Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ABSTRACT
This study aims “ The Nubmber of Seeds and Pruning of Maize Yields (Zea mayz L). The
research was conducted in April to December in the village of Pandes, Wedi Subdistrict,
Klaten Regency, Central Javw propince. High land 115 m type soil vertisol.This research used
a completely random factorial 2 x 4 randomized Block design. The irst factor is the number
of corn seeds per planting hole (B), consisting of 2 levels B1: 1 seed per planting hole with a
spasing (coloum) of 20 cm, B2: 2 seeds per palnting hole white a inter spasing (row) 40 cm. The
second factor is pruning (P), consisting of 4 levels: P0 white out pruning (control), P1 pruning
leaves unbder the corn cob, P3 pruning male lowers (tassel) and P4 in combination.
Results, all treatment parameter had no interaction, except the weight of corn seeds per cob.
All treament parameter were not signiicantly different except the weight of corn kernels per
corn cob. The largest seed weight is the combination of B1P2 (183,93 grams per corn cob,
number of seeds 1 grain planting hole with pruning of leaves and male lowers. The smallest
seed weight is the combination of B1P0 (176,88 grams per corn cob, number of seeds 1 grain
planting hole with out pruning.
Keywords: number of seeds, pruning, yields
yang ditandai dengan biji telah mengeras dan kali ulangan. Faktor pertama: Jumlah benih
telah membentuk lapisan hitam minimum per lobang tanam (B), terdiri dua aras yaitu
50% di setiap barisan biji. Pemanenan B1 yaitu jumlah benih per lobang tanam 1
dilakukan pada kondisi cerah untuk butir ( jarak tanaman 100 X 20 cm), dan B2
menghindari infestasi cendawan paska panen yaitu Jumlah benih per lobang tanam 2 butir
seperti Aspergillus lapus. Tahap berikutnya (jarak tanaman 100 x 40 cm). Faktor kedua:
adalah penjemuran tongkol sampai kadar air Pemangkasan (P), terdiri dari 4 aras: P0
biji mencapai kurang lebih 20% dan dipipil kontrol, P1 pemangkasan daun 3 daun dari
dengan menggunakan alat pemipil. Biji tongkol ke bawah, P2 pemangkasan bunga
pipilan ini kembali dijemur sampai mencapai jantan dan daun, dan P3 pemangkasan bunga
kadar air sekitar 14%. jantan. Pemangkasan daun maupun bunga
jantan dilakukan setelah terjadi penyerbukan
METODE PENELITIAN
dan bunga betina (rambut jagung) sudah
Penelitian telah dilaksanakan pada
mulai mengering.
bulan April sampai dengan Desember
Pupuk organik diberikan pada saat
2018, dilahan milik petani di Desa Pandes,
tanam, untuk menutup lobang tanam sebanyak
Kecamatan Wedi, Kabupetan Klaten,
15 gram per lobang tanaman. Pupuk an
Propinsi Jawa Tengah dengan ketinggian
organik diberikan sebagai pupuk dasar umur
tempat + 155 m dpl. Jenis tanah regusol.
0 minggu dengan Urea 100 kg/ha, SP 36 100
Bahan penelitian yang dipergunakan antara
kg/ha dan K.Cl 50 kg/ha. Pupuk susulan I
lain benih Jagung Hibrida, Pupuk Urea, SP 36,
umur 4 minggu 100 kg Urea/ha, susulan II
K Cl, Ponska 15:15:15 dan Pupuk Organik.
umur 8 minggu 100 kg Urea/ha. Pemberian
Alat yang dipergunan antara lain : alat
pupuk an organik dengan cara alur tertutup
pengolahan tanah, alat tulis, jangka sorong,
dalam tanah. Pemupukan dilakukan pada pagi
dan timbangan. Pengolahan lahan dengan
hari, paling lambat setelah tanamn berumur 7
membersihkan lahan dari sisa sisa tanaman,
hari. Penyulaman adalah penanaman kembali
lahan dilembabkan dan selanjutnya dibajak
benih jagung pada lobang tanam yang tidak
sedalam 20-30 cm, digaru sampai rata dan
tumbuh, yang disebabkan tanaman mati
dibuat petak petak kajian ukuran 5 X 10 meter
atau benih tidak berkembang. Penyulaman
sebanyak 8 petak pada setiap blok, dan dibuat
menggunakan benih yang sama dengan saat
sebanyak 3 blok sebagai ulangan. Jarak antar
penanaman. Penjarangan ini dilakukan setelah
blok 100 cm dan jarak antar bedengan 50
tanaman jagung berumur 2 minggu setelah
cm dan tinggi bedengan 20 cm, dengan luas
tanam, dengan cara mencabut atau memotong
lahan per petak percobaan masing masing 50
tanaman jagung dalam satu rumpun dan
m2 . Benih jagung hibrida ditanam dengan
disisakan 1 batang atau 2 batang yang paling
cara ditugal sedalam 2-3 cm, dengan jumlah
baik sesuai dengan perlakuan. Penyiangan
benih sesuai dengan perlakuan.
bertujuan untuk membersihkan gulma
Disain rancangan yang digunakan
dari pertanaman jagung. Pembumbunan
Rancangan Acak Lengkap Ber Blok
bertujuan mempertahankan agar tanaman
(RAKL) faktorial dan diulang sebanyak 3
Agus Wartapa dkk - Teknik Budidaya Jagung (Zea Mayz L) untuk Meningkatkan Hasil 5
jagung berdiri kokoh. Penyiangan dan inchi. Selanjutnya hasil pengamatan pada
pembumbunan dilakukan dengan cangkul parameter tersebut dianalisis sidik ragam
pada umur 3 minggu dan 6 minggu setelah berdasarkan uji F pada taraf 5 %. Sedangkan
tanam untuk memperkokoh berdirinya pada parameter yag terdapat beda nyata
tanaman jagung dari hembusan anggin. dilakukan uji lanjut menggunakan Uji Jarak
Pengairan dilakukan dengan sistem leb, dan Berganda Duncan (Duncan Multiple Range
diberikan secukupnya pada saat kondisi Test atau DMRT) dengan taraf ketelitian
lahan mulai mengering. Pengairan dilakukan 95 % (Gomez, 2010) . Pada parameter
pada umur tanaman 2 minggu, dan 5 minggu pertumbuhan vegetatif tidak terdapat beda
dan pada saat memasuki proses pengisian nyata antar kedua perlakuan sedangkan pada
biji (sesuai dengan kondisi di lapangan). pengamatan pertumbuhan generatif terdapat
Pemangkasan dilakukan setelah terjadi beda antar perlakuan dan terjadi interaksi
penyerbukan tanaman jagung yang ditandai positif antara kedua perlakuan tersebut,yakni
rambut jagung sudah mulai layu mengering. pada parameter berat biji pertongkol. Adapun
Tiga helai daun jagung ke bawah dibawah hasil uji sidik ragam dapat di liat pada lampiran
tongkol jagung dipotong atau dipangkas 1 sampai 14. Hasil pengamatan parameter
dengan menggunakan tangan (“diklenthek), pertumbuhan vegetatif maupun pertumbuhan
sedangkan pemangkasan bunga jantan generaif dapat dilihat pada tabel berikut ini
jagung dipotong menggunakan gunting pada Parameter tinggi tanaman dilakukan
tangkai bunga jantan, atau ditarik keatas pengamatan selama 3 kali, pada umur 3,4,5
sehingga lepas. Jagung mulai dapat dipanen minggu setelah tanam. Hasil analisis sidik
setelah berumur kurang umur lebih 97-107 ragam tinggi tanaman dapat dilihat pada
hari dengan ditandai apabila jagung telah tabel 1. Pada umur tanaman 3 minggu tinggi
mengalami masak isiologis, klobot mulai tanaman kurang lebih 20 cm. Tidak ada beda
mengering. Waktu yang baik untuk panen nyata pada perlakuan jumlah benih 1 atau
adalah pada waktu siang hari, karena pada 2 butir per lobang tanaman pada parameter
suhu yang tinggi kandungan jagung tidak tinggi tanaman pada pengamatan pertama.
terlalu lembab. Untuk mempercepat proses Hal ini diduga pertumbuhan tanaman jagung
pengeringan, beberapa hari sebelum panen pada umur 3 minggu tidak terjadi kompesisi
batang jagung diatas tongkol dipotong dan terhadap kebutuhan air, cahaya , unsur hara
klobot jagung dibuka sehingga biji jagung maupun pertumbuhan gulma, sehingga
tampak semuanya. pertumbuhan tanaman jagung optimal.
