Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
STEP 1
a. Sistem enterohepatik
Sistem yang menghubungkan hepar dengan organ intestinal yang membantu
sistem pencernaan
b. Liver function test
Pemeriksaan yang menggambarkan kemampuan hati untuk sintesa protein
seperti (albumin, globulin, faktor koagulasi), dan memetabolisme zat yang
terdapat di dalam darah
STEP 2
1. Mengapa pada pasien didapatkan kekuningan pada mata? (struktur penting)
2. Bagaimana anatomi dari organ sistem enterohepatik?
3. Bagaimana histologi dari sistem enterohepatik?
4. Apa fungsi masing-masing organ enterohepatik?
5. Apa pemeriksaan yang dibutuhkan dari kasus tersebut? bagaimana
interpretasi dari pemeriksaan liver function test?
6. Bagaimana sirkulasi enterohepatik?
7. Apa yang dimaksud dengan ikterus? Jelaskan macam-macam dan
klasifikasinya!
8. Bagaimana mekanisme pengeluaran garam empedu?
9. Mengapa pasien didapatkan badan lemas dan perut tidak enak?
STEP 3
PANCREAS
Memiliki 2 fungsi
1. Fungsi endokrin: menghasilkan hormon pada pulau langerhans (sel
alfa (glukagon: meningkatkan gula darah), beta (insulin: menurunkan
gula darah), delta (somatostatin: menurunkan aktifitas sekretorik sel
alfa dan sel beta), dan polipeptida pankreas(menghambat
pembentukan enzim pankreas dan menghambat motilitas usus)
2. Eksokrin : menghasilkan getah poankreas terdiri dari enzim pankreas
dan larutan cair basa
Proteolitik: tripsinogen, kimotripsinogen, prokaboksi peptidase
Amilase pankreas
Lipase pankreas (Dini)
- Vecisa felea
Menampung dan memekatkan cairan empedu pencernaan dan
absorbsi lemak dg membantuk emulsi partikel lemak menjadi bentuk
kecil shg mudah dipecah oleh enzim lipase, membantu transport dan
absorbsi produk akhir lemak yg dicernai menuju membran mukosa, alat
untuk mengeluarkan produk buangan penting darah seperti kolesterol.
(Yoga)
Empedu dihasilkan hati empedu duodenum, spinchter oddi
kontraksi vesica felea makan CCK keluar merangsang vesica
felea kontraksi, spinchter oddi relaksasi keluar hingga sampai
duodenum pars descenden (Dea)
- Lien
Saat fetus 2-7 bln sebagai hemopoiesis. Organ limfoid terbesar (ariska)
Punya 2 pulpa putih (imunitas), merah (menghancurkan zat yang tidak
terpakai lagi oleh tubuh) (Dea)
Sistem RES (Reticulo Endotelial System)
3. Bagaimana sirkulasi enterohepatik?
PANKREAS
Endokrin: tidak memiliki ductus, dialirkan melalui pembuluh darah
menuju organ target
Eksokrin: memiliki duktus
KANTUNG EMPEDU
Mirip seperti usus, terdiri dari
1. Tunika Mukosa: epitel kolumner selapis
2. Tunika Submukosa: tidak memilik plak payeri
3. Tunika muskularis: terdiri dari otot polos tipe tipis, semakin ke
duodenum semakin tebal
4. Tunika adventitia/serosa
LIEN
Pulpa merah
Pulpa putih
(Dini)
5. Mengapa pasien didapatkan badan lemas dan perut tidak enak?
Nyeri karena peradangan vesica felea krn ada sumbatan karena kolesterol,
dll tdk bisa refluks dipersarafi segmen C3 – c5 nyeri bahu kanan hingga
punggung (Dodi)
Pembesaran organ krn gangguan, hepatomegali mendesak bagian sekitar
hepar yaitu gaster, tertekan menekan pusat makanan
Perut tidak enak asites albumin supaya plasma tidak keluar di pembuluh
darah, pembentukan albumin tdk baik albumin banyak keluar
asites+hepatomegali perut terasa tidak enak (mas lutfi)
Ikterik : fisiologis dan patologis
Derajat ikterik dewasa
1: kepala-leher
2: kepala-dada
3: kepala-sternum
4: semua
Ikterik:
a. Obstruktif
b. Hemolitik: pemecahan darah lebih dini, hepar tidak bisa menghasilkan
pigmen, bilirubin banyak. Bilirubin 1 (Dodi)
STEP 4
STEP 7
- Vesica felea
Dirangsang pengeluaran cairan empedunya oleh lemak, kontraksi vesica
felea, relaksasi spinchter oddi karena adanya hormon CCK (mas Lutfi)
Ductus hepaticus sinistra dan dextra menyatu menjadu ductuc hepaticu
communis, bergabung dg ductus hepatikus cystikus (Adel)
