Anda di halaman 1dari 6

JURNAL BANGUNAN, VOL. 22, NO.

2, OKTOBER 2017: 75-80

BAGAIMANA MENGUKUR KINERJA INDUSTRI


JASA KONSTRUKSI

Tri Kuncoro

Abstrak: Kinerja kontraktor, konsultan perencana dapat diukur key performance indicators
.3,V LQGLNDWRU NLQHUMD XWDPD ,.8 +DO WHUVHEXW GDODP XSD\D XQWXN PHQJLGHQWL¿NDVL NHNXD-
tan dan kelemahan kinerja jasa konstruksi dalam kurun waktu tertentu. Key performance indica-
tors (KPIs)/ indikator kinerja utama (IKU) berbeda dari satu negara ke negara lain. Hal tersebut,
mengacu pada kondisi pasar yang berbeda, kebijakan, strategi, budaya, hukum, dan lingkungan
persaingan yang berbeda. Industri konstruksi saat ini memiliki misi layanan jasa yang berfokus
pada pelanggan. Perspektif pelanggan mencakup tiga indikator, yaitu, kualitas pelayanan dan
kerja, kepuasan pelanggan, dan pangsa pasar. Kualitas pelayanan dan pekerjaan menempati uru-
WDQ NHGXD SHQWLQJ VHWHODK SUR¿WDELOLWDV ,QGLNDWRU NLQHUMD VHSHUWL NHSXDVDQ SHODQJJDQ HNVWHUQDO
NHDPDQDQ H¿VLHQVL ELVQLV GDQ H¿VLHQVL .HWHNXQDQ SHUHQFDQDDQ VHPDNLQ PHQMDGL SHQWLQJ LQGL-
kator kinerja industri kontraktor, konsultan perencana, dan konsultan pengawas, di Malang Raya,
PHOLSXWL NDSDELOLWDV SHODNVDQD GDODP SHNHUMDDQ ¿QLVKLQJ SHQ\HOHVDLDQ ZDNWX SHNHUMDDQ
konstruksi, (3) manajemen pelaksana proyek yang berpengalaman, (4) keuangan dan Perpa-
jakan, (5) produktivitas tenaga kerja, (6) pendayagunaan peralatan, (7) kualitas bahan material.
Kata-kata kunci: indikator kinerja, layanan jasa, dan industri konstruksi.

Abstract: Contractor performance, planner consultant can be measured key performance indi-
cators (KPIs) / key performance indicators (IKU). This, in an effort to identify the strengths and
weaknesses of the performance of construction services within a certain time. Key performance
indicators (KPIs) / main performance indicators (IKU) differ from country to country. It refers
to different market conditions, different policies, strategies, cultures, laws, and competitive
environments. The construction industry currently has a customer-focused service mission. The
customer perspective includes three indicators, namely, service and work quality, customer
satisfaction, and market share. Quality of service and occupation ranks second important after
SUR¿WDELOLW\ 3HUIRUPDQFH LQGLFDWRUV VXFK DV H[WHUQDO FXVWRPHU VDWLVIDFWLRQ VHFXULW\ EXVL-
QHVV HI¿FLHQF\ DQG HI¿FLHQF\ 3ODQQLQJ SHUVLVWHQFH LV LQFUHDVLQJO\ LPSRUWDQW FRPSOHWLRQ
RI FRQVWUXFWLRQ ZRUN WLPH PDQDJHPHQW RI H[SHULHQFHG SURMHFW LPSOHPHQWHUV ¿QDQFH
DQG 7D[DWLRQ ODERU SURGXFWLYLW\ XWLOL]DWLRQ RI HTXLSPHQW TXDOLW\ RI PDWHULDOV

Keywords: performance indicators, services, and construction industry.

K eunikan dari layanan industri jasa Kon-


struksi yaitu pelaksanaan proyek kon-
struksi yang berpindah-pindah mengacu atas
berganti-ganti dan pada umumnya berasal dari
masyarakat yang berpendidikan rendah karena
dalam menyelesaikan suatu proyek tidak se-
permintaan pemberi atau lokasi proyek yang lalu dibutuhkan pekerja yang berpendidikan,
di tempati untuk membangun. Kegiatan usaha tetapi pekerja yang berpengalaman, pekerja
jasa konstruksi di Malang Raya, berhubun- keras, ulet, terampil, dan bisa bekerja sama.
gan dengan proyek-proyek pemerintah mau- Kinerja perusahaan Jasa Konstruksi meru-
pun swasta yang didapatkan melalui lelang pakan hal yang sangat penting agar dapat
yang dimenangkan melalui tender. Perekru- EHUWDKDQ GDQ EHUNHPEDQJ VHVXDL VSHVL¿NDVL
tan tenaga kerja yang diperkerjakan selalu keahliannya. Kinerja kontraktor, konsultan
Sudomo dan Tri Kuncoro adalah Dosen Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang, email: Sudo-
mo_19@yahoo.co.id dan tri.kuncoro.ft@um.ac.id; Alamat: Jln Semarang No 5.

75
76 JURNAL BANGUNAN, VOL. 22, NO.2, OKTOBER 2017: 75-80

perencana dapat diukur dari beberapa fak- GDODP XSD\D XQWXN PHQJLGHQWL¿NDVL NHNXD-
tor yang ditinjau dari segi pembuatan do- tan dan kelemahan kinerja jasa industri kon-
kumen, waktu, biaya dan kerangka acuan struksi dalam kurun waktu tertentu. (El-
NHUMD 5XVPDQ ,QGXVWUL MDVD NRQ- 0DVKDOHK HW DO 6WDSHQKXUVW
struksi erat hubunganya dengan layanan Penggunaan Key performance indicators
jasa pembangunan konstruksi bangunan. (KPIs)/indikator kinerja utama (IKU) ber-
Kegiatan layanan industri jasa konstruk- beda satu negara ke negara yang lain. Hal
si berlangsung dalam jangka waktu yang tersebut tergantung dari kondisi pasar in-
dtentukan sesuai dengan kontrak yang dis- dustri yang berbeda, kebijakan, strategi, bu-
epakati. Dalam pelaksanaan layanan pen- daya, peraturan, hukum dan lingkungan per-
gelolaan industri konstruksi (proyek) ada saingan yang berbeda (Kaplan dan Norton,
beberapa layanan kinerja yang dijalankan, 2OHK NDUHQD LWX DGD NHEXWXKDQ XQWXN
yaitu dimulai dari tahap perencanaan (plan- mengembangkan indikator kinerja utama
ning), perekayasaan dan perancangan (en- (IKU) sesuai dengan kondisi di Malang Raya.
gineering and design), pengadaan atau 0HQXUXW /XX GNN GL QHJDUD 9LHWQDP
