0 1 2 3
Gambar 1.1
Dengan cara demikian, maka setiap bilangan real menentukan tepat satu
titik pada garis lurus dan sebaliknya setiap titik pada garis lurus menentukan tepat
satu bilangan real. Oleh sebab itu, garis lurus sering disebut pula garis bilangan real.
3
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
x3
Contoh: 2 x 3 4 ; x 3 2 x 2 3 ; 2 x 3 2 x 2 5 ; x 2 2 x 2 8 ; 0;
2
2x 1 x 1
3; x 2; 4
x x 1 x 1
Himpunan semua bilangan real yang merupakan penyelesaian dari suatu
persamaan atau pertidaksamaan disebut himpunan penyelesaian. Sifat-sifat dan
hukum dalam R sangat membantu dalam menentukan penyelesaian persamaan
atau pertidaksamaan yang diberikan.
Contoh 1:
Tentukan penyelesaian persamaan x 2 3x 4 0
Jawab:
x 2 3x 4 0
x 2 3x 4 0
( x 4)( x 1) 0
( x 4) 0 atau ( x 1) 0
x 4 atau x 1
Contoh 2:
Tentukan penyelesaian pertidaksamaan 2 x 5 5x 7 .
Jawab:
2 x 5 5x 7
2 x 5 5x 5 5x 7 5x 5
3x 12
3x.(1 3) 12.(1 3)
x 4
Jadi, penyelesaian pertidaksamaan 2 x 5 5x 7 adalah x > -4
Contoh 3:
Tentukan penyelesaian x 2 5x 6 0
Jawab:
Dengan memfaktorkan ruas kiri pertidaksamaan, maka diperoleh:
x 2x 3 0
4
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
Telah diketahui bahwa hasil kali 2 bilangan real positif apabila ke dua faktor
positif atau ke dua faktor negatif. Oleh karena itu,
(i). Jika ke dua faktor positif maka:
x 2 0 dan x 3 0
x 2 dan x 3
Sehingga diperoleh: x 3 .
(ii). Jika ke dua faktor negatif, maka:
x 2 0 dan x 3 0
x 2 dan x 3
Diperoleh: x 2 .
0 2 3 4
Gambar 1.2
Pada bagian x 2 , nilai ( x 2) dan ( x 3) keduanya negatif, sehingga hasil kali
keduanya positif. Pada segmen 2 x 3 , ( x 2) bernilai positif sedangkan ( x 3)
bernilai negatif. Akibatnya, hasil kali keduanya bernilai negatif. Terakhir, pada
bagian x 3 , ( x 2) dan ( x 3) masing-masing bernilai positif sehingga hasil kali
keduanya juga positif.
Tanda nilai
x2 x 3 ( x 2)( x 3) Kesimpulan
x<2 - - + Pertidaksamaan dipenuhi
2<x<3 + - - Pertidaksamaan tidak dipenuhi
x>3 + + + Pertidaksaman dipenuhi
Jadi, penyelesaian pertidaksamaan adalah x < 2 atau x > 3.
5
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
Contoh 4:
x3 2x 2 x 2 0
( x 1)( x 1)( x 2) 0
Jika ( x 1)( x 1)( x 2) 0 , maka diperoleh: x 1, x 1, atau x 2 .
Selanjutnya, perhatikan tabel berikut:
Nilai-nilai peubah x = -1, x = 1, x = 2 disebut titik kritis.
Tanda nilai/nilai
x 1 x 1 x2 ( x 1)( x 1)( x 2) Kesimpulan
x < -1 - - - - Pertidaksamaan dipenuhi
-1 < x < 1 + - - + Pertidaksamaan tidak dipenuhi
1<x<2 + + - - Pertidaksamaan dipenuhi
x>2 + + + + Pertidaksamaan tidak dipenuhi
x = -1 0 -2 -3 0 Pertidaksamaan dipenuhi
x=1 2 0 -1 0 Pertidaksamaan dipenuhi
x=2 3 1 0 0 Pertidaksamaan dipenuhi
1 1 2
Gambar 1.3
Berdasarkan garis bilangan di atas penyelesaian pertidaksamaan adalah
x 1 atau 1 x 2 .
Berdasarkan contoh di atas, penyelesaian suatu persamaan berupa titik (diskrit),
sedangkan selesaian pertidaksamaan berupa selang/interval (kontinu).
6
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
Selang
Diberikan sebarang dua bilangan real a dan b, dengan a b .
Berturut-turut didefinisikan:
[a, b] x a x b (a, b) x a x b
[a, b) x a x b (a, b] x a x b
[a, ) x x a (a, ) x x a
(, a] x x a (, a) x x a
Contoh:
5 5 2 2 2
8 8, , 3 3 , 2 (2) 2 , dst.
2 2 7 7 7
Selanjutnya, sifat-sifat nilai mutlak diterangkan sebagai berikut.
a) x 0
b) x 0 x 0
c) x. y x . y
x x
d) , asal y 0
y y
e) x y x y (Ketaksamaan segitiga)
f) x y x y
7
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
Sebagai contoh, jika x 3 7 maka artinya x berjarak 7 unit di sebelah kanan atau
7 unit 7 unit
4 3 10
Gambar 1.4
Jadi penyelesaian x 3 7 adalah 4,10 .
Dengan mengingat nilai mutlak sebelumnya kiranya mudah dipahami sifat berikut:
Contoh:
x 4 berarti x 4 atau x 4
3x 5 3x 5 atau 3x 5
5 5
x atau x
3 3
Dengan cara yang sama
2 x 3 7 berarti 2 x 3 7 atau 2 x 3 7
2 x 10 atau 2 x 4
x 5 atau x 2
Sifat 3. Jika a 0 , maka:
a) x a a x a .
b) x a x a atau x a .
Contoh:
Tentukan penyelesaian pertidaksamaan yang memuat nilai mutlak: 2 x 3 7 .
Jawab:
2 x 3 7 2 x 3 7 atau 2 x 3 7
2 x 4 atau 2 x 10
x 2 atau x 5
Jadi penyelesaian pertidaksamaan adalah x 2 atau x 5
8
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
Sifat 4:
x y a2 b2
Contoh:
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan x 1 2 x 3
Jawab:
Menurut sifat 4 di atas, maka:
x 1 2 x 3
x 1 2x 6
( x 1) 2 (2 x 6) 2
x 2 2 x 1 4 x 2 24 x 36
3x 2 22 x 35 0
(3x 7)( x 5) 0
Titik kritis pertidaksamaan adalah x = 7/3 dan x = 5 sehingga gambar garis bilangan
+++++++++++ 7 / 5- - - - - - - - - - - - - +++++++
5
Gambar 1.5
Jadi penyelesaian pertidaksamaan x 1 2 x 3 adalah (- ,7 / 5) (5, )
x0 x 0,
y0 y0
Kwadran II Kwadran I
X
Kwadran III Kwadran IV
x 0, x 0,
y0 y0
Gambar 1.6
Pada gambar 1.6, terdapat 4 bidang simetris yang dibatasi oleh sumbu-sumbu
koordinat (sumbu X dan Y), masing-masing bidang yang dibatasi oleh bidang
9
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
y1
O(0,0) X
x1 M ( x1 ,0)
Gambar 1.7
Berdasarkan gambar di atas, terdapat segitiga yang salah satu sudutnya
siku-siku dititik M ( OPM ) . Menurut teorema Pythagoras
OP 2 OM 2 MP 2
( x1 0) 2 ( y1 0) 2
x1 y1
2 2
OP x1 y1
2 2
Bentuk ini dinamakan rumus jarak dua titik yang menghubungkan titik O(0,0)
dengan titik P( x1 , y1 )
PQ ( x2 x1 ) 2 ( y 2 y1 ) 2
Untuk membuktikan rumus tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
teorema Pythagoras.
10
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
Contoh:
Tentukan jarak titik P(3,5) dan Q(1,-6).
Jawab:
Untuk menentukan jarak titik P dan Q dapat digunakan rumus
PQ ( xQ x p ) 2 ( y Q y P ) 2
= (1 3) 2 (6 5) 2
= (2) 2 (11) 2
= 4 121
=5 3
n Q( x 2 , y 2 )
M ( x, y) Q' ( x 2 , y )
m
P( x1 , y1) M ' ( x, y1 ) R( x2 , y1 )
X
Gambar 1.8
Jika garis PQ pada gambar 1.8 diperpanjang, maka garis tersebut akan
memotong sumbu X atau sumbu Y. Sudut yang dibentuk oleh garis PQ dengan
sumbu X disebut disebut inklinasi. Selanjutnya perhatikan PQR, menurut
perbandingan goniometri diperoleh
QR
tan =
PR
y y1
= 2
x 2 x1
Perbandingan goniometri tersebut selanjutnya disebut kemiringan atau gradien
atau tangensial dan dinotasian dengan
y2 y1
m tan
x2 x1
11
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
Dengan demikian gradien garis lurus didefinisikan sebagai tangen dari sudut
inklinasi. Misal l1 dan l 2 dua garis yang terletak pada sumbu koordinat, maka
beberapa hal yang mungkin adalah kedua garis sejajar, berpotongan, atau saling
tegak lurus. Jika l1 dan l 2 sejajar maka ml1 ml2
Y
1 2 X
Gambar 1.9
Karena l1 dan l 2 saling tegak lurus, maka 2 1 , sehingga
tan tan ( 2 1 )
sin( 21 )
sin( 2 1 )
sin 2 cos 1 cos 2 sin 1
cos 2 cos 1 sin 2 sin 1
Jika masing-masing dibagi dengan cos 2 cos 1 diperoleh
tan 2 tan 1 m m1
2
1 tan 2 tan 1 1 m1 m2
Catatan: Misal l1 dan l 2 dua garis dalam bidang yang sama, maka kemungkinan
kedua garis tersebut adalah:
1) Sejajar jika dan hanya jika ml1 ml2
3) Berimpit jika dan hanya ml1 ml2 dan koefisien-koefisiennya yang sejenis saling
berkelipatan
12
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620
Q( x 2 , y 2 )
M ( x, y)
`
P( x1 , y1 )
X
Gambar 1.10
y mx c, c R .
Dengan kata lain, persamaan garis lurus yang melalui dua titik dengan gradien m
dapat dinyatakan dengan y mx c
A
Atau secara umum ditulis dalam bentuk Ax By C 0 dengan gradien m
B
13