Anda di halaman 1dari 8

ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772

SISTEM MAINTENANCE PESAWAT ANGKAT JENIS REACH


STACKER DRF 450-60 5SK DI PT. PELABUHAN INDONESIA IV
(PERSERO) CABANG TERMINAL PETI KEMAS
MAKASSAR
1
Darmulia, 2Jufri Juma
1,2
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Islam Makassar
Email: 1darmulia.alif@yahoo.com

ABSTRAK
Maintenance merupakan salah satu kegiatan dalam system produksi yang sangat vital, yang
berfungsi untuk meningkatkan kemampuan produksi dan menjamin ketersediaan peralatan yang
terpasang untuk mendapatkan keuntungan investasi optimal. Kegiatan operasional pelabuhan selalu
bersentuhan langsung dengan alat berat. Ada banyak alat berat yang digunakan untuk membantu
menunjang operasional pelabuhan. Antara lain : cranes forklift, loader, truk dan reach stacker dan
lain-lain.Di antara alat-alat berat tersebut yang paling asing atau bahkan belum dikenal oleh
masyarakat luas adalah pesawat angkat jenis reach stacker, di mana reach stacker ini juga
memiliki peranan yang tak kalah penting sebagai alat bantu operasional di area pelabuhan. Dan
dalam operasionalnya juga dibutuhkan maintenance atau perawatan yang tidak mudah dan
memerlukan pengetahuan khusus untuk itu.
Kata Kunci : Reach Stacker, Maintenance

PENDAHULUAN Kegiatan operasional pelabuhan sudah


pasti bersentuhan langsung dengan alat berat.
1.1 Latar Belakang Masalah
Ada banyak alat berat yang digunakan untuk
Dewasa ini perkembangan pengetahuan membantu menunjang operasional pelabuhan.
masyarakat pada kegiatan operasional dalam Antara lain : cranes forklift, loader, truk dan
pelabuhan semakin minim bahkan masyarakat reach stacker dan lain-lain.
tidak tertarik lagi untuk mengetahui kegiatan Di antara alat-alat berat tersebut yang
apa saja yang terjadi di dalam pelabuhan. paling asing atau bahkan belum dikenal oleh
Secara umum masyarakat hanya mengetahui masyarakat luas adalah pesawat angkat jenis
bahwa pelabuhan adalah tempat naik- reach stacker, di mana reach stacker ini juga
turunnya penumpang atau transit barang- memiliki peranan yang tak kalah penting
barang dari kapal. sebagai alat bantu operasional di area
Pada kenyataannya kegiatan di dalam pelabuhan.
pelabuhan lebih kompleks dari itu. Kegiatan Atas dasar pemikiran tersebut, maka
operasional pelabuhan bukan hanya tentang penulis berkeinginan untuk membahas
penumpang atau kapal, akan tetapi banyak tentang “Sistem maintenance pesawat angkat
operasional yang menggunakan alat untuk jenis Reach stacker”.
membantu kelancaran opearional di
lingkungan pelabuhan.
Bukan hanya melibatkan teknologi dalam METODOLOGI PENELITIAN
mengoperasikan alat tersebut akan tetapi
kegiatan operasional di area pelabuhan juga 2.1 Media dan bahan penelitian
melibatkan seni dan pengetahuan khusus Penelitian ini dilakukan di PT. PELINDO IV
dalam menjalankannya. Cabang Terminal Petikemas Makassar pesawat
angkat jenis reach stacker yang meliputi :
1585
ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772

