Anda di halaman 1dari 20

LEMAK

A. Pengertian lemak
Lemak adalah senyawa kimia tidak larut air yang disusun oleh unsur
Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Lemak bersifat hidrofobik
(tidak larut dalam air), untuk melarutkan lemak dibutuhkan pelarut khusus
seperti eter, klorofom dan benzen. Seperti halnya karbohidrat dan protein,
lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Lemak juga
termasuk pembangun dasar jaringan tubuh karena ikut berperan dalam
membangun membran sel dan membran beberapa organel sel. Bobot
energi yang dihasilkan lemak 2 ¼ kali lebih besar dibandingkan
karbohidrat dan protein. 1 gram lemak dapat menghasilkan 9 kalori,
sedangkan 1 gram karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kalori.
Selama proses pencernaan lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol agar dapat diserap oleh organ pencernaan dan kemudian dibawa ke
organ yang membutuhkannya.
B. Susunan Lemak
Unsur penyusun lemak antara lain adalah Unsur Karbon (C), Hidrogen (H)
dan Oksigen (O). Lemak terdiri dari 3 asam lemak dan satu gliserol.
Secara Umum Struktur Kimia Lemak adalah seperti ini :

Struktur Kimia Lemak

Apabila ketiga struktur R1, R2 dan R3 sama maka disebut lemak


sederhana, namun apabila berbeda maka disebut lemak campuran.
C. Susunan Lemak
Proses pencernaan lemak berlangsung lebih lama dibandingkan dengan
karbohidrat dan protein. Hal ini disebabkan oleh susunan rantai molekul
lemak yang panjang dan ikatannya yang kuat. Pada saat makanan
memasuki rongga mulut, gigi melakukan tugasnya untuk menghancurkan
dan menghaluskan lemak secara mekanis. Juga pada bagian bawah lidah
terdapat kelenjar yang menghasilkan enzim lipase, enzim ini bertugas
memecah lemak di mulut menjadi bentuk yang lebih sederhana. Setelah itu
terjadi proses menelan yang akan membawa lemak melalui esofagus,
kemudian menuju ke lambung. Pada esofagus dan lambung lemak tidak
dapat dicerna karena tidak terdapat enzim yang dapat mencernaanya,
sehingga lemak hanya bercampur dengan makanan lainnya dan tersimpan
sementara di lambung.

Metabolisme lemak

Asam lemak setelah diserap oleh sel mukosa usus halus dengan cara difusi
kemudian di dalam sel, mukosa asam lemak dan gliserol mengalami
resintesis (penggabungan kembali) menjadi trigliserida. Kolesterol juga
mengalami reesterifikasi menjadi ester kolesterol. Trigliserida dan ester
kolesterol bersatu diselubungi oleh protein menjadi kilomikron. Protein
penyusun selubung kilomikron disebut apoprotein. Selubung protein
berfungsi mencegah menyatunya antar molekul lemak dan membentuk
bulatan besat yang dapat mengganggu sirkulasi darah.

Kilomikron keluar dari sel mukosa usus secara eksotisosis kemudian


diangkut lewat sistem limfatik dan selanjutnya masuk ke dalam sirkulasi
darah. Kadar kilomikron meningkat 2-4 jam setelah makan. Kilomikron
dalam darah dihidrolisis oleh enzim lipase endotel menjadi asam lemak
dan gliserol. FFA atau asam lemak dibebaskan dari kilomikron dan
selanjutnya disimpan dalam jaringan lemak atau jaringan  perifer.
Kilomikron yang telah kehilangan asam lemak dengan demikian banyak
mengandung kolesterol dan tetap berada di dalam sirkulasi disebut
chylomicron remnant dan akhirnya menuju ke hati yang selanjutnya
didegradasi di dalam lisosom. Sedangkan gliserol langsung diabsorpsi ke
pembuluh darah porta hepatica.

