Anda di halaman 1dari 13

MODUL PERKULIAHAN

Aspek Hukum
Dalam
Pembangunan
Aspek Hukum dan Peraturan
Perundangan

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

01
Teknik Teknik Sipil P111700032 Anjas Handayani, ST, MT

Abstract Kompetensi
Modul ini memberikan Mahasiswa dapat mengetahui dan
pengetahuan kepada mahasiswa memahami pengertian mengenai
mengenai pengertian dan definisi hukum berikut perangkat hukum
dari hukum berikut perangkat yang berlaku di Indonesia
hukum yang berlaku di Indonesia
Pembahasan
Pendahuluan
Hukum adalah keseluruhan norma yang oleh penguasa masyarakat yang berwenang
menetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi
sebagian atau seluruh anggota masyarakat tertentu, dengan tujuan untuk mengadakan
suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut. Menurut Plato, di dalam bukunya
Republik, hukum adalah sistem peraturan-peraturan yang teratur dan tersusun baik yang
mengikat masyarakat sedangkan menurut Aristoteles, hukum hanya sebagai kumpulan
peraturan yang tidak hanya mengikat masyarakat tetapi juga hakim. Undang- undang adalah
sesuatu yang berbeda dari bentuk dan isi konstitusi; karena kedudukan itulah undang-
undang mengawasi hakim dalam melaksanakan jabatannya dalam menghukum orang-
orang yang bersalah
Pada dasarnya hukum berisi tiga macam hal, yaitu perintah, larangan dan perkenan.
Sedangkan sifat dan norma hukum dapat dibedakan menjadi dua yaitu imperatif (dalam
perijinan) dan fakultatip (dalam kontrak). Pada akhirnya bentuk norma hukum dapat
dibedakan menjadi dua yaitu tertulis dan tidak tertulis
Dasar yang melatar belakangi terbentuknya fungsi hukum adalah :
1. Hukum merupakan norma yang paling bungsu dalam masyarakat.
2. Sebagai norma yang tertua yaitu norma agama.
3. Norma selanjutnya adalah norma kesusilaan dan norma sopan santun.
4. Ketiga norma tersebut dirasakan belum dapat memenuhi tuntutan masyarakat jika
terjadi suatu pelanggaran.
5. Sebagai upaya terakhir, terciptalah norma hukum yang diharapkan akan dapat
menjadi senjata pamungkas.
6. Dengan demikian dasar terbentuknya atau raison d’etre, Hukum adalah disebabkan
oleh adanya konflik kepentingan dalam masyarakat.
7. Lebih lanjut dapat pula dikatakan bahwa fungsi pokok hukum adalah menjaga dan
memulihkan keseimbangan dalam masyarakat (restutio in integrum)

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Hingga saat ini Construction and engineering law masih diterjemahkan dalam beberapa
versi, seperti hukum bangunan, hukum konstruksi, aspek hukum dalam administrasi proyek,
administrasi kontrak konstruksi, atau aspek hukum dalam bidang konstruksi. Walaupun
demikian apapun istilah atau sebutannya, semua merujuk pada suatu makna yang sama,
yaitu “keseluruhan peraturan yang mengatur kegiatan dalam proyek konstruksi, mulai dari
tahap perencanaan hingga sampai dengan tahap penyelesaian dan di manfaatkan oleh
pengguna atau pemakai”.
Seperti halnya di luar negeri, di Indonesia, hukum dalam bidang konstruksi baru menjadi
bidang kajian tersendiri sejak dekade 70-an. Sebelumnya hukum konstruksi hanya
dibicarakan aspek kontraknya saja sebagai bagian dari hukum perdata. Pengakuan terhadap
eksistensi hukum konstruksi disebabkan oleh perkembangan yang demikian pesat dalam
dunia konstruksi pada umumnya. Hal ini jelas menimbulkan kebutuhan hukum baru yang
tidak hanya berkait dengan hukum perdata tapi jugadengan hukum pidana.

Definisi Filsafat Hukum


Sebagai sebuah disiplin spekulatif, yang berkenan dengan penalaran-penalaranya tidak
selalu dapat diuji secara rasional dan yang menyibukan diri dengan latar belakang dari
pemikiran (I.Tammelo). Dan juga dapat didefinisikan sebagai disiplin yang mencari
pengetahuan tentang hak hak (sifat) dari keadilan, pengetahuan tentang bentuk keberadaan
transaden dan immanen dari hukum, pengetahuan tentang nilai nilai yang didalamnya
hukum berperan tentang hukum dan keadilan, pengetahuan tentang struktur dari
pengetahuan tentang moral dan dari ilmu hukum, dan pengetahuan tentang hubungan
antara hubungan dengan moral (J.Darbellay).
Filsafat Hukum adalah pembahasan secara filosofis tentang hukum, Anthoni D’Amato
mengistilahkan dengan Jurisprudence atau filsafat hukum yang acapkali dikonotasikan
sebagai penelitian mendasar dan pengertian hukum secara abstrak, Kemudian Bruce D.
Fischer mendefinisikan Jurisprudence adalah suatu studi tentang filsafat hukum. Kata ini
berasal dari bahasa Latin yang berarti kebijaksanaan (prudence) berkenaan dengan hukum
(juris) sehingga secara tata bahasa berarti studi tentang filsafat hukum.
Sebagai filsafat, filsafat hukum tunduk pada sifat-sifat, cara-cara dan tujuan-tujuan dari
filsafat pada umumnya. Di samping itu, hukum sebagai obyek dari filsafat hukum akan
mempengaruhi filsafat hukum. Dengan demikian secara timbal balik antara filsafat hukum

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
dan filsafat saling berhubungan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa filsafat hukum
adalah cabang filsafat, yaitu filsafat tingkah laku atau etika, yang mempelajari hakikat
hukum. Dengan perkataan lain, filsafat hukum adalah ilmu yang mempelajari hukum secara
filosofis. Jadi objek filsafat hukum adalah hukum, dan obyek tersebut dikaji secara
mendalam sampai kepada inti atau dasarnya, yang disebut hakikat.

Pengertian Hukum Secara Umum


Hukum adalah keseluruhan norma yang oleh penguasa masyarakat yang berwenang
menetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang mengikat bagi
sebagian atau seluruh anggota masyarakat tertentu, dengan tujuan untuk mengadakan
suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.

Menurut Notohamidjojo bahwa hukum adalah keseluruhan peraturan yang tertulis dan
tidak tertulis yang biasanya bersifat memaksa untuk kelakuan manusia dalam masyarakat
Negara serta antarnegara, yang berorientasi pada dua asas yaitu keadilan dan dayaguna,
demi tata tertib dan damai dalam masyarakat. Secara umum hukum dapat dipandang
sebagai norma, yaitu norma yang mengandung nilai – nilai tertentu

Sumber Hukum
Sumber hukum adalah segala sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai
kekuatan bersifat memaksa, yaitu apabila dilanggar akan mengakibatkan timbulnya sanksi
yang tegas. sumber hukum dapat dilihat dari 2 segi, yaitu segi materiil dan formil. Sumber-
sumber hukum adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan terbentuknya peraturan-
peraturan. Peraturan tersebut biasanya bersifat memaksa. Sumber - sumber hukum ada 2
jenis yaitu:
1. Sumber-sumber hukum materil, yakni sumber-sumber hukum yang ditinjau dari
berbagai perspektif.
2. Sumber-sumber hukum formil, yakni undang- undang, kebiasaan, jurisprudentie,
traktat dan doktrin. Undang-Undang ialah suatu peraturan yang mempunyai kekuatan
hukum mengikat yang dipelihara oleh penguasa negara. Contohnya UU, PP, Perpu
dan sebagainya.

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Kebiasaan ialah perbuatan yang sama yang dilakukan terus-menerus sehingga
menjadi hal yang yang selayaknya dilakukan. Contohnya adat-adat di daerah yang
dilakukan turun temurun telah menjadi hukum di daerah tersebut.
Keputusan Hakim (jurisprudensi) ialah keputusan hakim pada masa lampau pada
suatu perkara yang sama sehingga dijadikan keputusan para hakim pada masa-masa
selanjutnya. Hakim sendiri dapat membuat keputusan sendiri, bila perkara itu tidak
diatur sama sekali di dalam UU.
Traktat ialah perjanjian yang dilakukan oleh dua negara ataupun lebih. Perjanjian ini
mengikat antara negara yang terlibat dalam traktat ini. Otomatis traktat ini juga
mengikat warganegara-warganegara dari negara yang bersangkutan.

Sistematika Hukum
Sistematika hukum adalah konsensus atau kesepakatan bersama. Ditinjau dari segi
sistimatika, pembidangan hukum meliputi :
1. Hukum Tantra atau Hukum Negara
2. Hukum Administrasi Negara atau Administrasi Tantra
3. Hukum Pidana
4. Hukum Perdata
Untuk hukum tantra atau hukum Negara, hukum administrasi Negara dan hukum pidana
termasuk hukum publik , sedangkan hukum perdata mengatur hubungan antar individu.

Hukum Pidana
Hukum Pidana adalah Hukum yang mengatur perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh
undang-undang dan berakibat diterapkannya hukuman bagi barang siapa yang
melakukannya dan memenuhi unsur-unsur perbuatan yang disebutkan dalam undang-
undang pidana. Seperti perbuatan yang dilarang dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana, Undang-Undang Korupsi, Undang-Undang HAM.
Dalam hukum pidana dikenal, 2 jenis perbuatan :
1. Kejahatan ialah perbuatan yang tidak hanya bertentangan dengan undang-undang
tetapi juga bertentangan dengan nilai moral, nilai agama dan rasa keadilan
masyarakat, contohnya mencuri, membunuh, berzina, memperkosa dan sebagainya.

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
2. Pelanggaran ialah perbuatan yang hanya dilarang oleh undang-undang, seperti tidak
pakai helm, tidak mmenggunakan sabuk pengaman dalam berkendaraan, dan
sebagainya
Tujuan hukum pidana secara konkrit ada dua, ialah :
• Untuk menakut-nakuti setiap orang jangan sampai melakukan perbuatan yang tidak
baik.
• Untuk mendidik orang yang telah pernah melakukan perbuatan tidak baik menjadi
baik dan dapat diterima kembali dalam kehidupan lingkunganya
Tujuan hukum pidana ini sebenarnya mengandung makna pencegahan terhadap gejala-
gejala sosial yang kurang sehat di samping pengobatan bagi yang sudah terlanjur tidak
berbuat baik.
Sejak Tahun 1948, Hukum Perdata yang berlaku di Indonesia adalah Hukum perdata
Belanda, yang pada awalnya berinduk pada Burgerlijk Wetboek yang juga bersumber dari
Code Civil Francais. Konsep Hukum Pidana masuk kedalam kehidupan sehari-hari.

Hukum Perdata
Hukum Perdata adalah :
1. ketentuan yang mengatur hak-hak dan kepentingan antara individu-individu
dalam masyarakat. Dalam tradisi hukum di daratan Eropa (civil law) dikenal pembagian
hukum menjadi dua yakni hukum publik dan hukum private atau hukum perdata.
Dalam sistem Anglo-Saxon (common law) tidak dikenal pembagian semacam ini.
2. merupakan suatu peraturan yang mengatur tentang hal-hal yang sangat ecensial bagi
kebebasan individu, seperti orang dan keluarganya, hak milik dan perikatan.
Sedangkan hukum publik memberikan jaminan yang minimal bagi kehidupan pribadi
(Van Dunne).
3. Aturan-aturan atau norma-norma yang memberikan pembatasan dan oleh karenanya
memberikan perlindungan pada kepentingan prseorangan dalam perbandingan yang
tepat antara kepentingan yang satu dengna kepentingan yang lain dari orang-orang
dalam suatu masyarakat tertentu terutama yang mengenai hubungan keluarga dan
hubungan lalu lintas (Vollmar)
4. Membahas tentang kepentingan atau hak-hak manusia. Merupakan hukum yang
menunjukan ke egoisan manusia.

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
.Pendapat pembentukan undang-undang BW (KUH Perdata) menurut ilmu hukum :
1. Mengatur tentang manusia sebagai subyek dalam hukum, mengatur hukum tentang
diri, tentang perihal kecakapan untuk memiliki hak-hak dan kecakapan seseorang
(pribadi) untuk bertindak sendiri melaksanakan hak-hak itu dan selanjutnya tentang
hal-hal yang mempengaruhi kecakapan-kecakapan itu
2. Mengatur hubungan-hubungan dalam hukum yang timbul dari hukum kekeluargaan
hubungan kekeluargaan, misal perkawinan, hubungan anak dengan orangtua
perwalian
3. Mengatur hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilai dengan hukum kekayaan
4. Mengatur tentang benda atau kekayaan seseorang jika ia meninggal. Disamping itu
Hukum Warisan mengatur akibat-akibat dari hubungan keluarga terhadap harta
peninggalan seseorang.

Filosofi Aspek Hukum


Peran hukum dalam industri konstruksi yaitu untuk Menata. Menata ruang atau lingkungan
sekitar proyek, pelaku yang yang terlibat didalam proyek konstruksi, objek yang berada
didalam pekerjaan konstruksi, resiko maupun bencana yang akan terjadi pada proses
peaksanaan pekerjaan konstruksi dan melakukan analisa dampak lingkungan dan asuransi
yang akan melindungi pelaku dan pelaksaan pekerjaan konstruksi.

Perangkat Hukum

Gambar 1. Urutan perangkat hukum

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Beberapa perangkat hukum yang sering digunakan.

• Undang – undang (UU) : adalah Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk


oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dengan persetujuan Presiden.
Undang-undang memiliki kedudukan sebagai aturan main bagi rakyat untuk
konsolidasi posisi Politik dan hukum, untuk mengatur kehidupan bersama dalam
rangka mewujudkan tujuan dalam bentuk Negara. Undang-undang dapat pula
dikatakan sebagai kumpulan-kumpulan prinsip yang mengatur kekuasaan
pemerintah, hak rakyat, dan hubungan di antara keduanya.
• Keputusan Presiden (Keppres) : adalah suatu keputusan (beschikking) selalu bersifat
individual, kongkret dan berlaku sekali selesai (enmahlig).
• Peraturan Pemerintah (PP) : Peraturan Perundang-undangan di Indonesia yang
ditetapkan oleh Presiden untuk menjalankan unfang-undang sebagaimana mestinya.
Ditanda tangani oleh presiden. Materi muatan Peraturan Pemerintah adalah materi
untuk menjalankan Undang-Undang. Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
dinyatakan bahwa Peraturan Pemerintah sebagai aturan "organik" daripada Undang-
Undang menurut hie
• Keputusan Menteri (KepMen) : bersifat mengatur (regels). menurut UU 12/2011
keputusan-keputusan yang sifatnya mengatur yang sudah ada sebelum berlakunya
undang-undang tersebut, harus dimaknai sebagai peraturan.
• Peraturan Daerah (Perda) : Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk
oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan persetujuan bersama Kepala Daerah
(Gubernur atau Bupati/ Walikota). Materi muatan Peraturan Daerah adalah seluruh
materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah dan tugas
pembantuan, dan menampung kondisi khusus daerah serta penjabaran lebih lanjut
Peraturan Perundang-undangan yang lebih tinggi

Contoh Kasus
Pada contoh kasus runtuhnya Penambahan Bangunan Pada Grosir Tanah Abang terdapat hal
– hal yang melatar belakanginya yaitu sebenarnya sering juga terjadi malpraktek yang
disebabkan baik oleh pihak pengguna jasa maupun penyedia jasa. Salah satu contoh

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
malpraktek konstruksi adalah robohnya bangunan tambahan di pusat grosir Metro Tanah
Abang yang terjadi pada tanggal 23 Desember 2009 yang lalu.
Robohnya bangunan tambahan di pusat grosir Metro Tanah Abang sangat mungkin
disebut sebagai malpraktek konstruksi. Walaupun selama ini robohnya suatu bangunan
tidak pernah disebut sebagai malpraktek. Kesalahan-kesalahan di bidang konstruksi yang
dilakukan oleh orang-perorang atau badan usaha yang mengakibatkan kerugian bagi pihak
lain menurut penulis dapat disebut sebagai malpraktek konstruksi. Dalam kasus Metro
Tanah Abang kerugian dialami oleh masyarakat yang menderita luka-luka dan meninggal
dunia.
Beberapa penyebab terjadinya runtuhnya gedung tambahan grosir metro tanah abang
disebabkan beberapa kesalahan seperti dibawah ini :
1. Kesalahan Perencanaan
2. Kesalahan Pelaksanaan
3. Kesalahan Pengawasan
Sedangkan Dari kesalahan yang diungkapkan sebelumnya, akibat yang timbul berdasarkan
informasi yang didapat adalah sebagai berikut:
1. Terdapat korban meninggal sebanyak 4 orang
2. Terdapat korban luka –luka sebanyak 14 orang
3. Bertambahnya biaya dan waktu untuk konstruks
Sedangkan sanksi hukum yang muncul akibat kegagalan konstruksi maka
1. Tanggung jawab penyedia jasa dalam UUJK Nomor 18 Tahun 1999 disebutkan dalam
pasal 26 ayat 1 dan 2.
2. Sanksi bagi penyelenggara konstruksi dijelaskan dalam Bab X pasal 41, 42 dan 43
UUJK.
3. Dikenakan dua dugaan pidana yaitu pelanggaran pasal pelanggaran pasal 359 KUHP
mengenai kelalaian yang mengakibatkan meninggalnya orang lain, pasal 360 KUHP
mengenai kelalaian yang mengakibatkan orang lain luka-luka, serta pelanggaran UU
nomor 28 tahun 2002 mengenai bangunan dan gedung.

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
1

Gambar 2. Kondisi lokasi saat ambruk

Aspek Hukum Dalam Industri Konstruksi


Industris konstruksi adalah salah satu industri yang dalam prosesnya sangat kompleks oleh
karena melibatkan banyak pihak. Hal tersebut dimulai dari ide si pemilik proyek (owner)
kemudian divisualisasikan oleh perancang dalam bentuk desain rancang bangun. Desain
tersebut dengan mengamati berbagai hal termasuk material dan transportasi kemudian
dibangun dengan terlebih dahulu mempersiapkan material konstruksi.
Proses konstruksi yang dibatasi oleh waktu sesuai perencanaan dan penjadwalan (planning
and scheduling) perlu diatur secara hukum hak dan kewajibannya agar pelaksanaan
konstruksi dapat berjalan baik. Pekerjaan proyek yang sangat kompleks, para pelaku jasa
konstruksi diatur dalam manajemen konstruksi professional yang menciptakan hubungan
pekerjaan konstruksi baik hubungan kontraktual, hubungan fungsional maupun structural
secara strategis.
Dasar hukum yang mendasari industri konstruksi :
• UU no. 32 Tahun 2009, Pasal 22 (1) : “Setiap usaha dan/atau kegiatan yang berdampak
penting terhadap lingkungan hidup wajib memiliki AMDAL”. Pelaksanaan diatur
dengan PP No.27 Tahun 2012 tentang izin lingkungan, PerMen LH No. 16 Tahun 2012
tentang penyusunan dokumen AMDAL.
• UU Np. 18 Tahun 1999, Pasal 1(2) Tentang jasa konstruksi : “Pekerjaan Konstruksi
adalah keseluruhan atau sebagaian dari rangkaian kegiatan perencanaan dan/atau
pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakup pekerjaan arsitektur, sipil,
mekanikal, elektrikal dan tata lingkungan masing-masing beserta kelengkapannya
untuk mewujudkan satu bangunan atau bentuk fisik lainnya.

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
• Undang-undang No. 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan Lingkungan Hidup
• Keputusan menteri KLH no. 12/MENLH/3/94 tentang pedoman upaya pengelolaan
lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan.

Gambar 3. Life Cycle Konstruksi

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Gambar 4. Sektor didalam industri konstruksi

Industri konstruksi dapat didefinisikan sebagai sektor ekonomi yang merencana, mendisain,
membangun, mengubah, mempertahankan, memperbaiki dan akhirnya menghancurkan
bangunan dari segala jenis struktur arsitek dan struktur pekerjaan sipil, mekanik dan teknik
listrik dan karya serupa lainnya.

Gambar 5. Kegiatan Yang di temukan dalam Industri Konstruksi

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 28 Tahun 2000 tentang usaha dan peran
masyarakat jasa konstruksi

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Jasa
Konstruksi

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 30 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan


Pembinaan Jasa Konstruksi

Simanjutak, Manlian Ronald A. Jurnal Analisis Aspek Hukum & Manajemen Kontrak Dalam
Industri Konstruksi

Undang – Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa konstruksi

2021 Aspek Hukum Dalam Pembangunan Pusat Bahan Ajar dan eLearning
13 Anjas Handayani, ST, MT http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai