Anda di halaman 1dari 11

BAHASA INDONESIA

ARTIKEL

RAGAM BAHASA

TUGAS

OLEH

FEIBY SIFRA LABAIGA


20602028
SEMESTER 01 / KELAS A

PRODI : ILMU HUKUM


Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan untuk komunikasi

sehari-hari. Bahkan di Indonesia, beberapa bahasa daerah masih digunakan

dalam komunikasi sehari-hari. Namun, jika setiap orang berbicara bahasa

daerahnya sendiri, maka akan sulit untuk berkomunikasi. Jadi orang

Indonesia bisa berkomunikasi setiap hari. Namun masih banyak penutur

bahasa Indonesia yang tidak memenuhi aturan EYD yang ada. Oleh karena

itu, masih banyak orang yang menggunakan bahasa Indonesia secara tidak

tepat baik secara tertulis maupun lisan.

Pengertian Ragam Bahasa

Menurut E. Zaenal Arifin, ragam bahasa adalah perubahan bahasa menurut


penggunaan, yang berubah sesuai dengan topik yang dibahas, hubungan antara
penutur, lawan bicaranya, dan sarana penutur.
Bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat fonetik (organ fonetik) dengan
fonem sebagai unsur dasarnya disebut bahasa lisan majemuk, dan bahasa yang
dihasilkan dengan menulis berdasarkan huruf disebut bahasa tulis majemuk. Oleh
karena itu, dalam banyak bahasa lisan kami berurusan dengan pelafalan, dalam
banyak bahasa tertulis kami berurusan dengan prosedur penulisan (ejaan). Selain itu,
tata bahasa dan kosakata dari kedua ragam ini sangat erat kaitannya. Keragaman
bahasa tertulis merupakan elemen dasar dari keanekaragaman bahasa lisan. Oleh
karena itu, seringkali muncul kesan bahwa jenis bahasa lisan dan tulisan adalah
sama. Faktanya, kedua jenis varian bahasa tersebut telah berkembang menjadi
suatu sistem bahasa yang memiliki sistem aturan yang berbeda satu sama lain.

1
Pentingnya Belajar Ragam Bahasa

Menurut E. Zaenal Arifin, bahasa Indonesia adalah bahasa ibu bangsa Indonesia
yang digunakan oleh bangsa Indonesia jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia,
namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan yang benar, salah
satunya adalah bahasa Indonesia itu sendiri. menggunakan. Hal tersebut tidak
sesuai dengan ejaan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia, sehingga pengetahuan
tentang berbagai bahasa sudah cukup untuk mempelajari seluruh bahasa Indonesia,
dan akhirnya dapat diterapkan dan digunakan dengan benar, agar tidak kehilangan
jati diri kita sebagai bangsa Indonesia.

Sebab Terjadinya Ragam Bahasa

Menurut E. Zaenal Arifin, ragam bahasa bermunculan seiring dengan perubahan


masyarakat. Perubahan tersebut berupa perubahan bahasa yang digunakan sesuai
dengan kebutuhan bahasa. Oleh karena itu, banyaknya varian tidak mengurangi
fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efektif.

Karakteristik Ragam Bahasa


Bahasa Indonesia ragam ilmiah memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

A. CENDEKIA ATAU AKADEMIS

Ragam ilmiah bahasa Indonesia bersifat cendekia atau akademis. Artinya, bahasa
ilmiah dapat digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil pemikiran logis.
Bahasa akademis dapat membentuk pernyataan yang akurat dan akurat, sehingga
ide-ide yang disampaikan oleh penulis dapat diterima dengan benar oleh pembaca.
Kalimat yang digunakan mencerminkan keakuratan obyektif, sehingga suku kata
tersebut mirip dengan proposisi logis. Oleh karena itu, jika sebuah kalimat digunakan
untuk mengungkapkan dua konsep sebab akibat, maka konsep dan hubungannya
harus terlihat jelas pada kalimat yang mengandung hubungan sebab akibat.
contoh:
(A) Karena kesulitan, pengumpulan data dilakukan secara tidak langsung. Menurut
psikolog, korteks adalah pusat otak yang paling kompleks.