Sedangkan perlakuan terhadap pemangkasan
HASIL DAN PEMBAHASAN
daun maupun bunga jantan belum dilakukan.
Berdasarkan hasil pengamatan
Pertumbuhan tanaman jagung pada
lapangan, selama pertumbuhan tanaman
umur tanaman 4 minggu atau pengamatan ke
tidak terdapat serangan opt yang berati, air
2 pada pada parameter tinggi tanaman, tidak
pengairan tersedia dengan menggunakan
ada perbedaan yang nyata terhadap perlakuan
sumur pantek yang dinaikkan dengan
jumlah benih jagung per lobang tanaman.
menggunakan pompa air ukuran selang 2
Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang
6 Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Volume 26, No. 2 Desember 2019
Tidak terjadi tumpang tindih daun antar umur 4 minggu, tanaman jagung mencapai
tanaman, sehingga tidak terjadi kompetisi ketinggian kurang lebih 70 cm. Hal ini
terhadap kebutuhan air, cahaya maupun hara tanaman jagung dapat tumbuh secara normal.
pada pertumbuhan yanaman jagung. Pada
Tabel 1 Rerata tinggi tanaman jagung umur 3,4,5 minggu setelah tanam (cm).
Perlakuan P0 P1 P2 P3 Rerata
Umur 3 mg
B1 17,58 17,68 17,58 17,67 17,63 a
B2 17,42 17,42 17,47 17,58 17,47 a
Rerata 17,50 p 17,55 p 17,73 p 17,63 p (-)
Umur 4 mg
B1 71,17 71,10 71,17 71,00 71,11 a
B2 71,17 71,08 71,08 71,00 71,98 a
Rerata 71,17 p 71,09 p 71,12 p 71 p (-)
Umur 5 mg
B1 145.25 144.80 145.11 145.33 145.12 a
B2 145.88 145.50 144.80 145.75 145.49 a
Rerata 145.53a 145.15 p 144.96 p 145.54 p (-)
Keterangan: (+) = ada interaksi
(-) = tidak ada interaksi
Nilai rerata yang diikuti oleh huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut DMRT
Pengamatan ke 3 pada parameter tinggi sesuai dengan pendapat Ferry (2009) dalam
tanaman jagung umur 5 minggu, tanaman Indrawan Rizky (2017), bahwa makin tinggi
jagung mencapai ketinggian kurang lebih kerapatan tanam,individu tanaman makin
140 cm. Pada umur tersebut daun tanaman bersaing untuk merebutkan cahaya, sehinga
jagung sudah terjadi tumpang tindih antar individu tanaman makin menperliatkan
tanaman. Diduga sudah mulai terjadi etiolasi. Hasil pengamatanrerata jumlah daun
kompetisi antara tanaman yang satu dengan dapat dilihat pada tabel 2.
yang lain, sehingga kebutuhan hara, cahaya Tabel 2 menunjukan hasil analisis
maupun air di penuhi. Tidak terdapat beda pengamatan jumlah daun pada pengamatan
nyata antar kedua perlakuan perlakuan, baik 1,2, dan ke 3 umur 3,4,dan 5 minggu
tanaman jagung yang tumbuh 1 tanaman setelah tanam. Berdasarkan tabel tersebut
perlobang tanam, maupun tanaman jagung menunjukkan bahwa perlakuan jumlah benih
yang tumbuh 2 tanaman perlobang tanam. jagung per lobang tanam tidak berbeda nyata.
