Anda di halaman 1dari 13

Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

BAB I. PENDAHULUAN

Kompetensi Dasar:
Mahasiswa mampu memahami konsep–konsep dasar dalam menyelesaikan
ketaksamaan, sistem koordinat cartesius dalam penerapannya secara luas
(rumus jarak, persamaan lingkaran, kemiringan garis, persamaan garis sejajar
dan tegak lurus, perpotongan antar grafik dan skets grafik).

Indikator Pencapaian:
Mahasiswa dapat:
 Memahami sistem Bilangan Riil: Definisi dan sifat-sifatnya;
 Menyelesaikan Ketaksamaan dengan mencari himpunan pemecahannya;
 Menjelaskan definisi dan sifat-sifat dari Nilai Mutlak
 Memahami Sistem Koordinat Cartesius ;
 Menentukan Kemiringan garis dan Menentukan Persamaan Garis: melalui
dua titik; garis-garis sejajar & garis-garis tegak lurus;

3.1 Sistem Bilangan Real

Untuk memudahkan dalam memahami konsep sistem bilangan real, berikut


diberikan beberapa bilangan dan himpunan bilangan, sebagai berikut:
1. Himpunan bilangan Asli (Natural)
Himpunan bilangan asli dinotasikan dengan N dan anggota-anggota bilangan
asli adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, ... sehingga N {1,2,3,4,5,6,...}
Bilangan asli tertutup terhadap operasi penjumlahan dan perkalian, artinya
untuk setiap a, b bilangan asli maka (a+b) dan (a.b) bilangan asli. Oleh karena
itu, himpunan semua bilangan asli membentuk suatu sistem sistem bilangan asli.
2. Bilangan cacah (whole)
Bilangan cacah dilambangkan dengan W dan anggota-anggota bilangan cacah
adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, ..., sehingga W  {0,1,2,3,4,5,6,...}. Bilangan cacah tertutup
terhadap operasi penjumlahan dan perkalian, artinya untuk setiap a, b bilangan
cacah maka (a+b) dan (a.b) bilangan cacah.
3. Sistem bilangan asli bersama-sama dengan bilangan nol dan lawan dari
bilangan-bilangan asli membentuk sistem bilangan bulat. Bilangan bulat

1
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

dinotasikan dengan Z yang anggota-anggotanya adalah ...-3, -2, -,1, 0, 1, 2, 3, ...,


sehingga
Z {...  3,2,2,0,1,2,3,...}.
4. Bilangan pecahan atau bilangan rasional (quotient). Bilangan rasional adalah
a
bilangan yang secara umum dinyatakan dengan Q  . a, b  Z , b  0
b
1 2 22
Contoh: p  ; q   ; r 
3 11 7
Bilangan-bilangan rasional di atas, dapat dinyatakan dalam bilangan-bilangan
1 2
desimal, yaitu: p   0,33333333... ; q    0,285714285714285714... ; dan
3 11
22
r  3,142857142857148...
7

Sifat-sifat Sistem Bilangan Real


Untuk sebarang a, b, c, d  bilangan real berlaku sifat-sifat sebagai berikut:
1) Sifat komutatif
(i). a  b  b  a (ii ). a.b  b.a
2) Sifat asosiatif
(i). a  b  c   a  b   c  a  b  c
(ii ). a.b.c   a.b .c  a.b.c
3) Sifat distibutif perkalian terhadap penjumlahan
a.(b  c)  (a.b)  (a.c)
a 1
4) (i).  a. , b0
b b
a c (a.d )  (b.c)
(ii).   , b  0, d  0
b d b.d
a c a.c
(iii). .  , b  0, d  0
b d b.d
5) (i). a.(b)  (a).b  (a.b)
(ii). (a).(b)  a.b
(iii).  (a)  a
0
6) (i).  0 , untuk setiap bilangan a  0 .
a
a
(ii). tak terdefinisikan.
0

2
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

a
(iii).  1 , untuk setiap bilangan a  0 .
a
7) Hukum kanselasi
(i). Jika a.c  b.c dan c  0 maka a  b .
a.c a
(ii). Jika b, c  0 maka  .
b.c b
8) Sifat pembagi nol
Jika a.b  0 maka a  0 atau b  0 .

