Planning PM
Planning PM
ABSTRAK
Maintenance merupakan salah satu kegiatan dalam system produksi yang sangat vital, yang
berfungsi untuk meningkatkan kemampuan produksi dan menjamin ketersediaan peralatan yang
terpasang untuk mendapatkan keuntungan investasi optimal. Kegiatan operasional pelabuhan selalu
bersentuhan langsung dengan alat berat. Ada banyak alat berat yang digunakan untuk membantu
menunjang operasional pelabuhan. Antara lain : cranes forklift, loader, truk dan reach stacker dan
lain-lain.Di antara alat-alat berat tersebut yang paling asing atau bahkan belum dikenal oleh
masyarakat luas adalah pesawat angkat jenis reach stacker, di mana reach stacker ini juga
memiliki peranan yang tak kalah penting sebagai alat bantu operasional di area pelabuhan. Dan
dalam operasionalnya juga dibutuhkan maintenance atau perawatan yang tidak mudah dan
memerlukan pengetahuan khusus untuk itu.
Kata Kunci : Reach Stacker, Maintenance
operasi manual, jadwal dan pentingnya yang ada hubungan dengan data yang
maintenance di PT. Pelindo IV (Persero) diperlukan dalam penulisan ini.
Alat dan bahanPenelitian 2. Data sekunder
Bahan : Data yang diperoleh melalui dokumentasi
- Data perawatan harian buku-buku dan bacaan serta bahan tertulis
- Data perawatan bulanan lainnya yang berhubungan dengan
- Data perawatan tahunan perusahaan berupa laporan-laporan yang
Alat : dapat mendukung penyelesaian masalah
- PM Plan A yang dihadapi.
- PM Plan B
- PM Plan C
- PM Plan D HASIL DAN PEMBAHASAN
- Kamera 3.1 Pentingnya Preventive Maintenance
1. Mencegah breakdown tidak terencana
2.3 Metode Pengumpulan Data 2. Mengurangi biaya perbaikan
a. Penelitian lapangan (field research), yaitu 3. Menambah kehandalan dan
Wawancara ketersediaan alat.
Merupakan suatu cara untuk 3.1.1 Jadwal Preventive Maintenance
mendapatkan data atau informasi (PM)
dengan tanya jawab secara langsung a. Sebelum memulai PM Job I
pada orang yang mengetahui tentang 1. Pastikan alat parkir di area kerja yang
objek yang akan diteliti. Dalam hal ini aman – pasang yang safety con dan
adalah dengan pihak manajemen/ pagari alat jika diperlukan.
karyawan yaitu data mengenai jenis- 2. Keliling alat dan cek kerusakan atau
jenis yang termasuk dalam kategori kebocoran
produk cacat dan penyebabnya, proses 3. Lakukan tes fungsi semua gerakan
produksi serta bahan baku yang untuk mengecek kerusakan.
digunakan. 4. Matikan mesin switch dan cabut
Observasi kuncinya
Yaitu pengamatan atau peninjauan 5. Pasang ganjal roda sebagai pengaman
secara langsung di tempat penelitian 6. Gantungkan tanda “Alat sedang
dengan mengamati sistem atau cara perbaikan” satu di roda kemudi dan
kerja pegawai yang ada, mengamati satu lagi di counterweight
proses produksi dari awal sampai akhir, b. Sebelum memulai PM Job I
dan kegiatan pengendalian kualitas. 1. Engine oil (SAE15W40)
b. Penelitian pustaka (to library research) ACEA E5 /API CH - 4
Yaitu dengan mempelajari dokumen- 2. Transmission oil SAE 30 (single
dokumen PT. PELINDO IV yang berupa grade)
laporan kegiatan produksi, laporan 3. Hydraulic oil (ISO-L HV 68)
maintenance, rencana kerja, dokumen 4. Drive Axle & Gear oil API-GL5 (SAE
kepegawaian, serta buku-buku pustaka 80W140)
yang berkaitan dengan pembahasan yang 5. Brake oil SAE 5W30
berupa teori-teori yang mendukung (transmission oil)
penelitian ini. 6. Grease (general) Universal
2.4 Jenis dan Sumber Data Grease, type EP (NLGI 2)
7. Grease Special GL 805 (for
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini sliding plate)
akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Data primer 3.1.2 PM Plan A 250 Hrs – Engine
Data yang diperoleh melalui penelitian 1. Cek Indicator Filter udara
lapangan, interview dengan semua pihak
1586
ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772
Cek Indikator ketika mesin hidup. Jika - Running mesin 1400 rpm sampai
indicator menunjukkan warna merah, temperature gauge mencapai 80° C
maka segera ganti filter. - Warming up oli mesin sampai
sirkulasi oli normal, sebelum turbo
2. Penggantian Oil dan Filter oil
charger bekerja pada putaran tinggi.