FFA digunakan sebagai sumber energi atau disimpan dalam bentuk lemak
netral atau trigliserida. Hati memanfaatkan asam lemak sebagai cadangan
energi, pembentukan kolesterol, dan menyimpan trigliserida sebagai lemak
jaringan atau dapat juga diubah menjadi protein atau asam amino.
Dari keseluruhan total lemak yang dikonsumsi, sebesar 95% akan diserap
oleh tubuh dan 5 % lainnya akan masuk ke usus besar dan dibuang melalui
anus.
D. Funsgsi Lemak
Lemak memiliki banyak fungsi, beberapa fungsi penting lemak bagi tubuh
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. Apabila lemak yang
kita konsumsi berlebihan, maka lemak tersebut akan disimpan di berbagai
tempat contohnya di lapisan bawah kulit untuk dijadikan cadangan energi. 
2. Pelindung organ penting saat terjadi goncangan karena memiliki struktur
seperti bantalan.
3. Melindungi tubuh dari perubahan suhu lingkungan. Lemak dapat
melindungi tubuh dari suhu yang rendah.
4. Salah satu bahan dasar yang dibutuhkan untuk produksi hormon vitamin,
membran sel dan membran organel sel.
5. Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
6. Sebagai bahan penyusun empedu dan asam kholat.
7. Mengoptimalkan fungsi pencernaan, lemak dapat memperlambat sistem
pencernaan saat proses penernaan berlangsung sehingga rasa lapar tidak
muncul terlalu cepat.
E. Kebutuhan Lemak Perhari

Lemak juga sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh. Lemak juga sebagai


sumber energi bagi tubuh, juga diperlukan untuk pengaturan hormon dan
gen, fungsi otak, dan penyerapan vitamin larut lemak. Lemak dalam
makanan Anda membuat rasa makanan menjadi lebih lezat. Hal ini
membuat Anda suka makan makanan yang berlemak karena memang lebih
lezat. Sehingga, tak disadari bahwa konsumsi lemak Anda sudah
berlebihan.

WHO merekomendasikan asupan lemak tidak lebih dari 30% dari asupan
total energi per hari. Ini setara dengan 67 gram lemak per hari, jika total
kebutuhan energi Anda per hari 2000 kalori. Atau, setara dengan 5-6
sendok makan minyak per hari.

Sebenarnya, di Indonesia sendiri Kementerian Kesehatan telah


mengeluarkan rekomendasi batasan konsumsi gula, garam, dan lemak.
Batasan konsumsi ini dinamakan dengan G4G1L5 agar mudah diingat
oleh banyak orang. G4G1L5 merupakan batasan konsumsi  gula sebanyak
4 sendok makan/hari, garam sebanyak 1 sendok teh/hari, dan lemak
sebanyak 5 sendok makan/hari. G4G1L5 ini diperuntukkan untuk dewasa
guna mencegah risiko Penyakit Tidak Menular (PTM).

F. Sumber lemak
1. Sumber lemak nabati

a. Buah Alpukat

b. Kacang Kenari

c. Kcang Kedelai

d. Minyak Salvia

e. Tumbuhan Laut

f. Minyak Kelapa

2. Lemak Hewani

a. Minyak Ikan

b. Ikan Laut

c. Daging

d. Telur

e. Susu

MINERAL

A. Pengertian

Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi
kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang
kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Istilah
mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk
mendefinisikan mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang
mengatakan, bahwa mineral ialah satu frase yang terdapat dalam alam.
Mineral terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara
alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan
fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di
dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.Mineral terbentuk dari
atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana
atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan
dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam
yang teratur.

B. Susunan Kimia Mineral

1. Sifat Fisik Minerala


 a.  Bentuk kristal (form)
Bentuk kristal merupakan kenampakan luar mineral yang mencerminkan susunan
atom yang teratur dari mineral tersebut. Kadangkala suatu mineral memiliki
lingkungan yang memungkinkan mineral tersebut dapat membentuk individu
kristal dengan teratur. Beberapa kristal seperti mineral kuarsa, dapat mengkristal
dengan bentuk yang teratur, sehingga sangat memudahkan dalam mendeterminasi
kristal tersebut. Sebaliknya kebanyakan mineral mengkristal dengan bentuk yang
tidak beraturan, karena masing-masing membutuhkan ruangan yang cukup untuk
membentuk kristal yang teratur. Akibatnya kristal-kristal akan saling tumbuh
sehingga tidak membentuk kristal yang sempurna.
 b.  Kilap (Luster)
Kilap merupakan kenampakan refleksi cahaya pada bidang kristal. Mineral
dengan kenampakan sepertilogandisebut memiliki kilap logam (metalik), mineral
dengan kilap non metalik mempunyai kilap yang bervariasi, antara lain vitreous
(kilap  seperti kaca), pearly, silky, erathy, dll. Beberapa mineral mempunyai kilap
antara logam dan non logam disebut kilap submetalik
 c.  Warna (colour)
Meskipun warna merupakan sifat fisik yang paling mudah dikenali, tetapi sifat
fisik ini tidak dapat dijadikan dasar untuk menentukan jenis mineral. Warna
mineral kadang-kadang sudah mengalami pengotoran, sehingga mineral yang
sama dapat memiliki warna yang berbeda.
 d.  Cerat (Streak)
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk bubuk (diketahui dengan menggoreskan
pada keping porselen). Meskipun warna suatu mineral dapat bermacam-maca,
tetapi ceratnya selalu sama. Jadi warna cerat lebih merupakan warna asli dari
mineral. Cerat dapat juga membantu untuk membedakan mineral metalik dan non
metalik. Mineral dengan kilap metalik biasanya mempunyai cerat lebih gelap
daripada cerat mineral dengan kilap non metalik.
 e.  Kekerasan (Hardness)
Salah satu sifat fisik mineral yang sangat berguna adalah kekerasan, yaitu daya
tahan mineral terhadap abrasi atau goresan. Kekerasan suatu mineral yang belum
diketahui dapat diukur dengan menggoreskan pada mineral lain yang telah
diketahui kekerasannya, atau sebaliknya. Nilai kekerasan dapat disebandingkan
dengan skala Mohs, yaitu urutan dari kekerasan mineral yang terdiri dari 10
mineral dengan kekerasan mulai dari 1 sampai 10.