2
(B) Karena kesulitan, pengumpulan data dilakukan secara tidak langsung. Menurut
psikolog, korteks adalah pusat otak yang paling kompleks. Kecerdasan juga tentang
memilih kata dengan hati-hati. Jika kata-kata tersebut tidak berlebihan, ambigu dan
idiomatis, kata-kata tersebut harus dipilih dengan hati-hati.
Dengan cara ini, pilihan kata dan pilihan pada contoh (a) menjadi mubazir. Oleh
karena itu, kata ini perlu dihapus seperti pada contoh (b).

B. LUGAS DAN JELAS

Sifat lugas dan jelas berarti orang Indonesia dapat mengkomunikasikan gagasan
ilmiah dengan jelas dan akurat. Untuk itulah, setiap gagasan langsung diungkapkan,
sehingga artinya sangat sederhana. Ungkapan bahasa Indonesia yang sederhana
dan jelas dapat menghindari kesalahpahaman dan kesalahpahaman isi kalimat.
Anda juga perlu menghindari menulis dengan nada sastra. Jika Anda
mengungkapkan pikiran Anda dalam bahasa yang jelas, hubungan antara pikiran
yang satu dengan yang lainnya juga jelas. Kalimat yang tidak jelas biasanya muncul
dalam kalimat yang sangat panjang.
Perhatikan contoh kalimat lugas berikut!
(A) Tugas yang dilakukan oleh anak-anak pendidik yang kadang-kadang bahkan
sebagian terkena getah tidak ringan.

(B) Tugas pendidik yang terkadang malah sering dipengaruhi oleh perilaku anak tertentu
yang memberatkan.

Kalimat (a) tidak sederhana. Hal ini terlihat dari pemilihan kata "kena sapahnyana" yang
tidak bisa dikatakan sangat ringan. Kedua ungkapan ini tidak dapat secara langsung
mengungkapkan pikiran. Kedua ungkapan tersebut dapat digantikan oleh konsekuensi
dan berat dengan arti langsung yaitu kalimat (b ).

C. MENGHINDARI KALIMAT FRAGMENTARIS

Bahasa ilmiah Indonesia juga menghindari penggunaan kalimat tidak lengkap, yaitu
kalimat unfinished atau belum selesai. Sebagian alasan kalimat tersebut adalah
karena penulis ingin menggunakan ide-ide ini dalam beberapa kalimat tanpa
menyadari kesatuan ide yang diungkapkan.

3
D. BERTOLAK DARI GAGASAN

Bahasa ilmiah digunakan sebagai pedoman ideologis. Keragaman keilmuan bangsa


Indonesia memiliki ciri-ciri yang dimulai dari pemikirannya. Artinya, fokusnya adalah
pada pemikiran atau hal yang diungkapkan, bukan penulisnya. Artinya kalimat yang
digunakan sebagian besar adalah kalimat pasif, sehingga perlu dihindari kalimat aktif
dimana penulisnya adalah aktornya.
Pertimbangkan contoh kalimat yang dimulai dengan ide di bawah ini!

(A) Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa sangat penting untuk
menumbuhkan dan membesarkan anak berbakat.

(B) Dapat disimpulkan dari uraian di atas bahwa sangat penting untuk
menumbuhkan dan membesarkan anak berbakat.

Contoh (a) untuk penulis. Hal ini terlihat pada pemilihan kata pengarang (centered)
pada kalimat.
Contoh (b) mewujudkan orientasi ideologis dengan menyembunyikan eksistensi
pengarang. Untuk mencegah aktor muncul dalam demonstrasi, disarankan untuk
menggunakan kalimat pasif. Juga perlu menghindari orientasi aktor non-penulis,
yaitu orientasi non-ideologis. Oleh karena itu, perlu menghindari keterpaparan pada
pembaca dalam kalimat tersebut.

Macam-Macam Ragam Bahasa


Keragaman atau variasi bahasa mengacu pada variasi bahasa sesuai dengan situasi
penggunaan, variasi juga dapat berupa dialek, aksen, laras, gaya, sosiolinguistik
(termasuk variasi bahasa standar itu sendiri). Selain itu, keragaman bahasa juga
memiliki beberapa fitur seperti fonetik, morfologi, dan sintaksis.Selain fitur bahasa
tertentu, munculnya keanekaragaman bahasa juga memiliki fitur non-linguistik
seperti lokasi / lokasi / lingkungan. Penggunaan bahasa itu sendiri, baik itu istilah
sosial atau istilah lain.

4
Berdasarkan pokok pembicaraan, ragam bahasa dibedakan antara lain :

 Ragam Bahasa Undang-Undang

Bahasa yang biasa digunakan di media massa. Seperti jurnalis, majalah, koran,
dll.

 Ragam Bahasa Ilmiah


Bahasa yang digunakan dalam pembuatan karya ilmiah
 Ragam Bahasa Sastra
Bahasa yang digunakan oleh seorang sastraan unutuk membuat karya sastra

Berdasarkan media pembicaraan, ragam bahasa dibedakan atas :

1. Ragam Lisan

ragam bahasa lisan merupakan ragam bahasa yang dihasilkan oleh organ tuturan,
dalam tuturan jenis ini kita harus memperhatikan beberapa muatan dalam tata
bahasa, kosakata dan lafal, karena dengan memperhatikan muatan tersebut, penutur
dapat menyesuaikan tingkat bunyi atau tekanannya. , Ekspresi / ekspresi wajah yang
ditampilkan, dan gestur atau gestur yang mengekspresikan pikiran pembicara.

A. Contoh ragam bahasa lisan

 Ragam bahasa cakapan


 Ragam bahasa pidato
 Ragam bahasa kuliah
 Ragam bahasa pantun

B. Ciri-ciri ragam bahasa lisan

 Memerlukan kehadiran orang lain


 Unsur gramatikal tidak dinyatanyak secara lengkap
 Terikat ruang dan waktu
 Dipengaruhi oleh tinggi dan rendahnya suara

5
C. Kelebihan ragam bahasa lisan

 Dapat disesuaikan dengan situasi


 Faktor efisiensi
 Faktor kejelasan
 Faktor kecepatan
 Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian
bahasa yang dituturkan oleh penutur.
 Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan serta penafsiran dari
informasi audit, visual dan kognitif sang penutur.

D. Kelemahan ragam bahasa lisan

 Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat
frase-frase yang sederhana
 Penutur sering mengulangi beberapa kalimat
 Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan
 Aturan-aturan bahasa yang dilakukan tidak formal

2. Ragam Tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan menulis dengan huruf
sebagai elemen dasarnya. Pada multi bahasa ini, selain pemilihan tata bahasa dan
kosa kata, kita juga harus memperhatikan beberapa hal seperti tata cara penulisan
(spelling). Karena dalam keragaman bahasa tertulis, kita perlu menyeleksi elemen
tata bahasa secara akurat, seperti bentuk kata, struktur kalimat, pemilihan kata,
penggunaan ejaan yang benar, dan penggunaan tanda baca saat mengungkapkan
pikiran.

A. Ciri-ciri ragam bahasa tulis

 Tidak memerlukan kehadiran orang lain.


 Adanya unsur egramatikal (hubungan antara unsur-unsur bahasa dalam satuan
yang lebih besar) yang dinyatakan secara lengkap.
 Tidak terikat oleh ruang dan waktu.
 Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

6
B. Kelebihan ragam bahasa tulis

 Informasi yang disajikan bisa dipilih oleh sang penulis untuk dikemas jadi media
atau materi yang lebih menarik dan menyenangkan.
 Umumnya memiliki kedekatan antara budaya dengan kehidupan
masyarakatnya.
 Sebagai sarana untuk memperkaya kosakata.
 Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud/tujuan, memberikan informasi
serta dapat mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu meningkatkan
wawasan si pembaca.

C. Kelemahan ragam bahasa tulis

 Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lian itu tidak ada.
Akibatnya bahasa tulisan pun harus disusun lebih sempurna.
 Tidak mampu menyampaikan berita secara lugas dan jujur.
 Yang tidak ada dalam bahasa tulisan pun tidak dapat di perjelas.