- Ganti oli, karena oli akan rusak jika
c. Stopping
terus dipakai
- Jangan langsung mematikan mesin,
- Selalu ingat lumasi O-ring dengan oli
pada saat putaran mesin masih tinggi.
baru.
- Tidak ada pelumasan turbo jika mesin
- Kencangkan filter setelah O-ring
langsung dimatikan.
menyentuh permukaan housing.
- Biarkan mesin hidup putaran idle,
Kencangkan filter sesuai yang tertera
minimal 3 menit.
filter dengan tangan.
- Matikan mesin.
3. Penggantian Fuel Filter dan Fuel pre-filter
8. Cek Kebocoran oli, solar dan air
- Ganti filter, karena aliran solar akan
- Lihat bagian bawah alat untuk
terhambat jika filter buntu.
mendeteksi kebocoran fluida.
- Yang menyebabkan semprotan solar
- Identifikasi kebocoran jika ada,
ke ruang bakar tidak bagus.
darimana kebocoran itu muncul,
Mengurangi power mesin.
langsung matikan mesin jika ada
- Selalu ingat! Lumasi O-ring dengan
kebocoran fluida.
oli baru.
- Kencangkan filter setelah O-ring 9. Cek kebocoran Turbo charger dan exhaust
manifold
menyentuh permukaan housing.
- Cek jalur oli suplai dan return turbo
Tambah ½ - ¾ putaran dengan tangan.
charger tidak bocor.
4. Cek Air pendingin
- Cek semua koneksi turbo dan inter
Cek level air pendingin dan kondisi air cooler tidak bocor. Ganti semua
pendingin. gasket dan seal jika diperlukan.
5. Bersihkan kisi-kisi Radiator - Pressure akan naik jika pernafasan
Bersihkan kisi-kisi radiator, untuk angine tersumbat. Hal ini akan
mencegah mesin overheat. mendorong oli masuk ke saluran turbo
charger dan masuk ke mesin.
6. Cek Puli dan semua V-Belt 3.1.3 PM Plan A – Engine dan Transmisi
- Cek ketegangan V-belt 1. Cek level engine saat mesin mati/off oli
- Jika memungkinkan, tekan V-belt di-dipstick harus berada di antara batas
lebih dari 10-12 mm atas dan batas bawah (tengah)
- Jika belt tetap kendor setelah distel, 2. Cek level oli transmisi saat mesin
ganti belt baru. hidup/on putaran idle/langsam. Oli harus
- Belt yang longgar berpengaruh pada berada pada MAX top up jika kurang.
pendinginan mesin, AC dan performa 3.1.4 PM Plan A – Transmisi dan
kelistrikan. Propeller Shaft
7. Cek starting, stopping dan running - Cek baut pengikat propeller shaft
a. Starting 1. Cek kebocoran oli dari Axle dan wet disc
- Cek semua level oli (engine oil, trans brake
oil, hydraulic oil, axle, dan gear oil) - Cek kebocoran oli dan plug pengisian dan
- Bleeding fuel system drain plug.