pelelangan (procurement), pelaksanaan (con- penggunaan Key performance indicators
struction), tes operasional (commisioning), (KPIs)/indikator kinerja utama (IKU), me-
serta tahap pemanfaatan dan pemeliharaan (op- OLSXWL ELD\D NRQVWUXNVL ZDNWX SHQ\-
HUDWLRQDO DQG PDLQWHQDQFH 1XUKD\DWL elesaian pekerjaan konstruksi, (3) kepuasan
Industri jasa konstruksi merupakan sek- pelanggan, (4) manajemen mutu, (5) kinerja
tor layanan usaha yang memberikan kon- tim, (6) inisiatif manajemen, (7) manajemen
tribusi pada pertumbuhan ekonomi, dan PDWHULDO GDQ NHVHODPDWDQ 6HODQMXWQ\D
penyerapan tenaga kerja. Industri jasa kon- SHQJJXQDDQ GL ZLOD\DK $FHK .H\ SHUIRU-
struksi mampu mendorong industri lainnya mance indicators (KPIs)/indikator kinerja uta-
tumbuh, diantaranya mendorong tumbuh- PD ,.8 SDGD NRQWUDNWRU GL ZLOD\DK $FHK
nya bahan material, peralatan konstruksi, meliputi: (1) kemampuan dan kecakapan
teknologi pelaksanaan dan bahan konstruk- SHODNVDQD VLQJNDWQ\D ZDNWX SHNHUMDDQ
si lainnya, serta dinamika tenaga kerja. (3) manajemen proyek pengalaman, (4) per-
Pengukuran kinerja layanan industri jasa pajakan, (5) gangguan cuaca, (6) tenaga kerja
konstruksi selama ini bergantung pada be- GDQ SURGXNWL¿WDV SHUDODWDQ GDQ SHUNLUDDQ
VDUQ\D ¿QDQVLDDO 0HQXUXW 0 $OL Bill of Quantity yang kurang akurat Rus-
temuan menunjukkan bahwa besaran keuan- PDQ +DO WHUVHEXW PHQXQMXNNDQ DG-
gan industri konstruksi tidak dapat lagi men- anya perbedaan pada kondisi wilayah tersebut.
jadi satu-satunya penentu keberhasilan in-
dustri konstruksi. Pada perkembangannya, METODE
pengukuran kinerja layanan industri jasa kon- Penelitian ini menggunakan metode survy,
VWUXNVL PHQFDNXS NHXDQJDQ GDQ QRQ ¿QDQ- Teknik pengambilan sampel secara simple
sial. Kinerja kontraktor, konsultan perencana UDQGRP VDPSOLQJ 6LPSOH UDQGRP VDPSOLQJ
dapat diukur melalui key performance indi- yaitu pengambilan sampel anggota popu-
cators (KPIs)/indikator kinerja utama (IKU). lasi dilakukan secara acak tanpa memper-
Pengukuran kinerja layanan industri jasa hatikan strata yang ada dalam populasi itu.
konstruksi dapat dibandingkan terhadap kin- Pengambilan data menggunakan instrumen,
erja layanan jasa Industri Konstruksi yang pengamatan, dan wawancara dengan nilai re-
sudah diakui kredibilitasnya. Hal tersebut, OLDEHOLWDVQ\D GDQ YDOLGLWDVQ\D UDWD UDWD
Sudomo, dkk Kondisi Perusahaan Jasa Konstruksi 77

6DPSHO SHQHOLWLDQ \DLWX GLUHNWXU VWDI satu-satunya ukuran inklusif kinerja jasa in-
dan pekerja jasa industri konstruksi di Kota dustri konstruksi lagi. Hal tersebut, dapat
Malang Raya yang tergabung dalam aso- mengalihkan minat industri konstruksi, untuk
VLDVL *$3(16, *DEXQJDQ 3HODNVDQD .RQ- memfokuskan terhadap tindakan non keuan-
struksi Nasional Indonesia) dan Gapeksindo. gan, seperti melayani kepuasan pelanggan,
NHDPDQDQ H¿VLHQVL XVDKD GDQ HIHNWLYLWDV
PEMBAHASAN perencanaan. Dari paparan tersebut, ada per-
Hasil pengukuran indikator kinerja indus- bedaan key performance indicators (KPIs)/
tri kontraktor, konsultan perencana, dan kon- indikator kinerja utama (IKU) setiap negara.
sultan pengawas, di Malang Raya, meliputi: Perbedaan Key performance indica-
NDSDELOLWDV SHODNVDQD GDODP SHNHUMDDQ ¿Q- tors (KPIs) tersebut, terletak pada skala ber-
LVKLQJ SHQ\HOHVDLDQ ZDNWX SHNHUMDDQ NRQ- beda dari satu negara ke negara lain. Hal
struksi, (3) manajemen pelaksana proyek yang tersebut, karena terpengaruh oleh kondisi
berpengalaman, (4) keuangan dan Perpajakan, budaya yang berbeda, kebijakan, strate-
(5) produktivitas tenaga kerja, (6) pendaya- gi, peraturan, dan lingkungan persaingan
gunaan peralatan, (7) kualitas bahan mate- \DQJ EHUEHGD .DSODQ GDQ 1RUWRQ
rial. Keberhasilan kinerja industri kontraktor, Di samping itu salah satu faktor yang
konsultan perencana, dan konsultan penga- mempengaruhi kinerja industri konstruksi,
was, tidak dapat diukur hanya menggunakan yaitu strategi keunggulan bersaing berkelan-
key performance indicators (KPIs)/indikator MXWDQ 3RUWHU PHQJXQJNDSNDQ NLQHUMD
kinerja utama (IKU) dari negara tertentu saja. daya saing industri konstruksi dapat dikaji
Bagaimana kriteria keberhasilan kinerja pada kemampuan industri konstruksi dalam
bila bandingkan dengan negara India, oleh membangun daya saing. Kualitas layanan jasa
3LOODL GNN NH\ SHUIRUPDQFH LQGLFDWRUV industri konstruksi, ini meliputi 5 dimensi
(KPIs)/indikator kinerja utama (IKU) meli- kualitas jasa, yaitu reliability (keandalan),
SXWL PDQIDDW ULVLNR VWDWXV SUR\HN responsiveness (cepat tanggap), assurance
(4) efektivitas keputusan, (5) produksi, (6) (jaminan). emphaty (empati) dan tangible (ke-
efektivitas biaya, (7) komitmen pelanggan, EHUZXMXGDQ /RYHORFN GDQ :ULJKW
SHPDQJNX NHSHQWLQJDQ GDQ PDQDMH- Karakteristik manajer industri konstruk-
PHQ SUR\HN 6HODQMXWQ\D &KHXQJ GNN si yang mempengaruhi kinerja pelaksanaan
GDUL &LQD 2UDQJ %LD\D :DNWX proyek konstruksi, meliputi: (1) membangun
(4) kualitas, (5) Keselamatan, (6) Kepuasan hubungan/networking di dalam atau di luar
NOLHQ .RPXQLNDVL GDQ /LQJNXQJDQ RUJDQLVDVL SUR\HN PHPLOLNL NHPDPSXDQ
Hasil tersebut menunjukkan bahwa KPI/ PHQLQJNDWNDQ SURGXNWL¿WDV NHUMD WLP
IKU peringkat teratas didistribusikan di an- PHPDKDPL KDVLO NDMLDQ $0'$/ PDP-
tara tiga perspektif yaitu, keuangan, pelang- pu merumuskan cost database system (per-
JDQ GDQ NHEHUODQMXWDQ 3UR¿WDELOLWDV GLWH- encanaan pekerjaan) sebagai acuan dalam
mukan sebagai IKU terpenting bagi direktur proses cost estimation, (5) safety plan k3
LQGXVWUL NRQVWUXNVL 3UR¿WDELOLWDV MXJD GLDQJ- pada pelaksanaan proyek, (6) mampu meru-
gap sebagai salah satu indikator kinerja ter- muskan work breakdown structure (rang-
penting di banyak negara lainnya, seperti NDLDQ DNWL¿WDV SHUNLUDDQ GXUDVL DNWL¿WDV
:DQJ HW DO GDQ <X HW DO +D- SHQJHPEDQJDQ GDQ SHQJHQGDOLDQ MDGZDO
sil ini menunjukkan bahwa layanan jasa in- (7) berkinerja maksimal walaupun dalam
dustri konstruksi, besaran keuangan bukan NRQGLVL \DQJ NXUDQJ NRQGXVLI PHPL-
78 JURNAL BANGUNAN, VOL. 22, NO.2, OKTOBER 2017: 75-80