Terdapat kecenderungan bahwa jagung Jumlah daun pada pengamatan 1 umur 3
yang ditanam 1 butir perlobang tanam, lebih minggu kurang lebih 8 lembar.
pendek dibanding yang ditanam 2 butir Pada umur 3 minggu pertumbuhan
per lobang tanam. Hal ini diduga bahwa tanaman jagung masih tergolong
jagung yang ditanam 2 butir per lobang pertumbuhan awal, sehingga kebutuhan
tanam terjadi kompetisi terhadap kebutuhan terhadap air, cahaya maupun hara tanaman
cahaya, sehingga terjadi etiolasi dalam masih tergolong rendah, sehingga tidak
kadar yang masih rendah. Proses etiolasi ini terjadi kompetisi terhadap kebutuhan unsur
Agus Wartapa dkk - Teknik Budidaya Jagung (Zea Mayz L) untuk Meningkatkan Hasil 7
unsur tersebut. Pertumbuhan tanaman per lobang tanaman jumlah daun relatif lebih
jagung tergolong masih dapat pertumbuhan banyak dibanding benih jagung yang ditanam
yang normal, namun terdapat kecenderungan 2 butir per lobang tanaman pada umur
bahwa benih jagung yang ditanam 1 butir tanaman yang sama.
Tabel 2.Rerata jumlah daun tanaman jagung umur 3,4,5 minggu setelah tanaman.
Perlakuan P0 P1 P2 P3 Rerata
Umur 3 mg
B1 7,58 7,68 7,58 7,67 7,63 a
B2 7,42 7,42 7,47 7,58 7,43 a
Rerata 7,50 p 7,55 p 7,53 p 7,63 p (-)
Umur 4 mg
B1 9,67 9,58 10 9,25 9,63 a
B2 9,50 10,17 9,33 9,42 9,61 a
Rerata 9,59 p 9,88 p 9,67 p 9,34 p (-)
Umur 5 mg
B1 12,08 12,33 11,92 11,75 12,02 a
B2 11,83 11,92 11,50 11,50 11,69 a
Rerata 11,96 p 12,21 p 11,71 p 11,63 p (-)
Keterangan: (+) = ada interaksi
(-) = tidak ada interaksi
Nilai rerata yang diikuti oleh huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut DMRT
Tabel 3.Rerata diameter batang tanaman jagung umur 3,4,5 minggu setelah tanaman.
Perlakuan P0 P1 P2 P3 Rerata
Umur 3 mg
B1 9,37 9,27 9,20 9,20 9,26 a
B2 9,18 9,23 9,15 9,23 9,20 a
Rerata 9,28 p 9,25 p 9,17 p 9,21 p (-)
Umur 4 mg
B1 18,10 18,07 18,13 18,03 18,08 a
B2 18,10 18,00 18,17 18,00 18,07 a
Rerata 18,10 p 18,03 p 18,15 p 18,01 p (-)
Umur 5 mg
B1 26,64 26,70 26,23 25,28 26,21 a
B2 25,96 24,84 21,88 25,66 24,60 a
Rerata 26,3a 25,77 p 24,06 p 25,47 p (-)
Keterangan: (+) = ada interaksi
(-) = tidak ada interaksi
Nilai rerata yang diikuti oleh huruf yang sama, tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut DMRT
tanam tingkat kompetisi terhadap kebutuhan maupun bunga jantan pada tanaman jagung
air, cahaya maupun hara lebih rendah bila atau kombinasi keduannya tidak berpengaruh
dibanding dengan penanaman 2 butir benih nyata terhadap panjang tongkol. Hal ini
jagung per lobang tanam. dipilih yang paling mudah sesuai kondisi
Pengamatan panjang tongkol dilakukan dan kebutuhan. Berdasarkan pengamatan,
setelah jagung tanaman sampel dipanen dan hasil pangkasan daun maupun bunga jantan
telah dikeringkan sampai kadar air 14 %. masih layak dipergunakan untuk pakan
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis ternak. Panjang tongkol jagung berkisar
panjang tongkol jagung, diperoleh bahwa 18 cm. Terdapat kecenderungan dengan
perlakuan jumlah benih per lobang tanaman pemangkasan daun maupun bunga jantan
dengan pemangkasan. Tidak terdapat beda dapat meningkatkan panjang tongkol. Hal
nyata maupun interaksi terhadap parameter ini diduga pahwa proses asimilasi terjadi
panjang tongkol pada perlakuan jumlah pada jaringan kloropil dalam tubuh tanaman.
