Anda di halaman 1dari 5

BAHAN AJAR

Transformasi Geometri
A. Identitas
Satuan Pendidikan : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX/1
Alokasi Waktu : 3 × 40 menit

B. Kompetensi Dasar (KD)


KD 3.5 Menjelaskan transformasi geometri (refleksi, translasi, rotasi, dan dilatasi) menggunakan
masalah konstekstual.
KD 4.5 Menyelesaikan masalah konstekstual yang berkaitan dengan transformasi geometri (refleksi,
translasi, rotasi, dan dilatasi).

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi dilatasi pada suatu benda dengan benar.
2. Peserta didik dapat menentukan apakah suatu dilatasi termasuk pembesaran atau pengecilan dengan
benar.
3. Peserta didik dapat menentukan factor skala untuk suatu dilatasi yang diberikan dengan benar.
4. Peserta didik dapat menjelaskan langkah-langkah mendapatkan bayangan benda hasil transformasi
(dilatasi) dengan benar.
5. Peserta didik dapat melukis bayangan benda hasil transformasi (dilatasi) dengan benar.
6. Peserta didik dapat melukis dan menentukan koordinat bayangan benda hasil transformasi (dilatasi)
pada koordinat kartesius dengan benar.
7. Peserta didik dapat menyelesaikan masalah sehari-haru berdasarkan hasil pengamatan yang terkait
penerapan konsep transformasi dengan benar.
8. Peserta didik dapat menerapkan transformasi dalam masalah nyata (seni dan alam) dengan benar.

D. Materi Ajar :
1.Dilatasi
Apakah definisi dari
E. Uraian Materi dilatasi?

Sumber:http://google.com
Dilatasi disebut juga dengan perbesaran atau pengecilan suatu objek. Jika transformasi pada
translasi, refleksi, dan rotasi hanya mengubah posisi benda, maka dilatasi melakukan
transformasi geometri dengan merubah ukuran benda. Ukuran benda dapat menjadi lebih besar
atau lebih kecil. Perubahan ini bergantung pada skala yang menjadi faktor pengalinya. Rumus
dalam dilatasi ada dua, dibedakan berdasarkan titik pusatnya.
1. Dilatasi dengan titik pusat O ( 0,0 ) dan faktor skala k

Sumber: Buku Siswa Matematika Kelas IX


Perhatikan gambar di atas.
(i) Segitiga ABC diperbesar menjadi segitiga A3 B 3 C 3
Perhatikan koordinat titik A ( 3,9 ) , B ( 3,3 ) , dan C ( 6,3 ) serta perhatikan titik koordinat
A3 ( 6,18 ) , B3 ( 6,6 ) , dan C 3 ( 12,6 ) .
Berdasarkan titik koordinat yang berubah dari titik A ke A3, dari B ke B3, dan dari C
ke C 3 titik koordinat hasil bayangan 2 kali lebih besar dari titik koordinat awal benda.
Maka faktor skala 2. Bayangan diambil dari titik pusat O ( 0,0 ).
(ii) Segitiga ABC diperkecil menjadi segitiga A2 B 2 C 2
Perhatikan koordinat titik A(3,9), B(3,3), dan C(6,3) serta perhatikan titik koordinat
A2 ( 1,3 ) , B2 ( 1,1 ) , dan C 2 ( 2,1 ).
Berdasarkan titik koordinat yang berubah dari titik A ke A2, dari B ke B2, dan dari C
ke C 2 titik koordinat hasil bayangan 3 kali lebih kecil dari titik koordinat awal benda.
1
Maka faktor skala . Bayangan diambil dari titik pusat O ( 0,0 ).
3
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor skala dapat ditentukan
perkalian apabila benda diperbesar dan menggunakan pembagian apabila benda diperkecil.
Dilatasi dapat dihitung selain dengan gambar, yaitu dengan menggunakan rumus dengan
pusat O ( 0,0 ) dan faktor skala k :
( x ' , y ' ) =( kx , ky )
2. Dilatasi dengan titik pusat P ( a , b ) dan faktor skala k
Sumber: http://google.com
Selain menggunakan gambar, menentukan bayangan suatu benda yang di dilatasi dengan
pusat P ( a , b ) dan faktor skala k dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
( x ' , y ' ) =( ( k ( x−a ) ) +a , ( k ( y −b ) ) +b )
Berdasarkan penjelasan di atas, dilatasi ditentukan oleh titik pusat dan faktor skala k . Hasil
bayangan akan berbeda bergantung terhadap faktor skala k :
a. Jika k > 1, maka bayangan benda diperbesar dan kedudukan benda bayangan adalah
sepihak terhadap pusat dilatasi.
b. Jika 0< k <1, maka bayangan benda diperkecil dan kedudukan benda bayangan adalah
sepihak terhadap pusat dilatasi.
c. Jika −1<k < 0, maka bayangan benda diperkecil dan kedudukan benda bayangan
adalah berlawanan terhadap pusat dilatasi.
d. Jika k ←1, maka bayangan benda diperbesar dan kedudukan benda bayangan adalah
berlawanan terhadap pusat dilatasi.