Garis Bilangan
Secara geometris, sistem bilangan real (R) dapat digambarkan dengan garis
lurus. Mula-mula diambil sebarang titik untuk dipasangkan dengan bilangan 0. Titik
ini dinamakan titik asal (origin), ditulis dengan O. Pada kedua sisi dari O dibuat
skala sama dan disepakati arah positif disebelah kanan O sedangkan arah negatif
disebelah kiri O. Selanjutnya, bilangan-bilangan bulat positif 1, 2, 3, … dapat
dipasangkan dengan masing-masing titik di kanan O dan bilangan-bilangan
 1,  2,  3, ... dengan titik-titik di sebelah kiri O. Dengan membagi setiap segmen,
1 2
maka dapat ditentukan lokasi untuk bilangan-bilangan ,  , 2, dst.
2 3
Perhatikan gambar berikut.

12
      
2 1 0 1 2 3
Gambar 1.1
Dengan cara demikian, maka setiap bilangan real menentukan tepat satu
titik pada garis lurus dan sebaliknya setiap titik pada garis lurus menentukan tepat
satu bilangan real. Oleh sebab itu, garis lurus sering disebut pula garis bilangan real.

1.2 Persamaan dan Pertidaksamaan


Persamaan adalah kalimat terbuka dalam matematika yang memuat satu
peubah atau lebih dengan tanda sama dengan (=).
2x  1 x
Contoh: 2 x  3  4 ; x 3  2 x 2  7 ; x 2  3x  4  0 ;  3;  x2
x x 1
Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka dalam matematika yang memuat satu
peubah atau lebih dan tanda ketidaksamaan (<, >, , ).

3
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

x3
Contoh: 2 x  3  4 ; x 3  2 x 2  3 ; 2 x 3  2 x 2  5 ; x 2  2 x 2  8 ;  0;
2
2x  1 x 1
 3;  x 2; 4
x x 1 x 1
Himpunan semua bilangan real yang merupakan penyelesaian dari suatu
persamaan atau pertidaksamaan disebut himpunan penyelesaian. Sifat-sifat dan
hukum dalam R sangat membantu dalam menentukan penyelesaian persamaan
atau pertidaksamaan yang diberikan.
Contoh 1:
Tentukan penyelesaian persamaan x 2  3x  4  0
Jawab:
x 2  3x  4  0
 x 2  3x  4  0
 ( x  4)( x  1)  0
 ( x  4)  0 atau ( x  1)  0
 x  4 atau x  1

Jadi penyelesaian persamaan x 2  3x  4  0 adalah x = 4 atau x = -1

Contoh 2:
Tentukan penyelesaian pertidaksamaan 2 x  5  5x  7 .
Jawab:
2 x  5  5x  7
 2 x  5  5x  5  5x  7  5x  5
 3x  12
 3x.(1 3)  12.(1 3)
 x  4
Jadi, penyelesaian pertidaksamaan 2 x  5  5x  7 adalah x > -4

Contoh 3:

Tentukan penyelesaian x 2  5x  6  0
Jawab:
Dengan memfaktorkan ruas kiri pertidaksamaan, maka diperoleh:
x  2x  3  0

4
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

Telah diketahui bahwa hasil kali 2 bilangan real positif apabila ke dua faktor
positif atau ke dua faktor negatif. Oleh karena itu,
(i). Jika ke dua faktor positif maka:
x  2  0 dan x  3  0
 x  2 dan x  3
Sehingga diperoleh: x  3 .
(ii). Jika ke dua faktor negatif, maka:
x  2  0 dan x  3  0
 x  2 dan x  3
Diperoleh: x  2 .

Jadi, penyelesaian pertidaksamaan x 2  5x  6  0 adalah x < 2 atau x > 3.

