c
d b
e a
f
g
Keterangan :
a. denrit e. nodus renvier
b. badan sel f. sel Schwan
c. nukleus g. Selubung mielin
d. akson
Berdasarkan fungsinya neron dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Neuron sensor (aferen) : menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf
2. Neuron motor (eferen) : menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ motorik atau kelenjar
3. Neuron konektor (interneuron) : menghubungkan neuron yang satu dengan neuron lainnya
Berdasarkan strukturnya neuron dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
1. Neuron multipolar : memiliki satu akson dan dua dendrit atau lebih
2. Neuron bipolar : memiliki dua juluran berupa dendrit dan akson
3. Neuron Unipolar (pseudounipolar) : merupakan neuron bipolar yang tampaknya hanya memiliki satu juluran dari
badan sel karena akson dan denritnya berfusi
B. Sel Neroglia (Glia)
Sel neuroglia adalah sel penunjang pada susunan saraf pusat yang berfungsi jaringan ikat
Sel glia dapat membelah secara mitosis
Jenis sel glia yaitu :
1. Astrosit, bentuknya seperti bintang, fungsinya sebagai lem menyatukan neuron-neuon
2. Oligodendrosit, bentuknya seperti astrosit tetapi memiliki badan sel yang lebih kecil membentuk lapisan mielin
untuk melapisi akson
3. Mikroglia , berukuran paling kecil dan bersifat fagositosit untuk pertahanan tubuh
4. Sel epindima, merupakan membran epitelium yang melapisi rongga serebral dan medula spinalis
C. Sinapsis
Sinapsis adalah hubungan antara neuron yang satu dengan neuron lainnya ; titik temu antara ujung akson dari
neuron yang satu dengan dengan denrit dari neuron lainnya atau hubungan ke otot dan kelenjar
Struktur sinapsis terbagi menjadi tiga bagian yaitu : prasinaps, celah sinaps dan pasca sinaps
Berikut gambar struktur sinapsis
1
D. Impuls saraf, Gerak Sadar, dan Refleks
Impuls saraf adalah rangsangan/pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar kemudian dibawa oleh
neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf
Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor menyebabkan terjadinya gerakan yaitu gerak sadar
dan gerak refleks
Gerak sadar adalah gerak yeng terjadi karena disengaja atau disadari, sedangkan gerak refleks adalah gerak
yeng tidak disengaja atau tidak disadari
Jalur perjalanan gerak refleks adalah sebagai berikut : Rangsangan → reseptor → neuron sensorik → sumsum
tulang belakang → neuron motorik → efektor
E. Mekanisme Penghantaran Impuls
Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi
potensial membran, yaitu energi yang tersimpan
untuk bekerja mengirimkan impuls, energi
tersebut dihasilkan oleh perbedaan komposisi ion
antara cairanintraseluler dan cairan kestraseluler.
Penghantaran impuls dalam neron terjadi secara
konduksi yang melibatkan pompa ion Na+ dsn K+
sebagai beriout :
1. Tahap istirahat (polarisasi) neuron tidak
menghantarkan impuls, saluran ion Na+ dan
K+ tertutup, dibagian luar membran
bermuatan positif sedangkan di bagian
dalam membran bermuatan negatif
2. Tahap depolarisasi, jika neuron diberikan rangsangan saluran Na akan terbuka dan ion Na+ masuk kedalam sel
+
hal tersebut menyebabkan perubahan muatan listrik, yaitu bagian luar membranmenjadi bermuatan negatif dan
bagian dalam membran bermuatan positif,depolarisasi selanjutnya aakan terjadi jika saluran Na+ tambahan
terbuka, sedangkan saluran K+ tetap tertutup, menyebabkan keadaan di bagian dalam membran menjadi lebih
positif
3. Tahap repolarisasi, saluran Na+ tertutup dan tidak aktif, sedangkan saluran K+ terbuka sehingga ion K+ keluar dan
menyebabkan bagian dalam menjadi bermuatan negatif, jika saluranka+ tertutuprelatif lambat dan menyebabkan
keadaan dalam membran menjadi bermuatan lebih negatif akan kembali ke tahap istirahat
F. Sistem Saraf Pusat
a) Otak
Otak merupakan pusat kordinasi dalam tubuh yang terletak dalam tulang tengkorak dan diselubungi oleh
selaput meninges yang terdiri atas tiga lapisan yaitu lapisan duramater (terluar), lapisan arakhnoid (tengah),
lapisan piamater (dalam). Peradangan pada selaput meninges disebut meningitis.