2. Apa fungsi masing-masing organ enterohepatik?
- Hepar
Punya sel hepar yaitu hepatosit, menghasilkan cairan empedu yang
sifatnya basa berisi air, ion-ion, garam empedu, fosfolipid. Cairan empedu
warna kuning dihasilkan oleh bilirubin. Hepar jg berfungsi memecah sel
darah merah tua, zat yg dikeluarkan zat besi, globin, bilirubin. Zat besi dan
globin direcyle, bilirubin masuk ke usus halus ikut empedu, lalu dipecah.
Salah satu produk adalah stercobilin berfungsi memberi warna feses.
Empedu jg membantu sistem pencernaan. Fungsi: emulsifikasi (pemecahan
molekul lemak menjadi lebih kecil untuk memperluas permukaan),
absorbsi lemak yang berbentuk micel. (Adel)
Hepar berfungsi: metabolisme karbohidrat kantong glikogen, sintesis
vitamen A, D, E, K, membantu faktor koagulasi faktor V, VII, IX, X.
Metabolisme protein, detoksifikasi.
Bilirubin ada dua: direct dan indirect (mas lutfi)
Proses pemecahan eritrosit (gambar) (Dea)
Metabolisme karbohidrat: menyimpan glikogen, konversi galaktosa dan
fruktosa menjadi glukosa, pentoa dan heksosa diserap usus halus, dipecah
jadi dlikogen (glikogenesesis), glikogen ditimbun di hati, memecah
glikogen glukosa (glikogenolisis), glukosa melalui hexosa monofosfat
shunt dirubah menjadi pentosa hasilkan energi-> biosentsis senyam 3C
(as privat dlm siklus krebs)
Metab lemak: katabolisis as lemak dipecah:
Senyawa 4 karbon (badan karbon, 2 karbon (asetat aktif as lemak dan
gliserol), pembentukan kolesterol
Metab protein: proses transaminasi: hati produksi as amino dari bahan non
nitrogen, hati membentuk plasma albumin, alfa globulin, organ utama
produksi urea (hasil utama metabolisme protein) (Tri Wahyuni)
Metab karbohidrat : fungsi penyangga glukosa, kadar gula darah
berlebih hati menyimpan dalam bentuk glikogen, kadar gula darah
turun glukoneogenesis (khoirunnida)
PANCREAS
Memiliki 2 fungsi
3. Fungsi endokrin: menghasilkan hormon pada pulau langerhans (sel
alfa (glukagon: meningkatkan gula darah), beta (insulin: menurunkan
gula darah), delta (somatostatin: menurunkan aktifitas sekretorik sel
alfa dan sel beta), dan polipeptida pankreas(menghambat
pembentukan enzim pankreas dan menghambat motilitas usus)
4. Eksokrin : menghasilkan getah poankreas terdiri dari enzim pankreas
dan larutan cair basa
Proteolitik: tripsinogen, kimotripsinogen, prokaboksi peptidase
Amilase pankreas
Lipase pankreas (Dini)
- Vecisa felea
Menampung dan memekatkan cairan empedu pencernaan dan
absorbsi lemak dg membantuk emulsi partikel lemak menjadi bentuk
kecil shg mudah dipecah oleh enzim lipase, membantu transport dan
absorbsi produk akhir lemak yg dicernai menuju membran mukosa, alat
untuk mengeluarkan produk buangan penting darah seperti kolesterol.
(Yoga)
Empedu dihasilkan hati empedu duodenum, spinchter oddi
kontraksi vesica felea makan CCK keluar merangsang vesica
felea kontraksi, spinchter oddi relaksasi keluar hingga sampai
duodenum pars descenden (Dea)
- Lien
Saat fetus 2-7 bln sebagai hemopoiesis. Organ limfoid terbesar (ariska)
Punya 2 pulpa putih (imunitas), merah (menghancurkan zat yang tidak
terpakai lagi oleh tubuh) (Dea)
Sistem RES (Reticulo Endotelial System)
RES: sel dan jaringan yang menyeluungi asluran darah dan limfe yang bisa
fagosit dan menghasilkan imunitas
RES: jaringan pengikat retikular yang menyelubungi sinusoid hati, sutul,
jaringan limfatik.
3 sel:
- Sel retikulendotehial : menyelubungi sinusoid hati, sutul, jaringan
limfatik
- Makrofag: terbanyak, histiosit/clasmatocytes
- Mikroglia: menyokong pusat sel saraf, melepaskan diri dari kerangka
3. Bagaimana sirkulasi enterohepatik?
Empedu dihalikan di hepatosit keluar ke kanalikuli biliaris duktus
kolektivus duktus hepatikus dextra et sinistra duktus sistikus kantung
empedu makanan berlemak CCK keluar pencernaan lemak garam
empedu direabsorbsi lagi di illeum terminal direabsorbsi ke hepar lewat v.
porta hepatica. (Ariska)
Garam empedu menarik Na+ K+, Cl-, banyak dikeluarin watery diare
empedu harus direabsorbsi lagi epitel kantung empedu memekatkan
empedu. (Dea)
4. Bagaimana histologi dari sistem enterohepatik?
HEPAR
Di tengahnya terdapat vena sentralis dimana ujung2nya terdapat trias
porta (a. Hepatika, v. Hepatika propria, duktus biliaris)
Sel-sel hepar:
5. Hepatosit: menghasilkan empedu, diantara hepatosit terdapat sinusoid (
ada sel kupffer sebagai makrofag) antara hepar dan sinusoid ada celah
namanya space of disse
6. Sel stellata/ito: untuk menyimpan lemak
7. Sel pit: NK cell
8. Sel fibroblas: menghasilkan serat kolagen
PANKREAS
Endokrin: tidak memiliki ductus, dialirkan melalui pembuluh darah
menuju organ target
Eksokrin: memiliki duktus
KANTUNG EMPEDU
Mirip seperti usus, terdiri dari
5. Tunika Mukosa: epitel kolumner selapis
6. Tunika Submukosa: tidak memilik plak payeri
7. Tunika muskularis: terdiri dari otot polos tipe tipis, semakin ke
duodenum semakin tebal
8. Tunika adventitia/serosa
LIEN
Pulpa merah
Pulpa putih
(Dini)
5. Mengapa pasien didapatkan badan lemas dan perut tidak enak?
Nyeri karena peradangan vesica felea krn ada sumbatan karena kolesterol,
dll tdk bisa refluks dipersarafi segmen C3 – c5 nyeri bahu kanan hingga
punggung (Dodi)
Pembesaran organ krn gangguan, hepatomegali mendesak bagian sekitar
hepar yaitu gaster, tertekan menekan pusat makanan
Perut tidak enak asites albumin supaya plasma tidak keluar di pembuluh
darah, pembentukan albumin tdk baik albumin banyak keluar
asites+hepatomegali perut terasa tidak enak (mas lutfi)
Ikterik : fisiologis dan patologis
Derajat ikterik dewasa
1: kepala-leher
2: kepala-dada
3: kepala-sternum
4: semua
Ikterik:
c. Obstruktif
d. Hemolitik: pemecahan darah lebih dini, hepar tidak bisa menghasilkan
pigmen, bilirubin banyak. Bilirubin 1 (Dodi)
STEP 2
1. Mengapa ditemukan urin berwarna seperti teh?
2. Mengapa pasien mengeluhkan demam selama 7 hari?
3. Mengapa pasien merasa nyeri tekan abdomen pada kuadran
kanan atas dan teraba hepar 2 jari dibawah arcus costa?
4. Mengapa terjadi sklera ikterik dan macam-macam dari icterus?
5. Apa hubungan penyakit pasien sering jajan di warung untuk
sarapan dan makan siang?
6. Mengapa diberi obat selama 3 hari tetapi belum membaik?
7. Apa interpretasi dari hasil laboratorium darah?
8. Apa diagnosis dan dd dari scenario?
9. Bagaimana patofisiologi dari scenario?
10. Apa penatalaksanaan dari scenario?
11. Bagaimana alur diagnosis dari skenario?
12. Apa etiologi dan factor resiko dari penyakit dalam scenario?
STEP 3
1. Mengapa pasien mengeluhkan demam dan mual?
Demam :
Infeksi (agen toksin) induksi makrofag sel kupffer
mengeluarkan IL-1, IL-6, TNF alfa dibawa ke SSP (tingkat OVLT :
organum vaskulosum laminae terminalis dikelilingi hip anterior
(pusat termogulasi suhu yang panas asam arakidonat melalui
COX 2 sintesis prostaglandin e2 mengubah set point dan
membuat vasodilatasi perifer, menurunkan pengeluaran panas
dan meningkatkan akt. Metabolism demam (Dodi, Dea)
Mual :
Hepatomegaly mendesak gaster menyebabkan peningkatan
intraabdomen mual (dodi)
Mendesak gaster apa yang dirangsang?