Penyelesaian pertidaksamaan di atas dapat pula diterangkan sebagai berikut: Ruas


kiri pertidaksamaan bernilai nol jika x  2 atau x  3 . Selanjutnya, ke dua bilangan
ini membagi garis bilangan menjadi 3 bagian: x  2, 2  x  3, dan x  3 .

x<2 2<x<3 x>3

     
0 2 3 4
Gambar 1.2
Pada bagian x  2 , nilai ( x  2) dan ( x  3) keduanya negatif, sehingga hasil kali
keduanya positif. Pada segmen 2  x  3 , ( x  2) bernilai positif sedangkan ( x  3)
bernilai negatif. Akibatnya, hasil kali keduanya bernilai negatif. Terakhir, pada
bagian x  3 , ( x  2) dan ( x  3) masing-masing bernilai positif sehingga hasil kali
keduanya juga positif.

Tanda nilai
x2 x 3 ( x  2)( x  3) Kesimpulan
x<2 - - + Pertidaksamaan dipenuhi
2<x<3 + - - Pertidaksamaan tidak dipenuhi
x>3 + + + Pertidaksaman dipenuhi
Jadi, penyelesaian pertidaksamaan adalah x < 2 atau x > 3.

5
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

Contoh 4:

Tentukan penyelesaian pertidaksamaan x 3  2 x 2  x  1  1.


Jawab:
Apabila ke dua ruas pada pertidaksamaan di atas ditambah 1, maka diperoleh:

x3  2x 2  x  2  0
 ( x  1)( x  1)( x  2)  0
Jika ( x  1)( x  1)( x  2)  0 , maka diperoleh: x  1, x  1, atau x  2 .
Selanjutnya, perhatikan tabel berikut:
Nilai-nilai peubah x = -1, x = 1, x = 2 disebut titik kritis.
Tanda nilai/nilai
x 1 x 1 x2 ( x  1)( x  1)( x  2) Kesimpulan
x < -1 - - - - Pertidaksamaan dipenuhi
-1 < x < 1 + - - + Pertidaksamaan tidak dipenuhi
1<x<2 + + - - Pertidaksamaan dipenuhi
x>2 + + + + Pertidaksamaan tidak dipenuhi
x = -1 0 -2 -3 0 Pertidaksamaan dipenuhi
x=1 2 0 -1 0 Pertidaksamaan dipenuhi
x=2 3 1 0 0 Pertidaksamaan dipenuhi

Jadi, penyelesaian pertidaksamaan x 3  2 x 2  x  1  1 x  1 atau 1  x  2 .

Cara lain untuk menentukan penyelesaian pertidaksamaan x 3  2 x 2  x  1  1.


adalah dengan menggunakan garis bilangan
x 3  2 x 2  x  1  1
 x3  2x 2  x  1  1  0
 ( x  1)( x  1)( x  2)  0,
Sehingga titik kritis pertidaksamaan adalah
x  1, x  1, dan x  2
Dengan memilih satu titik sebarang disetiap interval diatas diperoleh:
--------- +++++++ --------- +++++++

1 1 2
Gambar 1.3
Berdasarkan garis bilangan di atas penyelesaian pertidaksamaan adalah
x  1 atau 1  x  2 .
Berdasarkan contoh di atas, penyelesaian suatu persamaan berupa titik (diskrit),
sedangkan selesaian pertidaksamaan berupa selang/interval (kontinu).

6
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

Selang
Diberikan sebarang dua bilangan real a dan b, dengan a  b .
Berturut-turut didefinisikan:
[a, b]  x a  x  b (a, b)  x a  x  b
[a, b)  x a  x  b (a, b]  x a  x  b
[a, )  x x  a (a, )  x x  a
(, a]  x x  a (, a)  x x  a

1.3 Nilai Mutlak


Misal x suatu bilangan real, nilai mutlak x dinotasikan dengan x dan

didefinisikan sebagai panjang atau jarak bilangan tersebut dari bilangan 0.


Definisi
Misal x real maka:
 x , untuk x  0
x  
 x, untuk x  0

Bentuk lain dari definisi di atas adalah: x  x2 .

Contoh:
5 5 2  2 2
8  8,  , 3  3 ,  2  (2)  2 ,       dst.
2 2 7  7 7
Selanjutnya, sifat-sifat nilai mutlak diterangkan sebagai berikut.