benih per lobang tanam maupun perlakuan Pemangkasan dapat meningkatkan asimilat,
pemangkasan. Dalam teknis budidaya apabila jaringan kloropil tidak berfungsi
jagung, penanam dengan menggunakan dalam proses asimilasi, maka daun tersebut
benih 1 butir per lobang tanam maupun 2 tidak produktif. Adapun rerata panjang
butir per lobang tanam dipilih yang mudah tongkol dapat dilihat pada tabel 4 berikut ini.
dilaksanakan. Sedangkan pemangkasan daun
Berdasarkan hasil pengamatan dan bunga jantan pada tanaman jagung atau
analisis diameter tongkol, diperoleh hasil kombinasi keduannya tidak berpengaruh
bahwa perlakuan jumlah benih per lobang nyata terhadap diameter tongkol. Hal yang
tanaman dengan pemangkasan, tidak terdapat paling mudah sesuai kondisi dan kebutuhan.
beda nyata maupun interaksi terhadap Hasil pangkasan daun maupun bunga jantan
parameter diameter tongkol pada perlakuan layak dipergunakan untuk pakan ternak.
jumlah benih per lobang tanam maupun Berdasar pengamatan, diameter tongkol
perlakuan pemangkasan. Dipersilakahkan jagung berkisar 47 mm. Dengan melakukan
memilih dalam teknis budidaya jagung, pemangkasan daun maupun bunga jantan
penanam dengan menggunakan benih 1 butir dapat meningkatkan diameter tongkol. Hal
per lobang tanam maupun 2 butir per lobang ini diduga pahwa proses asimilasi terjadi
tanam dipilih yang mudah dilaksanakan. pada jaringan kloropil dalam tubuh tanaman.
Sedangkan pemangkasan daun maupun Pemangkasan dapat meningkatkan asimilat,
Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang
10 Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Volume 26, No. 2 Desember 2019
apabila jaringan kloropil tidak berfungsi yang sehingga produk asimilat bersih tidak
dalam proses asimilasi, maka daun tersebut optimal (Salisbury, 1995). Adapun rerata
tidak produktif. Kloroplast di dalam daun yg diameter tongkol dapat dilihat pada tabel 5
ternaungi menjadi tersusun secara fototaksis berikut ini.
Tabel 6 menunjukan bahwa perlakukan kombinasi keduanya juga tidak berbeda nyata.
penanaman jagung dengan menggunakan Hal ini sangat dipengartuhi oleh sifat genetis
jumlah benih 1 atau 2 butir per lobang yang dimiliki oleh varietas jagung tersebut.
tanam tidak berbeda nyata, sehingga Tanaman jagung dilakukan pemangkasan
dalam penerapan praktek budidaya dapat daun, bunga maupun kombinasi keduanya
menyesuaikan kebiasaan tanamam yang telah apabila mempunyai maksud tertentu dari
dilakukan. Pertimbangan populasi tanaman pelakunya, misalnya untuk mencukupi
tepat dipergunnakan sebaia standar acuan. kebutuhan pakan ternak dapat diambilkan
Perlakuan pemangkasan daun, bunga dan dari pangkasan tanaman jagung tersebut.
air, cahaya maupun hara relatif lebih kecil semua parameter, kecuali parameter berat
dibanding perlakuan jumlah benih 2 butir per biji jagung per tongkol.
lobang tanam, walaupun jarak tanaman dalam 2. Tidak ada beda nyata antar perlakuan
barisan 40 cm. Dengan jumlah benih 2 butir pada semua parameter, kecuali parameter
per lobang tanam kemungkinan terjadinya berat biji jagung per tongkol.
