Anda di halaman 1dari 4

Meningitis

Disampaikan untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah Patofisiologi

Disusun Oleh : Ririn Anggini


NIM : 2020020007
Jurusan : D.III Keperawatan
Dosen Pengampu : Ahcmad Husaini, Ners. M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


FITRAH ALDAR LUBUK LINGGAU
D.III. KEPERAWATAN
2021

1
Meningitis

A. Pengertian Meningitis
Meningitis adalah inflamasi pada daerah meninges yang disebabkan oleh
infeksi bakteri, virus, fungi, maupun parasit. Patogen dapat menginvasi aliran
subarachnoid dan menginisiasi reaksi imun yang menyebabkan peradangan. Hal
ini akan meningkatkan permeabilitas blood brain barrier (BBB) yang akhirnya
mengganggu aliran cairan serebrospinal dan menyebabkan terjadinya kerusakan
neuron.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan tahun 2011, didapatkan jumlah
kasus meningitis pada laki-laki sebanyak lebih dari 12 ribu pasien dan wanita
sebanyak lebih dari 7 ribu pasien, serta menyebabkan kematian pada lebih dari 1
ribu pasien di Indonesia. Angka mortalitas meningitis di dunia masih mencapai 8-
15% meskipun sudah terdiagnosis dan dilakukan tatalaksana. Pada kasus
meningitis yang tidak ditatalaksana, angka kematian dapat meningkat sampai 50-
80%.

B. Patofisiologi meningitis
Patofisiologi meningitis disebabkan oleh infeksi yang berawal dari aliran
subarachnoid yang kemudian menyebabkan reaksi imun, gangguan aliran cairan
serebrospinal, dan kerusakan neuron.
Meningitis merupakan inflamasi pada daerah meninges yang disebabkan
oleh infeksi. Agen infeksius yang dapat menyebabkan terjadinya meningitis bisa
berupa bakteri, virus, fungsi, ataupun parasit.
Invasi Patogen
Patogen penyebab meningitis dapat masuk dan menginvasi aliran
subarachnoid dalam berbagai cara, yaitu melalui penyebaran hematogen, dari
struktur sekitar meninges, menginvasi nervus perifer dan kranial, atau secara
iatrogenik (operasi pada daerah cranium atau spinal). Adanya invasi patogen ke
subarachnoid akan mengaktivasi sistem imun. Sel darah putih, komplemen, dan
immunoglobulin akan bereaksi dan menyebabkan produksi sitokin.

2
Pengaruh Sitokin pada Meningitis
Adanya peningkatan produksi sitokin dapat menyebabkan beberapa
perubahan fisiologis, yaitu peningkatan permeabilitas blood brain barrier (BBB),
perubahan aliran darah serebral, peningkatan perlekatan leukosit ke endothelium
kapiler, serta peningkatan Reactive Oxygen Species (ROS). Adanya peningkatan
permeabilitas BBB serta perubahan aliran darah serebral dapat menyebabkan
tekanan perfusi aliran darah turun dan terjadi iskemia. Hal ini dapat membuat
perubahan pada komposisi serta aliran cairan serebrospinal. Terjadi peningkatan
protein pada cairan serebrospinal sehingga mengganggu aliran dan absorpsi cairan
serebrospinal.
Gangguan pada serebrospinal, perlekatan leukosit ke endotelium kapiler,
serta peningkatan ROS dapat menyebabkan kerusakan neuron, peningkatan
tekanan intrakranial (penyebab utama terjadinya stroke), dan edema. Kerusakan
neuronal terutama disebabkan oleh metabolit yang bersifat sitotoksik dan adanya
iskemia neuronal. Akibatnya, terjadi manifestasi klinis berupa demam, kaku
kuduk, perubahan status mental, kejang, atau defisit neurologis fokal.

3
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/meningitis

https://www.alomedika.com/penyakit/neurologi/meningitis/patofisiologi

Anda mungkin juga menyukai