1 Talk

2 Gipsum

3 Kalsit

4 Fluorit

5 Apatiti

6 Ortoklas

7 Kuarsa

8 Topaz

9 Korondum

10 Intan
 
Mineral yang tidak diketahui kekerasannya dapat juga dibandingkan dengan
benda lain yang diketahui kekerasannya. Beberapa benda yang diketahui
kekerasannya antara lain kuku manusia mempunyai kekerasan 2,5, kaca 5,5 dan
logam tembaga 3. Mineral gipsum dapat dengan mudah digores dengan kuku,
sedangkan kalsit dapat menggores kuku manusia. Mineral Intan merupakan
mineral yang paling keras yang sangat umum, dan dapat digunakan untuk
memotong kaca dengan mudah.
 f.  Belahan (Cleavage)
Belahan adalah kecenderungan mineral untuk pecah melalui bidang yang rata.
Mineral yang mempunyai bidang belah dapat diketahui dengan menunjukkan
adanya bidang yang rata apabila mineral tersebut dipecahkan. Contoh mineral
dengan belahan yang baik adalah mika. Karena mika mempunyai belahan satu
arah, maka bila mineral tersebut dihancurkan akan membentuk lembaran-
lembaran yang tipis. Mineral dapat mempunyai belahan beberapa arah, tetapi ada
pula mineral yang tidak mempunyai bidang belahan. Mineral yang mempunyai
belahan lebih dari satu arah dikenal dengan jumlah bidang rata yang ditunjukkan
dan sudut yang dibentuk oleh bidang belahannya.
 g.  Pecahan (Fracture)
Pecahan merupakan kenampakan pecahan dari mineral. Kenampakan ini
kebanyakan ditunjukkan oleh mineral yang tidak mempunyai bidang belahan.
Mineral kuarsa menunjukkan kenampakan seperti pecahan kaca yang disebut
konkoidal. Kebanyakan mineral menunjukkan pecahan tidak rata.
 h.  Berat jenis (specifik gravity)
Berat jenis merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara berat
mineral dengan berat dari volume air. Jika mineral mempunyai berat 3 kali dari
berat air dengan volume yang sama, maka mineral tersebut mempunyai berat jenis
3. Secara praktis berat jenis mineral dapat diperkirakan dengan menimbang di
tangan. Bila mineral tersebut terasa berat, seperti beratnya satu contoh batuan,
maka berat jenisnya sekitar 2,5 sampai 3. Mineral logam umumnya memiliki 3
kali lipatnya.Galenamempunyai berat jenis 7,5 sedangkan berat jenis emas 24
karat adalah 20.Mineral dengan berat jenis lebih besar dari 2,89 disebut dengan
mineral berat. Mineral berat ini diperoleh dengan memisahkannya dari mineral
ringan dengan menggunakan cairan berat biasanya dipakai cairan bromoform.
Asosiasi kumpulan mineral berat dapat digunakan untuk mengetahui sumber
material dari sedimen atau batuan sedimen.
 
2. Sifat Kimiawi Mineral 
Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral
silikat dan mineral Non-silikat. Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral Non-
silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat,
Hidroksida, dan Phospat. Adapun mineral silikat (mengandung unsur SiO) yang
umum dijumpai dalam batuan. Mineral pembentuk batuan dikelompokkan
menjadi empat : (1) Silikat, (2) Oksida, (3) Sulfida dan (4) Karbonat dan sulfat.
 MINERAL SILIKAT, hampir 90% mineral pembentuk batuan adalah
dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silika dan oksigen
dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90%
dari berat kerak bumi terdiri dari mineral siilikat, dan hampir 100% dari mantel
bumi (sampai kedalaman 2900 km dari kerak bumi). Silikat merupakan bagian
utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan
malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium. Berikut
adalah mineral silikat : Kuarsa (SiO2), Feldspar Alkali (KAlSi3O8), Feldspar
plagioclase (Ca,Na) AlSi3O8), Mika muskovit ( K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)2,
Mika Biotit (K2 (Mg,Fe)6 Si3O10(OH)2 , Amfibol
(Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH), Pyroksen (Mg,Fe,Ca,Na)
(Mg,Fe,Al)SI2O6,Olivin (Mg,Fe)2SiO4 . Nomor 1-4 adalah mineral non-
ferromagnesium dan 5-8 adalah mineral ferromagnesium.
 MINERAL FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai warna gelap
atau hitam dan berat jenis yang besar. contoh mineralnya adalah, Olivine, Augitit,
Hornblende, Biotite
 MINERAL NON-FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai warna
terang dan berat jenis yang kecil. Contoh mineralnya, Muskovit,Feldspar,
Ortoklas, dan kuarsa.
 MINERAL OKSIDA, terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung
antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat.
Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat.
Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida
adalah besi,chroom,mangan,timah,dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang
paling umum adalah “es” (H2O), korundum (Al2O3), Hematit (Fe2O3) dan
kassiterit (SnO2).
 MINERAL SULFIDA, merupakan mineral hasil persenyawaan langsung
antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang), seperti besi,
perak,tembaga,timbal,seng dan merkuri. Beberapa mineral sulfida ini terdapat
sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih, seperti “pirit” (FeS3),
“chalcocite” (Cu2S),”galena” (PbS), dan “Sphalerit (ZnS).
 MINERAL-MINERAL KARBONAT DAN SULFAT, merupakan
persenyawaan dengan ion(CO3)2- , dan disebut “karbonat”, umpamanya
persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai
mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan
sedimen.
C.  Manfaat Mineral Bagi Tubuh
Vitamin dan Mineral merupakan dua hal yang sering kita dengar. Mineral adalah
kelompok mikronutrien bagi tubuh. Artinya, zat gizi ini hanya dibutuhkan dalam
jumlah kecil untuk mendukung proses tumbuh dan kembangnya tubuh kita.
Banyak yang menganggap bahwa vitamin sama dengan mineral. Padahal dalam
struktur kimia kedua nutrisi ini memiliki bentuk yang berbeda sekali pun memiliki
beberapa fungsi yang hampir sama.
Secara umum, mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu makro mineral dan mikro
mineral. Makro mineral adalah mineral yang ada di dalam tubuh lebih dari 0.01%
dari berat badan dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari
seperti Ca (kalsium), P (fosfor), Na (natrium), K (kalium), Cl (klorida), dan S
(sulfur).
Mineral mikro terdapat dalam tubuh kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya
dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg/hari seperti besi (Fe), tembaga
(Cu), iodine (I2), zinc (Zn), kobalt (Co), dan Se (selenium).
Masing-masing mineral memiliki fungsi yang penting untuk tubuh. Berikut ini
macam-macam mineral yang penting dan fungsinya di dalam tubuh Anda.
1. Kalsium (Ca)
Kalsium adalah salah satu mineral penting untuk menjaga kesehatan tulang dan
gigi Anda. Kalsium juga berperan penting untuk proses kontraksi dan relaksasi
otot, pembekuan darah, dan sistem imunitas. Konsumsi 2 gelas susu perhari sudah
cukup untuk memenuhi kebutuhan kalsium Anda.
Buah dan sayuran yang mengandung Kalsium : sayuran berdaun hijau, seperti
kangung, daun singkong, bayam, daun pepaya, daun kacang panjang, brokoli.
2. Fosfor (P)
Fosforus juga bertanggung jawab terhadap proses mineralisasi tulang dan gigi.
Selain itu, fosforus juga mengatur keseimbangan pH darah Anda. Kekurangan
mineral ini menyebabkan otot Anda terasa lebih lemah sedangkan jika terlalu
berlebih, menyebabkan terjadi nya proses kalsifikasi (pengerasan) pada organ-
organ tubuh yang tidak seharusnya seperti ginjal. Daging, ikan, unggas, telur dan
susu merupakan sumber fosforus yang utama.
3. Natrium atau sodium (Na)
Fungsi utam natrium yaitu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, serta