Sifat-sifat Nilai Mutlak


Sifat 1. Jika x, y  R maka:

a) x  0

b) x  0  x  0

c) x. y  x . y

x x
d)  , asal y  0
y y

e) x  y  x  y (Ketaksamaan segitiga)

f) x y  x  y

7
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

Secara geometris, nilai mutlak x  a dapat diartikan sebagai jarak dari a ke x.

Sebagai contoh, jika x  3  7 maka artinya x berjarak 7 unit di sebelah kanan atau

di sebelah kiri 3, seperti gambar di bawah.

7 unit 7 unit

                 
4 3 10
Gambar 1.4
Jadi penyelesaian x  3  7 adalah  4,10 .

Dengan mengingat nilai mutlak sebelumnya kiranya mudah dipahami sifat berikut:

Sifat 2. Jika a  0 , maka: x  a  x  a atau x  a .

Contoh:
x  4 berarti x  4 atau x  4

3x  5  3x  5 atau 3x  5
5 5
x atau x  
3 3
Dengan cara yang sama
2 x  3  7 berarti 2 x  3  7 atau 2 x  3  7
 2 x  10 atau 2 x  4
 x  5 atau x  2
Sifat 3. Jika a  0 , maka:
a) x  a  a  x  a .

b) x  a  x  a atau x  a .

Contoh:
Tentukan penyelesaian pertidaksamaan yang memuat nilai mutlak: 2 x  3  7 .

Jawab:
2 x  3  7  2 x  3  7 atau 2 x  3  7
 2 x  4 atau 2 x  10
 x  2 atau x  5
Jadi penyelesaian pertidaksamaan adalah x   2 atau x  5

8
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

Sifat 4:
x  y  a2  b2

Contoh:
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan x  1  2 x  3

Jawab:
Menurut sifat 4 di atas, maka:
x 1  2 x  3

 x  1  2x  6

 ( x  1) 2  (2 x  6) 2
 x 2  2 x  1  4 x 2  24 x  36
 3x 2  22 x  35  0
 (3x  7)( x  5)  0
Titik kritis pertidaksamaan adalah x = 7/3 dan x = 5 sehingga gambar garis bilangan

+++++++++++ 7 / 5- - - - - - - - - - - - - +++++++
5
Gambar 1.5
Jadi penyelesaian pertidaksamaan x  1  2 x  3 adalah (- ,7 / 5)  (5, )

1.4 Sistem Koordinat Kartesius


Y

x0 x  0,
y0 y0

Kwadran II Kwadran I
X
Kwadran III Kwadran IV
x  0, x  0,
y0 y0

Gambar 1.6
Pada gambar 1.6, terdapat 4 bidang simetris yang dibatasi oleh sumbu-sumbu
koordinat (sumbu X dan Y), masing-masing bidang yang dibatasi oleh bidang

9
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

dinamakan kwadran. Terdapat 4 kwadran, yaitu kuadran I ( x  0, y  0), kwadran II


( x  0, y  0), kwadran III ( x  0, y  0), dan kwadran IV ( x  0, y  0).
Misalkan P( x, y) sebarang titik pada bidang XOY, maka titik tersebut
posisinya dapat dikwadran I, atau II, atau III, atau kwadran IV tergantung besaran x
dan y. Misal P( x, y) , maka x disebut absis, y disebut ordinat dan P( x, y) disebut
koordinat.
Perhatikan gambar berikut ini.
Misal P( x1 , y1 ) dan terletak di kwadran I hal ini berarti x1  0 dan y1  0 .
Y
P( x1 , y1 )
M (0, y1 )

y1

O(0,0) X
x1 M ( x1 ,0)
Gambar 1.7
Berdasarkan gambar di atas, terdapat segitiga yang salah satu sudutnya
siku-siku dititik M ( OPM ) . Menurut teorema Pythagoras

OP 2  OM 2  MP 2
 ( x1  0) 2  ( y1  0) 2

 x1  y1
2 2

OP  x1  y1
2 2

Bentuk ini dinamakan rumus jarak dua titik yang menghubungkan titik O(0,0)
dengan titik P( x1 , y1 )

Jarak antara Dua Titik pada Bidang


Misal titik P( x1 , y 1 ) dan titik Q( x2 , y 2 ) terletak pada bidang, maka jarak dua titik P
dan Q dapat dinyatakan dengan rumus

PQ  ( x2  x1 ) 2  ( y 2  y1 ) 2
Untuk membuktikan rumus tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan
teorema Pythagoras.

