BAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam Bab Ini Akan Dipelajari, Pengertian Dasar Hidrologi, Siklus Hidrologi, Sirkulasi Air Dan Neraca Air.
BAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam Bab Ini Akan Dipelajari, Pengertian Dasar Hidrologi, Siklus Hidrologi, Sirkulasi Air Dan Neraca Air.
BAB I
SIKLUS HIDROLOGI
A. Pendahuluan
Ceritakan proses terjadinya hujan !
Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan
neraca air.
Tujuan yang ingin dicapai (TIK) setelah mengikuti materi ini adalah mahasiswa akan dapat :
a. Menjelaskan pengertian hidrologi dengan benar
b. Menjelaskan dan menggambar siklus hidrologi dengan baik dan benar.
c. Menjelaskan tentang sifat-sifat air dengan benar.
d. Menjelaskan hubungan antara sirkulasi air dan neraca air dengan baik.
B. Penyajian
1.1. Pengertian Hidrologi
Hidrologi termasuk salah satu cabang ilmu geografi (ilmu bumi) dan sudah mulai
dikembangkan oleh para filsuf kuno, antara lain dari Yunani, Romawi, Cina dan Mesir. Dimana
air dianggap sebagai bagian dari unsur utama bersama-sama dengan bumi, udara dan api.
Secara harafiah “hidrologi” berasal dari bahasa Yunani, yakni “hydro” dan “loge”. Hydro
berarti sesuatu yang berhubungan dengan air dan loge berarti pengetahuan. Jadi hidrologi
adalah ilmu pengetahuan yang secara khusus mempelajari tentang kejadian, perputaran dan
penyebaran air di atmosfir dan permukaan bumi serta di bawah permukaan bumi. Secara luas
hidrologi meliputi pula berbagai bentuk air, termasuk transformasi antara keadaan cair, padat,
dan gas dalam atmosfir, di atas dan di bawah permukaan tanah. Di dalamnya tercakup pula air
laut yang merupakan sumber dan penyimpan air yang mengaktifkan kehidupan di planet bumi
ini.
Ruang lingkup hidrologi mencakup :
1. pengukuran, mencatat, dan publikasi data dasar.
2. deskripsi propertis, fenomena, dan distribusi air di daratan.
3. analisa data untuk mengembangkan teori-teori pokok yang ada pada hidrologi.
4. aplikasi teori-teori hidrologi untuk memecahkan masalah praktis.
1
MK. Hidrologi John Frans
Hidrologi bukanlah ilmu yang berdiri sendiri, tetapi ada hubungan dengan ilmu lain, seperti
meteorologi, klimatologi, geologi, agronomi kehutanan, ilmu tanah, dan hidrolika.
Menurut The International Association of Scientific Hydrology, hidrologi dapat dibagi menjadi:
1. Potamologi (Potamology), khusus mempelajari aliran permukaan (surface streams)
2. Limnologi (Limnology), khusus mempelajari air danau
3. Geohidrologi (Geohydrology), khusus mempelajari air yang ada di bawah permukaan
tanah (mempelajari air tanah = groundwater)
4. Kriologi (Cryology), khusus mempelajari es dan salju
5. Hidrometeorologi (Hydrometeorology), khusus mempelajari problema-problema yang
ada diantara hidrologi dan meteorologi.
2
MK. Hidrologi John Frans
3
MK. Hidrologi John Frans
4
MK. Hidrologi John Frans
f). Hujan
Tetes-tetes air hasil kondensasi terlalu kecil untuk dapat jatuh ke bumi, tetes-tetes air yang
sangat kecil ini mungkin akan menguap kembali.
Dengan bantuan transportasi angin, maka dapat diperkirakan bahwa sampai satu juta tetes-
tetes air yang sangat kecil tadi akan bertumpuk dan membentuk satu tetes air yang lebih besar.
Tetes-tetes air besar inilah yang dapat jatuh sampai ke permukaan bumi sebagai tetesan hujan.
Di daerah iklim sedang dengan ketinggian tertentu, kristal-kristal es bertumpuk dengan tetes-
tetes air yang sangat kecil tadi dan membentuk satu gumpalan es. Gumpalan es ini akan
meleleh pada waktu jatuh dan sampai ke bumi sebagai tetesan hujan.
Hujan lebih banyak terjadi di daerah pegunungan dibandingkan dengan dataran rendah, karena
suhu udara jenuh uap air, akan mengalami penurunan suhu setelah dibawa oleh angin dari
dataran rendah ke pegunungan.
Besarnya curah hujan di pegunungan ditambah dengan pepohonan yang lebat menyebabkan
ketersediaan air bersih di pegunungan relatif banyak.