menjaga dan mengatur tekanan osmotik agar cairan tidak keluar dari darah dan
masuk ke dalam sel. Dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, natrium bekerja
sama dengan kalium. Natrium juga berperan dalam transmisi sara, kontraksi otot,
absorpsi glukosa, dan sebagai alat angkut zat-zat gizi melalui membran sel.
4. Kalium atau Potasium (K)
Bersama-sama dengan natrium, kalium memegang peranan penting dalam
pemeliharaan keseimbangan cairan dan eletrolit serta keseimbangan asam-basa di
dalam tubuh. Kalium juga berperan dalam transmisi saraf dan rekasasi otot serta
sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam metabolisme
energi, sintesis glikogen, dan protein.
Buah dan sayuran yang mengandung Kalium : jeruk, semangka, pisang, sayuran
hijau, tomat, kentang, kacang polong, dan wortel.
5. Sulfur (S)
Fungsi sulfur antara lain membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk fungsi
otak. Selain itu sulfur bersama-sama dengan vitamin B kompleks membantu
memperlancar metabolisme dalam tubuh dan membantu melawan infeksi akibat
bakteri.Buah dan sayuran yang mengandung Sulfur : kacang-kacangan, bawang
putih, bawang bombay, dan kubis-kubisan.
6. Kromium (Cr)
Kromium dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Bersama-sama
dengan insulin, kromium berfungsi untuk memudahkan masuknya glukosa ke
dalam sel.Buah dan sayuran yang mengandung Kromium : kentang, cabai hijau,
apel, pisang, bayam, wortel, dan jeruk.
7. Zat besi (Fe)
Zat besi berperan dalam pusat pengaturan molekul hemoglobin sel-sel darah
merah. Hemaglobin bertanggung jawab dalam pendistribusian oksigen dari paru-
paru ke keseluruh jaringan tubuh. Zat besi juga berperan dalam metabolisme
energi, termasuk sintesis DNA oleh beberapa enzim, serta dalam sistem kekebalan
tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Zat besi : sayuran hijai seperti bayam,
kangkung, daun singkong, dan daun pepaya.
8. Yodium (I)
Fungsi yodium adalah untuk pertumbuhan normal; membakar kelebihan lemak
tubuh; serta menjaga kesehatan rambut, kuku, kulit, dan gigi.
Buah dan sayuran yang mengandung Yodium : bawang merah atau tanaman lain
yang ditanam di daerah dekat pantai.
9. Magnesium (Mg)
Magnesium memegang peranan penting sebagai kofaktor berbagai enzim dalam
tubuh. Magensium bertindak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologi di
dalam tubuh, termasuk reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi,
karbohodrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Selait itu, magnesium juga
berperan dalam sintesis degradasi, dan stabilitas banan gen DNA
Buah dan sayuran yang mengandung Magnesium : sayuran hijau, kacang-
kacangan, dan biji-bijian.
10. Mangan (Mn)
Mangan berperan sebagai kofaktur berbagai enzim yang membantu bermacam
proses metabolisme. Enzim yang berkaitan dengan mangan berperan dalam
sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang, serta mencegah peroksidasi
lemak oleh radikal bebas. Mangan juga berperan dalam pengontrolan gula darah,
metabolisme energi, fungsi hormon tiroid, fungsi otak, dan untuk pengontrolan
neurotransmiter.Buah dan sayuran yang mengandung Mangan : kacang-kacangan,
sayuran berdaun hijau, bit, dan gandum.
11. Molibdenum (Mo)
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, mengkatalis reaksi
oksidasi-reduksi, penawar racun alkholm metabolisme sulfur, dan mencegah
anemia.
Buah dan sayuran yang mengandung Molibdenum : kembang kol, kacang polong,
bayam, bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang tanah, semangka,
wortel, dan kubis.
12. Selenium (Se)
Selenium bekerja sama denga vitamin E berberan sebagai antioksidan dalam
sistem enzim. Di samping, selenium juga berperan mencegah terjadinya serangan
radikal bebas, melindungi membran dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi
oksigen dan hodrogen pada tahap akhir rantai metabolisme, serta membantu
sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Selenium : bawang, tomat, brokoli, kubis
dan gandum.
13. Seng (Zn)
Seng berperan dalam proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata,
menghambat virus, mengurangi risiko kanker, menjaga kesehatan organ vital laki-
laki, dan mempercepat proses penyembuhan luka.Buah dan sayuran yang
mengandung Seng : kacang-kacangan, biji-bijian, legum, dan gangum.
14. Boron (Bo)
Boron mempunyai efek positif terhadap pencegahan osteoprosis dan osteoartritis
dengan cara meningkatkan penggunaan kalsium dan magnesium. Fungsi boron
tersebut bersifat sinergis dengan vitamin D dalam memperkuat tulang. Boron juga
diduga dapat membantu memelihara fungsi sarat. Selain itu, boron juga
mempunyai mekanisme kerja yang berhubungan dengan fungsi membran sel sarat
serta terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi (antiperadangan). Aktivitasnya
sangat signitifkan, terutama untuk pencegahan penyakit pradangan, seperti
rematoid, artritis, dan asama.Buah dan sayuran yang mengandung Boron : jamur,
kacang-kacangan dan asparagus.
C. Fungsi Mineral

Fungsi mineral pada setiap orang bisa dikatakan bervariasi dan dipengaruhi oleh
sejumlah faktor seperti jenis kelamin, usia, dan kondisi fisiologis. Mineral
berperan aktif dalam merawat fungsi fisiologis, pun fungsi struktural tubuh, dan
mencegah terjadinya defisiensi tubuh.

Secara garis besar, fungsi mineral terdiri dari:

 Menghasilkan enzim
 Mengontrol tekanan osmotik pada tubuh
 Membentuk struktur jaringan lunak dank eras
 Merawat kesehatan tulang dan gigi
 Membantu pembentukan zat antibodi
 Membantu kontraksi otot dan respons saraf
 Mencegah nyeri pada otot
 Mengendalikan keseimbangan kadar air dan asam basa dalam darah
 Merawat fungsi otak
 Menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh
 Menjaga kesehatan jantung dan saraf

D. Metabollisme Mineral

Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam


pemeliharaan fungsi tubuh, baik tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi
tubuh secara keseluruhan. Selain itu, mineral berperan dalam berbagai
tahap metabolisme terutama sebagai kofaktor dalam aktivitas enzim.
Keseimbangan ion-ion  mineral di dalam cairan tubuh diperlukan untuk
pengaturan kegiatan enzim. Mineral terbagi dua, yaitu mineral makro dan
mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang dibutuhkan tubuh
dalam jumlah lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro adalah
mineral yang dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg sehari.
Mineral dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan keracunan.
a. Mineral Makro
1. Natrium (Na)
Natrium diabsorpsi di usus halus secara aktif (membutuhkan energi).
Natrium kemudian dibawa oleh aliran darah ke ginjal untuk disaring.
Setelahnya, dikembalikan ke aliran darah dalam jumlah cukup untuk
mempertahankan taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium akan
dikeluarkan melalui urin yang diatur oleh hormone aldosteron yang
dikeluarkan oleh kelenjar adrenal jika kadar natrium darah menurun.
2. Klor (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor
tertinggi adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang
belakang), lambung dan pancreas. Klor terdapat bersamaan dengan
natrium dalam garam dapur. Klor diabsorpsi di usus halus dan dieksresi
melalui urin dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan natrium.
3. Kalium (K)
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi
melalui urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal
darah dipelihara oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring,
mengarbsorpsi kembali dan mengeluarkan kalium di bawah pengaruh
aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam bentuk ion dengan menggantikan
ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam tubula ginjal
4. Kalsium (Ca)
Sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang terjadi
di bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6
agar dapat berada dalam kondisi terlarut. Absorpsi kalsium terutama
dilakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat
kalisum. Absorbsi pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium
hanya bisa diabsorpsi bila terdapat dalam bentuk larut air dan tidak
mengendap karena unsure makanan lain. Kalsium yang tidak diabsorpsi
dikeluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui urin,
sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta keringat.
5. Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari
berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot
dan cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA
dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural
dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang
berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk
Adenin Trifosfat (ATP).
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus
setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase
dalam mukosa usus halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh
bentuk aktif vitamin D dan difusi pasif. Kadar fosfor dalam darah diatur
oleh hormone paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid
dan hormone kalsitonin serta vitamin D, untuk mengontrol jumlah fosfor
yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, jumlah yang dibebaskan
dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan reabsorpsi fosfor oleh
ginjal. Kalsitonin meningkatkan eksresi fosfat oleh ginjal.
6. Magnesium (Mg)
Magnesium diabsorpsi di usus halus dengan bantuan alat angkut aktif dan
