Anda di halaman 1dari 34

BAB I

MANUSIA, TEMPAT, DAN LINGKUNGANYA


I. Pengertian Ruang dan Interaksi Antarruang
Dalam kehidupan seoran g manusia semua peristiwa yang terjadi dalam hidupnya tentunya akan
selalu dikaitkan dengan ruang dan waktu, contohnya saat pertama kita hadir di dunia kita akan
diidentifikasi dengan tanggal dan tempat kelahiran. Misalnya:
1. Swesty di lahir pada 05 juli 1981 di kota Nganjuk, Jawa Timur.
2. Gunung Agung dengan ketinggian 3.142 meter di atas permukaan laut (MDPL) erupsi pada
Kamis (28/6) pukul 15.00 WIB dengan ketinggian erupsi mencapai 23.000 kaki atau 7.000 hingga
8.000 MDPL, erupsi ini membawa dampak pada abu vulkanik Gunung Agung yang sampai
hingga ke Kabupaten Jember, Jawa Timur (sumber; https://sumbar.antaranews.com)
Menurut KBBI, ruang adalah sela-sela antara dua (deret) tiang atau sela-sela antara empat tiang (di
bawah kolong rumah). Ruang adalah tempat di permukaan bumi, baik secara keseluruhan maupun
hanya sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal. Ruang tidak hanya sebatas udara
yang bersentuhan dengan permukaan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer terbawah yang memengaruhi
permukaan bumi. Ruang juga mencakup perairan yang ada di permukaan bumi (laut, sungai, dan
danau) dan di bawah permukaan bumi (air tanah) sampai kedalaman tertentu. Ruang juga mencakup
lapisan tanah dan batuan sampai pada lapisan tertentu yang menjadi sumber daya bagi kehidupan.
(Ilmu Pengetahuan Sosial/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.--Edisi Revisi Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.). Ruang berfungsi sebagai tempat dimana manusia
melakukan aktivitas/ruang merupakan tempat berlangsungnya kegiatan individu dan
kelompok, seseorang memanfaatkan ruang untuk menjalin hubungan dengan individu lain.
Perhatikan gambar-gambar dibawah ini:

1
Ruang-ruang/wilayah-wilayah dengan Ruang-ruang/wilayah-wilayah lainnya memiliki ciri khas
tertentu yang berbeda, ciri khas wilayah ini kemudian membentuk karakteristik ruang. Ciri atau
karakteristik yang khas tersebut dapat berupa tanah, air, batuan, tumbuhan, suhu udara dan lain-lain
yang berbeda satu tempat dengan tempat lainnya. Satu atau beberapa komponen dari suatu ruang
mungkin ditemukan di tempat lainnya, tetapi akan ada beberapa komponen lainnya yang berbeda.
Misalnya, jenis batuan di suatu tempat ditemukan di tempat lainnya tetapi jenis tumbuhannya berbeda.
Hal ini mengakibatkan interaksi antarsatu ruang dengan lainnya, karena satu ruang/wilayah perlu
memenuhi kekurangannya dengan meminta dari ruang/wilayah lain. Perhatikan contoh dibawah ini:
Untuk memenuhi
kebutuhan masing –masing
wilayah maka, kedua
me
mb
utu
hka
wilayah kemudian saling
n ika
n
berinteraksi melalui
aktivitas perdagangan. Bila
Wilayah A kita pergi ke pasar (baik
Wilayah B
tradisional/modern) maka
me
mb
kita bisa lihat secara
utu
hka
n say
ur
dan
bu
langsung bentuk interaksi
ah

antarruang yang terjadi.


Berbagai barang/produk
yang ada di pasar pastilah
bukan hanya berasal dari daerah/wilayah tersebut tetapi pasti berasal dari berbagai wilayah bahkan
bisa berasal dari luar negeri.

Menurut Bintarto (1987) interaksi merupakan suatu


proses yang sifatnya timbal balik dan mempunyai
pengaruh terhadap tingkah laku, baik melalui kontak
langsung atau tidak langsung. Bentuk interaksi antar
ruang biasanya adalah pergerakan orang, barang
(tranportasi), informasi dari daerah awal menuju daerah
tujuan. Interaksi dalam bentuk pergerakan manusia
disebut mobilitas penduduk, interaksi melalui
perpindahan barang atau energi, contohnya pengakutan
barang, pergadangan dan lain-lain disebut transportasi,
interaksi melalui perpindahan gagasan dan informasi
disebut komunikasi, sedangkan interaksi melalui
perpindahan barang atau energi disebut transportasi (Ilmu
Pengetahuan Sosial/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.--Edisi Revisi Jakarta: Kementerian

2
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.)

Syarat-syarat terjadinya interaksi antarruang:


1. Saling melengkapi (complementarity)
Syarat terjadinya interaksi antarruang yakni Daerah Daerah
penghasil penghasil
saling melengkapi. Kondisi saling melengkapi
beras kapas/kain
terjadi jika ada wilayah-wilayah yang berbeda
komoditas yang dihasilkannya.

terjadi interaksi kerena masing-masing


wilayah memiliki sumber daya yang berbeda

2. Kesempatan antara (intervening opportunity)


Kesempatan antara adalah sebuah lokasi yang menawarkan alternatif lebih baik sebagai tempat
asal maupun tempat tujuan, biasanya seseorang akan melakukan interaksi antarruang dengan
memperhatikan kondisi jarak dan biaya, dia akan melakukan interaksi dengan ruang atau wilayah
yang paling menguntungkan bagi dirinya.

A B
Daerah Interaksi lemah
Daerah
penghasil beras, Interaksi lemah
penghasil Ikan
membutuhkan membutuhkan
Ikan beras

C
Daerah
Interaksi kuat
penghasil Ikan
membutuhkan Wilayah A Melakukan interaksi dengan
wilayah C karena paling dekat
beras

3. Keadaan dapat diserahkan/dipindahkan (transferability)


Kemudahan dalam bertransaksi merupakan hal yang penting agar tercipta interaksi antaruang.
Dalam hal ini pengangkutan barang atau juga orang memerlukan biaya. Biaya untuk terjadinya
interaksi tersebut harus lebih rendah dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh.

Jual beras
Airport

di B ah..

A B
Daerah
Daerah
membutuhkan
penghasil beras
beras

Wilayah A tidak melakukan melakukan interaksi dengan wilayah B


karena biaya lebih besar dari pada keuntungan yang dihasilkan

3
Letak dan Luas Wilayah Indonesia

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan


wilayah yang cukup luas bila dibandingkan dengan
negara-negara didunia. Perhatikan tabel dan gambar
perbandingan wilayah Indonesia dengan negara lain di
dunia disamping,
Indonesia adalah negara dengan luas wilayah
1.990.250 Km2 dan menempati urutan ke 13 negara
terluas di dunia. Indonesia merupakan negara kepulauan
besar yang memiliki kekayaan serta keindahan alam
luas. Jumlah pulau yang mencapai ribuan membuat
Gambar perbandingan wilayah Indonesia dengan wilayah lain didunia
beberapa wilayah bahkan belum sempat terjamah oleh sources http://www.pembelajaranku.com

masyarakatnya sendiri. Indonesia memiliki 17.504


Tabel perbanding luas wilayah negara-negara di dunia
pulau besar dan kecil sekitar 6.000 di antaranya tidak Urutan Nama Negara Luas wilayah (Km2)
berpenghuni, yang menyebar disekitar khatulistiwa, 1 Rusia 17.075.200

(https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia). Untuk 2 Kanada 9.976.140


3 Tiongkok 10.996.960
mengetahui letak Indonesia di dunia kita bisa
4 Amerika Serikat 9.629.091
melihatnya pada peta. Peta adalah Gambaran suatu 5 Brasil 8.511.965
tempat, daerah, obyek yang diperkecil dengan ukuran 6 Australia 7.686.850
India 3.287.590
atau skala tertentu dan dilengkapi dengan simbol- 8 Argentina 2.766.890
simbol tertentu. Suatu peta dapat dipakai menjadi 9 Kazakhstan 2.727.300
10 Aljazair 2.381.740
sebuah sumber akademik yang baik bila memenuhi 11 Republik Demokrasi Kongo 2.345.410

syarat-syarat tertentu, yaitu: 12 Arab Saudi 2.218.000


13 Indonesia 1.990.250
a. Syarat-syarat peta.
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_negara_menurut_luas_wilayah
1. Secara umum.
 Tidak membingungkan dan mudah dimengerti maknanya.
 Perbandingan luas obyek yang digambar harus sesuai dengan luas yang sebenarnya
(Ekuivalen).
 Perbandingan jarak obyek yang digambar harus sesuai dengan jarak yang sebenarnya
(Ekuifidtan).
 Bentuk obyek yang digambar harus sesuai / sama dengan jarak yang sebenarnya
(Konform).
 Penyajian yang lengkap dan teliti.
 Menarik, bersih dan rapi.

4
2. Secara khusus/unsur-unsur peta.
 Judul peta, mencerminkan tentang isi daerah yang digambarkan pada peta tersebut.
 Skala peta, yaitu perbandingan jarak pada peta dengan keadaan yang sebenarnya. Terdiri
dari skala angka, skala garis/grafis/bar.

skala angka skala angka, skala garis/grafis/bar

1 : 1.000.000.000
 Legenda, yaitu kolom keterangan yang berisi tentang arti simbol-simbol yang digunakan
pada peta.
Pada legenda terdapat simbol-simbol
yang berbentuk simbol garis, simbol
titik, simbol warna dan simbol area

 Garis astronomis, yaitu garis-garis khayal pada peta yang menunjukan letak astronomis
yang bisa menunjukkan letak suatu tempat dengan cukup akurat. Terdiri dari garis
lintang adalah garis khayal pada peta yang melintang dari barat ke timur dan membagi
bumi menjadi wilayah utara dan selatan (LU dan LS), dan garis bujur adalah garis
khayal pada peta yang membujur dari utara ke selatan dan membagi bumi menjadi
wilayah barat dan timur (BB dan BT).
 Penunjuk arah / mata angin / tanda orientasi.

 Garis tepi peta.