- Putar kunci kontak ke posisi 3 (start) 3.1.5 PM Plan A – Steering Axle
dan lepaskan jika mesin sudah 1. Cek kerusakan dan Free Play Linkage
running. steering
b. Running - Cek area linkage dari keretakan
- Jangan hidupkan mesin dingin, pada - Cek dari pergerakan yang tidak normal
putaran tinggi / terlalu rendah. 2. Cek dari pergerakan yang tidak normal
1587
ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772
- Cek kerusakan sensor DRT (mekanikal 3.1.7 PM Plan A – Telescopic Boom dan
overload) dan tidak memakai sensor Lift Cylinder
(electronic overload) 1. Cek Bracket dan Pin Mounting Boom
3.1.6 PM Plan A – Spreader - Pin longgar karena beban dan getaran
1. Cek pin twistlock dan mekanisme - Cek keretakan sekitar area braket dan
- Cek fungsi twistlock tes keretakan utnuk inspeksi lebih
- Cek dan bersihkan twistlock lanjut.
- Cek link arm, cek pin dan twistlock 2. Cek Bracket dan Pin Mounting Lifting
- Tekan pin alignment sampai kepala Cylinder
pin mendekati sensor. Ukur jarak - Pin longgar karena beban dan getaran
sensor : 5 ± 1 mm - Cek keretakan sekitar area braket dan
- Cek lock guide dengan lifting pin tes keretakan utnuk inspeksi lebih
dapat bergerak bebas. lanjut.
- Ungkit dengan pray bar antara lift pin 3.1.8 PM Plan A – Hydraulic
dengan lock guide dengan celah max : 1. Cek Level Oli hidrolik dan oli brake di
1 – 1,5 mm dalam tarik dengan melihat level oli
- Cek kondisi lifting pin. Ganti lift pin melalui kaca pengintip.
jika diperlukan. 2. Accumulator Minimum Pressure – Injak
2. Cek Sensor untuk indicator Twistlock Brake Pedal ( 20 kali )
- Cek semua lampu indicator di induktif - Start mesin, biarkan idle kira-kira 5
sensor warna (kuning) akan menyala menit (sampai accumulator) charging
jika sensor aktif. valve pindah ke sirkulasi cooling wet
3. Cek dan stel rantai 20’ 40’ dan stopper disc brake)
- Keluarkan spreader ke posisi 40 feet. - Matikan mesin lalu ON-kan lagi kunci
- Stel rantai dengan cara : tekan rantai kontak.
di posisi tengah (±30 feet). Ketika - Injak dan lepaskan pedal brake
rantai ditekan dengan gaya 250 Nm. beberapa kali dan hitung berapa kali
Rantai harus dapat bergerak 20 – 40 jumlah injakan sebelum lampu low
mm dari posisi semula. brake pressure menyala kembali.
- Stel rantai jika diperlukan. (harus ada min. 20 kali injakan
4. Cek dan stel rantai 20’ 40’ dan stopper. sebelum lampu menyala kembali)
Posisi stopper 20’ - Jika lampu indicator menyala sebelum
- Lengan Spreader kedua-duanya diinjak 20 kali, ada indikasi kerusakan
menyentuh stopper, pada waktu yang dalam charging system.
sama : jarak antara spreader beam 3. Pengukuran oli Pressure sesuai dengan
dengan spreader beam dengan Hydraulic Plate
spreader motor mounting : 3 mm. a. Main Pressure
- Stel dengan memindah washer stopper b. Brake Pressure
LH & RH c. Servo Pressure
- Jarak antara twistlock antara LH & d. Steering pressure
RH harus : 5853 ± 3 mm e. Charging Pressure
5. Cek dan stel rantai 20’ 40’ dan f. Spreader Pressure
stopper. Posisi stopper 40’ 3.1.9 PM Plan B – Engine
- Kedua sisi stopper LH dan RH harus Penggantian filter udara
menyentuh pada waktu yang sama.
Tiap – tiap stopper disediakan baut - Filter udara yang kotor dapat
dan mur penyetel. menghambat laju udara dan
- Adjust ketegangan rantai jika mengurangi performa mesin.
diperlukan. - Setelah pelepasan filter udara,
- Jarak antara twistlock antara LH dan direkomendasikan housing filter
RH harus : 11.985 ± 3 mm. dibersihkan dengan kain bersih.
