Anda di halaman 1dari 5

RINGKASAN MATERI KULIAH

ELEMEN DESAIN PENELITIAN


(Ditulis untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Metodologi Penelitian)

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Sutrisno T., S.E., Ak., M.Si..

Disusun oleh:
Agnes Cahyaning Sih
185020300111093

Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya Malang
2020
1. Aspek-Aspek Berbeda yang Relevan dengan Pendesainan Penelitian
Desain penelitian adalah metode yang dimanfaatkan peneliti dalam
melakukan suatu penelitian yang memberikan arah terhadap jalannya
penelitian. Desain penelitian ditetapkan berdasarkan tujuan dan hipotesa
penelitian. Ada beberapa aspek yang relevan dengan desain penelitian, yang
akan dijabarkan sebagai berikut.
1) Strategi penelitian
Strategi penelitian merupakan sebuah perencanaan untuk mencapai
tujuan penelitian dan menjawab permasalahan penelitian. Dalam pemilihan
strategi penelitian tergantung pada tujuan dan jenis pertanyaan penelitian
serta sudut pandang peneliti dan aspek-aspek praktis seperti akses ke
sumber data dan kendala waktu. Strategi penelitian terbagi menjadi:
a. Eksperimen = biasanya terkait dengan penelitian deduktif dan
pendekatan ilmiah atau hypothetico-deductive untuk penelitian. Desain
eksperimen biasanya digunakan untuk membangun hubungan kausal.
Dalam sebuah eksperimen, peneliti melakukan manipulasi pada
variabel independen untuk mempelajari dampaknya terhadap variabel
dependen.
b. Survei = merupakan sebuah system pengumpulan informasi dari atau
tentang orang untuk menggambarkan, membandingkan, atau
menjelaskan sikap, pengetahuan dan perilaku. Pertanyaan-pertanyaan
dalam survei biasanya disusun menjadi kuesioner yang dikelola sendiri
dan yang diisi sendiri oleh responden, baik di atas kertas atau melalui
komputer. Survey juga dapat dilakukan dengan wawancara dan
observasi terstruktur.
c. Etnografi = merupakan strategi penelitian yang berakar pada
antropologi. Etnografi adalah strategi dimana peneliti mengamati,
mencatat, dan terlibat dalam kehidupan sehari-hari budaya lain dan
kemudian menulis kisah budaya ini dengan menekankan detail
deskriptif. Etnografi bertujuan untuk menghasilkan pemahaman
tentang budaya dan perilaku kelompok sosial dari sudut pandang orang
dalam.

1
d. Studi kasus = berfokus pada pengumpulan informasi tentang objek,
peristiwa, atau aktivitas tertentu, seperti unit bisnis atau organisasi
tertentu. Dalam studi kasus, kasusnya adalah individu, kelompok,
organisasi, peristiwa, atau situasi yang diminati oleh peneliti. Yang
menjadi ide dibalik studi kasus adalah bahwa untuk mendapatkan
gambaran yang jelas tentang suatu masalah, seseorang harus
memeriksa situasi kehidupan nyata dari berbagai sudut dan perspektif
menggunakan berbagai metode pengumpulan data.
e. Teori dasar = Instrumen penting dari teori dasar adalah pengambilan
sampel teoritis, pemberian kode, dan perbandingan konstan.
Pengambilan sampel teoritis adalah proses pengumpulan data untuk
menghasilkan teori dimana peneliti bersama-sama mengumpulkan
kode dan menganalisis data dan memutuskan data apa yang akan
dikumpulkan selanjutnya dan dimana menemukannya untuk
mengembangkan teorinya saat muncul.
f. Penelitian terapan = adalah strategi penelitian yang bertujuan untuk
mempengaruhi perubahan yang direncanakan. Peneliti memulai
dengan masalah yang sudah diidentifikasi dan mengumpulkan data
yang relevan untuk memberikan solusi masalah sementara. Solusi
kemudian diimplementasikan dengan pengetahuan bahwa mungkin ada
konsekuensi yang tidak diinginkan setelah implementasi tersebut.
Efek-efeknya kemudian dievaluasi, didefinisikan, dan didiagnosis.
Penelitian berlanjut secara berkesinambungan sampai masalah teratasi
sepenuhnya.
2. Memilih Setting Penelitian, Tingkat Intervensi Peneliti, Unit Analisis,
Metode Campuran, dan Horizon Waktu Penelitian
1) Setting penelitian
Penelitian dapat dilaksanakan dalam lingkungan yang alami di
mana kejadian terjadi secara normal (non-contrived settings) atau dalam
lingkungan yang diciptakan (contrived settings). Studi korelasional
(eksploratif dan deskriptif) umumnya dilaksanakan dalam lingkungan