 Sumber peta, untuk mengetahui sumber-sumber peta dan data-data dalam peta yang
dipetakan didapat.
 Warna peta, dibuat menarik sesuai dengan kebutuhan peta.
 Tulisan (lettering), merupakan unsur penting karena memberikan penjelasan terhadap
kenampakan didalam peta.

5
Inset Pembesaran
 Peta sisipan (inset) adalah peta tambahan berukuran kecil
yang ditempatkan pada posisi yang sesuai dalam peta
utama dengan fungsi untuk memperjelas lokasi daerah
yang digambarkan, baik sebagian atau keseluruhan. Inset
peta dibedakan menjadi:
- Inset pembesaran berfungsi untuk menerangkan
informasi yang kenampakan pada peta kecil.
Inset Lokasi
berfungsi memperbesar/memperjelas sebagian kecil
wilayah pada peta utama
- Inset lokasi merupakan pengecilan lokasi yang
cakupannya lebih luas dari peta yang dibuat yang
gunanya untuk memberikan gambaran yang baik
mengenai posisi geografi daerah tersebut.

Perhatikan gambar peta dibawah ini, kemudian lengkapi peta tersebut sehingga menjadi peta yang baik

Lengkapi juga peta Indonesia diatas dengan batas-batas negara Indonesia sesuai dengan tabel dibawah
Batas Negara Barat Timur Utara Selatan

Darat

Laut/Samudera/Perairan

Negara

6
Letak suatu tempat dipermukaan bumi tidak hanya sekadar menunjukkan posisinya diantara
tempat lainnya. Letak suatu tempat menunjukkan pula karakteristik tempat tersebut. letak wilayah
Indonesia bisa kita ketahui berdasarkan letak astronomis dan letak geografis

LETAK ASTRONOMIS INDONESIA:


Letak Astronomis 6° LU – 11° LS dan 95° BT - 141° BT
adalah letak suatu
wilayah (negara) Akibatnya:
berdasarkan garis Berdasarkan garis lintangnya
lintang)* dan garis Indonesia berada di wilayah dengan
bujur)* iklim tropis (23,5°LU-23,5° LS) yang
Wilayah Indonesia paling utara
memiliki ciri-ciri: (Pulau Weh) di Nanggroe Aceh
ü curah hujan tinggi Darusalam terletak 6 ° LU dan
ü terdapat hutan hujan tropis yang paling selatan (Pulau Roti) di
Nusa Tenggara Timur terletak
luas 11° LU
ü sinar matahari sepanjang tahun
ü kelembaban udara yang tinggi

Akibatnya:
Berdasarkan garis bujurnya Indonesia
menyebabkan Indonesia memiliki tiga
daerah waktu, yaitu:
ü Waktu Indonesia bagian Barat (WIB) Wilayah paling barat
(Pulau Beureuh) terletak
ü Waktu Indonesia bagian Tengah
di 95 ° BT dan paling timur
(WITA)
(Kota Merauke) di Papua
ü Waktu Indonesia bagian Timur (WIT)
terletak 141° BT.
ü Masing-masing wilayah waktu berbeda

INDONESIA 1 jam

LETAK GEOGRAFIS INDONESIA:


Indonesia terletak diantara benua Asia dan Benua
Letak Geografis Australia. Indonesia terletak diantara samudra Pasifik
adalah letak suatu dan Samudra Hindia.
daerah atau wilayah POSISI SILANG
yang didasarkan pada
kenyataannya di bumi, Musim Penghujan:
misalnya letak suatu
Akibatnya:  terjadi antara bulan November sampai dengan
ü Iklim Indonesia dipengaruhi oleh bulan April.
negara terhadap benua-
Angin yang berhembus di  Pada bulan Kurun waktu ini benua Australia
benua dan samudra- mengalami musim panas, dan benua Asia mengalami
Indonesia.
samudra disekitarnya. musim dingin
ü Kecepatan dan gerakan hembusan
 Sehingga angin akan berhembus dari Benua asia
angin dipengaruhi oleh suhu melewati Indonesia dengan membawa uang air dari
(dipengaruhi oleh 2 benua yang samudera Pasifik menuju benua Australia
mengapit Indonesia). Tipe angin yang
berhembus di Indonesia adalah tipe
angin musim = angin Muson. Angin
Musim Kemarau:
Muson adalah angin yang berbalik
 terjadi antara bulan Mei sampai dengan
arah setiap setengah tahun sekali
bulan Oktober
TUGAS sesuai dengan letak matahari uang
berpengaruh pada perbedaan suhu dari
 kondisi yang terjadi kebalikan dari kondisi
musim penghujan.
benua Asia dan Australia.  udara kering dari atas Benua Australia akan
ü Berbaliknya angin muson mengalir ke Benua Asia dan melewati
mengakibatkan perubahan musim di wilayah Indonesia (tidak menjatuhkan hujan)
Indonesia yang terdiri dari: dan membawa musim kemarau di wilayah
Indonesia

Kumpulkan bukti-bukti Indonesia sebagai negara


“keren” yang diberkati(*) oleh Tuhan yang
Maha esa (*berdasarkan keuntungan letak 7
astronomis dan geografis)
II. Potensi Sumber daya Alam dan Kemaritiman Indonesia

Potensi Sumber Daya Alam Indonesia


Letak astronomis dan geografis indonesia mengakibatkan Indonesia kaya akan sumber daya alam
dengan segala flora, fauna dan potensi hidrografis yang melimpah. Selain itu lokasi dan wilayah
Indoneia juga di pengaruhi oleh batuan pembentuknya yang sering disebut oleh letak geologis, letak
geologis Indonesia mempunya dua dampak yang saling bertolak belakang seperti mata uang koin
karena membawa dampak positif tetapi juga membawa dampak negatif yang juga cukup besar. Coba
kita ingat apa saja yang dimaksud sumber daya alam, sumber daya alam adalah segala potensi alam
yang dapat dipergunakan untuk kehidupan manusia. Sumber daya alam digolongkan menjadi:
A. Berdasarkan sifatnya:
1. Sumber Daya Alam yang dapat diperbaharui, yaitu Sumber daya alam yang tidak akan pernah
habis, karena kemampuan yang dimiliki alam yang mampu melakukan pembaharuan terhadap
sumber daya tersebut dalam waktu yang relatif cepat. Contoh sumber daya alam yang dapat
diperbaharuai adalah hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, air, sinar matahari, dan
mikroorganisme lainnya
2. Sumber Daya Alam yang tidak dapat diperbaharui, merupakan sumber daya alam yang
memiliki jumlah yang terbatas. Hal ini disebabkan karena proses pembentukannya
membutuhkan waktu yang lebih lama daripada proses pemanfaatannya, yaitu bisa memakan
puluhan hingga jutaan tahun lamanya sehingga jika digunakan secara terus menerus,
kekayaan alam ini akan cepat habis. Contoh dari sumber daya alam yang tidak dapat
diperbaharui adalah bahan-bahan galian atau barang tambang.
B. Berdasarkan jenisnya:
1. sumber daya alam hayati (biotik), yaitu sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup
atau yang berhubungan dengan ruang publik untuk kehidupan makhluk hidup yaitu hewan
dan tumbuh-tumbuhan.
2. sumber daya alam non hayati (abiotik), yaitu sumber daya alam yang berasal dari benda-
benda mati.
C. Sumber Daya Alam Berdasarkan Pembentukannya:
1. sumber daya alam materi, yaitu sumber daya alam berupa benda mati yang bisa didapatkan
dari alam secara langsung yang dapat melalui beberapa proses seperti penambangan dan
pengolahan sehingga memiliki daya guna bagi kelangsungan hidup manusia maupun tanpa
melewati proses sama sekali. Sumber daya alam materi terbagi menjadi 2 jenis, yang
melewati proses penambangan maupun pengolahan contohnya barang-barang tambang seperti
minyak bumi yang diolah menjadi berbagai bahan bakar seperti bensin, solar, pertamax,
bensol dll, dan sumber daya alam materi diperoleh tanpa melalui proses penambangan dan
pengolahan contohnya adalah, udara, air, dan sinar matahari.

8
2. sumber daya alam energi, yaitu sumber daya alam yang dapat menghasilkan energi yang
nantinya dapat dimanfaatkan untuk menunjang dan memberikan fungsi lingkungan
hidup pada kehidupan manusia. Contohnya adalah minyak bumi, batu bara, gas bumi, air,
udara, sinar matahari, dan lain sebagainya.
3. sumber daya alam ruang, yaitu sumber daya alam yang berupa ruang, tempat, atau wilayah
yang dapat dipergunakan oleh manusia untuk kelangsungan hidupnya. Sumber daya ini
dipengaruhi oleh beberapa hal seperti letak astronomis, topografi, maupun reliefnya. Contoh
gunung, lembah, dan lain sebagainya
4. sumber daya waktu, yaitu sumber daya alam yang keberadaannya terikat oleh waktu atau
musim. Contohnya adalah Air yang mana di musim kemarau keberdaannya sangat sulit
ditemukan, sehingga lahan-lahan pertanian banyak yang kekeringan dan mengalami gagal
panen. Sedangkan di musim penghujan, keberadaannya justru begitu melimpah hingga dapat
menimbulkan bencana banjir dan erosi.
D. Berdasarkan Daya Pakai dan Nilai Ekonomisnya:
1. sumber daya alam ekonomis, yaitu sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomis,
memiliki nilai jual yang tinggi, dan dianggap sebagai barang-barang berharga. Selain itu,
untuk mendapatkannya diperlukan biaya yang relatif tinggi. Contohnya adalah emas, perak,
minyak bumi, batu bara, timah, dan lain sebagainya.
2. sumber daya alam non ekonomis, yaitu sumber daya alam yang dapat didapatkan dengan
biaya yang sangat kecil, atau bahkan tanpa biaya sama sekali. Contohnya sinar matahari,
udara, dan air.
E. Berdasarkan Lokasinya:
1. sumber daya alam akuatik, yaitu sumber daya alam yang bisa dijumpai di daerah atau wilayah
perairan. Contohnya adalah ikan, rumput laut, terumbu karang, udang, kepiting, dan lain
sebagainya.
2. sumber daya alam terrestial, yaitu sumber daya alam yang dapat kita jumpai di daerah atau
wilayah di daratan. Contohnya adalah hasil hutan, bahan-bahan tambang, dan lain sebagainya
Di Indonesia sumber daya alam tersedia melimpah, akan tetapi jika sumber daya tersebut
dipergunakan secara berlebihan, maka sumber daya alam tersebut akan habis atau mengalami
kepunahan. Manusia Indonesia diharapkan mampu memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan
sebaik-baiknya. Potensi sumber daya alam Indonesia yang perlu kita manfaatkan dan kelola sebaik-
baiknya diantaranya :
A. Potensi Sumber daya Hutan
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya
alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang
satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU Kehutanan, No.41/1999). Direktorat Jenderal
Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
merilis laporan dalam publikasi Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2015
tentang luas kawasan hutan di Indonesia. Pada kawasan hutan konservasi (Kawasan Hutan Suaka

9
Alam-Kawasan Hutan Pelestarian Alam) memiliki luas 27,4 juta ha. Hutan lindung seluas 29,7
juta ha. Hutan produksi terbatas 26,8 juta ha. Hutan produksi 29,3 juta ha dan luas hutan yang
bisa dikonversi 12,9 juta ha. Total luas hutan di Indonesia sebanyak 128 juta ha
(https://lokadata.beritagar.id) sementara itu luas wilayah daratan Indonesia adalah 1.922.570 km²
maka luas hutan Indonesia adalah 66.58% dari keseluruhan luas daratan Indonesia. Sebagian
besar hutan Indonesia adalah hutan tropis. Hutan tripos Indonesia adalah salah satu yang paling
luas dan memiliki tinggi tingkat kekayaan/keanekaragaman hayatinya di dunia. Puluhan juta
masyarakat Indonesia mengandalkan hidup dan mata pencahariannya dari hutan, baik dari
mengumpulkan berbagai jenis hasil hutan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka atau bekerja
pada sektor industri pengolahan kayu. Secara umum jenis-jenis kayu Indonesia yang banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dan sebarannya adalah sebagai berikut:
1. Kayu Keruing, Meranti, Agathis dihasilkan terutama di Papua, Sulawesi, dan Kalimantan.
2. Kayu jati banyak dihasilkan di Jawa Tengah.
3. Rotan banyak dihasilkan di Kalimantan, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
4. Kayu Cendana banyak dihasilkan di Nusa Tenggara Timur.
5. Kayu Rasamala dan Akasia banyak dihasilkan di Jawa Barat.
Selain dimanfaatkan kayunya, hutan memiliki fungsi penting sebagai berikut:
1. Fungsi Ekonomi
a. Hasil hutan dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai tinggi.
b. Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal
c. Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.
2. Fungsi Klimatologis
a. Hutan dapat mengatur iklim
b. Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.
3. Fungsi Hidrolis
a. Dapat menampung air hujan di dalam tanah
b. Mencegah intrusi air laut yang asin
c. Menjadi pengatur tata air tanah
4. Fungsi Ekologis
a. Mencegah erosi dan banjir
b. Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah
c. sebagai wilayah untuk melestarikan kenaekaragaman hayati
Secara umum hutan memiliki banyak manfaat yaitu:
1. menyimpan air hujan dan kemudian mengalirkannya ke sungaisungai dan danau, sehingga
pada musim kemarau tidak mengalami kekeringan.
2. tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada saat
ini maupun pada masa yang akan datang
3. mencegah terjadinya erosi atau pengikisan karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah dan
mengikis tanah-tanah yang subur.

10
4. menghasilkan oksigen dan menyerap karbon dioksida, sehingga suhu bumi terkendali.
5. sumber kehidupan bagi masyarakat, khususnya masyarakat sekitar hutan dari produk yang
dihasilkannya
Jenis-jenis Hutan:
1. Hutan Berdasarkan iklimnya
a. Hutan hujan tropis, hutan yang terletak di daerah tropis dengan curah hujan tinggi. Hutan
jenis ini memiliki keaneragaman hayati yang sangat tinggi.
b. Hutan munson, atau biasa disebut hutan musim. Hutan ini memiliki curah hujan yang
tinggi namun musim kemaraunya panjang. Ketika musim kemarau tiba, hutan jenis ini
akan menggugurkan daunnya sehingga terlihat seperti hutan dengan pepohonan yang
mati.
2. Hutan berdasarkan bentang lahannya:
a. Hutan pegunungan, hutan yang terletak di pegunungan dengan ketinggianlebih dari 1000
meter dari permukaan laut (dpl).
- Hutan sub alpin, hutan pegunungan dengan ketinggian di atas 2400 meter dpl.
- Hutan montana, hutan pegunungan dengan ketinggian 1500-2400 meter dpl.
- Hutan submontana, hutan pegunungan dengan ketinggian 1000-1500 meter dpl.
b. Hutan dataran rendah, hutan yang terletak di dataran rendah dengan ketinggian di bawah
1000 meter dpl.
c. Hutan pantai, hutan yang terletak di areal atau berdekatan dengan pantai.
d. Hutan perairan, kawasan perairan darat atau laut yang dipenuhi dengan tumbuhan air
atau terumbu karang. Kaya dengan berbagai flora dan fauna yang hidup dalam
ekosistemnya.
e. Hutan gambut, hutan yang tanahnya tersusun dari gambut atau hasil pelapukan
pepohonan selama jutaan tahun. Struktur tanah hutan gambut ringan, gembur dan
menyimpan banyak air sehingga kalau di injak seperti membal. Lahan gambut
merupakan tempat
penyimpanan
karbon dunia.
f. Hutan rawa, hutan
yang berdiri di atas
lahan basah. Pada
musim hujan hutan
ini biasanya
tergenangi air dan
selalu basah.
g. Hutan mangrove.
Hutan ini terdiri

11
dari pohon-pohon mangrove yang tumbuh rapat di sekitar kawasan pesisir. Hutan
mangrove berperan besar dalam menahan aberasi oleh air laut dan sebagai tempat
berkembang biak berbagai fauna laut.
h. Hutan batu kapur, hutan yang tumbuh di atas tanah batuan berkapur.
i. Savana, hutan yang berupa padang rumput dalam hamparan yang sangat luas.
3. Hutan berdasarkan tipe pohonnya:
a. Hutan homogen, hutan yang tumbuhan didalamnya relatif seragam seperti hutan pinus,
hutan jati, hutan bambu. Tanaman tersebut bisa sengaja ditanam atau tumbuh secara
alami.
b. Hutan heterogen, hutan yang terdiri dari berbagai jenis tanaman, tidak ada satu tanaman
yang mendominasi populasi.
4. Hutan berdasarkan asalnya:
a. Hutan alam, hutan yang telah terbentuk sejak awal secara alami tanpa rekayasa manusia.
b. Hutan buatan, hutan yang sengaja dibuat oleh manusia dengan cara reboisasi, rehabilitasi,
atau membuat hutan baru di atas tanah non hutan.
5. Hutan berdasarkan terbentuknya:
a. Hutan primer, hutan alam terbentuk karena alam sendiri.
b. Hutan sekunder, bekas hutan alam yang telah ditebangi kemudian tumbuh kembali
menjadi hutan, baik secara alami atau melalui kegiatan budidaya/campur tangan manusia.

12
Isilah Tabel jenis-jenis hutan diIndonesia dibawah ini!
No Jenis Hutan Keterangan Wilayah/provinsi
1. Hutan Sagu di wilayah hutan rawa Papua dan Maluku, khususnya di daerah Bacan,
air tawar Halmahera, Kepulauan Aru serta Kepulauan Sulu.
2.

3.

4.

5.

B. Potensi Sumber daya Tambang


Selain sumber daya hutan Indonesia dikenal sebagai negara dengan sumber daya tambang yang
besar. Menurut KBBI arti kata ‘Tambang’ adalah lombong (cebakan, parit, lubang di dalam tanah)
tempat menggali (mengambil) hasil dari dalam bumi berupa bijih logam batu bara, dan sebagainya.
Berdasarkan UU Pertambangan Mineral Dan Batubara No. 4/2009. Pertambangan adalah sebagian
atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau
batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Aktivitas
pertambangan telah menghasilkan banyak penghasilan atau devisa bagi Indonesia. Sumber daya
tambang termasuk ke dalam sumber daya alam tak terbarukan karena sebagian besar barang tambang
terbentuk dari zaman purba dan akan memerlukan waktu yang sangat lama jika ingin diperbarui lagi.
Menurut Undang- Undang No. 11 Tahun 1967, penggolongan barang tambang adalah sebagai berikut:
1. Barang tambang golongan A
Barang tambang golongan A ini juga disebut sebagai barang tambang yang strategis. Barang
tambang golongan A merupakan bahan galian yang berperan penting dalam kehidupan suatu
negara. Beberapa anggota dari barang tambang jenis A ini antara lain minyak bumi, gas alama
atau gas bumi dan batu bara, nikel dan juga timah
2. Barang tambang golongan B
Jika sebelumnya (barang tambang gol. A) disebut dengan golongan strategis, maka barang
tambang golongan B disebut sebagai barang tambang vital. Barang tambang golongan Vital
merupakan bahan galian yang mempunyai peranan penting dalam kegiatan perekonomian suatu
negara. Bahan galian golongan B ini dikuasai oleh negara dengan menyertakan rakyatnya.
Beberapa anggota dari barang tambang golongan B ini antara lain emas, perak, platina, tembaga,
intan, belerang, besi dan bauksit

13
3. Barang tambang golongan C
Barang tambang golongan C disebut juga dengan galian industri yang dikelola oleh masyarakat.
Bahan galian golongan C antara lain kaolin, fosfat, gipsum, mangan dan lain sebagainya
Isilah kotak-kotak keterangan sumber daya tambang pada peta konsep berikut ini

Manfaat:
Manfaat:

Penjelasan:
Penjelasan:

Lokasi Penambangan:
Lokasi Penambangan:

Keterangan lain:
Keterangan lain:

Manfaat:

Penjelasan:

Gold
Lokasi Penambangan:

Keterangan lain:

Pasir besi

Minyak Bumi dan


gas Alam

BARANG
TAMBANG Manfaat:

Penjelasan:

Bauxite Lokasi Penambangan:

Keterangan lain:

Manfaat:
Manfaat:

Penjelasan:
Penjelasan:

Lokasi Penambangan:
Lokasi Penambangan:

Keterangan lain:
Keterangan lain:

14
C. Potensi Sumber daya Hayati (flora dan fauna) Indonesia
Kata FLORA berasal dari istilah yang berasal dari bahasa latin “YAITA” yaitu nama dewi
pelindung bunga serta taman dan merupakan dewi kesuburan dalam ilmu Mitologi Romawi, Flora
diartikan sebagai tanaman maupun sekelompok tanaman. Istilah FAUNA juga berasal dari bahasa
latin yang berarti alam hewan.
Keanekaragaman flora dan fauna di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di
wilayah itu. Seperti kita bahas di materi sebelumnya Indonesia dikaruniai letak astronomis dan
geografis yang sangat mendukung beragamnya flora fauna. Indonesia dikenal sebagai
mongabay.com (21/5) menjelaskan, secara keseluruhan, Indonesia menempati posisi ketiga dalam
negara-negara dengan tingkat biodiversitas di dunia (https://news.mongabay.com/2016/05/top-10-
biodiverse-countries/). Flora fauna Indonesia yang beragam dikelompokan menjadi 3 tipe:
1. Tipe Asiatis, diantaranya flora teh, raflesia arnoldi, kopi, pohon kamper, pohon borneo, pohon jati
dan lain-lain. Fauna tipe asiatis diantaranya orang utan, banteng, badak, gajah, harimau dan lain-
lain.
2. Tipe Peralihan, diantaranya flora cengkeh, anggrek serat, pohon lontar dan lain-lain. Fauna tipe
peralihan diantaranya burung rangkong, burung maleo, tarsisius, komodo, kera-keraan, babi rusa
dan lain-lain
3. Tipe peralihan, diantaranya flora matoa, ekaliptus, buah merah, pohon eboni. Fauna tipe australis
diantaranya, burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakak tua, walabi
Tipe-tipe flora dan fauna ini didasarkan pada 2 buah garis yaitu garis wallacea dan weber. Garis ini
dibuat karena ada tiga wilayah/daerah di Indonesia ini memiliki karakteristik flora dan fauna yang
sangat berbeda.
1. Garis Wallace adalah sebuah khayal pembatas antara dunia flora dan fauna di paparan sunda dan
di bagian tengah Indonesia. Garis Wallace membujur antara Kalimantan dan pulau untuk dekat
timur, Sulawesi. Penemu garis ini adalah seorang ilmuwan bernama Alfred Russel Wallace.
Wallace mulai menyadari bahwa ada perbedaan flora fauna pada daerah indonesia barat dengan
daerah indonesia timur sangat berbeda satu sama lain. hal tersebut dia ketahui setelah
mengunjungi Hindia Timur sekitar abad ke 19. Seperti penemunya, garis ini kemudian diberi
nama yang sama yaitu garis Wallace.
2. Garis weber adalah sebuah khayal pembatas antara dunia flora dan fauna di paparan sahul dan di
bagian tengah Indonesia. garis ini membujur dari utara ke selatan antara kepulauan Maluku dan
Papua serta antara Nusa Tenggara Timur dengan Australia. Jika garis wallace membagi Indonesia
bagian timur dan juga bagian barat, maka garis weber ini membagi Indonesia menjadi bagian
tengah dan bagian timur.

Iseng-iseng berhadiah:
Cari yuuuu.. ciri khas flora dan fauna masing-masing daerah....
(hadiahnya nilai quis....)

15
Potensi Kemaritiman Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan, Negara kepulauan adalah negara yang seluruhnya terdiri
atas satu atau lebih kepulauan dan dapat mencakup pulau-pulau lain (UU Kelautan, No.32/2014).
Indonesia juga disebut sebagai negara maritim karena memiliki kawasan teritorial laut yang
luas/dikelilingi oleh wilayah laut yang luas dan penduduknya bekerja diwilayah perairan. Luas
daratan Indonesia adalah 1.922.570 km² dan luas perairannya 3.257.483 km², artinya 2/3 wilayah
Indonesia adalah wilayah perairan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim),
Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan masih minimnya eksplorasi potensi kekayaan laut
Indonesia. Sejauh ini, baru sekitar 8 persen kekayaan laut di Nusantara yang telah digarap.
Padahal, potensi kekayaan laut Indonesia bila dieksplorasi dengan baik dapat dikonversikan
menjadi pendapatan negara mencapai US$1,1 triliun per tahun (www.wartaekonomi.co.id). Hal
tersebut menunjukan bahwa potensi kemaritiman Indonesia belum tergarap secara maksimal.
Di dalam laut tersebut, tersimpan kekayaan alam yang luar biasa besarnya. Potensi
sumber daya laut Indonesia tidak hanya berupa ikan, tetapi juga bahan tambang seperti minyak
bumi, nikel, emas, bauksit, pasir, bijih besi, timah, dan lain-lain yang berada di bawah
permukaan laut. Kekayaan yang dapat dimanfaatkan dari sumber daya laut yang lain adalah
sumber daya alam berupa mangrove, terumbu karang, dan lain-lain. Sumber daya tersebut
dikenal dengan sumber daya pesisir (Ilmu Pengetahuan Sosial/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.--Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016). Potensi
kemaritiman Indonesia terdiri dari :
1. Perikanan
Perikanan adalah kegiatan manusia yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya hayati perairan (id.wikipedia.org). Menurut UU RI No. 45/2009, kegiatan yang termasuk
dalam perikanan dimulai dari praproduksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Dalam pemanfaatan sumber daya hayati perairan
perlu dipergunakan potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang masih memungkinkan bagi
ikan untuk melakukan regenerasi hingga jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan.
Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan adalah 80% dari potensi
lestari tersebut atau sekitar 5,12 juta ton per tahun. wilayah sumber ikan tangkap di Indonesia yang
selama ini menjadi fokus Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) diantaranya (aerah dengan produksi
tertinggi) yakni Laut Jawa, Selat Karimata, Natuna, Laut Cina Selatan, Selat Makassar, Teluk Bone,
Laut Flores dan Laut Bali (katadata.co.id). Selain memanfaatkan laut potensi perikanan juga banyak
masyarakat yang mengembangkan usaha budi daya ikan dengan menggunakan tambak. Dibawah ini
jenis - jenis ikan laut ekonomi penting di Indonesia (http://oseanografi.lipi.go.id):
a. Kakap, hates calcarifer (Centropomidae); hidup diperairan pantai, muaramuara sungai teluk-teluk,
air payau, ukuran panjang ikan dapat mencapai 200 cm, umumnya 25-100 cm, termasuk ikan
dasar, ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil, krustasea, penangkapan dengan pancing, sodo,
jaring insang, trawl. Daerah penyebaran; terutama pantai utara Jawa, sepanjang pantai Sumatera

16
bagian timur, Kalimantan, Sulsel, Arafuru. Ke utara meliputi Teluk Benggala, pantai India, Teluk
Siam, sepanjang pantai Laut Cina Selatan, Philipinna, ke selatan sampai pantai utara Australia,
dan ke barat sampai Afrika Timur
b. Sardin, Sardine Ha sirm (Clupeidae); hidup diperairan pantai, lepas pantai pemakan plankton,
dapat mencapai panjang 23 cm, umumnya 17-18 cm, tergolong ikan pelagis ukuran kecil.
Penangkapan dengan purse seine, macam-macam payang, jaring insang, pukat tepi, dipasarkan
dalam bentuk segar, asin kering, dikalengkan, asin rebus (pindang), harga sedang. Daerah
penyebaran; terdapat diseluruh perairan Indonesia, melebar ke utara sampai Okinawa dan ke
selatan sampai ujung utara Australia, ke barat sampai pantai Afrika Timur.
c. Teri, Stolephorus commersonii (Clupeidae); hidup diperairan pantai, membentuk gerombolan
besar, pemakan plankton, dapat mencapai panjang 15 cm, umumnya 12 cm, sisik mudah
terkelupas. Tergolong ikan pelagis kecil, penangkapan dengan payang tepi, bagan, jermal, togo,
pukat tepi, soma dampar, dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, harga sedang. Daerah
penyebaran; terdapat diseluruh perairan pantai Indonesia, melebar ke utara sampai pantai Teluk
Benggala, Philipinna dan ke selatan sampai Queensland (Auskalia), juga ke barat sampai pantai
Afrika Timur.
d. Cakalang, Katsuwonus pelamis (Scombridae); hidup bergerombol, besar, ikan buas, predator,
karnivor, dapat mencapai panjang 100 cm, umumnya 40-60 cm. Tergolong ikan pelagis besar,
penangkapan dengan pole and line, pancing tonda, jaring insang hanyut, dipasarkan dalam bentuk
segar, difufu (panggang), asin-kering, harga mahal. Daerah penyebaran; daerah pantai laut dalam,
kadar garam tinggi, daerah tropis, Perairan Indonesia Timur, Selatan Jawa, Barat Sumatera,
Philipinna, Kep. Hawai, daerah perairan tropis Australia.