“mutual shading” (posisi daun yang saling 3. Berat biji per tongkol tertinggi pada
menaungi) relatif lebih tinggi. Jasman J kombinasi perlakuan B1P2 (183,93
(2016) menguatkan, Jumlah benih per lobang gram) yaitu perlakuan jumlah benih 1
memberikankan pertumbuhan terbaik. Proses butir perlubang tanam dengan perlakuan
fotosintesa yang terjadi pada jaringan kloroil pemangkasan daun dan bunga jantan.
sangat berhubungan dengan penyinaran sinar 4. Berat biji per tongkol terrendah pada
matahari, apabila terjadi penaungan daun tidak kombinasi perlakuan B1P0 (176,88 gram)
dapat melakukan proses fotosintesa. Untuk yaitu perlakuan jumlah benih 1 butir
mencukupi pertumbuhan daun menggunakan perlubang tanam dengan tanpa perlakuan
asimilat dari daun yang lainnya, dalam hal ini pemangkasan daun dan bunga jantan.
produk asimilat adalah negatif. Pemangkasan
bunga jantan atau detaseling, memberikan
DAFTAR PUSTAKA
dampak positif terhadap berat biji jagung.
AAK,2001. Teknik Bercocock Tanam Jagung.
Hal ini dimungkinkan karena tassel atau Kanisius Yogyakarta.hal 29,51.
bunga jantan jagung setelah tepungsari
Anonim, 2002. Pedoman Bercocok Tanam
(pollen) melakukan pollinasi sudah cukup, Padi , Polowijo dan Sayuran. Deptan
dan bila dipangkas akan meningkatkan Badan Pengendalian Bimas. Jakarta.
asimilat yang ditrabslokasikan pada biji 159h.
jagung. Pemangkasan tassel memberikan ----------, 1997. Teknik Bercocok Tamam
pengaruh pengurangan penaungan pada Jagung. Kanisius Yogyakarta. 140 h.
tanaman jagung. Hal ini dimungkinan dengan Effendi, 1991. Jagung. CV. Swaraguna.
pemangkasan tersebut kenaikan produk Jakarta. 80 h.
asimilat bersih meningkat, dan dampak Ferry,2009 dalam Indrawan Rizky (2017),
selanjutnya berat biji jagung meningkat. Kajian Iklim Mikro terhadap
Menurut Hunter dan Mortimor, 1973 dalam berbagai sistem tanam dan populasi
tanaman jagung manis. Jurnal
Franky J. Paat, Johanes, pemangkasan taseel Produksi Tanaman vol. 5. No1
dapat menigkatkan perubahan karakter biji Januari 2017 92-99 issn: 2527-8452
jagung Gomez, Kwanchai A, & Gomez Arturo A.
2010). Prosedur Statistik Untuk
Penelitian. UI Press. Jakarta. Hal
KESIMPULAN 214.
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan Haryadi, S.S. 1990. Pengantar Agronomi.
dapat disimpulhan: Gramedia. Jakarta.
1. Tidak ada interaksi perlakuan terhadap Herlina,N.& Fitriani,W. 2017. Pengaruh
Agus Wartapa dkk - Teknik Budidaya Jagung (Zea Mayz L) untuk Meningkatkan Hasil 13
Jasman J (2016) Pengaruh Jarak Tanam dan Simamora, T.J. L. 2006. Pengaruh Waktu
jumlah benih perlobang terhadap Penyiangan dan Jarak Tanam
pertumbuhan dan Hasil Tanaman Terhadap Pertumbuhan dan
Jagung Manis (Zea mays,saccarata Produksi Tanaman Jagung (Zea
sturt L). Univ Sam Ratulangi mays L) Varietas DK3. http://
Manado. Jurusan Budidaya Pertanian respository.usu.ac.id/bitstream/1234
Journal Eugenia vol 16 No 3 Des 6789/7568/1/09E00237.Pdt.
2010 repo.unsrat.ac.id/262/1/1. Suprapto dan H.A. Rasyid Marzuki, 2002.
Kementan,2015. Modul Pendampingan Bertanam Jagung. Penebar Swadaya.
Mahasiswa dalam Rangka Upsus Jakarta. 59 h.
Padi,Jagung,Kedelai. 58 h. Warisno, 1988. Budidaya Jagung Hibrida.
Kusumawati Eka (2018) Pengaruh Kompetisi Kanisius. Yogyakarta. 117 h.