2
Otak merupakan ujung anterior tabung neural yang membesar. Pada manusia pembesaran itu begitu besar
sehingga persamaannya dengan sumsum tulang belakang tidak jalas.
Pada embrio muda terdapat tiga pembesaran yaitu otak depan, otak tengah dan otak belakang. Tetapi otak
depan dan otak belakang kemudian terbagi lagi hingga pada otak orang dewasa terlihat lima bagian. Otak
depan terbagi menjadi telensefalon, dan diensefalon. Otak belakang terbagi menjadi metensefalon yang bagian
dorsalnya membentuk serebrum, dan mielensefalon yang menjadi medula oblongata.
Serebrum (otak besar) memiliki permukaan yang berlipat-lipat dan mengandung ratusan juta neuron.
Korteknya berwarna abu-abu disebut substansi grisea, bagian medula berwarna putih disebut substansi alba.
Saluran tengah sumsum tulang belakang menjulur kedalam otak dan bersambung dengan beberapa ruang
besar yang saling berhubungan yang disebut ventrikel. Semua ruang ini terisi dengan cairan serebrospinal
yang sebagian besar dihasilkan oleh pleksus koroid vaskular yang berkembang dalam dinding tipis medula,
diensefalon dan ventrikel lateral.
Otak Depan (Prosensefalon)
Hemisfer Serebrum
Adalah bagian terbesar dan terdepan dari otak manusia, memiliki empat lobus : Frontal, parietal, oksipital
dan temporal.
Hemisfer serebrum ini mempunyai fungsi mengontrol perilaku yang telah dipelajari, pusat kesadaran,
kecerdasan, ingatan, dan interpretasi kesan
Serebrum dapat dibedakan menjadi 3 area yaitu :
1. Area sensori : yang berkaitan dengan penerimaan rangsang dari organ penerima
rangsang (reseptor) pada indera.
2. Area motor yang berperan merespon rangsang yang sampai ke otak melalui informasi
atau perintah ke efektor.
3. Area asosiasi yang menghubungkan area sensori dan area motor. Berperan penting dalam
proses belajar, seperti berpikir, membuat keputusan, menyimpan ingatan dan belajar bahasa.
Talamus
Bagian ini meproses seluruh rangsangan sebelum sampai ke bagian lain di otak, jadi merupakan pusat
penerus impuls sensori ke berbagai bagian sensori serebrum. Melakukan persepsi terhadap rasa sakit dan
rasa menyenangkan. Talamus mengatur dan mengkordinasi manifestasi luar dari emosi.
Hipotalamus
Memiliki fungsi penting yaitu mengontrol sejumlah fungsi autonom, dengan demikian hipotalamus
merupakan pusat koordinasi sistem autonom, dengan demikian hipotalamus merupakan pusat koordinasi
sistem saraf autonom yang mengendalikan suhu tubuh, selera makan, lapar, haus, keseimbangan,
metabolisme karbohidrat dan lemak, tekanan darah, tingkah laku, tidur. Hipotalamus juga meregulasi atau
mengontrol kelenjar hipopisis (kelenjar pituitari) dengan menghasilkan faktor pelepas.
Kelenjar Pituitari
Kelenjar pituitari atau hipopisi serebri adalah kelenjar endokrin yang terletak di lekuk kecil pada dasar
tengkorak (sela tursika) tepat di bawah hipotalamus dan dihubungkan oleh tangkai kecil. Satu-satunya yang
diketahui adalah mensekresi hormon.
Otak tengah manusia cukup kecil dan tidak mencolok, bagian-bagiannya berupa lobus optik (kolikulus superior)
sebagai pusat pengatur gerak bola mata, refleks pupil dan refleks akomodasi, bagian lain yaitu kolikulus inferior
merupakan pusat dari auditori (pendengaran). Selain itu otak tengah juga mengandung sekelompok sel saraf
yang mengatur tonus otot dan postur tubuh.
3
Otak belakang terdiri dari dua bagian yaitu serebelum dan medula oblongata.
Serebelum
Serebelum berkembang dari bagian dorsal metensefalon dan menjadi pusat keseimbangan dan kordinasi motor
(gerakan). Serebelum menerima informasi dari otot dan telinga, memantau orientasi tubuh dalam ruang, derajat
kontraksi otot rangka dan memantau kedudukan posisi tubuh, jadi fungsi utama serebelum adalah
mengkoordinasi gerakan otot kedua sisi tubuh. Bagian dasar metensefalon berkembang menjadi pons
(jembatan), yaitu suatu berkas serabut tebal yang menjulur melintang dari hemister serebelum yang satu ke yang
lainnya dan membawa impuls dari hemister yang satu ke hemister yang lain. Pons mengandung nukleus yang
meneruskan impuls dari serebrum ke serebelum.
Medula oblongata
Terletak di bagian antara sumsum tulang belakang dengan bagian otak lainya, berfungsi mengatur denyut
jantung, tekanan darah, gerakan pernapasan, sekresi ludah, menelan, gerak peristaltik, batuk dan bersin.
Substansi alba mengandung akson bermielin, berfungsi menghantarkan impuls menuju otak dan dari otak ke
efektor. Substansi grisea mengandung serat-serat saraf tidak bermielin dan sinapsis. Substansi grisea dibedakan
menjadi dua yaitu akar dorsal, yang mengandung saraf sensori atau aferen yang denritnya berhubungan dengan
reseptor, dan akar venrtal yang mengandung badan sel saraf motor atau eferen yang membawa impuls dari otak
ke efektor. Sumsum tulang juga dilindungi oleh selaput meninges. Fungsi utama sumsum tulang belakang adalah :
Terdiri dari pasangan-pasangan saraf kranial (keluar dari otak) dan saraf spinal (keluar dari sumsum tulang belakang)
yang menghubungkannya dengan reseptor dan efektor dalam tubuh. Berdasarkan arah impulsnya sistem saraf tepi
terbagi menjadi dua yaitu sistem saraf aferen dan sistem saraf eferen. Sistem saraf aferen adalah sistem saraf yang
menghantarkan informasi dari reseptor ke sistem saraf pusat, sedangkan sistem saraf eferen mengandung sel-sel
saraf yang menghantarkan informasi dari saraf pusat ke efektor (otot atau kelenjar). Sistem saraf tepi dibagi menjadi
sitem sensori somatik dan sistem autonom.
4
No Nama saraf Asal saraf sensori Asal saraf motor
I. Olfaktori Selaput lendir hidung Tiadak ada
II. Optik Retina mata Tidak ada
Otot penggerak bola mata pengubah tebal lensa mata,
III. Okulomotorik Otot penggerak bola mata
penyempitan pupil
Otot penggerak bola mata (obliks
IV. Toklear Otot lain penggerak bola mata
superior
V. Trigeminal Gigi, kulit muka dan rahang Otot pengunyah
Otot penggerak bola mata rektus
VI. Abdusen Otot lain penggerak bola mata
eksternal
Ujung pengecap di ujung lidah,
VII. Fasial Otot muka, kelenjar ludah
wajah, bibir, dan kelopak mata
VIII. Auditori Koklea dan saluran semisirkular Tidak ada
IX. Glosofaringeal Ujung pengecap dilidah belakang Kelenjar parotis, otot penelan di laring.
Ujung saraf di alat dalam, paru-paru, Saraf para simpatetik ke jantung, lambung, usus halus,
X. Vagus
lambung, aorta, laring laring, kerongkongan.
XI. Spinal Otot belikat Otot di belikat
XII. Hipoglosal Otot lidah Otot di lidah
Tiga puluh satu pasang saraf spinal terdapat di dalam susmsum tulang belakang. Urat saraf ini merupakan gabungan
neuron sensorik dan motor. Semua saraf sensori masuk ke sumsum tulang belakang melalui akar dorsal dan denritnya
berasal dari reseptor. Sedangkan semua saraf motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui akar ventral dan
neuritnya menuju ke efektor.
Saraf Autonom
Sistem saraf autonom adalah bagian dari saraf tepi yang mengontrol kegiatan organ dalam. Terdiri dari dua macam
yaitu saraf simpatik dan para simpatik.
H. Gangguan Sistem saraf
Meningitis adalah peradangan pada selaput meninges
Ensefalitis adalah peradangan jaringan otak yang disebabkan oleh virus
Neuritis adalah gangguan pada saraf tepi akibat peradangan, keracunan atau tekanan
Rasa baal dan kesemutan gangguan pada sistem saraf sensori yang disebabkan oleh gangguan metabolisme,
tertutupnya aliran darah, atau kekurangan vitamin neurotropik (B1, B6, dan B12)
Epilepsi penyakit saraf menahun yang menimbulkan serangan mendadak berulang-ulang tidak beralasan,
disebabkan oleh cedera kepala, tumor otak, kerusakan otak saat proses kelahiran, struk dan alkohol
Alzheimer, sindrom kematian sel-sel otak secara bersamaan sehingga otak tampak mengecil dan kemampuan daya
ingat menurun
Gegar otak, bergeraknya jaringan otak dalam tengkorak yang menyebabkan perubahan fungsi mental/tingkat
kesadaran, gejalanya kebingungan atu pingsan selama beberapa menit
II. Sistem Endokrin
Adalah sekumpulan kelenjar dan organ yang memproduksi hormon
Hormon adalah senyawa organik pembawa pesan kimiawi di dalam aliran darah menuju ke sel-sel atau jaringan tubuh
Hormon hanya memengaruhi sel target yang memiliki reseptor khu sus
Pengaruh hormon terhadap sel target dapat terjadi dalam waktu singkat hingga beberapa tahun
5
Hormon diperlukan dalam jumlah sedikit,
Sistem endokrin berinteraksi dengan sistem saraf berfungsi mengatur aktivitas tubuh seperti metabolisme, homeostasis,
pertumbuhan, perkembangan seksual, siklus reproduksi, siklus tidur dan siklusnutrisi
A. Karakteristik Kelenjar Endokrin
Merupakan kelenjarbuntu
Pada umumnya menyekresi lebih dari satu jenis hormon, kecuali kelenjar paratiroid
Memiliki sejumlah sel sekretori yang dikelilingi banyak pembuluh darah dan ditopang oleh jaringan ikat
Masa aktif kelenjar endokrin dalam menghasilkan hormon bervariasi
Sekresi hormon dapat distimulasi atau dihambat oleh hormon lain
B. Kelenjar endokrin dan Sekresi Hormon
1. Hipofisis (pituitari)
Bentuknya oval, melekat dibagian dasar hipotalamus otak, besarnya sebesar kacang. Beratnya 0,5 gram, terbagi
menjadi tiga lobus sebagai berikut :
a. Hipofisis lobus anterior , menghasilkan hormon :
1) Hormon pertumbuhan, Growth Hormon (GH) atau Somatotropin Hormon (STH)
o Mengendalikan pertumbuhan dan perbanyakan sel-sel tubuh
o Menyebabkan hati memproduksi somatomedin yang berperan dalam pertumbuhan tulang dan kartilago
o Mempercepat laju sintesis protein dengan cara bmeningkatkan pemasukan asam amino melalui membran
sel
o Menurunkan laju penggunaan karbohidrat oleh sel-sel tubuh, sehingga menambah kadar glukosa darah
o Meningkatkan pemakaian lemak untuk energi
o Abnormal sekresi hormon ini akan mengalami : Dwarfisme (kerdil), Gigantisme, Akromegali
2) Hormon perangsang tiroid, Tirotropin Stimulating Hormon (TSH)
o Meningkatkan pertumbhan dan perkembangan sel-sel tiroid (kelenjar gondok), laju produksi hormon
tiroksin, dan metabolisme sel.
3) Hormon adenokortikotropik atau kortikotropin, adenocorticotropic hormon (ACTH)
o Merangsang kelenjar korteks adrenal untuk menyekresi glukokortikoid (hormon untuk metabolisme
karbohidrat)
4) Hormon gonadotropin;
o Hormon yang mempengaruhi fungsi gonad . Hormon gonadotropin terdiri atas :
FSH, pada wanita berfungsi menstimulasi pertumbuhan folikel ovarium dan memproduksi hormon
estrogen. Pada laki-laki berfungsi menstimulasi pertumbuhan dan perkembangan spermatozoa dalam
tubulus seminiferus testis
LH, Pada wanita bekerjasama dengan FSH menstimulasi produksi estrogen, berperan dalam ovulasi
den sekresi progrenteron. Pada laki-laki menstimulasi sel-sel intersitial tubulus seminiferus testis untuk
memproduksi androgen (testoteron)
5) Hormon prolaktin, disekresikan pada saat hamil dan menyusui, perfungsi menstimulasi kelenjar susu
memproduksi air susu
b. Hipofisis lobus Intermedia, menghasilkan endorfin dan melanocyte stimulating hormon (MSH)
Endorfin, zat penghilang rasa nyeri alamiah, merespon stres dan aktivitas seperti olah raga
MSH, merangsang pembentukan pigmen dan penyebaran sel-sel penghasil pigmen melanosit pada epidermis
c. Hipofisis lobus Posterior, menghasilkan hormon ADH dan Oksitosin
ADH berfungsi menurunkan volume air yang hilang dalam urin, melalui peningkatan reabsorpsi air dari
tubulus kontortus distal dan duktus kolektivus di ginjal, hipo sekresi hormon ini akan menyebabkan diabetes
insipidus, jika hipersekresi menyebabkan peningkatan volume darah
Oksitosin, berfungsi merangsang kontraksi otot rahim saat melahirkan dan pengeluaran ASI pada
ibumenyusui.Pelepasan oksitosin dan asi dihambat oleh stres emosional
2. Tiroid (kelenjar gondok
Terdiri atas folikel-folikel dalam dan dua lobus lateral yang terletak di bawah laring
6
Menghasilkan hormon tiroksin (Tetraiodotironin/T4) sebanyak 90% dan Triiodotironin sebanyak 10% dari seluruh
sekresi tiroid, hormon tersebut terbuat dari asam amino tirosin yang mengandung iodin
Jika kekurangan iodin dalam waktu lama tioid akan membengkak (Penyakit gondok/goiter)
Hormon tiroksin berfungsi meningkatkan metabokisme sel, menstimulasi konsumsi oksigen, meningkatkan
pengeluaran enrgi panas, serta mengatur pertumbuhan dan perkembangan normal tulang, gigi, jaringan ikat dan
saraf
Hipotiroidisme dapat menyebabkan penurunan metabolisme, kontipasi, reaksi mental lambat, dan peningkatan
simpanan lemak, pada anak-anak menyebabkan kreatinisme dan pada orang dewasa menyebabkan miksidema
Hipertiroidisme menyebabkan peningkatan metabolisme, berat badan menurun, gelisah, diare, frekwensi denyut
jantung meningkat, toksisitas hormon, dan penyakit Grave (pembengkakan jaringan di bawah kantong mata
hingga bola mata menonjol)
3. Paratiroid (kelenjar anak gondok
Terdiri atas empat organ kecil berukuran sebesar biji apel terletak dipermukaan belakang tiroid
Menyekresikan hormon paratohormon (PTH)
PTH berfungsi mengendalikan keseimbangan kalsium dan fosfat dalam tubuh melalui :
a) Stimulasi aktivitas osteoklas (sel penghancur tulang) yang menyebabkan pengeluaran kalsium
b) Pengaktifan vitamin D yang diperlukan untuk mengabsorpsi kalsium dalam makanan
c) Stimulasi reabsorpsi kalsium dari tubulus ginjal hingga menurunkan kehilangan ion kalsium dalam urin dan
meningkatkan kadar kalsium dalam darah
Hiperparatiroidisme menyebabkan peningkatan aktivitas osteoklas dan pelemahan tulang
Hipoparatiroidisme menyebabkan penurunan kadar kalsium dalam darah, peningkatan iritabilitas sistem
neuromuskuler, dan tetanus (kejang oto rangka)
4. Adrenal (suprarenalis/kelenjar anak ginjal)
Terletak dikutub atasginjal, berwarna kuning, dan tertanam pada jaringan adiposa, terdiri atas korteks di bagian
luar dan medula dibagian dalam
Kelenjar adrenal bagian korteks menghasilkan hormon :
o Aldosteron, mengatur keseimbangan air dan elektrolit melalui pengendalian kadar natrium dan kalium dalam
darah
o Glukokortikoid (kortisol, kortison, dan kortikosteron) memengaruhi metabolisme glukosa, protein, lemak, serta
menjaga membran lisosom sehingga mencagah kerusakan jaringan
o Gonadokortikoid (Steroid kelamin) sebagai prekursor pengubahan testoteron dan estrogen oleh jaringan lainv
Kelenjar adrenal bagian medula menghasilakn hormon :
o Adrenalin (Epinefrin) meningkatkan frekwensi jantung, metabolisme dan konsumsi oksigen
o Noradrenalin (Norepinefrin) meningkatkan tekanan darah dan menstimulasi otot jantung
Hiposekresi menyebabkan penyakit addison dengan gejala ketidak seimbangan natrium dan kalium dalam darah
hingga kulit menghitam
Hipersekresi menyebabkan peningkatan tekanan darah, Cusing disease (kelemahan otot serta penumpukan
lemak dileher dan wajah), sindrom adenogenital (terjadi pubertas dini), serta perempuan dewasa yang memiliki
karakteristik pria (tumbuh rambut di wajah, suara menjadi berat dan pertumbuhan otot)
5. Pankreas, Berbentuk pipih, terletak dibagian belakang bawah lambung, menghasilkan hormon :
Glukagon, dihasilkan oleh sel alfa, berfungsi meningkatkan penguraian glikogen hati menjadi glukosa sehingga
kadar gula darah meningkat, dan sintesis glukosa dari sumber nonkarbohidrat dalam hati
Insulin, dihasilkan oleh sel beta, berfungsi menurunkan katabolisme lemak dan protein, menurunkan kadar gula
darah, serta meningkatkan sintesis protein dan lemak
Somatostatin, dihasilkan oleh sel delta, merupakan penghalang hormon pertumbuhan, dan penghambat sekresi
glukagon dan insulin
Polipeptida pankreas, hormon pencernaan yang dilepaskan setelah makan, fungsinya belum diketahui
Defisiensi insulin dapat menyebabkan diabetes melitus
7
Diabetes melitus dapat disebabkan oleh faktor genetik, obesitas, penyakit autoimun,virus, lingkungan, ekonomi,
dan budaya
6. Pineal (epifisis serebri), terletak di langit-langit otak menghasilkan hormon :
Melatonin memengaruhi pelepasan gonadotropin dan menghambat produksi melanin
Produksi melatonin terendah terjadi pada siang hari dan terbasar pada malam hari
7. Timus, terdiri atas dua lobus berwarna kemerah-merahan terletak di bagian posterior torak di atas jantung pada bayi
yang baru lahir sangat kecil, beratnya sekitar 10 gr, pada masa remaja menjadi sekitar 30 – 40 gr, namun setelah
dewasa berangsur-angsur menyusut
Menghasilkan hormon Timosin yang berfungsi mengandalikan perkembangan sistem imun
8. Ovarium, testis, dan plasenta
Ovarium menghasilkan hormon :
o estrogen ,dihasilkan oleh folikel graf yang dirangsang oleh FSH, fungsinya merangsang pertumbuhan ciri-ciri
kelamin skunder pada wanita dan prilaku seks
o Progresteron, dihasilkan oleh korpus luteum yang dirangsang oleh LH, fungsinya memelihara kehamilan,
perkembangan dan pertumbuhan kelenjar air susu
Testis menghasilkan hormon testoteron dirangsang oleh LH, berpengaruh pada perkembangan ciri-ciri kelamin
skunder pria dan prilaku seks
Plasenta menghasilkan gonadotropin korion, estrogen, progresteron, dan somatotropin
8
Badan siliari, mengandung pembuluh darah danoto bersilia yang berfungsi dalam akomodasi penglihatan
(mengubah fokus objek)
Iris , bagian yang berwarna pada mata, terdiri atas jaringan ikat dan otot untuk untuk mengendalikan
diameter pupil
Pupil, ruang terbuka yang bulat pada iris untuk dilalui cahaya
c. Lensa, struktur bikonveks yang bening dibelakang pupil dan bersifat elastis, berfungsi untuk membentuk
bayangan objek
d. Rongga mata, ruang anterior berisi aqueus humor (cairan bening yang mengandung nutrisi untuk lensa dan
kornea), ruangan posterior berisi vitreous humor (gel tramsparan untuk mempertahankan bentuk mata dan
posisi retina terhadap kornea
e. Retina (selaput jala), lapisan terdalam mata, tipis dan transparan, terdiri atas:
Bagian luar terfigmentasidan menyimpan vitamin A
Bagian dalam merupakan lapisan jaringan saraf, terdiri atas sel batang (mengandung pigmen rodopsin)
dan sel kerucut (mengandung iodopsin)
Lutea makula, area berkas berwarna kekuning terletak agak lateral dari pusat
Fovea sentralis (bintik kuning), pelekukan sentral lutea makula, mengandung sel kerucut dan tidak
memiliki sel batang merupakan pusat visual mata (bayangan objek yang terfokus di bagian ini akan
diinterpretasikan oleh otak.
Saraf mata, terbentuk dari akson sel-sel ganglion yang keluar dari mata dan bergabung disisi superior
kelenjar hipopisis membentuk kiasma optik
Bintik Buta (diskus optik), bagian yang tidak mengandung fotoreseptor
2. Mekanisme melihat benda sebagai berikut :
a. Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, kemudian menembus kornea dan diteruskan melalui
pupil
b. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensa mata ke retina
c. Daya akomodasi lensa mata mengatur agar cahaya jatuh tepat dibintik kuning retina
d. Pada bintik kuning cahaya diterima oleh reseptor cahaya, impuls dari reseptor cahaya disampaikan oleh saraf
optik ke otak
e. Impuls yang disampaikan ke otak akan diinterpretasikan, sehingga kiat bisa mengetahui apa yang kita lihat
3. Adaptasi terhadap Gelap dan terang
Adaptasi gelap dan terang adalahpenyesuaian penglihatan secara ootomatis terhadap intensitas cahaya yang
memasuki retina saat bergerak dari tempat yang gelap ke tempat yang terang atau sebaliknya
Adaptasi gelap maksimum 20 menit, sedangkan adaptasi terang sekitar 5 menit
Dalam cahaya terang rodopsin akan terurai secara cepat, hanya tersisa tersisa sedikit untuk membentuk
potensial aksi pada sel batang
Sintesis rodopsin dan iodopsin memerlukan vitamin A, sedangkan vitamin B dibutuhkan untuk mendukung fungsi
sempurna retina dan jaringan saraf
Adaptasi gelap terang juga melibatkan refleks pupil, pupil melebar dalam cahaya rendah dan menyempit dalam
cahaya terang
4. Gangguan/kelainan mata
Miopi, lensa mata terlalu cembung atau bola mata terlalu panjang sehingga bayangan jatuh di depan retina
Hipermetropi, lensa mata tidak dapat menyembung / bola mata terlalu pendek, bayangan jatuh dibelakang retina
Presbiopi, elastisitas lensa mata berkurang karena usia tua
Kebutaan, tidak dapat melihat benda apapun, umumnya disebabkan kecelakaan
Kerabunan, hanya dapat melihat denga samar-samar umumnya disebabkan karena kecelakaan
Rabun senja, tidak dapat melihat pada saat sore saja akibat kekurangan vitamin A
Buta warna, penyakit keturunan yang menyebabkan penderita tidak dapat membedakan warna tertentu
Katarak, lensa mata menjadi buram karena penebalan, terjadi pada orang lanjut usia
Astigmatisme, kelengkungan kornea mata tidak merata sehingga cahaya tidak fokus pada satu titik retina
9
Mata juling (strabismus), kondisi ketika kedua mata tampak tidak searah
Glukoma, adanya penambahan tekanan dalam mata karena cairan dalam bilik anterior mata belum sempat
disalurkan ke keluar sehingga menekan saraf optik, lama kelamaan bisa menimbulkan hilangnya daya
penglihatan
10
2. Membran timpanum (gendang pendengaran) merupakan perbatasan antara bagian luar dengan bagian
tengah, berbentuk kerucut, permuakaan luarnya dilapisi kulit, permukaan dalamnya dilapisi mukosa
3. Memiliki tegangan dan ketebalan untuk memperkuat gelombang bunyi secara mekanis
b. Telinga bagian tengah, rongga berisi udara yang terletak di dalam tulang temporal, terdiri atas bagian-bagian :
Saluran Eustachius, saluran yang menghubungkan rongga telinga tengah dengan faring
Osikel auditori (Tulang pendengaran) meliputi maleus (martil), inkus (landasan) dan stapes (sanggurdi)
c. Telinga bagian dalam, terletak di tulang temporal, terdiri atas dua bagian yaitu labirin tulang dan labirin