Yang mengatur pusat mual dan muntah?
Diberikan gambar letak antara hepar dang aster?
Video pembesaran hepar arahnya kemana?
Distensi biliaris ada atau tidak pada kasus ini? Proses mual pada
pasien melalui proses yang sama atau tidak? Kaitannya dengan
serabut visceral?
CTZ dirangsang oleh lambung atau organ-organ dalam (dini)
Distensi biliaris merangsang aferen vagal fiber
meningkatkan reseptor serotonin merangsang splanch fiber
dari viscera GI merangsang pusat muntah di med. Oblongata
(nucleus solitaries yang berdekatan dengan formasio retikularis
lateralis mengkoordinasi pernafasan salivasi dan pusat
vasomotor innervasi nervus vagus dan GIT (dea)
Pemeriksaan urobilin?
Urobilinogen diginjal akan dioksidasi
5. Mengapa terjadi sklera ikterik dan macam-macam dari icterus?
Kerusakan di hati kemampuan konjugasi B1 ke B2 menurun
peningkatan unconjugated bilirubin B1 terikat albumin
terikat jaringan elastis di kulit dan mata
- Icterus hemolitik : adanya hemolysis sel darah merah sehingga
sel hati tidak dapat mengekskresikan bilirubin secepat
pembentukannya. Hampir semua bilirubin dalam bentuk B1.
1. Warnanya kuning pucat
2. Warna Urin normal, gelap ada kandungan urobilin.
3. Bilirubin serum indirek meningkat, Direk normal.
4. Tidak ditemukan bilirubin pada urin.
5. Kadar urobilinogen meningkat
- Icterus obstruktif : karena obstruksi ductus biliaris seperti batu
empedu dan kerusakan sel hati contoh hepatitis (intrahepatik).
Hampir semua bilirubin dalam bentuk B2
1. Warna kulit kuning kehijauan
2. Warnanya gelap isinya terkonjugasi
3. Kadar bilirubin direk indirek dan total meningkat
4. Urobilinogen menurun
- Icterus hepatoseluler :
1. Warna kulit orange
2. Warna urin cenderung gelap dan isinya bilirubin terkonjugasi
3. Kadar bilirubin indirek dan direk meningkat
4. Urobilinogen dalam urin meningkat
5. Bilirubin meningkat (ariska dan adel)
LI :
- Pre hepatik :
Diserumnya banyak B1
Karena terjadi anemia hemolitik sehingga pembentukan B1
lebih cepat
In-efektif hematopoiesis : sel darah merah yang dihasilkan
berlebihan, meningkatkan B1
Seara fisiologis pada bayi enzim glukoronil transferase
belum matang kadar bilirubin tidak terkonjugasi
meningkat
- Intrahepatik :
Ada obstruksi/hambatan banyak B2
Karena sirosis hepatik, sel dari hepar rusak dan tidak dapat
konjugasi B1 ke B2
- Post hepatik :
Setelah di hepar, dari B1 ke B2. Awalnya pembentukan normal,
jika ada hambatan pada duktus biliaris banyak B2
Karena sumbatan, penyumbatan pada ductus cysticus B2
meningkat
6. Apa hubungan penyakit pasien sering jajan di warung dan
suami mengalami penyakit yang sama 1 bulan yang lalu?
Virus ditularkan melalui udara/makanan proses dari
pembuatan makanan
Menggunakan peralatan yang sama (yoga)
Pada saat berhubungan seksual bisa terkena juga(dodi)
Virus hepatitis A : bisa berhubungan seksual (kemungkinan
besar), tapi lebih mungkin lewat makanan
Virus hepatitis B : parenteral, seksual, darah
Virus hepatitis C : darah, hubungan seks dan perinatal
Mual :
Hepatomegaly mendesak gaster menyebabkan peningkatan
intraabdomen mual (dodi)
Mendesak gaster apa yang dirangsang?
LI :
(dini)
- Inflamasi hipertrofi menekan lambung merangsang
pusat muntah melewati sinyal sensoris faing, esofagus,
lambung saraf aferen vagus dan saraf simpatis batang
otak/pusat muntah di CTZ diaktifkan oleh dopamin
nervus cranial V, VII, IX, X, XII nervus vagus GIT bawah
merangsang otot abdomen dan diafragma refleks muntah
(dea)
- Dari sel enterokromatin mengeluarkan serotonin
menempel reseptor 5HT3 di aferen vagal (adel)
6. Mengapa pasien merasa nyeri tekan abdomen pada kuadran
kanan atas dan teraba hepar 2 jari dibawah arcus costa?
Adanya pembesaran mendesak peritoneum parietal banyak
reseptor nyeri terasa nyeri (adel)
Hepatomegaly inflamasi kapsul Glisson teregang hepar
membesar (dini)
Nyeri pada pasien ada atau tidak tanpa provokasi?
Asal inflamasi pada hepar?
Virus merusak sel hepar inflamasi (khoirunnida)
Mengapa tidak curiga dari diagnosis lain?
Inflamasi yang disebabkan pathogen manifestasinya berbeda?
Parasit : tidak lebih dari 3 hari
Virus : > 7 hari
7. Mengapa Konsistensi kenyal, permukaan tumpul pada
pemeriksaan hepar?
Hepar normal tidak teraba, karena mengalami hepatomegali maka
hepar teraba
Step 1
Step 2
1. Mengapa pasien mengeluh muntah darah dan BAB semakin menghitam awalnya sedikit lama-
lama banyak dan lembek sejak 2 hari yg lalu ?
2. Megapa didpt sclera ikterik, konjungtiva anemis ?
3. Mengapa pasien mengeluh penurunan nafsu makan, lemas, BAK seperti teh ?
4. apa hubungan pekerjaan, minum alcohol, dan banyak tato dengan keluhan pasien ?
5. Mengapa pasien mengeluh perut membesar dan sesak nafas ?
6. Mengapa didapatkan ginekomastia , shifting dullness, rongki basah, pitting edem ?
7. Apa interpretasi dr hasil lab ?
8. Apa etiologi dan factor resiko dr scenario ?
9. Bagaimana pathofisiologi dr scenario ?
10. apa saja P. P yang dibutuhkan ?
11. apa DD dr skenari ?
12. bagaimana tatalaksana ?
13. bagaimana prognosis ?
Step 3
1. Mengapa pasien mengeluh muntah darah dan BAB semakin menghitam awalnya sedikit lama-
lama banyak dan lembek sejak 2 hari yg lalu ?
muntah darah ( hematemesis ) terjadi karena kelainan esophagus, karena kelainan esophagus
terjadi peningkatan tekanan vena porta vena berdilatasi varises esophagus muntah
darah ( yuni)
Alcohol sifatnya hepatotoksik hepatosit injury sinyal parakrin INF, il-1, ROS aktifkan
sel stelata sekresi tgf beta 1 rangsang kolagen tipe 1 , 3 ( adel)
Kolagen tipe 1 dan 3 penyusun matriks ekstra sel dan fibrosis (dini)
Asites bikin mual karena menekan organ sekitar hepar , misal gaster
Konjungtiva anemis
Gangguan metabolism zat besi gangguan pembentukan sel darah merah tanda anemia
konjungtiva anemis (dini)
3. Mengapa pasien mengeluh penurunan nafsu makan, lemas, BAK seperti teh ?
Nafsu makan turun
Adanya efek dari inflamasi di hepar pelepasan tnf alfa merangsang pusat makan
nucleusventromedioal hipotalamus menekan nafsu makan (dedi)
Lemas
Fungsi hepar turun metabolism protein turun(dini)
alcohol
hepatosit catalase di peroksisom, dikonversi oleh enzim sitkrom P450, alcohol
dehydrogenase di sitosol acetaldehid NAD + turun NADH naik ROS superaktif
mengandung H202 hidroksi radikal anion superoksida
skema dini dan dedi
tato
tato merupakan salah satu transmisi dari hepatitis b,c,d curiga kelanjutan dr hepatitis yg
kronis
nelayan
1. Mengapa pasien mengeluh muntah darah dan BAB semakin menghitam awalnya sedikit lama-
lama banyak dan lembek sejak 2 hari yg lalu ?
muntah darah ( hematemesis ) terjadi karena kelainan esophagus, karena kelainan esophagus
terjadi peningkatan tekanan vena porta vena berdilatasi varises esophagus muntah
darah ( yuni)
Alcohol sifatnya hepatotoksik hepatosit injury sinyal parakrin INF, il-1, ROS aktifkan
sel stelata sekresi tgf beta 1 rangsang kolagen tipe 1 , 3 ( adel)
Kolagen tipe 1 dan 3 penyusun matriks ekstra sel dan fibrosis (dini)
Asites bikin mual karena menekan organ sekitar hepar , misal gaster
Fibrosis hepar membesar / mengkerut ?kalau mengkerut apakah bisa menekan gaster ?
Fibrosis hepar mengkerut tidak menekan gaster
Mmp dihasilkan oleh sel stellate dan sel kuppfer. Mmp akan dihambat oleh TIMP
fibrogenesis tetap jalan shg tidak ada yg mendegradasi matriks (dea)
Apakah yg berkaitan dg fibrosis Cuma kolagen tipe 1 dan 3 ? apakah ada hubungannya dg mmp
1?
Fibrosis kolagen tipe 1, 3, 4 diliver punya kolagen tipe 4, terdapat ptotein yang akan
dikeluarkan saat terjadi fibrosis
Dihepar mengalami angiogenesis ecm mmp mendegradasi ecm fibrosis kolagen
1,3,4 peningkatan sintesis dan penurunan degrasi mmp 1 bersifat fibril (turun)
Sel ito akan aktif ketika ada inflamasi sel akan berproliferasi produksi matriks ekstrasel
( yuni)
Vena porta 9 mmhg
V hepatica 0 mmhg
Akibat fibrosis kerusakan hepar hipertensi porta (nida)
Kolagen 1 ?
2. Megapa didpt sclera ikterik, konjungtiva anemis ?
Sclera ikterik
Penurunan fungsi hepar penurunan konjugasi hepar (dodi)
Konjungtiva anemis
Gangguan metabolism zat besi gangguan pembentukan sel darah merah tanda anemia
konjungtiva anemis (dini)
3. Mengapa pasien mengeluh penurunan nafsu makan, lemas, BAK seperti teh ?
Nafsu makan turun
Adanya efek dari inflamasi di hepar pelepasan tnf alfa merangsang pusat makan
nucleusventromedioal hipotalamus menekan nafsu makan (dedi)
Lemas
Fungsi hepar turun metabolism protein turun(dini)
Efek dari hematemesis, melena, volume darah intrasel turun, kebutuhan o2 yang dibutuhkan tdk
tercukupi
ROS menstimulasi sel kuppffer aktif sel CCL sel imun TGF menjadi sel myofibrobast
IL-6 berperan dlm inflamasi derajat rendah.
Gula meningkat > insulin meningkat harus di periksa hormone insulin sesudah dan 2 jm stelah
makan > simpanan lemak naik ( di adipose dan liver) > leptin naik > oreksin naik > menurunkan
nafsu makan
4. apa hubungan pekerjaan, minum alcohol, dan banyak tato dengan keluhan pasien ?
alcohol
hepatosit catalase di peroksisom, dikonversi oleh enzim sitkrom P450, alcohol
dehydrogenase di sitosol acetaldehid NAD + turun NADH naik ROS superaktif
mengandung H202 hidroksi radikal anion superoksida
skema dini dan dedi
tato
tato merupakan salah satu transmisi dari hepatitis b,c,d curiga kelanjutan dr hepatitis yg
kronis
nelayan
komplikasi :
EH karena amonia berlebih karena konstipasi, intake protein tinggi,
12. bagaimana tatalaksana ?
13. bagaimana prognosis ?
STEP 1
- Hiperekoik : gambaran pada pemeriksaan usg, gambaran terlihat lebih terang dari sekitarnya,
putih , seperti pada jaringan, tulang.
- Acustic shadow : terjadi pengurangan intensitas gemma dibelakang massa perlemahan jaringan
di atasnya
- Double wall : penebalan pada dinding vesical fellea akibat reaksi inflamasi
STEP 2
STEP 3
- Akibat adanya makanan berlemak , merangsang vesical fellea kontraksi, jika ada batu
empedu maka akan nyeri (mas ukki)
- Nyeri sebelah kanan atas : ada lobus hepar dextra, felxura coli dextra, vesical fellea, ren
dextra, glandula suprarenal nyeri tersebut dibedakan
Nyeri abdomen secara umum :
1. Peradangan peritoneum parietal : menetap dan tumpul tepat pada daerah yang meradang ,
nyerinya disalurkan sara somatic yang mempersarafi peritoneum parietal
2. Obstruksi organ berongga : sifatnya intermitten dan colic. Missal batu empedu. Peregangan
kandung empedu bisa menyebar ke posterior kanan thorax/ ujung scapula kanan
3. Karena gangguan vaskuler : sifanya mendadak dan hebat
Skenario : nyerinya kemungkinan obstruksi pada kandung empedu sehinggan nyeri bisa
menyebar ke posterior kanan thorax/ ujung scapula kanan (nida)
- Ada sumbatan vesical fellea kontraksi meregang dan iritasi saraf pada vesical fellea nyeri
(dini)
- Ada sumbatan vesical fellea meregang bagian fundus menyentuh abdomen pada crtilago
costa 9 merangsang ujung2 saraf mengeluarkan bradykinin dan serotonin nosireseptor
menyampaikan serabut saraf aferen menghasilkan substansi P (med spinalis
neurotransmitter) mentrasnmisi sinap di saraf perifer ke saraf traktus spinothalamicus
korteks somatic akan bekerja sama dgn formatio retikularis menentukan lokasi nyer
diteruskan saraf eferen efeknya nyeri dirasakan di kuadran kanan atas (dedi)
Nyeri kolik?
Kolesterol (sebagai bahan utama) meningkat 7 alfa hidroksi kolesterol (oleh enzim 7 alfa hidroksilase,
dan vit C) colil CoA dan xenodeoksi colil co A( oleh enzim 12 alfa hidroksilase) akan dikonjugasi jadi
taurine dan glisin primary bile acid ke intestinal dekonjugasi (oleh 7 alfa dehidroksilase)
secondary bile acid dibagi menjadi 1. Litho colic acid 2. Deoxy colic acid) direabsorbsi di ileum
terminal (95% direasborbsi ke hepar, 5% diekskresi) (adel)
Terjadi sumbatan: kolesterol tidak latur dalam air berikatan dengan lesitin jika berlebih jadi batu
- Tingginya hmgcoa reductase (enzim meningkatkan uptake kolesterol dalam darah ) kolesterol
meningkat, lesitin normal sisanya menjadi batu empedu
- Mutase mdr3 kolesterol normal, lesitin turun kolesterol ada yg tidak terikat dengan
lesitin sisanya akan menjadi batu empedu (dini)
Batu pigmen : bilirubin dihidrolisis oleh enzim beta–glukoronidase menjadi Ca Bilirubinate berlebih
batu pigmen coklat
Batu kolesterol : adanya kolesterol berlebih lesitin normal sisanya yang tidak diikat batu
cholesterol (nida)
Sintesis kolesterol?
Kapan kolesistektomi
- Akibat adanya makanan berlemak , merangsang vesical fellea kontraksi, jika ada batu
empedu maka akan nyeri (mas ukki)
- Nyeri sebelah kanan atas : ada lobus hepar dextra, felxura coli dextra, vesical fellea, ren
dextra, glandula suprarenal nyeri tersebut dibedakan
Nyeri abdomen secara umum :
1. Peradangan peritoneum parietal : menetap dan tumpul tepat pada daerah yang meradang ,
nyerinya disalurkan sara somatic yang mempersarafi peritoneum parietal
2. Obstruksi organ berongga : sifatnya intermitten dan colic. Missal batu empedu. Peregangan
kandung empedu bisa menyebar ke posterior kanan thorax/ ujung scapula kanan
3. Karena gangguan vaskuler : sifanya mendadak dan hebat
Skenario : nyerinya kemungkinan obstruksi pada kandung empedu sehinggan nyeri bisa
menyebar ke posterior kanan thorax/ ujung scapula kanan (nida)
- Ada sumbatan vesical fellea kontraksi meregang dan iritasi saraf pada vesical fellea nyeri
(dini)
- Ada sumbatan vesical fellea meregang bagian fundus menyentuh abdomen pada crtilago
costa 9 merangsang ujung2 saraf mengeluarkan bradykinin dan serotonin nosireseptor
menyampaikan serabut saraf aferen menghasilkan substansi P (med spinalis
neurotransmitter) mentrasnmisi sinap di saraf perifer ke saraf traktus spinothalamicus
korteks somatic akan bekerja sama dgn formatio retikularis menentukan lokasi nyer
diteruskan saraf eferen efeknya nyeri dirasakan di kuadran kanan atas (dedi)
Cholesititis calculus : nyerinya 6 jam, rasa sakit parah, nyeri hebat dan terus menerus (yoga), nyeri hebat
karena ada batu empedu di kandung empedu atau salurannya (yuni), Sering menjalar ke bahu kanan
(nida)
Cholesistitis acalculus : gejala asimptomatis, gejalanya disamarkan oleh kondisi klinis pasien yang parah
(yoga), nyeri tiba-tiba, pasien tampak sakit parah, tanpa riwayat kolik bilier sebelumnya (adel),
disebabkan karena operasi non bilier mayor , trauma berat missal kecelakaan, luka bakar parah,
kontaminasi bakteri (nida)
(Mas ukki)
Nyeri kolik?
Termasuk nyeri visceral, spasme otot polos organ berongga disebabkan hambatan pasase organ.