Menurut hubungan antar penutur, beberapa bahasa dapat dibedakan menurut


kenalan penuturnya, misalnya:

 Ragam bahasa resmi


 Ragam bahasa akrab
 Ragam bahasa agak resmi
 Ragam bahasa santai
 Dan lain sebagainya

7
3. Ragam bahasa berdasarkan penutur dapat dibedakan atas :

Keragaman bahasa berdasarkan daerah disebut keanekaragaman daerah (dialek /


dialek). Penggunaan bahasa yang meluas akan menyebabkan perbedaan
penggunaan bahasa. Bahasa Indonesia yang digunakan masyarakat Jakarta
berbeda dengan bahasa Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuri.
Masing-masing bahasa memiliki ciri khas yang berbeda, misalnya saat membaca
nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, aksen Indonesia Jawa Tengah
terlihat pada pengucapan / b / pada posisi awal. Pada pelafalan / t /, Anda bisa
melihat aksen bahasa Bali Indonesia, seperti ithu, kitha, canthik dan kata-kata
lainnya.

A. Ragam bahasa berdasarkan pendidikan penutur

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh penutur terpelajar berbeda dengan bahasa
Indonesia yang digunakan oleh penutur tidak berpendidikan terutama dalam pengucapan
kata-kata bahasa asing seperti fitnah, kompleks, vitamin, video, film, guru Tunggu. ,
Vitamin, chlorella, balsam, pakultas, dll. Perbedaan ini juga terjadi pada bidang tata
bahasa, seperti mbawa yang harus dibawa, pencarian harus dicari dan lain sebagainya.
Selain itu, bentuk kata dalam kalimat seringkali menyisakan prefiks yang harus
digunakan, misalnya:

 Ira mau nulis surat, padahal seharusnya Ira mau menulis surat.
 Saya akan ceritakan asal mula lubang buaya, padahal seharusnya saya akan
menceritakan asal mula lubang buaya.

B. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur

Keberagaman bahasa juga dipengaruhi oleh sikap penutur terhadap lawan bicaranya
(jika berbicara) atau sikap penulis terhadap penyajian pidatonya (jika tertulis), sikap
penutur formal, intim dan santai. Posisi lawan bicara atau pembaca terhadap pembicara
atau penulis juga mempengaruhi sikap ini. Misalnya, ketika bawahan atau pejabat
melapor kepada atasannya, kita bisa mengamati bahasa mereka. Jika ada jarak antara
pembicara dan lawan bicara atau penulis dan pembaca, beberapa bahasa resmi atau
standar akan digunakan. . Semakin formal jarak antara penutur dan lawan bicaranya,
semakin tinggi formalitas dan keakraban bahasa yang digunakan. Sebaliknya semakin
rendah derajat formalisasi maka semakin rendah pula derajat standarisasi bahasa yang
digunakan oleh penuturnya.

8
KESIMPULAN

Ragam bahasa adalah perubahan bahasa sesuai dengan situasi pemakaian, yang

berubah sesuai dengan topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan dan media

dialog. Dalam hal ini, banyak bahasa termasuk bahasa lisan dan tulisan. Saya

berharap dalam berbagai bahasa tulisan standar, penulis dapat menggunakan

bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang

disempurnakan (EYD), dan berharap melalui berbagai bahasa lisan tersebut, orang

Indonesia dapat melafalkan dan menggunakan bahasa tersebut dengan baik. Dan

ucapkan kata-kata sopan sebagai pedoman yang ada. .

Sebagai warga negara Indonesia, kita semua harus mempelajari berbagai bahasa

yang kita miliki, kemudian belajar dan mempelajari hal-hal indah, kita dapat

mempraktikkan dan menggunakan hal-hal indah ini untuk berinteraksi dalam

kehidupan sehari-hari.

9
REFERENSI

http://tapipita.blogspot.co.id/2010/12/makalah-menulis-paragraf.html?=1

http://paridabdulloh.blogspot.co.id/2014/09/menuliskan-ragam-bahasa-dan.ht
ml

https://www.google.co.id/search?q=macam+macam+ragam+bahasa&oq=ma
cam+macam+ragam+bahasa&aqs=chrome..69i57.10511j0j9&sourceid=chro
me&espv=2&es_sm=93&ie=UTF-8

10

Anda mungkin juga menyukai