1588
ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772
- Cek celah antara pad parking brake Cek Slide Plate boom.
dengan disc brake. Celah pada dengan - Lepas plat penutupnya, space dan sliding
disc 1 mm. plate.
- Stel jika diperlukan. - Ukur ketebalan slide plate. Tebal min. 25
3.1.18 PM Plan C – Steering Axle mm.
Cek Steering Rubber Cushion. - Ukur celah slide plate dengan mengukur
- Cek elemen karet dari kerusakan. jarak antara slide plate dengan ujung plate
- Ganti rubber cushion jika dibutuhkan. penutup. Celah 1 mm.
- Cek area sekeliling dari keretakan. - Ganti dengan spacer yang sesuai sampai
3.1.19 PM Plan C – Spreader celah sesuai.
1. Penggantian Oli Planetary Gear dan oli - Pasang plat penutup.
Brake Rotator 3.1.21 PM Plan C – Hydraulic
- Penggantian oil hidrolik sisi atas dan 1. Penggantian Filter Servo
oli planetary gear sisi bawah. - Release servo pressure
- Refill dengan oli baru. - Filter buntu akan menghambat laju oli.
2. Penggantian Oli Planetary Gear spreading - Reseal o-ring diadapter.
/ 20’40’ 2. Penggantian Filter Brake
- Drain oli planetary gear. - Release brake pressure
- Refill dengan oli baru. - Filter buntu akan menghambat laju oli.
3. Cek Baut Pengikat Rotator - Reseal o-ring diadapter.
- Kencangkan lagi baut pengikat boom, 3.1.22 PM Plan D – Engine
spreader, rotator dan lainnya. 1. Cek baut dan Bracket Mounting
4. Cek Sliding Plate di beam dan Yoke - Cek semua baut mounting
- Lepas plate penutup, spacer dan slide - Kencangkan jika dibutuhkan.
plate. - Ganti mounting jika karet rusak.
- Ukur ketebalan slide plate. Tebal min. 2. Cek dan stel celah valve (sesuai manual
25 mm book QSM 11)
- Ukur celah slide plate dengan - Inlet valve, exhaust valve dan unit
mengukur antara slide plate dengan injector di stel pada waktu yang sama;
ujung plate penutup. Celah 1 mm. tiap-tiap cylinder sesuai dengan Firing
- Ganti dengan spacer yang sesuai order.
sampai celah sesuai. - Ditunjukkan saat tanda A, B, C, D di
- Pasang plat penutup. puli sesuai Firing order.
- Parkir unit dengan posisi spreader di - Celah inlet valve : 0, 36 mm
bawah. Sehingga spreader - Celah exhaust valve : 0, 69 mm.
memungkinkan punya celah 40 cm 2.1.23 PM Plan D – Transmisi dan
saat posisi 20’. Propeller Shaft
- Lepas baut pengikat bracket slide a. Cek dan tambah oli transmisi
plate. b. Cek baut pengikat propeller shaft
- Lepas guide pin slide plate. c. Cek sensor flange propeller shaft
- Tarik keluar slide plae, spacer plate d. Penggantian filter oli transmisi
dan bracket. e. Penggantian oli transmisi
- Ukur tebal min.slide plate 10 mm. f. Cek dan bersihkan magnetic filter
- Pasang slide plate dengan benar dan g. Bersihkan the breather
ukur celah antara spreader beam h. Cek Baut dan Bracket mounting
dengan slide plate, celah max. 1 mm. - Cek semua baut mounting.
- Stel celah dengan menambah atau - Kencangkan jika dibutuhkan.
mengurangi shim. - Ganti mounting jika karet rusak.
3.1.20 PM Plan C – Telescopic Boom dan 3.1.24 PM Plan D – Telescopic Boom dan
Lift Cylinder Lift Cylinder
1590
ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772
1592