Contoh disebabkan karena batu empedu. Nyeri kolik hilang timbul, timbul karena hipoksia (dini)
Trias kolik : nyeri perut disertai mual, ada reflex muntah dan ada gerakan paksa. Karena ada batu
empedu, obstruksi usus, batu ureter (mas ukki)
Pengosongan kandung empedu normalnya 1 jam. Kalau ada sumbatan vesical fellea kontraksi
untuk berusaha mengeluarkan sumbatan nyeri ( dini dan yoga )
3. Apa hubungan nyeri setelah makan santan, daging dan gorengan?
Makan santan daging gorengan mengandung lemak merangsang hormone CCk
merangsang kontraksi vesical fellea Vesica fellea iritasi dan jika ada sumbatan tidak bisa
mengeluarkan garam empedu vesical fellea terus kontraksi nyeri (dodi)
Kolesterol (sebagai bahan utama) meningkat 7 alfa hidroksi kolesterol (oleh enzim 7 alfa hidroksilase,
dan vit C) colil CoA dan xenodeoksi colil co A( oleh enzim 12 alfa hidroksilase) akan dikonjugasi jadi
taurine dan glisin primary bile acid ke intestinal dekonjugasi (oleh 7 alfa dehidroksilase)
secondary bile acid dibagi menjadi 1. Litho colic acid 2. Deoxy colic acid) direabsorbsi di ileum
terminal (95% direasborbsi ke hepar, 5% diekskresi) (adel)
Ada yg diedarkan ke hati dan akan dikonjugasi oleh sulfatase dikeluarkan lagi ke kandung empedunya
(dedi)
Deoxy colic acid : direabsorbsi di colon menuju hepar masuk sirkulasi enterohepatic (dini)
Kontrasepsi KB menurunkan LCA (kolesterol akan meningkat) dan meningkatkan estrogen
Faktor risko: fertile: estrogen tinggi menurunkan aktivitas enzim lipoprotein lipase meningkatkan
sekresi LDL dan menurunkan sekresi HDL (dedi)
Terjadi sumbatan: kolesterol tidak latur dalam air berikatan dengan lesitin jika berlebih jadi batu
- Tingginya hmgcoa reductase (enzim meningkatkan uptake kolesterol dalam darah ) kolesterol
meningkat, lesitin normal sisanya menjadi batu empedu
- Mutase mdr3 kolesterol normal, lesitin turun kolesterol ada yg tidak terikat dengan
lesitin sisanya akan menjadi batu empedu (dini)
Batu pigmen : bilirubin dihidrolisis oleh enzim beta–glukoronidase menjadi Ca Bilirubinate berlebih
batu pigmen coklat
Batu kolesterol : adanya kolesterol berlebih lesitin normal sisanya yang tidak diikat batu
cholesterol (nida)
Sintesis kolesterol?
Faktor risiko : Usia 4o th terkait DM : HMG reductase akan meningkat pada penurunan sekresi insulin
kolesterol meningkat (dodi)
Umur tua : sindrom dislipoproteinemia: mengurangi sintesis asam empedu (enzim 7alfa ohase
menurun as empedu menurun, lesitin dan as empedu tak seimbang) sintesis koletserol meningkat
(dedi)
Komposisi garam empedu : fosfolipid (leisitin 5%), protein 5%, bilirubin 1% (teridiri dari 98-99% B2, 1-
2%B1) , kolesterol 10%, asam empedu 70%, air, eletrolit, bikarbonat
Kolesterol diikat asam empedu (menempel pd hidrofobik), lesitin. Jika kadar kolesterol berlebih
berakumulasi membentuk batu empedu kolesterol.
Batu pigmen coklat : B1 berikatan dgn Calcium terlalu banyak berikatan membentuk
batusumbatan kandung empedu
Stasis : tdk ada sensor untuk mengeluarkan grm empedu semakin lama semakin pekat pekat
membentukbatu sumbatan kandung empedu (nida)
Pemx. Penunjang
- USG : hiperekoik
11. Apa penatalaksanaaan dari skenario?
12. Apa komplikasi?
- Sepsis
- Perforasi
- Rupture
- Pankreatitis bilier
- Cholangitis akut
- Cholesistitis
13. Apa prognosis?
Prognosis post-terapi:
STEP 1
Amilase: enzim yang berfungsi untuk menghidrolisis amilum menjadi glukosa dan maltosa
Lipase: enzim yang disekresi oleh kelenjar eksokrin pancreas untuk menguraikan lemak menjadi asam
lemak dan gliserol
STEP 2
Biliaris sludge -> menyumbat -> distensi ductus -> rupture -> enzim pancreas autodigestive ->
nekrosis pancreas -> nyeri epigastrium
Obesitas -> supersaturasi kolesterol -> biliaris sludge -> refluks empedu -> distensi
Factor predisposisi, presipitasi, resiko, etiologi