operasi manual, jadwal dan pentingnya yang ada hubungan dengan data yang
maintenance di PT. Pelindo IV (Persero) diperlukan dalam penulisan ini.
Alat dan bahanPenelitian 2. Data sekunder
Bahan : Data yang diperoleh melalui dokumentasi
- Data perawatan harian buku-buku dan bacaan serta bahan tertulis
- Data perawatan bulanan lainnya yang berhubungan dengan
- Data perawatan tahunan perusahaan berupa laporan-laporan yang
Alat : dapat mendukung penyelesaian masalah
- PM Plan A yang dihadapi.
- PM Plan B
- PM Plan C
- PM Plan D HASIL DAN PEMBAHASAN
- Kamera 3.1 Pentingnya Preventive Maintenance
1. Mencegah breakdown tidak terencana
2.3 Metode Pengumpulan Data 2. Mengurangi biaya perbaikan
a. Penelitian lapangan (field research), yaitu 3. Menambah kehandalan dan
Wawancara ketersediaan alat.
Merupakan suatu cara untuk 3.1.1 Jadwal Preventive Maintenance
mendapatkan data atau informasi (PM)
dengan tanya jawab secara langsung a. Sebelum memulai PM Job I
pada orang yang mengetahui tentang 1. Pastikan alat parkir di area kerja yang
objek yang akan diteliti. Dalam hal ini aman – pasang yang safety con dan
adalah dengan pihak manajemen/ pagari alat jika diperlukan.
karyawan yaitu data mengenai jenis- 2. Keliling alat dan cek kerusakan atau
jenis yang termasuk dalam kategori kebocoran
produk cacat dan penyebabnya, proses 3. Lakukan tes fungsi semua gerakan
produksi serta bahan baku yang untuk mengecek kerusakan.
digunakan. 4. Matikan mesin switch dan cabut
Observasi kuncinya
Yaitu pengamatan atau peninjauan 5. Pasang ganjal roda sebagai pengaman
secara langsung di tempat penelitian 6. Gantungkan tanda “Alat sedang
dengan mengamati sistem atau cara perbaikan” satu di roda kemudi dan
kerja pegawai yang ada, mengamati satu lagi di counterweight
proses produksi dari awal sampai akhir, b. Sebelum memulai PM Job I
dan kegiatan pengendalian kualitas. 1. Engine oil (SAE15W40)
b. Penelitian pustaka (to library research) ACEA E5 /API CH - 4
Yaitu dengan mempelajari dokumen- 2. Transmission oil SAE 30 (single
dokumen PT. PELINDO IV yang berupa grade)
laporan kegiatan produksi, laporan 3. Hydraulic oil (ISO-L HV 68)
maintenance, rencana kerja, dokumen 4. Drive Axle & Gear oil API-GL5 (SAE
kepegawaian, serta buku-buku pustaka 80W140)
yang berkaitan dengan pembahasan yang 5. Brake oil SAE 5W30
berupa teori-teori yang mendukung (transmission oil)
penelitian ini. 6. Grease (general) Universal
2.4 Jenis dan Sumber Data Grease, type EP (NLGI 2)
7. Grease Special GL 805 (for
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini sliding plate)
akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Data primer 3.1.2 PM Plan A 250 Hrs – Engine
Data yang diperoleh melalui penelitian 1. Cek Indicator Filter udara
lapangan, interview dengan semua pihak

1586
ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772

Cek Indikator ketika mesin hidup. Jika - Running mesin 1400 rpm sampai
indicator menunjukkan warna merah, temperature gauge mencapai 80° C
maka segera ganti filter. - Warming up oli mesin sampai
sirkulasi oli normal, sebelum turbo
2. Penggantian Oil dan Filter oil
charger bekerja pada putaran tinggi.
- Ganti oli, karena oli akan rusak jika
c. Stopping
terus dipakai
- Jangan langsung mematikan mesin,
- Selalu ingat lumasi O-ring dengan oli
pada saat putaran mesin masih tinggi.
baru.
- Tidak ada pelumasan turbo jika mesin
- Kencangkan filter setelah O-ring
langsung dimatikan.
menyentuh permukaan housing.
- Biarkan mesin hidup putaran idle,
Kencangkan filter sesuai yang tertera
minimal 3 menit.
filter dengan tangan.
- Matikan mesin.
3. Penggantian Fuel Filter dan Fuel pre-filter
8. Cek Kebocoran oli, solar dan air
- Ganti filter, karena aliran solar akan
- Lihat bagian bawah alat untuk
terhambat jika filter buntu.
mendeteksi kebocoran fluida.
- Yang menyebabkan semprotan solar
- Identifikasi kebocoran jika ada,
ke ruang bakar tidak bagus.
darimana kebocoran itu muncul,
Mengurangi power mesin.
langsung matikan mesin jika ada
- Selalu ingat! Lumasi O-ring dengan
kebocoran fluida.
oli baru.
- Kencangkan filter setelah O-ring 9. Cek kebocoran Turbo charger dan exhaust
manifold
menyentuh permukaan housing.
- Cek jalur oli suplai dan return turbo
Tambah ½ - ¾ putaran dengan tangan.
charger tidak bocor.
4. Cek Air pendingin
- Cek semua koneksi turbo dan inter
Cek level air pendingin dan kondisi air cooler tidak bocor. Ganti semua
pendingin. gasket dan seal jika diperlukan.
5. Bersihkan kisi-kisi Radiator - Pressure akan naik jika pernafasan
Bersihkan kisi-kisi radiator, untuk angine tersumbat. Hal ini akan
mencegah mesin overheat. mendorong oli masuk ke saluran turbo
charger dan masuk ke mesin.
6. Cek Puli dan semua V-Belt 3.1.3 PM Plan A – Engine dan Transmisi
- Cek ketegangan V-belt 1. Cek level engine saat mesin mati/off oli
- Jika memungkinkan, tekan V-belt di-dipstick harus berada di antara batas
lebih dari 10-12 mm atas dan batas bawah (tengah)
- Jika belt tetap kendor setelah distel, 2. Cek level oli transmisi saat mesin
ganti belt baru. hidup/on putaran idle/langsam. Oli harus
- Belt yang longgar berpengaruh pada berada pada MAX top up jika kurang.
pendinginan mesin, AC dan performa 3.1.4 PM Plan A – Transmisi dan
kelistrikan. Propeller Shaft
7. Cek starting, stopping dan running - Cek baut pengikat propeller shaft
a. Starting 1. Cek kebocoran oli dari Axle dan wet disc
- Cek semua level oli (engine oil, trans brake
oil, hydraulic oil, axle, dan gear oil) - Cek kebocoran oli dan plug pengisian dan
- Bleeding fuel system drain plug.
- Putar kunci kontak ke posisi 3 (start) 3.1.5 PM Plan A – Steering Axle
dan lepaskan jika mesin sudah 1. Cek kerusakan dan Free Play Linkage
running. steering
b. Running - Cek area linkage dari keretakan
- Jangan hidupkan mesin dingin, pada - Cek dari pergerakan yang tidak normal
putaran tinggi / terlalu rendah. 2. Cek dari pergerakan yang tidak normal
1587
ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772