membranosa
Labirin tulang merupakan ruang berliku berisi cairan perilimfa, terbagi menjadi tiga bagian yaitu : vestibula,
kanalis semisirkularis dan koklea
o Koklea terdiri atas tiga bagian yaitu : Skala vestibuli, skala timpani, dan skala media
o Skala vestibuli berisi cairan perilimpa dan berhubungan dengan jendela oval
o Skala timpani berisi cairan perilimpa dan berhubungan dengan telinga tengah melalui jendela bulat
o Skala media yang berisi cairan endolimpa berada diantara skala skala vestibuli dan skala timpani
o Skala bagian atas dibatasi oleh membran vestibularis sedakan bagian bawah dibatasi oleh membran
basilaris
o Diatas membran basilaris terdapat organ corti terdiri atas reseptor sel-sel rambut dan sel-sel penunjang
Labirin membranosa terletak didalam labirin tulang, merupakan seranagkaian tuba berongga dan berkantong
berisi cairan endolimpa, terdiri atas dua kantong yaitu utrikulus dan sakulus yang dihubungkan oleh duktus
endolimpa
Pada duktus semi sirkuler, utrikulus dan sakulus terdapat reseptor untuk keseimbangan (ekuilibrium)
2. Mekanisme Mendengar
Manusia mampu mendengar bunyi pada frekwensi 20 -20.000 gelombang perdetik
Mekanisme pendengaran manusia adalah sebagai berikut : Gelombang bunyi ditangkap oleh daun kartilago →
menjalar ke kanal auditori → memngetarakan membran timpanum → menjalar ke osikel auditori → menuju ke
venestra vestibuli → terbentuk gelombang tekanan pada perilimfa skala vestibuli → menjalar ke skala timpani →
menyebabkan getaran pada membran basilar → selsel rambutmelengkung → memicu impuls saraf → menjalar
ke serabut saraf vestibulokoklear (CN VIII) → menjalar ke korteks audi tori diotak → bunyi diinterpretasikan
3. Peran telinga dalam keseimbangan
Dalam menjaga keseimbangan tubuh telinga berperan dalam ekuilibrum statis dan ekuilibrum dinamis
Ekuilibrum statis adalah kesadaran akan posisi kepala terhadap gravitasi jika tubuh dalam keadaan diam
Reseptor yang berperan dalam ekuilibrumstatis adalah makula yang terletak pada dinding utrikulus dan sakulus
Makula terdiri atas sel penunjang dan sel rambut, kumpulan sel rambut menonjol membentuk masa gelatin yang
mengandung otolit. Ketika kepala posisinya tegak lurus otolit berada di bagian puncak sel rambut, jika posisi
kepala miring, gaya gravitasi merubah arah otolit dan dan melengkungkan sel-sel rambut yang mengakibatkan
aktivasi sel-sel reseptor aktivasi sel reseptor selanjutnya ditransmisi ke saraf vestibulokoklear (CN VIII)
Ekuilibrum dinamis, adalah kesadaran akan posisi kepala saat merespon gerakan, reseptor yang berperan dalam
ekuilibrumdinamis adalah ampula yang terdapat pada duktus semi sirkuler
Ampula berisi krista. Krista terdiri atas sel penunjang dan sel rambut yang menonjol membentuk lapisan gelatin
kupula
4. Gangguan Indra pendengaran
Tuli (tuna rungu) penurunan atau ketidak mampuan seseorang untuk mendengarkan suara
Tuli konduktif terjadi akibat gangguan transmisi suara ke koklea
Tuli saraf terjadi akibat kerusakan organ Corti , saraf CN VIII, atau korteks otak
Furunkuloris, munculnya bisul pada meatus (liang telinga)
Otitis media, infeksi telinga tengah yang dapat terjadi setelah terserang flu, sinusitis, campak atau infeksi bakteri
Mastoiditis, infeksi yang menyebabkan sel-sel tulang mastoid berongga
13