 Contoh Soal:
1) Hasil dilatasi titik Z ( 1 ,−6 ) terhadap titik pusat O ( 0,0 ) dan faktor skala 2.
Jawab:
Dik: Titik Z ( 1 ,−6 ) di dilatasi terhadap titik pusat O ( 0,0 ) dengan k =2
Dit: Bayangan titik Z
Jawab: Jika Z ' ( x ' , y ' ) adalah koordinat titik bayangan yang dimaksud, maka:
x ' =k . x=2 (1 ) =2
y ' =k . y=2 (−6 )=−1 2
( x ' , y ' ) =( 2 ,−12 )

2) Tentukan bayangan titik C ( 2 ,−1 ) oleh dilatasi terhadap titik pusat P ( 3,4 ) dengan
faktor skala −3.
Jawab:
Dik: Titik C ( 2 ,−1 ) di dilatasi terhadap titik pusat P ( 3,4 ) dengan k =−3
Dit: Bayangan titik C
Jawab: Jika C ' ( x ' , y ' ) adalah koordinat titik bayangan yang dimaksud, maka:
x ' =k ( x−a )+ a y ' =k ( y −b ) +b
x ' =−3 ( 2−3 )+3 y ' =−3 (−1−4 )+ 4
x ' =−3 (−1 ) +3 y ' =−3 (−5 ) + 4
x ' =3+3 y ' =15+ 4
x ' =6 y ' =19
( x ' , y ' ) =( 6,19 )

3) Gambar yang berwarna biru merupakan hasil dilatasi dari gambar berwarna merah.
Tentukan faktor skala dan jenis dilatasinya.

a. b.
Jawab:
a.
Berdasarkan pada
gambar disamping,
koordinat garis berwarna
merah yaitu
dan
A ( 1,3 ) , B ( 4 ,3 ) ,

C ( 1 , 1 ). Garis berwarna merah di dilatasi menghasilkan bayangan yaitu berupa


garis berwarna biru yang memiliki koordinat A ' ( 2 ,6 ) , B ' ( 8 , 6 ) , dan C ' ( 2 , 2 ).
Untuk menentukan faktor skala menggunakan cara:
A' → x ' =k . x y ' =k . y
2=k .1 6=k . 3
2=k 2=k
Jadi, faktor skala nya adalah 2 dan jenis dilatasinya
merupakan perbesaran karena bayangan diperbesar
2 kali lipat.

b.
Berdasarkan pada gambar disamping, koordinat
garis berwarna merah yaitu
X (−4 , 4 ) ,Y (−4 ,−4 ) , dan Z ( 4 , 4 ). Garis
berwarna merah di dilatasi menghasilkan
bayangan yaitu berupa garis berwarna biru yang
memiliki koordinat X ' (−1 , 1 ) , B' (−1,−1 ) , dan
C ' ( 1 , 1 ).
Untuk menentukan faktor skala menggunakan cara:
A' → x ' =k . x y ' =k . y
−1=k .−4 1=k . 4
1 1
=k =k
4 4
1
Jadi, faktor skala nya adalah dan jenis
4
dilatasinya merupakan pengecilan karena
bayangan diperkecil 4 kali lipat.

F. Rangkuman Materi
 Menghitung dilatasi terhadap titik pusat O ( 0,0 ) dan faktor skala k :
x ' =k . x
y ' =k . y
Maka:
'
( x , y ' ) =( kx , ky )

 Menghitung dilatasi terhadap titik pusat P ( a , b ) dan faktor skala k :


x ' =k ( x−a )+ a
y ' =k ( y −b ) +b
Maka:
'
( x , y ' ) =( ( k ( x−a ) ) +a , ( k ( y −b ) ) +b )

G. Sumber Referensi
1. As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2017). Matematika Jilid 1 Untuk SMP Kelas IX Edisi Revisi
2017. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
2. As’ari, Abdur Rahman, dkk. (2017). Buku Guru Matematika Untuk SMP Kelas IX Edisi
Revisi 2017. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Anda mungkin juga menyukai