- Cek kerusakan sensor DRT (mekanikal 3.1.7 PM Plan A – Telescopic Boom dan
overload) dan tidak memakai sensor Lift Cylinder
(electronic overload) 1. Cek Bracket dan Pin Mounting Boom
3.1.6 PM Plan A – Spreader - Pin longgar karena beban dan getaran
1. Cek pin twistlock dan mekanisme - Cek keretakan sekitar area braket dan
- Cek fungsi twistlock tes keretakan utnuk inspeksi lebih
- Cek dan bersihkan twistlock lanjut.
- Cek link arm, cek pin dan twistlock 2. Cek Bracket dan Pin Mounting Lifting
- Tekan pin alignment sampai kepala Cylinder
pin mendekati sensor. Ukur jarak - Pin longgar karena beban dan getaran
sensor : 5 ± 1 mm - Cek keretakan sekitar area braket dan
- Cek lock guide dengan lifting pin tes keretakan utnuk inspeksi lebih
dapat bergerak bebas. lanjut.
- Ungkit dengan pray bar antara lift pin 3.1.8 PM Plan A – Hydraulic
dengan lock guide dengan celah max : 1. Cek Level Oli hidrolik dan oli brake di
1 – 1,5 mm dalam tarik dengan melihat level oli
- Cek kondisi lifting pin. Ganti lift pin melalui kaca pengintip.
jika diperlukan. 2. Accumulator Minimum Pressure – Injak
2. Cek Sensor untuk indicator Twistlock Brake Pedal ( 20 kali )
- Cek semua lampu indicator di induktif - Start mesin, biarkan idle kira-kira 5
sensor warna (kuning) akan menyala menit (sampai accumulator) charging
jika sensor aktif. valve pindah ke sirkulasi cooling wet
3. Cek dan stel rantai 20’ 40’ dan stopper disc brake)
- Keluarkan spreader ke posisi 40 feet. - Matikan mesin lalu ON-kan lagi kunci
- Stel rantai dengan cara : tekan rantai kontak.
di posisi tengah (±30 feet). Ketika - Injak dan lepaskan pedal brake
rantai ditekan dengan gaya 250 Nm. beberapa kali dan hitung berapa kali
Rantai harus dapat bergerak 20 – 40 jumlah injakan sebelum lampu low
mm dari posisi semula. brake pressure menyala kembali.
- Stel rantai jika diperlukan. (harus ada min. 20 kali injakan
4. Cek dan stel rantai 20’ 40’ dan stopper. sebelum lampu menyala kembali)
Posisi stopper 20’ - Jika lampu indicator menyala sebelum
- Lengan Spreader kedua-duanya diinjak 20 kali, ada indikasi kerusakan
menyentuh stopper, pada waktu yang dalam charging system.
sama : jarak antara spreader beam 3. Pengukuran oli Pressure sesuai dengan
dengan spreader beam dengan Hydraulic Plate
spreader motor mounting : 3 mm. a. Main Pressure
- Stel dengan memindah washer stopper b. Brake Pressure
LH & RH c. Servo Pressure
- Jarak antara twistlock antara LH & d. Steering pressure
RH harus : 5853 ± 3 mm e. Charging Pressure
5. Cek dan stel rantai 20’ 40’ dan f. Spreader Pressure
stopper. Posisi stopper 40’ 3.1.9 PM Plan B – Engine
- Kedua sisi stopper LH dan RH harus Penggantian filter udara
menyentuh pada waktu yang sama.
Tiap – tiap stopper disediakan baut - Filter udara yang kotor dapat
dan mur penyetel. menghambat laju udara dan
- Adjust ketegangan rantai jika mengurangi performa mesin.
diperlukan. - Setelah pelepasan filter udara,
- Jarak antara twistlock antara LH dan direkomendasikan housing filter
RH harus : 11.985 ± 3 mm. dibersihkan dengan kain bersih.
1588
ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772