secara difusi pasif. Di dalam darah magnesium terdapat dalam bentuk ion
bebas. Keseimbangan magnesium dalam tubuh terjadi melalui penyesuaian
eksresi magnesium melalui urin. Eksresi magnesium meningkat oleh
adanya hormone tiroid, asidosis, aldosteron serta kekurangan fosfor dan
kalium . eksresi magnesium menurun karena pengaruh kalsitonin,
glukagon dan PTH terhadap resorpsi tubula ginjal.
7. Sulfur (S)
Sulfur diabsorpsi sebagai bagian dari asam amino atau sebagai sulfat
anorganik. Sulfur juga merupakan bagian dari enzim glutation serta
berbagai koenzim dan vitamin, termasuk koenzim A. Sebagian besar
sulfur dieksresi melalui urin sebagai ion bebas. Sulfur juga merupakan
salah satu elektrolit intraseluler yang terdapat dalam plasma berkonsentrasi
rendah.
b. Mineral Mikro
1. Besi (Fe)
Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi, didalam
lambung besi dibebaskan dari ikatan organik, seperti protein. Sebagian
besar besi dalam bentuk feri direduksi menjadi bentuk fero. Hal ini terjadi
dalam suasana asam di dalam lambung dengan adanya HCl dan vitamin C
yang terdapat di dalam makanan.
2. Seng (Zn)
Seng di absorpsi di bagian atas usus halus (duodenum). Seng diangkut
oleh albumin dan transferin masuk kedalam aliran darah dan di bawa ke
hati. Kelebihan seng di simpan di dalam hati dalam bentuk metalotionein.
Lainnya dibawa ke pankreas dan jaringan tubuh lain. Di dalam pankreas
seng digunakan untuk membuat enzim pencernaan, yang pada waktu
makan dikeluarkan ke dalam saluran cerna. Absorpsi seng diatur oleh
metalotionein yang disintesis di dalam  sel dinding saluran cerna.
Distribusi seng antara cairan ekstraseluler, jaringan dan organ dipengaruhi
oleh keseimbangan hormon dan situasi stres. Hati memegang peranan
dalam redistribusi sel ini. Seng dikeluarkan tubuh terutama melalui feses.
Di samping itu seng dikeluarkan melalui urin, dan jaringan tubuh yang
dibuang seperti jaringan kulit, sel dinding usus, cairan haid dan mani
3. Mangan (Mn)
Mangan diangkut oleh protein transmanganin dalam plasma. Setelah
diabsorpsi, mangan dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan
dikeluarkan melalui feses. Taraf mangan dalam jaringan diatur oleh
sekresi selektif melalui empedu. Pada penyakit hati, mangan menumpuk
dalam hati. Kelebihan mangan dapat menyebabkan keracunan. Hal ini
dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi mangan. Dalam jangka waktu
yang lama hal ini dapat menyebabkan gejala kelainan otak disertai tingkah
laku abnormal, yang menyerupai penyakit Parkinson
4. Tembaga (Cu)
Dalam saluran cerna, tembaga dapat diabsorpsi kembali dari tubuh
bergantung kebutuhan tubuh. Pengeluaran melalui empedu meningkat bila
terdapat kelebihan dalam tubuh. Sedikit tembaga dikeluarkan melalui urin,
keringat, dan darah haid. Tembaga yang tidak diabsorpsi dikeluarkan
melalui feses. Fungsi dari tembaga berperan dalam kegiatan enzim
pernafasan sebagai kofaktor bagi enzim, misalnya sitokrom, oksidase.
Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan penumpukan tembaga
dalam hati yang dapat menyebabkan nekrosis hati atau serosis hati.
Kelebihan ini dapat terjadi  karena menggunakan alat masak dari bahan
tembaga, terutama apabila digunakan untuk memesak cairan yang bersifat
asam. Konsumsi dosis tinggi menyebabkan kematian.
5. Iodium (I)
Iodium dengan mudah di absorpsi dalam bentuk iodida. Ekskresi
dikeluarkan melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Fungsi
yodium sebagai komponen esensial tiroksin dan kelenjar tiroid. Konsumsi
yodium di atas 2000mg/hari dianggap berlebihan. Hal ini dapat
menghambat pelepasan yodium dan tiroid.
6. Selenium (Se)
Selenium berada dalam makanan dalam bentuk selenometionin dan
selenosistein. Absorpsi selenium terjadi pada bagian atas usus halus secara
aktif. Selenium diangkut oleh albumin dan alfa-2 globulin. Absorpsi lebih
efisien, bila tubuh dalam keadaan kekurangan selenium. konsumsi tinggi
menyebabkan peningkatan ekskresi melalui urin

E. Kebutuhan Mineral Perhari

Mineral digunakan oleh tubuh untuk beberapa fungsi seperti menjaga kesehatan
tulang, otot, jantung, dan otak agar tetap bekerja dengan baik. Mineral juga
penting untuk pembuatan enzim dan hormon. Terdapat dua jenis mineral, yaitu :

 Makromineral : kalsium, fosfor, magnesium, natrium, kalium, klorida, dan


sulfur.
 Mikromineral : besi, mangan, tembaga, yodium, zink, kobalt, fluoride, dan
selenium.