5
MK. Hidrologi John Frans
6
MK. Hidrologi John Frans
7
MK. Hidrologi John Frans
8
MK. Hidrologi John Frans
d. Transportasi, yaitu proses pengangkutan awan/uap air oleh angin menuju ke daerah
tertentu yang akan kejatuhan hujan
e. Hujan, yaitu proses jatuhnya tetes-tetes air “besar” (tumpukan tetes-tetes air kecil hasil
kondensasi) sampai ke permukaan bumi
f. Infiltrasi, yaitu gerakan air hujan menembus permukaan tanah kemudian masuk ke dalam
tanah (Peresapan)
g. Perkolasi, yaitu proses penyaringan air melalui pori-pori halus tanah sehingga air dapat
meresap dalam tanah (Peresapan)
h. Aliran Air Dalam Tanah, yaitu air hujan yang meresap ke dalam tanah dan mengalir di atas
lapisan kedap air sampai muncul kembali di permukaan tanah sebagai mata air, atau
mengalir hingga ke laut.
i. Aliran Air Permukaan, yaitu air hujan yang tidak meresap ke dalam tanah melainkan
menggenang atau mengalir di permukaan tanah.
Evaporasi dari
air permukaan
Limpasan Permukaan
Awan
Transpirasi
Hujan
Evaporasi
Evaporasi dari daratan
dari laut
Permukaan phreatik
(muka air tanah)
9
MK. Hidrologi John Frans
10
MK. Hidrologi John Frans
Siklus hidrologi merupakan suatu sistim yang tertutup, dalam arti bahwa pergerakan air
pada sistim tersebut selalu tetap berada di dalam sistimnya. Siklus hidrologi terdiri dari enam
sub sistim yaitu :
a. air di atmosfir
b. aliran permukaan
c. aliran bawah permukaan
d. aliran air tanah
e. aliran sungai/saluran terbuka
f. air di lautan dan air genangan
Air di lautan dan genangan (danau, rawa, waduk), oleh karena adanya radiasi matahari
maka air tersebut akan menguap ke dalam atmosfir. Uap air akan berubah menjadi hujan
karena proses pendinginan (kondensasi). Sebagian air hujan yang jatuh di permukaan bumi
akan menjadi aliran permukaan. Aliran permukaan sebagian meresap ke dalam tanah menjadi
aliran bawah permukaan melalui proses infiltrasi dan perkolasi, selebihnya akan berkumpul di
dalam jaringan alur (sungai alam atau buatan) menjadi aliran sungai atau saluran terbuka dan
mengalir kembali ke laut. Sebagian air hujan yang tertahan oleh tumbuh-tumbuhan dan
sebagian lagi yang jatuh langsung ke dalam laut dan danau akan menguap kembali ke atmosfir.
Sebagian dari air bawah permukaan kembali ke atmosfir melalui proses penguapan dan
transpirasi oleh tanaman dan sebagian lagi menjadi aliran air tanah melalui proses perkolasi,
dan mengalir ke lautan.
11
MK. Hidrologi John Frans
Presipitasi
Evaporasi
(penguapan)
Air Permukaan
Limpasan
Presipitasi
12
MK. Hidrologi John Frans
b. Intersepsi
Hujan yang jatuh di atas tegakan pohon sebagian akan melekat pada tajuk daun maupun
batang, bagian ini disebut tampungan/simpanan intersepsi yang akhirnya segera menguap.
Besar kecilnya intersepsi dipengaruhi oleh sifat hujan (terutama intensitas hujan dan lama
hujan), kecepatan angin, jenis pohon (kerapatan tajuk dan bentuk tajuk). Simpanan intersepsi
pada hutan pinus di Italia utara sekitar 30% dari hujan (Allewijn, 1990). Intersepsi tidak hanya
terjadi pada tajuk daun bagian atas saja, intersepsi juga terjadi pada seresah di bawah pohon.
Intersepsi akan mengurangi hujan yang menjadi run off.
e. Kelengasan Tanah
Kelengasan tanah menyatakan jumlah air yang tersimpan di antara pori-pori tanah. Kelengasan
tanah sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh penguapan melalui permukaan tanah, transpirasi,
13
MK. Hidrologi John Frans
dan perkolasi. Pada saat kelengasan tanah dalam keadaan kondisi tinggi, infiltrasi air hujan
lebih kecil daripada saat kelengasan tanah rendah. Kemampuan tanah menyimpan air
tergantung dari porositas tanah.
g. Runoff Runoff
Adalah bagian curahan hujan (curah hujan dikurangi evapotranspirasi dan kehilangan air
lainnya) yang mengalir dalam air sungai karena gaya gravitasi; airnya berasal dari permukaan
maupun dari subpermukaan (sub surface). Runoff dapat dinyatakan sebagai tebal runoff, debit
aliran (river discharge) dan volume runoff.
Komponen Runoff
C. Penutup
Soal-Soal :
14
MK. Hidrologi John Frans
Daftar Pustaka
Soemarto,C.D.,1999, Hidrologi Teknik , Erlangga, Jakarta
Sosrodarsono, 2003, Hidrologi untuk Pengairan, Departemen pekerjaan Umum dan Tenaga
Listrik.
Daftar Istilah
Hidrologi
Siklus hidrologi
Presipitasi
Atmosfir
Kondensasi
Inflow
Outflow
Neraca Air
Debit
Evaporasi
Evapotranspirasi
15