- Safety filter (sisi dalam) tidak boleh 3.1.15 PM Plan C – Engine


dibersihkan dan digunakan lagi. Penggantian Filter Coolant Engine
3.1.10 PM Plan B – Transmisi dan
Propeller Shaft - Tutup shut-off valve
- Buka filter dengan kunci filter
Penggantian Filter Oli Transmisi - Lumasi O-Ring dengan oli baru.
- Filter buntu akan meghambat laju oli - Kencangkan filter sampai O-ring
yang digunakan untuk plumasan tiap- menyentuh permukaan dan tambah ½-
tiap gear. ¾ putaran.
- Lepaskan filter dengan kunci filter. - Buka shut-off valve.
- Selalu ingat, lumasi O-ring dengan oli. 3.1.16 PM Plan C – Transmisi dan
- Kencangkan filter baru sampai O-ring Propeller Shaft
menyentuh permukaan dan tambah 2/3 1. Penggantian Oli transmisi
putaran. - Lepaskan drain plug dan drain oli ke
3.1.11 PM. Plan B – Drive Axle dan Brake dalam tampungan
Cek Level Oli Gardan dan Hub, top-up - Cek partikel besi dan benda lain dalam
jika kurang. oli lama untuk memprediksi kerusakan
transmisi.
- Posisikan unit sampai tanda pada - Kencangkan drain plug setelah oli ter-
pengisian Hub tepat, posisi horizontal drain semua.
(untuk wheel hub depan). - Isi oli transmisi pada tanda MIN di
- Lepaskan level plug dan cek oli. dipstick.
- Cek juga wheel hub sisi satunya. - Running sampai temperature oli
- Top up oli jika diperlukan. mencapai suhu kerja, cek oli dan
3.1.12 PM Plan B – Steering Axle tambah oli sampai tanda MAX di
Cek Wheel Alignment (Kelurusan Roda) dipstick.
- Kedua roda belakang harus posisi 2. Cek dan Bersihkan breather filter
lurus. - Untuk membuang uap panas dalam
- Kedua roda belakang harus posisi transmisi.
parallel, satu sama lain. - Untuk mencegah naiknya pressure
- Jika kedua roda tidak lurus, cek dalam transmisi.
steering axle. 3.1.17 PM Plan C – Drive Axle dan Brake
3.1.13 PM Plan B Spreader 1. Penggantian Oli Gardan dan Wheel Hub
1. Cek Oli Planetary Gear dan Oil Brake - Gerakkan unit maju / mundur sampai
(rotator) drain plug, di posisi bawah (garden)
- Cek level indicator untuk oli brake - Gerakkan unit maju / mundur sampai
dan oli planetary gear rotator. tanda level plug, di posisi horizontal
- Top up oli jika diperlukan. (wheel hub)
2. Cek Planetary Gear Oil Spreading 20’/40’ - Lepaskan drain plug dan drain oli
- Cek level oli planetary gear spreading. lama. Pasang dan kencangkan drain
- Top up oli jika diperlukan. plug, lalu isi oli baru.
3.1.14 PM Plan B – Hydraulic 2. Ulangi prosedur untuk wheel hub sisi
sebelahnya. Bersihkan Breather Filter
Penggantian Fine Filter - Untuk membuang uap panas dari
- Filter yang buntu akan menghambat dalam axle.
laju oli. - Untuk mencegah naiknya pressure
- Sistem hidrolik sangat sensitive dalam drive axle.
terhadap kotoran. 3. Cek Pad Parking Brake dan Fungsi
- Re-seal O-ring antar filter dengan - Release Parking Brake
bowl dan O-ring adapter. - Cek kailper parking brake dapat
- Kencangkan baut pengikat. bergerak bebas di bracket.
1589
ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772

- Cek celah antara pad parking brake Cek Slide Plate boom.
dengan disc brake. Celah pada dengan - Lepas plat penutupnya, space dan sliding
disc 1 mm. plate.
- Stel jika diperlukan. - Ukur ketebalan slide plate. Tebal min. 25
3.1.18 PM Plan C – Steering Axle mm.
Cek Steering Rubber Cushion. - Ukur celah slide plate dengan mengukur
- Cek elemen karet dari kerusakan. jarak antara slide plate dengan ujung plate
- Ganti rubber cushion jika dibutuhkan. penutup. Celah 1 mm.
- Cek area sekeliling dari keretakan. - Ganti dengan spacer yang sesuai sampai
3.1.19 PM Plan C – Spreader celah sesuai.
1. Penggantian Oli Planetary Gear dan oli - Pasang plat penutup.
Brake Rotator 3.1.21 PM Plan C – Hydraulic
- Penggantian oil hidrolik sisi atas dan 1. Penggantian Filter Servo
oli planetary gear sisi bawah. - Release servo pressure
- Refill dengan oli baru. - Filter buntu akan menghambat laju oli.
2. Penggantian Oli Planetary Gear spreading - Reseal o-ring diadapter.
/ 20’40’ 2. Penggantian Filter Brake
- Drain oli planetary gear. - Release brake pressure
- Refill dengan oli baru. - Filter buntu akan menghambat laju oli.
3. Cek Baut Pengikat Rotator - Reseal o-ring diadapter.
- Kencangkan lagi baut pengikat boom, 3.1.22 PM Plan D – Engine
spreader, rotator dan lainnya. 1. Cek baut dan Bracket Mounting
4. Cek Sliding Plate di beam dan Yoke - Cek semua baut mounting
- Lepas plate penutup, spacer dan slide - Kencangkan jika dibutuhkan.
plate. - Ganti mounting jika karet rusak.
- Ukur ketebalan slide plate. Tebal min. 2. Cek dan stel celah valve (sesuai manual
25 mm book QSM 11)
- Ukur celah slide plate dengan - Inlet valve, exhaust valve dan unit
mengukur antara slide plate dengan injector di stel pada waktu yang sama;
ujung plate penutup. Celah 1 mm. tiap-tiap cylinder sesuai dengan Firing
- Ganti dengan spacer yang sesuai order.
sampai celah sesuai. - Ditunjukkan saat tanda A, B, C, D di
- Pasang plat penutup. puli sesuai Firing order.
- Parkir unit dengan posisi spreader di - Celah inlet valve : 0, 36 mm
bawah. Sehingga spreader - Celah exhaust valve : 0, 69 mm.
memungkinkan punya celah 40 cm 2.1.23 PM Plan D – Transmisi dan
saat posisi 20’. Propeller Shaft
- Lepas baut pengikat bracket slide a. Cek dan tambah oli transmisi
plate. b. Cek baut pengikat propeller shaft
- Lepas guide pin slide plate. c. Cek sensor flange propeller shaft
- Tarik keluar slide plae, spacer plate d. Penggantian filter oli transmisi
dan bracket. e. Penggantian oli transmisi
- Ukur tebal min.slide plate 10 mm. f. Cek dan bersihkan magnetic filter
- Pasang slide plate dengan benar dan g. Bersihkan the breather
ukur celah antara spreader beam h. Cek Baut dan Bracket mounting
dengan slide plate, celah max. 1 mm. - Cek semua baut mounting.
- Stel celah dengan menambah atau - Kencangkan jika dibutuhkan.
mengurangi shim. - Ganti mounting jika karet rusak.
3.1.20 PM Plan C – Telescopic Boom dan 3.1.24 PM Plan D – Telescopic Boom dan
Lift Cylinder Lift Cylinder