10
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

Contoh:
Tentukan jarak titik P(3,5) dan Q(1,-6).
Jawab:
Untuk menentukan jarak titik P dan Q dapat digunakan rumus

PQ  ( xQ  x p ) 2  ( y Q  y P ) 2
= (1  3) 2  (6  5) 2
= (2) 2  (11) 2
= 4  121
=5 3

Gradien Garis Lurus Y

n Q( x 2 , y 2 )
M ( x, y)  Q' ( x 2 , y )
m

P( x1 , y1) M ' ( x, y1 ) R( x2 , y1 )

X
Gambar 1.8
Jika garis PQ pada gambar 1.8 diperpanjang, maka garis tersebut akan
memotong sumbu X atau sumbu Y. Sudut yang dibentuk oleh garis PQ dengan
sumbu X disebut disebut inklinasi. Selanjutnya perhatikan  PQR, menurut
perbandingan goniometri diperoleh
QR
tan  =
PR
y  y1
= 2
x 2  x1
Perbandingan goniometri tersebut selanjutnya disebut kemiringan atau gradien
atau tangensial dan dinotasian dengan

y2  y1
m  tan  
x2  x1

11
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

Dengan demikian gradien garis lurus didefinisikan sebagai tangen dari sudut
inklinasi. Misal l1 dan l 2 dua garis yang terletak pada sumbu koordinat, maka
beberapa hal yang mungkin adalah kedua garis sejajar, berpotongan, atau saling
tegak lurus. Jika l1 dan l 2 sejajar maka ml1  ml2

Jika l1 dan l 2 tegak lurus maka, perhatikan gambar di bawah ini


l1
l2

Y

1 2 X

Gambar 1.9
Karena l1 dan l 2 saling tegak lurus, maka    2  1 , sehingga

tan   tan ( 2  1 )
sin( 21 )

sin( 2  1 )
sin  2 cos 1  cos  2 sin 1

cos  2 cos 1  sin  2 sin 1
Jika masing-masing dibagi dengan cos  2 cos 1 diperoleh
tan  2  tan 1 m  m1
  2
1  tan  2 tan 1 1  m1 m2

Karena l1 dan l 2 tegak lurus, maka   90 o , sehingga 1  m1m2  0 atau m1m2  1

Catatan: Misal l1 dan l 2 dua garis dalam bidang yang sama, maka kemungkinan
kedua garis tersebut adalah:
1) Sejajar jika dan hanya jika ml1  ml2

2) Tegak lurus jika dan hanya jika ml1.ml2  1

3) Berimpit jika dan hanya ml1  ml2 dan koefisien-koefisiennya yang sejenis saling
berkelipatan

12
Lembar Kerja Mahasiswa Matematika, MA-111620

1.5 Persamaan Garis Lurus


Y

Q( x 2 , y 2 )

M ( x, y)

`
P( x1 , y1 )

X

Gambar 1.10

Menurut definisi kemiringan (gradien), garis PQ pada gambar di atas mempunyai


kemiringan
y 2  y1
tan   m  ,
x 2  x1
Misal M ( x, y) sebarang titik pada garis lurus PQ, maka dengan cara yang sama
dapat ditentukan gradien garis lurus PM.
y  y1
tan  
x  x1
y  y1
 tan   m 
x  x1
 y  y1  m( x  x1 )
 y  mx  mx1  y1
Karena m, x1 , y1  R , maka persamaan tersebut dapat ditulis dalam bentuk

y  mx  c, c  R .
Dengan kata lain, persamaan garis lurus yang melalui dua titik dengan gradien m
dapat dinyatakan dengan y  mx  c
A
Atau secara umum ditulis dalam bentuk Ax  By  C  0 dengan gradien m  
B

13

Anda mungkin juga menyukai