LEMAK&Mineral
LEMAK&Mineral
A. Pengertian lemak
Lemak adalah senyawa kimia tidak larut air yang disusun oleh unsur
Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Lemak bersifat hidrofobik
(tidak larut dalam air), untuk melarutkan lemak dibutuhkan pelarut khusus
seperti eter, klorofom dan benzen. Seperti halnya karbohidrat dan protein,
lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh manusia. Lemak juga
termasuk pembangun dasar jaringan tubuh karena ikut berperan dalam
membangun membran sel dan membran beberapa organel sel. Bobot
energi yang dihasilkan lemak 2 ¼ kali lebih besar dibandingkan
karbohidrat dan protein. 1 gram lemak dapat menghasilkan 9 kalori,
sedangkan 1 gram karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kalori.
Selama proses pencernaan lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol agar dapat diserap oleh organ pencernaan dan kemudian dibawa ke
organ yang membutuhkannya.
B. Susunan Lemak
Unsur penyusun lemak antara lain adalah Unsur Karbon (C), Hidrogen (H)
dan Oksigen (O). Lemak terdiri dari 3 asam lemak dan satu gliserol.
Secara Umum Struktur Kimia Lemak adalah seperti ini :
Metabolisme lemak
Asam lemak setelah diserap oleh sel mukosa usus halus dengan cara difusi
kemudian di dalam sel, mukosa asam lemak dan gliserol mengalami
resintesis (penggabungan kembali) menjadi trigliserida. Kolesterol juga
mengalami reesterifikasi menjadi ester kolesterol. Trigliserida dan ester
kolesterol bersatu diselubungi oleh protein menjadi kilomikron. Protein
penyusun selubung kilomikron disebut apoprotein. Selubung protein
berfungsi mencegah menyatunya antar molekul lemak dan membentuk
bulatan besat yang dapat mengganggu sirkulasi darah.
FFA digunakan sebagai sumber energi atau disimpan dalam bentuk lemak
netral atau trigliserida. Hati memanfaatkan asam lemak sebagai cadangan
energi, pembentukan kolesterol, dan menyimpan trigliserida sebagai lemak
jaringan atau dapat juga diubah menjadi protein atau asam amino.
Dari keseluruhan total lemak yang dikonsumsi, sebesar 95% akan diserap
oleh tubuh dan 5 % lainnya akan masuk ke usus besar dan dibuang melalui
anus.
D. Funsgsi Lemak
Lemak memiliki banyak fungsi, beberapa fungsi penting lemak bagi tubuh
antara lain adalah sebagai berikut :
1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. Apabila lemak yang
kita konsumsi berlebihan, maka lemak tersebut akan disimpan di berbagai
tempat contohnya di lapisan bawah kulit untuk dijadikan cadangan energi.
2. Pelindung organ penting saat terjadi goncangan karena memiliki struktur
seperti bantalan.
3. Melindungi tubuh dari perubahan suhu lingkungan. Lemak dapat
melindungi tubuh dari suhu yang rendah.
4. Salah satu bahan dasar yang dibutuhkan untuk produksi hormon vitamin,
membran sel dan membran organel sel.
5. Pelarut vitamin A, D, E, dan K.
6. Sebagai bahan penyusun empedu dan asam kholat.
7. Mengoptimalkan fungsi pencernaan, lemak dapat memperlambat sistem
pencernaan saat proses penernaan berlangsung sehingga rasa lapar tidak
muncul terlalu cepat.
E. Kebutuhan Lemak Perhari
WHO merekomendasikan asupan lemak tidak lebih dari 30% dari asupan
total energi per hari. Ini setara dengan 67 gram lemak per hari, jika total
kebutuhan energi Anda per hari 2000 kalori. Atau, setara dengan 5-6
sendok makan minyak per hari.
F. Sumber lemak
1. Sumber lemak nabati
a. Buah Alpukat
b. Kacang Kenari
c. Kcang Kedelai
d. Minyak Salvia
e. Tumbuhan Laut
f. Minyak Kelapa
2. Lemak Hewani
a. Minyak Ikan
b. Ikan Laut
c. Daging
d. Telur
e. Susu
MINERAL
A. Pengertian
Mineral adalah suatu zat yang terdapat dalam alam dengan komposisi
kimia yang khas dan biasanya mempunyai struktur kristal yang jelas, yang
kadang-kadang dapat menjelma dalam bentuk geometris tertentu. Istilah
mineral dapat mempunyai bermacam-macam makna; sukar untuk
mendefinisikan mineral dan oleh karena itu kebanyakan orang
mengatakan, bahwa mineral ialah satu frase yang terdapat dalam alam.
Mineral terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara
alamiah oleh proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan
fisika tertentu dan mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di
dalamnya, atau dikenal sebagai struktur kristal.Mineral terbentuk dari
atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur kimia, dimana
atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur. Keteraturan
dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat dalam
yang teratur.
1 Talk
2 Gipsum
3 Kalsit
4 Fluorit
5 Apatiti
6 Ortoklas
7 Kuarsa
8 Topaz
9 Korondum
10 Intan
Mineral yang tidak diketahui kekerasannya dapat juga dibandingkan dengan
benda lain yang diketahui kekerasannya. Beberapa benda yang diketahui
kekerasannya antara lain kuku manusia mempunyai kekerasan 2,5, kaca 5,5 dan
logam tembaga 3. Mineral gipsum dapat dengan mudah digores dengan kuku,
sedangkan kalsit dapat menggores kuku manusia. Mineral Intan merupakan
mineral yang paling keras yang sangat umum, dan dapat digunakan untuk
memotong kaca dengan mudah.
f. Belahan (Cleavage)
Belahan adalah kecenderungan mineral untuk pecah melalui bidang yang rata.
Mineral yang mempunyai bidang belah dapat diketahui dengan menunjukkan
adanya bidang yang rata apabila mineral tersebut dipecahkan. Contoh mineral
dengan belahan yang baik adalah mika. Karena mika mempunyai belahan satu
arah, maka bila mineral tersebut dihancurkan akan membentuk lembaran-
lembaran yang tipis. Mineral dapat mempunyai belahan beberapa arah, tetapi ada
pula mineral yang tidak mempunyai bidang belahan. Mineral yang mempunyai
belahan lebih dari satu arah dikenal dengan jumlah bidang rata yang ditunjukkan
dan sudut yang dibentuk oleh bidang belahannya.
g. Pecahan (Fracture)
Pecahan merupakan kenampakan pecahan dari mineral. Kenampakan ini
kebanyakan ditunjukkan oleh mineral yang tidak mempunyai bidang belahan.
Mineral kuarsa menunjukkan kenampakan seperti pecahan kaca yang disebut
konkoidal. Kebanyakan mineral menunjukkan pecahan tidak rata.
h. Berat jenis (specifik gravity)
Berat jenis merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara berat
mineral dengan berat dari volume air. Jika mineral mempunyai berat 3 kali dari
berat air dengan volume yang sama, maka mineral tersebut mempunyai berat jenis
3. Secara praktis berat jenis mineral dapat diperkirakan dengan menimbang di
tangan. Bila mineral tersebut terasa berat, seperti beratnya satu contoh batuan,
maka berat jenisnya sekitar 2,5 sampai 3. Mineral logam umumnya memiliki 3
kali lipatnya.Galenamempunyai berat jenis 7,5 sedangkan berat jenis emas 24
karat adalah 20.Mineral dengan berat jenis lebih besar dari 2,89 disebut dengan
mineral berat. Mineral berat ini diperoleh dengan memisahkannya dari mineral
ringan dengan menggunakan cairan berat biasanya dipakai cairan bromoform.
Asosiasi kumpulan mineral berat dapat digunakan untuk mengetahui sumber
material dari sedimen atau batuan sedimen.
2. Sifat Kimiawi Mineral
Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral
silikat dan mineral Non-silikat. Terdapat 8 (delapan) kelompok mineral Non-
silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat,
Hidroksida, dan Phospat. Adapun mineral silikat (mengandung unsur SiO) yang
umum dijumpai dalam batuan. Mineral pembentuk batuan dikelompokkan
menjadi empat : (1) Silikat, (2) Oksida, (3) Sulfida dan (4) Karbonat dan sulfat.
MINERAL SILIKAT, hampir 90% mineral pembentuk batuan adalah
dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan antara silika dan oksigen
dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90%
dari berat kerak bumi terdiri dari mineral siilikat, dan hampir 100% dari mantel
bumi (sampai kedalaman 2900 km dari kerak bumi). Silikat merupakan bagian
utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan
malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi 2
kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium. Berikut
adalah mineral silikat : Kuarsa (SiO2), Feldspar Alkali (KAlSi3O8), Feldspar
plagioclase (Ca,Na) AlSi3O8), Mika muskovit ( K2Al4(Si6Al2O20)(OH,F)2,
Mika Biotit (K2 (Mg,Fe)6 Si3O10(OH)2 , Amfibol
(Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH), Pyroksen (Mg,Fe,Ca,Na)
(Mg,Fe,Al)SI2O6,Olivin (Mg,Fe)2SiO4 . Nomor 1-4 adalah mineral non-
ferromagnesium dan 5-8 adalah mineral ferromagnesium.
MINERAL FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai warna gelap
atau hitam dan berat jenis yang besar. contoh mineralnya adalah, Olivine, Augitit,
Hornblende, Biotite
MINERAL NON-FERROMAGNESIUM, umumnya mempunyai warna
terang dan berat jenis yang kecil. Contoh mineralnya, Muskovit,Feldspar,
Ortoklas, dan kuarsa.
MINERAL OKSIDA, terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung
antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat.
Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat.
Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida
adalah besi,chroom,mangan,timah,dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang
paling umum adalah “es” (H2O), korundum (Al2O3), Hematit (Fe2O3) dan
kassiterit (SnO2).
MINERAL SULFIDA, merupakan mineral hasil persenyawaan langsung
antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang), seperti besi,
perak,tembaga,timbal,seng dan merkuri. Beberapa mineral sulfida ini terdapat
sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih, seperti “pirit” (FeS3),
“chalcocite” (Cu2S),”galena” (PbS), dan “Sphalerit (ZnS).
MINERAL-MINERAL KARBONAT DAN SULFAT, merupakan
persenyawaan dengan ion(CO3)2- , dan disebut “karbonat”, umpamanya
persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai
mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan
sedimen.
C. Manfaat Mineral Bagi Tubuh
Vitamin dan Mineral merupakan dua hal yang sering kita dengar. Mineral adalah
kelompok mikronutrien bagi tubuh. Artinya, zat gizi ini hanya dibutuhkan dalam
jumlah kecil untuk mendukung proses tumbuh dan kembangnya tubuh kita.
Banyak yang menganggap bahwa vitamin sama dengan mineral. Padahal dalam
struktur kimia kedua nutrisi ini memiliki bentuk yang berbeda sekali pun memiliki
beberapa fungsi yang hampir sama.
Secara umum, mineral terbagi menjadi 2 macam, yaitu makro mineral dan mikro
mineral. Makro mineral adalah mineral yang ada di dalam tubuh lebih dari 0.01%
dari berat badan dan dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah lebih dari 100 mg/hari
seperti Ca (kalsium), P (fosfor), Na (natrium), K (kalium), Cl (klorida), dan S
(sulfur).
Mineral mikro terdapat dalam tubuh kurang dari 0.01% berat tubuh dan hanya
dibutuhkan dalam jumlah kurang dari 100 mg/hari seperti besi (Fe), tembaga
(Cu), iodine (I2), zinc (Zn), kobalt (Co), dan Se (selenium).
Masing-masing mineral memiliki fungsi yang penting untuk tubuh. Berikut ini
macam-macam mineral yang penting dan fungsinya di dalam tubuh Anda.
1. Kalsium (Ca)
Kalsium adalah salah satu mineral penting untuk menjaga kesehatan tulang dan
gigi Anda. Kalsium juga berperan penting untuk proses kontraksi dan relaksasi
otot, pembekuan darah, dan sistem imunitas. Konsumsi 2 gelas susu perhari sudah
cukup untuk memenuhi kebutuhan kalsium Anda.
Buah dan sayuran yang mengandung Kalsium : sayuran berdaun hijau, seperti
kangung, daun singkong, bayam, daun pepaya, daun kacang panjang, brokoli.
2. Fosfor (P)
Fosforus juga bertanggung jawab terhadap proses mineralisasi tulang dan gigi.
Selain itu, fosforus juga mengatur keseimbangan pH darah Anda. Kekurangan
mineral ini menyebabkan otot Anda terasa lebih lemah sedangkan jika terlalu
berlebih, menyebabkan terjadi nya proses kalsifikasi (pengerasan) pada organ-
organ tubuh yang tidak seharusnya seperti ginjal. Daging, ikan, unggas, telur dan
susu merupakan sumber fosforus yang utama.
3. Natrium atau sodium (Na)
Fungsi utam natrium yaitu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh, serta
menjaga dan mengatur tekanan osmotik agar cairan tidak keluar dari darah dan
masuk ke dalam sel. Dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh, natrium bekerja
sama dengan kalium. Natrium juga berperan dalam transmisi sara, kontraksi otot,
absorpsi glukosa, dan sebagai alat angkut zat-zat gizi melalui membran sel.
4. Kalium atau Potasium (K)
Bersama-sama dengan natrium, kalium memegang peranan penting dalam
pemeliharaan keseimbangan cairan dan eletrolit serta keseimbangan asam-basa di
dalam tubuh. Kalium juga berperan dalam transmisi saraf dan rekasasi otot serta
sebagai katalisator dalam banyak reaksi biologik, terutama dalam metabolisme
energi, sintesis glikogen, dan protein.
Buah dan sayuran yang mengandung Kalium : jeruk, semangka, pisang, sayuran
hijau, tomat, kentang, kacang polong, dan wortel.
5. Sulfur (S)
Fungsi sulfur antara lain membantu menjaga keseimbangan oksigen untuk fungsi
otak. Selain itu sulfur bersama-sama dengan vitamin B kompleks membantu
memperlancar metabolisme dalam tubuh dan membantu melawan infeksi akibat
bakteri.Buah dan sayuran yang mengandung Sulfur : kacang-kacangan, bawang
putih, bawang bombay, dan kubis-kubisan.
6. Kromium (Cr)
Kromium dibutuhkan dalam metabolisme karbohidrat dan lemak. Bersama-sama
dengan insulin, kromium berfungsi untuk memudahkan masuknya glukosa ke
dalam sel.Buah dan sayuran yang mengandung Kromium : kentang, cabai hijau,
apel, pisang, bayam, wortel, dan jeruk.
7. Zat besi (Fe)
Zat besi berperan dalam pusat pengaturan molekul hemoglobin sel-sel darah
merah. Hemaglobin bertanggung jawab dalam pendistribusian oksigen dari paru-
paru ke keseluruh jaringan tubuh. Zat besi juga berperan dalam metabolisme
energi, termasuk sintesis DNA oleh beberapa enzim, serta dalam sistem kekebalan
tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Zat besi : sayuran hijai seperti bayam,
kangkung, daun singkong, dan daun pepaya.
8. Yodium (I)
Fungsi yodium adalah untuk pertumbuhan normal; membakar kelebihan lemak
tubuh; serta menjaga kesehatan rambut, kuku, kulit, dan gigi.
Buah dan sayuran yang mengandung Yodium : bawang merah atau tanaman lain
yang ditanam di daerah dekat pantai.
9. Magnesium (Mg)
Magnesium memegang peranan penting sebagai kofaktor berbagai enzim dalam
tubuh. Magensium bertindak sebagai katalisator dalam reaksi-reaksi biologi di
dalam tubuh, termasuk reaksi yang berkaitan dengan metabolisme energi,
karbohodrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Selait itu, magnesium juga
berperan dalam sintesis degradasi, dan stabilitas banan gen DNA
Buah dan sayuran yang mengandung Magnesium : sayuran hijau, kacang-
kacangan, dan biji-bijian.
10. Mangan (Mn)
Mangan berperan sebagai kofaktur berbagai enzim yang membantu bermacam
proses metabolisme. Enzim yang berkaitan dengan mangan berperan dalam
sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang, serta mencegah peroksidasi
lemak oleh radikal bebas. Mangan juga berperan dalam pengontrolan gula darah,
metabolisme energi, fungsi hormon tiroid, fungsi otak, dan untuk pengontrolan
neurotransmiter.Buah dan sayuran yang mengandung Mangan : kacang-kacangan,
sayuran berdaun hijau, bit, dan gandum.
11. Molibdenum (Mo)
Molibdenum bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, mengkatalis reaksi
oksidasi-reduksi, penawar racun alkholm metabolisme sulfur, dan mencegah
anemia.
Buah dan sayuran yang mengandung Molibdenum : kembang kol, kacang polong,
bayam, bawang putih, jagung, kentang, bawang bombay, kacang tanah, semangka,
wortel, dan kubis.
12. Selenium (Se)
Selenium bekerja sama denga vitamin E berberan sebagai antioksidan dalam
sistem enzim. Di samping, selenium juga berperan mencegah terjadinya serangan
radikal bebas, melindungi membran dari kerusakan oksidatif, membantu reaksi
oksigen dan hodrogen pada tahap akhir rantai metabolisme, serta membantu
sintesi immunoglobulin sebagai kekebalan tubuh.
Buah dan sayuran yang mengandung Selenium : bawang, tomat, brokoli, kubis
dan gandum.
13. Seng (Zn)
Seng berperan dalam proses kekebalan tubuh, memelihara kesehatan mata,
menghambat virus, mengurangi risiko kanker, menjaga kesehatan organ vital laki-
laki, dan mempercepat proses penyembuhan luka.Buah dan sayuran yang
mengandung Seng : kacang-kacangan, biji-bijian, legum, dan gangum.
14. Boron (Bo)
Boron mempunyai efek positif terhadap pencegahan osteoprosis dan osteoartritis
dengan cara meningkatkan penggunaan kalsium dan magnesium. Fungsi boron
tersebut bersifat sinergis dengan vitamin D dalam memperkuat tulang. Boron juga
diduga dapat membantu memelihara fungsi sarat. Selain itu, boron juga
mempunyai mekanisme kerja yang berhubungan dengan fungsi membran sel sarat
serta terbukti memiliki aktivitas anti-inflamasi (antiperadangan). Aktivitasnya
sangat signitifkan, terutama untuk pencegahan penyakit pradangan, seperti
rematoid, artritis, dan asama.Buah dan sayuran yang mengandung Boron : jamur,
kacang-kacangan dan asparagus.
C. Fungsi Mineral
Fungsi mineral pada setiap orang bisa dikatakan bervariasi dan dipengaruhi oleh
sejumlah faktor seperti jenis kelamin, usia, dan kondisi fisiologis. Mineral
berperan aktif dalam merawat fungsi fisiologis, pun fungsi struktural tubuh, dan
mencegah terjadinya defisiensi tubuh.
Menghasilkan enzim
Mengontrol tekanan osmotik pada tubuh
Membentuk struktur jaringan lunak dank eras
Merawat kesehatan tulang dan gigi
Membantu pembentukan zat antibodi
Membantu kontraksi otot dan respons saraf
Mencegah nyeri pada otot
Mengendalikan keseimbangan kadar air dan asam basa dalam darah
Merawat fungsi otak
Menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh
Menjaga kesehatan jantung dan saraf
D. Metabollisme Mineral
Mineral digunakan oleh tubuh untuk beberapa fungsi seperti menjaga kesehatan
tulang, otot, jantung, dan otak agar tetap bekerja dengan baik. Mineral juga
penting untuk pembuatan enzim dan hormon. Terdapat dua jenis mineral, yaitu :
Zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu sel darah merah untuk
mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh. Anak-anak dibawah usia 14 tahun
membutuhkan zat besi kira-kira antara 7-10mg/hari. Remaja pria berusia diatas
14 tahun membutuhkan zat besi kira-kira 11mg/hari dan remaja perempuan yang
sudah mendapatkan menstruasi membutuhkan zat besi kira-kira 15mg/hari.
Makanan yang memiliki kandungan zat besi tinggi adalah daging merah, produk
hewani yang memiliki kandungan zat besi tinggi, sayuran berdaun hijau gelap
(bayam), dan kacang-kacangan.
Pada umumnya kebutuhan mineral tubuh dapat terpenuhi melalui berbagai macam
makanan yang dikonsumsi. Pada beberapa kasus dokter akan merekomendasikan
untuk mengkonsumsi suplemen.
F. Sumber
Berikut ada beberapa daftar makanan yang tinggi akan kandungan mineral,
diantaranya adalah sebagai berikut: