Anda di halaman 1dari 5

1.

1 Dasar Teori

1.2.1 Electroplating

Elektroplating adalah proses pelapisan logam dengan material logam yang


lainnya dan dilakukan dengan prinsip elektrolisa. Manfaat dan tujuan
pelapisan logam ini antara lain:

 Meningkatkan ketahanan korosi material induk


 Meningkatkan ketahanan aus (bagian permukaan)
 Untuk tijuan estetika (penampilan)

Proses electroplating secara prinsip merupakan pengendapan ion-ion logam


pada electroda (katoda) dengan cara electrolisa. Terjadinya endapan karena
ion-ion bermuatan listrik berpindah dari electroda (katoda) melalui electrolit
yang akan mengendap pada electroda (anoda). Reaksi yang terjadi pada proses
ini adalah reaksi reduksi maupun oksidasi yang berlangsung secara terus
menerus menuju arah tertentu secara tepat.

Prinsip dasar dari pelapisan listrik, berpedoman pada Hukum Faraday yang
menyatakan:

 Jumlah zat (unsur) yang berbentuk dan terbebas dari electroda selama
proses electrolisa sebanding dengan jumlah listrik yang mengalir
dalam larutan electrolit
 Jumlah zat (unsur) yang dihasilkan oleh arus listrik yang sama selama
electrolisa adalah sebanding dengan berat ekivalen masing-masing zat
tersebut.
Komponen utama dalam rangkaian electroplating antara lain:

1. Benda kerja yang akan dilapisi diperlakukan sebagai katoda


2. Logam pelapis diperlukan sebagai anoda
3. Larutan penghantar arus (elektrolit)
4. Sumber arus searah
1.2.2 Anodizing

Anodizing adalah proses pelapisan secara elektrokimia yang bertujuan untuk


mempertebal atau memperkuat lapisan protektif alami pada logam. Melalui proses
elektrokimia ini akan terbentuk lapisan oksida berpori yang memungkinkan untuk
dilakukan proses sekunder yaitu pewarnaan. Proses anodizing ini dapat
meningkatkan keandalan dari permukaan material serta dapat meningkatkan
ketahanan terhadap korosi. Aluminium merupakan logam yang sering di
anodizing. Logam non-feros lain yang biasa di anodizing adalah Magnesium dan
Titanium.

A. Anodizing Aluminium

Anodizing dilakukan dengan mencelupkan logam ke dalam larutan elektrolit asam


dan mengalirkan arus listrik melalui media tersebut. Sebuah katoda dipasang pada
tangki elektrolit tersebut dan logam yang akan di anodizing berlaku sebagai
anodanya, sehingga ion oksigen dilepaskan dari larutan elektrolit untuk
dikombinasikan dengan atom-atom aluminium pada permukaan logam yang di
anodizing.

B. Kelebihan Proses Anodizing

Adapun kelebihan dari proses anodizing ini antara lain:

 Keandalan

Pada umumnya produk yang mengalami anodisasi memiliki umur pakai yang
lebih lama dan memiliki keandalan yang baik. Hal ini merupakan implikasi positif
dari sifat lapisan yang terikat dengan kuat dengan substrat logam dasarnya.

 Stabilitas Warna

Warna yang diaplikasikan pada lapisan hasil anodazing tahan terhadap sinar
ultraviolet sehingga tidak mudah pudar.
 Estetika

Anodizing dapat menghasilkan warna kilap yang sangat baik dan warna yang
menarik. Tidak seperti proses surface treatment lainnya, anodizing tetap
mengizinkan mempertahankan tampilan logam dasarnya.

 Biaya

Untuk jangka panjang, anodizing merupakan pilihan surface treatment yang dapat
memberikan nilai awal dan perawatan yang lebih rendah dibanding surface
treatment yang lain.

 Kesehatan dan Keselamatan

Proses anodizing menghasilkan permukaan berupa lapisan oksida yang efeknya


tidak berbahaya terhadap lingkungan.

C. Tipe Anodizing

 Chromic Acid Anodizing

Tipe ini menggunakan elektrolit Chromic Acid, menghasilkan lapisan hanya


sekitar 0,5 hingga 2,5 mikron. Pada saat proses berlangsung, 50 % lapisan oksida
terintegrasi ke dalam substrat dan 50% pertumbuhan lapisan keluar. Lapisan yang
dihasilkan cenderung lebih ulet dibanding tipe lain.

 Sulfuric Acid Anodizing

Tipe ini merupakan tipe yang umum dilakukan yaitu menggunakan Asam Sulfat
sebagai elektrolit. Menghasilkan lapisan protektif sampai 25 mikron. 67% lapisan
terintegrasi ke dalam sisanya keluar. Lapisan yang dihasilkan permeable dan
bersifat porous sehingga dapat dilakukan pewarnaan. Bisa diaplikasikan untuk
aplikasi arsitektur, bagian pesawat terbang, otomotif, maupun komputer.
 Hard Anodizing

Elektrolit sama dengan tipe 2 tetapi menggunakan konsentrasi yang lebih pekat
pada temperatur yang lebih rendah. Menghasilkan lapisan protektif sampai 75%.
Menghasilkan lapisan dengan ketahanan korosi dan ketahanan abrasi yang sangat
baik, anti pudar, tahan terhadap suhu tinggi. Diaplikasikan pada komponen yang
membutuhkan ketahanan korosi yang tinggi seperti pada piston dan hydraulic
gear.

Anda mungkin juga menyukai