Anda di halaman 1dari 1

TUGAS IDNIVIDUAL (Tugas ke 1)

Kasus Lemak Babi di Indonesia Kasus Ajinomoto


Heboh soal makanan haram juga pernah terjadi di Bandung pada 1984. Ketika itu, sejumlah mahasiswa
Fakultas Peternakan meneliti dagangan tukang bakso keliling atau yang mangkal di pinggir jalan. Sekitar
30 persen bakso yang dijual terbukti mengandung daging babi. Juga kasus Ajinomoto, tahun 2001.
Masyarakat dibuat heboh, akibat fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang mengharamkan Ajinomoto.
Sebab, berdasarkan penelitian MUI, bahan baku Ajinomoto “ditengarai” dicampur dengan lemak babi.
Masyarakat Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam, langsung tersentak. Aparat
keamanan bertindak sigap. Untuk meredam gejolak massa, Jumat malam kepolisian Jawa Timur
menahan empat pimpinan PT Ajinomoto, dan menjadikannya sebagai tersangka. Tuduhannya melanggar
UU Konsumen. Ke-empat pimpinan PT Ajinomoto tersebut masing-masing Ir Haryono (Manajer Quality
Control), Yosiko Ogama (Direktur Teknik), Sartono (Manajer Produksi) dan Hari Suseno (Manajer Pabrik).
Hingga Sabtu siang, mereka masih diperiksa tim Tindak Pidana Tertentu (Tipiter) Polda Jawa Timur.
Sebelum ini, sebenarnya Ajinomoto sudah mengantungi sertifikat ‘halal’ dari MUI. Namun itu hanya
berlaku dua tahun, dan berakhir sejak Juni 2000. Setelah tanggal itu, pihak Ajinomoto tak melakukan
pemeriksaan lagi ke MUI. Mereka malah mengubah bahan bakunya, yang ditengarai MUI mengandung
ekstrak lemak babi. Tapi benarkah megandung lemak babi? PT Ajinomoto Indonesia membantah bahwa
produk akhir MSG Ajinomoto mengandung unsur “porcine”. Bantahan PT Ajinomoto itu dikemukakan
dalam siaran pers yang ditandatangani Department Manager PT Ajinomoto Indonesia, Tjokorda Bagus
Sudarta, Kamis. Sebelumnya Tjokorda melalui media masa mengakui menggunakan bactosoytone yang
diekstrasi dari daging babi untuk menggantikan polypeptone yang biasa diekstrasi dari daging sapi.
Diungkapkan juga olehnya, alasan menggunakan bactosoytone itu karena lebih ekonomis, namun
penggunaan ekstrasi daging babi itu hanyalah sebagai medium dan sebenarnya tidak berhubungan
dengan produk akhir. Dalam siaran persnya, Tjokorda mengatakan, untuk menghilangkan keresahan dan
menjaga ketenangan masyarakat dalam mengkonsumsi produk Ajinomoto, maka pihaknya akan menarik
secara serentak di seluruh Indonesia produk MSG Ajinomoto yang telah beredar dalam kurun waktu dua
hingga tiga minggu terhitung mulai 3 Januari 2001. Jumlahnya sekitar 10 ribu ton. Tjokorda mengatakan,
setelah proses penarikan selesai dilaksanakan maka pemasaran produk baru MSG Ajinomoto akan
menggunakan unsur “mameno” dalam proses produksi setelah mendapat sertifikat halal dari LP POM
MUI. Dalam siaran pers itu juga disebutkan, PT Ajinomoto Indonesia menyampaikan permohonan maaf
kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ia mengatakan, seluruh produk Ajinomoto harus ditarik dari
peredaran dan stok baru hanya boleh dipasarkan setelah mendapat sertifikat halal yang baru dari MUI.
Akibat kasus ini, PT Ajinomoto terpaksa harus memberi ganti-rugi pedagang dengan total nilai sebesar
Rp 55 milyar. [cha, berbagai sumber/www.hidayatullah.com]

Tugas :

1. Bagaimana cara Perusahaan mencegah terjadinya kasus tersebut diatas sehingga


dapat melakukan distribusi distribusi sehingga dapat mencapaian target penjualan.
Uraikan jawaban anda.
2. Bagaimana Ritel (Distributor, Grosir, Pengecer) menanggapi dan merespon kasus
tersebut di atas.

Petunjuk Pengerjaan Tugas :


1. Hasil tugas dibuat dalam bentuk words atau pdf
2. Nama File : R1_A1_M.Ritel_Nama Mahasiswa
Contoh : R1.A1_M.Ritel_Saepudin
3. Tugas dikirim melalui email : prihatma16@yahoo.co.id
Batas waktu pengiriman hari minggu tanggal 25 april 2021 pukul 23.00

Anda mungkin juga menyukai