Kalsium memiliki fungsi untuk membantu pembentukan dan menjaga kesehatan


tulang dan gigi. Makanan yang merupakan sumber dari kalsium adalah makanan
yang berasal dari susu, ikan salmon, sayuran berdaun hijau gelap. Berikut kalsium
yang dibutuhkan sesuai dengan klasifikasi umur :

 Usia 1-3 tahun : 700mg/hari

 Usia 4-8 tahun : 1000mg/hari

 Usia 9-18 tahun : 1300mg/hari

Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu sel darah merah untuk
mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Anak-anak dibawah usia 14 tahun
membutuhkan zat besi kira-kira antara 7-10mg/hari.  Remaja pria berusia diatas
14 tahun membutuhkan zat besi kira-kira 11mg/hari dan remaja perempuan yang
sudah mendapatkan menstruasi membutuhkan zat besi kira-kira 15mg/hari.
Makanan yang memiliki kandungan zat besi tinggi adalah daging merah, produk
hewani yang memiliki kandungan zat besi tinggi, sayuran berdaun hijau gelap
(bayam), dan kacang-kacangan.

Pada umumnya kebutuhan mineral tubuh dapat terpenuhi melalui berbagai macam
makanan yang dikonsumsi. Pada beberapa kasus dokter akan merekomendasikan
untuk mengkonsumsi suplemen.

F. Sumber

Berikut ada beberapa daftar makanan yang tinggi akan kandungan mineral,
diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kacang-kacanganKacang-kacangan adalah sumber utama 7 dari 8


mineral penting. Ini termasuk kalsium, tembaga, besi, fosfor, magnesium,
selenium, dan seng. Kacang dapat membuat hati sehat dan bisa menjadi makanan
penurun kolesterol. Karena kacang memiliki kalori yang sangat tinggi, cobalah
untuk tidak mengonsumsi lebih dari 1-2 genggam sehari. Kacang yang tinggi akan
mineral adalah almond, kacang mete dan kacang Brasil.
2. Polong dan lentilPolong dan lentil adalah sumber utama 6 dari 8 mineral
penting. Ini termasuk tembaga, zat besi, kalium, fosfor, magnesium dan seng.
Kacang dan lentil kaya serat dan sumber protein vegetarian yang baik. Kacang
yang mineral tinggi termasuk kacang putih, kacang kedelai, buncis (garbanzo) dan
kacang merah.
3. Sayuran hijau berdaun gelapSayuran hijau gelap adalah sumber utama
untuk 6 dari 8 mineral penting. Ini termasuk kalsium, tembaga, besi, kalium,
magnesium dan seng. Sayuran hijau dengan daun gelap adalah tambahan makanan
yang rendah kalori dan bagus untuk makanan apa pun. Sayuran hijau berdaun
gelap tinggi termasuk bayam, kale, lobak swiss dan lobak hijau.
4. IkanIkan adalah sumber utama untuk 5 dari 8 mineral penting. Ini
termasuk kalsium, kalium, fosfor, magnesium dan selenium. Ikan juga merupakan
sumber protein utama, dan asam lemak omega 3 yang baik untung jantung. Ikan
kaya mineral termasuk salmon, tuna dan mackerel. Untuk kalsium, pilih ikan
kalengan yang masih ada tulangnya.
5. Biji-bijianBiji-bijian adalah sumber yang baik untuk 5 dari 8 mineral
penting. Ini termasuk tembaga, besi, fosfor, selenium dan seng. Biji-bijian
mengandung nutrisi yang baik dan juga tinggi kalori. Cobalah untuk tidak makan
lebih dari 1-2 genggam sehari. Biji-bijian dengan mineral tinggi termasuk biji
bunga matahari, biji rami, biji labu dan biji labu.
6. KerangKerang merupakan sumber utama untuk 5 dari 8 mineral penting.
Ini termasuk tembaga, besi, fosfor, selenium, dan seng. Kerang juga mengandung
banyak asam lemak omega 3 yang sehat dan vitamin B12. Kerang yang
mengandung mineral tinggi termasuk tiram dan kerang.

Anda mungkin juga menyukai