1590
ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772

a. General Visual Inspection ( Cek boom dan lampu counter weight


keretakan) dalam kondisi baik
- Inspect dan lifting cylinder dari - Lakukan visual inspeksi untuk
kerusakan. memastikan kondisi ban layak operasi
- Running dan tes gerakan boom dan - Pastikan level oil engine,air radiator
lifting cylinder dan dengarkan jika ada dan oil hydroulik ok dan volume
bunyi abnormal. bahan bakar cukup kegiatan
b. Check mast mounting bracket and pin operasional dalam keadaan ok
c. Grease greasing point (lepas dahulu - Pastikan level air baterai ok
penutupnya) 2. Reach Stacker adalah sejenis alat angkat
d. Check alignment of lifting chain atau kendaraan yang digunakan untuk
e. Periksa kekendoran lifting chain (rantai mengangkat cargo container di terminal
pengngkat) pelabuhan kecil maupun terminal
f. Ukur chainextension 25 link pelabuhan berukuran sedang. Reach
g. Cek bracket mounting untuk tilt cylinder stacker digunakan untuk memindahkan
h. Cek sliding plate dan roller di carriage container di jarak dekat dengan sangat
i. Cek sliding plate dan roller di mast. cepat dan mengaturnya secara berbaris
3.1.25 PM Plan D – Hydraulic tergantung areanya.Reach stacker lebih
1. Penggantian oli hydraulic dan oli brake. mampu menjangkau dan meng-handle
- Oli akan rusak dengan sendirinya, container karena fleksibilitas dan berdaya
akibat batas waktu, kontaminasi dan angkut besar dibandingkan forklift
panas. ataupun truk. Dengan menggunakan
- Kerusakan oli akan menyebabkan Reach Stacker, container yang berada di
keausan abnormal dan korosi seperti raw 2 dapat diangkat dengan ketinggian 4
pump, valve, dll. tir.
- Lepas drain plug tangki hydraulic dan
brake (drain oli) DAFTAR PUSTAKA
- Bleeding variable pump dan brake
pump agar tidak cavity sebelum start Manguluang, Zulkifli. 2003. “Operator Reach
mesin. Stacker, Nusantara Traisser (Technical,
2. Penggantian Breather Filter Hidrolik dan Management and Safety Training)
Brake. Perawatan Mesin-mesin.” Makassar :
- Breather filter yang buntu akan FTM – UMI
menyebabkan pressure di tank naik. Utama, IndoTruck. “Training Material DRF
3. Penggantian Return Oil Filter 450 – 60 S5M, Subject Operation &
- Filter buntu akan menghambat aliran Mintenance. Indo Truck Utama Training
oli yang kembali ke tank. Operation And Maintenance Kalmar DRT
Hal ini akan menyebabkan kenaikan di jalur 450.”
balik menyebabkan hose getas/rapuh. Awaluddin, Hakim. 2013. “Analisis Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja Pada Bagian Produksi PT.
PENUTUP Katingan Timber Celebes ( KTC )
4.1 Kesimpulan Makassar.” Skripsi, Universitas Islam
1. Operator mengerti tentang prosudur Makassar
keselamatan dalam pengeorasian alat Suryadharma, Hendra dkk. 2008. “Alat-alat
dengan cara : Berat.” Yogyakrta. Universitas Atmajaya
- Pastikan lokasi kerja aman Roestiyanti, Susy Fatena. 2013. “Alat Berat
nyaman,jangan pernah Untuk Proyek Konstruksi(Edisi 2).”
mengoperasikan alalat apa bila terlihat Yogyakarta: Penerbit Delta Buku
berbahaya Kreatif, Tim Super. 2013. “Mengenal Alat
- Pastikan kondisi freme,spreader, Berat.” Jakarta : Penerbit Dunia Jendela
1591
ILTEK,Volume 11, Nomor 01, April 2016 ISSN: 1907-0772

Kemendikbud RI. 2013. “Perawatan engine


dan unit alat berat.” Jakarta.
http://en.m.wikipedia.org/wiki/Reach_stacker.
Diakses 30 Agustus 2015
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/06/
pemeliharaan-maintenance.html Diakses
30 Agustus 2015
http://seputarpengertian.blogspot.com/2014/0
2/seputar-pengertian-pemeliharaan.html.
Diakses 30 Agustus 2015
http://www.lebihdarisekedar.com/p/pesawat-
angkat.html. Diakses 30 Agustus 2015
http://aspindo-
imsa.or.id/asset/uploads/files/permen05-
1985ttgpesawatangkatdanangkut.pdf.
Diakses 30 Agustus 2015
http://maintenance-
engineering.blogspot.com/2009/07/inspek
si-overhead-crane.html. Diakses 9 April
2016

1592

Anda mungkin juga menyukai