Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BIOKIMIA KLINIK
DISUSUN OLEH
Nayla Rizqina Zahra
NIM. 1913026026
DOSEN PENGAMPU
Apt. Febriana Mahmudah, S.Farm., M.Farm.
S1 FARMASI KLINIS
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2021
A. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui sensitivitas suatu antibiotik terhadap suatu bakteri tertentu.
B. Dasar Teori
Uji sentifitas bakteri merupakan suatu metode untuk menentukan tingkat kerentanan
bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui senyawa murni yang memiliki
aktivitas antibakteri. Metode Uji sensitivitas bakteri adalah metode cara bagaimana
mengetahui dan mendapatkan produk alam yang berpotensi sebagai bahan anti bakteri
serta mempunyai kemampuan untuk menghambat pertumbuhan atau mematikan bakteri
pada konsentrasi yang rendah. Uji sentivitas bakteri merupakan suatu metode untuk
menentukan tingkat kerentanan bakteri terhadap zat antibakteri dan untuk mengetahui
senyawa murni yang memiliki aktivitas antibakteri. Seorang ilmuan dari perancis
menyatakan bahwa metode difusi agar dari prosedur Kirby-Bauer, sering digunakan
untuk mengetahui sensitivitas bakteri. Prinsip dari metode ini adalah penghambatan
terhadap pertumbuhan mikroorganisme, yaitu zona hambatan akan terlihat sebagai
daerah jernih di sekitar cakram kertas yang mengandung zat antibakteri. Diameter zona
hambatan pertumbuhan bakteri menunjukkan sensitivitas bakteri terhadap zat
antibakteri. Selanjutnya dikatakan bahwa semakin lebar diameter zona hambatan yang
terbentuk bakteri tersebut semakin sensitif (Waluyo, 2008).
Sensitivitas adalah suatu keadaan dimana mikroba sangat peka terhadap antibiotik atau
sensitivitas adalah kepekaan suatu antibiotik yang masih baik untuk memberikan daya
hambat terhadap mikroba. Uji sensitivitas terhadap suatu antimikroba untuk dapat
menunjukkan pada kondisi yang sesuai dengan efek daya hambatnya terhadap mikroba.
Suatu penurunan aktivitas antimikroba akan dapat menunjukkan perubahan kecil yang
tidak dapat ditunjukkan oleh metode kimia, sehingga pengujian secara mikrobiologis
dan biologi dilakukan. Biasanya metode merupakan standar untuk mengatasi keraguan
tentang kemungkinan hilangnya aktivitas antimikroba (Djide, 2008).
Intermediet adalah suatu keadaan dimana terjadi pergeseran dari keadaan sensitif ke
keadaan yang resisten tetapi tidak resisten sepenuhnya. Sedangkan resisten adalah suatu
keadaan dimana mikroba sudah peka atau sudah kebal terhadap antibiotik (Djide,
2008).
Resisten adalah ketahan suatu mikroorganisme terhadap suatu anti mikroba atau
antibiotik tertentu. Resisten dapat berupa resisten alamiah, resisten karena adaya mutasi
spontan (resisten kromonal) dan resisten karena terjadinya pemindahan gen yang
resisten (resistensi ekstrakrosomal) atau dapat dikatakan bahwa suatu mikroorganisme
dapat resisten terhadap obat-obat antimikroba, karena mekanisme genetik atau non-
genetik (Djide, 2008).
Medium Mueller Hinton Agar (MHA) merupakan medium tempat hidup dan
berkembangbiaknya suatu bakteri. Adapun kandungan dari MHA adalah pepton (6 g),
kasein (17,5 g), pati (1,5 g) dan agar (10 g). Semua kandungan tersebut dilarutkan dalam
1 liter air (Fadhlan, 2010).
Kegiatan antibiotik untuk pertama kalinya ditemukan oleh sarjana Inggris dr. Alexander
Flemming pada tahun 1928 (penisilin). Penemuan ini baru dikembangkan dan
dipergunakan dalam terapi di tahun 1941 oleh dr.Florey (Oxford) yang kemudian
banyak zat lain dengan khasiat antibiotik diisolir oleh penyelidik-penyelidik di seluruh
dunia, akan tetapi berhubung dengan sifat toksisnya hanya beberapa saja yang dapat
digunakan sebagai obat (Suwandi, 2003).
Antibiotik merupakan zat kimia yang dihasilkan mikroorganisme yang dalam jumlah
amat kecil atau rendah bersifat merusak atau menghambat mikroorganisme lain.
Antibiotik mempunyai nilai ekonomi yang tinggi terutama di bidang kesehatan, karena
kegunaanya dalam mengobati berbagai penyakit infeksi. Adanya penemuan antibiotik-
antibiotik baru sangat dibutuhkan dalam bidang kedokteran karena banyak kuman yang
telah resisten terhadap antibiotik-antibiotik yang sudah ada. Untuk itu perlu dilakukan
penelitian eksplorasi untuk mendapatkan isolasi bakteri yang dapat menghasilkan
antibiotik. Antibiotik banyak dihasilkan oleh alga, lichen, tumbuhan tingkat tinggi,
hewan tingkat rendah, vertebrata dan mikroorganisme (Suwandi, 2003).
Genus Salmonella terdiri atas dua spesies, yaitu S. bongori dan S. enterica. Tiga
serotipe utama dari jenis S. enterica adalah S. typhi, S. typhimurium, dan S.
enteritidis. Salmonella typhi menyebabkan penyakit demam tifus akibat invasi
bakteri ke dalam pembuluh darah dan gastroenteritis, yang disebabkan oleh
keracunan makanan atau intoksikasi. Gejala demam tifus meliputi demam, mual-
mual, muntah dan kematian. Salmonella typhi memiliki keunikan yaitu hanya
menyerang manusia, dan tidak ada inang lain. Infeksi Salmonella dapat berakibat
fatal kepada bayi, balita, ibu hamil dan kandungannya serta orang lanjut usia. Hal
ini disebabkan karena kekebalan tubuh mereka yang menurun. Kontaminasi
Salmonella dapat dicegah dengan mencuci tangan dan menjaga kebersihan
makanan yang dikonsumsi.
b. Pembahasan Video
S T P
S.a 18 mm 32 mm 37 mm
S.f 19 mm 38 mm 41 mm
E.c 22 mm 31 mm 0
S.t 22 mm 33 mm 28 mm
Escherichia coli (biasa disingkat E. coli) adalah salah satu jenis spesies bakteri
Gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich
ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak
berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan
keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena
eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara
menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan
sintesis protein. Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak,
seperti daging hamburger yang belum matang.
S.typhi merupakan bakteri batang gram negative, tidak membentuk spora dan
memiliki kapsul, dimana pada dinding sel terdiri atas murein, lipoprotein,
fosfolipid, protein dan lipopolisakarida (LPS) yang tersusun sebagai lapisan-
lapisan (18). Salmonella bisa bertahan dalam air yang membeku dalam periode
yang cukup lama dan resisten terhadap bahan kimia tertentu yang bisa
menghambat perkembangan bakteri enteric yang lain.
S. faecalis adalah bakteri gram positif, non-motil dan juga berbentuk bulat.
Bakteri ini memiliki ciri-ciri yang khas, sehingga lebih mudah dibedakan
dengan bakteri-bakteri yang lainnya dan juga merupakan bakteri fakultatif
anaerob dengan metabolisme fermentasi dan terbentuk secara non-sporadis. Sel
S. faecalis berbentuk ovoid dan dalam karakteristiknya kadang tunggal,
berpasangan atau membentuk rantai yang pendek dan biasanya mengalami
elongasi pada arah rantai dengan diameter 0,5-1μm.
Carter GR, Wise DJ. 2004. Essential of Veterinary Bacteriology and Mycology. 6 th
Ed. Iowa: Blackwell Publishing.
Manning SD. 2010. Escherichia Coli Infections. New York: Infobase Publishing.
Quinn PJ, Markey BK, Carter ME, Donnelly WJ, Leonard FC. 2002. Veterinary
Microbiology and Microbial Disease. London (GB): Blackwell Science.
Ray B. 2004. Fundamental Food Microbiology, Ed. ke-3. Washington, DC: CRC
PrSonger JG.
Waluyo, Lud. 2008. Teknik dan Metode Dasar Dalam Mikrobiologi. Malang. UMM
Press.