liki komitment dalam mencapai tujuan ber- DAFTAR RUJUKAN


VDPD PDPSX PHPEDQJXQ NHGLVLSOLQDQ $JXQJ 1XJURKR 3UDSWRPR $JXQJ 5L\DUGL
NHUMD GDQ PHPLOLNL NHPDPSXDQ PHP- GDQ 6\DPVXGLQ 3HODNX 8VDKD -DVD
buat tim proyek tetap solid dan bersemangat. .RQVWUXNVL 6WXGL (PSLULV )DNWRU
Pelaksanaan layanan jasa yang menyeim- <DQJ 0HPSHQJDUXKL .LQHUMD ,QGXVWUL -DVD
EDQJNDQ EHVDUDQ ¿QDQVLDO GDQ SHODNVDQDDQ .RQVWUXNVL 'L .RWD 6XUDNDUWD 3URFHHGLQJ
operasional merupakan dasar dari pengukuran 6HPLQDU 1DVLRQDO ,6%1
kinerja layanan jasa industri konstruksi. Dalam 6XUDNDUWD 0DUHW
layanan jasa industri konstruksi (proyek), &KHXQJ 6 2 6XHQ + & + &KHXQJ . . :
dibutuhkan pengelolaan yang baik dan ter- $ :HE EDVHG FRQVWUXFWLRQ SURMHFW
arah karena suatu kegiatan proyek memiliki SHUIRUPDQFH PRQLWRULQJ V\VWHP $XWRPDW
durasi waktu dalam menyelesaikan, sehingga &RQVWU ±
tujuan layanan jasa konstruksi dapat tercapai. (O 0DVKDOHK 0 )LUP SHUIRUPDQFH DQG
Pengelolaan proyek yang diperlukan meli- information technology utilization in the
puti tiga hal yang dikenal dengan istilah tiga construction industry: an empirical study.
kendala proyek (triple constraint), yaitu biaya 3K ' 'LVVHUWDWLRQ *DLQHVYLOOH )ORULGD
8QLYHUVLW\ RI )ORULGD
(cost), mutu (quality), dan waktu (schedule).
(O 0DVKDOHK 0 0LQFKLQ 5 2¶%ULHQ :
Ketiga batasan tersebut saling mempenga-
0DQDJHPHQW RI FRQVWUXFWLRQ ¿UP
ruhi dalam keberhasilan sebuah proyek serta
performance using benchmarking. J. Man
memiliki peran yang sangat penting dalam
DJH (QJ ±
pelaksanaan proyek. Kegiatan pelaksanaan
.DSODQ 5 6 1RUWRQ ' 3 3XWWLQJ WKH
proyek tersebut, diwujudkan melalui kegiatan
balanced scorecard to work. Harv. Bus.
perencanaan (planning), pengorganisasian
5HY ±
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan .DXVDUL $KPDG =DLGLU :DUGL $QDOLVLV )DN
SHQJHQGDOLDQ FRQWUROOLQJ 6RHKDUWR WRU )DNWRU <DQJ 0HPSHQJDUXKL .LQHUMD
Industri konstruksi saat ini memiliki misi Mutu Pada Proyek Peningkatan Dan Pem
layanan jasa yang berfokus pada pelang- bangunan Jalan Kabupaten Di Kabupaten
gan. Perspektif pelanggan mencakup tiga Merangin. JurnalPenelitian Program Pasca
indikator, yaitu, kualitas pelayanan dan ker- 6DUMDQD 8%+ ± 3DGDQJ
ja, kepuasan pelanggan, dan pangsa pasar. /RYHORFN &KULVWRSKHU DQG -RFKHQ :LUW]
Kualitas pelayanan dan pekerjaan menempati 0DQDMHPHQ 3HPDVDUDQ -DVD 7HU
XUXWDQ NHGXD SHQWLQJ VHWHODK SUR¿WDELOLWDV jemahan). PT. Indeks, Jakarta.
/XX 9 7 .LP 6 +X\QK 7 ,PSURY
SIMPULAN DAN SARAN ing project management performance of
Indikator kinerja industri kontraktor, kon- large contractors using benchmarking ap
sultan perencana, dan konsultan pengawas, SURDFK ,QW - 3URMHFW 0DQDJH ±
di Malang Raya, meliputi: (1) kapabilitas
SHODNVDQD GDODP SHNHUMDDQ ¿QLVKLQJ SH- 0 $OL +DQ\ $EG (OVKDNRXU ,EUDKLP $ $O
nyelesaian waktu pekerjaan konstruksi, (3) 6XODLKL .KDOLG 6 $O *DKWDQL ,QGL
manajemen pelaksana proyek yang berpen- cators for measuring performance of build
galaman, (4) keuangan dan Perpajakan, (5) ing construction companies in Kingdom of
produktivitas tenaga kerja, (6) pendayagu- 6DXGL $UDELD &LYLO (QJLQHHULQJ 'HSDUW
naan peralatan, (7) kualitas bahan material. PHQW &ROOHJH RI (QJLQHHULQJ .LQJ 6DXG
Sudomo, dkk Kondisi Perusahaan Jasa Konstruksi 79

8QLYHUVLW\ 6DXGL $UDELD -RXUQDO RI .LQJ GXQJ 6HFDUD 6ZDNHOROD 6WXGL .DVXV
6DXG 8QLYHUVLW\ (QJLQHHULQJ 6FLHQFHV 5H 3UR\HN 3HQJHPEDQJDQ 6HNRODK 0HQHQJDK
FHLYHG 2FWREHU DFFHSWHG 0DUFK .HMXUXDQ 'L 3URYLQVL $FHK -XUQDO 7HNQLN
$YDLODEOH RQOLQH $SULO 6LSLO 3DVFDVDUMDQD 8QLYHUVLWDV 6\LDK .XD
www.ksu.edu.sa. www.sciencedirect.com OD 9ROXPH 1R $JXVWXV SS
1XUKD\DWL 0DQDMHPHQ 3UR\HN .RQ 3DJHV ,661
VWUXNVL &HWDNDQ SHUWDPD <RJ\DNDUWD $QGL 6RHKDUWR , 0DQDMHPHQ 3UR\HN GDUL
2IIVHW .RQVHSWXDO VDPSDL 2SHUDVLRQDO &HWDNDQ
3LOODL $ 6 -RVKL $ 5DR . 6 3HU SHUWDPD -DNDUWD *HORUD $NVDUD 3UDWDPD
formance measurement of R&D projects in 6WDSHQKXUVW 7 7KH %HQFKPDUNLQJ
a multi-project, concurrent engineering en %RRN $ +RZ WR JXLGH WR %HVW 3UDFWLFH IRU
YLURQPHQW ,QW - 3URMHFW 0DQDJH ± 0DQDJHUV DQG 3UDFWLWLRQHUV ¿UVW HG (OVH
177 vier Ltd, United Kingdom.
3RUWHU 0 ( *OREDO &RPSHWLWLYHQHVV :DQJ 2 (OB*DI\ 0 =KD - %L OHYHO
5HSRUW )LQGLQJV IURP WKH%XVL framework for measuring performance to
QHVV &RPSHWLWLYHQHVV ,QGH[ 1HZ <RUN ,Q improve productivity of construction enter
VWLWXWH IRU 6WUDWHJ\ DQG &RPSHWLWLYH SULVHV &RQVWU 5HV &RQJU ±
QHVV+DUYDUG %XVLQHVV 6FKRRO <X , .LP . -XQJ < &KLQ 6 &RP
5XVPDQ 0XWWDTLQ 1XUXO 0DODKD\DWL parable performance measurement system
)DNWRU )DNWRU 5HVLNR <DQJ 0HPSHQJDUXKL for construction companies. J. Manage.
.LQHUMD :DNWX 3HODNVDQDDQ .RQVWUXNVL *H (QJ ±
80 JURNAL BANGUNAN, VOL. 22, NO.2, OKTOBER 2017: 75-80

Anda mungkin juga menyukai