Kakap Sardin Teri

Cakalang Tenggiri Tongkol

e. Tenggiri, Scomberomorus commerson (Scombridae); hidup menyendiri (soliter), diperairan


pantai, lepas pantai, termasuk ikan buas, predator, karnivor, makanannya ikan-ikan kecil, cumi-
cumi, dapat mencapai panjang 200 cm, umumnya 60-90 cm. Tergolong ikan pelagis besar,
penangkapan dengan pancing tonda, jaring insang, purse seine, payang, dipasarkan dalam bentuk

17
segar, asin setengah kering (beka), harga mahal. Daerah penyebaran; seluruh perairan Indonesia,
perairan Indo-Pasifik, Teluk Benggala, Teluk Siam, Laut Cina selatan, sampai perairan tropis
Australia, ke barat sampai Afrika Timur dan ke utara sampai Jepang.
f. Tongkol, Auxis thazard (Scombridae); hidup diperairan pantai, lepas pantai, bergerombol besar,
termasuk ikan buas, predator, makanannya ikan-ikan kecil, cumi-cumi, dapat mencapai panjang
50 cm, umumnya 25- 40 cm. Tergolong ikan pelagis besar, perenang cepat, penangkapan dengan
tonda, jabur, purse seine, pole and line, dipasarkan dalam bentuk segar, asin kering, difufu, asin
rebus (pindang), harga mahal. Daerah penyebaran; terdapat diseluruh daerah pantai, lepas pantai
perairan Indonesia, dan seluruh perairan Indo-Pasifik
2. Hutan manggrove
Hutan mangrove adalah ekosistem hutan daerah pantai yang terdiri dari kelompok pepohonan
yang bisa hidup dalam lingkungan berkadar garam tinggi. Salah satu ciri tanaman mangrove memiliki
akar yang menyembul ke permukaan. Penampakan mangrove seperti hamparan semak belukar yang
memisahkan daratan dengan laut (jurnalbumi.com).
Kata mangrove berasal dari kata mangue (bahasa Portugis) yang berarti tumbuhan,
dengan grove (bahasa Inggris) yang berarti belukar.1 Sementara itu dalam literatur lain disebutkan
bahwa istilah mangrove berasal dari kata mangi-mangi (bahasa Melayu Kuno).
Ada dua fungsi hutan mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia yaitu fungsi
ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah sebagai habitat (tempat hidup)
binatang laut untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain dari
hutan mangrove adalah untuk melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove
berupa nilai ekonomis dari kayu pepohonan dan makhluk hidup yang ada di dalamnya. Biasanya
penduduk memanfaatkan kayu sebagai bahan kayu bakar atau bahan pembuat arang. Kayu bakau juga
dapat dijadikan bahan pembuat kertas. Selain kayu, hutan mangrove juga dihuni oleh beragam jenis
fauna yang bernilai ekonomis, misalnya udang dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan
baik di wilayah ini. Di mana sajakah sebaran hutan mangrove di Indonesia? Hutan mangrove tersebar
di pesisir sebelah barat Pulau Sumatra, beberapa bagian ada di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang
pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, pesisir sebelah Selatan Papua, dan beberapa pulau
kecil lainnya. Luas hutan mangrove di Indonesia mencapai sekitar 3 juta hektare, yang tersebar di
sepanjang 95.000 km pesisir Indonesia (Giri et al., 2011). Hutan mangrove Indonesia tidak tersebar
secara merata. Luas terbesar hutan mangrove berada di Pulau Papua yang mencapai 3,7 juta ha.
Berikutnya adalah Sumatra 417 ribu ha, Kalimantan 165 ribu ha, Sulawesi 53 ribu ha, Jawa 34,4 ribu
ha, Bali dan Nusa Tenggara 3,7 ha (Ilmu Pengetahuan Sosial/ Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.--Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016).
Sebagai tempat tinggal dan habitat hutan manggrove dihuni oleh berbagai jenis satwa, b erikut
ini jenis-jenis satwa yang sering dijumpai di hutan mangrove:
 Ikan
Ikan menjadikan mangrove sebagai tempat berlindung, mencari makan dan berkembang biak.

18
Ikan-ikan kecil memilih berkembang biak di habitat mangrove untuk menghindari predator.
Mangrove menyediakan makanan bagi ikan dalam bentuk material organik yang berupa
guguran vegetasi tanaman, berbagai jenis serangga, kepiting, udang-udangan dan hewan
invertebrata.
 Kepiting
Kepiting merupakan hewan yang paling umum dan mudah ditemukan di areal mangrove.
Menurut sejumlah penelitian rata-rata ada 10-70 ekor kepiting di setiap meter persegi hutan
mangrove.
 Udang-udangan
Mangrove juga menjadi habitat udang-udangan (Crustacea) yang memiliki nilai komersial
tinggi.
 Burung
Hutan mangrove adalah surga bagi burung air dan burung migrasi lainnya. Setidaknya ada
200 spesies burung yang bergantung pada ekosistem mangrove, atau sekitar 13% dari seluruh
burung yang ada di Indonesia. Beberapa di antaranya termasuk burung-burung bangau yang
terancam punah, seperti bangau wilwo (Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus
nigrorufus), dan bangau tongtong (Leptoptilos javanicus).
 Mamalia
Mamalia menjadikan habitat mangrove sebagai tempat mencari makan. Beberapa diantaranya
adalah babi liar, kelalawar, kancil, berang-berang, dan kucing bakau. Sedangkan untuk
mamalia air ada lumba-lumba yang hidup disekitar muara. Bahkan harimau sumatera juga
ditemukan berkeliaran di hutan mangrove wilayah Sungai Sembilang, Sumatera Selatan.
Primata merupakan salah satu jenis mamalia yang sering mencari makan di hutan mangrove.
Diantaranya ada lutung, monyet ekor panjang, dan bekantan. Namun mamalia tersebut tidak
ada yang eksklusif hidup di hutan mangrove.
3. Terumbu karang
Terumbu karang ekosistem bawah laut yang menjadi habitat hidup berbagai satwa laut. Terumbu
karang bersama-sama hutan mangrove merupakan ekosistem penting yang menjadi gudang
keanekaragaman hayati di laut. Dari sisi keanekaragaman hayati, terumbu karang disebut-sebut
sebagai hutan tropis di lautan.
Terumbu karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk dari kapur yang
sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya).
Jika ribuan koral membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang. Sebagai negara
kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki terumbu karang terluas di dunia. Luas
terumbu karang Indonesia mencapai 284,3 ribu km2 atau setara dengan 18% dari terumbu karang
yang ada di seluruh dunia. Karena Indonesia berada di daerah tropis dan suhu perairannya hangat,
pantaslah jika terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia, selain suhu hangat kedalaman air yang
baik untuk tumbuhnya terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Terumbu karang sangat bermanfaat

19
bagi kehidupan manusia. Temukan manfaat – manfaat terumbu karang lalu tuliskan pada tabel
dibawah ini:

Manfaat Terumbu Karang Bagi Kehidupan Manusia

Jenis Keterangan Gambar/Contoh


Manfaat

Manfaat
Ekologis

Manfaat
Ekonomis

Manfaat
Sosial

Terumbu karang (coral reef) Indonesia merupakan yang terkaya di dunia. Luas terumbu karang di
Indonesia ini mencapai 2,5 juta hektar. Selain luas, terumbu karang Indonesia pun
memiliki keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Sedikitnya 750 jenis karang yang termasuk ke
dalam 75 marga terdapat di Indonesia, sayangnya sebanyak 30,4 persen dari total luas terumbu karang
yang dimiliki oleh Indonesia berada dalam kondisi rusak atau tidak baik. Hanya sebesar 2,59 persen
dan 27,14 persen yang dalam kondisi sangat baik dan baik. Selebihnya, 37,18 persen dalam kondisi
kurang baik. Kerusakan terumbu karang disebabkan dua faktor utama, yaitu kerusakan oleh alam
atau bencana alam dan kerusakan akibat aktivitas manusia. Kerusakan oleh faktor alam seperti akibat
terjadinya badai, tsunami, dan gempa bumi di laut. Sedangkan kerusakan oleh manusia seperti
diakibatkan oleh cara penangkapan ikan di sekitar terumbu karang yang sifatnya merusak
(menggunakan bahan peledak, racun sianida, muroami dan perangkap ikan), pencemaran
laut, pemanasan global, penambangan batu karang dan sedimentasi

20
III. Penduduk Indonesia
1. Pengertian penduduk dan kondisi perkembangan penduduk Indonesia
Menurut KBBI, Penduduk adalah orang atau orang-orang yang mendiami suatu tempat (kampung,
negeri, pulau, dan sebagainya). Berdasar UUD 1945 pasal 26 ayat 2 “Penduduk ialah warga negara
Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.” Sementara pengertian warga negara
(UUD pasal 26 ayat 1) yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-
orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Undang-undang yang
mengatur warga negara adalah UU No. 12 TAHUN 2006 Tentang Kewarganegaraan Republik
Indonesia
Perkembangan penduduk Indonesia setiap tahunnya mengalami peningkatan, hal ini tergambar
oleh tabel dan grafik perkembangan penduduk Indonesia dibawah ini :

Tahun Jumlah Penduduk


Perkembangan Penduduk
1971 119.208.229 Indonesia
1980 147.490.298
300.000.000
1990 179.378.946
200.000.000
1995 194.754.808 100.000.000
2000 206.264.595 -
2010 237.641.326 1971 1980
1990 1995
2000 2010
Sumber BPS : Sensus Penduduk 1971, 1980,
1990, 2000 dan Survei Penduduk Antar
Sensus (SUPAS) 1995

Hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 jumlah penduduk Indonesia pada 2045
diprediksi mencapai 318,96 juta jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari 160,21 juta jiwa perempuan dan
158,75 juta jiwa laki-laki. Sementara jumlah penduduk 2018 baru mencapai 264,16 juta jiwa, yang
berarti akan bertambah 54,8 juta jiwa dalam 27 tahun ke depan (source databoks.katadata.co.id/100-
tahun-indonesia-merdeka-jumlah-penduduk-mencapai-319-juta-jiwa.)
Dibandingkan dengan negara-negara didunia Indonesia menempati posisi berpenduduk ke-4
terbanyak didunia. Proyeksi pertumbuhan jumlah penduduk Indonesia ternyata dihitung dan
diperkirakan oleh PBB melalui salah satu badannya UNDP yang terlihat pada tabel dibawah ini:
Jumlah Penduduk perkiraan Jumlah
Peringkat Negara Peringkat Negara
2017 Penduduk 2050
1 China 1.410 1 India 1.659
2 India 1.339 2 China 1.364
3 Amerika Serikat 324 3 Nigeria 411
4 Indonesia 264 4 Amerika Serikat 390
5 Brazil 209 5 Indonesia 322
6 Pakistan 197 6 Pakistan 307
7 Nigeria 191 7 Brazil 233
8 Bangladesh 165 8 Bangladesh 202
9 Rusia 144 9 Rep. Dem Kongo 197
10 Mexico 129 10 Ethiopia 191
Source: unpd/wpp/Publications/Files/WPP2017_DataBooklet

21
Masih berdasarkan tabel Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah penduduk
tertinggi di dunia. Sayangnya penduduk Indonesia tidak tersebar diseluruh wilayah Indonesia dengan
merata. Jumlah penduduk tertinggi di Indonesia terletak di Pulau Jawa. Pulau Jawa memiliki jumlah
penduduk yang paling tinggi dibandingkan Pulau Sumatera dan Kalimantan yang merupakan 2 pulau
besar yang dimiliki Indonesia. Kepadatan penduduk dipulau-pulau besar berdasarkan provinsinya
terlihat pada tabel dibawah ini:
Pulau Besar Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)
NO
Indonesia 2000 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2013 2014 2015
1 SUMATERA 95 100 100 101 106 102 109 111 112 111 116 118 120
2 JAWA 2853 2900 2979 2983 2818 3088 2876 2904 2931 3288 3408 3446 3484
3 KALIMANTAN 32 31 31 32 37 33 38 38 39 39 42 44 45
4 SULAWESI 85 85 86 87 90 68 92 93 95 100 105 106 108
5 PAPUA 5 6 6 7 6 15 7 7 7 9 10 10 10
INDONESIA 107 112 114 114 118 118 121 123 124 124 130 132 134
Sources:www.bps.go.id/dynamictable/2015/09/07/842/kepadatan-penduduk-menurut-provinsi-2000-2015.
Pada tabel diatas kita bisa dengan jelas bahwa penduduk Indonesia terkonsentrasi di pulau jawa. Pada
tahun 2015 93% penduduk Indonesia bertempat tinggal di pulau Jawa. Sementara pulau lain seperti
Sumatera hanya 3% penduduk Indonesia yang tinggal disana. Persebaran penduduk biasanya sangat
dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya:
3%
a. Keadaan iklim. 0%
1% SUMATERA
b. Jenis tanah dan bentuk permukaan bumi JAWA
3%
c. Sumber daya alam KALIMANTAN
d. Pusat pemerintahan SULAWESI

e. Kemudahan akses pendidikan PAPUA


93%
f. Kota besar sebagai penyedia fasilitas
kehidupan yang lebih baik Kepadatan penduduk pulau-pulau
besar Indonesia 2015
g. Pusat-pusat perindustrian dan perekonomi

Dari faktor-faktor diatas sangat jelaslah mengapa kemudian pulau jawa menjadi pulau favorit bagi
penduduk Indonesia untuk tinggal. Kondisi ini terjadi dikarenakan beberapa hal utama:
a. Pulau jawa memiliki tanah subur yang merupakan akibat dari jalur gunung sirkum mediterania
(akibat letak geologis)
b. Pulau jawa memiliki iklim yang sangat nyaman dengan curah hujan yang cukup tinggi bagi
perkembangan pertanian dan bidang agraris lainya
c. Pulau (provinsi DKI Jakarta) jawa merupakan pusat pemerintahan Indonesia.
d. Pulau jawa merupakan pusat perekonomian dan perkembangan perindustrian Indonesia juga
terpusat dan berkembang pesat di pulau ini.
e. Kota-kota besar Indonesia yang menyediakan pendidikan, dan fasilitas kehidupan yang lengkap
terdapat di pulau jawa.

22
Ada tiga jenis kepadatan penduduk yaitu:
a. Kepadatan penduduk Aritmatik, adalah perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah
keseluruhan. Kepadatan penduduk aritmatik dapat dihitung dengan:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ (𝐾𝑚2 )
b. Kepadatan penduduk agraris, adalah perbandingan antara jumlah penduduk agraris (petani)
dengan luas lahan pertanian. Kepadatan penduduk agraris dapat dihitung dengan:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 𝐴𝑔𝑟𝑎𝑟𝑖𝑠 (𝑝𝑒𝑡𝑎𝑛𝑖)
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 (𝐾𝑚2 )
c. Kepadatan penduduk fisiologis, perbandingan banyaknya penduduk untuk setiap kilometer
persegi wilayah lahan yang ditanami.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑖𝑎𝑛 (𝐾𝑚2 )
d. Kepadatan penduduk ekonomis, adalah perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas lahan
produktif/menurut kapasitas produksinya/kemampuan wilayah yang bersangkutan di bidang
ekonomi.
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘
𝐾𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑢𝑑𝑢𝑘 =
𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑤𝑖𝑙𝑎𝑦𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑡𝑖𝑓 (𝐾𝑚2 )

2. Kuantitas dan kulitas Penduduk Indonesia


Perhatikan ilustrasi gambar disamping! Dalam
memahami penduduk kita harus melihatnya dari dua
sisi, yaitu penduduk dalam pemahaman jumlah
(kuantitas) dan dalam pemahaman mutu
(kualitas).
Jumlah Penduduk = Kuantitas penduduk
adalah banyaknya penduduk yang menempati suat
wilayah pada waktu tertentu. Berdasarkan UUD
1945, pasal 26 ayat 1-2 Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat
tinggal di Indonesia, sementara yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara. Dalam
prakterk kebiasaan sehari-hari dikatakan seseorang tinggal (menjadi warga) disuatu wilayah tertentu
bila orang tersebut yang sekurang-kurangnya telah 6 bulan bertempat tinggal di suatu wilayah
tertentu. Maka penduduk Indonesia terdiri atas warga negara Indonesia dan warga negara asing
(kecuali diplomat, atau perwakilan negara asing di Indonesia).
a. Kuantitas Penduduk
Cara Menghitung (cacah penduduk) jumlah penduduk daerah dan negara dapat dilakukan dengan 3
cara, yaitu sensus penduduk, survey atau penelitian penduduk, dan regristasi atau pencatatan

23
penduduk. Penghitungan penduduk yang paling efektif adalah cara yang menggunakan cara sensus
penduduk.
1) Sensus penduduk, Adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan,
penyusunan, dan penerbitan data-data kependudukan pada suatu wilayah tertentu. Sensus pertama
Indonesia dilakukan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1930, lalu pertama kali di
lakukan oleh pemerintahan Indonesia pada 1961, dilanjutkan 10 tahunan 1971, 1980, 1990, 2000,
2010 Sensus adalah cara yang paling efektif untuk mengetahui jumlah penduduk Di Indonesia
terdapat beberapa macam sensus yang dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik. di antaranya
(yang terbesar) sensus penduduk, sensus pertanian dan sensus ekonomi.
2) Survey atau penelitian penduduk, pencacahan penduduk dengan cara mengambil contoh
daerah. Pencacahan ini tidak dilakukan pada seluruh wilayah negara, melainkan pada daerah-
daerah tertentu yang dianggap mewakili seluruh wilayah tersebut. Tahapan kerja dan data
penduduk dalam survei penduduk biasanya sama dengan sensus penduduk atau sesuai dengan
tema-tema tertentu, berbeda dengan sensus pelaksanaan survei dapat kapan saja, survei penduduk
juga dapat mendata keadaan penduduk dengan topik yang dapat berubah, sedangkan pada sensus
dengan data yang standar (patokan bersifat tetap), survei penduduk mengarah pada pencacahan
atau pendataan penduduk pada tingkat daerah, sedangkan sensus penduduk mengarah pada
pendataan penduduk pada tingkat nasional (negara). Dibawah ini terdapat beberapa contoh-contoh
survei penduduk adalah yang diantaranya sebagai berikut:
ü Survei Penduduk Antar Sensus (Supas) 1995.
ü Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI).
ü Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakemas).
3) Regristasi penduduk, adalah pencatatan perkembangan keadaan penduduk diantara tahun-tahun
diadakannya sensus. Regristasi penduduk biasanya dilakukan dari tingkat RT s/d tingkat pusat
berkaitan dengan pencatatan tentang hal-hal berikut:
ü kejadian-kejadian vital yang dialami penduduk berupa kelahiran, kematian, dan
perpindahan.
ü berbagai keterangan dari kejadian penting yang dialami oleh manusia, seperti data
perkawinan, perceraian, perpindahan penduduk, dan kejadian-kejadian penting lainnya yang
tertulis.
ü identitas atau ciri-ciri, status, dan kondisi penduduk yang dilaksanakan secara terus-
menerus oleh pemerintah mulai tingkat terendah yaitu desa atau kelurahan. Dari data
hasil registrasi akan didapat laporan monografi desa tentang kependudukan secara kontinu
yang berisi data tentang kelahiran penduduk, kematian, perkawinan, perceraian, dan
perpindahan penduduk.
Jumlah Penduduk pada suatu negara selalu mengalami perubahan yang disebabkan oleh faktor
kelahiran, kematian dan migrasi atau perpindahan penduduk. Perubahan keadaan penduduk
tersebut dinamakan dinamika penduduk

24
Pertumbuhan Penduduk ialah suatu perubahan jumlah populasi (penduduk) sewaktu-waktu, dan
bisa dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi memakai “per
waktu unit” untuk pengukuran.
perubahan jumlah penduduk dipengaruhi oleh 3 (tiga) faktor yaitu:
1. Kelahiran (natalitas) bersifat menambah jumlah penduduk
Faktor alami
2. Kematian (mortalitas) bersifat mengurangi jumlah penduduk
3. Migrasi (perpindahan), akan menambah bila terjadi imigrasi dan mengurang bila terjadi
emigrasi → merupakan actor nonalami
Pertumbuhan penduduk dapat dibedakan menjadi :
a) Pertumbuhan penduduk alami (Natural Increase)
adalah selisih jumlah kelahiran dengan jumlah kelahiran dengan jumlah kematian, dapat
dihitung dengan:
T = pertumbuhan penduduk
T=(L–M) L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian

b) Pertumbuhan penduduk total


Adalah pertumbuhan penduduk yang memasukan faktor migrasi dalam perhitungannya,
pertumbuhan penduduk total dihitung dengan:

T=(L–M)+(I–E)

T = pertumbuhan penduduk
L = jumlah kelahiran
M = jumlah kematian
I = jumlah imigrasi
E = jumlah emigrasi

Faktor-faktor Kelahiran
1) Faktor pronatalitas:
Faktor pro natalitas mengakibatkan pertambahan jumlah penduduk menjadi besar.
Faktor-faktor penambah kelahiran (pro natalitas), antara lain:
- Kawin usia muda
- Pandangan “banyak anak banyak rezeki”
- Anak menjadi harapan bagi orang tua sebagai pencari nafkah
- Anak merupakan penentu status sosial
- Anak merupakan penerus keturunan terutama anak laki-laki.
2) Faktor Antinatalitas:
Faktor-faktor penghambat kelahiran (anti natalitas), antara lain:
- Adanya program keluarga berencana yang mengupayakan pembatasan jumlah anak.

- Adanya ketentuan batas usia menikah, untuk wanita minimal berusia 16 tahun dan bagi
laki-laki minimal berusia 19 tahun.

25
- Anggapan anak menjadi beban keluarga dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

- Adanya kebijakan pemerintah seperti pembatasan tunjangan anak untuk pegawai negeri
yaitu tunjangan anak diberikan hanya sampai anak ke – 2.

Dasar Pengukuran Kelahiran


Tingkat kelahiran dapat diukur berdasarkan hal-hal berikut:
a) Angka Kelahiran Kasar (Crude Birth Rate /CBR) adalah jumlah kelahiran tiap 1000
penduduk per tahun. Rumusnya adalah :

Contoh :
Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 25.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran
dalam setahun sebanyak 800.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran negara tersebut ?

Hal ini berarti setiap 1000 orang penduduk, rata-rata kelahirannya 32 orang bayi dalam
setahun.

Penggolongan angka kelahiran kasar (CBR) :

 angka kelahiran rendah apabila kurang dari 30 per 1000 penduduk


 angka kelahiran sedang, apabila antara 30 – 40 per 1000 penduduk
 angka kelahiran tinggi, apabila lebih dari 40 per 1000 penduduk

b) Angka kelahiran menurut umur (ASBR = Age Specific Birth Rate)


Digunakan untuk menghitung kelahiran yang didasarkan pada tingkatam umur tertentu.
ABSR adalah angka yang menunjukan jumlah kelahiran setiap 1.000 wanita golongan
umur tertentu per tahun. Menghitungnya dengan :
ASBR = angka kelahiran pada kelompok umur tertentu
Bx Bx = banyaknya anak yang lahir (birth) dari wanita
ASBR  k kelompok umur x
Px Px = jumlah penduduk wanita pada kelompok umur x
K = konstan (1.000)

Faktor-faktor Kematian
1) Faktor Promortalitas
Faktor ini mengakibatkan jumlah kematian semakin besar. Yang termasuk faktor ini adalah:
- Sarana kesehatan yang kurang memadai.
- Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
- Terjadinya berbagai bencana alam

26
- Terjadinya peperangan
- Terjadinya kecelakaan lalu lintas dan industri
- Tindakan bunuh diri dan pembunuhan.
2) Faktor Antimortalitas:
Faktor ini dapat mengakibatkan tingkat kematian rendah, yang termasuk faktor ini adalah:
- Lingkungan hidup sehat
- Fasilitas kesehatan tersedia dengan lengkap
- Ajaran agama melarang bunuh diri dan membunuh orang lain.
- Tingkat kesehatan masyarakat tinggi
- Semakin tinggi tingkat pendidikan penduduk.
Dasar Pengukuran Kematian
Angka Kematian Kasar (Crude Death Rate) adalah jumlah kematian setiap 1000 penduduk
dalam waktu satu tahun. Rumusnya adalah :

Contoh :

Jumlah penduduk suatu negara tahun 2000 adalah 21.000.000 jiwa. Jumlah kelahiran dalam
setahun sebanyak 315.000 jiwa. Hitunglah angka kelahiran kasar negara tersebut?

Hal ini berarti dari setiap 1000 orang penduduk, yang meninggal rata-rata 15 orang dalam
setahun.
Penggolongan angka kematian kasar :
 angka kematian rendah apabila kurang dari 10 per 1000 penduduk
 angka kematian sedang, apabila antara 10 – 20 per 1000 penduduk
 angka kematian tinggi, apabila lebih dari 20 per 1000 penduduk

Faktor-faktor Perpindahan Penduduk


a. Migrasi, merupakan bagian dari mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk adalah
perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain. Mobilitas penduduk ada yang bersifat
nonpermanen (sementara) misalnya turisme baik nasional maupun internasional, dan ada pula
mobilitas penduduk permanen (menetap). Mobilitas penduduk permanen disebut migrasi.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati
batas negara atau batas administrasi dengan tujuan untuk menetap.
1) Migrasi Internal, = Nasional, yaitu perpindahan penduduk di dalam satu negara.
Migrasi nasional /internal terdiri atas beberapa jenis, yaitu sebagai berikut :

27
a) Urbanisasi, yaitu perpindahan dari desa ke kota dengan tujuan menetap. Perpindahan
penduduk ini terjadi karena ada daya faktor –faktor berikut:
 Adanya daya tarik (Pull Factor) dari kota, diantaranya:
- Ingin mencari pekerjaan, karena di kota lebih banyak lapangan kerja dan
upahnya tinggi
- Upah pekerja di kota relatif lebih tinggi di kota
- Ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
- Ingin mencari pengalaman di kota
- Fasilitas sosial seperti transportasi, pendidikan, tempat rekreasi, dll lebih
mudah didapatkan di kota dari pada di desa.
 Adanya daya dorong (Push Factor) dari desa, diantaranya:
- Terbatasnya lapangan pekerjaan di desa
- Kepemilikan lahan pertanian yang semakin sempit
- Kurangnya fasilitas sosial di desa
- Kehidupan didesa yang tidak bervariasi dan monoton dibandingkan
dengan kehidupan perkotaan
 Beberapa permasalahan di perkotaan yang diakibatkan oleh urbanisasi:
- kota menjadi semakin padat penduduk
- kebutuhan perumahan dan pemukiman semakin tinggi (sementara
wilayahnya relatif terbatas)
- munculnya daerah kumuh (slum area)
- pengangguran tidak terkendali karena ketidakseimbangan antara
pertumbuhan penduduk dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.
- Penyediaan pangan, papan, dan sandang memerlukan biaya tinggi
 Beberapa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi dampak negatif
urbanisasi:
- menekan laju pertumbuhan penduduk baik di desa maupun di kota.
- Menciptakan pusat-pusat perkembangan dikawasan pedesaan, baik
dibidang ekonomi, sosial, budaya dll.
- Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
- Memperlancar arus komunikasi dan tranportasi antara kota dan desa.
b) Transmigrasi, yaitu perpindahan penduduk dari pulau yang padat penduduk ke pulau
yang jarang penduduknya di dalam wilayah republik Indonesia. Transmigrasi pertama
kali dilakukan di Indonesia pada tahun 1905 oleh pemerintah Belanda yang dikenal
dengan nama kolonisasi. Berdasarkan pelaksanaannya, transmigrasi di Indonesia
dapat dibedakan atas :
 Transmigrasi Umum, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan dan dibiayai oleh
pemerintah

28
 Transmigrasi Khusus, yaitu transmigrasi yang dilaksanakan degan tujuan tertentu,
seperti penduduk yang terkena bencana alam dan daerah yang terkena
pembangunan proyek
 Transmigrasi Spontan (swakarsa), yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh
seseorang atas kemauan dan biaya sendiri
 Transmigrasi Lokal, yaitu transmigrasi dari suatu daerah ke daerah yang lain
dalam propinsi atau pulau yang sama
Secara umum tujuan dilaksanakannya transmigrasi adalah:
 Mengembangkan permukiman baru di daerah yang relatif jarang penduduknya.
 Memeratakan persebaran penduduk agar seimbang disetiap wilayah.
 Mendorong pembangunan daerah dan memanfaatkan sumber daya yang ada
untuk tujuan pembangunan.
 Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup yang lebih baik bagi transmigran.
c) Ruralisasi, yaitu perpindahan penduduk dari kota ke desa dengan tujuan menetap.
Ruralisasi merupakan kebalikan dari urbanisasi.
d) Evakuasi adalah perpindahan penduduk yang yang terjadi karena adanya ancaman
akibat bahaya perang, bencana alam dan sebagainya. Evakuasi dapat bersifat nasional
maupun internasional.
2) Migrasi Eksternal = Migrasi Internasional, yaitu perpindahan penduduk dari suatu
negara ke negara lainnya. Migrasi internasional dapat dibedakan atas tiga macam yaitu:
- Imigrasi, yaitu masuknya penduduk dari suatu negara ke negara lain dengan
tujuan menetap. Orang yang melakukan imigrasi disebut imigran
- Emigrasi, yaitu keluarnya penduduk dari suatu negara ke negara lain. Orang yang
melakukan emigrasi disebut emigran
- Remigrasi atau repatriasi, yaitu kembalinya imigran ke negara asalnya
Piramida Penduduk
suatu penduduk dikelompokan berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan maupun
pekerjaan dan itu terpisah dan tujuanya agar kita mengetahui komposisi yang bagus untuk
perencanaan kegiatan yang akan datang. Komposisi penduduk merupakan pengelompokan
penduduk atas dasar kriteria dan tujuan tertentu, salah satu pengelompokan penduduk
Piramida penduduk, adalah kompisisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin yang
digambarkan dalam sebuah grafik. Grafik piramida penduduk terbentuk dari dua diagram
batang, pada satu sisi menunjukkan jumlah penduduk laki-laki dan pada sisi lainnya
menunjukkan jumlah penduduk perempuan dalam kelompok interval usia penduduk perlima
tahun.

29
Bentuk-bentuk Piramida Penduduk
Bentuk piramida penduduk dibadakan menjadi tiga macam yaitu :

1) Bentuk Limas (Expansive), menunjukkan jumlah


penduduk usia muda lebih banyak dari pada usia dewasa
maupun tua, sehingga pertumbuhan penduduk sangat
tinggi, contohnya: Indonesia, Filipina, Mesir, Nigeria,
Brazil. Ciri-cirinya:
- Sebagian besar berada pada kelompok
penduduk muda
- Kelompok usia tua jumlahnya sedikit
- Tingkat kelahiran bayi tinggi
- Pertumbuhan penduduk tinggi
2) Bentuk Granat (Stationer), menunjukkan jumlah usia
muda hampir sama dengan usia dewasa, sehingga
pertumbuhan penduduk kecil sekali, contohnya:
Amerika Serikat, Belanda, Norwegia, Finlandia.
Piramida Penduduk Stasioner memiliki ciri-ciri :

- Penduduk pada tiap kelompok umur


hampir sama
- Tingkat kelahiran rendah
- Tingkat kematian rendah
- Pertumbuhan penduduk mendekati nol atau lambat

3) Bentuk Batu Nisan (Constructive), menunjukkan


jumlah penduduk usia tua lebih besar dari pada usia
muda, jumlah penduduk mengalami penurunan,
contohnya: negara-negara yang baru dilanda perang.
Piramida Penduduk konstruktif memiliki ciri:
- Sebagian besar penduduk berada
kelompok usia dewasa atau tua
- Jumlah penduduk usia muda sangat
sedikit
- Tingkat kelahiran lebih rendah dibanding
dengan tingkat kematian
- Pertumbuhan penduduk terus berkurang

30
b. Kualitas Penduduk
Kualitas Penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik serta keimanan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan dan
menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, berkepribadian dan layak. Kualitas penduduk
juga dapat dipahami sebagai mutu penduduk adalah tingkat/taraf kehidupan penduduk yang berkaitan
dengan kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan, seperti pangan, sandang, perumahan, kesehatan,
pendidikan. Menurut PBB Kualitas penduduk didasarkan pada Human Development Indeks (HDI) =
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diciptakan untuk menekankan bahwa penduduk dan
kemampuannya harus menjadi kriteria utama untuk menilai perkembangan suatu negara, bukan hanya
pertumbuhan ekonomi.

HDI/IPM adalah ukuran ringkasan pencapaian rata-rata dalam dimensi dasar pembangunan manusia:
kehidupan yang panjang dan sehat, berpengetahuan dan memiliki standar kehidupan yang layak
(sumber http://hdr.undp.org/en/content/human-development-index-hdi).
HDI/IPM diukur berdasarkan dari tiga dimensi dasar yaitu:
1) Tingkat pendidikan penduduk
cepat atau lambatnya suatu negara dalam meningkatkan kemajuan ekonominya sangat tergantung
pada keberhasilan negara tersebut dalam bidang pendidikan.
2) Tingkat kesehatan penduduk
Tingkat Kesehatan yang baik menunjukan kondisi/kualitas kehidupan penduduk yang baik pula.
3) Pendapatan penduduk
Tingkat pendapatan berkaitan erat dengan kesejahteraan penduduk suatu negara dan kemudian
berkaitan langsung dengan kualitas penduduk suatu negara.

31
Perhatikan Tabel HDI/IPM beberapa negara dunia dibawah ini:
GNI per
Gross
Human Life Expected Mean capita
national HDI
Development expectancy years of years of rank
HDI income (GNI) rank
Country Index (HDI) at birth schooling schooling minus HDI
rank per capita
rank
Value (years) (years) (years) (2011 PPP $)
2017 2017 2017 2017 2017 2017 2016

VERY HIGH HUMAN DEVELOPMENT


1 Norway 0,953 82,3 17,9 12,6 68.012 5 1
2 Switzerland 0,944 83,5 16,2 13,4 57.625 8 2
3 Australia 0,939 83,1 22,9 12,9 43.560 18 3
4 Ireland 0,938 81,6 19,6 12,5 53.754 8 4
5 Germany 0,936 81,2 17,0 14,1 46.136 13 4
....
HIGH HUMAN DEVELOPMENT
60 Iran (Islamic Republic
of) 0,798 76,2 14,9 9,8 19.130 3 61
60 Palau 0,798 73,4 15,6 12,3 12.831 28 59
62 Seychelles 0,797 73,7 14,8 9,5 26.077 -15 62
63 Costa Rica 0,794 80,0 15,4 8,8 14.636 15 63
64 Turkey 0,791 76,0 15,2 8,0 24.804 -14 65
....
MEDIUM HUMAN DEVELOPMENT
113 Philippines 0,699 69,2 12,6 9,3 9.154 -7 111
113 South Africa 0,699 63,4 13,3 10,1 11.923 -23 111
115 Egypt 0,696 71,7 13,1 7,2 10.355 -15 113
116 Indonesia 0,694 69,4 12,8 8,0 10.846 -19 115
116 Viet Nam 0,694 76,5 12,7 8,2 5.859 14 116
....
LOW HUMAN DEVELOPMENT
152 Solomon Islands 0,546 71,0 10,2 5,5 1.872 15 151
153 Papua New Guinea 0,544 65,7 10,0 4,6 3.403 -3 151
Tanzania (United
154 Republic of) 0,538 66,3 8,9 5,8 2.655 6 154
155 Syrian Arab Republic 0,536 71,0 8,8 5,1 2.337 8 153
156 Zimbabwe 0,535 61,7 10,3 8,1 1.683 17 155
....
World 0,72799427 72,23246 12,68867 8,387851 15295,311
(http://hdr.undp.org/en/composite/HDI)
Berdasarkan tabel diatas kualitas penduduk Indonesia berada di peringkat 116, hal ini menunjukan
masih banyaknya masalah kependudukan yang dihadapai oleh bangsa Indonesia, beberapa masalah
kependudukan Indonesia tersebut terjadi dalam beberapa bidang berikut:
1. Besarnya jumlah penduduk
yang terus meningkat ini tidak sebanding dengan daya dukung alam yang tersedia. Akibatnya,
kesejahteraan hidup menjadi rendah ditambah dengan keadaan ekonomi yang belum membaik
mengakibatkan kemiskinan dimana-mana.
2. tingginya tingkat pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah sosial seperti
kurangnya lapangan pekerjaan berkaitan langsung dengan pengangguran. Selain itu juga
menyebabkan tidak seimbangnya antara kebutuhan dengan fasilitas dan jaminan-jaminan lain
yang tersedia.
3. struktur penduduk muda
Suatu negara disebut berstruktur umur muda atau penduduk muda (young population) apabila:
a) Besarnya kelompok penduduk yang berumur dibawah 15 tahun lebih dari 40%.

32
b) besarnya kelompok penduduk usia 15 tahun sampai 64 tahun lebih kecil dari 55%
c) besarnya kelompok penduduk berumur diatas 65 tahun kurang dari 5%
negara bersturktur muda memiliki beban yang lebih karena kelompok penduduk muda memiliki
jumlah yang lebih banyak dari kelompok penduduk produktif yang tentu saja menjadi tulang
punggung kehidupan mereka.
4. persebaran penduduk yang tidak merata
Persebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan mesalah diantaranya sosial, ekonomi,
dan pertahanan keamanan. Untuk pulau yang padat penduduk mengakibatkan terjadi kurangnya
daya dukung SDA, kurangnya lapangan pekerjaan dan pengangguran yang secara langsung dan
tidak langsung mengakibatkan masalah lainnya yaitu kriminalitas. Sementara untuk pulau yang
kurang dan bahkan tidak berpenduduk terjadi kekurangan SDM yang mengelola SDA yang ada.
5. tingginya arus migrasi desa – kota
Masalah urbanisasi menjadi masalah serius yang membawa dampak buruk bagi kota-kota
besar di Indonesia, tetapi sejalan dengan program redistribusi penduduk Indonesia, pemerintah
menggalakan pembangunan di segala bidang. Pusat-pusat pertumbuhan (pendidikan, perdagangan
dan industri) telah dibangun di wilayah-wilayah luar pulau Jawa. Diharapkan perpindahan
penduduk kedaerah daerah baru tersebut sehingga pemerataan penduduk dapat dicapai dan
pengembangan daerah dapat meningkatkan potensi dan akhirnya meningkatkan kesejahteraan
bangsa Indonesia.
6. rendahnya kualitas penduduk
Rendahnya kualitas penduduk Indonesia mengakibatkan penduduk yang banyak menjadi beban
bagi pembangunan bangsa.
Analisis kualitas penduduk dibedakan menjadi:
a) Kualitas fisik, terdiri dari tingkat pendidikan, derajat kesehatan dan indeks mutu hidup.
b) Kualitas nonfisik terdiri dari kualitas spiritual keagamaan, kekaryaan, etos kerja, kepribadian
masyarakat, dan hubungan selaras dengan lingkungannya.
Upaya – upaya yang dilakukan pemerintah atau masyarakat dalam meningkatkan kualitas
penduduk antara lain:

1. Peningkatan Kualitas Fisik Penduduk


Meliputi usaha perbaikan gizi makanan penduduk, penggalakan olahraga, serta
peningkatan kesehatan penduduk. Dilaksanakan dengan peningkatan pendapatan
penduduk, peningkatan kualitas pemukiman, penggalakan pola hidup yang sehat,
perbaikan dan peningkatan sarana prasarana kesehatan.

2. Peningkatan Kualitas nonfisik Penduduk


Kualitas nonfisik manusia mencakup segi-segi tingkat produktivitas, yaitu:
a. Tingkat kemampuan seseorang untuk menghasilkan barang dan jasa per satuan jam
kerja.
33
b. Kesetiakawanan sosial yang diwujudkan dalam bentuk yang serasi dengan
perkembangan zaman.
c. Peningkatan kemandirian dan martabat manusia terutama bagi mereka yang
mengalami perubahan cepat.
d. Kemampuan penduduk untuk hidup lebih serasi dengan lingkungannya.

Peningkatan
UPAYA Kualitas
MENGATASI NonFisik
NYA: penduduk
Mensana
In Corporesano

 Peningkatan
Kualitas
 Besarnya Jumlah Penduduk.
Fisik
 Tingginya tingkat
penduduk ORA ET
pertumbuhan Penduduk.
LABORA
 Struktur penduduk muda.
 persebaran penduduk yang
tidak merata.
 Tingginya arus Migrasi dari
desa ke Kota.
 Rendahnya kualitas
penduduk.

MASALAH KEPENDUDUKAN
DI INDONESIA

34

Anda mungkin juga menyukai