2
yang apa adanya (uncontrived settings), sedangkan studi kausal
dilaksanakan dalam lingkungan yang diciptakan (contrived settings).
a) Studi eksploratif = dilakukan apabila pada saat dilaksanakan tidak
banyak hal yang dipahami tentang situasi yang nantinya dihadapi, atau
dengan kata lain tidak terdapat informasi yang berguna tentang
bagaimana masalah ataupun isu penelitian yang sejenis yang berasal
dari masa lalu. Studi eksploratif dilakukan ketika sejumlah fakta
diketahui, tetapi diperlukan lebih banyak informasi untuk menyusun
kerangka teoritis yang kokoh
b) Studi deskriptif = dilakukan untuk mengetahui, memahami, serta dapat
menjabarkan karakteristik variabel yang nantinya diteliti dalam kondisi
tertentu. Studi deskriptif bertujuan guna dalam memberikan suatu hal
dan kejadian kepada peneliti atau guna menunjukkan aspek yang
relevan dengan fenomena yang berasal dari perspektif seseorang,
organisasi, orientasi industri, atau lainnya. Studi deskriptif
menampilkan data dalam bentuk yang bermakna.
2) Tingkat intervensi (keterlibatan) peniliti
Tingkat intervensi peneliti memiliki pengaruh langsung kepada
apakah penelitian yang dilakukan adalah korelasional ataupun kausal.
Macam-macam tingkat intervensi peneliti dalam penelitiannya yaitu:
a) Intervensi Minimal = terjadi jika peneliti hanya menyebarkan
kuesioner tanpa mengintervensi aktivitas normal terhadap kasus yang
diteliti.
b) Intervensi Sedang = Peneliti tidak lagi berurusan dengan temuan
korelasi namun ingin menentukan secara kukuh hubungan kausal atau
memanipulasi peristiwa normal dengan secara sengaja mengubah
tingkat dukugan.
c) Intervensi Berlebih= Setelah melakukan eksperimen terdahulu
seorang peneliti merasa bahwa hasilnya mungkin tidak valid karena
adanya faktor eksternal lain dan memastikan bahwa faktor asing
tersebut mungkin mempengaruhi hubungan sebab-akibat. Dalam
intervensi berlebih tidak hanya dukungan manipulasi tapi situasi

3
dimana eksperimen diadakan adalah artifisial karena peneliti menarik
subjek keluar dari lingkungan normalnya dan menempatkannya dalam
keadaan yang benar-benar berbeda.
3) Unit analisis: individu, pasangan, kelompok organisasi, budaya
Unit analisis mengarah pada tingkat keseluruhan data yang
terkumpul selama tahap analisis data. Pertanyaan penelitian menentukan
unit analisis yang sesuai. Tiap-tiap individu tidak memiliki karakteristik
yang sama dengan kelompok, dan kelompok tidak memiliki karakteristik
yang sama dengan individu. Ada keragaman dalam persepsi, sikap, dan
perilaku orang dalam budaya yang berbeda. Oleh karena itu, sifat
informasi yang dikumpulkan serta tingkat pengumpulan data untuk
analisis merupakan bagian yang satu kesatuan dari keputusan yang dibuat
pada pilihan unit analisis. kerangka kerja kadang-kadang dapat ditentukan
atau dipandu oleh tingkat dimana data berada dikumpulkan untuk
dianalisis.
4) Horizon waktu penelitian: Studi Cross-Sectional vs. Studi Longitudinal
Studi cross-sectional adalah studi yang dapat dilakukan dimana
data dikumpulkan hanya sekali, mungkin selama beberapa hari atau
minggu atau bulan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Tujuan dari
studi cross-sectional adalah untuk mengumpulkan data yang relevan
untuk menemukan jawaban atas pertanyaan penelitian. Pengumpulan data
pada satu garis waktu sudah cukup. Studi longitudinal adalah saat ketika
data dikumpulkan pada dua titik waktu yang berbeda dan dilakukan
secara longitudinal melintasi periode waktu, ketika data pada variabel
dependen dikumpulkan pada dua atau lebih garis waktu untuk menjawab
pertanyaan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai